Tutor Pembimbing :
2. Mentari Indriyani
3. Ina Priana
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini jauh lebih baik. Namun apabila
masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka kami sangat
mengharapkan adanya masukan maupun kritikan yang sifatnya membangun dari
semua pihak.
Makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar lebih
mengerti dan memahami tentang model pengelolaan dan pembelajaran kelas rangkap agar
ke depannya kita bisa lebih memahami pembelajaran kelas rangkap dengan baik. Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
ii
1.3 Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Prinsip dan model pengelolaan PKR................................................3
2.2 Prinsip Didaktik-Metodik dan prosedur Dasar PKR ......................7
2.3 Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap dalam PKR .........................9
BAB III PENUTUP............................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................12
3.2 Saran..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan prinsip dan model pengelolaan PKR
2. Menjelaskan prinsip didaktik-metodik dan prosedur dasar PKR
3. Menjelaskan aneka model interaksi kelas dalam PKR
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum inti dari pengelolaan ialah mencapai tujuan yang setinggi-tingginya dengan
memanfaatkan segala sumber daya manusia, alam, sosial, budaya yang tersedia. Proses
pembelajaran yang baik ialah proses pembelajaran yang efektif menurut Karweit (1987) ditandai
oleh 3 hal sebagai berikut:
1. Sebagian besar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa.
2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai
3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
Berpijak pada 3 prinsip tersebut dapat dirumuskan tiga pertanyaan mengenai pengelolaan PKR:
1. Bagaimana mengisi waktu pelajaran yang tersedia dengan aneka kegiatan belajar
sehingga siswa selalu dalam tugas belajarnya (on task) ?
2. Bagaimana cara guru agar selalu dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya?
3. Bagaimana cara guru mendorong dan meningkatkan keikutsertaan seluruh siswa dalam
belajar ?
Adapun jawabannya:
2
c. Perkecil waktu tunggu/kosong bagi siswa d. Terapkan prinsip guru selalu di hati dan
pikiran siswanya
2. a) Kuasai materi yang akan diajarkan.
b) Pahami dengan baik ciri-ciri (karakteristik) siswa dan kelas yangdihadapi, misalnya
pengalamannya, gaya belajarnya, dan lingkungannya.
c) Kuasai dengan terampil aneka model, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai.
d) Tampillah sebagai guru yang penuh percaya diri, terpercaya, menarik, dan penuh
keteladanan.
3. a. Gunakan dengan baik keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan
variasi,menjelaskan dan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
b. Terapkan prinsip guru selalu siaga memperhatikansiswa (alertness) dan prinsip pada
waktu yang sama dapat menangani beberapa kegiatan (overlappingness)
c. Ciptakan suasana kelas yang demokratis, penuh rasa aman, dan menyenangkan.
3
langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan yang akan ditenpuh selama
pertemuan itu ± 30 menit. 2. Pada kegiatan inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka
metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan
pemantapan, bimbingan, balikan sesuai keperluan. Terapkan prinsip wittiness,
alertness, dan overlappingness. Gunakan keterampilan mengajar yang sesuai.
3. Pada kegiatan penutup ± 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi dua
kelas untuk mengadakan review atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan selanjutnya atau mungkin juga
untuk hari berikutnya.
4
sekolah sambil berdiri/berbaris . apabila cara kedua masih tidak mungkin biarkan siswa
kelas 5 dan 6 duduk dalam ruangan masing-masing. Guru berdiri di pintu penghubung
ruang kelas 5 dan 6. Berikan pengantar dan pengarahan umum secara berselang-selang
untuk kelas 5, kemudian kelas 6, atau sebaliknya.
2. Pada kegiatan inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai dengan
masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan jangan sampai pada saat guru sedang
menghadapi kelas yang satu, kelas yang satunya lagi tidak ada kegiatan sehingga ribut.
Agar kepindahan guru dari ruang ke ruang seimbang, artinya jangan banyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru berdiri di pintu penghubung.
Selama berlangsungnya pembelajaran jangan lupa menerapkan prinsip wittiness,
alertness, danoverlappingness.
3. Pada kegiatan penutup ± 10 menit terakhir guru berdiri di pintu penghubung menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan review umum mengenai materi dan kegiatan yang baru
berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak
lanjut berupa tugas untuk masing-maasing kelas. Kemukakan halhal yang paling perlu
dipersiapkan untuk jam pelajaran berikutnya.
4. Sebagai catatan, untuk model PKR 222 ini, sedapat mungkin denah ruangan diatur agar
pandangan siswa mengarah ke depan dan ke arah pintu penghubung. Sebagai contoh
dapat menggunakan denah berikut.
Pengelolaan PKR 222 memang sedikit lebih rumit daripada PKR 221. Dapat
dipahami dengan berkumpul padasatu ruangan, seperti dalam PKR 221 perhatian guru
tanpa penghalang.Model PKR 221 sangat cocok untuk dua materi yang saling berkaitan,
sedangkan model PKR 222 sangat cocok untuk materi yang tidak saling berkaitan dan
memerlukan perhatian khusus dari masing-masing kelas
5
Matematika dengan topik Pecahan. Ketiga topik satu sama lain tidak ada kaitannya secara
langsung. Proses pembelajaran berlangsung dalam tiga ruangan berjejer yang satu sama lain
terhubungkan dengan pintu penghubung. Model PKR 333 sama dengan model PKR 222,
merupakan model PKR modifikasi karena prinsip keserempakan tidak terkendalikan dengann
utuh secara tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat
berlangsung secara terus menerus, karena masing-masing kelas harus menunggu hadirnya
guru secara fisik. Waktu tunggu tentunya lebih lama lagi karena guru harus berpindah-pindah
di antara 3 ruangan.Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan karena kurang efektif.
Model ini hanya digunakan apabila memang secara fisik tidak dimungkinkan penerapan
model PKR 222.
Petunjuk dalam melaksanakan model PKR 333, sebagai berikut:
1. Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit pertama kumpulkan siswa kelas 4, 5, dan 6 di
salah satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar da pengarahan
seperti dalam model model PKR 222. Apabila tidak mungkin menyatukan siswa dalam
satu ruangan kumpulkan siswa kelas 4, 5, dan 6 di halaman berbaris per kelas, seperti
dalam upacara bendera. Berikan pengantar dan pengarahan serta prosedur kegiatan
pembelajaran yang akan dijalani pada pertemuan itu.
2. Pada kegiatan inti ± 60 menit terapkan aneka model belajar dengan memanfaatkan aneka
sumber belajar yang tersedia. Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan atau Lembar
Tugas Siswa (LTS) sangat dianjurkan agar kegiatan belajar siswa lebih bersifat mandiri.
Artinya, kegiatan belajar siswa tidak banyak tergantung pada hadirnya guru di muka
kelas. Perlu dicatat bahwa dalam melaksanakan model PKR 333 ini guru harus
berpindaah-pindah secara teratur antar 2 ruangan. Tidak dapat dihindari akan terdapat
waktu tunggu pada setiap kelas. Hal itu dapat diperkecil dengan meningkatkan kadar
kemandirian belajar siswa. Proses saling bimbing antar siswa atau tutor sebaya perlu
digalakkan. Ada saat dimana guru berdiri di pintu penghubung untuk membantu kegiatan
belajar dalam 3 ruangan yang berhubungan. Dalam model ini pun prinsip-prinsip
wittiness, alertness, danoverlappingness sejauh mungkin diterapkan.
3. Pada kegiatan penutup ± 10 menit terakhir ialah review untuk dua kelas dengan guru
menempatkan diri di pintu penghubung ruang satu dan dua atau ruang 2 dan 3. Berikan
penguatan dan tindak lanjut untuk dua kelas itu. Setelah itu, guru berpindah ke ruangan
6
yang tersisa. Lakukan kegiatan penutupan seperti di dua ruang sebelumnya.
4. Sebagai catatan, memang model PKR 333 ini termasuk yang lebih rumit dalam
pengelolaannya. Guru dituntut untuk memiliki mobilitas (daya gerak) pedagogis yang
tinggi. Keunggulan model ini terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan
terbebas dari situasi belajar kelas lainnya. Adanya aneka sumber belajar akan sangat
membantu berjalannya model ini.
1. Prinsip Didaktik yaitu ilmu mengajar dan berkenaan tentang bagaiman menerapkan teori
dan konsep psikologi, sosiologi, komunikasi dan dari ilmu lain yang sesuai dalam upaya
membimbing dan menciptakan situasi belajar. Pada dasarnya didaktik merupakan ilmu
terapan atau ilmu pendidikan praktis.
2. Prinsip metodik yaitu cara atau strategi mengajar yang berkenaan dengan penataan urutan
kegiatan pembelajaran, mulai dari bagaimana mengawali, mengisi kegiatan inti dan
mengakhiri pelajaran.
Didaktik berasal dari bahasa latin didasco/didascein yang berarti saya mengajar, secara
popular diartikan sebagai ilmu mengajar atau pengetahuan tentang bagaimana mengajar. Metodik
juga berasal dari bahasa latin yang artinya metodos atau jalan ke, dan secara popular diartian
sebagai cara atau strategi mengajar.
Cara atau strategi mengajar pada dasarnya berkenaan dengan penataan urutan kegiatan
pembelajaran. Secara operasional dapat dirinci menjadi bagaimana membuka pembelajaran,
mengisi kegiatan inti pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran. Nah itulah hakekat dari
metodik. Sementara itu ilmu mengajar atau didaktik berkenaan dengan bagaimana menerapkan
teori dan konsep psikologis, sosiologis, komunikasi dan dari ilmu lain yang sesuai dalam upaya
membimbing dan menciptakan situasi belajar. Jadi, didaktik sebenarnya merupakan ilmu terapan
atau ilmu pendidikan praktis.
7
Dengan menggunakan konsep didaktik dan metodik seperti diuraikan, maka yang dimaksud
dengan prinsip-prinsip didaktik-metodik dan prosedur dasar pembelajaran kelas rangkap dalam
unit ini adalah:
Konsep-konsep pembelajaran yang relevan dan perlu diterapkan dalam PKR sehingga
membentuk suatu system. Keterampilan prosedural pembelajaran, khususnya berkenaan dengan
membuka dan menutup pembelajaran, mendorong belajar aktif dan belajar mandiri, dan
mengelola kelas PKR.
Berikut beberapa uratan kegiatan yang bisa dilaksanakan dalam mengawali pelajaran
Lalu bagaimana cara mengakhiri sebuah pembelajaran ? cara yang bisa ditempuh dalam
kegiatan mengakhiri pembelajaran antara lain:
8
b. Menerapkan ide baru pada situasi lain,
c. Mengemukakan pendapat sendiri
d. Mengerjakan soal- soal secara tertulis.
3. Memberikan tindak lanjut, artinya guru memberikan jembatan materi dan pengalaman
baru dengan pengalaman yang akan datang. Cara memberikan tindak lanjut adalah
memberi PR, merancang sesuatu dan mengkomunikasikan sesuatu.
9
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
Langkah-langkah :
Tahap 1 : siswa diminta menyiapkan alat tulis. Semua pena disimpan di tengah meja setiap
kelompok
Tahap 2 : seorang siswa pada setiap kelompok diminta membacakan pertanyaan pertama
dari beberapa pertanyaan yang telah di siapkan guru.
Tahap 3 : semua siswa mencari jawaban dari buku yang tersedia atau dari hasil diskusi
kelompok.
Tahap 4 : Siswa duduk sebelah kiri pembaca pertanyaan pada setiap kelompok ditugaskan
untuk mengecek apakah setiap siswa-siswa dalam kelompok mengerti
maksud pertanyaan dan menyepakati jawaban.
Tahap 5 : Bila telah tercapai kesepakatan mengenai jawaban atas pertanyaan itu, semua
siswa mengambil pena masing-masing dan menuliskan jawaban dengan
kata-kata sendiri pada buku catatan masing-masing
Tahap 6 : Selanjutnya, dengan mengikuti urutan langkah 1 sampai 5 siswa meneruskan
kegiatan untuk pertanyaan ke-2 dan seterusnya sampai setiap siswa dalam
kelompok mendapat giliran membacakan pertanyaan dan
mengecek jawaban kelompok.
10
Tahap 2 ; Berikan tugas untuk membantu siswa dik kelasnya
Tahap 3 ; Guru memantau proses saling membantu
Tahap 4 ; Berikan penguatan kepada siswa yngmembantu dan yang dibantu agar meraa
senang
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hakikat pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang setinggi-tingginya dengan
memanfaatkan segala sumber daya (manusia, alam, social, budya) yang tersedia. Pengelolaan
PKR yang efektif ditandai oleh pemanfaatan sebagaan besar dari waktu yang terwsedia untuk
kegiatan belajar siswa, penampilan kualitas pembelaajran yang memadai, dan keterlibatan yang
luas dari seluruh siswa dalam kegiatan belajar. Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara
mengisi waktu belajar, menampilkan kualitas pembelaajran, dan melibatkan siswa dalam belajar.
Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kiat mengajar agar proses pembelajaran berhasil dengan
baik. Membuka pelajaran merupakan jembatan pengalaman belajar lama dan baru yang sekaligus
berfungsi sebagai langkah awal yang menentukan mulus tidaknya proses belaajr siswa.
Penyusunan jadwal harian PKR harus memperhitungkan berapa kelas yang dirangkap,
berapa mata pelajaran yang akan diajarkan, topic-topik apa saja yang akan dibahas, dan format
pembelajaran yang mana yang akan digunakan. Setiap model atau bentuk proses belajar-
mengajar memiliki langkah-langkah pembelaajran yang khas. Lengkah-langkah ini
menggambarkan urutan kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran merangkap kelas.
3.2. Saran
Jika ada kekurangan dalam makalah ini, agar memberikan sarannya untuk kelompok kami
agar kedepannya lebih baik lagi dalam menyajikan makalah.
12
DAFTAR PUSTAKA
13