Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yohana Lina Sary Agustina

Nim : 836088909
Semester/kelas : 8/A
Mata Kuliah : Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK 4302)
Tutor : DR.Sunarto M.Pd. Mt
Pokjar : Sidomulyo

Tugas ke 2

1. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri PKR ?


Jawab :
Ciri – ciri utama PKR sebagai berikut :
1. Seorang guru.

2. Menghadapi dua kelas atau lebih.


3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda
kemampuan.
4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih.
5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran.
6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan.

2. Sebutkan dan jelaskan model pengelolaan PKR ?


Jawab :
1. Model Pengelolaan PKR adalah sebagai berikut ;
2. a. Model Utama : PKR Murni
3. PKR 221 : 2 kelas, 2 mata pelajaran, 1 ruangan
 Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip
keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka
sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat
berlangsung terus menerus.
 Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif
diantara model PKR lainnya.
 Namun, model ini hanya mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak
terlampau banyak ( 15 – 20 orang ).
4. b. Model Alternatif : PKR Modifikasi
5. PKR 222 : 2 kelas, 2 mata pelajaran, 2 ruangan
 Model PKR 222 merupakan model PKR Modifikasi untuk kondisi
jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung
dalam satu ruangan.
 Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap
muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak
dapat berlangsung terus menerus karena masing – masing kelas
harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergiliran.
 Waktu tunggu tentunya lebih lama karena guru harus berpindah –
pindah diantara 2 ruangan.
 Oleh karena itu, harus dirancang dengan cermat agar tanpa
kehadiran guru untuk sementara, siswa tetap dapat belajar dengan
penuh perhatian.
 Dalam praktik, model ini tidak seefektif Model PKR 221.
6. c. Model Alternatif : PKR Modifikasi
7. PKR 333 : 3 kelas, 3 mata pelajaran, 3 ruangan
 Model PKR 333, sama dengan model PKR 222, merupakan model PKR
Modifikasi karena prinsip keserempakan tidak terkendalikan dengan
utuh secara tatap muka mengingat terdapat batas fisik.
 Dampaknya, perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis
kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus
karena masing – masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara
fisik.
 Waktu tunggu tentunya jauh lebih lama lagi karena karena guru
harus berpindah – pindah di antara 3 ruangan.
 Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan karena kurang
efektif.
 Model ini hanya digunakan apabila memang secara fisik tidak
dimungkinkan penerapan Model 222

3. Coba saudara jelaskan prinsip didaktif-metodik dan prosedur dasar


PKR ?
Jawab :
 ~Didaktik berasal dari bahasa latin didasco/didascein diartikan sebagai
ilmu mengajar/pengetahuan tentang bagaimana mengajar yang berkenaan
dengan bagaimana menerapkan teori dan konsep ilmu terapan atau ilmu
pendidikan praktis (seperti psikologi, sosiologi, komunikasi dll) yang sesuai
dalam upaya membimbing dan menciptakan situasi belajar.
 ~Sedangkan Metodik berasal bahasa latin metodos yang diartikan sebagai
cara atau strategi mengajar yang mengacu pada penataan urutan kegiatan
pembelajaran yang terperinci.
 *Prosedur dasar PKR :
 1. Konsep-konsep pembelajaran yang relevan dan perlu diterapkan dalam
PKR sehingga membentuk suatu sistem.
2. Keterampilan prosedural pembelajaran, khususnya berkenaan dengan
membuka dan menutup pembelajaran, mendorong belajar aktif dan belajar
mandiri dalam mengelola kelas PKR.
*Bagaimana Mengawali dan Mengakhiri Pelajaran :
1. Mengawali pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
~Memperlihatkan benda, alat, dan gambar yang berhubungan
dengan materi
~Memberikan aba-aba perhatian dan ucapan salam pembuka
~Membunyikan sesuatu, misalnya peluit
b. Menimbulkan motivasi (ekstrinsik/instrumental dan intrinksik)
~Kehangatan dan semangat (warmth and enthuasiasm)
~Ide yang bertentangan (conflicting/ controversial ideas)
~Minat siswa
c. Memberikan acuan belajar
~Tujuan dan batas-batas tugas
~Langkah-langkah yang akan ditempuh
~Masalah pokok sebagai pusat perhatian
~Pertanyaan pemicu belajar
d. Membuat kaitan atau jalinan konseptual
~Penyampaian pertanyaan apersepsi
~Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud
memetakan yang telah dipelajari siswa

2. Mengakhiri Pelajaran
a. Meninjau Kembali
b. Mengadakan evaluasi penguasaan siswa
~Mendemonstrasikan keterampilan siswa
~Menerapkan ide baru pada situasi lain
~Mengemukakan pendapat sendiri
~Mengerjakan soal-soal tertulis
c. Memberikan tindak lanjut.
~Memberi pekerjaan rumah
~Merancang sesuatu
~Mengomunikasikan sesuatu

4. Bagaimana mengelola kelas PKR dengan baik ?


Jawab :
Guru harus menguasai keterampilan mengelola kelas mencakup kemampuan
guru untuk:
1. Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal,
~Untuk dapat menciptakan situasi kelas yang optimal, seyogyanya
terampil dalam:
a.Peka terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya interaksi belajar
mengajar
b.Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara
visual/verbal
c.Memberikan tugas pada sisiwa dengan jelas
d.Memberi teguran dengan arif & bijaksana bila terjadi perilaku
menyimpang
e.Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan, dan
token sesuai dengan keperluan dan situasi secara wajar.
7.
 2. Mengendalikan kondisi belajar yang optimal
 ~Mengubah perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara:
 a. Mengajarkan dan memberi contoh perilaku yang diinginkan
o b. Menguatkan perilaku yang baik dengan pujian yang wajar
o c. Memberi hukuman yang benar dan wajar terhadap perilaku yang
menyimpang

5. Jelaskan model interaksi kelas rangkap dalam PKR ?


Jawab:
1. Model Proses Belajar Arahan Sendiri (MPBAS)
2. Model Proses Belajar Melalui Kerja Sama (MPBMKS) yang meliputi:
a. Model Olah Pikir Sejoli (MOPS)
b. Model Olah Pikir Berebut (MOPB)
c. Model Konsultasi Intra Kelompok (MKIK)
d. Model Tutorial Teman Sebaya (MTTS)
e. Model Tutorial Lintas Kelas (MTLK)
f. Model Diskusi Meja Bundar (MDMB)
g. Model Tugas, Diskusi dan Resitasi (MTDR)
h. Model Aktivitas Tugas Terbuka (MATTa)
i. Model Aktivitas Tugas Tertutup (MATTu).
Pembahasan masing-masing model sebagai berikut :
1. Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
Model PBAS merupakan suatu kerangka kegiatan belajar atas
prakarsa siswa atau secara mandiri dengan mendapat bimbingan
seperlunya dari guru. Dalam model ini guru berperan sebagai pemberi
kemudahan belajar atau “facilitator of learning”, misalnya menyediakan
sumber belajar, memberi petunjuk, memberi dorongan, mengecek
kemajuan belajar, memberi balikan dan mengecek hasil belajar siswa.
Model Proses Belajar Melalui Kerja Sama (MPBMKS)
2.
Model Proses Belajar Melalui Kerja Sama (MPBMKS) terdiri atas model-
model sebagai berikut:

a.Model Olah Pikir Sejoli (MOPS)


Model olah pikir sejoli atau MOPS merupakan kerangka kegiatan belajar
secara berpasangan. Setiap pasang siswa ditugasi untuk melakukan suatu
kegiatan secara bersama-sama di bawah kontrol guru.

b. Model Olah Pikir Berebut (MOPB)


Model Olah Pikir Berebut atau MOPB merupakan kerangka kegiatan
belajar yang menekankan pada proses berfikir menyebar atau “divergent
thinking” secara dialogis.

c. Model Tutorial Teman Sebaya (MTTS)


Model Tutorial Teman Sebaya (MTTS) merupakan kerangka kegiatan
belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelasnya yang memiliki
kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melakukan sesuat
kegiatan atau memahami suatu konsep.

d.Model Toturial Lintas Kelas (MTLK)


Model Toturial Lintas Kelas (MTLK) merupakan kerangka kegiatan belajar
siswa dengan memanfaatkan siswa lain kelas yang lebih tinggi untuk
membantu siswa kelasnya dalam memahami ataumengerjakan sesuatu.

e.Model Diskusi Meja Bundar (MDMB)


Model Diskusi Meja Bundar atau MDMB merupakan kerangka kegiatan
belajar siswa yang bersifat mengundang pendapat siswa secara tertulis
dalam suasana terstruktur.

f.Model Tugas Diskusi-Resitasi (MTDR)


Model Tugas dan Resitasi atau MTDR merupakan kerangka kegiatan
belajar siswa dalam rangkaian kegiatan melaksanakan tugas,
mendiskusikan tugas, dan melaporkan hasil pengerjaan tugas tersebut.

g. Model Aktivitas Tugas Tertutup (MATTu), dan Aktivitas Tugas


Terbuka (MATTa)
Kedua model tersebut (MATTU dan MATTA) merupakan kerangka
kegiatan belajar melalui pemberian tugaas kepada siswa secara terarah
pada satu jawaban atau banyak jawaban.

Anda mungkin juga menyukai