Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP


“PENGELOLAAN KELAS DALAM PKR”

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Simpun, M.Pd


NIP. 19621128 198709 2 001

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 (LIMA)
ROMBEL C

ADILA DWI JULIANTI NIM.213020212107


NURUL KHIKMAH NIM.213020212092
SARIPAH WATI NIM.213020212061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN DAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Berkat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengelolaan Kelas dalam PKR”. Maksud dan
tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas materi Mata Kuliah Pembelajaran
Kelas Rangkap. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menyadari dan menambah wawasan
dengan banyak hal yang harus kita pelajari dari pengelolaan kelas dalam PKR.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha maksimal dalam berkontribusi dan
memberikan dukungan bersama anggota kelompok. Dan tidak lupa kami ucapkan Terima Kasih
kepada Ibu Dra. Simpun, M.Pd. selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Pembelajaran Kelas
Ranggap yang telah menuntun kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada penggunaan kata,
kalimat, dan susunan bahasa kurang berkenan yang masih jauh dari kata kesempurnaan. Dengan
demikian kami dengan ikhlas menerima segala saran dan kritikan yang bersifat membangun demi
kelancaran serta kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat serta menginspirasi kami
para mahasiswa dan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila masih ada kata yang
kurang berkenan. Demikian kata pengantar kami tutup kami ucapkan Sekian Terimakasih.

Palangkaraya, 07 Februari 2024

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 2
1.3 TUJUAN MASALAH ........................................................................................................ 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN/ISI ...................................................................................................................... 3
2.1 PENGELOLAAN KELAS DALAM PKR....................................................................... 3
2.1.1 PENGELOLAAN MATERI ................................................................................ 3
A. Memaksimalkan Pemanfaatan Sumber Belajar ......................................... 3
B. Lembar Kerja Murid ..................................................................................... 4
C. Manfaat Pusat Sumber Belajar .................................................................... 6
D. Tutor Sebagai Organisator Kelas ................................................................. 6
E. Memilih dan Mempersiapkan Tutor ............................................................ 8
F. Keuntungan digunakan Tutor .................................................................... 10
2.1.2 DISIPLIN KELAS .............................................................................................. 10
A. Aturan Rutin Kelas ....................................................................................... 11
B. Kegiatan Siap ................................................................................................ 12
BAB III ......................................................................................................................................... 17
PENUTUP .................................................................................................................................... 17
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................ 17
3.2 SARAN .............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pembelajaran yang layak adalah pembelajaran yang dilakukan dengan


memenuhipembelajaran standarminimal yang harus terjadi di dalam kelas, ada kelas, ada
guru, ada bahanterbuka, Pembelajaran dapat berjalan dengan baik ketika memiliki
kelengkapan komponenpembelajaran, bagaimana pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan
efektif, jika gurunya saja tidaklengkap, apalagi para murid tidak mempunyai buku-buku yang
diperlukan.Jika murid-muridpada setiap kelas hanya sedikit, bagaimana guru dapat
mengoptimalkan pembelajaran, tanpanilai mengurangi keberadaan tenaga guru. Salah satu
pendekatan/model yang dapat dilakukankembangkan untuk menanggulangi permasalahan
tersebut adalah melalui Pembelajaran Kelas Rangkap.Permasalahan lainnya dalam pola
pembelajaran dengan tingkatan kelas sekarang terutama untuk sekolah-sekolah yang terbatas
dari komponen guru, siswa, pembiayaan, sarana dan prasarana adalah terpasilitasinya setiap
kemampuan dan minat anak untuk mata pelajaran tertentu.

Guru dituntut memiliki kemampuan mengelola komponen-komponen pembelajaran,


yang dapat membuat suasana proses belajar mengajar efektif. Ketertiban dalam proses belajar
mengajar didambakan oleh setiap para pendidik dan peserta didik, untuk itu guru harus
mampu merubah suasana kelas yang dapat membuat siswa dalam proses belajar bersemangat,
mempunyai tantangan dan berkeleluasaan. Seorang guru idealnya menguasai teknik-teknik
pengelolaan kelas. Guru yang dapat menerapkan prinsip kehangatan dan keantusiasan dalam
proses belajar mengajar akan lebih disenangi oleh para peserta didik. Selain itu guru harus
dapat menerapkan prinsip tantangan dalam proses belajar sebagai bahan motivasi bagi siswa
untuk belajar lebih giat.

Dalam pengelolaan kelas ada dua subjek yang memegang peranan yaitu guru dan
siswa. Guru sebagai pengelola, sebagai pemimpin mempunyai peranan yang lebih dominan
dari siswa. Motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan guru merupakan komponen yang
akan ikut menentukan sejauhmana keberhasilan guru dalam mengelola kelas. Namun pada
kenyataannya tidak semua guru mempunyai keterampilan kelas yang memadai dalam proses
1
belajar mengajar. Banyak di antaranya yangmelaksanakan proses belajar mengajar apa adanya
saja. Proses belajar mengajar hanya berupa penyampaian informasi dari guru kepada perserta
didik. Terkadang guru tidak memperhatikan hal-hal yang menunjang terlaksanakanya proses
belajar mengajar dengan baik dan efesien. Misalnya dengan tidak pernah menciptakan
keakraban dengan siswa, mengabaikan prinsip bervariasi belajar dan sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu pengelolaan kelas dalam PKR?
2. Bagaimana pengelolaan materi dalam PKR?
3. Bagaimana disiplin kelas dalam PKR?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk mengetahui pengelolaan kelas dalam PKR.
2. Untuk mengetahui pengelolaan materi dalam PKR.
3. Untuk mengetahui displin kelas dalam PKR.

2
BAB II
PEMBAHASAN/ISI

2.1 PENGELOLAAN KELAS DALAM PKR


PKR sebagai mata kuliah yang bertujuan membekali guru-guru dalam melaksanakan
pembelajaran di duakelas atau lebih secara bersamaan. Oleh karena itu Anda harus dapat
menerapkannyadalam pembelajaran di Sekolah Dasar. Dalam unit ini akan mempelajari
tentang Pengelolaan Kelas dalam PKR. Pengelolaan Kelas merupakan salah satu kondisi
yang dapat mendukug penerapan PKR dalam kelas. Pengelolaan kelas ini terdiri dari dua
bagian yaitu pengelolaan dalam pengertian fisik dan dalam arti kegiatan kelas. Dengan
demikian, setelah mempelajari unit ini diharapkan dapat melaksanakan PKR dengan lebih
baik.

2.1.1 PENGELOLAAN MATERI


Ruang kelas bukan hanya sebagai tempat untuk mengajar guru dan murid
duduk dengan tenang untuk mendengarkan pelajaran guru. Kelas adalah tempat
kegiatan pembelajaran, dimana proses interaksi dan belajar murid berlangsung. Oleh
karena itu keserasian perpaduan pengelolaan kelas dan pengelolaan murid akan
sangat mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi pada kegiatan pembelajaran.
Bila guru tidak memperhatikan salah satu diantara keduanya, maka
kegiatan pembelajaran yang diharapkan tidak akan terjadi dengan efektif. Berikut ini
beberapa pembahasan tentang pengelolaan materi yaitu:
A. Memaksimalkan Pemanfaatan Sumber Belajar
Belajar kelompok merupakan forum atau tempat untuk belajar
mandiri. Dalam belajar kelompok juga dapat melatih dan bekerjasama, saling
membantu dan mendorong belajar. Setelah mengetahui prinsip belajar mandiri
bagi murid, sebagai guru juga harus memahami konsep tentang “mandiri dalam
mengajar”. Dalam konsep mandiri dalam mengajar guru dituntut untuk tidak
terlalu tergantung pada cukupnya jumlah guru, lengkapnya fasilitas mengajar,
memadainya buku paket dan sebagainya. Mandiri dalam mengajar berarti juga
guru harus penuh inisiatif dan kreatif untuk menciptakan berbagai kemungkinan

3
agar murid tetap belajar dengan baik. Prinsip mandiri adalah menciptakan
berbagai situasi belajar mengajar yang terlepas dari ketergantungan terhadap
alasan serba kekurangan tadi.
Sekolah dan guru dapat berhubungan dengan lingkungannya, dan
sumber belajar yang lain yang dapat digunakan oleh murid-murid sebagai
sumber belajar. Guru dapat mengungkap, menggali dan memanfaatkan kekayaan
alam yang serba melimpah untuk menunjang pendidikan. Yang menjadi
persoalan sekarang adalah bagaimana guru dapat menggunakan sumber belajar
dengan sebaik-baiknya

B. Lembar Kerja Murid


Agar guru dapat memanfaatkan sumber belajar, salah satunya adalah
dengan cara mengaktifkan murid untuk bekerja. Lembar Kerja Murid (LKM)
merupakan sarana untuk mengaktifkan murid-murid untuk belajar secara mandiri
atau kelompok. LKM merupakan panduan untuk melakukan sesuatu kegiatan
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan
pengamatan , percobaan, demonstrasi dan simulasi. LKM ini berisi tuntunan
langkah-langkah dalam melakukan pengamatan, percobaan, demonstrasi atau
simulasi. Kegiatan yang dituntut adalah mulai persiapan, proses pelaksanaan,
hasil dan cara mengevaluasinya.

4
Contoh LKM tersebut diatas adalah contoh yang ideal, Anda dapat
mengembangkannya lebih sederhana, tetapi tidak kehilangan perannya sebagai
panduan dan penuntun belajar. Kegiatan belajar dengan menggunakan LKM,
sangat mengaktifkan muridmurid untuk belajar. Kelompok belajar sangat
berperan sekali untuk kegiatan seperti ini, misalnya pengamatan seperti diatas
bisa dilakukan secara bersama-sama, ada yang berperan sebagai pengamat,
pencatat, mengatur alat dan bahan, dan sebagainya. LKM mempunyai peran
untuk mengaktifkan murid dalam belajar, di sini tutor dapat mengambil peran
lebih banyak sebagai orang yang membantu murid belajar. LKM juga dapat
berperan untuk membuat siswa belajar mandiri, sehingga guru PKR tidak
memperoleh kesulitan lagi dalam membelajarkan murid di dua kelas atau lebih,
karena murid dapat belajar secara mandiri.

5
C. Manfaat Pusat Sumber Belajar
Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah cara yang baik untuk
memantapkan dan memperkaya belajar murid-murid. Pada pola kelompok
belajar, dimana peran guru sebagai pengatur dan pengawas belajar terasa masih
dominan, tetapi dalam memanfaatkan PSB peran guru tidak sebesar pada
kelompok belajar. Oleh karenanya penyiapan kegiatan dan bahan memerlukan
perencanaan dan pengorganisasian secara lebih baik.
Contoh memanfaatkan PSB, adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan keterampilan atau konsep.
1) Kecermatan : menggunting, merekat, mengamati, membuat diagram, dsb.
2) Penerapan konsep: memasukkan, mengurutkan, memasang, mendaftar,
dsb.
b. Menempatkan semua lembar kerja, permainan, diagram, hasil praktikum dan
sebagainya di tempat dimana murid lain dapat belajar secara mandiri.
c. Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan, sehingga guru dan murid
dapat belajar di PSB.

D. Tutor Sebagai Organisator Kelas


Dalam PKR adanya tutor sangat diperlukan. Tutor adalah orang yang
dipilih dari murid atau orang lain yang mempunyai kemampuan lebih untuk
membantu murid lain dalam belajar. Apabila tutor dipilih dari murid, tentu saja
murid yang lebih pandai dari murid lain, meskipun begitu bukan berarti harus
murid yang paling pandai. Murid yang pandai, biasanya lebih cepat dalam
menyelesaikan tugas-tugas. Apabila murid tersebut tidak diberikan tugas lain ia
akan mengganggu suasana kelas, atau mengganggu teman-temannya yang
belajar. Sedangkan murid yang lamban akan panik karena melihat murid lain
sudah selesai tugasnya, bahkan guru menyuruhnya pulang dan mereka akan
mengerjakan tugas dengan tergesa-gesa.
Oleh karena itu anak yang lamban dapat dibantu, sedangkan anak
yang pandai bisa lebih berkembang, maka anak yang pandai dapat dimanfaatkan
membantu temannya yang lamban, misalnya memberi petunjuk, bagaimana hasil
yang benar, mendiskusikan kesulitan dan sebagainya. Peran seperti ini adalah
6
peran tutor. Tutor terdiri dari beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak,
tutor tamu dari masyarakat, dan penjaga sekolah. Berikut ini adalah bagaimana
cara merencanakan pemanfaatan tutor.
Sebelum program tutorial dilaksanakan, ada lima hal yang perlu diperhatikan
dalam perencanaan, yaitu sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
Hal ini penting untuk mengarahkan maksud diadakannya tutor. Apa yang
diinginkan dengan adanya tutor. Tutorial mempunyai pengaruh yang positif
terhadap berbagai aspek belajar pada waktu yang bersamaan. Namun semua
itu tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
b. Menetapkan siapa yang akan ikut dalam tutorial
Memilih dan memasang tutor dengan murid yang akan ditutori merupakan
langkah yang sangat penting. Bagaimana memilih murid yang ikut tutorial,
tingkat kemampuan murid, kemampuan apa yang perlu dimiliki, bagaimana
karakteristik murid dan sebagainya.
c. Menetapkan tempat dimana tutorial dilaksanakan
Dalam mengorganisasi kelas untuk tutorial, perlu mempertimbangkan apakah
tidak ada kegiatan lain selama tutorial berlangsung. Apabila memilih tutorial
dalam bentuk berpasangan selama pelajaran membaca, maka seluruh ruangan
akan menjadi ruang tutorial. Dan bila ingin beberapa murid yang lamban saja
yang diberikan bantuan, maka perlu mempersiapkan tempat khusus untuk
tutorial. Ini dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
tergantung pada situasi saat itu. Apapun rencana harus mempunyai gagasan
tentang situasi tutorial yang dikehendaki, dengan demikian tempat tutorial
dapat ditentukan dengan tepat.
d. Penjadwalan tutorial
Jadwal tutorial juga harus menjadi perhatian. Untuk mempersiapkannya
maka jawablah pertanyaan sebagai berikut ini:
1) Apakah tutorial dilaksanakan sepanjang hari?
2) Apakah selama istirahat atau setelah pulang sekolah?
3) Untuk berapa lama tutorial dilaksanakan?
4) Apakah waktunya sama untuk setiap harinya atau bisa berubah-ubah?
7
e. Menentukan materi mana yang diberikan dalam tutorial
Sesuai dengan kurikulum, apapun materinya yang akan diberikan dalam
tutorial perlu didukung oleh pengetahuan tentang kebutuhan murid.

E. Memilih dan Mempersiapkan Tutor


1. Tutor sebaya
Untuk memudahkan Anda dalam menerapkan system tutorial dengan
menggunakan tutor sebaya, terlebih dahulu kita perlu mempunyai pengertian
yang sama tentang tutor sebaya ini. Tutor sebaya adalah seorang murid
membantu belajar murid lainnya dalam tingkat kelas yang sama.
2. Tutor kakak
Tutor kakak adalah tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi, tentu saja
tutor kakak ini kemampuannya harus di atas kemampuan rata-rata, karena ia
berperan untuk membantu adik-adik kelasnya dalam belajar. Tutor kakak
sebaiknya diambil dari kelas-kelas tinggi misalnya kelas IV, V dan kelas VI.
Sebagaimana pada tutor sebaya, pada tutor kakakpun guru sudah pasti
mengetahui murid yang pintar dan yang lamban, sehingga guru dapat
menetapkan murid mana yang akan ditetapkan sebagai tutor. Satu hal yang
perlu disadari betul oleh guru bahwa tutor adalah bukan untuk menggantikan
guru, tetapi hanya untuk memperpanjang tangan guru dan membawa murid
lain dalam belajar.
Cara menggunakan tutor kakak.
Penggunaan tutor kakak dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Cara 1, pemanfaatan tutor kakak pada kelas yang dirangkap oleh guru,
misalnya kelas III dan kelas IV. Tutor yang dipilih dari kelas IV untuk
membantu di kelas III.
b. Cara 2, pemanfaatan tutor kakak pada kelas yang dirangkap oleh 2 guru.
Misalnya Pak Adi merangkap kelas III dan IV, sedangkan bu siti
merangkap kelas I dan V. Pak Adi menggunakan tutor dari kelas V Bu
Siti untuk membantu murid dikelas IV. Tentunya untuk cara yang ke-2
ini harus adanya kerjasama antara Pak Adi dengan Bu siti. Kerjasama
tersebut misalnya apakah di kelas V anak – anak yang pintar tidak
8
sedang digunakan sebagai tutor sebaya di kelasnya, selain itu perlu
penyesuaian jadwal antara kelas Bu siti dengan Pak Adi.
3. Tutor dari masyarakat
Tutor yang berasal dari masyarakat berperan untuk membantu guru dalam
menangani kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran tutor dari masyarakat
ini baru dapat dilaksanakan apabila keadaan terpaksa , misalnya anda harus
merangkap 3 kelas atau lebih sakaligus. Siapakah yang dapat menjadi tutor
dari masyarakat itu? Tidak ada kriteria khusus untuk ini, yang penting tutor
ini mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari muridnya itu
sendiri. Mereka berijazah paling rendah SMP, mempunyai dedikasi yang
tinggi dan dapat bergaul dengan murid SD. Tutor dari masyarakat ini dapat
di manfaatkan oleh guru untuk membantu kegiatan belajar murid, misalnya
memeriksa pekerjaan murid, membantu mencari informasi dari peta,
membimbing kegiatan di PSB, atau membina murid pada saat kunjugan
keobjek wisata. Tutor dari masyarakat ini bukan guru, sehingga kegiatannya
juga terbatas untuk murid dalam mengerjakan berbagai tugas.
4. Penjaga sekolah sebagai tutor
Dalam keadaan tertentu penjaga sekolah dapat dimanfaatkan untuk
membantu guru dalam memberikan bantuan belajar kepada murid-murid.
Keadaan seperti ini dapat terjadi dimana-mana, terutama di SD yang
gurunya kurang. Berdasarkan aturan sebetulnya seorang penjaga sekolah
tidak layak mengajar menggantikan guru yang tidak hadir mengajar. Tetapi
memberi peran penjaga sekolah bukan sebagai orang yang menggantikan
guru mengajar, tetapi sebagai tutor yang dapat meringankan kerja guru dan
dapat membantu murid dalam belajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
jika penjaga sekolah dimanfaatkan sebagai tutor. Guru harus dapat
menganalisis sebagai berikut:
a. Memilih materi yang ringan-ringan saja.
b. Materi yang sifatnya mengulang pelajaran.
c. Membacakan materi bacaan untuk murid yang belum lancer membaca.
d. Membantu guru mengawasi murid ketika mengerjakan tugas.
e. Membantu murid yang belum mampu dalam mengerjakan tugas.
9
f. Mengawasi ketika sedang ulangan harian
g. Membimbing kegiatan ekstra kurikuler.

F. Keuntungan digunakan Tutor


Penggunaan tutor dapat menguntungkan beberapa pihak, baik bagi
murid yang dijadikan tutor, maupun bagi murid yang lemah, dan bahkan tugas
sebagai guru menjadi lebih ringan. Keuntungan tersebut antara lain sebagai
berikut:
a. Memupuk rasa kerjasama dan saling membantu.
b. Meningkatkan kemampuan baik bagi tutor maupun yang ditutori.
c. Membentuk rasa bangga pada pada diri anak/orang yang menjadi tutor.
d. Menjadi teladan bagi murid dan masyarakat lainnya.
e. Bagi murid yang ditutori akan lebih mudah karena tutor akan menjelaskan
dengan bahasa yang mudah dipahami.
f. Menularkan kemampuan yang dimiliki tutor yang selama ini hanya
digunakan untuk dirinya sendiri.
g. Murid-murid yang lambat dapat dibimbing secara individual.
h. Kurangnya sumber belajar di sekolah dapat teratasi dengan adanya tutor dari
masyarakat.

2.1.2 DISIPLIN KELAS


Dalam PKR, disiplin kelas itu murid tetap dituntut aktif belajar sehingga
suasana kelas menjadi hidup dan hangat. Suasana kelas seperti ini akan terkesan
gaduh, tetapi tetap terarah sehingga tercapai tujuan belajar yang efektif. Hal ini bukan
berarti guru mengabaikan aturan-aturan untuk menjaga kedisiplinan yang berkaitan
dengan ketertiban sekolah. Disiplin kelas yang dimaksud dalam PKR disini adalah
guru menciptakan aturan dan kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar
sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu
ketertiban dan disiplin kelas. Aturan dan kegiatan tersebut dinamakan “Aturan
Kegiatan Kelas” (ARK) dan “Kegiatan Siap” (KS). Yang diuraikan sebagai berikut:

10
A. Aturan Rutin Kelas (ARK)
Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan prosedur yang
dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid, untuk mengatur kegiatan dan
perilaku sehari-hari(Ian Collingwood, h. 79), terutama dalam kegiatan belajar.
Jadi memiliki aturan yang jelas dan bagaimana cara untuk melakukannya,
merupakan sesuatu yang penting bagi seorang guru PKR. Sebetulnya di kelas
Anda sudah ada ARK, tetapi kebanyakan tidak berkaitan dengan kegiatan
pelajaran. Misalnya: berbaris sebelum masuk kelas, mengucapkan salam,
penggiliran piket. Ini merupakan bukti bahwa ARK dapat dilaksanakan dalam
kelas PKR. Dengan demikian guru PKR dapat meningkatkan kegiatan
pembelajaran di dalam kelas. Menciptakan ARK yang sudah begitu melekat
dalam tingkah laku murid merupakan awal yang baik dalam melaksanakan PKR.
Agar dapat meningkatkan kegiatan belajar dengan ARK, maka harus
memahami betul apa yang dimaksud dengan ARK. ARK terdiri dari dua jenis,
yaitu ARK untuk murid dan ARK untuk guru. Untuk menciptakan ARK ini,
sebaiknya bertitik tolak dari jadwal pelajaran dan persiapan pembelajaran yang
susun. Selain itu, ARK ini dapat dipersiapkan untuk kegiatan baik pagi hari
sebelum kelas dimulai, pada saat pembelajaran sedang berlangsung atau pada saat
selesai kegiatan kelas pada siang hari. Ini sangat penting dan harus sudah
mempunyai rencana yang jelas untuk kegiatan hari itu sebelum murid-murid
datang di sekolah.
Bagaimana mempersiapkan ARK untuk diri sendiri?
Sebagai guru PKR harus mempunyai ARK bagi diri sendiri. Untuk ini
perlu melihat jadwal dan persiapan mengajar yang sudah dipersiapkan.
Berdasarkan hal itu, Anda harus mempersiapkan ARK untuk kegiatan-kegiatan
yang cocok dilaksanakan pada pagi hari sebelum kelas dimulai, pada saat kosong
, atau untuk megisi kegiatan menjelang siang.
Berikut ini contoh ARK bagi guru yaitu:
a. Papan tulis
Papan tulis harus sudah dibersihkan sebelum pelajaran dimulai. Anda sudah
membuat tugas-tugas sebelum kelas dimulai. Kalau Anda mengajar
merangkap dua kelas dalam satu ruangan, maka papan tulis dibagi dua, dan
11
tugas untuk kedua kelas tersebut sudah tersedia di papan tulis. Sehingga pada
saat mulai masuk kelas, mereka sudah siap untuk mengerjakan tugas.

b. Alat tulis
Memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris dan penghapus sehingga pada
saatnya Anda tidak sibuk untuk mencari-cari kapur tulis.
c. Sumber bahan
Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan
sehingga pada saatnya Anda tidak repot mencarinya.
d. Tutor
Sudahkah Anda mempersiapkan tutor untuk membantu murid lain yang
memerlukan bantuan. Tutor harus sudah mengetahui tugas mereka kapan saja
diperlukan. Oleh karena itu Anda sebagai guru harus sudah
mempersiapkannya dengan baik.

ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat


memulai kegiatannya secara cepat dan terarah. Murid sudah mengetahui apa yang
harus mereka lakukan dan kerjakan, tugas Anda selanjutnya untuk memotivasi
belajar murid.

B. Kegiatan Siap
Kegiatan siap atau stand by activities adalah suatu kegiatan yang
sudah disiapkan guru jauh sebelumnya, dan apabila ditemukan masalah maka KS
dapat digunakan. Berikut ini adalah KS yang dapat digunakan dalam kelas PKR,
dimana murid dapat mengerjakannya baik secara individual, secara kelompok,
atau secara klasikal. Apabila mereka telah menyelesaikan suatu pelajaran,
sementara perhatian guru masih pada murid lain yang selesai, maka murid ini
sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan.

12
Pada umumnya KS ini disiapkan sendiri oleh guru, dan
tentunyamharus meluangkan waktu khusus untuk murid. KS ini harus disimpan
secara khusus yang sewaktu-waktu dapat digunakan apabila menghadapi keadaan
seperti yang digambarkan di atas, misalnya ada murid atau kelompok murid yang
sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang perkiraan.
Sebagai contoh KS, antara lain adalah di kelas telah ada sumber
belajar, sudut IPA dan sebagainya. Apabila murid lebih cepat menyelesaikan
tugasnya, maka guru dapat memberikan tugas baru dengan memanfaatkan sumber
belajar. Misalnya: “ Natan, selesaikan gambar yang belum selesai kemarin!”,
“Ambil kartu huruf di lemari, susunlah menjadi beberapa kalimat Tanya”, “Adi,
amati tanaman di sudut sana, apakah ada pengaruh dari sinar matahari!” dan
sebagainya.
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa PKR dapat digunakan
baik secara klasikal, kelompok ataupun individual. Tentu saja masing-masing
mempunyai kelemahannya, namun PKR dapat mengatasi kelemahan tersebut.
Berikut ini adalah uraian tentang bagaimana KS digunakan dalam pembelajaran.
a. Pembelajaran secara klasikal
Pembelajaran klasikal sangat mudah untuk dilaksanakan, karena
selama ini Anda melaksanakan pembelajaran seperti ini. Pembelajaran
klasikal biasanya sangat berpusat pada guru, dimana guru banyak bicara,
sedikit tanya jawab dan diakhiri dengan latihan tertulis. Dengan pembelajaran
klasikal ini membuat murid dalam posisi kurang aktif, perbedaan murid yang
pintar dengan yang lambat jauh, sedangkan perlakuan terhadap perbedaan ini
disamakan. Akibatnya bagi murid yang maju akan kehilangan semangat, dan
murid yang tertinggal menjadi semakin bosan.
Namun demikian, pembelajaran secara klasikal ini tetap penting
dalam PKR karena dapat digunakan sebagai kunci dalam melaksanakan PKR.
Pembelajaran klasikal dalam PKR dapat digunakan antara lain dalam hal
seperti berikut: pengajaran percakapan, pengajaran bercerita, pelajaran olah
raga, pelajaran kesenian, studi lingkungan dan presentasi kelas.
Dalam pembelajaran tersebut, pembelajaran klasikal tetap bermanfaat
karena disini diperlukan kebersamaan antara murid dalam bekerja. Dalam
13
suasana ini tidak diperlukan persaingan dalam belajar, namun diperlukan
tukar pendapat, dan pengalaman sehingga dapat memperkaya pengetahuan
mereka. Yang penting, gunakan setiap jenis pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan topiknya.
b. Pembelajaran individual
Dalam pembelajaran ini guru bekerja dengan murid secara individual.
Untuk ini Anda harus sudah mengetahui murid mana yang memerlukan
bantuan. Pengertian memberi bantuan bukan hanya bagi murid yang
mendapat kesulitan dalam belajar, tetapi berlaku juga bagi murid yang maju,
yang dapat menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari yang lain. Murid ini
memerlukan bantuan, berupa perhatian Anda apakah diberi pekerjaan lain,
atau diminta untuk membantu temannya. Dalam suasana pembelajaran seperti
ini, persaingan sangat besar antara sesame murid. Menjadi catatan bagi Anda
bahwa pada pembelajaran individual ini Anda tidak harus membantu satu per
satu, tetapi hanya diberikan pada yang membutuhkan saja agar Anda tidak
repot dan menghabiskan waktu.
c. Pembelajaran dalam kelompok
Dalam sub unit 2 Anda telah mempelajari cara membentuk Kelompok
Belajar(KB), dan KB dibentuk untuk kepentingan pembelajaran.
Pembelajaran KB merupakan salah satu pendekatan untuk mencapai tujuan
PKR. Dengan adanya KB, Anda harus membuat persiapan pembelajaran dan
tugas-tugas yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Namun Anda tidak dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dalam
kelompok ini setiap saat. Pilihlah topic-topik yang dapat dilakukan melalui
kegiatan kelompok.
Berikut ini adalah cara-cara pembelajaran dalam KB yaitu:
1. Kelompok belajar campuran
Kelompok ini terdiri dari murid dari berbagai kemampuan dan
keterampilan. Kelompok ini akan berhasil pada “pengajaran proyek”,
dimana guru menyertakan murid dalam kegiatan yang berkaitan dengan
berbagai subyek. Misalnya ditentukan topik tentang “kependudukan”.
Topik ii dapat ditinjau dari berbagai mata pelajaran baik IPS, PPKN, IPA,
14
maupun Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, setiap murid akan memberi
sumbangan pikiran sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jadi
murid yang lemah tetap mempunyai kekuatan dalam hal tertentu,
temukan kekuatan itu danterus dibina dan dikembangkan. Kelompok ini
sebaiknya terdiri dari 4-5 orang murid saja agar setiap murid memperoleh
kesempatan mengeluarkan pendapat. Oleh karena itu kembanglah diskusi
ini dari mulai yang ringan.
Dalam rangka pengisian KS, Anda harus memiliki berbagai
macam permasalahan sebagai bahan KS yang dapat digunakan setiap
saat. Masalah tersebut dapat dibuat dalam setiap mata pelajaran, antara
lain sebagai berikut:
a. Bahasa Indonesia: Untuk mengetahui penguasaan kosakata, misalnya
mengenal benda-benda yang ada di warung.
b. IPA: Mengapa pada saat tertentu pohon jati gugur, mengapa pohon
lain daunnya dimakan ulat.
c. IPS: Mengapa kakek baru menanam rambutan? Kapan ia akan
merasakan buahnya?
d. PPKN: Ada dua anak berkelai merebutkan mainan, tiba-tiba salah
satu bapak dari anak tersebut memukul lawan anaknya. Benarkah
tindakan ayah anak itu?
Bentuk KS ini berupa permasalahan yang dapat Anda
kembangkan sendiri, tergantung dari kreativitas Anda. Begitu juga yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran klasikal. Anda dapat membuat
permasalahan yang diajukan kepada murid. Hal ini sangat baik untuk
melatih kemampuan murid, antara lain keberanian, daya pikir, cara
mengeluarkan pendapat, dan menangkap pendapat orang lain.

2. Kelompok sama kemampuan


Pengelompokan ini dapat berupa kelompok murid yang pintar,
sedang dan yang lambat. Keuntungan dari kelompok seperti ini adalah
murid dapat bekerja sama dengan murid yang tingkat kemampuannya
sama. Mereka dapat berbagi kesempatan menggunakan bahan belajar
15
yang sama dan diberikan tugas yang sama.
Oleh karena itu guru harus membuat persiapan yang berbeda
untuk kelompok-kelompok murid yang kemampuannya rendah, sedang
dan tinggi. Kegiatan pembelajaran untuk kelompok sama kemampuan ini
adalah simulasi, pengamatan dan percobaan. Dengan demikian murid
akan bekerja dengan baik karena mereka bekerja dengan kemampuan dan
kecepatan yang sama untuk setiap kelompoknya.
Pembelajaran kelompok seperti ini mungkin lebih mudah bagi
Anda, karena Anda menghadapi murid yang kemampuannya sama untuk
setiap kelompok. Diharapkan dalam diskusi akan lebih lancar. Untuk ini
Anda dapat mengajukan persoalan kepada setiap kelompok murid.
Persoalan ini bisa berbeda tetapi bisa sama antara kelompok satu dengan
yang lainnya.

3. Kelompok sosial
Kelompok ini tidak berbeda dengan kelompok campuran
seperti diuraikan sebelumnya. Kelompok ini baik untuk membina
keyakinan diri bagi murid yang lemah, karena kelompok ini dibentuk
berdasarkan keinginan murid sendiri, maka bagi anak yang mempunyai
masalah, misalnya pemalu, dan pendiam akan dapat bercampur dengan
baik bersama temannya. Keberadaan temannya menjadi pendorong bagi
dia untuk aktif berperan serta dalam berbagai kegiatan.
Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk kelompok ini adalah
pengamatan, percobaan dan simulasi. Selain itu mereka juga dapat
diberikan kegiatan permainan. Nah, dengan demikian Anda sekarang
mengetahui bahea apabila murid pada saat jam pelajaran “diikat” oleh
kegiatan pembelajaran yang menarik, apakah ada kesempatan bagi murid
untuk melakukan kegiatan yang melanggar disiplin kelas? Tentu Anda
setuju, bahwa disiplin dapat ditegakkan dalam suatu kelas yang kegiatan
pembelajarannya terarah.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengelolaan kelas yang baik merupakan kunci keberhasilan pembelajaran.
Berdasarkan penelitian, keterampilan pengelolaan kelas mencakup pengaturan lingkungan,
menciptakan iklim sosial positif, dan mencegah gangguan agar kondisi pembelajaran tetap
optimal. Oleh karena itu, pentingnya peran guru dalam mengelola kelas secara efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran pengelolaan kelas yang baik.

Pengelolaan yang dilakukan guru dalam kelas yaitu salah satunya pengelolaan kelas
dalam pembelajaran kelas rangkap (PKR). Pengelolaan kelas dalam pembelajaran kelas
rangkap merupakan tantangan yang membutuhkan perencanaan dan keterampilan
manajemen yang baik. Dengan adanya pengelolaan kelas dalam pembelajaran kelas rangkap
dapat menjadi lebih efektif dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Adapun
beberapa pemahaman yang dapat dilakukan seorang guru dari pengelolaan kelas dalam PKR
ini salah satunya seperti pengelolan materi dan disiplin kelas yang telah dibahas pada
makalah ini.

3.2 SARAN
Kami sebagai mahasiswa menyadari bahwa masih banyak yang perlu dipelajari
dalam pengelolaan kelas dalam PKR, agar kita dapat memahami dan mengetahui
pengelolaan dalam PKR yang meliputi pengelolaan materi dan disiplin kelas. Serta untuk
menambah wawasan kita tetang pengelolaan kelas dalam PKR dengan lebih baik
kedepannya.
Demikian saran dalam penulisan makalah ini, kami selaku penyusun makalah ini
memohon maaf sebesar-besarnya apabila masih ada kata yang kurang jelas dan kurang
berkenan. Yang kami sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Semoga dengan adanya pembahasan makalah ini kita dapat mengambil point penting yang
dapat diterapkan untuk kehidupan sehari-hari dan kedepannya. Demikian makalah dari
kelompok ini kami tutup, kami ucapkan Sekian dan Terima kasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ummu Khaltsum,S.Pd., M.Pd. (2019).Pembelajaran Kelas Rangkap. Makassar: Universitas


Muhammadiyah Makassar

Aria Djalil, dkk. (2005) Pembelajaran Kelas Rangkap, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.

Collingwood, Ian. (1991). Multiclass Teaching in Primary Schools, Unesco.

Delamont, Sara. (1983). Interaction in The Classroom (Second Ed.), London

Knowles, Malcom. (1975). Self Directed Learning, Cambridge

Miller, Bruce A. (1989). The Multigrade Classroom: A Resource Handbook for Small, Rural
school, Nortwest Regional Laboratory, Oregon.

Moyles, JR. (1992), Organizing for learning in the primary classroom, Open University Press,
Philadelphia.

18

Anda mungkin juga menyukai