PEMBELAJARAN EXPOSITORI
Dosen Pengampu :
Februari 2022
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5
REG F
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
kami berkat dan rahmatnya,sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah pada Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia ini dengan tepat waktu. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd yang telah
membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
Kami selaku penulis berharap agar kiranya Makalah ini dapat menambah pemahaman
pembaca terutama mengenai Mengaplikasikan Hakikat dan Aplikasi Strategi Pembelajaran
Expositori. Disamping itu saya selaku penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis,mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan di waktu
mendatang. Mengingat tidak ada yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Kelompok 5
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I.........................................................................................................................................6
PENDAHULUAN......................................................................................................................6
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................6
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................7
C. TUJUAN.........................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................9
IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PEMBAHASAN& SOLUSI....................................................................................................10
BAB IV....................................................................................................................................31
PENUTUP................................................................................................................................31
4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................39
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam meningkatkan pemahaman siswa tentunya interaksi antara guru dan siswa
sangat penting sehingga mereka dapat saling membantu. Seorang guru harus lebih banyak
memberi bantuan dan dorongan (support), serta pengawasan atau binaan (supervisor).
Permasalahan saat ini, terkadang siswa memiliki kebebasan berpikir namun kurang berani
mengungkapkan gagasan atau pendapat alternatif di kelas. Berdasarkan pengalaman mengajar
seorang guru, untuk mencapai tujuan keberhasilan mengajar tidak lepas dari beberapa faktor
penunjang di antaranya adalah kondusifnya lingkungan belajar dan kualitas seorang guru itu
sendiri. Tidak hanya itu, mencapai tujuan pembelajaran adalah menggunakan strategi
pembelajaran yang seirama dengan kondisi siswa, tujuan, dan kondisi pembelajaran yang
akan dilangsungkan.
Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teacher oriented), guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan mengajak siswa untuk
berpikir lebih kritis pada kegiatan diskusi yang dilakukan dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran tersebut adalah Strategi Pembelajaran Ekspositori. Strategi Pembelajaran
Ekspositori adalah strategipembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal (bisa dilakukan dengan diskusi dan ceramah) kepada sekelompok siswa,
agar siswa mampu untuk berpikir lebih kritis untuk menguasai materi. Siswa dilatih untuk
memecahkan masalah dengan bantuan guru pada masalah autentik. Masalah autentik dapat
diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
berkaitan tentang kelistrikan yang ada di rumah. Selain itu, dengan pemberian masalah yang
autentik, siswa dapat membentuk makna dan bahan pelajaran melalui proses belajar dan
menyimpan dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu digunakan.
6
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
7
8
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teacher oriented), guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan mengajak siswa untuk
berpikir lebih kritis pada kegiatan diskusi yang dilakukan dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran tersebut adalah Strategi Pembelajaran Ekspositori. Strategi Pembelajaran
Ekspositori adalah strategipembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal (bisa dilakukan dengan diskusi dan ceramah) kepada sekelompok siswa,
agar siswa mampu untuk berpikir lebih kritis untuk menguasai materi. Siswa dilatih untuk
memecahkan masalah dengan bantuan guru pada masalah autentik. Masalah autentik dapat
diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
berkaitan tentang kelistrikan yang ada di rumah. Selain itu, dengan pemberian masalah yang
autentik, siswa dapat membentuk makna dan bahan pelajaran melalui proses belajar dan
menyimpan dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu digunakan. Dari uraian diatas dapat kita
identifikasi masalahnya bahwa :
Permasalahan tersebut akan dibahas pada makalah ini setelah penjelasan dan landasan teori
mengenai strategi pembelajaran ekspositori.
9
BAB III
PEMBAHASAN& SOLUSI
10
Menurut Gerlach dan Ely (Hamzah, 2007:1) “Strategi pembelajaran merupakan cara-
cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu”. Sedangkan menurut Gropper (Hamzah, 2007:1) “ Strategi pembelajaran
pemilihanatas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai”.
1. Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan
dan harus dipelajari siswa (overview); biasanya bahan atau materi baru itu
diperlukan untuk kegiatan-kegiatan khusus, seperti kegiatan pemecahan masalah
atau untuk melakukan proses tertentu. Oleh sebab itu, materi yang disampaikan
adalah materi-materi dasar seperti konsep-konsep tertentu, prosedur, atau
rangkaian tas, dan lain sebagainya. Apabila guru menginginkan agar siswa
mempunyai gaya model intelektual tertentu misalnya agar siswa bisa mengingat
11
bahan pelajaran sehingga ia akan dapat mengungkapkannya kembali manakala
diperlukan.
2. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya
dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu hanya
mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru, misalnya
materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.
3. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu. Misalnya,
materi pelajaran yang bersifat pancingan untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
4. Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur tertentu
untuk kegiatan praktik. Prosedur tersebut biasanya merupakan langkah baku atau
langkah standar yang harus ditaati dalam melakukan suatu proses tertentu.
Manakala langkah itu tidak ditaati, maka dapat menimbulkan pengaruh atau risiko
tertentu.
5. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu
menjelaskan untuk seluruh siswa. Apabila guru akan mengajar pada sekelompok
siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian
strategi ini sangat efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan untuk anak-
anak yang memiliki kemampuan kurang (low achieving students)
6. Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat
pada siswa; misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
7. Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.
12
diuraikan. Dimyati dan mujionomenambahkan bahwa tujuan utama pengajaran
ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
kepada siswa. Hal yang esensial pada bahan pengajaran harus dijelaskan
kepada siswa.
13
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk
pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang
atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam
hal iniadalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan
tertentu yang ingin dicapai.
3) Prinsip Kesiapan
Kesiapan dalam teori belajar koneksionisme, merupakan salah satu hukum belajar.
Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespon dengan
cepat dari setiap stimulus yang muncul apabila dalam dirinya sudah memiliki
kesiapan, sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap
stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
4) Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau
mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung
pada saat ini, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil
adalah apabila melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi
ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari
dan menemukan atau menambah wawasan melalui belajar mandiri. Prinsip-prinsip
penggunaan metode pembelajaran ekspositori antara lain yaitu:membimbing siswa
dengan melihat tujuan yang telah di tetapkan, melakukan komunikasi yang baik
dengan siswa, dan memancing siswa untuk aktif dikelas.
1) Prinsip motivasi
2) Prinsip pemecahan masalah
3) Prinsip perbedaan individu.
14
Metode pembelajaran ekspositori akan efektif dan efisien digunakan oleh guru saat
belajar apabila guru menyampaikan materimateri pembelajaran baru serta berkaitan dengan
pelajaran yang akan di pelajari siswa.
Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan
strategi pembelajaran yang lain.. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari
efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan
apa yang harus dicapai. Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat
beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Setiap prinsip tersebut dijelaskan
di bawah ini.
Menurut Numan Somantri ada perbedaan antara strategi ekspositori dan strategi
ceramah. Dominasi guru dalam strategi ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara,
informasi diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal
pembelajaran, menjelaskan konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh
kasus di lapangan dan sebagainya. Strategi ekspositori adalah suatu cara menyampaikan
gagasan atau ide dalam memberikan informasi dengan lisan atau tulisan.
16
Berorientasi pada tujuan
Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan
kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran. Memang benar, strategi
pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, misalnya kemampuan untuk menganalisis, menyintesis sesuatu, atau mungkin
mengevaluasi sesuatu, namun tidak berarti tujuan kemampuan berpikir taraf rendah perlu
dirumuskan; justru tujuan itulah yang harus dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi
ekspositori.
Prinsip komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada
proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok
orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran
yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses
komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima
pesan.
17
Sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian,
maka prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat penting untuk diperhatikan.
Artinya, bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap
gangguan (noise) yang bisa mengganggu proses komunikasi.
Prinsip kesiapan
Dalam, teori belajar koneksionisme, "kesiapan" merupakan salah satu hukum belajar.
Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespons dengan cepat dari
setiap stimulus manakala dalam dirinya sudahmemiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin
setiap individu akan merespons setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum
memiliki kesiapan. Dapat kita tarik dari hukum belajar ini adalah, agar siswa dapat menerima
informasi sebagai stimulus. yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka
dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.
Seperti halnya kerja sebuah komputer setiap data yang dimasukkan akan dapat
disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file untuk menyimpan data.Setiap data
tidak mungkin dapat disimpan manakala belum tersedia filenya. Oleh karena itu, sebelum kita
menyampaikan informasi terlebih dahulu kita yakinkah apakah dalam otak anak sudah
tersedia file yang sesuai dengan jenis informasi i yang akan disampaikan atau belum, kalau
seandainya belum maka terlebih dahulu harus kita sediakan dahulu file yang akan
menampung setiap informasi yang akan kita sampaikan.
Prinsip berkelanjutan
18
F. PROSEDUR PELAKSANAAN STRATEGI EKSPOSITORI
Sering terjadi, proses pembelajaran dengan cara bertutur, guru; terlena dengan
pembahasan yang dilakukannya, sehingga materiil pelajaran menjadi melebar, tidak fokus
pada permasalahan yang sedang dibahas. Dengan rumusan tujuanyang jelas, hal ini tidak
akan terjadi. Sebab, tujuan yang harus dicapai akan menjadi faktor pengingat bagi guru dalam
menyampaikan materi pelajaran
19
Agar guru dapat menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
Pertama, pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir. Kedua, persiapkan masalah-masalah
yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi pelajaran sampai detailnya. Ketiga,
buatlah garis besar materi pelajaran yang akan disampaikan untuk memandu dalam penyajian
agar tidak melebar.
Kenali medan dan berbagai hal yang dapat memengaruhi proses penyampaian
Mengenali lapangan atau medan merupakan hal penting dalam langkah persiapan.
Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pelajaran: Beberapa hal yang
berhubungan dengan medan yang harus dikenali di antaranya, pertama, latar belakang
audiens atau siswa yang akan menerima materi, misalnya kemampuan dasar atau pengalaman
belajar siswa sesuai dengan materi yang akan disampaikan. minat dan gaya belajar siswa, dan
lain sebagainya. Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan,
pencahayaan, posisi tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri. Pemahaman
akan kondisi ruangan itu diperlukan untuk mengatur tempat duduk dan/atau untuk
menempatkan media yang digunakan, misalnya di mana sebaiknya layar OHP atau LCD
disimpan, di mana sebaiknya gambar dipasang, dan lain sebagainya.
1. Persiapan (preparation)
20
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:
Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan kekuatan pada siswa
untuk menembus rintangan dalam belajar. Sebaliknya, sugesti yang negatif dapat mematikan
semangat belajar.
Langkah penting ini sering terlupakan oleh guru. Dalam pembelajaran, guru langsung
menjelaskan materi pelajaran. Dengan demikian bagi siswa akan mengalami kesulitan, sebab
merekamemerlukan waktu untuk beradaptasi terhadap materi pelajaran yang dibahas.
Bahkan, sering terjadi untuk siswa tertentu proses adaptasi memerlukan waktu yang cukup
lama. Artinya, walaupun sudah lama guru bicara tetapi mereka belum mengerti apa yang
hendak dicapai oleh pembicaraan guru.
materi pelajaran akan bisa ditangkap dan disimpan dalam memori manakala sudah
tersedia file atau kapling yang sesuai. Artinya, sebelum kita menyampaikan materi pelajaran
maka terlebih dahulu kita harus membuka file dalam otak siswa agar materi itu bisa cepat
ditangkap.
1. Penyajian (Presentation)
21
2. Penggunaan bahasa
3. Intonasi suara
Intonasi suara adalah pengaturan suara sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.
Guru yang baik akan memahami kapan ia harus meninggikan nada suaranya, dan kapan ia
harus melemahkan suaranya. Pengaturan nada suara akan membuat perhatian siswa tetap
terkontrol, sehingga tidak akan mudah bosan.
Dalam proses penyajian materi pelajaran, kontak mata (eye contact) merupakan hari yang
sangat penting untuk membuat siswa tetap memerhatikan pelajaran. Melalui kontak mata,
yang selamanya terjaga, siswa bukan hanya akan merasa dihargai oleh guru, akan tetapi juga
mereka seakan-akan diajak terlibat dalam proses penyajian. Oleh sebab itu, guru sebaiknya
secara terus-menerus menjaga dan memeliharanya. Pandanglah siswa secara jangan biarkan
pandangan mereka tertuju pada luar materi pelajaran.
Menggunakan joke adalah kemampuan guru untuk menjaga agar kelas tetap hidup
dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan joke di antaranya. Pertama, joke yang digunakan harus
relevan dengan isi materi yang sedang dibahas. Kedua, sebaiknya joke muncul tidak terlalu
sering. Guru yang terlalu sering memunculkan joke hanya akan membuat kelas seperti dalam
suasana pertunjukan.
2. Korelasi (Correlation)
22
Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar
terbatas.
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah
disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil
sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa
tentang kebenaran suatu paparan. Dengan demikian, siswa tidak merasa ragu lagi akan
penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: pertama,
dengan cara mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok bahasan. Kedua, dengan
cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah diajarkan.
Ketiga, dengan cara maping melalui pemetaan keterkaitan antar materi pokok-pokok materi.
4. Penerapan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan
informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang
biasa digunakan pada langkah ini diantaranya, pertama, dengan membuat tugas yang relevan
23
dengan materi pelajaran yang telah disampaikan. Kedua, dengan memberikan tes yang sesuai
dengan materi pelajaran yang telah disampaikan.
c. Kenali Medan dan Berbagai Hal yang Dapat Mempengaruhi Proses Penyampaian
Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luar dan besarnya ruangan, pencahayaan,
posisi tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri.
24
H. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
25
2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara ini waktu yang dimiliki untuk
belajar terbatas.
3) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan (kuliah) tenang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa
melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
4) Strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas
yang besar.
1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak
memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat serta perbedaan gaya belajar.
3) Karena strategi ini lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
4) Kelebihan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang
dimiliki guru seperti persiapan kemampuan seperti kemampuan bertutur
(berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan
proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
5) Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi, satu arah
(one-way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa
akan materi pembelajaran akan terbatas pula.
26
Ekspositori merupakan strategi atau rencana pembelajaran yang banyak dan sering
digunakan dalam kegiatan mengajar. Hal ini disebabkan karena strategi atau rencana
pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan, diantaranya:
(a) dengan model pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sampai sejauh
mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang disampaikan,
(b) model pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila meteri
pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik cukup luas, sementara itu waktu
yang dimiliki untuk belajar terbatas,
27
(c) peserta didik dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran,
juga sekaligus peserta didik bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan
demonstrasi), dan
(d) model pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah peserta didik dan ukuran
kelas yang besar.
28
2. KECOCOKAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DENGAN KURIKULUM 2013
Gambaran pendidikan dalam kurikulum 2013 sudah banyak melalui perubahan paradigma
salah satunya yaitu orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered)
beralih pusat pada murid (student centered) ini di berlakukan untuk memperbaiki mutu
pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan.
Satu hal lagi bahwa kurikulum 2013 sebagai hasil pembaruan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) juga menghendaki bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya
mempelajari tentang konsep, teori dan fakta, tapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan suatu strategi yang sesuai dan dapat
menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat
berlansung sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka sangatlah penting bagi para pendidik
khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik, dan metodologi pembelajaran
dalam proses pembelajaran, terutama berkaitan pemilihan terhadap strategi pembelajaran,
dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan kondusif sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
1) pilihan materi
2) metode
3) prosedur pelaksanaan
29
pemberian evaluasi kepada siswa ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa sampai
dimana penguasaan dan pemahaman siswa dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan
dan yang terakhir mendesain pesan pembelajaran sebaik mungkin, ini sangat penting karena
salah satu kelemahan strategi ekspositori yaitu penyamarataan kemampuan siswa jadi cara
penyampaian materi pelajaran harus dikemas secara baik agar semua siswa di dalam kelas
dengan mudah dapat mengerti dengan materi pelajaran yang diberikan.
Dalam kurikulum 2013 strategi pembelajaran ekspositori masih layak untuk digunakan,
apabila guru dapat memenuhi kriteria dari strategi ekspositori dan tidak terfokus kepada
metode ceramah dan dikte saja. Kriteria yang harus dipenuhi seperti adanya persiapan
sebelum pembelajaran dimulai, menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan
diberikan. Lalu dalam penyajian, guru harus memperhatikan penggunaan bahasa mendesain
pesan pembelajaran, intonasi suara dan menjaga kontak pandang dengan siswa agar siswa
dapat fokus kepada materi yang di ajarkan.
Selanjutnya menyimpulkan materi pelajaran, ini bertujuan agar siswa dapat mengambil
inti dari pelajaran yang diberikan oleh guru, lalu yang terakhir mengaplikasikan, ini bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman siswa dalam menyerap
materi pelajaran, dengan cara memberikan tugastugas kepada siswa tentang materi yang telah
diberikan.Apabila kriteria tersebut telah terpenuhi, maka strategipembelajaran ekspositori
masih layak digunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.
30
31
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan
strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari
efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan
apa yang harus dicapai. Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat
beberapa prinsip, yaitu: berorientasi pada ujuan, prinsip komunikasi, prinsip kesiapan dan
prinsip berkelanjutan.
B. SARAN
32
33
DAFTAR BUKU DAN JURNAL
ISBN :978-979-076-587-0
ISBN :979-3925-73-6-370
34
Penulis :Arin Tentrem Mawati
ISBN :978-623-342-085-3
Belajar Fisika
E-ISSN :2657-0971
Penulis :Sapardi
35
E-ISSN :2460-0733
Penulis :Rizkiani,M.A
ISSN :2621-9832
36
Penulis :Atriyanto, B.
ISSN :-
ISSN :2686-2816
Penulis :Sweta, I. M.
37
ISSN :P-ISSN : 2580-4790
E-ISSN : 2549-3272
38
Penulis :Armiya
DAFTAR PUSTAKA
39
Atriyanto, B. (2014). Pengaruh Startegi Pembelajaran Ekspositori Terhadap hasil Belajar
Siswa Pada Mata Diklat Memperbaiki Compact Cassete Recorder Kelas XI TAV Di SMA
Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro , 09-13.
Armiya. Pengaruh Strategi pembelajaran Ekspositori dan Gaya terhadap Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur.
Tesis Program Pascasarjana IAIN Sumatera Utara Medan.
40
41
KRITERIA PENILAIAN
Prodi/Fakultas :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/FBS
Kelas :Reguler F
Mata Kuliah :Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
1.
INDAH ROSA
DAMANIK
(2213111060)
(KETUA
&MODERATOR)
42
2.
CITRA RISKYA
SIMANJUNTAK
(2212411010)
(PEMATERI 1 &
NOTULEN )
3. FIKA
SALSABILA
AMAR
(2211111018)
(PEMATERI 2)
43
KRITERIA PENILAIAN
Prodi/Fakultas :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/FBS
Kelas :Reguler F
Mata Kuliah :Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
KRITERIA PENILAIAN IBU Dra. ROSDIANA SIREGAR, M.Pd.
UNTUK KELMPOK 5
NO NAMA KRITERIA NILAI
P. MATERI 40 % TAMPILAN 30% K. KELOMPOK
30%
1.
INDAH ROSA
DAMANIK
(2213111060)
(KETUA
&MODERATOR)
44
2.
CITRA RISKYA
SIMANJUNTAK
(2212411010)
(PEMATERI 1 &
NOTULEN)
3. FIKA
SALSABILA
AMAR
(2211111018)
(PEMATERI 2)
45