------------------------------------------------------------
Kompetensi Khusus:
1. Hakikat PKR
2. Gambaran PKR yang Ideal dan Praktik yang terjadi di lapangan
3. Model Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap
4. Prinsip Didaktik Metodik dan Prosedur PKR
5. Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap dalam PK
Uraian Tugas
Tutor,
Rohani,S.Pd,M.Pd
NIP.197208031999122001
FITA LISTIAWATI / 858943407
Jawab:
1. Pembelajaran Kelas Rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan
usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas, di mana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru
yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual para siswa (Franklin, 1967). Namun
demikian selain definisi tersebut, ada sebagian praktisi pendidikan membedakan definisi dari multigrade
dengan multiage karena perbedaan tujuannya. Seperti yang dikemukakan oleh Elkind (1987), bahwa
istilah multigrade di mana kelas yang berbentuk seperti itu akan berisi para siswa dari 2 atau lebih
tingkatan kelas dengan satu guru di ruangan yang sama pada suatu waktu. Para siswa di kelas tersebut
tetap menggunakan kurikulum yang spesifik untuk tingkatan kelasnya sendiri dan demikian pula dengan
tingkat kesukaran tesnya pun disesuaikan dengan tingkatan kelas mereka. Dengan demikian, kelihatan
bahwa kelas multigrade atau pembelajaran kelas rangkap model itu diadakan untuk alasan administrasi
dan ekonomi. Seperti halnya yang terjadi di sekolah-sekolah daerah terpencil di Indonesia banyak guru
yang merangkap kelas karena memang tidak ada tenaga guru bukan karena tujuan atau alasan
pendidikan. Lain halnya dengan istilah multiage yang mengacu pada praktek pembelajaran kedua
tingkatan usia dan kelas yang sengaja dicampur karena kepentingan tujuan pendidikan yang
diinginkan.Multigrade teaching atau pembelajaran kelas rangkap di SD sudah banyak dilaksanakan di
Indonesia di negara-negara maju hal ini sudah menjadi bagian dari sistem pendidikan secara utuh.
Pengembangan dan penggunaan model ini dilakukan karena faktor kekurangan tenaga guru, letak
geografis yang sulit dijangkau, jumlah siswa relatif kecil, keterbatasan ruangan, atau ketidakhadiran
guru.
Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswa
yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu
guru saja untuk beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap sangat menekankan dua hal utama, yaitu
kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu
berlari-lari antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program
yang berbeda.
2. Karakteristik PKR yang idealAda beberapa ciri PKR dikatakan sebagai suatu pembelajaran yang
ideal misalnya :
a. Kelas tampak hidup, siswa tampak ceria.
b. Proses belajar berlangsung serempak, apalagi siswa yang berbeda tingkat kelas ada dalam satu
ruang.
c. Guru memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sudut sumber belajar.
d. Siswa aktif, konsep CBSA yang sebenarnya nampak.
e. Adanya asas kooperatif-kompetitif, siswa bersemangat mengerjakan tugas.
f. Belajar sambil bermain.
g. Ada berhatian khusus bagi siswa yang lambat dan yang cepat.
h. Guru menggunakan berbagai seumber belajar.
i. Prinsip perangkapan kelas tidak hanya dalam bentuk mengajar dua tingkat kelas atau lebih dalam
satu ruang kelas atau lebih dandalam waktu yang bersamaan.
j. Guru dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan siswa
Penutup (20’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan kegiatan
belajar Berikutnya
Dalam penerapan PKR beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikut.
1. Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kiat mengajar agar proses pembelajaran berhasil dengan baik.
2. Membuka pelajaran merupakan jembatan pengalaman belajar lama dan baru yang sekaligus berfungsi
sebgai langkah awal yang menentukan mulus tidaknya proses belajar siswa.
3. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam membuka pelajaran, yaitu:
a. Menarik perhatian siswa;
b. Menimbulkan motivasi belajar;
c. Memberi acuan belajar
d. Membuat kaitan
4. Dalam PKR pembukaan pelajaran untuk semua kelas yang dirangkap seyogyanya diberikan secara
bersama-sama di satu ruangan atau tempat. Demikian juga dalam mengakhiri pembelajaran.
5. Mengakhiri pembelajaran merupakan reviu terhadap pelajaran yang berlangsung dan berfungsi sebagai
jembatan antara pengalaman baru dengan pengalaman yang akan datang.
6. Ada 3 hal yang perlu dilakukan dalam menutup pelajaran:
a. Meninjau kembali;
b. Mengadakan evaluasi;
c. Memberikan tindak lanjut.
7. Proses belajar aktif dan belajar mandiri perlu dikembangkan dalam pelaksanaan PKR, dengan menciptakan
iklim belajar yang ditandai oleh suasana hangat, saling hormat, adanya dialog, peran murid jelas, dan saling
percaya.
8. Untuk mengembangkan kebiasaan belajar aktif dan mandiri guru PKR perlu menguasai dan menerapkan
antara lain:
a. bimbingan diskusi kelompok kecil
b. pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
c. penganekaan pembelajaran
9. Dalam membimbing diskusi kelompok kecil dalam PKR, guru harus terampil dalam memusatkan perhatian,
memperjelas masalah, menganalisis pendapat, meningkatkan kesempatan berbicara dan mengeluarkan
pendapat, memicu proses berfikir, dan menutup diskusi.
10. Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru PKR harus terampil dalam: pendekatan pribadi,
menata kegiatan pembelajaran, dan memberi arahan, serta kemudahan belajar.
11. Dalam aneka ragam pembelajaran PKR guru harus terampil dalam menerapkan variasi gaya belajar, media
dan sumber, dan pola interaksi,serta kegiatan belajar-mengajar.
12. Iklim kelas PKR yang baik adalah yang efektif, yaitu suasana kelas yang memungkinkan murid menerima
pembelajaran yang memadai dan melibatkan diri dalam aktivitas pembelajaran secara bermakna.
13. Untuk dapat menciptakan iklim belajar yang efektif, guru PKR harus terampil dalam menciptakan dan
memelihara situasi kelas yang optimal, mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku
ang menyimpang.
14. Dalam menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal guru PKR sebaiknya terampil dalam
menanggapi suasana belajar, memeratakan perhatian, memberi penugasan yang jelas, memberi teguran yang
arif dan bijaksana, dan memberikan penguatan yang tepat.
15. Dalam mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku menyimpang, guru harus
terampil dalam mengajarkan dan memberi contoh, menguatkan perilaku yang baik, dan memberi hukuman
yang benar dan wajar.
4. Dalam konteks Prinsip Didaktik Metodik dan Prosedur Pengajaran Kurikulum Revisi (PKR),
terdapat empat hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang guru, yaitu:
5. Guru PKR yang mengajar dalam kelas rangkap perlu menguasai sejumlah keterampilan yang
berkaitan dengan aneka model interaksi kelas rangkap. Beberapa keterampilan tersebut antara
lain:
1. Keterampilan Manajemen Kelas: Guru PKR perlu memiliki keterampilan dalamelola kelas rangkap,
mengatur waktu dengan efisien, dan menjaga disiplin serta kerjasama antara sis. Guru juga harus
mampu menyampaikan instruksi dengan jelas dan meng aktivitas pembelajaran agar memaksimalkan
efektivitas dan partisipasi siswa dalam proses belajar.
2. Keterampil Diferensiasi Pembelajaran: Guru PKR harus dapat menghadapi keberagaman siswa dalam
kelas rangkap, baik dari segi kemampuan, kecepatan belajar, maupun gayaajar. Guru perlu
mengembangkan strategi dan metode pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan individu siswa,
dan memberikan bantuan tambahan atau tugas yang lebih menantang agar setiap sis dapat
berkembang seoptimal mungkin.
3. Keterampilan Kolaborasi antar Siswa: Dalam kelas rangkap, interaksiara siswa dari berbagai jenjang
kelas sangat penting. Guru perlu membantu siswa mengembangkan keterampilan kolaboratif, seperti
kerja kelompok, saling membantu, daning menghargai pendapat. Guru juga perlu menciptakan
suasana kelas yang inklusif, di mana siswa merasa aman dan terlibat dalam proses pembelajaran.
4. Keterampilan Facilitasi Diskusi: Guru PKR harus mampu memfasilitasi diskusi antara siswa baik
dalam kelompok kecil maupun dalam kelaseak. Guru perluendorong siswa untuk berpartisipasi aktif,
mengajukan pertanyaan, berbagi pendapat, dan mendengarkan rekan-rekannya dengan baik. Guru
harus dapat mengelola konflik, memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan berbicara, dan
merangsang pemikiran kritis siswa melalui diskusi.
5. Kampilan Mengintegrasikan Materi dan Active Learning: Guru PKR perlu mampu mengintegrasikan
materi pembelajaran antara kelas 1 dan kelas sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang
seimbang. Guru juga harus menggunakan pendekatan pembelajaran aktif yang melibatkan siswa
secara aktif dalam eksplorasi, diskusi, dan pemahan masalah untuk memaksimalkan pemahaman
mereka.
Penguasaan keterampilan-keteran ini akan membantu guru PKR mengelola kelas rangkap dengan lebih baik,
menyediakanelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa, serta menciptakan lingkungan pembelajaran
yang inklusif dan kolaboratif.
6.