STRATEGI PEMBELAJARAN
“ KETERAMPILAN GURU”
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
Dosen pengampu: Amirullah mahmud S.Pd., M.pd
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Nur Isti Anggreani 922862060119
2. Aifah Nur Rahmah 922862060057
3. Nur Sasmita 922862060058
4. Syarifah Amalia Rais 922862060091
5. Fadillah Miftahuljannah 922862060103
6. Riyanti 922862060075
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas izin-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini sebagaimana mestinya. Penyusunan makalah yang bejudul “Keterampilan Guru” ini.
Bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Strategi Pembelajaran dan sebagai bahan
ajar untuk mahasiswa.
Tidak sedikit hambatan yang diperoleh penulis temui dalam menyelesaikan makalah ini akan
tetapi berkat kesabaran, keuletan, dan kesungguhan penulis semua hambatan dan kesulitan tersebut dapat
teratasi dengan baik. Ucapan terima kasih penulis tujukan pula kepada dosen mata kuliah Strategi
Pembelajaran. Semoga segala bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah disisi Allah swt.
Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang tak luput dari
kesalahan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................3
DAFTAR ISI.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
4
PEMBAHASAN
Istilah mengajar sering digandengkan dengan belajar, sehingga sudah menjadi satu
kelimat majemuk “Kegiatan belajar mengajar” (KBM), proses belajar mengajar (PBM) dan
untuk menyebutkan kedua istilah tersebut, saat ini disatukan dengan “pembelajaran”. Dengan
demikian jika disebut “pembelajaran” itu berarti menunjukkan proses kegiatan yang milabatkan
2 unsur yaitu belajar dan mengajar.
Mengajar merupakan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh guru,dosen,atau
instruktur dalam mengatur dan mengelola lingkungan belajar untuk mendorong aktivitas belajar
siswa atau pelajar. Sedangkan belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa atau pelajar
merespon lingkungan belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh guru, dosen,atau
instruktur, yaitu: 1) menguasai materi atau bahan ajar yang diajarkan 2) menguasai metedeologi
atau cara untuk membelajarkannya. Keterampilan dasar mengajar mulak harus dimmiliki dan
dikuasai oleh setiap guru,dosen atau instruktur, karena mengajar bukan sekedar proses
menyampaikan pengetahuan saja, akan tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti:
pembinaan sikap, emosiaonal,karakter,kebiasaan,dan nilai-nilai.
Keterampilan dasar mengajar adalah kemampuan atau keterampilan yang khusus yang
harus dimiliki oleh guru,dosen atau instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara
efektif,efisisen dan profesional. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan
dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat harus
dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru,dosen atau instruktur dalam melaksanakan
tugasnya.
5
mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta
didik. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya: Bertanya Dasar
dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.
6
2. KETERAMPILAN MENJELASKAN
A. Pengertian Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran ialah keterampilan menyajikan informasi
secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu
bagian dengan bagian yang lainnya, misalnya antar sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau
dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan
disajikan dengan urutan yang cocok, merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian
penjelasan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kegiatan seorang guru. Interaksi di
dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan, baik oleh guru sendiri, oleh guru
dan siswa, maupun antara siswa dengan siswa.
7
3) Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, guru harus mengarahkan perhatian siswa agar terpusat pada
masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak penting. Dalam hal ini guru dapat
menggunakan tanda atau isyarat lisan, seperti "yang terpenting", "perhatikan baik-baik konsep
ini" atau "perhatikan yang ini agak susah"
4) Penggunaan balikan
Guru hendaknya memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman,
keraguan, atau ketidak mengertiannya ketika penjelasan itu diberikan. Berdasar kan balikan itu
guru perlu melakukan penyesuaian dalam penyajiannya, misalnya kecepatannya, memberi
contoh tambahan atau mengulangi kembali hal-hal yang penting. Balikan tentang sikap siswa
dapat dijaring bersamaan dengan pertanyaan yang bertujuan menjaring balikan tentang
pemahaman mereka.
Contoh:
Guru : bagus, itu jawaban yang tepat. Ibu senang mempunyai murid yang dapat menjawab
Penguatan non verbal yaitu respon terhadap prilaku belajar siswa yang dilakukan tidak dengan
kata-kata atau ucapan lisan, melainkan perbuatan belajar siswa.
9
2. Penguatan sebaiknya diberikan sesuai dengan sikap prilaku dan penampilan
3. Menghindari penggunaan respon yang negative
10
D. Prinsip Penggunaan Keterampilan Mengelola Kelas
Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar, yang dapat menciptakan iklim kelas
yang menyenangkan.
Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berfikir.
Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.
Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas.
Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif.
Penanaman disiplin diri sendiri.
1. Bermakna, yaitu apapun yang dilakukan oleh guru hendaknya memiliki relevansi
terhadap pembelajaran.
2. Berkesinambungan, yaitu gagasan dalam membuka pembelajaran harus berhubungan erat
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang dipelajari.
3. Guru hendaknya bersikap luwes dan fleksibel atau tidak kaku. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh kemapuan dan pengalaman yang dimiliki oleh guru.
4. lajaran guru hendaknya menunjukkan sikap antusias dan bersahabat terhadap siswa.
Kegiatan menutup pelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
kegiatan inti pelajaran. Secara umum kegiatan menutup pelajaran dimaksudkan untuk
memberikan gambaran secara menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, mengetahui tingkat
pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Seperti
11
halnya kegiatan membuka pelajaran kegiatan menutup pelajaran juga tidak mencangkup urutan-
urutan kegiatan rutin seperti memberikan salam penutup dan memberikan tugas dirumah. Berikut
adalah kegiatan yang termasuk kedalam kegiatan menutup pelajaran:
1. Meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan. Dapat dilakukan dengan cara
merangkum inti pelajaran untuk menarik suatu kesimpulan yang mengacu pada tujuan
pelajaran yang hendak dicapai.
2. Melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah
tercapai atau belum.
3. Memberikan motivasi dan dorongan sosial dengan tujuan agar siswa lebih termotivasi
lagi dalam pembelajaran berikutnya.
4. Memberikan tindak lanjut. Disini guru dapat menyampaikan apa saja harus dipelajari
siswa dirumah termasuk implikasi atau penerapan dari materi pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari.
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan yang sangat penting
untuk dikuasai oleh seorang guru. karna kegiatan membuka dan menutup pelajaran akan sangat
menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran. Jika seorang guru telah mampu
menimbulkan kesan yang mendalam pada saat membuka pelajaran maka siswa akan lebih
termotivasi untuk mengikuti pelajaran-pelajaran selanjutnya.
Membimbing diskusi kelompok kecil adalah proses mengatur keterlibatan sekelompok siswa
dalam interaksi belajar mengajar yang bertujuan memecahkan suatu masalah yang diikuti dengan
pengambilan kesimpulan. Dan diskusi kelompok adalah hubungan interaktif antar kelompok-
kelompok kecil siswa yang dibentuk untuk kebutuhan pembelajaran dengan dibimbing guru
untuk saling berbagi informasi, memecahkan masalah, serta mengambil keputusan.
a. Siswa dapat memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau
masalah yang harus dipecah kan Oleh mereka.
12
C. Komponen-Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Keci
e. Menutup diskusi
a. Diskusi hendaknya berlangsung dalam ”iklim terbuka". Hal ini ditandai dengan adanya
keantusiasan berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan menerima, dan
mengenal lebih jauh topik diskusi, dan menghargai pendapat orang Iain. Dengan demikian
semua anggota kelompok mempunyai keinginan untuk mengenal dam dihargai, dapat merasa
aman dan bebas mengemukakan pendapat.
1) topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan Yang akan dicapai, minat, dan kemampuan
siswa.
3) adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik tersebut agar para siswa
memiliki latar belakang pengetahuan yang sama.
4) guru harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai motivator sehingga mampu
memberikan penjelasan dan mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi siswa.
a. Berbagi informasi dan pengalaman antar siswa dalam memecahkan suatu masalah.
13
b. Dapat meningkatkan pemahaman terhadap permasalahan yang sedang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran.
d Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi secara logis, rasional dan sistematis.
e Memupuk kerja sama dan tanggung jawab masing-masing anggota dalam kelompok.
Mengingat banyak manfaat yang diperoleh siswa dari diskusi kelompok kecil, dalam
pelaksanaannya perlu diperhatikan:
a. Agar jangan sampai diskusi didominasi oleh seorang siswa, dan tidak memberikan kesempatan
kepada siswa lainnya apalagi oleh guru.
d. Mengatur agar siswa semua berpartisipasi dengan mendorong serta memberi kesempatan-
kepada siswa yang enggan untuk berpartisipasi
4) membentuk hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa, maupun antara siswa dengan
siswa.
2) memberi kesempatan memecahkan masalah untuk berlatih memecahkan masalah dan cara
hidup secara rasional dan demokratis.
3) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong
royong.
b. Keterampilan mengorganisasi
15
D. Prinsip-prinsip keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil
1) guru perlu mengenal siswa secara pribadi, sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat.
2) siswa bekerja bebas dengan bahan yang telah siap pakai, seperti: modul, paket belajar, atau
dengan bahan yang telah disiapkan oleh guru sendiri.
16
DAFTAR PUSTAKA
Rombot, Olifia. (2020). Keterampilan Mengajar – Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jl.
Kemanggisan Iiir III No. 45, Palmerah Jakarta 11480, Indonesia: Binus University.
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/kemampuan-bertanya-pada-siswa.html?m=1
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/07/14/keterampilan-memberikan-penguatan-dalam-
mengajar/
https://educhannel.id/blog/artikel/keterampilan-dasar-mengajar-membuka-dan-menutup-
pelajaran.html
17