Anda di halaman 1dari 189

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM IPA DI SD

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Fita Listiawati


NIM/ID Lainnya : 858943407
Program Studi : S1 PGSD - BI
Nama Sekolah : UPTD SATDIK SDN Ngampelrejo 01

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.


Nip/Id Lainnya : 198807242019031007
Instansi Asal : Institut Pertanian Bogor (Beasiswa Unggulan DIKTI)
Nomor Hp : 081239692727
Alamat Email : andi1746@polije.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Fita Listiawati


NIM : 858943407
Program Studi : S1 PGSI – BI / IA

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan


hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Jember, 03 November 2022


Yang membuat pernyataan,

Fita Listiawati
NIM. 858943407
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM
SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Fita Listiawati
Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.
Program Studi/Bidang Ilmu : PGSD / PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah/Instansi : SDN NGAMPELREJO 01
Judul-judul Peraktikum : CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP
: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
: PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF ALAMI & BUATAN
: EKOSISTEM DARAT ALAMI DAN BUATAN
: PENGARUH DETERJEN PADA AKAR BAWANG MERAH
: UJI KARBOHIDRAT
: GLB dan GLBB
: GELOMBANG
: SIFAT SIFAT CAHAYA
: PEMBIASAN CAHAYA
: SIMBIOSIS
: PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN
: GAYA MAGNET
: RANGKAIAN ARUS LISTRIK
*Pilih Salah Satu
Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan
dari pihak mana pun, telah melaksanakan protocol Covid 19 sesuai aturan yang berlaku dan
tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan
sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya

Mengetahui Yang Membuat Pernyataan,

Fita Listiawati
NIM 858943407
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MAKHLUK HIDUP

Nama Tutor : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL PERCOBAAN
Makhluk Hidup ( Ciri dan Gerak)

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat.
2. Mengamati Gerak Pada Tumbuhan
a. mengamati gerak seismonasti
b. mengamati gerak niktinasi
c. mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

ALAT DAN BAHAN


A. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar
B. Seismonasti dan Niktinasti
1. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
3. Stop Watch atau jam tangan 1 buah
4. Alat-alat tulis dan penggaris
C. Geotropisme
1. Pot berukuran kecil 2 buah
2. Tanah yang subur secukupnya
3. Biji kacang merah secukupnya
4. Air secukupnya
LANDASAN TEORI
Dari sejumlah keajaiban yang ada di dalam kehidupan ini, mungkin yang
tampak jelas adalah hidup itu sendiri. Namun, apakah sebenarnya hidup
itu? Kita tidak dapat menjawab secara langsung. Memang, selama ini kita
telah mampu mengelompokkan makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Manusia, ikan, kadal, gajah, burung, pohon rambutan, dan bunga mawar, kita
kelompokkan ke dalam makhluk hidup. Sedangkan batu, air, tanah, dan
benda-benda buatan manusia, seperti meja, kursi, dan lemari, kita
kelompokkan ke dalam makhluk tak hidup. Akan tetapi, apabila kita ditanya
apa yang menjadi dasar pengelompokan itu? Untuk itu kita perlu berpikir.
Selain itu, dari sekian banyak makhluk yang kita temukan di alam ini, ada
beberapa makhluk yang tidak mudah kita tentukan identitasnya.
Jika kita membiarkan sepotong roti dan sebatang besi tergeletak di udara
terbuka, lambat-laun, jamur akan tumbuh pada roti dan karat terdapat pada
besi. Keduanya menampakkan warna yang hampir sama, kuning kehitam-
hitaman. Bagaimana kita dapat menentukan jamur dan karat itu hidup atau
tidak hidup? Kita tidak dapat menyatakan sesuatu itu hidup karena, seperti
manusia atau pohon dan sesuatu tidak hidup karena menyerupai batu atau
tanah. Untuk itu kita perlu mengetahui, dalam hal apa saja makhluk hidup
berbeda dari makhluk tak hidup?
A. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Disadari ataupun tidak, dalam keseharian kita semua berada
dalam lingkungan yang menyuguhkan fenomena ini. Mari kita sama-sama
mengingatnya kembali.
1. Makhluk Hidup Melakukan Pernapasan
Ciri pertama yang ditunjukkan makhluk hidup dan tidak dilakukan
oleh makhluk tak hidup adalah bernapas. Semua makhluk hidup baik hewan
maupun tumbuhan melakukan proses ini dan proses ini berlangsung siang
dan malam selama makhluk tersebut hidup. Dalam pernapasan ini makhluk
hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan mengeluarkan
karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya.
Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses
pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan
digunakan untuk aktivitas hidup. Proses pembakaran ini dikenal juga sebagai
pernapasan sel karena proses tersebut berlangsung di dalam sel.
Tidak semua makhluk hidup melakukan pernapasan sel dengan
menggunakan oksigen. Ada juga makhluk hidup yang melakukan
pernapasan tanpa memerlukan oksigen. Proses ini dikenal dengan
pernapasan anaerob seperti yang terjadi pada jamur ragi.
Pada umumnya, oksigen yang diperlukan untuk pernapasan sel
tersebut masuk ke dalam tumbuhan melalui stomata dan lentisel. Sedangkan
pada hewan melalui organ pernapasan khusus, sesuai dengan jenis
hewannya.
Organ pernapasan hewan umumnya melakukan gerak aktif untuk
memasukkan dan mengeluarkan gas, sedangkan pada tumbuhan karena tidak
memiliki organ pernapasan secara khusus, pertukaran gas antara organisme
dan lingkungannya terjadi karena proses difusi. Semua bagian tumbuh
tumbuhan, seperti batang, daun, dan akar dapat melakukan proses difusi.
2. Makhluk Hidup Memerlukan Makanan dan Air
Pernahkah Anda melihat batu makan cicak atau batu minum air?
Tentu saja jawabnya belum, bukan! Akan tetapi, melihat cicak terjepit batu
atau batu menyerap air, mungkin saja. Hal ini tidak berarti batu memerlukan
makanan atau membutuhkan air walaupun tidak ada cicak yang terjepit atau
air yang mengalir batu tetap menjadi batu dan tidak lantas menjadi “kurus”.
Sekarang bagaimana halnya dengan ayam? Jika kita tidak memberinya
makanan dan air, ayam tersebut lama-kelamaan menjadi kurus, dan akhirnya
mati. Ini merupakan suatu bukti bahwa makhluk hidup memerlukan
makanan dan air.
Bagaimana halnya dengan tumbuhan. Apakah tumbuhan juga
memerlukan makanan dan air? Tentu saja jawabnya ya! Tumbuhan sama
halnya dengan hewan memerlukan makanan dan air. Hanya bentuk dan
prosesnya berbeda. Hewan memakan makanan dalam bentuk sudah menjadi
bahan makanan, kemudian diolah di dalam tubuhnya menjadi zat-zat
makanan (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral). Sedangkan
tumbuhan mengambil makanan dari lingkungan berupa unsur-unsur dan
mineral yang belum berupa makanan. Kemudian, melalui proses fotosintesis
disusun menjadi makanan. Makanan diambil hewan dari lingkungannya
dalam berbentuk padat atau cair, sedangkan tumbuhan dalam bentuk cair dan
gas.
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup untuk sumber tenaga, untuk
tumbuh kembang, dan untuk mengganti sel-sel yang telah rusak. Sedangkan
air diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut beberapa zat, vitamin, dan
mineral. Makanan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan tubuh setelah
melalui proses biologi dan kimiawi. Sebagian dari zat makanan tersebut,
kemudian melalui proses pembakaran diubah menjadi energi. Untuk proses
ini diperlukan oksigen yang didapat dari proses pernapasan.
3. Makhluk Hidup dapat Tumbuh Kembang
Mungkin ada di antara kita yang pernah berdarmawisata ke sebuah
gua kapur. Jika kita perhatikan ke bagian atas gua, akan tampak benda putih
yang tergantung, seperti kerucut. Benda ini disebut stalagtit. Di bagian
bawah pun akan tampak benda serupa, cuma bentuknya, seperti kerucut
terbalik. Benda ini disebut stalagmit. Kedua benda tersebut terbentuk dari
kapur yang dibawa rembesan air, kemudian membatu. Jika kita amati secara
saksama, kedua benda tersebut dari waktu ke waktu ukurannya akan
bertambah sejalan dengan pertambahan materi kapur yang terbawa air dan
diendapkan.
Peristiwa sejenis juga terjadi pada es batu. Ukuran es akan menjadi
lebih besar ketika kita menambahkan lebih banyak air ke dalam inti es,
kemudian turut membeku. Apakah kedua peristiwa di atas dapat dijadikan
contoh untuk peristiwa tumbuh kembang? Coba kita sama-sama renungkan!
Betul jawaban Anda! Di sini kita sependapat kedua peristiwa di atas
bukan merupakan contoh dari proses tumbuh kembang. Kenapa demikian?
Mari kita sama-sama mengkajinya. Tumbuh merupakan suatu proses
bertambah besarnya ukuran makhluk dan penambahan ukuran ini tidak
kembali kepada ukuran semula. Sedangkan kembang merupakan kata dasar
dari berkembang, yaitu suatu proses pencapaian kedewasaan, mulai dari
bentuk atau keadaan yang sederhana, seperti biji ke bentuk atau keadaan
yang makin kompleks, misalnya pohon. Penambahan ukuran dan pencapaian
kedewasaan ini terjadi karena adanya proses pembentukan jaringan baru
yang diawali oleh penambahan jumlah, ukuran, dan fungsi dari sel. Tentu
saja pertambahan jumlah dan ukuran ini hanya dapat terjadi jika ada
penambahan materi berupa zat-zat yang diperoleh dari makanan.
4. Makhluk Hidup Berkembang Biak
Kita sependapat, pemilikan kemampuan untuk berkembang biak
merupakan suatu gejala dasar yang membedakan antara makhluk hidup dan
makhluk tak hidup. Manusia, kucing, ular, dan serangga mempunyai anak
dan anak-anaknya ini berkembang menjadi dewasa. Pohon menghasilkan biji
dan akhirnya biji ini menjadi pohon kembali. Makhluk tak hidup tidak
menunjukkan gejala ini. Dahulu pernah ada kepercayaan yang menyatakan
makhluk tak hidup tertentu dapat menghasilkan makhluk hidup. Parutan
kelapa dapat menjadi cacing kremi, kutu tanaman berasal dari embun yang
menempel pada tanaman, belatung terbentuk dari daging yang membusuk,
bulu kuda berubah menjadi cacing, lumpur sungai Nil mengeluarkan ikan.
Akan tetapi, sekarang kita telah mengetahui kutu tanaman, belatung, cacing,
dan ikan semuanya dihasilkan oleh telur yang dikeluarkan oleh makhluk
betina dewasa. Dengan perkataan lain, kehidupan dihasilkan oleh kehidupan
hanya makhluk hidup yang dapat memperbanyak dirinya sendiri.
5. Makhluk Hidup Menerima dan Memberikan Tanggapan terhadap
Rangsang (Iritabilitas)
Hal terakhir yang membedakan makhluk hidup dari makhluk tak
hidup adalah kemampuan menerima dan memberikan tanggapan terhadap
rangsang. Dengan istilah ini, tidak berarti manusia, gajah atau pohon mudah
terangsang, yang kita maksudkan mereka memberikan tanggapan (respons)
terhadap perubahan dalam lingkungannya. Andaikan sebutir pasir dan
sebutir biji kita pendam berdampingan di dalam tanah. Butir pasir itu
mungkin akan tetap berada di sana untuk jangka waktu yang tidak terbatas
atau mungkin didorong ke permukaan oleh seekor cacing. Pasir tersebut
akan terkena panas, dingin, dan hujan, tetapi benda itu masih tetap sebutir
pasir. Bagaimana halnya dengan biji? Ya, mungkin biji
itu akan utuh untuk sementara waktu. Namun, apabila lingkungan mulai
berubah, bumi dihangatkan oleh matahari dan dibasahi oleh air hujan, biji itu
akan memberikan tanggapan “ia akan mulai bertunas”. Tidak lama
kemudian batangnya akan muncul di permukaan tanah dan lambat-laun akan
tumbuh menjadi sebatang pohon. Kini kita menyadari, biji itu berbeda
dengan sebutir pasir. Biji telah memperlihatkan kemampuannya untuk
memberikan tanggapan terhadap rangsang yang berupa perubahan
lingkungan.
Tanggapan makhluk hidup terhadap rangsang umumnya diperlihatkan
dalam bentuk gerak. Gerak tumbuh, gerak sebagian tubuh ataupun gerak
berpindah tempat. Sebagian dari makhluk tak hidup, ada juga yang secara
sepintas, kita menganggapnya dapat bergerak, misalnya motor, mobil,
sepeda atau air sungai. Sebenarnya, benda-benda tersebut tidak dapat
bergerak jika tidak ada gaya yang menggerakannya. Sepeda kalau tidak
dikayuh tidak akan maju, sungai tidak akan mengalir kalau tidak ada gaya
berat, mobil tidak akan maju jika mesinnya tidak dihidupkan demikian
halnya dengan motor.
Untuk membuktikan adanya gerak pada hewan sebagai tanggapan
terhadap rangsang, bukanlah merupakan suatu masalah, kita dengan mudah
dapat melakukannya. Akan tetapi, untuk tumbuhan kita perlu melakukan
secara saksama karena hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang dapat
mudah teramati, misalnya gerak menutup daun putri malu apabila menerima
rangsang berupa sentuhan atau gerak tidur dari daun-daun berbunga kupu-
kupu apabila menjelang senja.
B. GERAK PADA TUMBUHAN
Taksis : pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuhan. Tumbuhan bersel
a. Nasti : gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah datangnya rangsang.
b. Tropisme : gerak sebagian tubuh dengan arah dipengaruhi datangnya
rangsang.
Tropisme Positif : arah gerak menuju datangnya rangsangan
Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya rangsangan
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
1. Menyiapkan alat- alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan .
2. Keluar kelas atau kelingkungan sekitar kampus.
3. Tentukan lebih kurang 20 makhluk hidup (10 hewan dan 10 tumbuhan (yang
anda kenal namanya)).
4. Catat namanya pada tabel pengamatan.
5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut,
dengan cermat.
6. Membubuhkan tanda (V) sesuai yang anda amati, pada tabel hasil
pengamatan.
B. Gerak Pada Tumbuhan
a. Seismonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam pot.
3. Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan
halus menggunakan penggaris dan hitung berapa waktu yang
dibutuhkan putri malu tersebut untuk menutup daunnya menggunakan
stop watch.
4. Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5. Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian melakukan
seperti kegiatan (3) namun dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian
dilanjutkan dengan sentuhan hingga kasar dan hitung waktu yang
dibutuhkan.
b. Niktinasti
1. Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
2. Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang pot B
ditutup kotak karton (gelap)
3. Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. Kemudian
membuka tutup kotak karton dengan hati-hati (tidak sampai tersentuh
tanamannya)
4. Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot
tersebut.
5. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan
c. Geotropisme
1. Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami kacang merah
2. Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
3. Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
4. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja

HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

Ciri-ciri Makhluk Hidup *)


No. Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Ayam (Gallus domesticus) √ √ √ √ √
2 Kambing (Capra aegagrus hircus) √ √ √ √ √
3 Entog (Cairina maschata) √ √ √ √ √
4 Iguana (Iguana) √ √ √ √ √
5 Kucing (Felis catus) √ √ √ √ √
6 Pohon Kelor (Moringa) √ √ √ √ √
7 Pohon Cabai (Capsicum fruteancens) √ √ √ √ √
8 Pohon Tomat (Salanum Iycopersium) √ √ √ √ √
9 Pohon Nangka (Artocarpus heterophyllus) √ √ √ √ √
10 Pohon Pepaya (Carica papaya) √ √ √ √ √
*) Keterangan :
1. bereaksi terhadap 2. bernapas 4. tumbuh
rangsang 3. perlu makan (nutrisi) 5. berkembang

Tabel Hasil Pengamatan Gerak Seismonasti


Jenis Sentuhan
No. Pada Daun Putri Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Malu
Dari pangkal daun ke ujung, hanya
1. Halus anak daun di ujung saja yang Waktu lama
mengatup/ melipat.
2. Sedang Seluruh daun menutup. Waktu cepat
Arah gerak daun dengan sentuhan
kasar pada ujung daun akan melipat
3. Kasar Waktu lebih cepat
dari ujung hinga pangkal daun
dengan cepat.

Tabel Hasil Pengamatan Niktinasti


Reaksi
No Pot putri malu
Awal 30 Menit Kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
2 Ditutup dengan kardus Membuka Menutup

PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan
alasan memilihnya!
Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu. Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika
matahari terbit.
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
a. Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
b. Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah
membuktikan adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme
apakah yang terjadi? Jelaskan!
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh
batang menuju sumber rangsang cahaya.

PEMBAHASAN
Tumbuhan dan hewan memiliki ciri yang sama dalam bergerak dan merespon
rangsangan, respirasi, kebutuhan akan makanan, pertumbuhan dan perkembangan.
Hewan dan tumbuhan bergerak secara berbeda. Baik hewan maupun tumbuhan
bernafas. Oksigen masuk ke tumbuhan melalui stoma dan lensa, sedangkan hewan
masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Hewan dan tumbuhan
membutuhkan makanan dan air, hanya saja berbeda bentuk dan prosesnya.
Tumbuhan makan melalui fotosintesis, tetapi Anda membuat bentuk yang sudah
jadi. Baik hewan maupun tumbuhan tumbuh dan berkembang, bertambah panjang,
besar, dan berat. Oleh karena itu, makhluk hidup memiliki karakteristik yang sama,
yaitu gerakan dan respons terhadap rangsangan, pernapasan, kebutuhan akan
makanan, dan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini harus
dimiliki oleh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan, meskipun ada sedikit
perbedaan seperti proses pergerakan dan respirasi.
 Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup jika disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, efeknya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Jika disentuh dengan sedang, reaksinya cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan lebih cepat menutup daun dan tangkainya.
Reaksi ini terjadi akibat perubahan dalam keseimbangan air pada bantal daun
yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai menutup.
 Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur
daun dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri
malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri
malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat
gerak tidur pada tumbuhan putri malu. Jadi kesimpulannya adalah :
1) Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan.
2) Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang
berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.
3) Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk
pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk
melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
 Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

KESIMPULAN
a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan.
b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada
di tempat terang, daunnya tetap membuka.
c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan
diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi
simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
d. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negatif.

DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-
9, Universitas Terbuka.

Athaanak Cerdas.blogspot.com/2011/12/Laporan Praktikum


Sekeping-Kehidupan.logspot.com/2012/11/Praktikum-gerakpada-
tumbuhan.html

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Ciri-ciri makhluk hidup

1.
Kucing

2
Ayam

3
Iguana
4
Entog

5
Kambing

6
Pohon Kelor
7
Pohon Cabai

8
Pohon Tomat

9
Pohon Nangka
10
Pohon Pepaya

Gerak pada tumbuhan

LINK VIDEO : https://youtu.be/HwIIb295NI4


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG MERAH &
BIJI KACANG HIJAU

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL
Pertumbuhan Kacang Merah Dan Kacang Hijau

TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perembangan kacang merah

ALAT DAN BAHAN


1. Biji kacang merah & kang hijau
2. Gelas plastik bekas
3. Kertas saring
4. Kertas label
5. Gunting

LANDASAN TEORI
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana
makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya
suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan
bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh,
tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis
menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan
secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi.
Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan
kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan
masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah
pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada
embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim
akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau
kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang
tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah
satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang
memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji
kacang merah, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa
molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air
kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung pote
nsi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio,
cadangan makanan, dan calon daun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula
(yang akan tumbuh menjadi akar)
dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan
Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang
didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon
dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai
pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau
jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut
mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air,
biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif
(dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman
(suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang
kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
 Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi,zigot mengalami rangakaian
pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis
zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain
menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakalan biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat
yang mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan
primer dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa,
termasuk kotiledon
yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan(germi
nasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi,
yaitu meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical akar. Sel-
sel tersebut berada dalamkondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setela
h biji berkecambah,kedua massa seltersebut berkembang menjadi daerah pertum
buhan batang dan akar. Perkembangan embrioterhenti setelah mencapai tahapan
tertentu, yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang.Biji tersebut tetap,
yaitu sesuai untuk perkecambahan. Didalam biji yang matang,
endosperma akan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron)
dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim
amilase. Enzim tersebut dapatmengubah cadangan zat pati didalam endosperma
menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.
 Tahapan perkecambahan;
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormone dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon
ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air
yangmasuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut padaak
hirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase,
dan karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya
air.Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam
amino.Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi
membrane seldan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltose
kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa,
yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang
baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino
akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi.
Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi.
Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
Mulamula tumbuhdiatas permukaan tanah. Daun pertama membuka & mulai
melakukan fotosintesis.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Faktor Internal
 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen
‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen : untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin: Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yg luka
Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
Rizokalin : Untuk pembentukan akar
Aulokalin : Untuk pembentukan batang
Filokalin : Untuk pembentukan daun
Antokalin : Untuk pembentukan bunga
b. Faktor Eksternal
 Air. Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
 Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih
atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan
yang lambat atau berhenti.
 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang
lebih cepat.
 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan merah). Jika suatu tanaman kekurangan
cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman
itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat
menghambat proses pertumbuhan.
 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien).
Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium,
kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan
tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh
unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan
molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan
tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
 Kelembaban
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan
lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan
sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan
membesar.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tanamlah biji kacang pada kedelapan gelas plastik yang telah diberi alas kapas
yang sebelumnya sudah dibasahi dengan air (kecuali satu gelas plastic dibasahi
dengan air beka cucian beras). Masing – masing gelas berisi 3-5 biji kacang
merah atau kacang hijau
2. Simpanlah gelas plasik yang satu ditempat yang terang dan ditempat yang gelap
(utuk pengaruh cahaya).
3. Simpanlah gelas yang satu ditempat yang panas dan ditempat yang sejuk tapi
maih endapatkan sinar matahari (untuk pengaruh suhu).
4. Simpanlah gelas plastk yang satu tempat kering an ditempat lembab, seperti
kamar mandi (untuk mempengaruhi kelembapan).
5. Berikan air biasa pada gelas plastic yang satu dan air bekas ccian beras pada
gelas plastik yang lain (untuk mempengaruhi nutrisi).
6. Periksalah kapas yang menjadi alas untuk pertumbuhan kacang merah tersebut,
apabila sudah agak kering baahi kembali dengan menggunakan air (berikan air
bekas cucin beras untuk perlakuan nutrisi).
7. Ukurlah Panjang kecambah pada kedua tempat tersebut setiap hari selama satu
minggu. (pilihlah kecambah yang paling Panjang dari setiap tempat)
8. Masukkanlah hasil pengukuran untuk perlakuan cahaya kedalam tabel.
9. Buatlah grafik pertumbuhan kecambah ditempat terang dan ditempat gelap
berdasarkan data pada tabel tersebut.
10. Masukkan hasil pengukuran untuk perlakuan suhu dalam tabel berikut ini.
11. Buatlah grafik pertumbuhan kecambah di tempat panas dan di tempat sejuk
berdasarkan data pada tabel tersebut.
12. Masukanlah hasil pengukuran untuk perlakuan kelembapan ke dalam tabel.

HASIL PENGAMATAN
1. Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Terang
Hari Gambar Pertumbuhan Panjang Panjang
Ket.
Ke- Kacang Merah Akar batang

1 - - -

2 0 cm 0 cm -
3 0 cm 0 cm -

4 0 cm 0 cm -

5 0 cm 0 cm -

Batang
6 0 cm 0,1 cm
Putih

Batang
7 0 cm 0,1 cm
Kuning

2. Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Gelap


Gambar
Hari Panjang Panjang
Pertumbuhan Ket.
Ke- Akar batang
Kacang Merah
1. - - -

2. 0 cm - -

Batang
3. 0 cm 0,1 cm
Putih

Batang
4. 0 cm 0,2 cm
Putih

Batang
5. 0 cm 0,3 cm
Putih

Diameter
6. 0 cm 0,4 cm batang
menyusut
Tanaman
7. 0 cm 0,2 cm
layu

3. Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Hijau


Gambar
Hari Panjang Panjang
Pertumbuhan Ket.
Ke- Akar batang
Kacang Merah

Batang
1 - 0.2 mm
Putih

Batang
7 3 cm 5 cm
Hijau Muda

Batang
Hijau, daun
14 4 cm 7 cm
semakin
banyak
Batang
21 6 cm 11 cm
Hijau Tua

Pembahasan
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:
 Pertumbuhan kacang merah ditempat gelap lebih cepat.
Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon
auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari,
hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini
tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya,
batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat,
batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning.
 Pertumbuhan kacang merah ditempat terang lebih lambat.
Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya,
batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna merah
serta memiliki cukup klorofil.
 Tanaman di tempat gelap dan di tempat kering pada hari ke-6 mulai mengerut
dan akhirnya pun mati beberapa hari kemudian.
Peristiwa ini terjadi karena media yang digunakan berupa kapas kering, dan
tanpa diberi air sedikitpun. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media
terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air lambat laun
akan layu.
Berdasarkan pembahasan di atas adapun faktor faktor yang menyebabkan
perbedaan pertumbuhan pada kedua tanaman tersebut antara lain:
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses
perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi dimana kacang merah tumbuh lebih panjang namun tidak
subur pertumbuhannya.
2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-
hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan
maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia,
dan tanaman kacang merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.
PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa akar kecambah mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertum uhan akar setiap kecambah tersebut. adakah yang arah
pertumbuhannya keatas? mengapa demikian?

PEMBAHASAN
1. Belum tumbuh akar hingga hari ke-7 (hari terakhir penelitian)
2. Tidak, karena belum tumbuh akar hingga hari ke-7 (hari terakhir penelitian)

KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat
karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang
merah ini tumbuh lebih cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang
kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.
2. Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun
tanaman kacang merah ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk.
3. Tanaman kacang merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak
adanya air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air
sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan
tanaman merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.
DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka. Hal.1.24.

Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga

Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II
Semester 1. Jakarta. Esis

KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kacang merah tidak tumbuh hingga hari ke-7
2. Sulitnya mencari bibit kacang merah unggul
3. Sulitnya menjaga kelembaban media tanam
4. Suhu ruang yang berubah-ubah akibat dari panca roba cuaca
5. Intensitas cahaya matahari yang tak menentu

FOTO PRAKTIKUM
Pertumbuhan Biji Kacang Merah

1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.


2. Lipatlah kertas saring hingga lebarnya setinggi dasar sampai
leher gelas. Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut & masukkan kedalam gelas
sehingga menempel pada dinding gelas bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada gelas. Tambahkan air
secukupnya hingga kertas saring basah (kira-kita 1/10-nya).
5. Simpanlah di tempat kering tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika kertas saring mulai mengering,
tambahkan air secukupnya hingga kertas saring tetap baah
tetapi permukaan air tidak merendam biji.

6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tersebut.


Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang & daun tumbuh. Dan gambarlah
hasilnya pada lembar kerja.

Pertumbuhan Kacang Hijau

1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.


2. Lipatlah kertas saring hingga lebarnya setinggi dasar
sampai leher gelas. Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut & masukkan kedalam
gelas sehingga menempel pada dinding gelas bagian
dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada gelas. Tambahkan
air secukupnya hingga kertas saring basah (kira-kita
1/10-nya).
5. Simpanlah di tempat kering tetapi tidak terkena sinar
matahari langsung selama 2 minggu. Jika kertas saring
mulai mengering, tambahkan air secukupnya hingga
kertas saring tetap baah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.

6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji


tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai
berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang &
daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar
kerja.

Link Video Praktikum : https://youtu.be/l21wW7LwowU


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN
VEGETATIF ALAMI DAN VEGETATIF BUATAN (CANGKOK)

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL
Vegetatif Alami Dan Vegetatif Buatan (Cangkok)

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara
vegetatif alami.
2. Terampil melakukan perkembangbiakan vegeratif buatan dengan
mencangkok.

ALAT DAN BAHAN


1. Vegetatif Alami
a. Alat tulis & lembar pengamatan
b. Tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar
c. Cangkul kecil atau sekop
2. Vegetatif Buatan
a. Gunting
b. Pisau
c. Tanah gembur & humus
d. Plastik/sabut kelapa
e. Tanaman yang siap dicangkok
f. Vaselin

LANDASAN TEORI
Pembiakan secara tak kawin merupakan dasar pembiakan vegetatif,
dimana terlihat kesanggupan tanaman membentuk kembali jaringan atau bagian
lain. Pada banyak tanaman pembiakan secara vegetatif merupakan proses
alamiah yang sempurna, tetapi dalam hal lain juga bisa dilakukan oleh manusia.
Sebab yang utama dilakukan pembiakan secara vegetatif adalah
supaya tanaman yang dihasilkan menyerupai sifat induknya. Sebagai contoh,
biji dari sejenis apel (Baldwin apple) bila ditanam menghasilkan buah yang
tidak seperti induknya. Buah akan berubah dalam ukuran, bentuk, warna,mutu,
waktu pematangan, susunan kimianya dan lain sebainya. Dengan cara lain, bila
tunas dari Baldwin apple tersebut disambungkan pada batang bawah apel lain,
pohon yang tumbuh dari tunas tersebut akan mempunyai sifat yang serupa
dengan Baldwin apple yang telah diambil tunasnya.
Sebab-sebab lain dilakukan pembiakan secara vegetatif:
1. Tanaman tidak menghasilkan atau sedikit menghasilkan biji. Sebagai
contoh: macam-macam apel, almond, persik, pisang, nenas, dan
kacapiring, yang pada umumnya merupakan tanaman triploid.
2. Tanaman menghasilkan biji tetapi sukar berkecambah. Contoh: holly,
beberapa viburnum, dll.
3. Beberapa tanaman lebih resistem terhadap hama dan penyakit bila
timbul pada akar yang berhubungan pada tanaman tersebut. Contoh:
persik, anggur Eropa, sukun dan cemara.
4. Beberapa tanaman lebih tahan terhadap suhu dingin bila disambungkan
pada batang lain jenis. Contoh: macam apel King, Baldwin, dan Grimes.
5. Tanaman akan lebih kuat bila disambungkan. Contoh: anggur
yang disambungkan pada batang bawah tertentu yang menghasilkan
tanaman lebih besar serta hasil buah yang lebih banyak, demikian pula
untuk tanaman karet dan mawar.
6. Tanaman lebih ekonomis bila dibiakkan secara vegetatif. Contoh:
Strawbery, blueberry, kentang dan pisang.
Banyak cara pembiakan vegetatif yang bisa dilakukan, dan pemilihan dari
macam cara tersebut tergantung pada tanamannya dan tujuan pembiakan. Cara-
cara pembiakan vegetatif:
1. Secara alami:
a.Penggunaan biji apomiktik.
b.Melalui penggunaan spora.
c.Penggunaan bagian-bagian khusus tanaman.
2. Secara buatan.
a.Stimulasi akar dan tunas adventif.
b.Penyambungan tanam.
c.Kultur Jaringan.
PEMBIAKAN VEGETATIF SECARA ALAMI
Perkembangbiakan vegetatif alami merupakan salah satu cara
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif alami
adalah perkembanbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan
sendirinya. Jika perkembangbiakan vegetatif buatan ada campur tangan manusia,
sedangkan perkembanbiakan alami tanpa ada bantuan manusia. Tumbuhan
berkembangbiak secara vegetatif alami dilakukan dengan menggunakan bagian
dari tumbuhan itu sendiri. Contohnya dengan spora, tunas, akar tinggal, umbi
lapis, umbi batang, dan geragih.
A. PENGGUNAAN BIJI APOMIKTIK.
Biji apomiktik dibentuk langsung dari sel diploid, yang mungkin terjadi
dari sel induk megaspore yang belum mengalami miosis sempurna atau dari
sel- sel jaringan ovuler. Sebagai hasil apomiksis atau hasil perkembangan biji
tanpa proses kawin yang sempurna, pada perkawinan silang heterozygous
hasilnya menunjukkan sifat yang sama dengan induknya yang betina.
Meskipun apomiksis banyak terdapat dalam dunia tanaman, hal ini
bukanlah merupakan arti umum dari pembiakan tak kawin. Sebagai
contoh dalam pembiakan Kentucky bluegrass, jertuk dan mangga apomiktik
hanyalah sebagian proses saja, biji akan diturunkan baik secara kawin
maupun tak kawin. Kecambah vegetatif dari jeruk pada umumnya akan
mengalahkan kecambah hasil perkawinan.
Cara apomiktik dapat digunakan untuk mengekalkan klon jeruk yang
bebas dari virus, hal ini dikarenakan virus susah ditularkan melalui biji, dan
kecambah yang tumbuh tersebut dari jaringan vegetatif sehingga sifatnya akan
sama dengan induk betina.
Pembiakan vegetatif dengan biji apomiktik, berakibat seperti
pembiakan dengan biji pada umumnya. Pembiakan apomiktik ini juga
menunjukkan ciri-ciri juvenile dimana masa pembuahan akan dicapai dalam
jangka waktu relatif lebih lama dari pada cara pembiakan vegetatif lainnya.
B. MELALUI SPORA.
Spora adalah alat perbanyakan yang terdiri atas satu atau beberapa sel yang
dihasilkan dengan berbagai cara pada tumbuhan rendah. Tumbuhan yang
menggunakan spora sebagai alat perkembangbiakkannya adalah tumbuhan non
vaskuler seperti alga, jamur, lumut, dan paku.
C. PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN KHUSUS TANAMAN.
Pembiakan vegetatif ini menggunakan bagian-bagian khusus tanaman yang
seringkali berupa perubahan batang atau akar (bullb, corm, runner, rhizome,
tuber, offset, dan fleshyroot.
A. PERUBAHAN BATANG.
1. Bulb (umbi), merupakan batang pendek, tebal, mempunyai
lembaran- lembaran daging dan bersisik. Tunas berkembang pada
sela-sela lembaran sisik dibagian pusat ujung pertumbuhunnya. Pada
umumnya bulb ini terdapat pada tanaman bawang, lily dan tulip.
2. Corn, menyerupai bulb sehingga disebut pula bulb palsu, tidak berisi
lembaran-lembaran berdaging, tetapi merupakan suatu batang padat yang
mengandung mata dan ruas-ruas. Misalnya terdapat pada tanaman
gladiol, crocus, water chestnut (Eleocharis tuberose), dan bunga coklat
(Zephyranthes rosea). Corn yang telah masak akan mengeluarkan
tunas-tunasnya dan berkembang lebih lanjut menjadi tunas-tunas
pembungaan. Dasar corn yang telah masak akan membentuk corn baru
diatas yang tua. Kadang- kadang diantara corn tua dan corn baru
terdapat tunas-tunas berdaging yang disebut cormel / corn kecil.
Pembiakan corn ini dapat ditingkatkan dengan pembelahan, tetapi cara
ini tak umum dilakukan karena mudah terserang penyakit.
3. Runner (Stolon) adalah batang ramping yang tumbuh keluar dari
ketiak daun pada dasar tajuk dan menjalar sepanjang permukaan tanah.
Pembiakan vegetatif dengan runner ini terdapat pada strawberry,
bunga Episcia fulgida, Hemigraphis colorata, Ophiophogan sp. dan
tapak liman. Rumpun daun dan akar akan sangat mudah dibentuk
pada mata kedua dari runner, dan dapat pula menghasilkan kembali
runner-runner baru. Pembentukan runner sangat sensitive terhadap
lamanya penyinaran, pada umumnya dimulai bila panjang hari 12 jam

atau lebih dan suhu diatas 10 0C. Beberapa spesies strawberi tak
berrunner, pembiakan vegetatif mungkin dilakukan dengan pembagian
tajuk seperti halnya pada tanaman Maranta bicolor.
4. Rhizome, adalah dahan yang berbentuk tabung yang tumbuh lateral
dalam tanah, dapat berdaging, dapat pula ramping, dan pada umumnya
kaya akan simpanan makanan. Rhizome mengandung mata dan ruas
yang bermacam-macam panjangnya, dan dapat menghasilkan akar
adventip. Contoh rhizome yang berdaging tedapat pada pisang, jahe,
temu-temuan, dan ganyong. Rhizome yang ramping serta
panjang terdapat pada Kentucky bluegrass, rumput alang-alang /
Imperata cylindrical. Tanaman yang berizome sangat mudah
dibiakkan dengan pembagian dalam potongan-potongan yang
mengandung tunas vegetatif. Contohnya jahe (zingiber officinale),
lengkuas, kunyit.
5. Tuber sering juga disebut umbi batang, adalah batang berdaging
dalam tanah dengan beberapa mata tunas. Contoh tanaman yang
berbiak dengan tuber antara lain: Helianthus tuberoses, talas daun
dan kentang. Kentang dibiakkan dengan menanam tuber yang utuh
maupun potongan- potongan tuber yang mengandung sedikitnya satu
kumpulan tunas mata. Bila satu tuber utuh ditanam pada umumnya
menghalangi tumbuhnya tunas lain, oleh karena itu perlu dilakukan
pemotongan tuber. Di Indonesia pemotongan tuber jarang dilakukan
karena umbi bibit kecil-kecil.
6. Offset dapat diartikan sebagai suatu dahan/cabang pendek yang
tumbuh keluar dari tajuk dan berakhir ujungnya dengan suatu tunas
atau sekumpulan daun. Dapat pula diartikan sebagai tunas lateral
yang berkembang dari batang, dan bila berakar dapat membentuk
duplikat tanaman. Contohnya offset Sucker, crown, ratoon, dan
slip, hal ini tergantung pada bagian mana offset tersebut dihasilkan
oleh tanaman. Tanaman yang berbiak dengan offset antara lain: pisang,
nenas, sorgum dan tebu. Pembiakan tanaman yang menghasilkan
offshet ini sangat mudah dijalankan baik dengan pemisahan maupun
dengan pembagian.
7. Tunas Adventif; Selain batang, daun juga dapat termodifikasi dan
tumbuh menjadi individu baru. Pada cocor bebek (Kalanchoe
daigremontiana), di ujung daunnya akan tumbuh tunas adventif yang
akan tumbuh akar baru sehingga tumbuh menjadi satu individu baru.
B. PERUBAHAN AKAR.
Akar yang berdaging disebut juga umbi akar dan berfungsi sebagai
penyimpan makanan serta mempunyai tunas adventif. Sebagai contoh
umbi akar: ubi jalar, dahlia dan begonia. Ubi jalar pada umumnya
dibiakkan dengan mengakarkan tunas adventifnya. Pada dahlia setiap
umbi akar harus memanifestasikan sebuah tunas dari tajuk. Pada begonia
akar primer mengembang menjadi sebuah umbi akar yang meluas, yang
dapat pula dibiakkan dengan pembagian dimana setiap potongan
mengandung satu mata tunas.
Faktor yang mempengaruhi Perbanyakan Vegetatif Alami:
1. FaktorSuhu/Temperatur Lingkungan.
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan
37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
2. FaktorKelembaban/KelembapanUdara.
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel
yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu
tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa
tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
4. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan
sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon
etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
C. PEMBIAKAN VEGETATIF SECARA BUATAN (MENCANGKOK)
Mencangkok merupakan salah satu cara perkembangbiakan vegetatif buatan
yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama
dengan induknya dan cepat menghasilkan. Cangkok adalah cara
perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang atau dahan.
Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang
kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga.
Keuntungan mencangkok antara lain:
a. Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan
tumbuhan yang ditanam dari biji.
b. Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
c. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar
akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
d. Produksi dan kualitas akan persis sama dengan tanaman induknya.
e. Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya
tinggi.
Kerugian mencangkok antara lain:
a. Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
b. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar
tunggang.
c. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang
dipotong.
d. Dalam satu pohon induk hanya bisa mencangkok beberapa batang saja,
sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan
dengan cara ini.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Vegetatif Alami:
 Persiapkan alat dan bahan.
 Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal.
 Carilah jenis-jenis tanaman yang dilakukan perkembangbiakan vegetatif
alami. Misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih dan umbi),
 Galilah tanaman. Jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
 Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
vegetatif alami tuangkan hasilnya pada lembar kerja (tabel 1.12) di bagian
akhir modul.
2. Vegetatif Buatan (Cangkok):
 Pilih cabang yang sehat dan lebih baik yang tumbuh vertikal.
 Cabang dikuliti kulitnya melingkari batang dengan jarak 5-10 cm.
 Bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu.
 Apabila memakai plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa
lubang kecil sebagai jalan masuknya air terlebih dahulu.
 Setela lapisan kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah
gembur dan balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau
sabut kelapa.
 Ikat balutan tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung
atas dan bawah.
 Sirami bagian yang telah dicangkok secara teratur.
 Setelah kurang lebih satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika pertumbuhan
akar sudah cukup baik, balutan plastik atau sabut dilepas dan cangkokan
siap ditanam di wadah baru.
HASIL PENGAMATAN
A. Vegetatif Alami
Nama Tumbuhan & Jenis
No. Gambar Tumbuhan
Perkembangbiakan Aseksual

Lidah Buaya berkembangbiak dengan


1.
cara bertunas.

Jahe berkembangbiak dengan cara


2.
akar rimpang dan umbi.

Strawberry berkembangbiak dengan


3.
cara geragih.
Singkong berkembangbiak dengan
4.
umbi

B. Vegetatif Buatan (Mencangkok)


No. Hari Ke- Keterangan

1. 0 (23/10/2022) Proses awal

2. 9 (01/11/2022 Belum ada perkembangan

3. 11 (06/11/2022) Belum ada perkembangan

4. 13 (06/11/2022) Belum ada perkembangan

5. 16 (06/11/2022) Belum ada perkembangan

PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
2. Pada hari ke berapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan
pada hari ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap
disemaikan?
PEMBAHASAN
1. Pada waktu mencangkok, lapisan kambium yang mengelilingi kayu harus
benar-benar bersih, sebab bila tidak bersih dia akan mampu membentuk
bagian-bagian berikut; kulit kayu, pembuluh kayu, membentuk xylem dan
floem.
2. Menurut teori akar dapat tumbuh ketika usia cangkokan mencapai satu
bulan. Namun dalam penelitian kami hingga sampai saat ini (belum genap
satu bulan) akar belum tumbuh.

KESIMPULAN
Jadi, perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui akar tinggal,
tunas, umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya. Dan perkembangbiakan tidak hanya
terjadi secara alami, tapi juga bisa menggunakan cara lain yang disebut dengan
vegetatif buatan. Contoh dari vegetatif buatan yaitu menempel, menyambung, dan
mencangkok. Dengan cara-cara tersebut, khususnya dalam praktikum ini aalah
mencangkok, akan dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan
kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka. Hal.1.24.

Carlson, R.F. 1971. Developing Dwarf Apple Trees. Mchigan Science in Action.
From the
Michigan State University Agricultural Experiment Station, East Lansing.
March 1971.
Hartman,H.T. and D.E. Kester. 1961. Plant Propagation Principles and
Practices.
Englewood Cliffs, New York Prentice- Hall. Inc. 46 pp.

Janick, J. 1969. Hortucultural Science. W.H. Freeman and Company. San


Francisco. P. 73-74.

Rochiman, K. dan S.S. Haryadi. 1973. Pengantar Agronomi. Departemen


Agronomi, Fakultas Pertanian IPB. Hal. 72.

Tohir dan Kaslan. 1970. Pedoman Bercocok Tanam Buah-Buahan. Pradnya


Paramita. Hal.17.

KESULITAN YANG DIALAMI


1. Sulitnya mencari contoh-contoh taman yang dibutuhkan
2. Terbatasnya waktu pengerjaan praktikum dan laporan
3. Pada hari ke-14 cangkokan belum tumbuh akar

FOTO PRAKTIKUM
A. VEGETATIF ALAMI

Berkembangbiak dengan cara


bertunas.
Lidah buaya

Berkembangbiak dengan akar


rimpang dan umbi.

Jahe

Berkembangbiak dengan geragih.

Strawberry
Berkembangbaik dengan umbi.

Singkong

B. VEGETATIF BUATAN (CANGKOK)


 Pilih cabang yang sehat dan lebih baik
yang tumbuh vertikal.
 Cabang dikuliti kulitnya melingkari
batang dengan jarak 5-10 cm.
 Bersihkan lapisan kambium yang
menempel pada kayu.

 Apabila memakai plastik, plastik


tersebut harus diberi beberapa
lubang kecil sebagai jalan masuknya
air terlebih dahulu.

 Setelah lapisan kambium bersih,


lapisi bagian tersebut dengan
tanah gembur dan balut bagian yang
telah terlapisi tanah dengan plastik atau
sabut kelapa.
 Ikat balutan tersebut dengan
menggunakan tali plastik dibagian
ujung atas dan bawah.
 Sirami bagian yang telah dicangkok
secara teratur.
 Setelah kurang lebih satu bulan, akar
Tidak ada foto yang ditampilkan
mulai tumbuh. Jika pertumbuhan akar
karena proses pengerjaan
sudah cukup baik, balutan plastik
penelitian berakhir sebelum
atau sabut dilepas dan
terlihat hasil atau kurang dari satu
cangkokan siap ditanam di wadah
bulan.
baru.

LINK VIDEO : https://youtu.be/5uq8agbbs7I


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DARAT

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL
Ekosistem Darat

TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen darat alami dan buatan

ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer (digantikan dengan hp)
4. Lingkungan sekitar

LANDASAN TEORI
Pengertian Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses
interaksi dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi,
rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu
komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi
iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen
pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem
alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan
ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.
Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai
produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses
berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan.
Urutannya adalah sebagai berikut:

Produsen (tumbuhan) → konsumen 1 (herbivora) → konsumen 2


(karnivora 1) → konsumen 3 (karnivora 2) → ….. dan seterusnya.

Di dalam satu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-


masing dapat bercabang dan dapat digambarkan sebagai satu gambaran jarring-
jaring yang kemudian disebut jarring-jaring makanan.
Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, dikatakan termasuk
dalam tingkatan trofik yang sama. Tumbuhan sebagai produsen dikatakan
menempati tingkat trofik 1. Hewan herbivora atau konsumen primer menempati
tingkat trofik 2, sedang hewan karnivora atau konsumen sekunder menempati
tingkat trofik 3, dan seterusnya. Urutan tingkat trofik dalam ekosistem membentuk
struktur trofik yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai
piramida ekologi.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal Anda yang akan kita
amati komponen-komponennya.
2. Setelah anda temukan tempatnya, lalu amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakannya.
4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada beserta nama
latinnya.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11. Lakukan semua kegiatan seperti diatas. Kemudian catat semua data pada
Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

HASIL PENGAMATAN
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air SangatCukup

Komponen Biotik ekosistem alami


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Kayu Apu Lalat Semut
2 Rumput Ilalang Belalang
3 Putri Malu Kupu-kupu
4 Bekicot
5

Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 27ºC

Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Capung Semut
2 Pohon Singkong Belalang
3 Pohon Kacang Kupu-kupu
4 Rumput Teki Bekicot
5 Panjang
Pohon Lamtoro Kerbau

PERTANYAAN-PERTANYAAN
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!

PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal
ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan
komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antar komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur
campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen
biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.

KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada
air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem
darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan
penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat
buatan.

DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

Astriyani, E (2013), Analisis Buku Teks IPA Kelas IV Se Gugus 03. Kec.Ngadirejo
Kab Pacitan, Skripsi. Program Studi PGSD, FIP UNM

Budiastra, A. A. K, (2001). Sejauhmana Guru telah Menguasai Konsep


ketrampilan proses dan sejauh mana ketrampilan proses tersebut
dilaksanakan dalam pembelajaran IPA di SD. Laporan penelitian. FKIP
Universitas terbuka.

Campbell, N., Jane B R., Lawrence G.M. (2003). Terjemahan Biology (Edisi
kelima jilid 1). Jakarta: Erlangga

Cansiz & Turkey. (2011) Scientific Literacy investigation in Science Curricula:


The Case of Turkey. Journal of Educational Science. ISSN 130-8971
KESULITAN YANG DIALAMI
1. Sulitnya mencari hewan pengurai baik pada ekosistem alami maupun ekosistem
buatan
2. Terbatasnya waktu pengerjaan praktikum
3. Sulitnya mencari referensi

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
A. EKOSISTEM DARAT ALAMI

Kayu Apu
Lalat

Rumput Ilalang Belalang

Putri Kupu-
Malu kupu
Semut

B. EKOSISTEM DARAT BUATAN


Padi Capung

Pohon Singkong Belalang

Pohon
Kacang Kupu-

Panjang kupu
Rumput Teki Bekicot

Pohon Lamtoro Kerbau

Semut

LINK VIDEO : https://youtube.com/watch?v=e_656M3qGr8&feature=share


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGARUH DETERGENT TERHADAP
PERTUMBUHAN AKAR BAWANG MERAH

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL
Pencemaran Lingkungan (Pengaruh Detergent Terhadap Pertumbuhan Akar
Bawang Merah)

TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah

ALAT DAN BAHAN


1. Neraca Analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label secukupnya
8. Air /ledeng/air PDAM secukupnya
9. Bawang merah 14 siung
10. Detergen bubuk 1 gram

LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimilikinya manusia telah memperoleh banyak manfaat. Dalam upaya
mendapatkan manfaat tersebut ternyata ada masalah baru yang ditimbulkan.
Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan)
termasuk manusia, hewan, dantumbuhan yang hidup di dalamnya.
Ada beberapa contoh dari penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan pestisida, deterjen
sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching
(bayclean) sebagai pemutih, dan lainnya. Yang mana limbah dari penggunaan
pestisida dan deterjen dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran
25%, pengenceran 12,5% pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta
kontrol yang berupa air ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang
telah diberi label sebagai berikut:
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 :
12,5%
Label 5 :
6,25%
Label 6 :
3,1%
Label Kontrol : air ledeng/air PDAM saja
2. Cara menyediakan larutan
a) Larutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air PDAM hingga 1000ml,
kemudian diberi label 100%
b) Ambil 500ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml. beri label 50%
c) Ambil 500ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml. beri label 25%
d) Ambil 500ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml. beri label 12,5%
e) Ambil 500ml larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml. beri label 6,25%
f) Ambil 500ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml. beri label 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir
sama dengan diameter tabung reaksi sebanyak 14 buah. Kupas kulit
epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa pada kulit epidermis
yang berwarna coklat tersebut. Kupas bagian akar primordial yang
berwarna kecoklatan pada bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkungan
primordial tersebut masih tersisa untuk pertumbuhan akar.
4. Isi tabung reaksi dengan larutan deterjen hingga penuh
5. Letakkan bawang merah dengan calon akar primordial menyentuh larutan
deterjen
6. Letakkan bawang merah yang lain pada tabung control ( tabung yang berisi
air PDAM)
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, dan menambah larutan hingga
penuh jika berkurang
8. Angkat bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya.
Tuliskan hasilnya pada lembar kerja
9. Hitung hambatan pertumbuhan setiap konsentrasi larutan dengan menggunakan
rumus
𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒓 𝒌𝒐𝒏𝒕𝒓𝒐𝒍 − 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒍𝒕𝒂𝒓 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒆𝒏𝒕𝒓𝒂𝒔𝒊 𝒙
IG = 𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒓 𝒌𝒐𝒏𝒕𝒓𝒐𝒍
x 100%
10. Buat grafik hambatan pertumbuhan

HASIL PENGAMATAN
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1 Kontrol 5 cm 0
2 3,1 % 1.5 cm 0
3 6,25 % 1 cm 75
4 12,5 % 0.5 cm 88
5 25 % 32 mm 93
6 50 % 2 mm 100
7 100 % 0 mm 100

Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah


120
100
80
60
Rata-rata panjang akar
40
IG (%)
20
0

PERTANYAAN-PERTANYAAN
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?
Pada konsentrasi 3.1% pertumbuhan akar bawang merah mulai melambat.

PEMBAHASAN
Dalam kehidupan di bumi selalu terjadi peningkatan kualitas
manusia. Hal tersebut menjadikan kehidupan serba canggih dan instan. Dari
kecanggihan dan keinstanan tersebut menjadi kehidupan lebih maju, akan tetapi
dari situ ternyata membuat dampak negatif bagi kehidupan bahkan terkadang
merugikan bagi manusia itu sendiri.
Pencemaran lingkungan merupakan masuknya bahan atau energi dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik
yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologi, sehingga mengganggu kesehatan,
eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta organism lainnya.

KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari- hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu
dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target. Ditandai
dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat
matinya makhluk hidup tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Purwoko, dkk. 2008. IPA Terpadu SMP Kelas VII. Jakarta : Yudhistira

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

Ruslan H. Prawiro. 1988. Ekologi Lingkungan Pencemaran. Semarang: Satya


Wacana

Wisnu Arya Wardhana. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi).


Yogyakarta: Penerbit Andi.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran


25%, pengenceran 12,5% pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta
kontrol yang berupa air ledeng/air PDAM saja.
2. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter
hampir sama dengan diameter tabung reaksi sebanyak 14 buah. Kupas
kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa pada kulit
epidermis yang berwarna coklat tersebut. Kupas bagian akar primordial
yang berwarna kecoklatan pada bawang merah tersebut. Hati-hati agar
lingkungan primordial tersebut masih tersisa untuk pertumbuhan akar.

3. a) Larutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air PDAM hingga 1000ml,


kemudian diberi label 100%
b) Ambil 500ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air PDAM
hingga 1000ml. beri label 50%, dst. Hingga pada label 3.1%
4. Isi tabung reaksi dengan larutan deterjen hingga penuh.

5. Letakkan bawang merah dengan calon akar primordial menyentuh larutan


deterjen
6. Letakkan bawang merah yang lain pada tabung control ( tabung yang berisi
air PDAM)
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, dan menambah larutan
hingga penuh jika berkurang
8. Angkat bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya.
Tuliskan hasilnya pada lembar kerja.

LINK VIDEO : https://youtu.be/E9K88CAZD2o


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN MAKANAN (UJI KARBOHIDRAT)

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL
Uji Bahan Makanan (Uji Karbohidrat)

TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi / mengetahui bahan yang mengandung korbohidrat dan yang
tidak mengandung karbohidrat

ALAT DAN BAHAN


1. Piring plastik 7. Tahu putih 1 iris kecil
2. Pipet 1 buah 8. Margarine seujung sendok kecil
3. Pisang 1 iris kecil 9. Biscuit 1 potong kecil
4. Apel 1 iris kecil 10. Tepung terigu 1 sendok kecil
5. Nasi 2 – 3 butir 11. Gula pasir 1 sendok kecil
6. Telur rebus ( bagian putihnya ) 1 12. Kentang 1 iris kecil
iris kecil 13. Kalium iodide / lugol 0,1 M 10 ml

LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh yang sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang
memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan
air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks.
Karbohidrat atau amilium merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon,
hydrogen dan oksigen. Untuk mengetahui amilium di dalam bahan makanan dapat
diuji dengan pemberian lsrutan iodium KI. Amilium yang ditetesi iodium akan
mengalami perubahan warna menjadi warna biru tua. Jadi bahan makanan yang
mengandung amilium jika ditetesi larutan iodium akan berubah warna menjadi
biru-ungu atau biru. Untuk membantu agar warna itu dapat diidentifikasi secara
jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu
demi keamanan dalam penggunaan larutan iodium maka perlu diperhatikan ddalam
penggunaannya adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan, ksrens
lrutsn iodium beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk
hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Selain
sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan
asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam
tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang penting bagi proses tubuh
manusia. Proses katabolisme pada umumnya menggunakan glukosa untuk di pecah
menjadi energi yang berguna bagi keberlangsungan proses hidup makluk hidup.
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus
kimia: C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada
makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung).
Contoh pada bahan makanan adalah: semua makanan yang mengandung zat
tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-
buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan
pemberian larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan
perubahan warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua
(biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika
ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu
atau biru ke hitam-hitaman. Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi
secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain
itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan
adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun
dan dapat membuat iritasi kulit.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
diatas piring plastik.
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan
yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang
menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum

HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
PERTANYAAN-PERTANYAAN
Jawaban pertanyaan 1. Semuanya tidak menunjukkan warna ungu, khususnya pada
gula pasir karena gula kandungan karbohidratnya lebih kecil daripada kandungan
zat-zat lainnya. 2. Perbedaan warna disebabkan karena bahan makanan yang
ditetesi yodium tersebut tidak semua dominan mengandung karbohidrat. 3. Nasi,
tepung terigu, pisang, kentang, biscuit.\ mengandung karbohidrat 4. Kita dapat
mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita tahu
bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari
bahan yang satu dengan yang lainnya.
PEMBAHASAN
Pisang , nasi,biscuit,tepung terigu, kentang mengandung amilum walau pun kadar
nya berbeda – beda, sedangkan apel , telur, tahu, margarine, gula pasir tidak
terditeksi amilumnya.
KESIMPULAN
Benda yang mengandung amillum akan berubah warna, setelah ditetesi lugol
(iodium). Tetapi perubahan tidak sama karena kandungan amilum pada benda
tersebut berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, Wisnu. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Jakarta: Bumi Aksara.
______________. 2008. Bahan Tambahan Pangan Edisi Kedua. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi 1 Edisi Kedelapan Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Maman Rumanta, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka. Hal.1.24.

Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1. Semua pengamatan harus dicatat dan
atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama
bahan-bahan makanan yang akan diuji
diatas piring plastic
Tahap Awal / Pembukaan
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan
dengan dua sampai tiga tetes larutan
yodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan
catat perubahan warna pada bagian
makanan yang ditetesi larutan yodium.
Catatlah bahan yang diuji manakah yang
menunjukkan warna ungu-biru setelah
Proses Kegiatan ditetesi larutan yodium.

4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam


lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung
amilum
Tahap Akhir

LINK VIDEO : https://youtu.be/kuGLYHH8t1E


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK LURUS BERATURAN (GLB) DAN GERAK
LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

ALAT DAN BAHAN


1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang Kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.

LANDASAN TEORI
1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik,
gerakan (kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas,
posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus,
gerakan adalah perubahan lokasi spasial dari benda-benda yang
berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan) perubahan
tempat (Bagus, 2005).
Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau
tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu.
Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu
titik acuan maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto,2003).
2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap
pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar
benda bergerak lurus beraturan adalah:
a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus
b. Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam
selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang
sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua meter, maka
pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh
jarak dua meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain
perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau tetap. Jadi benda
yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya
selalu tetap.
3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di
setiap saat selalu sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat bola
dilempar ke atas dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama semakin
berkurang karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh
kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) dapat diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan
lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap
adalah perubahan percepatan gerak benda yang berlangsung secara tetap dari
waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin
lama semakin cepat dan kecepatan gerak benda tersebut berubah secara teratur.
Ingat, perubahan kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau
pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan
percepatan tetapi bernilai negatif

PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur Percobaan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun
dan M2 naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada Tabel 1.1.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)
a. Menyusun alat.
b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan
agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC).
e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.

HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)
NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)
1 25 0,97
2 30 0,78
3 34 0,68
4 41 0,60
5 44,5 0,58

2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sec) SBC tBC (sek)


(cm)
1. 100 18 53 60 52
2. 100 22 46 55 49
3. 100 26 36 52 43
4. 100 28 27 51 34
5. 100 30 20 48 30

PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu
(tAB) pada percobaan GLBB!
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya!
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (fungsi
t)!
Jawab:
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (sumbu vertikal dan sumbu horizontal).

Gerak Lurus Beraturan (GLB)


50

40
Jarak (M)

30

20
Jarak BC s (m)
10

0
0.97 0.78 0.68 0.6 0.58
Waktu (S)

Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)


2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB adalah sebagai berikut :
Percobaan 1:
V = S = 0,1 m m

t 0,2 s =0,5 s

Percobaan 2:
V = S = 0,14 m m
t 0,28 s =0,5 s

Percobaan 3:
V = S = 0,18 m m

t 0,36 s =0,5 s

Percobaan 4:
V = S = 0,22 m m

t 0,44 s =0,5 s

Percobaan 5:
V = S = 0,26 m m

t 0,52 s =0,5 s
3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda
yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk
setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama)
4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.

GLBB
35
30
25
Jarak (M)

20
15
10 SAB (cm)
5
0
53 46 36 27 20
Waktu (S)

Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


5. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.

Percobaan 1:
m
V =0
0
s

t 0=0 s

S 0,17 m m
V 1=
t = 0,412 s =0,412 s

V 1−V 0
a=

t −t
0,412−0 m
= =1

0,412−0

1 0 s2

Percobaan 2:
m
V 1=0,412
s

t 1=0,412 s

S 0,19 m m
V 2=
t = 0,436 s =0,436 s

V 2−V 1
a=

t −t
0,436 −0,412 m
= =1

0,436−0,412

2 1 s2

Percobaan 3:

m
V =0,436
2
s

t 2=0,436 s

S 0,21 m m
V 3=
t = 0,458 s =0,458 s

V 3−V 2
a=

t −t
0,458−0,436 m
= =1

0,458−0,436

3 2 s2
Percobaan 4:

m
V =0,458
3
s

t 3=0,458 s

S 0,23 m m
V4=
t = 0,48 s =0,48 s

V 4−V 3
a=

t −t
0,48 −0,458 m
= =1

0,48−0,458

4 3 s2

Percobaan 5:
m
V 4 =0,48
s

t 4=0,48 s
S 25 m m
V 5=
t = 0,5 s =0,5 s

V 4−V 3
a=

t −t
0,5 −0,48 m
= =1

0,5−0,48

4 3 s2
6. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus
pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini
dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a = +)
atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu
ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan
positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.
7. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB.
Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang
diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB
merupakan grafik linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa
semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama,
tetapi kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan
tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan. Grafik GLBB yang
terbentuk merupakan kurva.
PEMBAHASAN
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima
percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki
nilai yang sama yaitu 0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak
lurus beraturan merupakan gerak benda yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama). Selain itu, terlihat bahwa semakin besar
jaraknya, maka semakin besar waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat
dilihat bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi
waktu pada percobaan GLB merupakan grafik linier.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima
percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki
nilai yang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai
percepatan yang sama/tetap yaitu 1 m/s2. Hal ini membuktikan bahwa
gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap.
Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLBB
berbentuk kurva.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap
(beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Daryanto. 2003. Fisika Tekhik. Jakarta: Bina Adiaksara

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati


Mandiri.

Tim Penerbit. 2009. Pengayaan Praktis Fisika. Jogjakarta: Ekspresi.

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan yang Dialami
a. Menyusun alat percobaan yang masih belum familiar.
b. Mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak.
2. Saran dan Masukan
a. Memahami cara menyusun alat dan mempelajari materi yang
bersangkutan sebelum percobaan dimulai.
b. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak
agar dapat memperkecil kesalahan pengukuran.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Merakit alat
1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang Kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.

Gerak Lurus Beraturan (GLB)


a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di
ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula
sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2
naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC
yang berbeda- beda (tinggi A tetap, B tetap, C
berubah)
g. Catat datanya pada Tabel 1.1
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)
a.Menyusun alat.
b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB >
BC)
c.Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik,
usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas
B.
d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan
M1 untuk bergerak dari B ke C (tBC).
e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap,
C tetap, B berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.

Link Video : https://youtu.be/An6CnYg7QH8


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL PERCOBAAN
Judul Percobaan 1 Jenis-Jenis Gelombang
Judul Percobaan 2 Sifat Pemantulan Gelombang

TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati Bentuk Dan Jenis Gelombang Transversal Dan Gelombang
Longitudinal.
2. Untuk Mengetahui Siafat Pemantulan Gelombang.

ALAT DAN BAHAN


Percobaan 1 Jenis-Jenis Gelombang
1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang
Percobaan 2 Sifat Pemantulan Gelombang
1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil

LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di
kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan
arah rambatnya,gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan
gelombang transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan
menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat
umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di
pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan
karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena
getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat,
maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung
tetap akan mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang
pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat
salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya
di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada
slink dan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti
langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian
mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung
slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati
karet gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet
gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas? Dan darimana
asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah
satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri.
Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-
ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan
kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-
gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
a. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air.
Jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian.
Kemudian mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana
bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai
gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
b. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung
tidak boleh bergeser (disebut ujung terikat)
c. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu
kali sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan?
Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya?
d. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang
yang panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh
karena itu disebut dengan slinki ujung bebas.
e. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding
gelombang asalnya.

HASIL PENGAMATAN

Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara


menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus
dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang,
gelombng dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan
longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase
gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak
lurus dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada
tali. Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal
sehingga arah getar dan arah rambatnva satins.
Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar
dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan
maju mundur.

PEMBAHASAN
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri
dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang
yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada
saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.
Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi
gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata
arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan
Gelombang Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal
searah rambatannya.

KESIMPULAN
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal
searah rambatannya.
4. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
5. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
6. Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang gelombang pantulnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Murdaka Eka Jati. 2013. Pengantar Fisika 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Rumanta Maman, dkk. Pendidikan IPA di SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2021

Agustiana, I Gusti Ayu Tri dan Nyoman Tika. 2013. Konsep dasar IPA Aspek
Fisika dan Kimia. Yogyakarta: Ombak.

Sukarna, Ade. 2005. Gelombang Dan Optika. Jakarta: Erlangga.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/OKApICt8Wwo


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN PEMBIASAN CAHAYA

TUTOR : SETYO ANDI NUGROHO, S. Pd., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL PERCOBAAN
Sifat-Sifat Cahaya Dan Pembiasan Cahaya

TUJUAN PERCOBAAN
A. Menjelaskan Sifat-Sifat Cahaya
B. Menjelaskan Sifat-Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Oleh Cermin
C. Menjelaskan Sifat-Sifat Bayangan Yang Dihasilkan Lensa
D. Menentukan Fokus Cermin Cekung
E. Menentukan Fokus Lensa Cembung

ALAT DAN BAHAN


Percobaan Sifat-Sifat Cahaya
A. Cermin Datar (3x6 Cm2)
B. Cermin Cembung
C. Cermin Cekung
D. Lampu Senter
E. Busur Derajat
F. Kertas Putih
G. Lilin
H. Layar (Tabir Kertas)
I. Celah Cahaya

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Cahaya
Cahaya dalam kamus bahasa arab yaitu An-Nur . Definisi cahaya kini telah
berkembang dari masa ke masa. Cahaya menurut Abu Ali Muhammad Al-
Hasan Bin Al-Haitsam/ Alhazen (965–sekitar 1040), menganggap bahwa sinar
cahaya adalah kumpulan partikel kecil yang bergerak pada kecepatan tertentu.
Cahaya menurut Newton (1643 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sedangkan alat optik adalah peralatan
yang memanfaatkan prinsip pemantulan dan pembiasan cahaya.
B. Sifat-Sifat Cahaya
Kamu dapat melihat benda di alam sekitar dengan jelas karena ada pantulan
cahaya dari benda tersebut. Untuk mengenali cahaya, kamu perlu memahami
dan mengetahui sifat-sifat cahaya dan penggunaannya pada alat optik.
1. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya merambat lurus dalam ruang yang serba sama. Apabila
mengenai suatu benda, cahaya dapat diteruskan, diserap atau dipantulkan.
Misalkan saja, kamu menyalakan lilin di tempat gelap, maka kamu akan
melihat bahwa daerah yang ada di sekitar lilin tersebut akan terang.

2. Cahaya dapat Dipantulkan


Agar dapat melihat bayanganmu di cermin, cahaya harus terpantul
mengenai cermin dan dipantulkan kembali oleh cermin ke dalam mata
kamu. Pemantulan cahaya terjadi ketika cahaya mengenai suatu benda dan
dipantulkan oleh benda tersebut. Kita dapat melihat benda karena sebagian
cahaya yang mengenai benda dipantulkan ke mata. Pemantulan yang terjadi
dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan teratur
terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin.
Pemantulan baur tejadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata,
seperti aspal, tembok yang tidak rata, batang kayu dan sebagainya.
Pemantulan baur merupakan pemantulan yang arah sinar-sinar pantulannya
tidak sama. Akan tetapi sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan
sudut datang cahaya. Inilah yang menjadi dasar hukum pemantulan.
Hukum Pemantulan
a. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidangdatar.
b. Sudut pantul (θ) sama dengan sudut datang (α)

3. Cahaya dapat Dibiaskan


Apabila cahaya datang dari medium satu ke medium lain yang berbeda
massa jenisnya (kerapatannya) maka akan dibelokan atau dibiaskan.
Perhatikan Gambar di atas Cahaya di dalam gelas terisi air dan pensil
tersebut mengalami pembelokkan. Pembelokkan ini disebut dengan
pembiasan. Pembiasan cahaya adalah pembelokan gelombang cahaya yang
disebabkan oleh suatu perubahan dalam kelajuan gelombang cahaya pada
saat gelombang cahaya tersebut merabat dari suatu zat ke zat lainnya.
Yakni Abu Ali Muhammad Al-Hasan Bin Al-Haitsam dalam bukunya
“Al Manadzir”. Ibn Haitsam menggunakan kecepatan pada bidang persegi
untuk menentuan pembiasan cahaya jauh sebelum Newton yang tidak
berhasil menemukannya. Hukum ini dikenal pada masa sekarang sebagai
hukum Snellius. Hukum Snellius:
a. Cahaya datang dari medium yang renggang ke yang lebih rapat dapat
dibiaskan mendekati garis normal.
b. Cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat
dibiaskan menjauhi garis normal
c. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada bidang datar.
4. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik
Tahukah kamu bagaimana peristiwa terjadinya Isra Mi’raj?
Isra Mi’raj diartikan sebagai perjalan kilat Nabi Muhammad SAW atas
kehendak Allah dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al- Aqsa kemudian
kelangit sampai ke Sidratul Muntaha (pohon kearifan yang paling tinggi)
dan kembali ke Mekkah, seluruhnya ditempuh dalam waktu sepertiga
malam. Perjalalan Nabi Muhammad SAW bersama Buraq, dengan
kecepatan melebihi kecepatan cahaya tentu hanya dengan teknologi
antariksalah pemahaman kita baru mendekati. Dalam hal ini Allah
berfirman yang artinya :

”Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hambanya-Nya


(Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang
telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha
Mendengar, Maha Melihat’’. (Q.S.Al-Isra’: 1)

Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir Q.S Al-Isra ayat 1. Ayat ini menjelaskan
tentang Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dimana beliau Isra’ dari
Mekkah ke Madinah dengan menaiki buraq dan kembali lagi ke Madinah.
Perjalanan Nabi menggunkan buraq sangat cepat bahkan kecepatannya
melebihi kecepatan cahaya. Proses tersebut merupakan salah satu
gelombangelektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak
memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat
tanpa memerlukan medium. Cahaya memiliki kecepatan 3x108 𝑚⁄𝑠
5. Dispersi Cahaya
Pernahkah kamu melihat dan mengamati pelangi ?
Ketika pelangi muncul, apa saja warna-warnanya ?
Bagaimanakah terjadinya warna-warna dalam pelangi itu ?
Segala proses terjadinya pelangi merupakan suatu contoh peristiwa
dispersi cahaya. Peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-warna
spektrum. Bila seberkas sinar putih (Polikromatik) mengenai batas antara
dua media bening yang mempunyai indeks bias berbeda, maka sinar akan
dibiaskan dan terurai menjadi berbagai warna, hal ini secara sederhana
dapat digunakan prisma sebagai media bening.

Gambar diatas menunjukan apa yang terjadi ketika cahaya putih melalui
sebuah prisma. Prisma segitiga membiaskan cahaya dua kali. Pertama, pada
saat cahaya masuk kedalam prisma dan kedua pada saat cahaya kelar dari
prisma dan keluar ke udara.Tetapi warna putih adalah perpaduan antara
seluruh warna, dari warna putih inilah setelah’’dibelokkan’’oleh molekul-
molekul air di udara dan dilihat dari sudut pandang tertentu. Akan
memunculkan aneka warna yang disebut pelangi.Tetesan air dari air hujan
adalah salah contoh benda yang tersedia di alam yang bisa menguraikan
cahaya putih. Ketika seberkas cahaya putih mengenai setetes air, tetesan air
ini berprilaku seperti prisma. Dia menguraikan sinar putih tadi sehingga
terciptalah warna-warna pelangi. Sedangkan warna merah adalah warna
dengan gelombang panjang tertinggi yang bisa dilihat oleh mata manusia
(620-750mm), warna-warna lain panjang gelombangnya di bawah rentang
ini.
C. Cermin
Cermin terbuat dari kaca yang salah satu permukannya dilapisi dengan
lembaran tipis alumanium dan perak. Ada tiga jenis cermin yaitu :
1. Cermin Datar
Jika dua buah cermin datar saling membentuk sudut (α), banyaknya
bayangan yang terbentuk dapat dirumuskan sebagai berikut:

Sifat bayangan yang akan terbentuk pada cermin datar adalah maya, sama
besar dan sama jauh dengan bendanya, tegak, serta bersifat simetri dengan
kesan terbalik.
2. Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke dalam.
Cermin cekung bersifat konvergen. Sifat bayangan pada cermin cekung
tergantung dari letak dan jarak benda terhadap cermin. Pemantulan sinar-
sinar istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut :

a. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus
b. Sinar datang yang datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama
c. Sinar datang yang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan
melalui titik pusat kelengkungan cermin tersebut.
Tabel Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung

3. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya melengkung keluar.
Cermin cembung bersifat divergen. Pembentukan bayangan pada cermin
cembung dapat menggunakan sinar-sinar istimewa, sebagai berikut :

Pemantulan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung adalah sebagai berikut


:

a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari
titik fokus.
b. Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus dipantulkan sejajar
sumbu utama.
c. Sinar datang yang seolah- olah menuju titik pusat kelengkungan cermin
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat itu juga.
Keterangan :
f = Jarak fokus (cm)
s = Jarak benda ke cermin (cm)
s’ = Jarak bayangan (layar) ke cermin (cm)
M = Perbesaran bayangan
h = Tinggi benda
h’ = Tinggi bayangan
D. Lensa
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan bidang
lengkung atau benda bening yang dibatasi oleh satu bidang lengkung dan satu
bidang datar. Berdasarkan bentuknya, lensa dibedakan atas lensa cembung dan
lensa cekung.
1. Lensa cembung, adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal dari pada
bagian tepi.
a. Pembentukan bayangan pada lensa cembung

Terdapat tiga sinar istimewa pada lensa cembung


1) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik focus lensa
2) Sinar datang melalui titik fokus pertama dibiaskan sejajar sumbu utama
3) Sinar datang melalui pusat optik lensa tidak dibiaskan melainkan
diteruskan.
2. Lensa cekung, adalah lensa dengan bagian tengah lebih tipis dari pada bagian
tepi.
b. Pembentukan bayangan pada lensa cekung

Terdapat tiga sinar istimewa pada lensa cekung


1) Berkas sinar yang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari
titik fokus lensa.
2) Berkas sinar yang melalui titik fokus lensa dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Berkas sinar yang melalui titik pusat optik lensa tidak dibiaskan.

PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan Sifat-Sifat Cahaya
A. Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
1. Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti
gambar 7.1 pada modul.
2. Nyalakanlah lampu senter dan amati denganbaik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengeni cermin datar.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya.
4. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r)
5. Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan
amati bayangannya selama benda itu anda geser-geserkan di depan
cermin datar.
6. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
B. Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
1. Susunlah alat seperti gambar 7.2 pada modul
2. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
C. Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung
1. Susunlah alat seperti gambar 7.3 pada modul
2. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
5. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya atur jarak benda dan jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak).
Ukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
HASIL PENGAMATAN
1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

2) Besar sudut datang ( i ) dan sudut pantul (r) i = r


No i (derajat) r (derajat)
1. 30o 30o
2. 45o 45o
3. 55o 55o
4. 60o 60o
5. 75o 75o

3) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


 Sama / maya / tidak nyata
 Sama besar
 Sama tegak
 Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin (S = S1)
b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermim cembung
2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
 Maya / tidak nyata
 Sama tegak
 Diperkecil
c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
 Benda di ruang I

 Benda di ruang II

 Benda di ruang III

 Benda di ruang M
 Benda di ruang F

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


 Benda di ruang I : Maya, tegak, diperbesar
 Benda di ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar
 Benda di ruang III : Nyata, terbalik, sama besar
 Benda di M : Nyata, terbalik, diperkecil
 Benda di F : Tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul
merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh
tak terhingga.
2)
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 5.5 cm 5 cm
2. 5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm
2. Pembiasan Cahaya
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca
No Sudut datang (i) Sudut bias (r)
1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o

b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung


Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1

c.
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 20 cm 8 cm
2 15 cm 6 cm
3 10 cm 4 cm
4 5 cm 2 cm

Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4
kali) dan terletak diantara O dan F1
d. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
e. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
KESIMPULAN
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang
tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Bayangan dapat dikelompokan menjadi dua jenis. Yaitu bayangan nyata atau
jelas, serta bayangan maya atau semu. Bayangan dapat dikatakan nyata apabila
bayangan dapat dengan jelas terlihat pada layar. Sementara bayangan maya tidak
nampak di layar, tetapi dapat dilihat oleh mata.
Benda-benda dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, berdasarkan dari
kemampuannya untuk ditembus oleh cahaya. Penggolongan jenis benda tersebut
adalah:
 Benda tak tembus cahaya atau opaque. Benda pada golongan ini berwujud
gelap dan tak mampu ditembus cahaya sedikit pun. Benda pada golonga
opaque hanya memantulkan semua rambatan cahaya yang disorokan
kepadanya. Contoh benda opaque pada percobaan ini adalah kertas karton
tebal, buku, tembok, dan lain sebagainya.
 Benda tembus cahaya atau yang disebut dengan benda bening. Benda pada
golongan ini juga disebut dengan benda transparan. Benda jenis ini sangat
mudah ditembus oleh cahaya. Jika cahaya disorot pada permukaannya, maka
rambatan cahaya akan diteruskan. COntoh benda transparan seperti plastik
bening, kaca, dan air yang jernih.
 Benda transluen atau benda yang mampu meneruskan sedikit rambatan
cahaya yang disorotkan ke permukaannya. Contoh benda transluen adalah
kain tipis dan beberapa jenis plastik tipis.

DAFTAR PUSTAKA
Agustiana, I Gusti Ayu Tri dan Nyoman Tika. 2013. Konsep dasar IPA Aspek
Fisika dan Kimia. Yogyakarta: Ombak.

Jacson, Tom. 2005. Kegiatan Sains Cahaya dan Warna. Terjemahan oleh
Aburiyati. 2006. Bandung: Pakar Raya.

Maman Rumanta, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang: Universitas


Terbuka.

Woodford, Chris. 2006. Jejak Sejarah Sains Cahaya. Bandung: Pakar Raya.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/5yGImqUuxew


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PEMBIASAN CAHAYA

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL PERCOBAAN
Pembiasan Cahaya

ALAT DAN BAHAN


A. Lampu senter F. Lenca cembung
B. Celah cahaya G. Lensa cekung
C. Balok kaca H. Layar (tabir kertas)
D. Kertas putih I. Lilin
E. Busur derajat J. Penggaris panjang (100 cm)

LANDASAN TEORI
Cahaya dapat Dibiaskan
Apabila cahaya datang dari medium satu ke medium lain yang berbeda massa
jenisnya (kerapatannya) maka akan dibelokan atau dibiaskan. Perhatikan
Gambar di atas Cahaya di dalam gelas terisi air dan pensil tersebut mengalami
pembelokkan. Pembelokkan ini disebut dengan pembiasan. Pembiasan cahaya
adalah pembelokan gelombang cahaya yang disebabkan oleh suatu perubahan
dalam kelajuan gelombang cahaya pada saat gelombang cahaya tersebut merabat
dari suatu zat ke zat lainnya.
Yakni Abu Ali Muhammad Al-Hasan Bin Al-Haitsam dalam bukunya “Al
Manadzir”. Ibn Haitsam menggunakan kecepatan pada bidang persegi untuk
menentuan pembiasan cahaya jauh sebelum Newton yang tidak berhasil
menemukannya. Hukum ini dikenal pada masa sekarang sebagai hukum
Snellius. Hukum Snellius:
 Cahaya datang dari medium yang renggang ke yang lebih rapat dapat
dibiaskan mendekati garis normal.
 Cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat dibiaskan
menjauhi garis normal
 Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada bidang datar.
Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik
Tahukah kamu bagaimana peristiwa terjadinya Isra Mi’raj?
Isra Mi’raj diartikan sebagai perjalan kilat Nabi Muhammad SAW atas
kehendak Allah dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al- Aqsa kemudian kelangit
sampai ke Sidratul Muntaha (pohon kearifan yang paling tinggi) dan kembali ke
Mekkah, seluruhnya ditempuh dalam waktu sepertiga malam. Perjalalan Nabi
Muhammad SAW bersama Buraq, dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya
tentu hanya dengan teknologi antariksalah pemahaman kita baru mendekati.
Dalam hal ini Allah berfirman yang artinya :

”Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hambanya-Nya (Muhammad)


pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat’’.
(Q.S.Al-Isra’: 1)

Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir Q.S Al-Isra ayat 1. Ayat ini menjelaskan
tentang Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dimana beliau Isra’ dari Mekkah ke
Madinah dengan menaiki buraq dan kembali lagi ke Madinah. Perjalanan Nabi
menggunkan buraq sangat cepat bahkan kecepatannya melebihi kecepatan
cahaya. Proses tersebut merupakan salah satu gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan
medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan
medium. Cahaya memiliki kecepatan 3x108 𝑚⁄𝑠
Dispersi Cahaya
Pernahkah kamu melihat dan mengamati pelangi ?, Ketika pelangi muncul,
apa saja warna-warnanya ?, Bagaimanakah terjadinya warna-warna dalam
pelangi itu ?.
Segala proses terjadinya pelangi merupakan suatu contoh peristiwa dispersi
cahaya. Peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-warna spektrum. Bila
seberkas sinar putih (Polikromatik) mengenai batas antara dua media bening
yang mempunyai indeks bias berbeda, maka sinar akan dibiaskan dan terurai
menjadi berbagai warna, hal ini secara sederhana dapat digunakan prisma
sebagai media bening.

Gambar diatas menunjukan apa yang terjadi ketika cahaya putih melalui
sebuah prisma. Prisma segitiga membiaskan cahaya dua kali. Pertama, pada saat
cahaya masuk kedalam prisma dan kedua pada saat cahaya kelar dari prisma dan
keluar ke udara. Tetapi warna putih adalah perpaduan antara seluruh warna, dari
warna putih inilah setelah’’dibelokkan’’oleh molekul-molekul air di udara dan
dilihat dari sudut pandang tertentu. Akan memunculkan aneka warna yang
disebut pelangi.Tetesan air dari air hujan adalah salah contoh benda yang
tersedia di alam yang bisa menguraikan cahaya putih. Ketika seberkas cahaya
putih mengenai setetes air, tetesan air ini berprilaku seperti prisma. Dia
menguraikan sinar putih tadi sehingga terciptalah warna-warna pelangi.
Sedangkan warna merah adalah warna dengan gelombang panjang tertinggi
yang bisa dilihat oleh mata manusia (620-750mm), warna-warna lain panjang
gelombangnya di bawah rentang ini.
Cermin
Cermin terbuat dari kaca yang salah satu permukannya dilapisi dengan
lembaran tipis alumanium dan perak. Ada tiga jenis cermin yaitu :
 Cermin Datar
Jika dua buah cermin datar saling membentuk sudut (α), banyaknya bayangan
yang terbentuk dapat dirumuskan sebagai berikut:

Sifat bayangan yang akan terbentuk pada cermin datar adalah maya, sama
besar dan sama jauh dengan bendanya, tegak, serta bersifat simetri dengan kesan
terbalik.
 Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke dalam.
Cermin cekung bersifat konvergen. Sifat bayangan pada cermin cekung
tergantung dari letak dan jarak benda terhadap cermin. Pemantulan sinar-sinar
istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut :
 Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus
 Sinar datang yang datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama
 Sinar datang yang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui
titik pusat kelengkungan cermin tersebut.
Tabel Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung

 Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya melengkung keluar.
Cermin cembung bersifat divergen. Pembentukan bayangan pada cermin
cembung dapat menggunakan sinar-sinar istimewa, sebagai berikut :
Pemantulan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung adalah sebagai berikut :
 Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal
dari titik fokus.
 Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus dipantulkan sejajar
sumbu utama.
 Sinar datang yang seolah- olah menuju titik pusat kelengkungan cermin
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat itu juga.

Keterangan :
f = Jarak fokus (cm)
s = Jarak benda ke cermin (cm)
s’ = Jarak bayangan (layar) ke cermin (cm)
M = Perbesaran bayangan
h = Tinggi benda
h’ = Tinggi bayangan

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti gambar 7.4 pada modul.
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
4. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan
jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa
perlahan-lahan menjauhi huruf ersebut sampau ayangan huruf menjadi sangat
besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut
dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
tersebut.
5. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris seperti gambar 7.5 pada
modul.
6. Atur jarak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam dan tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-
sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
7. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku anda,
dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan
menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa cekung tersebut.

HASIL PENGAMATAN
Pembiasan Cahaya
 Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca
No Sudut datang (i) Sudut bias (r)
1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o
 Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)


1 20 cm 8 cm
2 15 cm 6 cm
3 10 cm 4 cm
4 5 cm 2 cm

Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4
kali) dan terletak diantara O dan F1
 Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
 Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
3. Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata
maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara
bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang
disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan
sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan
area riset yang penting pada fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam
optika klasik: Intensitas, Frekuensi atau panjang gelombang, Polarisasi & Fasa.
Dan sifat optik fisis: Interferensi, Difraksi, Dispersi & Polarisasi.
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri
dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang
gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk
adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

KESIMPULAN
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri
dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang
gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk
adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata
maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Bayangan dapat dikelompokan menjadi dua jenis. Yaitu bayangan nyata atau
jelas, serta bayangan maya atau semu. Bayangan dapat dikatakan nyata apabila
bayangan dapat dengan jelas terlihat pada layar. Sementara bayangan maya tidak
nampak di layar, tetapi dapat dilihat oleh mata.
Benda-benda dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, berdasarkan dari
kemampuannya untuk ditembus oleh cahaya. Penggolongan jenis benda tersebut
adalah:
 Benda tak tembus cahaya atau opaque. Benda pada golongan ini berwujud
gelap dan tak mampu ditembus cahaya sedikit pun. Benda pada golonga
opaque hanya memantulkan semua rambatan cahaya yang disorokan
kepadanya. Contoh benda opaque pada percobaan ini adalah kertas karton
tebal, buku, tembok, dan lain sebagainya.
 Benda tembus cahaya atau yang disebut dengan benda bening. Benda pada
golongan ini juga disebut dengan benda transparan. Benda jenis ini sangat
mudah ditembus oleh cahaya. Jika cahaya disorot pada permukaannya, maka
rambatan cahaya akan diteruskan. COntoh benda transparan seperti plastik
bening, kaca, dan air yang jernih.
 Benda transluen atau benda yang mampu meneruskan sedikit rambatan
cahaya yang disorotkan ke permukaannya. Contoh benda transluen adalah
kain tipis dan beberapa jenis plastik tipis.
Jawaban Pertanyaan
1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru,
kuning dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar,
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri
dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang
gelombang sedangkan Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam
suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiana, I Gusti Ayu Tri dan Nyoman Tika. 2013. Konsep dasar IPA Aspek
Fisika dan Kimia. Yogyakarta: Ombak.

Jacson, Tom. 2005. Kegiatan Sains Cahaya dan Warna. Terjemahan oleh
Aburiyati. 2006. Bandung: Pakar Raya.

Maman Rumanta, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang: Universitas


Terbuka.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/5yGImqUuxew


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIMBIOSIS (MUTUALISME, KOMENSALISME &
PARASITISME)

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL
SIMBIOSIS (MUTUALISME, KOMENSALISME & PARASITISME)

TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

LANDASAN TEORI
Simbiosis ialah sebuah hubungan timbal balik di antara dua makhluk hidup
yang berbeda. Istilah tersebut dipakai untuk menjelaskan suatu interaksi
antarorganisme yang hidup berdampingan.
Kata 'simbiosis' berasal dari Bahasa Yunani yaitu 'Sym' artinya dengan dan kata
'biosis' artinya kehidupan.
Simbiosis merupakan satu di antara pola interaksi yang sangat erat dan khusus
antara dua makhluk hidup yang berbeda. Tak bisa dimungkiri, makhluk hidup yang
ada di bumi semuanya saling bergantung dan berhubungan satu sama lain.
Simbiosis terjadi karena suatu organisme tidak dapat hidup sendiri dan saling
membutuhkan satu sama lain. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis itu
disebut dengan simbion.
Interaksi yang dilakukan tersebut dapat bersifat merugikan, menguntungkan
atau netral. Adanya simbiosis ialah agar dapat bertahan hidup dengan
mengandalkan atau berhubungan makhluk hidup lain yang tidak sejenis.
1. Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda
jenis namun saling menguntungkan satu sama lain. Hubungan ini sangat positif
karena kedua belah pihak diuntungkan.
Sebagai contoh adalah kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu mengisap nektar
yang terdapat pada bunga, sedangkan timbal-baliknya adalah bunga mendapat
bantuan dari gerakan kupu-kupu untuk penyerbukan.
Contoh lainnya dari simbiosis mutualisme adalah manusia dengan bakteri.
Dengan adanya bakteri E. Coli, manusia terbantu untuk bisa mengurangi
pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di usus besar.
Sedangkan keuntungan yang didapat oleh bakteri E. Coli adalah mendapat
makanan dari sisa-sisa pembuangan pada usus besar.
2. Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup
yang menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak
dirugikan dan tidak diuntungkan (netral).
Simbiosis komensalisme contohnya terjadi pada ikan remora dan ikan hiu.
Setelah hiu makan, biasanya sisa-sisa makanan akan berjatuhan. Di saat sisa-sisa
makanan jatuh, ikan-ikan remora bakal menempel dengan hiu untuk mengambil
sisa-sisa makanan dari hiu. Ikan hiu tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan.
Selain pada ikan remora dan ikan hiu, contoh dari simbiosis komensalisme
lainnya adalah tanaman anggrek dan pohon mangga. Dalam interaksi antara
anggrek dan pohon mangga, anggrek mendapat keuntungan karena memiliki
tempat untuk tumbuh, mendapatkan sinar matahari, air serta zat-zat untuk
melakukan proses fotosintesis, dengan menempel pada pohon mangga.
Sementara pohon mangga tidak dirugikan dalam hal apapun.
3. Simbiosis parasitisme
Simbiosis yang terakhir ini cukup dibenci. Pasalnya, simbiosis parasitisme
adalah keterbalikan dari simbiosis mutualisme. Simbiosis parasitisme
merupakan kondisi ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat
keuntungan namun merugikan pihak lainnya.
Contoh hubungan yang merupakan simbiosis parasitisme terjadi pada
nyamuk dan manusia. Nyamuk mendapat keuntungan dengan mengisap darah
dari manusia, sedangkan manusia dirugikan karena dapat terjangkit penyakit
berbahaya.
Selain nyamuk dan manusia, simbiosis parasitisme juga terjadi pada lalat
dengan buah. Lalat mendapatkan makanan dari buah sekaligus bisa berkembang
biak di buah. Buah yang dihinggapi lalat merugi karena akan membusuk.

PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat
3) Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu
simbiosis.
6) Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
7) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
8) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut.

HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.9 Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
No Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
. hubungan makhluk keuntungan makhluk keuntungan
simbiosis hidup hidup
1 Semut Ikan Badut Ikan badut Anemon Ikan badut
rangrang sangat merasa yang hidup
(Weaver ant) diuntungkan disekitar
dengan pohon karena anemone laut
mangga mereka akan memakan
mendapat alga dan
makanan dari berbagai hewan
anemone. invertebrate
kecil yang
dapat
membahayakan
kelangsungan
hidup anemon.
2 Lebah kayu Lebah kayu Mendapatkan Bunga Membantu
(carpenter bee) (carpenter cairan sari morning penyerbukan
dengan bunga bee) bunga sebagai glory
morning glory makanannya (Ipomea)
(Ipomea)
3 Kupu-kupu Kupu-kupu Mendapatkan bunga Membantu
(Butterflies) (Butterflies) cairan sari jarum penyerbukan
dengan bunga bunga sebagai (Ixora
jarum (Ixora makanannya Paludosa
Paludosa Kurz.)
Kurz.)
4 Ular sapi Ular sapi Makan tikus Petani Berkurangnya
(Radiated (Radiated sawah hama tikus di
ratsnake) ratsnake) sawah
dengan petani
5 Manusia Manusia Mendapatkan Tumbuhan Mendapatkan
dengan oksigen yang karbon
tumbuhan dikeluarkan dioksida yang
oleh dikeluarkan
tumbuhan oleh manusia

Tabel 1.8 Hasil pengamatan simbiosis komensalisme


Pihak yang diuntungkan
Jenis makhluk hidup
Jenis Jenis
yang tidak untung
No hubungan makhluk Jenis keuntungan
dan tidak rugi
simbiosis hidup
1 Pohon Pohon Sirih Sebagai tempat Pohon belimbing
belimbing untuk hidup
dengan sirih
2 Anggrek putih Anggrek Sebagai tempat Anggrek putih (Moth
(Moth orchid) (Moth orchid) untuk hidup orchid)
dengan pohon
manga
3 Tanaman paku Tanaman Sebagai tempat Pohon mangga
dan Pohon Paku untuk hidup
mangga
4 Bunga anggrek Bunga Sebagai tempat Pohon rambutan
dan Pohon anggrek untuk hidup
rambutan
5 Laba-laba Laba-laba Dapat Pohon cabe
dengan pohon menempelkan
cabe jaringnya untuk
membuat sarang di
antara pohon cabe

Tabel 1.7 Hasil pengamatan simbiosis parasitisme


Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis Jenis Jenis
Jenis
No hubungan makhlu Jenis kerugian makhluk
keuntungan
parasitisme k hidup hidup
1 Benalu Pohon Makanan Benalu Menyerap
(Loranthus) de mangga berkurang dan makanan
ngan pohon bahkan bisa dari pohon
manga menyebabkan mangga
bagian batang mati
2 Kutu putih Bunga Batang dan daun Kutu putih Menghisap
(Pseudococcus kenanga menjadi rusak (Pseudococcu cairan pada
) dengan s) bagian daun
tumbuhan cabe & pucuk
tanaman
3 Belalang Pohon Daun menjadi Belalang Dapat
dengan pohon cabe rusak asupan
cabe makanan
dari pohon
cabe
4 Nyamuk Manusia Menyebabkan Nyamuk Dapat
dengan DBD asupan
manusia makanan
dari darah
manusi
5 Kucing dengan kucing Pertumbuhan padi Kutu dan Dapat
kutu dan terhambat serta tungau asupan
tungau menyebabkan makanan
gatal, bulu rontok dari
dan penyakit kulit. menghisap
darah kucing
PEMBAHASAN
A. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu
pihak dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis
parasitisme sangat diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme
didalam suatu ekosistem Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu
kutu memperoleh keuntungan dikarenakan ia mendapat makaanan dengan cara
menghisap darah dari kulit manusia. Sedangkan manusia rugi manusia merasa
dirugikan karena gara-gara dihisap darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat
mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman. Selanjutnya
,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga juga termasuk salah
satu contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki klorofil dan
dapat melakukan proses fotosintesis secara mandiri. Namun ia mengambil alih
air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari pohon mangga. Hal ini
mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan
inang seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan
akar digunakan untuk perkembangan tanaman benalu. Saat awal-awal
tumbuhan mie miean bersimbiosis dengan tumbuhan teh - tehan , tumbuhan
mie – miean hanya membelit, melilit, dan kemudian hanya sedikit mengisap
sari makanan dari tumbuhan teh – tehan . Kebutuhan nutrisi, air, dan mineral
untuk melanjutkan kehidupannya diambil dari tumbuhan inang. Semakin lama
tumbuhan mie – miean tidak hanya “sedikit menghisap” nutrisi dari inangnya.
Bahkan, tumbuhan mie-miean juga dapat beradu memperebutkan area dan
pembagian cahaya matahari dengan inangnya. Hal tersebut sangat menganggu
tumbuhan inang yaitu teh tehan dalam fotosintesis.
Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi
antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah
jenis nyamuk Aides Aegypti yang akan menyerang saluran darah pada
manusia. Hal tersebut terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis
nyamuk ini hampir sama dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang
mereka sehingga terkadang dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat
merugikan manusia karena bisa menyebabkan kematian dan memberi
keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta berkembang biak.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola
interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan
keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari
penyerapan protein di kulit manusia. Manusia dalam hal ini mendapat kerugian
karena merasa gatal dan ketidaknyamanan.
B. Simbiosis Komensalisme
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara tanaman
anggrek dengan pohon mangga Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat
atau merambat pada pohon mangga dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar
matahari dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan
fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap
air dan juga mineral yang terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain itu,
juga sanggup menyerap dari batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya
untung bagi tanaman anggrek, akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi
pohon mangga. Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang
kerap ditemukan di lingkungan sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah satu
contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam hal ini tumbuhan sirih akan tumbuh
dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya
atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah
untuk mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses
fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi tambahan
keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak apa pun bagi
tanaman inangnya. Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini
serupa halnya dengan 2 contoh sebelumnya. Dimana tanaman paku akan
melekat pada tanaman jati. Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa
mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis demi
kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang dijadikan sebagai tempat
menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari tumbuhan paku. Tanaman
paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati dari faktor
bentuk daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang menjadikannya
sebagai tanaman hias untuk ditanaman pekarangan tempat tinggal mereka. Jika
diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita, tentu dulu menyaksikan tanaman
paku tanduk rusa yang melekat erat di pohon inangnya.
Dalam persoalan ini, paku rusa punyai karakter yang serupa dengan
tanaman anggrek, yaitu mereka akan melekat atau ditempelkan pada suatu
pohon dengan obyek untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih baik
dan beberapa bahan lain untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini melekat di
suatu pohon, akan tetapi tanaman ini tidak merugikan tanaman yang
ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari tanaman yang
ditempelinya. Hubungan yang selanjutnya adalah interaksi antara udang dengan
mentimun laut Pada persoalan kali ini seekor udang akan mendekati timun laut
dan hidup diatasnya agar bisa mendapatkan makanan yang berasal dari sisa
makanan yang ada disekitar timun laut. Dalam perihal ini, udang mendapatkan
keuntungan dengan menyita sisa makanannya. Akan tetapi timun laut tidak
dirugikan sama sekali dengan kehadirannya.
C. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah
suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka
keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya makhluk hidup yang
melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak
melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi
begitu penting bagi dirinya. Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah
interaksi antara kupu-kupu dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai
memakan sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ
reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu
menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan
menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan
serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa membantu
proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap
pada bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya.
Keberadaan lebah ini dapat membuat proses penyerbukan pada bunga bisa
berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan kehadiran
lebah yang hinggap pada dirinya. Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa
kita jumpai pada tanaman-tanaman buah seperti mangga, nangka, dan lain-lain.
Mungkin bagi kita keberadaan semut ini sangat mengganggu karena membuat
kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun keberadaan semut ini sangat
menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini dikarenakan semut
Rangrang akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang merusak
tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan karena dapat membuat
sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang
tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rang Rang.
Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang
balik hama yang menyerang tumbuhan.
Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular
sawah memakan tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena
memakan padi petani di sawah. Menurunnya populasi tikus disawah karena
dimangsa oleh ular sawah sangat memberi keuntungan bagi para petani sehingga
petani dapat meningkatkan produksi panen padinya. Simbiosis yang terakhir
adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak. Hubungan antara keduanya
sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini sangat nyaman sekali
dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam interkasi kali ini, burung jalak
akan mencari makanannya yang berupa kutu yang banyak ditemukan pada tubuh
kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang membersihkan
dirinya tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak tersebut. Hal
ini dikarenakan burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang terdapat pada
tubuhnya dan tentunya membuat kerbau menjadi lebih nyaman.

PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah hubungan antara kutu kucing dengan kucing merupakan hubungan
parasitisme?
Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang berasal dari
darah kucing, sedangkan kucing memperoleh kerugian karena kehilangan nutrisi
dalam darah yang dihisap kutu, selain itu juga menyebabkan tubuh kucing
menjadi gatal, sehingga menganggu.
2. Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan
Pada hubungan parasitisme, parasit tidak akan membunuh tumbuhan /
hewan inangnya, mereka hanya mengganggu, karena jika inangnya mati, maka
parasit tersebut akan mati, sebab kehilangan sumber makanannya.
3. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Apabila terjadi hubungan simbiosis komesalisme dan makhluk hidup yang
satu pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat dan/atau pada
akhirnya merugikan pertumbuhan makhluk hidup yang lainnya. Contohnya
apabila tanaman sirih terlalu berlebihan/rimbun hidup pada pohon belimbing,
maka akan menghambat pertumbuhan belimbing seperti pada kelebatan
daunnya.
4. Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh
kita.
Simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu: Bakteri eschericia coli
yang hidup diusus besar manusia berfungsi membantu pembusukan siswa
pencernaan dan menguraikan vitamin menjadi B12 dan vitamin K yang penting
dalam pembekuan darah. Bakteri bacillus brevis bacillus subtilis dan bacillus
polymyxa menghasilkan zat antibiotik.

KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang
berbeda dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak
yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang
ditumpanginya. Namun parasit tidak akan membunuh tumbuhan inanngya (
tumbuhan yang ditumpanginya ) karena kalau inangnya mati, maka
parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang
satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan.
Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan
yang ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena dapat
menghambat pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas tumbuhan
inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang
hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjo.seputro. (1994). Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta :


Erlangga.

Susanto P.,dkk. (2004). Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV


Sahabat Jkimball.

http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.html
(diakses tanggal 17 November 2022)

Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/4FoRwlu9jUk


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN
( Uji Karbohidrat, Lemak, Protein )

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL
Pengelompokan Bahan Makanan
( Uji Karbohidrat, Lemak, Protein )

TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengelompokan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
2. Untuk mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak,

ALAT DAN BAHAN


1. Tempat plastik .
2. Beberapa macam bahan makanan

LANDASAN TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Cairan dipakai
untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa
dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti "makanan
untuk pemikiran". Kecukupan makanan dapat dinilai dengan status gizi secara
antropometri.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah
satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein
digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna
bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu,
kelapa .
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan
juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur, daging. Vitamin sangat
penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita
membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral.
Karbohidrat merupakan senyawa yag terdiri atas unsur karbon, hydrogen
dan oksigen. Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat
yang merupakn bagian utama dari bahan makanan: gandum, jagung, kentang,
ubi, singkong, padi dan lain-lain.keberadaan amlum didalam bahan makanan
diuji dengan pemberian lrutan yodium (betadine). Larutan yodium (betadine)
menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan
yang mengandung amilum jika ditetesi larutan yodium/betadine akan berubah
warnanya menjadi biru keunguan atau biru kehitaman.
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpaai
pada berbagai jenis bahan makanan seperti bahan makanan yang bersal dari
hewan dan tumbuhan. Bahan makanan yang mengandung lemak yang berasal
dari hewan adalah daging, jerohan, susu, mentega, dan lain-lain. Sedangkan
bahan makanan mengandung lemak yang bersal dari tumbuhan adalah minyak
goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan yang
mengandung lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas
akan terlihat meninggalkan bekas noda minyak pada kertas tersebut. Apabila
bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap,
sehingga kertas akan kering kembali. Namun, bekas noda minyak tidak akan
hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2. Kelompokan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok di dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan itu?

HASIL PENGAMATAN
a. Tabel Pengelompokan Bahan Makanan Berdasarkan Zat Gizi
No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √
b. Tabel Pengamatan Uji Karbohidrat
Warna Setelah Di Tambah
Makanan Warna Awal
Larutan Yodium
Apel Putih Orange
Tempe Putih Orange
Tahu Putih Orange
Wortel Orange Merah
Mentimun Putih Orange
Tepung Terigu Putih Ungu
Tepung Tapioka Putih Ungu
Nasi Putih Ungu
Kentang Kuning Ungu
Kacang Tanah Putih Ungu

c. Tabel Hasil Pengamatan Uji Lemak


Meninggalkan bekas noda
No. Bahan yang diuji minyak Keterangan
Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
Tidak mengandung
3. Wortel √
lemak
Tidak mengandung
4. Seledri √
lemak
Tidak mengandung
5. Biji jagung kering √
lemak
Tidak mengandung
6. Singkong kering √
lemak
Kacang tanah
7. √ Mengandung lemak
kering
Tidak mengandung
8. Pepaya √
lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
Tidak mengandung
10. Susu √
lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

d. Tabel Hasil Pengamatan Uji Protein


Mengandung Protein
No. Jenis bahan makanan Ya Tidak Keterangan
1. Bulu Ayam* √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
3. Roti √ Tidak Mengandung protein
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
6. Kangkung √ Tidak Mengandung protein
7. Seledri √ Mengandung protein

PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan
karbohidrat.
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan orang yang bekerja?
Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
3. Pada usia lanjut makanan apakah yang sangat diperlukan?
Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.

1. Tulis rumus Karbohidrat! Cn (N2O)m


2. Perhatikan makanan nasi, tepung terigu, kentang, gula pasir, dsb. Setelah diberi
larutan Iodium dalam KI/lugol apakah semuanya menunjukan warna biru tua,
jika tidak mengapa. Bukankah semua makanan tergolong Karbohidrat. Jelaskan!
Tidak semua makanan warnanya berubah jadi biru tua atau ungu karena
kandungan atau kadar karbohidrat pada makanan berbeda-beda jadi warna yang
ditunjukan setelah diberi larutan Iodium pun hasilnya berbeda tergantung
besarnya kadar zat pati/amilum dalam makanan tersebut.
3. Dari kelompok makanan yang diuji, tulis tiga yang paling banyak
karbohidratnya! Nasi, Kentang dan Kacang Tanah
4. Bagaimana terbentuknya karbohidrat?
Terbentuknya karbohidrat itu melalui fotosintesis atau asimilasi zat karbon,
suatu proses dimana zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi
zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya.
5. Tulis tiga kelompok besar dari karbohidrat? Monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.
6. Tulis tiga kelompok Monosakarida? Glukosa, fruktosa, galaktosa
7. Tulis tiga kelompok Disakarida? Sukrosa, laktosa, maltosa
8. Tulis tiga kelompok Polisakarida? Selulosa, glukogen, amilum
9. Tulis reaksi terbentuknya karbohidrat? 6H2O + 6CO2 � C6H12O6 + 6O2
10. Bagaimana simpulan dari hasil percobaan?
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa makanan yang mengandung
karbohidrat akan berubah warnanya, meskipun warnanya berbeda-beda
tergantung kadar zat pati di dalam makanan tersebut.
1. bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri
dan papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti
kertas coklat biasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan
bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Sumber lemak
a. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, minyak goreng.
b. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, pepaya, susu.
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam)
dengan bulu ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu
ayam yang dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung
protein (yang tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar) seperti sebagai
berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging
ayam, seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung

1. Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
2. Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa makanan yang mengandung
karbohidrat akan berubah warnanya, meskipun warnanya berbeda-beda
tergantung kadar zat pati di dalam makanan tersebut.
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan
makanan yang dijadikan sample (contoh) ada yang mengandung karbohidrat
adalah nasi, roti, yang mengandung protein adalah susu, telur, daging, yang
mengandung lemak adalah susu, kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung
vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen
lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam,
maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas
di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
 Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti
pisang mengandung karbohidrat (amilum).
 Apel

Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa
apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Nasi

Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu
menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
 Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu
berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya
memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
 Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
/ lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa
tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Margarin

Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
 Biskuit

Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa
biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
 Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung
kanji mengandung karbohidrat (amilum).
 Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir
tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Kentang

Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol
berubah warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).

Pada kegiatan praktikum uji lemak dapat di ketahui bahwa :


 Kemiri

Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
 Margarin

Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
 Wortel

Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
 Seledri

Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung
lemak.
 Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
 Singkong

Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
 Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.
 Papaya

Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung
lemak.
 Santan

Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
 Susu

Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
 Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

Pada kegiatan praktikum uji protein dapat di ketahui bahwa :


 Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya
dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yanglain
yang dibakar.
 Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
 Roti

Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
 Tempe

Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa tempe mengandung protein.
 Seledri

Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata baunya
sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa seledri
mengandung protein.
 Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
 Kangkung

Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa roti tidak mengandung protein.
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk
hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat
membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan
otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik
otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.
Protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi
yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah
satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein
digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna
bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu,
kelapa . Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan
juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur, daging. Vitamin sangat
penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita
membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral, dll.
Vitamin juga sangat penting sebagai zat untuk mempercepat proses
penyembuhan penyakit, meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh dan
memperlambat proses penuaan.
Jika Anda ingin awet muda, maka Anda hendaknya menjaga asupan vitamin
yang cukup dan ditunjang dengan pola hidup sehat, contoh makanan yang
mengandung vitamin adalah buah-buahan dan sayuran.
KESIMPULAN
Makanan yang mengandung amillum akan berubah warna, setelah ditetesi lugol
(iodium). Tetapi perubahan tidak sama karena kandungan amilum/pati pada
makanan tersebut berbeda.
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine,
biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai
berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan
yang dijadikan sample (contoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi,
kentang, pisang, biskuit, roti. Yang mengandung protein adalah susu, telur, udang,
ayam, daging. Yang mengandung lemak adalah ikan, magarin, kemiri, mimyak
goreng dan yang mengandung vitamin adalah cabai, tomat, apel, papaya, wortel.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://docs.google.com/document/d/1BsT0iJ6yfEb3ABEnR8jgcn7J89uvSSOs/

https://docs.google.com/document/d/1oWLZ_OItJUJqxbqQ7znq8ShAMOwcyOpg
/

KESULITAN YANG DIALAMI


Sulitnya mencari referensi untuk pembahasan teori

FOTO PRAKTIKUM

1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak


20 macam
2. Kelompokan masing-masing bahan
makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak
dan vitamin.

3. Catat semua data masing-masing


kelompok di dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulkan apa yang dapat diambil
dari percobaan itu?

Link Video : https://youtu.be/QxPlb87Nn_8


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GAYA LISTRIK STATIS DAN GAYA MAGNET

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN
Gaya Listrik Statis Dan Gaya Magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.
3. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
4. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet

C. ALAT DAN BAHAN


a. Gaya Listrik Statis
1. Penggaris
2. Potongan-potongan kecil kertas
3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
b. Gaya Magnet
1) Magnet batang
2) Jarum jahit
3) Alumunium
4) Seng
5) Seutas benang jahit
6) Potongan plastik
7) Potongan kertas

D. LANDASAN TEORI
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda
yang bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif
dan muatan listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika
sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses
maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah
muatan neto suatu sistem terisolasi adalah nol.
Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis.
Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan
listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik
yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan
listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan
menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi karena proses pemberian muatan
secara induksi (digosokkan) kepada isolator. Kebanyakan atom atau molekul
netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif. Ketika isolator
didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif ditarik mendekati
benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada sisi yang
berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan
polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas
muatan induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik
menarik sehinga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.
Magnet atau megnit adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki gejala
dan sifat yang dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada
disekitarnya. Berarti magnet adalah adalah suatu objek yang dapat menarik
suatu benda (Nur’aini, 2020).
Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara (N) dan kutub selatan
(S). Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet dengan
kekuatan magnet yang paling besar berada pada kutub-kutubnya. Berdasarkan
asalnya magnet dibagi menjadi dua kelompok yaitu magnet alami dan magnet
buatan (Prawihartono, 2000).
Salah satu sifat magnet adalah memiliki gaya Tarik. Artinya apabila magnet
diletakkan berdekatan dengan jenis-jenis logam tertentu akan menarik dan
mempertahankan logam tersebut untuk tetap menempel padanya. Benda-benda
logam yang dapat ditarik oleh magnet disebut bahan magnetic, sedangkan benda
yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut bahan non magneti (Rini, 2018)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Gaya Listrik Statis
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas
kecil.
3. Amati apa yang terjadi.
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang gaya listrik statis.
b. Gaya Magnet
1) Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk
2) Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan seperti gambar 4.2
3) Amati apa yang terjadi
4) Masukkan data dalam tabel pengamatan

F. HASIL PENGAMATAN
Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-
benda tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan
diam (statis), oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik statis
merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
a. Tabel Hasil Pengamatan Gaya Listrik Statis
No Keadaan penggaris Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok rambut Diam tak bergerak
Bergerak/tertarik ke arah
2 Sesudah digosok ke rambut
penggaris

b. Tabel Hasil Pengamatan Gaya Magnet


No. Magnet Bahan Tertarik/tidak tertarik

1. Magnet Jarum jahit Tertarik

2. Magnet Alumunium Tidak tertarik

3. Magnet Seng Tertarik

4. Magnet Benang jahit Tidak tertarik

5. Magnet Plastik Tidak tertarik

6. Magnet Kertas Tidak tertarik

G. PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan
dengan penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan
kertas. Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak tebal dengan
penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas,
maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah
penggaris plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena penggaris plastik sudah
mengandung /bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang
membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-
benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara
(sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik
lagi.
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris plastik
yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawab: gaya listrik statis.
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh
magnet, maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data pengamatan
tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet.
Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh
magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan .
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati
magnet batang tersebut.

H. KESIMPULAN
Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu
didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik
dan menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan penggaris dengan
rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang
menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita
simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari
besi, nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda
yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.

DAFTAR PUSTAKA
Nur’aini, 2020. Analisis Miskonsepsi tentang Kemagnetan pada Siswa MTS.
Jurnal Riset Inovasi Pembelajaran Fisika. 2(2): 8-15.

Parawihartono, S. 2000. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Rini, D. 2018. Revolusi Perkembangan Magnet pada Sarana Transportasi Kereta


Api, UMS Press. 1(1): 11 – 21.

FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

Mempersiapkan Alat dan


Bahan

Proses praktikum Percobaan 1 (Magnet – Seng)


Percobaan 2 (Magnet Alumunium)

Percobaan 3 (Magnet – Jarum jahit)

Percobaan 4 (Magnet – Benang)

Percobaan 5 (Magnet – Kertas)


Percobaan 6 (Magnet – Plastik)

Hasil Praktikum Benda yang dapat ditarik magnet :

Benda yang tidak dapat ditarik oleh


magnet :

Link video : https://youtu.be/lO9dkGM2HNQ


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

TUTOR : Setyo Andi Nugroho, S. Sp., M. Si.

Oleh :
NAMA : FITA LISTIAWATI
NIM : 858943407
PRODI : SI PGSD – BI / IA
POKJAR : UMBULSARI

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
JUDUL PERCOBAAN
Arus Dan Tegangan Listrik

TUJUAN PERCOBAAN
1) Menjelaskan aliran arus dalam satu rangkaian listrik
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian

ALAT DAN BAHAN


1) Baterai 1,5 volt 3 buah
2) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A 3 buah
4) Avo meter 1 buah
5) Dudukan baterai 3 buah

LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah
perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan
dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik.

PROSEDUR PERCOBAAN
1) Susun 1, 2 sampai 3 buah baterai secara seri!
2) Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ).
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi jika
belum menyala periksalah penyebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir.
5) Susunlah rangkaian gambar seperti berikut.

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,


dengan cara mengisi hasil pengamatan anda pada table berikut ini.

HASIL PENGAMATAN
Tabel pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan √ √
besi
2. Lempengan √ √
tembaga
3. Lempengan √
seng
4. Kayu √ √
5. Karet √ √
penghapus
6. Mata pensil √ √
(Grafit)
7. Kertas √ √
8. Tas plastic √ √
9. Air kran √ √
10. Air garam √ √

PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik.
2) Mengapa pada percobaan1, baterai disusun secara seri?
3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
5) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang: Arus listrik
danTegangan listrik
Jawab:
1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang
dipengaruhi oleh kuat lemahnya arus listrik yang ada.
2. Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala
terang.
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
4. I = VI = arus listrik (ampere)
iR V = tegangan listrik (volt)
R = VR = hambatan listrik (ohm)
iI V = I.R
Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang
disusun secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari
nyala lampu redup.
5. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Tegangan listrik ( kadang disebut sebagai Voltase ) adalah
perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan
dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik.

PEMBAHASAN
 Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
 Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
 Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
 Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.
 Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
 Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai
saklar dan lampu tidak menyala.
 Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.
 Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.
 Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke
air kran dan lampu tidak menyala.
 Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke
air garam dan lampu tetap menyala.

KESIMPULAN
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik
dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

DAFTAR PUSTAKA
Sarimun, Wahyudi. 2012. Proteksi Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta:
Garamond.

Suswanto, Daman. 2009. Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Padang.

Https://Docs.Google.Com/Document/D/1gmggset1bluslqmcz3waglwaknwigair/

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
ALAT DAN BAHAN
1) Baterai 1,5 volt 3 buah
2) Kabel penjepit secukupnya (merah
dan hitam)
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A
3 buah
4) Avo meter 1 buah
5) Dudukan baterai 3 buah
1) Susun 1, 2 sampai 3 buah baterai
secara seri!
2) Hubungkanlah kabel merah pada kutub
(+) dan kabel hitam ( - ).
3) Salah satu ujung kabel merah dan
hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5
volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus dari
kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi
jika belum menyala periksalah
penyebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir
dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri,
catat besarnya. Tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir.

Link Video: https://youtu.be/KvckvTsDnBw

Anda mungkin juga menyukai