Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Mengaplikasikan dan mempraktekkan Model Pembelajaran PAIKEM strategi Contextual


Teaching & Learning di dalam pembelajaran PAI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah model dan strategi pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Rr. Kusuma Dwi Nur Ma’rifati, M.Pd.I

Disusun Oleh : Kelas C


Kelompok 5
Firdaus Laili Fazri (202501086)
Stya Ningtyas Sayekti (202501066)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA TUBAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih
sayang dan keridhoan-Nya sehingga kami mendapatkan kekuatan dalam menyusun makalah
ini, juga berkat segala rahmat dan karunia-Nya akhirnya tersusunlah makalah yang
berjudul,”Mengaplikasikan dan mempraktekkan Model Pembelajaran PAIKEM strategi
Contextual Teaching & Learning di dalam pembelajaran PAI”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “model dan strategi pembelajaran PAI ’’.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun penyajiannya. Yang dari beberapa referensi saja pastinya makalah kami
banyak kekurangan, Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga Allah memberikan kemanfaatan atas makalah ini, khususnya bagi penulis dan
bagi pembaca umumnya. Amin.

Tuban,21 Mei 2O23

Penyusun

5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Makalah........................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
1. Konsep Dasar Model Pembelajaran PAIKEM.......................................................................6
2. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)..............7
3. Karakteristik dan Ciri Khas Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and
Learning)...........................................................................................................................................8
4. Komponen-komponen Strategi pembelajaran CTL(Contextual Teaching and Learning)..9
5. Kelebihan dan kekurangan Strategi CTL (Contextual Teaching and Learning)...............12
BAB III.................................................................................................................................................14
PENUTUP............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)...............................................................17
A. Kompetensi Inti.......................................................................................................................17
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.................................................17
C. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................19
D. Metode Pembelajaran.............................................................................................................19
E. Sumber Belajar........................................................................................................................19
F. Media Pembelajaran...............................................................................................................19
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran......................................................................20
H. Penilaian Hasil Pembelajaran.............................................................................................23

5
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan murid, dan itu tidak akan
terlaksana kecuali apabila ada guru yang mengajar dan siswa yang belajar. Hal ini
menunjukkan dua proses yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yan lain didalam
pelaksanaan Pendidikan(Bahri Djamarah, Syaiful, 2006: 92}
Model PAIKEM banyak menggunakan strategi pembelajaran CTL. Contextual
Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik
dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Proses pembelajaran CTL berlangsung alamiah
dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami. Tugas guru lebih
banyak menyusun strategi dan mengelola kelas supaya peserta didik dapat
menemukan pengetahuannya sendiri bukan berdasarkan informasi dari guru.(Ali
Sadikin, N. Hakim 2017: 103)

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana konsep dasar dan karakteristik model pembelajaran PAIKEM?


2. Bagaimana konsep dasar strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning?
3. Bagaimana karekteristik strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning?
4. Apa saja komponen-komponen strategi pembelajaran Contextual Teaching and
Learning?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Contextual Teaching and
Learning?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar dan karakteristik model


pembelajaran PAIKEM
2. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar strategi pembelajaran Contextual
Teaching and Learning

5
3. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik strategi pembelajaran Contextual
Teaching and Learning
4. Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen strategi pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
5. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran
Contextual Teaching and Learning

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Model Pembelajaran PAIKEM

PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Aktif artinya proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa dapat bertanya, mempertanyakan dan mengungkapkan
gagasan dan belajar menjadi maksimal.(Aswan,2O16: 44} inovatif artinya kemampuan
guru dalam mengembangkan siswa untuk melahirkan ide-ide sendiri yang biasa muncul
pada saat pembelajaran yang efektif dan bebas dari perasaan tertekan,

Adapun kreatif artinya memiliki daya cipta dan memiliki kemampuan berkreasi
dalam belajar sehingga menciptakan pembelajaran yang beragam, efektif artinya Guru
menjadi pengajar yang efektif yakni mampu untuk mencapai sasaran atau dasar yang
telah ditetapkan dalam hasil maupun proses pembelajaran.{Nurdiansyah, 2O16: 1O8}
dan menyenangkan artinya guru harus mampu menciptakan suasana yang
menyenangkan, karena hal itu secara langsung akan mengaktifkan bagian neo
corte(kerja otak}dan mengoptimalkan belajar.

Pembelajaran ini adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan pada
siswa untuk berperan aktif dalam proses pelajaran berlangsung. Inti dari PAIKEM
terletak pada kemampuan guru untuk memilih strategi dan metode pembelajaran yang
inovatif. Strategi pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif adalah strategi
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student centered learning). Dalam
penerapan strategi pembelajaran ini, guru berperan sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi
peserta didik untuk belajar. Pengetahuan diperoleh peserta didik berdasarkan
pengalamannya sendiri, bukan ditransfer pengetahuan dari guru.

Dengan demikian, para siswa merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan
keterampilan yang diajarkan. Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan siswa melakukan
kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan keterampilannya
sendiri dalam arti tidak semata-mata “disuapi” guru. Metode ini juga sangat bermaanfaat

5
bagi siswa sebagai pelajar maupun guru sebagai pengajar yang sangat berguna untuk
membangun kembali keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, membuat tugas-
tugas dan juga dapat memacu siswa agar dapat mencari sumber-sumber dengan
sendirinya yang dapat memberikan ilmu pengetahuan yang baru (Yulita, 2021: 153-154).

Karakteristik pembelajaran PAIKEM


Ada student centered {berpusat pada peserta didik}, joyfull learning {belajar yang
menyenangkan}, competency, based learning {belajar yang berorientasi pada
tercapainya kemampuan tertentu}, mastery learning {belajar secara tuntas},dan
continuous learning{ belajar secara berkesinambungan}.
Lima karakteristik utama yang dikemukakan oleh Utami (2010) dalam PAIKEM, yaitu
:

1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan


kemampuan mereka dengan penekanan belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan pojok baca.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam
menciptakan lingkungan sekolahnya.

Diantara metode-metode mengajar yang amat mungkin digunakan untuk


mengimplementasikan PAIKEM, ialah: 1) metode ceramah plus, 2) metode diskusi; 3)
metode demonstrasi; 4) metode role-playing, dan 5) metode simulasi,6} Problem
Based Instruction, 7) mind mapping.

2. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)


Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
5
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
mereka (Mansur,2009:41). Konsep pembelajaran CTL ada tiga hal yang harus kita
pahami:

Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan untuk menemukan materi


(Wina,2008:255). Maksudnya bahwa proses belajar diorientasikan pada proses
pengalaman secara langsung. Semua hasil belajar dicapai melalui pengalamannya
sendiri. Guru sebenarnya tidak dapat “memberikan” pendidikan kepada pelajar, tetapi
pelajar itu sendiri yang “memperolehnya”.

Kedua,CTL mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antara materi


yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata
(Wina,2008:255).

Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan,


artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang
dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya
dalam kehidupan sehari-hari(Wina Sanjaya, 2005 :109-110).

Proses pembelajaran dengan pendekatan secara kontekstual, materi yang


diajarkan bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi untuk
difahami sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata, Semua hasil
belajar dicapai melalui pengalamannya sendiri sehingga diharapkan mampu
menerapkan dikehidupan sehari-hari.

3. Karakteristik dan Ciri Khas Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching


and Learning)
Berdasarkan penjabaran dari definisi di atas, model pembelajaran CTL (Contextual
teaching and Learning) memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut:
a. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran yang
diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata atau
pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah.
b. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas
yang bermakna.

5
c. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa.
d. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi
antar teman.
e. Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan,
bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara mendalam.
f. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan kerja
sama.
g. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan.(Masnur
Muslich,2009, h. 42. 48}
Model PAIKEM menuntut guru untuk kreatif menggunakan berbagai metode, alat,
media pembelajaran dan sumber belajar. Supaya guru memiliki wawasan luas tentang
metode pembelajaran yang mendukung peserta didik untuk aktif dalam proses
pembelajaran.

4. Komponen-komponen Strategi pembelajaran CTL(Contextual Teaching and


Learning)
Adapun ketujuh komponen itu adalah kontruktivisme (contruktivism),bertanya
(questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan
(modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment), Adapun
penjelasannya sebagai berikut:

a. Konstruktivisme (contruktivism)

Konstruktivisme (contruktivism) merupakan landasan berpikir (filosofi)


pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pada dasarnya menekankan pentingnya
peserta didik membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam
proses belajar mengajar (Trianto,2007:106). Dengan Pendekatan konstruktivisme ini
mempunyai prinsip bahwa anak pada dasarnya membangun/mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan sosial. Tujuan pembelajaran
konstruktivisme menekankan pada penciptaan pemahaman yang menuntut aktivitas
kreatif dan produktif dalam konteks nyata. Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi
proses tersebut dengan menjalankan pengetauan yang bermakna, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan mengembangkan idenya,
menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar

b. Menemukan (Inquiry)
5
Menemukan merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL.
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh peserta didik diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi dari hasil menemukan sendiri. Kegiatan
menemukan pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami, karena
inquiri menuntut peserta didik berfikir. Metode ini menempatkan peserta didik pada
situasi yang melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut
peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang bermakna dalam
kehidupan nyata, dengan demikian melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk
produktif, analisis dan kritis (Mulyasa,2003:235). Ada beberapa langkah dalam
kegiatan menemukan dalam kegiatan menemukan ( inquiry ) yang dapat dipraktekkan
di kelas :{ Paul Suparno,h.50.}

1) Merumuskan Masalah;

2) Mengamati dan melakukan observasi;

3) Menganalisis dan menyajikan hasil tulisan, gambar, laporan bagan, tabel dan
karya lainnya.

4) Mengkomunikasikannya atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman


sekelas, guru atau audien yang lain

c. Bertanya

Peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat


membimbing dan mengarahkan peserta didik menemukan kekurangan dan kelebihan
yang ada pada peserta didik baik kemampuan dari segi kognitifnya, afektif maupun
psikomotoriknya. Belajar pada hakekatnya adalah bertanya dan menjawab
pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap
individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang
dalam berpikir (Wina,2008:266).

5
d. Masyarakat belajar

Konsep ini menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahaman siswa


dipengaruhi oleh komunikasi dengan orang lain.Hasil belajar diperoleh dari
sharing antar teman, antar kelompok dan antar mereka yang tahu ke mereka yang
belum tahu, baik di dalam maupun di luar kelas (Mansur,2009:46).

Kerja sama dalam kelompok memberi banyak manfaat bagi peserta didik.
Peserta didik cenderung lebih berhasil dengan adanya bermacam-macam tugas
belajar, meningkatkan kemampuan mereka dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan dangan cara berbagi strategi dengan peserta didik lain.

Kegiatan learning community sesuai dengan salah satu dengan prinsip yang
digunakan untuk mengaktifkan sisa dalam belajar yaitu prinsip sosial. Satu sama
lain saling membantu, bekerja sama dan berinteraksi untuk memecahkan suatu
masalah. Kegiatan learning community juga diharapkan siswa akan berwawasan
luas karena banyak pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari berbagai
sumber.

Model pembelajaran dengan teknik Learning Community sangat membantu


proses pembelajaran di kelas. Prakteknya dalam pembelajaran terwujud dalam :

1. Pembentukan kelompok kecil;


2. Pembentukan kelompok besar;
3. Mendatangkan ”ahli” ke kelas (tokoh, olah ragawan, dokter, perawat,
petani, pengurus organisasi, polisi, tukang kayu dll);
4. Bekerja dengan kelas sederajat;
5. Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya;
6. Bekerja dengan masyarakat.(Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme Dalam
Pendidikan, h. 52}

e. Pemodelan (modeling)

Pemodelan merupakan komponen yang pada dasarnya membahasakan gagasan


yang dipikirkan, mendemonstrasikan bagaimana guru menginginkan peserta didik
untuk belajar dan melakukan apa yang guru inginkan. Maksudnya dalam
11
pembelajaran keterampilanatau pengetahuan tertentu, ada model tertentu yang
bisa ditiru. Pemodelan dapat berbentuk demonstrasi, pemberian contoh tentang
konsep. Peserta didik benar-benar akan mudah memahami dan mengerti tentang
materi pelajaran yang sedang dipelajari melalui demonstrasi yaitu dengan melihat
secara langsung tentang materi yang diajarkan oleh Seorang pendidik.
Demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperjelas suatu pengertian
atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik
(Ismail,2008:20).

f. Refleksi(reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajarinya yang


dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa
pembelajaran yang telah dilaluinya (Wina,2008:268). Peserta didik
mengedepankan apa yang baru dipelajari sebagai struktur pengetahuan baru, yang
merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.

g. Penilaian Authentic (Authentic Assessment)

Melalui karakteristik pembelajaran berbasis Contextual Teaching and Learning


adalah penilaian sebenarnya yaitu proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar
siswa.Melalui penilaian autentik kamajuan belajar peserta didik dapat diketahui
dari proses pembelajaran, dengan melakukan penilaian yang dilakukan secara
terintegrasi dalam proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus
menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu penekanan
pada proses pembelajaran ini adalah pada proses pembelajaran bukan melalui
hasil.

5. Kelebihan dan kekurangan Strategi CTL (Contextual Teaching and Learning)


a) Kelebihan Strategi pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
(Muhtar,2012:245)
1. pembelajaran yang lebih ril karena mengaitkannya dengan kehidupan nyata

12
2. pembelajaran yang lebih produktif karena peserta didik menemukan
pengetahuannya sendiri
3. menumbuhkan keberanian peserta didik untuk mengemukakan pendapat,
kerjasama, serta dapat menyimpulkan sendiri pembelajaran yang telah
dlilaluinya, dan juga peserta didik merasakan pembelajaran menjadi
miliknya sendiri,
4. peserta didik punya motivasi yang kuat untuk kegiatan pembelajaran.
5. Dalam pendekatan pembelajaran kontekstual, kemampuan didasarkan atas
pengalaman
6. Tujuan akhir dari proses pembelajaran kontekstual adalah kepuasan diri
b) Kekurangan Strategi pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
1. Peserta didik lebih memerlukan waktu lama untuk memahami materi dan
perlu dilakukan berulang-ulang pembelajaran tersebut agar tidak terjadi
kesalahan
2. Guru lebih intensif karena guru bukan lagi sebagai yang memberikan
informasi melainkan bekerja sama dengan peserta didik mengelola kelas
untuk menemukan keterampilan baru
3. Guru juga memberi kesempatan kepada peserta didik agar memiliki strategi
pembelajarannya sendiri
4. Selain itu bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran akan tertinggal
pengalaman yang sama dengan pengetahuannya,
5. Aktifitas pembelajaran di dominasi oleh siswa yang aktif saja.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif
dan menyenangkan ehingga proses pembelajaran tidak jenuh dan menciptakan
pembelajaran yang variatif,yang tentunya bertujuan untuk mencetak generasi
millennial yang ulet. Dan karakteristik ciri PAIKEM memiliki inti yang sama dengan
dasar munculnya PAIKEM yakni ingin merubah belajar kearah yang lebih baik dan
mencetak generasi yang unggul dan siap di tempatkan pada lingkungan apapun

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran


yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
mereka

Karakteristik strategi pembelajaran CTL diantaranya: Membuat keterkaitan yang


bermakna, Melakukan pekerjaan yang berarti, Melakukan pembelajaran yang diatur
sendiri, Bekerja sama, Berpikir kritis dan kreatif, Membantu individu untuk tumbuh
dan berkembang, Mencapai standar yang tinggi, dan Menggunakan penilaian autentik.

Komponen dalam strategi pembelajaran CTL adalah kontruktivisme


(contruktivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar
(learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian
sebenarnya (authentic assessment)

Kelebihan strategi pembelajaran CTL adalah pembelajaran yang lebih ril karena
mengaitkannya dengan kehidupan nyata, pembelajaran yang lebih produktif karena
peserta didik menemukan pengetahuannya sendiri, menumbuhkan keberanian peserta
didik untuk mengemukakan pendapat, kerjasama, serta dapat menyimpulkan sendiri
pembelajaran yang telah dlilaluinya, dan juga peserta didik merasakan pembelajaran
menjadi miliknya sendiri, peserta didik punya motivasi yang kuat untuk kegiatan
pembelajaran. Sedangkan kekurangan strategi pembelajaran CTL adalah peserta didik
14
lebih memerlukan waktu lama untuk memahami materi dan perlu dilakukan berulang-
ulang pembelajaran tersebut agar tidak terjadi kesalahan, guru lebih intensif karena
guru bukan lagi sebagai yang memberikan informasi melainkan bekerja sama dengan
peserta didik mengelola kelas untuk menemukan keterampilan baru, guru juga
memberi kesempatan kepada peserta didik agar memiliki strategi pembelajarannya
sendiri, selain itu bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran akan tertinggal

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali Sadikin, N.Hakim, Dasar Dasar Dan Proses Pembelajaran Biologi, (SalimMedia


Indonesia, 2017). Hal. 103

Aswan. 2016. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM. Yogyakarta: CV. Aswaja


Pressindo.
Bahri Djamarah, Syaiful, 2006, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. h.
92.
Nurdiansyah., et.all. 2016. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
Yulita,Dkk.2021.Metode Pembelajaran Paikem Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar
Siswa Di Masa Pandemi Covid-19. DIDAXEI. Volumen 2, Nomor 1 Juni 2021
Wina Sanjaya.2008.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta, Kencana Prenada Media Group)
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta:
Bumi Aksara, 2009, h. 42. 48}
Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan, h. 50.}

Trianto.2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitsik.


(Jakarta: Prestasi Pustaka)

E.Mulyasa.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosda


karya)

Ismail SM.2008.Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.(Semarang:


Rasail Media Group)

16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MA Abu Darrin


Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/ Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Bersyukur, Qana’ah, Ridha dan Sabar


Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku bersyukur, qana’ah, ridha, dan sabar dalam
keseharian dengan lingkungan sosial serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan di era zaman sekarang

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural


berdasarkan rasa ingin taunya tentang perilaku-perilaku sifat bersyukur, qana’ah,
ridha, dan sabar

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu
berperilaku sesuai yang diajarkan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi


1. 1.7 Menghayati makna syukur, qana’ah, 1.7.1. Menghayati makna syukur,
ridha dan sabar qana’ah, ridha, dan sabar

2. 2.7 Terbiasa bersyukur, qana’ah, ridha, 2.7.1. Mampu membiasakan diri


dan sabar dalam kehidupan sehari- untuk selalu berperilaku
hari bersyukur, qana’ah, ridha dan
sabar dikehidupan sehari-
harinya

17
3. 3.7 Memahami makna syukur, qana’ah, 3.7.1 Menjelaskan makna syukur,
ridha, dan sabar qana’ah, ridha, dan sabar

4. 4.7 Menunjukkan contoh-contoh perilaku 4.7.2. Memberikan contoh-contoh


bersyukur, qana’ah, ridha dan sabar perilaku bersyukur, qana’ah, ridha dan
sabar

18
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Menghayati makna syukur, qana’ah, ridha, dan sabar
2. Membiasakan diri untuk selalu berperilaku bersyukur, qana’ah, ridha dan sabar
dikehidupan sehari-harinya
3. Mampu menjelaskan makna syukur, qana’ah, ridha, dan sabar
4. Memberikan contoh-contoh perilaku bersyukur, qana’ah, ridha dan sabar

D. Metode Pembelajaran
5. Contextual Teaching and Learning
6. Ceramah
7. Diskusi
8. Demonstrasi

E. Sumber Belajar
9. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

F. Media Pembelajaran
10. Power Point
11. Video Materi Pembelajaran dari Yotube :
- Bersyukur : https://youtu.be/BRQUHaxmzVc
- Qana’ah : https://youtu.be/PIzCSFRpdnw
- Ridho : https://youtu.be/WPWel3A7mPY
- Sabar : https://youtu.be/F3b0_Zw5Bhk

19
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdo’a bersama dipimpin oleh salah satu Peserta didik dengan
penuh khidmat.
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan
pelajaran yang telah lalu.(apersepsi)
 Menyampaikan dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, sebagai kegiatan
menggali potensi awal peserta didik tentang materi
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapaiserta menyampaikan Langkah-langkah dalam
pembelajaran
(Sebelum memasuki kegiatan inti guru mengajak siswa tepuk
“Semangat”)

20
2. Kegiatan Inti 60 menit
a. Mengamati
 Peserta didik mengamati dan mencermati tayangan video,
gambar dan teks tentang perilaku orang yang bersyukur,
qana’ah, ridha dan sabar
 Guru meberikan penjelasan tambahan dari vidio tentang perilaku
bersyukur, qana’ah, ridha dan sabar
b. Menanya
 Peserta didik dengan guru atau antar peserta didik melakukan
tanya jawab segala sesuatu yang terkait dengan tayangan
video/gambar.
Mengumpulkan Informasi
 Guru membagi anggota kelas menjadi 4 kelompok
 Peserta didik menunjuk temannya untuk menjadi ketua kelompok
 Ketua kelompok mengambil kertas yang berisi tema
pembahasan yang akan didiskusikan bersama kelompoknya
Mengasosiasi/Menalar
 Guru mengarahkan kepada setiap kelompok untuk melakukan
kegiatan diskusi tema yang telah didapatkan
(Sebelum Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya,
guru mengajak siswa tepuk “Semangat”)
Mengkomunikasikan
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi bersama
 Guru memberikan apresiasi setiap hasil presentasi tiap kelompok
.
3. Kegiatan Penutup 15 menit
 Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan dari
keseluruhan materi yang telah disajikan.
 Guru memberikan evaluasi secara acak kepada peserta didik
untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dan
pemahaman peserta didik dari kegiatan proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan
21
 Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
 Guru memberikan reward kepada “peserta didik terbaik”.
 Melakukan tindak lanjut pengayaan/remedial dengan
memberikan tugas PR
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama dipimpin
salah satu peserta didik

22
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
12. Penilaian sikap : Observasi saat pembelajaran

13. Penilaian Pengetahuan : Tes tulis dan tes lisan

14. Penilian keterampilan : Unjuk kerja (performance)

23

Anda mungkin juga menyukai