Anda di halaman 1dari 45

MENGAPLIKASIKAN HAKIKAT DAN APLIKASI STRATEGI

PEMBELAJARAN EXPOSITORI
Dosen Pengampu :

Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5/REG F :

INDAH ROSA DAMANIK (2213111060)

CITRA RISKYA SIMANJUNTAK (2212411010)

FIKA SALSABILA AMAR (2211111018)


KELAS :REGULER F PBSI 2021

MATKUL :STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PRODI PENDIDIKAN S1 BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Februari 2022
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5
REG F

Indah Rosa Damanik (2213111060)


Ketua & Moderator

Citra Riskya Simanjuntak (2212411010)


Pemateri 1 & Notulen

Fika Salsabila Amar (2211111018)


Pemateri 2

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
kami berkat dan rahmatnya,sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah pada Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia ini dengan tepat waktu. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd yang telah
membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.

Kami selaku penulis berharap agar kiranya Makalah ini dapat menambah pemahaman
pembaca terutama mengenai Mengaplikasikan Hakikat dan Aplikasi Strategi Pembelajaran
Expositori. Disamping itu saya selaku penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis,mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan di waktu
mendatang. Mengingat tidak ada yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.

Demikianlah kata pengantar ini kami sampaikan. Penulis menyampaikan Terima


Kasih kepada para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah yang
kami sajikan ini.

Medan, 17 Februari 2022

Kelompok 5

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................3

DAFTAR ISI..............................................................................................................................4

BAB I.........................................................................................................................................6

PENDAHULUAN......................................................................................................................6

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................6

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................7

C. TUJUAN.........................................................................................................................7

BAB II........................................................................................................................................9

IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................................................................9

BAB III.....................................................................................................................................10

PEMBAHASAN& SOLUSI....................................................................................................10

A. KONSEP STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI......................................9

B. KARAKTERISTIK STRATEGI EKSPOSITORI....................................................11

C. METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.......................................................12

D. KARAKTERISTIK DALAM METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.......14

E. PRINSIP STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.....................................15

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STRATEGI EKSPOSITORI.................................18

G. PROSEDUR GURU DALAM PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN


EKSPOSITORI.................................................................................................................23

H. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI...........24

I. KELEBIHAN DAN KEKUARANGAN STARTEGI EKSPOSITORI....................24

J. SOLUSI DARI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI....................26

BAB IV....................................................................................................................................31

PENUTUP................................................................................................................................31

DAFTAR BUKU DAN


JURNAL...................................................................................................................................33

4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................39

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam meningkatkan pemahaman siswa tentunya interaksi antara guru dan siswa
sangat penting sehingga mereka dapat saling membantu. Seorang guru harus lebih banyak
memberi bantuan dan dorongan (support), serta pengawasan atau binaan (supervisor).
Permasalahan saat ini, terkadang siswa memiliki kebebasan berpikir namun kurang berani
mengungkapkan gagasan atau pendapat alternatif di kelas. Berdasarkan pengalaman mengajar
seorang guru, untuk mencapai tujuan keberhasilan mengajar tidak lepas dari beberapa faktor
penunjang di antaranya adalah kondusifnya lingkungan belajar dan kualitas seorang guru itu
sendiri. Tidak hanya itu, mencapai tujuan pembelajaran adalah menggunakan strategi
pembelajaran yang seirama dengan kondisi siswa, tujuan, dan kondisi pembelajaran yang
akan dilangsungkan.

Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teacher oriented), guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan mengajak siswa untuk
berpikir lebih kritis pada kegiatan diskusi yang dilakukan dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran tersebut adalah Strategi Pembelajaran Ekspositori. Strategi Pembelajaran
Ekspositori adalah strategipembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal (bisa dilakukan dengan diskusi dan ceramah) kepada sekelompok siswa,
agar siswa mampu untuk berpikir lebih kritis untuk menguasai materi. Siswa dilatih untuk
memecahkan masalah dengan bantuan guru pada masalah autentik. Masalah autentik dapat
diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
berkaitan tentang kelistrikan yang ada di rumah. Selain itu, dengan pemberian masalah yang
autentik, siswa dapat membentuk makna dan bahan pelajaran melalui proses belajar dan
menyimpan dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu digunakan.

6
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalahnya


adalah,sebagai berikut :

1. Apa konsep dari strategi pembelajaran ekspositori ?


2. Apa karakteristik strategi ekspositori ?
3. Bagaimana metode pembelajaran ekspositori ?
4. Apa karakteristik dalam metode pembelajaran ekspositori ?
5. Apa prinsip dari strategi pembelajaran ekspositori ?
6. Bagaimana prosedur pelaksanaan strategi ekspositori ?
7. Bagaimana prosedur guru dalam pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori ?
8. Bagaimana langkah-langkah startegi pembelajaran ekpositori ?
9. Kelebihan dan kekurangan strategi ekspositori ?

C. TUJUAN

1. Mampu mengetahui konsep dari strategi pembelajaran ekspositori


2. Mampu memahami karakteristik dari strategi ekspositori
3. Mampu mengetahui prinsip dari strategi pembelajaran ekspositori
4. Mampu memahami prosedur dari pelaksanaan strategi ekspositori
5. Mampu memahami prosedur guru dalam pelaksanaan strategi pembelajaran
ekspositori
6. Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari strategi ekspositori
7. Mampu mengetahui langkah-langkah dari strategi pembelajaran ekspositori
8. Mampu mengetahui metode pembelajaran ekspositori
9. Mampu memahami karakteristik dalam metode pembelajaran ekspositori

7
8
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

A. PERMASALAHAN UMUM DALAM MENGAPLIKASIKAN STRATEGI


PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Berdasarkan pengalaman mengajar seorang guru, untuk mencapai tujuan keberhasilan


mengajar tidak lepas dari beberapa faktor penunjang di antaranya adalah kondusifnya
lingkungan belajar dan kualitas seorang guru itu sendiri. Tidak hanya itu, mencapai tujuan
pembelajaran adalah menggunakan strategi pembelajaran yang seirama dengan kondisi siswa,
tujuan, dan kondisi pembelajaran yang akan dilangsungkan.

Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teacher oriented), guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan mengajak siswa untuk
berpikir lebih kritis pada kegiatan diskusi yang dilakukan dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran tersebut adalah Strategi Pembelajaran Ekspositori. Strategi Pembelajaran
Ekspositori adalah strategipembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal (bisa dilakukan dengan diskusi dan ceramah) kepada sekelompok siswa,
agar siswa mampu untuk berpikir lebih kritis untuk menguasai materi. Siswa dilatih untuk
memecahkan masalah dengan bantuan guru pada masalah autentik. Masalah autentik dapat
diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
berkaitan tentang kelistrikan yang ada di rumah. Selain itu, dengan pemberian masalah yang
autentik, siswa dapat membentuk makna dan bahan pelajaran melalui proses belajar dan
menyimpan dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu digunakan. Dari uraian diatas dapat kita
identifikasi masalahnya bahwa :

1. Terdapat beberapa pengaruh strategi pembelajaran ekspositori terhadap hasil


pembelajaran siswa
2. Kecocokan pembelajaran ekspositori dengan kurikulum 2013

Permasalahan tersebut akan dibahas pada makalah ini setelah penjelasan dan landasan teori
mengenai strategi pembelajaran ekspositori.

9
BAB III

PEMBAHASAN& SOLUSI

A. KONSEP STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan


kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan
maksud agar siswa menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy killen menamakan
strategi ini dengan istilah pembelajaranlangsung, karena dalam strategi ini materi pelajaran
langsung disampaikan oleh guru, siswa tidak dituntut menemukan materi (Sanjaya 2009).
Perbedaan strategi ekspositori dengan metode ceramah, sebagaimana dikatakan Wina sanjaya
adalah dalam strategi ekspositori bisa digunakan metode ceramah sekaligus tanya jawab
bahan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan
media pembelajaran.

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan


kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen
menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct
instruction). Mengapa demikian? Karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan
langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran
seakan-akan sudah jadi. Oleh karena strategi ekspositori . lebih menekankan kepada proses
bertutur, maka sering juga dinamakan istilah strategi "chalk and talk".

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran


yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam
strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru
menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang
disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah
kemampuan akademik (academic achievement) siswa.

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat memberikan


fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Kozna (Hamzah, 2007:1) “Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang
dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu”.

10
Menurut Gerlach dan Ely (Hamzah, 2007:1) “Strategi pembelajaran merupakan cara-
cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu”. Sedangkan menurut Gropper (Hamzah, 2007:1) “ Strategi pembelajaran
pemilihanatas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai”.

Menurut Istarani (2014:74) “Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi


pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran
secara optimal”. Sedangkan menurut Majid (2014:216) “Strategi pembelajaran ekspositori
adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi secara optimal’. Menurut Riyanto (2012:139) “Dalam strategi
pembelajaran ekspositori guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi,
sistematis, dan lengkap, siswa tinggal menyimak dan mencernanya saja”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran


ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada pentingnya peran guru
selama pembelajaran dimana guru menyampaikan pelajaran secara utuh dan menyeluruh
kepada peserta didik sehingga peserta didik tinggal menyimak dan mencernanya secara
teratur dan tertib yang dimana dilakukan pengujian diakhir pembelajaran.

Menurut Ausubel (dalam Sagala,2010:79) menyatakan bahwa strategi ekspositori


merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar
bermakna. Karena itu dalam strategi ini siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan
atau memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal- soal latihan atau mungkin saling bertanya.

Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.

Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif manakala:

1. Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan
dan harus dipelajari siswa (overview); biasanya bahan atau materi baru itu
diperlukan untuk kegiatan-kegiatan khusus, seperti kegiatan pemecahan masalah
atau untuk melakukan proses tertentu. Oleh sebab itu, materi yang disampaikan
adalah materi-materi dasar seperti konsep-konsep tertentu, prosedur, atau
rangkaian tas, dan lain sebagainya. Apabila guru menginginkan agar siswa
mempunyai gaya model intelektual tertentu misalnya agar siswa bisa mengingat

11
bahan pelajaran sehingga ia akan dapat mengungkapkannya kembali manakala
diperlukan.
2. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya
dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu hanya
mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru, misalnya
materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.
3. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu. Misalnya,
materi pelajaran yang bersifat pancingan untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
4. Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur tertentu
untuk kegiatan praktik. Prosedur tersebut biasanya merupakan langkah baku atau
langkah standar yang harus ditaati dalam melakukan suatu proses tertentu.
Manakala langkah itu tidak ditaati, maka dapat menimbulkan pengaruh atau risiko
tertentu.
5. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu
menjelaskan untuk seluruh siswa. Apabila guru akan mengajar pada sekelompok
siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian
strategi ini sangat efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan untuk anak-
anak yang memiliki kemampuan kurang (low achieving students)
6. Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat
pada siswa; misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
7. Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.

B. KARAKTERISTIK STRATEGI EKSPOSITORI

1. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi utama dalam


melakukan strategi ini, sering orang mengidentikkan dengan metode ceramah
2. Biasanya materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-
konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk
berpikir ulang
3. Tujuan utama pembelajaran ini adalah penguasaan materi itu sendiri. artinya
setelah pembelajaran itu berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya
dengan baik dan benar dengan cara mengungkapkan kembali materi yang telah

12
diuraikan. Dimyati dan mujionomenambahkan bahwa tujuan utama pengajaran
ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
kepada siswa. Hal yang esensial pada bahan pengajaran harus dijelaskan
kepada siswa.

C. METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Menurut Sanjaya yang dikutip oleh Jumanta Hamdayama, metode pembelajaran


ekspositori adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa tidak jenuh
saat belajar. Menurut Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo yang di kutip oleh Ratna Wilis Dahar,
metode pembelajaran ekspositori dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan
siswa dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk menciptakan kenyamanan dalam
belajar dan mencapai tujuan yangtelah digariskan.

Metode pembelajaran ekspositori merupakan salah satu metode mengajar yang


membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat
diajarkan selangkah demi selangkah agar siswa tidak merasa jenuh saat belajar. Metode
pembelajaran ekspositori ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang
berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan
baik, yang dapat diajarkan dengan bertahap, selangkah demi selangkah.

Dalam penggunaan metode pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang


harus diperhatikan oleh guru. Setiap prinsip tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) Berorientasi pada tujuan


Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam metode
pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses
penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru tujuan inilah yang harus
menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan metode ini. Karena itu sebelum
metode ini diterapkan terlebih dahulu, guru harus merumuskan tujuan
pembelajaran secara jelas dan terstruktur, seperti kriteria pada umumnya, tujuan
pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur dan
berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
2) Prinsip komunikasi

13
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk
pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang
atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam
hal iniadalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan
tertentu yang ingin dicapai.
3) Prinsip Kesiapan
Kesiapan dalam teori belajar koneksionisme, merupakan salah satu hukum belajar.
Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespon dengan
cepat dari setiap stimulus yang muncul apabila dalam dirinya sudah memiliki
kesiapan, sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap
stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
4) Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau
mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung
pada saat ini, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil
adalah apabila melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi
ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari
dan menemukan atau menambah wawasan melalui belajar mandiri. Prinsip-prinsip
penggunaan metode pembelajaran ekspositori antara lain yaitu:membimbing siswa
dengan melihat tujuan yang telah di tetapkan, melakukan komunikasi yang baik
dengan siswa, dan memancing siswa untuk aktif dikelas.

Menurut Nasution prinsip-prinsip penggunaan metode pembelajaran ekspositori


adalah:

1) Pemilihan dan penyusunan bahan Pelajaran


2) Pengaturan proses belajar
3) Kesiapan untuk belajar.

Prinsip-prinsip penggunaan metode pembelajaran ekspositori yaitu:

1) Prinsip motivasi
2) Prinsip pemecahan masalah
3) Prinsip perbedaan individu.

14
Metode pembelajaran ekspositori akan efektif dan efisien digunakan oleh guru saat
belajar apabila guru menyampaikan materimateri pembelajaran baru serta berkaitan dengan
pelajaran yang akan di pelajari siswa.

D. KARAKTERISTIK DALAM METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

1) Metode pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara penyampaian materi


pembelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam
melakukan strategi ini. Oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan
ceramah.
2) Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti
data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut
siswa untuk berpikir ulang.
3) Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri. Artinya, setelah
proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar
dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Karakteristik dalam metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari


pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam metode ini guru memegang peran yang sangat dominan.
Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan
harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik.

Karakteristik dalam Metode pembelajaran ekspositori menurut Rusmono adalah:

1) Memberi materi yang terbaru kepada siswa


2) Memberi penjelasan yang mudah di mengerti kepada siswa
3) Memberi kesempatan siswa bertanya.

Menurut Hasan Basri karakteristik dalam Metode pembelajaran ekspositori adalah:

1) Memberikan penjelasan secara verbal


2) Merumuskan tujuan instruksional khusus yang luas
3) Memahami karaktristik siswa.

Menurut penulis guru sangat perlu untuk memahami tentang karakteristik-


karakteristik yang ada di dalam penggunaan metode pembelajaran ekspositori agar materi
pembelajaran yang akan di sampaikan dapat terarah dengan baik kepada peserta didik.
15
E. PRINSIP STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan
strategi pembelajaran yang lain.. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari
efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan
apa yang harus dicapai. Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat
beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Setiap prinsip tersebut dijelaskan
di bawah ini.

Dalam pembelajaran ekspositori guru cenderung memegang kontrol proses


pembelajaran yang aktif, sementara siswa relalif pasif menerima dan mengikuti apa yang
disajikan oleh guru. Pembelajaran ekspositori merupakan pembelajaran yang lebih berpusat
pada guru (teacher centered), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama dengan
maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal (Hasbiyalloh
et al., 2017; Watoni, 2014). Meskipun dalam pembelajaran ekspositori digunakan metode
selain ceramah dengan menggunakan berbagai media namun penekanannya tetap lebih pada
proses penerimaan pengetahuan.

Penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran


ekspositori, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru
tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena
itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan
pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya, tujuan pembelajaran
harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.

Menurut Numan Somantri ada perbedaan antara strategi ekspositori dan strategi
ceramah. Dominasi guru dalam strategi ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara,
informasi diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal
pembelajaran, menjelaskan konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh
kasus di lapangan dan sebagainya. Strategi ekspositori adalah suatu cara menyampaikan
gagasan atau ide dalam memberikan informasi dengan lisan atau tulisan.

Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan: 1) Karakteristik peserta


didik dengan kemandirian belum memadai 2) Sumber referensi terbatas 3) Jumlah pesera
didik dalam kelas banyak 4) Alokasi waktu terbatas 5) Jumlah materi (tuntutan kompetensi
dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.

16
Berorientasi pada tujuan

Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi


pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian
materi tanpa tujuan pembelajaran; justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan
utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih
dahulu, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria
pada umumnya, tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang
dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.

Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan
kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran. Memang benar, strategi
pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, misalnya kemampuan untuk menganalisis, menyintesis sesuatu, atau mungkin
mengevaluasi sesuatu, namun tidak berarti tujuan kemampuan berpikir taraf rendah perlu
dirumuskan; justru tujuan itulah yang harus dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi
ekspositori.

Prinsip komunikasi

Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada
proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok
orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran
yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses
komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima
pesan.

Dalam proses komunikasi, bagaimanapun sederhananya, selalu terjadi urutan,


pemindahan pesan (informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan. Sistem komunikasi
dikatakan efektif manakala itu dapat mudah ditangkap oleh penerima pesan secara utuh; dan
sebaliknya, sistem komunikasi dikatakan tidak efektif, manakala penerima pesan tidak dapat
menangkap setiap pesan yang disampaikan. Kesulitan menangkap pesan itu dapat terjadi oleh
berbagai gangguan (noise) yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Akibat
gangguan (noise) tersebut memungkinkan penerima pesan (siswa) tidak memahami atau tidak
dapat menerima sama sekali pesan yang ingin disampaikan.

17
Sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian,
maka prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat penting untuk diperhatikan.
Artinya, bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap
gangguan (noise) yang bisa mengganggu proses komunikasi.

Prinsip kesiapan

Dalam, teori belajar koneksionisme, "kesiapan" merupakan salah satu hukum belajar.
Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespons dengan cepat dari
setiap stimulus manakala dalam dirinya sudahmemiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin
setiap individu akan merespons setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum
memiliki kesiapan. Dapat kita tarik dari hukum belajar ini adalah, agar siswa dapat menerima
informasi sebagai stimulus. yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka
dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.

Seperti halnya kerja sebuah komputer setiap data yang dimasukkan akan dapat
disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file untuk menyimpan data.Setiap data
tidak mungkin dapat disimpan manakala belum tersedia filenya. Oleh karena itu, sebelum kita
menyampaikan informasi terlebih dahulu kita yakinkah apakah dalam otak anak sudah
tersedia file yang sesuai dengan jenis informasi i yang akan disampaikan atau belum, kalau
seandainya belum maka terlebih dahulu harus kita sediakan dahulu file yang akan
menampung setiap informasi yang akan kita sampaikan.

Prinsip berkelanjutan

Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau


mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat
itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala
melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan
(disequilibrium), sehingga mendorong. mereka untuk mencari dan menemukan atau
menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.

18
F. PROSEDUR PELAKSANAAN STRATEGI EKSPOSITORI

Sebelum diuraikan tahapan penggunaan strategi ekspositori terlebih dahulu diuraikan


beberapa hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang akan menggunakan strategi ini.

Rumuskan tujuan yang ingin dicapai

Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan guru.


Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang
spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. Tujuan yang spesifik, seperti yang telah
dijelaskan di atas; dapat memperjelas kepada arah yang ingin dicapai. Dengan demikian,
melalui tujuan yang jelas selain dapat; membimbing siswa dalam menyimak mata pelajaran
juga akan diketahui efektivitas dan efisiensi penggunaan strategi ini.

Sering terjadi, proses pembelajaran dengan cara bertutur, guru; terlena dengan
pembahasan yang dilakukannya, sehingga materiil pelajaran menjadi melebar, tidak fokus
pada permasalahan yang sedang dibahas. Dengan rumusan tujuanyang jelas, hal ini tidak
akan terjadi. Sebab, tujuan yang harus dicapai akan menjadi faktor pengingat bagi guru dalam
menyampaikan materi pelajaran

Kuasai materi pelajar dengan baik

Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan


strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna, akan membuat kepercayaan diri guru
meningkat, sehingga guru akan mudah mengelola kelas; ia akan bebas bergerak; berani
menatap siswa; tidak takut dengan perilaku-perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya
proses pembelajaran; dan lain-lain. Sebaliknya, manakala guru kurang menguasai materi
pelajaran yang akan disampaikan, ia akan kurang percaya diri sehinggaia akan sulit bergerak;
takut melakukan kontak mata dengan siswa; menjelaskan materi pelajaran serba tanggung
dengan suara yang pelan dan miskin ilustrasi dan. sebagainya. Akibatnya akan sulit mengatur
irama dan iklim pembelajaran. Guru akan sulit mengontrol data mengendalikan perilaku
perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran.

19
Agar guru dapat menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
Pertama, pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir. Kedua, persiapkan masalah-masalah
yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi pelajaran sampai detailnya. Ketiga,
buatlah garis besar materi pelajaran yang akan disampaikan untuk memandu dalam penyajian
agar tidak melebar.

Kenali medan dan berbagai hal yang dapat memengaruhi proses penyampaian

Mengenali lapangan atau medan merupakan hal penting dalam langkah persiapan.
Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pelajaran: Beberapa hal yang
berhubungan dengan medan yang harus dikenali di antaranya, pertama, latar belakang
audiens atau siswa yang akan menerima materi, misalnya kemampuan dasar atau pengalaman
belajar siswa sesuai dengan materi yang akan disampaikan. minat dan gaya belajar siswa, dan
lain sebagainya. Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan,
pencahayaan, posisi tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri. Pemahaman
akan kondisi ruangan itu diperlukan untuk mengatur tempat duduk dan/atau untuk
menempatkan media yang digunakan, misalnya di mana sebaiknya layar OHP atau LCD
disimpan, di mana sebaiknya gambar dipasang, dan lain sebagainya.

Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan


guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.

Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu;

1. Persiapan (preparation)

Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.


Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat
tergantung pada langkah persiapan.

Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah:

1. Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.


2. Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
3. Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa
4. Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.

20
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:

1. Berikan sugesti yang positif dari hindari sugesti yang negatif

Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan kekuatan pada siswa
untuk menembus rintangan dalam belajar. Sebaliknya, sugesti yang negatif dapat mematikan
semangat belajar.

2. Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai

Mengemukakan tujuan sangat penting artinya dalam setiap proses pembelajaran.


Dengan mengemukakan tujuan siswa akan paham apa yang harus mereka kuasai, serta mau
dibawa ke mana mereka. Dengan demikian, tujuan merupakan "pengikat" baik bagi guru
maupun bagi siswa.

Langkah penting ini sering terlupakan oleh guru. Dalam pembelajaran, guru langsung
menjelaskan materi pelajaran. Dengan demikian bagi siswa akan mengalami kesulitan, sebab
merekamemerlukan waktu untuk beradaptasi terhadap materi pelajaran yang dibahas.
Bahkan, sering terjadi untuk siswa tertentu proses adaptasi memerlukan waktu yang cukup
lama. Artinya, walaupun sudah lama guru bicara tetapi mereka belum mengerti apa yang
hendak dicapai oleh pembicaraan guru.

3. Bukalah file dalam otak siswa

materi pelajaran akan bisa ditangkap dan disimpan dalam memori manakala sudah
tersedia file atau kapling yang sesuai. Artinya, sebelum kita menyampaikan materi pelajaran
maka terlebih dahulu kita harus membuka file dalam otak siswa agar materi itu bisa cepat
ditangkap.

1. Penyajian (Presentation)

Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan


persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru dalam penyajian ini
adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami
olehsiswa.ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini,yaitu
sebagai berikut :

21
2. Penggunaan bahasa

Penggunaan bahasa merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan


presentasi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa. Pertama,
bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa yang bersifat komunikatif dan mudah dipahami.
Bahasa yang komunikatif hanya mungkin muncul manakala guru memiliki kemampuan
bertutur yang baik.

3. Intonasi suara

Intonasi suara adalah pengaturan suara sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.
Guru yang baik akan memahami kapan ia harus meninggikan nada suaranya, dan kapan ia
harus melemahkan suaranya. Pengaturan nada suara akan membuat perhatian siswa tetap
terkontrol, sehingga tidak akan mudah bosan.

4. Menjaga kontak mata dengan siswa

Dalam proses penyajian materi pelajaran, kontak mata (eye contact) merupakan hari yang
sangat penting untuk membuat siswa tetap memerhatikan pelajaran. Melalui kontak mata,
yang selamanya terjaga, siswa bukan hanya akan merasa dihargai oleh guru, akan tetapi juga
mereka seakan-akan diajak terlibat dalam proses penyajian. Oleh sebab itu, guru sebaiknya
secara terus-menerus menjaga dan memeliharanya. Pandanglah siswa secara jangan biarkan
pandangan mereka tertuju pada luar materi pelajaran.

5. Menggunakan joke-joke yang menyegarkan

Menggunakan joke adalah kemampuan guru untuk menjaga agar kelas tetap hidup
dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan joke di antaranya. Pertama, joke yang digunakan harus
relevan dengan isi materi yang sedang dibahas. Kedua, sebaiknya joke muncul tidak terlalu
sering. Guru yang terlalu sering memunculkan joke hanya akan membuat kelas seperti dalam
suasana pertunjukan.

2. Korelasi (Correlation)

Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan


pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap
keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi
dilakukan tiada lain untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk
memperbaiki struktur pengetahuan yang telah maupun makna meningkatkan kualitas
kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.

22
Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar
terbatas.

1. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui


penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat
atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
2. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa
dan ukuran kelas yang besar.
3. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk
belajar terbatas.
4. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat
atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
5. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa
dan ukuran kelas yang besar.
3. Menyimpulkan (Generalization)

Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah
disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil
sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa
tentang kebenaran suatu paparan. Dengan demikian, siswa tidak merasa ragu lagi akan
penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: pertama,
dengan cara mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok bahasan. Kedua, dengan
cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah diajarkan.
Ketiga, dengan cara maping melalui pemetaan keterkaitan antar materi pokok-pokok materi.

4. Penerapan (Application)

Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan
informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang
biasa digunakan pada langkah ini diantaranya, pertama, dengan membuat tugas yang relevan

23
dengan materi pelajaran yang telah disampaikan. Kedua, dengan memberikan tes yang sesuai
dengan materi pelajaran yang telah disampaikan.

G. PROSEDUR GURU DALAM PELAKSANAAN STRATEGI


PEMBELAJARANEKSPOSITORI

a. Rumuskan Tujuan yang Ingin Dicapai

Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan guru.


Tujuan yang yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku
yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. Malalui tujuan yang jelas selain dapat
membimbing siswa dalam menyimak materi pelajaran juga akan diketahui efektivitas dan
efisiensi penggunaan stratergi ini.

b. Kuasai Materi Pelajaran dengan Baik

Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan


strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna akan membuat kepercayaan diri guru
meningkat, sehingga guru akan mudah mengelola kelas, ia akan bebas bergerak, berani
menatap siswa, tidak takut dengan perilaku-perilaku siswa yang dapat menggangu jalannya
proses pembelajaran.

c. Kenali Medan dan Berbagai Hal yang Dapat Mempengaruhi Proses Penyampaian

Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai


kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pelajaran. Yang perlu dikenali
adalah pertama, latar belakang audiens atau siswa yang akan menerima materi pelajaran,
misalnya kemampuan dasar atau pengalaman belajar siswa sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, minat dan gaya belajar siswa.

Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luar dan besarnya ruangan, pencahayaan,
posisi tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri.

24
H. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Gurusinga dan Sibarani (2011:30-31) langkah-langkah penerapan Strategi


Pembelajaran Ekspositori antara lain:

1) Persiapan merupakan tahap awal kunci dari Strategi Pembelajaran Ekspositori,


tujuannya adalah
a) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar
b) Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa
c) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka dan
menyenangkan bagi siswa agar siswa merasa tertarik dengan situasi belajar.
2) Penyajian merupakan langkah penyampaian materi pelajaran dari guru kepada
siswa atau sekelompok siswa yang sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan
dari awal.
3) Korelasi merupakan hubungan antara materi pelajaran dengan pengalaman siswa
atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap
keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang dimilikinya.
4) Menyimpulkan tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah
dipaparkan. Dalam Strategi Pembelajaran Ekspositori melalui langkah
menyimpulkan siswa akan dapat mengambil intisari dari proses penyajian dan
memberi keyakinan kepada siswa tentang kebenaran sesuatu paparan.
5) Mengaplikasikan merupakan langkah yang sangat penting dalam Strategi
Pembelajaran Ekspositori sebab guru akan dapat mengumpulkan informasi
tentang penguasaan materi siswa tehnik yang biasa dilakukan pada langkah
iniadalah memberikan tes yang sesuai dengan materi yang telah diajarkan.

I. KELEBIHAN DAN KEKUARANGAN STARTEGI EKSPOSITORI

Kelebihan strategi ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan


sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:

1) Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan


keluasan materi pelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh
mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

25
2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara ini waktu yang dimiliki untuk
belajar terbatas.
3) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan (kuliah) tenang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa
melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
4) Strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas
yang besar.

Kelemahan strategi ekspositori

memiliki kelemahan, diantaranya:

1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak
memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat serta perbedaan gaya belajar.
3) Karena strategi ini lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
4) Kelebihan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang
dimiliki guru seperti persiapan kemampuan seperti kemampuan bertutur
(berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan
proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
5) Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi, satu arah
(one-way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa
akan materi pembelajaran akan terbatas pula.

Banyak sebenarnya kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada strategi


pembelajaran ekspositori dan disini terdapat lagi kelebihan dan kelemahan dari jurnal lainnya
yang berbeda dengan pendapat diatas, yaitu sebagai berikut :

1) Kelebihan dari Strategi atau Rencana Pembelajaran Ekspositori yaitu :

26
Ekspositori merupakan strategi atau rencana pembelajaran yang banyak dan sering
digunakan dalam kegiatan mengajar. Hal ini disebabkan karena strategi atau rencana
pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan, diantaranya:

a) Dengan menggunakan Strategi atau Rencana Pembelajaran Ekspositori ini


guru bisa mengontrol atau memeriksa urutan dan penguasaan materi
pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana
peserta didik memahami materi.
b) Strategi atau Rencana Pembelajaran Ekspositori dianggap sangat efektif
dalam proses pembelajaran di sekolah.
c) Strategi atau Rencana Pembelajaran Ekspositori selain efektif juga dapat
membuat peserta didik lebih mendengarkan materi pelajaran, juga sekaligus
membuat peserta didik bisa melihat atau mengobservasi materi yang
disampaikan oleh guru.

2) Kekurangan dari Strategi atau Rencana Pembelajaran Ekspositori yaitu :


a) Strategi atau rencana pembelajaran ini tidak mungkin dapat melihat
keseluruhan perbedaan karakter belajar setiap individu baik perbedaan
kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya
belajar peserta didik.
b) Strategi atau rencana Pembelajaran Ekspositori lebih banyak diberikan
melalui ceramah atau penjelasan guru, sehingga sulit mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam hal kemampuan sosialisasi hubungan
interpersonal antar peserta didik yang ada dilingkungan tersebut.

Menurut Sanjaya (dalam Hasbiyalloh et al., 2017)Keunggulan model pembelajaran


ini, yaitu :

(a) dengan model pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sampai sejauh
mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang disampaikan,
(b) model pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila meteri
pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik cukup luas, sementara itu waktu
yang dimiliki untuk belajar terbatas,

27
(c) peserta didik dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran,
juga sekaligus peserta didik bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan
demonstrasi), dan
(d) model pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah peserta didik dan ukuran
kelas yang besar.

J. SOLUSI DARI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

1. PENGARUH PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR


SISWA

Pembelajaran ekspositori berpengaruh terhadap hasil belajar disekolah karena


alternative yang diduga dapat menciptakan suatu proses belajar mengajar yang
menyenangkan, serta mampu memicu agar siswa cepat faham terhadap mata pelajaran
tersebut. Strategi pembelajaran ekspositori yang berorientasi kepada guru, walaupun
penyampaian dari guru justru itulah yang akan menjadi pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Salah satu aspek yang pendukung agar dapat tercapainya hasil belajar yang baik maka
diperlukan memilih strategi pembelajaran yang sesuai.  Dalam hal ini, penyampaian materi
dari guru atau biasa disebut dengan strategi ekspositori ini berpengaruh terhadap hasil belajar
matematika. Dikarenakan dengan penggunaan strategi ini siswa dapat memahami serta
mengusai matei yang telah disampaikan guru dengan baik. sehingga penguasaan materi dan
hasil belajar meningkat.

            Jadi, kesimpulan terkait tentang pembahasan diatas maka, strategi pembelajaran


ekspositori sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Karena dengan strategi ini dapat
memahamkan peserta didik lebih cepat. Dimana proses penyampaian materinya yang
bersumber dari buku dan dikembangkan oleh guru atau pendidik. Maka, dengan hal tersebut
siswa akan merasa tertantang dan tingkat keingintahuannya untuk mempelajari materi yang
telah diajarkan.

28
2. KECOCOKAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DENGAN KURIKULUM 2013

Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan,


bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Gambaran pendidikan dalam kurikulum 2013 sudah banyak melalui perubahan paradigma
salah satunya yaitu orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered)
beralih pusat pada murid (student centered) ini di berlakukan untuk memperbaiki mutu
pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan.

Satu hal lagi bahwa kurikulum 2013 sebagai hasil pembaruan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) juga menghendaki bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya
mempelajari tentang konsep, teori dan fakta, tapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan suatu strategi yang sesuai dan dapat
menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat
berlansung sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka sangatlah penting bagi para pendidik
khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik, dan metodologi pembelajaran
dalam proses pembelajaran, terutama berkaitan pemilihan terhadap strategi pembelajaran,
dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan kondusif sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.

Dalam penerapan strategi pembelajaran ekspositori ada beberapa hal yang

harus diperhatikan seperti:

1) pilihan materi
2) metode
3) prosedur pelaksanaan

Penggunaaan strategi ekspositori dapat menghubungkan pelajaran dengan pengalaman


siswa atau hal-hal yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam
struktur pengetahuan, dan menyimpulkan hasil dari pelajaran yang di berikan kepada siswa
agar siswa dapat mengambil inti sari dari pelajaran tersebut.Seterusnya pengaplikasian,

29
pemberian evaluasi kepada siswa ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa sampai
dimana penguasaan dan pemahaman siswa dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan
dan yang terakhir mendesain pesan pembelajaran sebaik mungkin, ini sangat penting karena
salah satu kelemahan strategi ekspositori yaitu penyamarataan kemampuan siswa jadi cara
penyampaian materi pelajaran harus dikemas secara baik agar semua siswa di dalam kelas
dengan mudah dapat mengerti dengan materi pelajaran yang diberikan.

Dalam kurikulum 2013 strategi pembelajaran ekspositori masih layak untuk digunakan,
apabila guru dapat memenuhi kriteria dari strategi ekspositori dan tidak terfokus kepada
metode ceramah dan dikte saja. Kriteria yang harus dipenuhi seperti adanya persiapan
sebelum pembelajaran dimulai, menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan
diberikan. Lalu dalam penyajian, guru harus memperhatikan penggunaan bahasa mendesain
pesan pembelajaran, intonasi suara dan menjaga kontak pandang dengan siswa agar siswa
dapat fokus kepada materi yang di ajarkan.

Selanjutnya menyimpulkan materi pelajaran, ini bertujuan agar siswa dapat mengambil
inti dari pelajaran yang diberikan oleh guru, lalu yang terakhir mengaplikasikan, ini bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman siswa dalam menyerap
materi pelajaran, dengan cara memberikan tugastugas kepada siswa tentang materi yang telah
diberikan.Apabila kriteria tersebut telah terpenuhi, maka strategipembelajaran ekspositori
masih layak digunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.

30
31
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran menekankan kepada


proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam pembelajaran
ekspositori guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi,
sistematis dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan
tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut.

Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan
strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari
efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan
apa yang harus dicapai. Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat
beberapa prinsip, yaitu: berorientasi pada ujuan, prinsip komunikasi, prinsip kesiapan dan
prinsip berkelanjutan.

B. SARAN

Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan


guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran. Beberapa langkah yang dapat
dipedomani guru dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:

1. Mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Langkah persiapan merupakan


langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan.
2. Mempersiapkan materi pelajaran yang mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
3. Menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal
lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya.
4. Menyimpulkan (generalization) yaitu tahapan untuk memahami inti (core) dari
materi pelajaran yang telah disajikan.
5. Mengaplikasikan (application) yaitu langkah unjuk kemampuan siswa setelah
mereka menyimak penjelasan dari guru.

32
33
DAFTAR BUKU DAN JURNAL

(IDENTITAS BUKU/JURNAL BESERTA CONTOH)

Judul Buku :Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penulis : Asih, S. Pd. M. M. Pd

Penerbit : CV Pustaka Setia

ISBN :978-979-076-587-0

Judul Buku :Strategi Pembelajaran

Penulis :Prof. Dr. H. Wina Sanjaya. M. Pd

Penerbit : Kencana Prenada Media Group

ISBN :979-3925-73-6-370

Judul Buku :Strategi Pembelajaran

34
Penulis :Arin Tentrem Mawati

Penerbit :Yayasan Kita Menulis

ISBN :978-623-342-085-3

Judul :Penerapan Strategi Pembelajaran Ekspositori Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Fisika

Jurnal :Juranl Inovasi dan Pembelajaran Fisika

Penulis :Tri Ariyani

ISSN :P-ISSN :2355-7109

E-ISSN :2657-0971

Judul :Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori

Jurnal :Jurnal Mudarrisuna

Penulis :Sapardi

ISSN :P-ISSN :2089-5127

35
E-ISSN :2460-0733

Judul :Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori Berbantuan

Macromedia Flash 8 Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Siswa SMAN 1 Penyabungan Utara

Jurnal :Jurnal MathEdu (Mathematic Education Journal)

Penulis :Rizkiani,M.A

ISSN :2621-9832

Judul :Pengaruh Startegi Pembelajaran Ekspositori Terhadap hasil Belajar

SiswaPada Mata Diklat Memperbaiki Compact Cassete Recorder

Kelas XI TAV Di SMA Negeri 2 Surabaya.

Jurnal :Jurnal Pendidikan Teknik Elektro

36
Penulis :Atriyanto, B.

ISSN :-

Judul :Implementasi Strategi Pembelajaran Ekspositori untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar

Jurnal :Jurnal Pendidikan dan Dakwah

Penulis :Gestiana Ragin, A. R.

ISSN :2686-2816

Judul :Model Pembelajaran Ekspository sebagai Upaya untuk

Meningkatkan Prestasi belajar Kepariwisataan.

Jurnal :Journal of Education Action Research

Penulis :Sweta, I. M.

37
ISSN :P-ISSN : 2580-4790

E-ISSN : 2549-3272

Judul :Perbedaan Pengaruh Antara Pemebelajaran Inukuiri dan

Pembelajaran Ekspositori Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar

Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Patologi.

Jurnal :Tesis Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pasca

Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis :Rachmawati Ika Sukarsih

Judul : Pengaruh Strategi pembelajaran Ekspositori dan Gaya terhadap Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SMP Negeri 1 Kecamatan

Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

Jurnal :Tesis Program Pascasarjana IAIN Sumatera Utara Medan.

38
Penulis :Armiya

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, T. (2017). Penerapan Startegi Pembelajaran Ekspositori Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Fisika. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika,01- 09.

Arin, M. T. (2021). Strategi Pembelajaran. Medan: Yayasan Kita Menulis.

39
Atriyanto, B. (2014). Pengaruh Startegi Pembelajaran Ekspositori Terhadap hasil Belajar
Siswa Pada Mata Diklat Memperbaiki Compact Cassete Recorder Kelas XI TAV Di SMA
Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro , 09-13.

Gestiana Ragin, A. R. (2020). Implementasi Strategi Pembelajaran Ekspositori untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Dakwah ,
01-07.

Rizkiani, M. A. (2019). Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori


Berbantuan Macromedia Flash 8 Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa SMAN 1 Penyabungan Utara. Jurnal MathEdu (Mathematic Education Journal) , 01-
07.

Safriadi. (2017). Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori. Jurnal


Mudarrisuna , 19.

Sweta, I. M. (2020). Model Pembelajaran Ekspository sebagai Upaya untuk Meningkatkan


Prestasi belajar Kepariwisataan. Journal of Education Action Research , 467-472.

Armiya. Pengaruh Strategi pembelajaran Ekspositori dan Gaya terhadap Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur.
Tesis Program Pascasarjana IAIN Sumatera Utara Medan.

Rachmawati Ika Sukarsih. Perbedaan Pengaruh Antara Pemebelajaran Inukuiri dan


Pembelajaran Ekspositori Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Kuliah
AsuhanKebidanan Patologi. Tesis Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program
Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

LAMPIRAN FOTO DISKUSI

40
41
KRITERIA PENILAIAN
Prodi/Fakultas :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/FBS
Kelas :Reguler F
Mata Kuliah :Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

KRITERIA PENILAIAN DARI KELOMPOK…


UNTUK KELOMPOK 5
NO NAMA KRITERIA NILAI
P. MATERI 40 % TAMPILAN 30% K. KELOMPOK
30%

1.
INDAH ROSA
DAMANIK
(2213111060)
(KETUA
&MODERATOR)

42
2.
CITRA RISKYA
SIMANJUNTAK
(2212411010)
(PEMATERI 1 &
NOTULEN )

3. FIKA
SALSABILA
AMAR
(2211111018)
(PEMATERI 2)

43
KRITERIA PENILAIAN
Prodi/Fakultas :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/FBS
Kelas :Reguler F
Mata Kuliah :Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
KRITERIA PENILAIAN IBU Dra. ROSDIANA SIREGAR, M.Pd.
UNTUK KELMPOK 5
NO NAMA KRITERIA NILAI
P. MATERI 40 % TAMPILAN 30% K. KELOMPOK
30%

1.
INDAH ROSA
DAMANIK
(2213111060)
(KETUA
&MODERATOR)

44
2.
CITRA RISKYA
SIMANJUNTAK
(2212411010)
(PEMATERI 1 &
NOTULEN)

3. FIKA
SALSABILA
AMAR
(2211111018)
(PEMATERI 2)

45

Anda mungkin juga menyukai