OLEH:
KELOMPOK 6
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
Judul“Pengembangan Desain dan Model Pembelajaran PKN SD Kelas Rendah”dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad
Saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang benderang
penuh dengan ilmu pengetahuan yang kita rasakan sekarang.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan
serta wawasan kita. Kami juga menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi per perbaikan makalah. Semoga makalah
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Dan kami mohon maaf apabila terdapat
kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
D. Manfaat.................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................17
PENUTUP.....................................................................................................................................17
Daftar Pustaka................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desain pembelajaran dikelas sangat penting dan harus dikusai oleh guru sebelum melakukan
atau melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Desain pembelajaran ini harus dirancang
terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran dikelas dengan menggunakan model
pembelajaran agar dapat memudahkan para guru dalam memadukan dan menghubungkan
berbagai macam mata pelajaran dalam pendukung keberhasilan secara efektif dalam proses
pembelajaran.
Pada siswa SD pada kelas rendah, pembelajaran materi PPKn dapat diawali dengan
memperkenalkan mereka pada sejumlah aturan-aturan hidup yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungn sekolah, dan lingkungan masyarakat
sekitar. Pengenalan terhadap keberadaan aturan-aturan tersebut hendaknya diarahkan pada
tumbuhnya kesadaran pada diri anak tentang perlunya aturan dalam kehidupan kita..
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru hendaknya dituangkan dalam
sebuah desain pembelajaran agar lebih terarah dan sistematis. Desain pembelajaran sendiri dapat
dimaknai dari berbagai sudut pandang, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan
spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolahan situasi yang memberikan
fasilitas pelayanan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
4. Apa model pembelajaran PKN yang paling relevan untuk kelas rendah?
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui model pembelajaran PKN yang paling relevan untuk kelas rendah
D. Manfaat
4. Dapat mengetahui model pembelajaran PKN yang paling relevan untuk kelas rendah
BAB II
PEMBAHASAN
Kata desain berasal dari bahasa Inggris yaitu design, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dapat diartikan kerangka, bentuk, rancangan, motif, pola, model, menata,
memaksudkan dan konstruksi. Dalam bahasaArab, desain diartikan dengan tashmim yaitu
teknik mengatur sesuatu (pembelajaran) dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
kurikulum yangmenjadi dasar pembelajaran.
b. Reiser
1) Hakikat pembelajaran bahasa, yaitu proses menjadikan siswa aktif dan kreatif dalam
belajar bahasa Arab dengan waktu yang relatif singkat namun dengan hasil belajar yang
tuntas dan bermakna.
b) Mendesain materi ajar, dengan cara merancang kegiatan proses pembelajaran bahasa
Arab untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
1. Pengertian Silabus
Ssilabus dapat didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan atau pokok-pokok isi atau materi
pelajaran.Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum
berupa penjabaran lebih lanjut dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
yang ingin dicapai dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam
rangka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Silabus diartikan pula sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu yang mencakup standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),
materi pokok/pembelajaran,kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan.
Melihat uraian di atas, dapat dipahami bahwa silabus diartikan pula sebagai rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengantema tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar,materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaiankompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Landasan pengembangan silabus yaitu pada pasal 17 ayat (2) danpasal 20 peraturan
pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standarnasional pendidikan yang menyatakan:
“Sekolah dan komite sekolah ataumadrasah dan komite madrasah mengembangkan KTSPdan
silabusnyaberdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan,dibawah
supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidangpendidikan untuk SD,
SMP, SMA dan SMK dan Departemen yangmenangani urusan pemerintahan di bidang
agama untuk MI, MTs, MA,MAK”. Selanjutnya dalam pasal 20 ditegaskan: “Perencanaan
prosespembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yangmemuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajaran
dan penilaian hasil belajar.
Fungsi RPP adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakankegiatan belajar
mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah danberjalan secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, RPP
hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk
menyesuaikannya dengan respons siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.
a. Tujuan Pembelajaran
b. Analisis Pembelajaran
c. Strategi Pembelajaran
Model pembelajaran berperan penting dalam mengisi kegiatan pembelajaran. Guru harus
mengkaitkan model-model pembelajaran pada materi yang akan diajarkan kepada siswa.
Model pembelajaran PKn di kelas rendah yaitu pola pembelajaran dimana tema dapat
dijadikan sebagai pengikat pembelajaran dalam satu mata pelajaran, untuk siswa sd kelas
satu maka mata pelajaran yang dijadikan sebagai dasar adalah pelajaran bahasa Indonesia
dimana anak mulai mengenal huruf, membaca, dan menulis.
1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik dansetelah proses demonstrasi
berakhir.
3) Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala sesuatu peralatan yang
diperlukan.
4) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat melihat dengan
jelas apa yang didemonstrasikan.
5) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai peserta didik.
6) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, misalnya
ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang penting dari pelaksanaan demonstran.
10) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjutsesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi.
11) Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi
dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.
1) Peserta didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
3) Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai materi.
4) Demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan model ini tidak efektif
lagi.
2) Demonstrasi dapat menghidupkan pelajaran karena peserta didik tidak hanya mendengar
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3) Demonstrasi dapat mengaitkan teori dengan peristiwa alam lingkungan sekitar. Dengan
demikian, peserta didik dapat lebih meyakini kebenaran materi pelajaran.
5) Demonstrasi seringkali mudah teringat daripada bahasa dalam buku pegangan atau
penjelasan pendidik..
Model pembelajaran group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan
mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam katerampilan proses kelompok
(group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota
serta pembelajaran kelompok yang lebih mengasah kemampuan intelektual siswa
dibandingkan belajar secara individual dan pada akhir pembelajaran guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memberi penjelasan sebagai bentuk tanggung jawab atas
diskusi yang dilaksanakan.
4. Model Pembelajaran Inquiry Based Learning
Model pembelajaran ini menggunakan gambar yang disusun secara sistematis. Artinya
siswa secara aktif menyusun gambar yang tidak beraturan menjadi keadaan yang utuh atau
yang sebenarnya.
Model pembelajaran ini siswa dituntut untuk mellakukan berbagai kegiatan menghimpun
informasi, menelaah, menganalisis, mengkategorikan, dan mengintegrasikan bahan suatu
pelajaran yang dijelaskan oleh guru dan mampu untuk membuat suatu kesimpulannya.
Artinya suksesnya suatu pembelajaran tersebut disebabkan adanya interaksi. Yang membuat
siswa untuk menemukan suatu konsep maupun teori melalui contoh-contoh yang mereka
jumpai di lingkungan.
Model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan
kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan
kartu soal tekateki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain
anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran
PPKn dalam ingatan siswa.Jadi, guru mengajak siswa untuk bermain tebak kata dengan
menggunakan media kartu dari kertas karton dalam mata pelajaran PPKn.
3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada
pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberikan kartu berukuran 5x2 cm yang isinya
tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan di telinga.
2. Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa dapat maju karena
waktu terbatas.
Model pembelajaran yang paling relevan untuk kelas rendah MI/SD adalah model
pembelajaran picture and picture, karena anak-anak itu menyukai dengan yang namanya
warna-warni,dengan begitu anak-anak akan senang melihat gambargambar tersebut dan akan
aktif menerima materi yang akan diberikan oleh guru. Dengan begitu seorang guru akan lebih
mudah menjalan proses belajar mengajar. Contoh penerapan model pembelajaran Picture and
Picture pada jaringan tema kelas 1 SD/MI semester Ganjil Tema 1 Kegemaranku
PPKn.Selain itu model Tebak kata, demonstrasi maupun model berbasis permainan sangat
relevan untuk pembelajaran dikelas rendah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami butuhkan dalam memperbaiki
makalah berikutnya. Semoga makalh ini bermanfaat khususnya untuk kami dan
umumnya untuk pembaca.
Daftar Pustaka
Maulana Arafat Lubis 2018 Pembelajaran Tematik di SD/ML. Yogyakarta: Samudra Biru.