MODUL 11 & 12
Kelompok 7 :
Tutor :
Ratna Juwita Sari,S.Pd.I,M.M
2023.1
Daftar isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
MODUL 11 DISIPLIN KELAS..............................................................................................................6
A. Disiplin dan Disiplin Kelas..........................................................................................................6
B. Disiplin Kelas..............................................................................................................................7
C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kelas....................................................................8
STRATEGI PENANAMAN DAN PENANGANAN DISIPLIN KELAS..............................................8
A. Pandangan Terhadap Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas............................................9
B. Strategi Penanaman Disiplin Kelas..............................................................................................9
C. Stategi Penanganan Disiplin Kelas............................................................................................10
MODUL 12 PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF..............................................................................11
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran......................................................................................11
B. Komponen Perencanaan Pembelajaran......................................................................................11
C. Prinsip Perencanaan Pembelajaran............................................................................................12
D. Prosedur Perencanaan Pembelajaran.........................................................................................12
PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF..................................................................................................13
A. Hakikat Pembelajaran Efektif....................................................................................................14
B. Faktor – faktor yang Berkaitan Dengan Kegiatan Pembelajaran..............................................14
C. Karakteristik Guru.....................................................................................................................14
D. Guru yang Efektif......................................................................................................................14
E. Pendekatan Pembelajaran yang Efektif.....................................................................................15
KESIMPULAN......................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................17
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya dan karunia
nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah i
ni adalah “Pengelolaan Kelas” Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang se
besar-besarnya kepada Dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran DI SD yang telah memberik
an tugas kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dan masih dapat
kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan kami , maka kr
itik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bergun
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi
dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang
optimal. Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana
pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai
tujuan pelajaran.
Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses, guru dengan segala
kemampuannya, murid dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan
segala komponennya, metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala
perangkatnya, materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu
dan berinteraksi di dalam kelas. Oleh karena itu, selayaknya kelas dimanajemeni secara
baik dan professional.
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola
kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan siswa mencapai
tujuan seperti menelaah kebutuhan siswa, menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa, mengajukan pertanyaan kepada siswa, menilai kemajuan siswa
adalah contoh-contoh kegiatan mengajar. Kegiatan mengelola kelas bermaksud
menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu
dapat berlangsung secara efektif dan-efisien. Memberi ganjaran dengan segera,
mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan siswa, mengembangkan aturan
permainan dalam kegiatan kelompok adalah contoh-contoh kegiatan mengelola kelas.
Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan
ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi
belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan.
Karena itu, pengelolaan kelas merupakan kompetensi guru yang sangat penting.
Di sini jelas bahwa pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi
terciptanya proses belajar mengajar yang efektif pula. Maka dari itu pentingnya
pengelolaan kelas guna menciptakan suasana kelas yang kondusif demi meningkatkan
kualitas pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru dengan
memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan proses
pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas
sehingga terciptanya suasana kelas yang kondusif guna menunjang proses pembelajaran
yang optimal menuntut kemampuan guru untuk mengetahui, memahami, memilih, dan
menerapkan pendekatan yang dinilai efektif menciptakan suasana kelas yang kondusif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
2. Faktor Sosial
Hubungan antara guru-siswa dan tentunya siswa dengan siswa terjadi di dalam
kelas.Kualitas interakesi sosial ini,yaitu kualias hubungan gure-siswa-siswa juga dapat
mempengaruhi disiplin kelas.Hubungan yang akrab dan sehat,saling mempercayai akan
mampu meningkatkan disiplin kelas. Sebaliknya, hubungan yang tidak akrab, tidak sehat
(misalnya munculnya rasa iri, cemburu), serta saling mencurigai akan mengurangi ketaatan
siswa pada aturan kelas. Hal ini tersirat dalam tulisan Ballard yang diterbitkan pada tahun
1925. dan dikutip oleh Turney & Cairns (1980).Kutipan tersebut, antara lain menegaskan
bahwa "hanya dalam iklim yang saling mempercayai, saling mengerti, dan saling
menghormati, siswa
dapat tumbuh dan berkembang".
3. Faktor Psikologis
Faktor psikologis atau kejiwaan juga dianggap sangat berpengaruh pada tingkat
kedisplinan siswa. Faktor psikologis mencakup, antara lain perasaan (seperti sedih, senang,
marah, bosan, benci,dan sebagainya), dan kebutuhan (seperti keinginan untk dihargai, diakui,
dan disayangi). Siswa yang merasa sedih,marah atau bosan, mungkin akan berbeda tingkat
kepatuhannya dibandingkan dengan mereka yang.sedang bergembira
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Penyusunan Silabus
Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis yang harus memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurkulum lainnya,
yaitu proses pembelajaran.
2. Peryusunan Rencana Pembelajaran
Untuk pegangan mengajar dalam jangka waktu yang lebih pendek, guru harus membuat
rencana pembelajaran. Remema pembelajaran adalah satuan atau unit program pembelajaran
terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyampaian suatu
pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu mata pelajaran.
KEGIATAN BELAJAR 2
Pembelajaran yang efektif
A. Hakikat pembelajaran efektif
Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa segi, yang dimulai dari perencanaan
guru.Perencanaan pembelajaran berkenaan dengan keputusan yang diambil guru dalam meng
organisasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi hasil pembelajaran (Burden & Byrd,
1999). Perencanaan merupakan tugas yang sangat penting dilakukan oleh guru. Ketika guru
membuat keputusan tentang perencanaan perlu dipertimbangkan mempertimbangkan “seseor
ang melakukan apa dan urutan-urutan peristiwa belajar apa yang akan terjadi, di mana peristi
wa belajar itu berlangsung, jumlah waktu yang digunakan dan sumber-sumber serta bahan-ba
han yang dimanfaatkan”. Keputusan tentang perencanaan juga berhubungan dengan isu-isu se
perti materi yang dipilih, strategi pembelajaran, penyampaian pelajaran media pembelajaran,
pengelolaan kelas, iklim kelas dan evaluasi pembelajaran. Tujuan perencanaan adalah memb
eri jaminan pebelajar akan belajar dengan baik. Oleh karena itu, perencanaan membantu men
ciptakan, mengelola dan mengorganisasi peristiwa-peristiwa pembelajaran yang memungkink
an kegiatan belajar terjadi. Perencanaan membantu guru untuk menata alur dan urutan peristi
wa-peristiwa pembelajaran yang tepat dan juga mengatur waktu. Jumlah waktu yang digunak
an dalam merencanakan pembelajaran sangat tergantung pada individu guru. Hal ini dipengar
uhi oleh faktor-faktor seperti kebutuhan pebelajar, kekompleksan tugas pembelajaran, fasilita
s-fasilitas dan peralatan serta pengalaman guru.
B. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
1. Isi (content) pelajaran
Isi pelajaran berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, aturan dan konsep atau pro
ses kreatif yang akan dipelajari pebelajar.
2. Bahan
Bahan pelajaran berwujud tulisan, bentuk fisik atau stimulus visual, yang digunakan d
alam pembelajaran. Buku teks, film, film strip, komputer, transparan, video tape, meru
pakan beberapa bahan yang digunakan guru (lihat kembali modul 5 tentang media pem
belajaran) .
3. Strategi pembelajaran
Pemilihan berbagai strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan isi pem
belajaran merupakan perencanaan sentral guru (lihat kembali Modul 1) .
4. Perilaku guru
Guru melakukan sejumlah kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung dan me
mbantu pebelajar dalam kegiatan-kegiatan belajar, seperti membimbing kelompok, me
nyajikan pelajaran secara jelas, membuka pelajaran dan membuat kesimpulan (lihat ke
mbali modul 5 tentang keterampilan dasar mengajar).
5. Menstrukturkan pelajaran
Menyusun pelajaran berkaitan dengan kegiatan yang terjadi pada suatu saat tertentu se
lama penyajian pelajaran dan guru perlu merencanakan struktur pelajaran. Pada suatu s
aat, mungkin pebelajar membaca, diskusi dan menulis atau berpartisipasi dalam suatu
kegiatan tertentu.
6. Lingkungan Belajar
Ketika kegiatan-kegiatan belajar direncanakan, pertimbangkan jenis lingkungan belaja
r yang ingin diciptakan. Banyak faktor yang perlu diperhatikan antara lain; sistem peng
elolaan kelas yang efektif perlu direncanakan dan ditetapkan, seperti aturan-aturan kela
s, menciptakan iklim kelas yang positif, tanggung jawab pebelajar secara akademik da
n penguatan-penguatan perilaku yang dikehendaki.
7. Pebelajar
Ketika merencanakan kegiatan pembelajaran, pertimbangkan karakteristik pebelajar te
rtentu yang ada di kelas Anda. Perlu dipertimbangkan pula motivasi pebelajar, kegiata
n akademik, kebutuhan fisik, dan psikologis. Lebih dari itu, pertimbangkan pengelomp
okan pebelajar, seperti kelompok kecil, kelompok keseluruhan, dan kerja Mandiri.
8. Durasi Pembelajaran
Buatlah rencana tentang waktu yang tersedia atau dialokasikan. Dengan waktu yang te
rsedia, guru perlu melaksanakan berbagai kegiatan, dan menggunakan sumber-sumber
untuk tujuan pembelajaran, serta memelihara motivasi pebelajar. Guru perlu menjadi
manajer waktu untuk menjamin bahwa belajar mempunyai kesempatan untuk mencapa
i tujuan pembelajaran selama kurun waktu tertentu.
9. Lokasi Pembelajaran
Ketika merancang kegiatan pembelajaran, rencanakan di tempat mana pembelajaran it
u akan terjadi. Lokasi suatu kegiatan mungkin berubah berdasarkan kebutuhan, seperti:
(a) ruang kerja untuk serangkaian materi tertentu (misalnya komputer), (b) tambahan r
eferensi, materi-materi atau pengalaman-pengalaman baru (misalnya perpustakaan dan
kerja lapangan), dan (c) struktur sosial yang berbeda (misalnya dengan debat atau kegi
atan yang memerlukan belajar bersama).
C. Karakteristik Guru
Keputusan perencanaan tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran, dipengaruhi oleh karakt
eristik guru itu sendiri (Neely & Hansford, 1985).
Pertama, banyaknya pengalaman mengajar guru akan mempengaruhi keputusan perencanaan.
Pengalaman terdahulu membawa guru pada kesiapan mental yang lebih mantap.
Kedua, filosofi belajar-mengajar akan mempengaruhi keputusan tentang perencanaan guru.
Ketiga, pengetahuan guru tentang isi pelajaran, juga mempengaruhi keputusan tentang perenc
anaan. Guru yang menguasai materi pembelajaran biasanya dapat merencanakan pembelajara
n yang bervariasi dan fleksibel karena siap memanfaatkan dan menata informasi.
Keempat, gaya guru dalam mengorganisasikan pembelajaran akan mempengaruhi keputusan
perencanaan. Gaya ini gaya tercermin dari kebutuhan guru untuk menyusun perencanaan ruti
n dan gaya memecahkan masalah.
Kelima, harapan-harapan menata kelas, baik untuk pebelajar belajar maupun pelaksanaan pe
mbelajaran oleh guru itu sendir,i juga mempengaruhi kebutuhan tentang perencanaan.
Keenam, perasaan aman dan kontrol pembelajaran memainkan peranan dalam proses perenca
naan. Apabila guru merasa aman dalam semua segi pembelajaran, rencana pembelajaran cend
erung kurang ketat. Namun, apabila tidak begitu aman, guru cenderung untuk lebih terstruktu
r dan rencana lebih terperinci.
D. Guru yang Efektif
Rosanshine (1989) mengidentifikasi 6 hal tentang guru yang efektif sebagai berikut:
1. Melakukan Reviu Harian
Untuk menentukan apakah pebelajar telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan
prasyarat yang diperlukan, guru yang efektif memulai pembelajaran dengan mereviu m
ateri yang lalu, mengoreksi pekerjaan rumah dan mereviu pengetahuan awal yang rele
van dengan pembelajaran hari ini.
2. Menyiapkan Materi Baru
Hasil riset menunjukkan bahwa guru yang efektif memerlukan waktu yang lebih banya
k dalam menyajikan materi baru dan membimbing praktik, dibandingkan guru yang ku
rang efektif. Untuk memulai pelajaran, guru yang efektif berusaha menarik perhatian p
ebelajar dengan menerangkan tujuan belajar yang ingin dicapai selama pembelajaran.S
etelah pengantar pembelajaran, guru efektif melanjutkan dengan mengajar satu pokok
bahasan pada suatu waktu. Setiap pokok bahasan terdiri dari penyajian singkat dan con
toh yang banyak. Contoh-contoh tersebut disajikan dengan pengalaman konkret atau p
engetahuan, yang menjadikan pebelajar dapat memproses pengetahuan baru tersebut.
Hal yang penting, penyajian itu jelas dan singkat.
3. Melakukan Praktik Terbimbing
Praktik terbimbing adalah membimbing praktik keterampilan awal pebelajar dan meny
ediakan penguatan yang perlu untuk kemajuan belajar baru, dari ingatan jangka pende
k ke ingatan jangka panjang. Pebelajar berpartisipasi aktif selama praktik terbimbing d
engan masalah-masalah kerja atau pertanyaan-pertanyaan dari guru. Penelitian menunj
ukkan bahwa guru yang lebih efektif meningkatkan pencapaian pebelajar, akan menam
bah jumlah pertanyaan.
4. Menyediakan Balikan dan Koreksi
Selama praktik terbimbing, bagi guru sangat penting untuk menyediakan proses balika
n kepada pebelajar. Proses balikan dapat berupa memberikan penjelasan tambahan yan
g kadang-kadang diperlukan apabila pebelajar benar, tetapi apabila belajar membuat ke
salahan, yang tepat adalah menyederhanakan pertanyaan, kemudian menuntun (membe
ri petunjuk sedikit) ke arah jawaban yang benar.
5. Melaksanakan Praktik Mandiri
Setelah guru memberikan praktik terbimbing, sangat penting memberikan kesempatan
kepada pebelajar untuk praktik mandiri. Praktik mandiri membutuhkan reviu dan peng
uatan yang diperlukan agar keterampilan tertentu menjadi bagus. Praktek mandiri berb
eda dengan praktik terbimbing, yaitu isyarat-isyarat yang diberikan oleh guru selama p
raktik terbimbing dihilangkan.
6. Reviu Mingguan dan Bulanan
Guru dianjurkan untuk mereviu pekerjaan seminggu yang lalu tiap hari Sabtu dan peke
rjaan sebulan yang lalu setiap Sabtu keempat.
E. Pendekatan Pembelajaran yang Efektif
Pendekatan pembelajaran yang efektif adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada pebelajar. Pada saat ini telah ada perubahan paradigma dalam pembelajaran yaitu pe
mbelajaran tidak lagi berpusat pada guru, melainkan berpusat pada pebelajar. Dalam hal i
ni banyak pendekatan yang dipelajari namun dalam modul ini ada 3 jenis pendekatan yan
g saat ini banyak diterapkan yaitu:
1. Belajar Mandiri (Independent Learning)
a. Prinsip-prinsip belajar mandiri
1) Pebelajar belajar untuk dirinya sendiri.
2) Pebelajar mempunyai ukuran untuk mengontrol atas kegiatan belajarnya sendi
ri. Pebelajar mungkin memilih di mana belajar, apa yang dipelajari, bagaiman
a belajar dan kapan belajar.
3) Pebelajar memiliki tanggung jawab untuk menentukan konteks pelajar, mendi
agnosis kebutuhan belajar secara pribadi, mengidentifikasi sumber-sumber bel
ajar, dan menentukan waktu untuk belajar serta langkah belajar.
4) Pebelajar mungkin mengembangkan rencana kegiatan belajarnya sendiri.
5) Kebutuhan individu yang berbeda dikenal dengan belajar respond yang tepat,
dibuat untuk kebutuhan khusus pebelajar secara individual.
6) Kegiatan belajar pebelajar didukung, diperluas atau dikurangi, dengan sumbe
r-sumber belajar dan panduan belajar.
7) Peranan pengajar berubah dari guru atau penyampai informasi ke pengelola pr
oses belajar.
b. Manfaat belajar mandiri
1) Belajar aktif
Belajar mandiri apabila dirancang secara tepat, meningkatkan pendekatan yan
g lebih aktif dalam belajar. Pebelajar mengadopsi pendekatan ini dengan lebih
aktif dalam, lebih memahami materi dari pada mengingat kembali apa yang di
pelajari. Pebelajar meningkat dalam kemampuan berpikir dan tidak sekedar m
engingat apa yang dipelajari.
2) Kebutuhan individual pebelajar
Pebelajar dapat memilih metode belajar atau pendekatan yang dirasa terbaik b
aginya. Pebelajar dapat membaca bahan secara cepat, apabila telah memaham
inya dan membutuhkan waktu yang lebih banyak apabila sesuatu itu baru atau
yang menantangnya. Dalam pencapaian belajar, pebelajar bekerja dengan sum
ber-sumber bahan yang sesuai sampai mencapai tingkat penguasaan tertentu.
3) Motivasi pebelajar
Belajar mandiri menjadikan pebelajar lebih bertanggung jawab atas kegiatan
belajarnya dan berpartisipasi lebih besar dalam proses belajar. Hal ini mengaj
ar pebelajar untuk memilih taraf studi yang sesuai. Dengan demikian, pebelaja
r akan merasa memiliki kegiatan belajar tersebut dan berpengaruh positif terh
adap motivasi belajar.
4) Peranan pengajar
Pengajar yang berperan sebagai pengelola kegiatan belajar diterima dengan ba
ik dan konsisten dengan pendekatan belajar mandiri. Peran pengajar tersebut
dapat dikembangkan ke arah hubungan yang baik dengan pebelajar sehingga
menimbulkan rasa percaya yang lebih besar antara pengajar dan pebelajar. Ba
nyak pengajar yang merasa sangat senang dengan peranan tradisionalnya seba
gai penyedia informasi, sedangkan sebagian yang lain memposisikan kemamp
uannya dalam hal pengembangan materi atau sumber belajar, suatu peranan y
ang juga dihargai.
2. Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning)
Pendekatan pembelajaran terpadu membantu pebelajar melalui:
a. Belajar aktif
b. Menilai diri sendiri
c. Individualisasi
d. Belajar mandiri
e.
Suatu kelompok BBM yang efektif adalah kelompok yang bersatu padu, termotivasi, s
aling mendukung dan ikut serta belajar secara aktif, anggota kelompok memahami dan mengi
kuti tugas-tugas tersebut dengan penuh semangat.Peranan dibagi, semua anggota secara bergi
liran menjadi penulis, memimpin diskusi atau menerima tanggung jawab untuk memperoleh i
nformasi. Jika tutorial tertunda, kelompok menetapkan kembali secara pasti, kemudian memu
lai tutorial dan maju secara efektif
DAFTAR PUSTAKA
Terbuka