Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RIZKI AMALIA WULANDARI

NIM : 858088962
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

JAWAB

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarana dan prasarana, murid, atau guru.Namun,
guru perlu terlebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif,
sebelum diperkenalkan dengan model pembelajaran kelas rangkap. Sebagai contoh
pemerintah Kabupaten Probolinggo, yang saat ini melaksanakan program rintisan
pembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan
Sukapura. Model pendekatan seperti ini sangat penting, terutama di daerah-daerah
terpencil dengan populasi penduduk yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang kekurangan
guru atau ruang kelas. Model seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin melakukan
pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa dengan kompetensi beragam.
Selain itu, pembelajaran kelas rangkap menjadi penting di era digital ini karena beberapa
alasan berikut:
• Fleksibilitas: Pembelajaran kelas rangkap memungkinkan siswa untuk mengakses
materi pembelajaran secara online, sehingga mereka dapat belajar kapan saja dan
di mana saja sesuai dengan jadwal mereka. Contoh kasus: Di berita, terdapat
laporan tentang seorang pekerja yang mengambil kursus online di malam hari
setelah bekerja seharian. Dengan pembelajaran kelas rangkap, ia dapat
mengembangkan keterampilan baru dan memajukan karirnya tanpa harus
meninggalkan pekerjaan utamanya.
• Peningkatan aksesibilitas: Pembelajaran kelas rangkap dapat mengatasi hambatan
geografis dan fisik. Siswa dari berbagai lokasi dapat mengakses pendidikan
berkualitas tanpa perlu hadir secara fisik di kelas.Contoh kasus: Sebuah program
pembelajaran online membantu siswa dari daerah terpencil atau negara
berkembang untuk mengakses pendidikan tinggi yang sebelumnya sulit dijangkau.
Hal ini membuka pintu bagi kesempatan pendidikan yang lebih luas.

Dengan alasan-alasan ini, pembelajaran kelas rangkap menjadi penting di era digital,
membantu mendukung pembelajaran yang lebih inklusif, efisien, dan sesuai dengan
kebutuhan siswa.

2. Prinsip prinsip yang mendasari PKR adalah


• Keserempakan kegiatan pembelajaran, pada prinsip ini guru menghadapi dua kelas
atau lebih di waktu yang sama. Contoh: Guru Sekolah Dasar mengajar dua kelas secara
waktu bersamaan yaitu kelas 2 dan kelas 3, Kegiatan yang terjadi harus nermutu dan
bermakna.
• Kadar Tinggi waktu keaktifan akademik (WKA), pada sistem ini murid harus secara
aktif menghayati pembelajaran baik secara kurikulum maupun materi pembelajaran.
Contoh: pembentukan kelompok dalam belajar.
• Terjadi pemanfaatan sumber secara efisiensi, dalam sistem ini dapat menghemat
berupa peralatan, sarana, tenaga guru pendidik dan waktu. Contoh: penggunaan satu
ruangan kelas untuk dihuni dua kelas yang berbeda
• Kontak Psikologis Guru dan Murid yang berkelanjutan, dalam PKR guru harus
selalu berusaha dengan bergaia cara agar setiap semua murid meras mendapat perhatian
dari guru secara terus menerus. Contoh guru mengatur tempat duduk sehingga semua
murid dapat memandang guru
• Kebiasaan untuk mandiri, prinsip ini sebenarnya merupakan akbat langsung dari
keempat prinsip diatas. Karena jika guru sudah meneraapkan 4 prinsip diatas, murid akan
terbiasa mandiri
3. Model PKR 221
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6,
dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Langkah-langkah
pembelajaran pada model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPS)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan;
penjelasan skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(20’) Tugas Individual Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2(20’) Kerja Kelompok Ceramah, Tanya
jawab
4. kegiatan Inti 3(20’) Ceramah, kerja Diskusi, Tanya
kelompok jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak
lanjut. Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar
dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi
dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti
langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai
dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan
pemantapan, bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar
mengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru
berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak
lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin
untuk hari berikutnya.
Model PKR 222
Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas
5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6.
Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung
dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah
pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPA)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara bersama
dalam dua ruangan yang berhubungan, penjelasan skenario
dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(15’) Penjelasan guru Kegiatan Kegiatan individual
individual
3. Kegiatan Inti 2(15’) Tanya jawab Kegiatan individual
4. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan
kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan
pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa
menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin
lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan
antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru
sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid
ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu
penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan.
Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian
persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu
penghubung.

Anda mungkin juga menyukai