Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wahyu Dwi Saputra

NIM : 858859592

Tugas 1 Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!


No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

Jawaban :
1.)
Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan adanya
kemajuan teknologi saat ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran PKR, seperti keterbatasan dari sarana prasarana sekolah, murid, atau guru. Namun,
guru perluterlebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif,
sebelum diperkenalkan dengan model pembelajaran kelas rangkap. Sebagai contoh pemerintah
Kabupaten Pasuruan, yang saat ini melaksanakan program rintisan pembelajaran kelasrangkap di
8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan Sukapura. Model pendekatan seperti ini
sangat penting, terutama di daerah-daerah terpencil denganpopulasi penduduk yang sedikit, dan
di sekolah-sekolah yang kekurangan guru atau ruangkelas. Model seperti ini juga berguna bagi
guru yang ingin melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa dengan kompetensi yang
beragam beragam.

2.)
A. Prinsip- Prinsip yang Mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap
1. Prinsip- prinsip dalam PKR adalah ketentuan-ketentuan yang memandu dan
mengarahkan pikiran dan perilaku guru dalam menyikapi dan mengelola
pembelajaran. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) seperti pada umumnya memiliki
prinsip-prinsip umum baik yang bersifat psikologis-pedagogis maupun didaktik-
metodik. Psikologis-pedagogis berkenaan dengan perubahan perilaku siswa,
sedangkan didaktik-metodik berkenaan dengan strategi atau prosedur pembelajaran.
Prinsip umum psikologis-pedagogis antara lain:
2. Perbedaan individual anak dalam perkembangan kognitif, sikap, dan perilakunya
menuntut perlakuan pembelajaran yang cocok dengan tingkatannya (Piaget dalam
Bell-Gredler:1986).
3. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar baik yang datang dari dalam diri siswa
(motivasi instrinsik) maupun yang datang dari luar diri siswa (motivasi instrumental).
Oleh karena itu pembelajaran harus diawali dengan menumbuhkan motivasi siswa
agar merasa butuh dan mau belajar. Bila sudah tumbuh, motivasi tersebut perlu
dipelihara dan malah ditingkatkan melalui berbagai bentuk penguatan
(reinforcement). (Skinner dalam Turney: 1977).
4. Belajar sebagai proses akademis dalam diri individu untuk membangun pengetahuan,
sikap, dan keterampilan melalui transformasi pengalaman. Proses tersebut dapat
dipandang sebagai suatu siklus proses pengalaman konkret (concrete experience),
pengamatan mendalam (reflective observation), pemikiran abstrak (abstract
conseptualization), dan percobaan atau penerapan secara aktif (active
experimentation). (Kolb: 1986).
5. Belajar dari teman seusia (peer group) terutama mengenai sikap dan keterampilan
sosial dapat berhasil dengan baik melalui interaksi sosial yang sengaja dirancang.
6. Pencapaian dampak instruksional (instuructional effects) dan dampak pengiring
(nurturant effect)menuntut lingkungan dan suasana belajar yang memungkinkan
sisswa dapat melakukan kegiatan belajar yang dirancang dengan baik oleh guru dan
terciptanya suasana belajar secara kontekstual.
B. Contoh Pembelajaran Kelas Rangkap
Mungkin tidak banyak yang mengira bahwa di daerah perkotaan masih ada SD
yang mengalami kekurangan guru. Maka mengajar dengan merangkap kelas tak dapat
dihindarkan. Hal itulah yang dialami oleh Pak Kasmat.
Hari itu Pak Kasmat mengajar di kelas 5 dan kelas 6. Murid-murid yang terdiri
dari dua tingkatan kelas yang berbeda itu diajar dalam satu ruang kelas dan dalam waktu
yang bersamaan. Mata pelajaran kedua kelas itu berbeda, kelas 5 mata pelajaran
matematika dan kelas 6 mata pelajaran Bahasa Indonesia. Murid kelas 5 duduk dijajaran
sebelah kanan dan kelas 6 duduk dijajaran sebelah kiri. Masing-masing kelas membentuk
kelompok yang terdiri dari 3-5 orang murid. Papan tulis pun digunakan untuk kedua
tingkat kelas tersebut.
Pak Kasmat memulai pelajaran dengan mengucapkan selamat pagi. Dengan sikap
yang ramah dan senyum yang cerah ia menyapa anak-anak. Pak Kasmat kemudian
bertanya kepada anak-anak tentang pengalaman mereka ketika berangkat ke sekolah.
Markus, salah satu murid kelas 6 mendapat kesempatan bercerita tentang pengalamannya
saat berangkat ke sekolah tadi.
Pak Kasmat tersenyum dan kemudian memberi kesempatan murid yang lain untuk
menceritakan pengalamannya yang lain. Kali ini Winda murid kelas 5 mendapat giliran.
Winda lalu bercerita bahwa setiap hari ia harus berangkat setengah enam pagi karena
rumahnya agak jauh dari sekolah dan ia harus berjalan kaki.

3.)

Model Pengelolaan Pembelajaran Kelas Rangkap


a. Model PKR 221
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6,
dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam suatu ruangan.
Langkah-langkah pembelajaran pada model ini, dapat diperhatikan matriks berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPA)
Pendahuluan (10*) Pengantar dua pengarahan dalam satu
ruangan: penjelaskaan scenario dan hasil
belajar
Kegiatan inti 1 (20*) Tugas individual Kerja kelompok
Kegiatan inti 2 (20*) Kerja kelompok Ceramah Tanya
jawab
Kegiatan inti 3 (20*) Ceramah, kerja Diskusi, Tanya
keompok jawab
Penutup (10*) Review, penatan, komentar dan tindak
lanjut. Persiapan kegiatan belajar
berikutnya

Dengan menerapkan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.


1) Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar
dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis di bagi dua. Tuliskan topic
dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikut langkah-langkah untuk masing-
masing kelas yang akan di tempuh selama pertemuan.
2) Pada bagian inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai dengan
tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar yang sesuai.
3) Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa beberapa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari
berikutnya.

b. Model PKR 222


Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 5
dan kelas 6, untuk mengajar matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang di ajarkan
tidak memiliki saling keterkaitan. Proses berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang
berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (matematika) Kelas VI (IPA)
Pendahuluan (10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan
secara bersama dalam dua ruangan yang
berhubungan, penjelasan scenario dan hasil
belajar.
Kegiatan inti 1(15’) Penjelasan guru Kegiatan individual
Kegiatan inti 2(15’) Tanya jawab Kegiatan individual
Kegiatan inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
Kegiatan inti 4(15’) Kerja individual Tanya jawab
Penutup (10’) Review umum, pergantian, penguatan, tindak
lanjut, tugas. Pengantar jam pelajaran
berikutnya.

Untuk menerapkan model ini kita perlu mngikuti pentunjuk sebagai berikut.
1) Pada kegiatan pandahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan kelas
VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan
umum seperti yang kita lakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin menyatukan murid
dalam satu ruangan, gunakan halaman atau teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap diruang
masing-masing tetapi guru berada di depan pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
2) Pada kegiatan inti lebi kurang 60 menit berikutnya, tetapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Yang perlu di perhatikan adalah jangan sampai pada saat kita sedang
menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur
kepindahan kita sebagai guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana kita harus di pintu penghubung.
3) Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan review umum mengenai materi dan kegiatan yang
baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu, berikan
tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
4) Sebaiknya, untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian
rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai