Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANGEGARAAN

“Pengembangan Desain dan Model Pembelajaran PKN SD Kelas Rendah”

Dosen Pengampu: Musdalifah Syahrir, S.Pd., M.Pd

OLEH:

KELOMPOK 6

SASHI ZAHRA KIRANA 105401130721

NUR ALAMZAH M 105401130821

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
Judul“Pengembangan Desain dan Model Pembelajaran PKN SD Kelas Rendah”dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad
Saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang benderang
penuh dengan ilmu pengetahuan yang kita rasakan sekarang.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan
serta wawasan kita. Kami juga menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi per perbaikan makalah. Semoga makalah
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Dan kami mohon maaf apabila terdapat
kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca.

Makassar, Maret 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5

C. Tujuan...................................................................................................................................5

D. Manfaat.................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

A. Pengertian Desain Pembelajaran PKN SD Kelas Rendah.......................................................6

B. Komponen Utama Dalam Desain Pembelajaran....................................................................10

C. Model Pembelajaran PKN SD Kelas Rendah........................................................................10

D. Model Pembelajaran PPKn yang Paling Relevan untuk Kelas Rendah................................15

BAB III..........................................................................................................................................17

PENUTUP.....................................................................................................................................17

Daftar Pustaka................................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desain pembelajaran dikelas sangat penting dan harus dikusai oleh guru sebelum melakukan
atau melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Desain pembelajaran ini harus dirancang
terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran dikelas dengan menggunakan model
pembelajaran agar dapat memudahkan para guru dalam memadukan dan menghubungkan
berbagai macam mata pelajaran dalam pendukung keberhasilan secara efektif dalam proses
pembelajaran.

Proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga


pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju perubahan-
perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai
individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pengajaran."

Pada siswa SD pada kelas rendah, pembelajaran materi PPKn dapat diawali dengan
memperkenalkan mereka pada sejumlah aturan-aturan hidup yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungn sekolah, dan lingkungan masyarakat
sekitar. Pengenalan terhadap keberadaan aturan-aturan tersebut hendaknya diarahkan pada
tumbuhnya kesadaran pada diri anak tentang perlunya aturan dalam kehidupan kita..

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru hendaknya dituangkan dalam
sebuah desain pembelajaran agar lebih terarah dan sistematis. Desain pembelajaran sendiri dapat
dimaknai dari berbagai sudut pandang, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan
spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolahan situasi yang memberikan
fasilitas pelayanan pembelajaran.

Munculnya keinginan untuk terus mengembangkan pendidikan yang berkualitas memberikan


peranan penting bagi desain pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang bermakna dan
menyenangkan. Desain pembelajaran menunjuk pada proses memanipulasi atau merencanakan
suatu pola dan lambang yang dapat digunakan untuk menyediakan kondisi untuk belajar yang
kondusif bagi peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana desain pembelajaran PKN SD Kelas Rendah?

2. Bagaimana komponen desain pembelajaran PKN SD kelas Rendah?

3. Bagaimana model pembelajaran PKN SD kelas rendah?

4. Apa model pembelajaran PKN yang paling relevan untuk kelas rendah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui desain pembelajaran PKN SD Kelas Rendah

2. Untuk mengetahui komponen desain pembelajaran PKN SD kelas Rendah

3. Untuk mengetahui model pembelajaran PKN SD kelas rendah

4. Untuk mengetahui model pembelajaran PKN yang paling relevan untuk kelas rendah

D. Manfaat

1. Dapat mengetahui desain pembelajaran PKN SD Kelas Rendah

2. Dapat mengetahui komponen desain pembelajaran PKN SD kelas Rendah

3. Dapat mengetahui model pembelajaran PKN SD kelas rendah

4. Dapat mengetahui model pembelajaran PKN yang paling relevan untuk kelas rendah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran

Kata desain berasal dari bahasa Inggris yaitu design, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dapat diartikan kerangka, bentuk, rancangan, motif, pola, model, menata,
memaksudkan dan konstruksi. Dalam bahasaArab, desain diartikan dengan tashmim yaitu
teknik mengatur sesuatu (pembelajaran) dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
kurikulum yangmenjadi dasar pembelajaran.

Pengertian desain menurut para ahli di antaranya:

a. Gagne, Briggs, & Wager

Mereka mengembangkan konsep desain pembelajaran dengan menyatakanbahwa desain


pembelajaran membantu proses belajar seseorang, di mana proses tersebut memiliki tahapan
segera dan jangka panjang. Menurut mereka proses belajar terjadi karena adanya kondisi-
kondisi belajar : internal dan eksternal.

 Kondisi internal : kemampuan dan kesiapan diripebelajar.

 Kondisi eksternal : pengaturan lingkungan yang didesain. Penyiapan kondisi eksternal


inilah yang menurut mereka sebagai desain pembelajaran yang disusun secara sistematis,
dan menerapkan konsep pendekatan system agar berhasil meningkatkan mutu kinerja
seseorang. Dan mereka percaya bahwa proses belajar yang terjadi secarainternal dapat
ditumbuhkan jika faktor eksternal dapat didesain denganefektif.

b. Reiser

Menurutnya, desain pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai suatu sistem


untuk pengembangan program pendidikan dan proses yang rumit tapi kreatif, aktif dan
berulang-ulang. pelatihan dengan konsisten dan teruji. Desain pembelajaran juga sebagai
Defenisi ini bermakna sistem, pelatihan yaitu pendidikan di organisasi, serta proses yang
teruji dan dapat dikaji ulang penerapannya.
Pengertian mengenai desain pembelajaran di atas memberikan makna bahwa desain
merupakan suatu kegiatan yang menuntut profesionalisme dan kompetensi, sebab tidak
mungkin seseorang dapat mendesain pembelajaran dengan baik dan benar jika tidak memiliki
pendidikan dan pengalaman yang sesuai. Dengan begitu, mendesain membutuhkan ilmu,
pengalaman, dan pengamatan yang cukup terhadap gejala dan karakteristik masalah.
Dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Arab, desain ini dapat diartikan merancang, menata,
atau membuat kerangka pembelajaran bahasa Arab agar dapat berjalan sesuai dengan:

1) Hakikat pembelajaran bahasa, yaitu proses menjadikan siswa aktif dan kreatif dalam
belajar bahasa Arab dengan waktu yang relatif singkat namun dengan hasil belajar yang
tuntas dan bermakna.

2) Memiliki kompetensi keterampilan berbahasa Arab dan berpengetahuan bahasa Arab.


Disebabkan hal di atas, sangat dituntut para guru memahami danmemiliki kompetensi
profesional di bidang keguruan yaitu menyiapkanrancangan pembelajaran bahasa Arab
secara efektif dan efesien agar proses belajar siswa dapat memahami, memiliki dan
menguasai sejumlah kompetensi, baik kompetensi intelektual, personal maupun sosial
serta pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan peraturan perundangan dan harapan
tujuan pemdidikan nasional dan masyarakat. Untuk merealisasikan dan menjawab
tuntutan di atas, para guru harus melakukan hal sebagai berikut:

a) Mendesain perangkat pembelajaran yang terdiri dari : membuat kalender akademik


dengan menghitung minggu-minggu efektif, dan tidak efektif, menyusun deskripsi
materi ajar, menyusun program tahunan (prota) dan program semesteran (prosem),
menyusun silabus, dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan standar kelulusan dan dan standar kompetensi.

b) Mendesain materi ajar, dengan cara merancang kegiatan proses pembelajaran bahasa
Arab untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

c) Melakukan analisis pembelajaran untuk melihat persoalan-persoalan yang dihadapi


guru dalam proses pembelajaran serta memberikan solusi yang tepat dari persoalan
yang dihadapi dan sebagai upaya perbaikan dari pembelajaranyang sedang berjalan.
Mendesain pembelajaran dan materi ajar merupakan hal yang berbeda. Akan tetapi
hal tersebut dapat dilakukan sekaligus, karena pembelajaran yang sudah didesain
dengan baik dan benar tetapi materi ajarnya tidak didesain sesuai dengan
pembelajarannya, ,maka tidak dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Adapun penjelasan mengenai silabus dan rpp, yaitu:

1. Pengertian Silabus

Menurut Winataputra Pembelajaran adalah kegiatan yangdilakukan untuk menginisiasi,


memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri siswa. Menurut
Sanjaya Pembelajaran merupakan suatu system yang kompleks yang keberhasilannya dapat
dilihat dari dua aspek, yakni aspek produk dan aspek proses. Berdasarkankedua pendapat
tersebut pembelajaran merupakan suatu proses dalam mencapai sesuatu, dimana pada proses
tersebut dapat meningkatkan kualitas siswa misalnya dari segi hasil belajar.3Dalam proses
pembelajaran seorang guru harus memiliki silabus karena tanpa adanya silabus proses
pemeblajaran tidak akan berjalan dengan sistematis.

Ssilabus dapat didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan atau pokok-pokok isi atau materi
pelajaran.Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum
berupa penjabaran lebih lanjut dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
yang ingin dicapai dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam
rangka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Silabus diartikan pula sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu yang mencakup standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),
materi pokok/pembelajaran,kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan.

Melihat uraian di atas, dapat dipahami bahwa silabus diartikan pula sebagai rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengantema tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar,materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaiankompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Landasan pengembangan silabus yaitu pada pasal 17 ayat (2) danpasal 20 peraturan
pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standarnasional pendidikan yang menyatakan:
“Sekolah dan komite sekolah ataumadrasah dan komite madrasah mengembangkan KTSPdan
silabusnyaberdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan,dibawah
supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidangpendidikan untuk SD,
SMP, SMA dan SMK dan Departemen yangmenangani urusan pemerintahan di bidang
agama untuk MI, MTs, MA,MAK”. Selanjutnya dalam pasal 20 ditegaskan: “Perencanaan
prosespembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yangmemuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajaran
dan penilaian hasil belajar.

2. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yangmenggambarkan prosedur


dan pengorganisasian pembelajaran untukmencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan persiapan yang harus
dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan di sini dapat diartikan persiapan tertulis maupun
persiapan mental, situasi emosional yang ingindibangun, lingkungan belajar yang produktif
termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.

Fungsi RPP adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakankegiatan belajar
mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah danberjalan secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, RPP
hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk
menyesuaikannya dengan respons siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.

B. Komponen Utama Dalam Desain Pembelajaran

a. Tujuan Pembelajaran

b. Analisis Pembelajaran

c. Strategi Pembelajaran

d. Penilaian Pembelajaran atau evaluasi


C. Model Pembelajaran PKN SD Kelas Rendah

Model pembelajaran merupakan acuan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola


pembelajaran tertentu secara sistematis. Model pembelajaran adalah pola umum perilaku
pembelajaran untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain
itu model pembelajaran juga merupakan bungkus bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode. strategi, dan teknik pembelajaran. Sebuah model pembelajaran biasanya tidak
dipakai untuk menjelaskan proses pembelajaran yang rumit, tetapi model pembelajaran
dipakai untuk menyederhanakan proses pembelajaran dan menjadikannya lebih mudah
dipahami dalam tindakan saat proses pembelajaran berlangsung.

Model pembelajaran berperan penting dalam mengisi kegiatan pembelajaran. Guru harus
mengkaitkan model-model pembelajaran pada materi yang akan diajarkan kepada siswa.
Model pembelajaran PKn di kelas rendah yaitu pola pembelajaran dimana tema dapat
dijadikan sebagai pengikat pembelajaran dalam satu mata pelajaran, untuk siswa sd kelas
satu maka mata pelajaran yang dijadikan sebagai dasar adalah pelajaran bahasa Indonesia
dimana anak mulai mengenal huruf, membaca, dan menulis.

1. Model pembelajaran Demonstration

Model pembelajaran demonstrasi adalah model mengajar yang menggunakan peragaan


untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan
sesuatu kepada peserta didik.

a. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Demonstration:

1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik dansetelah proses demonstrasi
berakhir.

2) Persiapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.

3) Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala sesuatu peralatan yang
diperlukan.

4) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat melihat dengan
jelas apa yang didemonstrasikan.
5) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai peserta didik.

6) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, misalnya
ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang penting dari pelaksanaan demonstran.

7) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta didik untuk


berfikir. Misalnya pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga
mendorong peserta didik untuk memperhatikan demonstrasi.

8) Ciptakan suasana yang menyejukkan dan menghindari suasana yang menegangkan.

9) Yakinkan bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya demonstrasi

10) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjutsesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi.

11) Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi
dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Demonstration adalah sebagai berikut.


Kekurangan model pembelajaran demonstatian :

1) Peserta didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.

2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

3) Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai materi.

4) Demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan model ini tidak efektif
lagi.

5) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai berarti


penggunaan model ini lebih mahal jika dibandingkan dengan ceramah.

6) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus sehingga


guru dituntut untuk bekerja lebih professional.
Kelebihan model pembelajaran demonstation

1) Demonstrasi dapat mendorong motivasi belajar peserta didik.

2) Demonstrasi dapat menghidupkan pelajaran karena peserta didik tidak hanya mendengar
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

3) Demonstrasi dapat mengaitkan teori dengan peristiwa alam lingkungan sekitar. Dengan
demikian, peserta didik dapat lebih meyakini kebenaran materi pelajaran.

4) Demonstrasi apabila dilaksanakan dengan tepat, dapat terlihat hasilnya

5) Demonstrasi seringkali mudah teringat daripada bahasa dalam buku pegangan atau
penjelasan pendidik..

6) Melalui demonstrasi peserta didik terhindar dari verbalisme karena langsung


memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

2. Model Pembelajaran Direct Instraction (Pembelajaran Langsung)

Model pembelajaran Direct Instruction adalah model pembelajaran yang menekankan


pada penguasaan konsep atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan
deduktif. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dalam hal ini guru seyogianya
menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, alat peraga, dan
sebagainya.

3. Model Pembelajaran Group Investigation

Model pembelajaran group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan
mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam katerampilan proses kelompok
(group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota
serta pembelajaran kelompok yang lebih mengasah kemampuan intelektual siswa
dibandingkan belajar secara individual dan pada akhir pembelajaran guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memberi penjelasan sebagai bentuk tanggung jawab atas
diskusi yang dilaksanakan.
4. Model Pembelajaran Inquiry Based Learning

Model pembelajaran keingintahuan, tidak hanya menekankan perolehan atau penemuan


jawaban-jawaban atas keingintahuan peserta didik saja. Melainkan lebih dari itu, juga
mendorong aktivitas peserta didik melakukan penelusuran, pencarian, penemuan, penelitian
dan pengembangan studi atau kajian dan analisis lebih lanjut.

5. Model Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran ini menggunakan gambar yang disusun secara sistematis. Artinya
siswa secara aktif menyusun gambar yang tidak beraturan menjadi keadaan yang utuh atau
yang sebenarnya.

6. Model Pembelajaran Project Based Learning

Model pembelajaran berbasis proyek, merupakan proses pembelajaran yang menjadikan


kegiatan proyek sebagai obyek studi sekaligus sarana belajar. Sebagai obyek studi, dilakukan
ketika kegiatan proyek dijadikan sumber pengetahuan dalam proses pembelajaran.

7. Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah, secara khusus diselenggarakan


berbasis masalah di masyarakat.Berpijak pada masalah-masalah yang ada, peserta didik
didorong untuk mengamati, meneliti dan mengkaji serta memecahkan masalah-masalah
tersebut sehingga memperkaya pemahaman dan pengetahuan mereka.Selain bertujuan untuk
mendapatkan pengetahuan khusus terkait dengan masalah yang ada, model ini juga
dikembangkan untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa tanggung jawab eserta didik
terhadap pemecahan masalah sehari hari.

8. Model Pembelajaran Multiliterasi

Model pembelajaran multiliterasi merupakan model pembelajaran yang mengoptimalkan


konsep literasi berbahsa untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan sikap berbagi
disiplin ilmu. Kemampuan literasi berbahasa akan digunakan sebagai sarana penguasaan
materi pembelajaran. Kemampuan literasi tersebut meliputi menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis. Dalam praktiknya, model ini diaplikasikan dalam berbagai metode
pembelajaran berbahasa yang telah secara khusus dikembangkan untuk menguasai disiplin
ilmu tertentu.

9. Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran ini siswa dituntut untuk mellakukan berbagai kegiatan menghimpun
informasi, menelaah, menganalisis, mengkategorikan, dan mengintegrasikan bahan suatu
pelajaran yang dijelaskan oleh guru dan mampu untuk membuat suatu kesimpulannya.
Artinya suksesnya suatu pembelajaran tersebut disebabkan adanya interaksi. Yang membuat
siswa untuk menemukan suatu konsep maupun teori melalui contoh-contoh yang mereka
jumpai di lingkungan.

10. Model Pembelajaran Tebak Kata

Model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan
kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan
kartu soal tekateki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain
anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran
PPKn dalam ingatan siswa.Jadi, guru mengajak siswa untuk bermain tebak kata dengan
menggunakan media kartu dari kertas karton dalam mata pelajaran PPKn.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Tebak Kata adalah sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi 45 menit

2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas

3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada
pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberikan kartu berukuran 5x2 cm yang isinya
tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan di telinga.

4. Sementara siswa membawa kartu 10x10 cm membacakan kata-kata yang tertulis


didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu ukuran 10*10
cm tersebut. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau di
telinga tadi.
5. Apabila jawabannya maka pasangan itu boleh duduk. Jika belum maka boleh digantikan
dengan kata atau kartu yang lain.

Kelebihan model pembelajaran tebak kata yaitu:

1. Anak akan mempunyai kekayaan bahasa

2. Sangat menarik sehingga setiap siswa ingin mencobanya

3. Siswa menjadi tertarik untuk belajaar

4. Memudahkan dalam konsep pelajaran dalam ingatan siswa.

Kekurangan dari model pembelajaran tebak kata yaitu:

1. Memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit tersampaikan

2. Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa dapat maju karena
waktu terbatas.

D. Model Pembelajaran PPKn yang Paling Relevan untuk Kelas Rendah

Model pembelajaran yang paling relevan untuk kelas rendah MI/SD adalah model
pembelajaran picture and picture, karena anak-anak itu menyukai dengan yang namanya
warna-warni,dengan begitu anak-anak akan senang melihat gambargambar tersebut dan akan
aktif menerima materi yang akan diberikan oleh guru. Dengan begitu seorang guru akan lebih
mudah menjalan proses belajar mengajar. Contoh penerapan model pembelajaran Picture and
Picture pada jaringan tema kelas 1 SD/MI semester Ganjil Tema 1 Kegemaranku
PPKn.Selain itu model Tebak kata, demonstrasi maupun model berbasis permainan sangat
relevan untuk pembelajaran dikelas rendah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Reiser desain pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai suatu


sistem untuk pengembangan program pendidikan dan proses yang rumit tapi kreatif, aktif
dan berulang-ulang. pelatihan dengan konsisten dan teruji. Desain pembelajaran juga
sebagai Defenisi ini bermakna sistem, pelatihan yaitu pendidikan di organisasi, serta
proses yang teruji dan dapat dikaji ulang penerapannya. Model pembelajaran merupakan
pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Selain itu model pembelajaran juga merupakan bungkus bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode.

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik sangat kami butuhkan dalam memperbaiki
makalah berikutnya. Semoga makalh ini bermanfaat khususnya untuk kami dan
umumnya untuk pembaca.
Daftar Pustaka

Prastowo 2017.Andi Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Tematik Terpadu.


Jakarta: Kencana.

Maulana Arafat Lubis.2018 Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI.


Yogyakarta: Samudra Biru.

Maulana Arafat Lubis 2018 Pembelajaran Tematik di SD/ML. Yogyakarta: Samudra Biru.

Rusman 2012 Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi


II,Cet. V. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai