Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN

Modul 1, 2 & 3

ABET NEGO EKO SUSANTO


857836546

UPBJJ SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FO
Nama : ABET NEGO EKO SUSANTO
NIM/ID Lainnya : 857836546
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : FOCUS INDEPENDENT SCHOOL

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Drs. Slamet Abadi, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 196511081995121002
Instansi Asal :
Nomor Hp : 082137745700
Alamat Email : abadimpd@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Abet Nego Eko Susanto


NIM : 857836546
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Sukoharjo, 22 April 2022


Yang membuat pernyataan

Abet Nego Eko Susanto


KEGIATAN PRAKTIKUM 1
Ciri-ciri Makhluk Hidup
a. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhuk hidup-makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal kita.

b. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis
2) Tabel pangamatan
3) Alam sekitar

c. Landasan teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah
bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup
merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri  atau sifat  sebagai benda, juga memiliki 
sifat  atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama tampak
pada ciri – ciri fisiologisnya. Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup
adalah kemampuan dalam berkembang biak, menerima dan menerima tanggapan  terhadap
rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan.

d. Cara kerja
1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal.
3. Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan).
4. Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar  pengamatan.
5. Member tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri – cirri yang telah diamati pada tabel.
Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: UNIVERSITAS TERBUKA

Lampiran
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
B. Alat dan Bahan
1. Biji kacang merah 6 buah.
2. Tempat plastik 1 buah.
3. Kertas tissue secukupnya.

C. Cara Kerja
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.

2. Lipatlah tisu dan gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol sehingga
menempel pada dinding plastik bagian dalam.

3. Sisipkan 6 biji kacang merah pada wadah plastik.

4. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah.


5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama
beberapa hari.

6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.


Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang
dan daun tumbuh.

D. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah
besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah
sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi
antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan
hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas
rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai
cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada  ujung akar dan
ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
Tabel Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada hari pertama menuju hari
keempat terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah
panjangnya. Perkecambahan sebuah biji menandakan permulaan kehidupan yang ditandai
dengan keluarnya bakal akar atau radikal dari kulit biji. Biji kacang merah yang terkena
cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat (Ningsih, 2019).
Pada kecambah sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan. Oleh karenanya, pada
pratikum ini penyimpanan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama beberapa hari,

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan praktikum ini pengaruh faktor cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah dapat ditarik kesimpulan bahwa cahaya
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan
merupakan proses yang ditandai degan adanya pertambahan ukuran dan ini adalah salah satu
ciri dari makhluk hidup (Rumanta et al., 2021).

F. Jawaban pertanyaan
1. Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah akan tumbuh?
Pada hari kedua akar mulai terlihat dengan panjang 2mm dan panjang batang 10mm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Tidak, akar tumbuh ke bawah dikarenakan penyimpanan di tempat terang tetapi tidak
terkena sinar matahari langsung.

G. DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, S. M. (2019). Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Kacang Merah. Jurnal Agronomi Agroswagati, 7(1), 51–58.
Rumanta, M., Iryani, K., Ratnaningsih, A., Nurdin, G., & Ichwan. (2021). Praktikum IPA di
SD.
MODUL 2: MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Kegiatan Praktikum 1: EKOSISTEM

1.      Ekosistem Darat
 a.      Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
b.     Alat dan Bahan
1)      Alat Tulis
2)      Kaca pembesar
3)      Barometer
4)      Lingkungan sekitar

c.    Cara Kerja
1)      Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2)      Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah
3)      Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4)      Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5)      Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6)      Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan
yang berukuran kecil
7)      Mencatat data pada lembar kerja
8)      Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

d. Dasar teori
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dari suatu
organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimiawi,
perkembangan dan pengendalian.
e.     Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan
manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
 Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. Di mana disitu terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya
adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.

f.     Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan
jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun ekosistem darat alami lebih lengkap
dibandingkan ekosistem darat buatan.

g.     Jawaban Pertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem darat
buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia.

2.      Ekosistem Perairan
a  Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

b.      Alat dan Bahan


1)      Alat tulis
2)      Kaca Pembesar
3)      Barometer
4)      Termometer

c.     Cara Kerja


1)      Menentukan satu ekosistem buatan
2)      Mengamati komponen abiotiknya
3)      Mengamati komponen biotiknya
4)      Membuat kesimpulan secara singkat
f. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam ikan. Maka
komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang
ada di laut. Komponen biotik pada ekosistem perairan di laut jauh lebih kompleks, ada berbagai
jenis macam ikan dan spesies lainya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang dibudidayakan oleh
pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya
sekedar hobi. Di bawah ini contoh ekosistem perairan buatan :

Gambar 2.3. Ekosistem perairan buatan


g.      Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika ekosistem darat
komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem perairan komponen abiotik
yang paling utama adalah air.

h.     Jawaban Pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
  Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik yang
utama pada ekosistem perairan adalah air.
  Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang hanya bisa
bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik paada ekosistem perairan
merupakan makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di
darat dan di air, yaitu hewan amfibi.

3.      Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi


a.     Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat
dan ekosistem perairan.

b.    Alat dan Bahan


1)      Alat tulis
2)      Lingkungan sekitar

c.   Cara Kerja


Ekosistem darat:
1)      Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai makanan
2)      Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
3)      Membuat  bagan rantai makanan
4)      Membuat jaring-jaring makanan
5)      Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
6)      Membuat bagan piramida ekologi

Ekosistem perairan :
1)      Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6
2)      Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3)      Membuat bagan piramida ekologi
4)      Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

 d.    Hasil Pengamatan
1)      Ekosistem Darat

Rantai makanan 1 :
Ilalang           Belalang              Katak    Burung

Rantai Makanan 2 :
Padi               Ulat             Ayam Ular

Rantai Makanan 3 :
Daun             Belalang           Katak Ular

Bagan Jaring-jaring makanan pada ekosistem darat.

Bagan Piramida Ekologi pada Ekosistem Darat


2)      Ekosistem Perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut              Ikan Lele                  Manusia

Rantai makanan 2 :
 Lumut             Ikan Nila              Manusia

Rantai makanan 3 :
 Lumut               Ikan Mas             Manusia

 Bagan Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem Perairan

e. Hasil Pengamatan
Tabel Tingkat Trofik biotik pada Ekosistem Perairan
Piramida ekosistem perairan

f.        Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup
yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestariannya
apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1, konsumen
tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur
trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan
manusia pada ekosistem perairan.

g.        Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan
berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari jaring-
jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jarring makanan.

h.        Jawaban Pertanyaan
a)      Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah komponen
abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya
lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
b)      Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya adalah
ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih komplek.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2: PENCEMARAN LINGKUNGAN

Percobaan 1 : Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjenterhadap pertumbuhan akar bawang merah
B. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik 1 buah.
2. Tabung reaksi 14 buah.
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label secukupnya
8. Air ledeng/air PDAM secukupnya
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram.
C. Cara Kerja
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran3,1%sertakontrol yang berupa
air ledeng/PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
a) Label I = 100%
b) Label II = 50%
c) Label III = 25%
d) Label IV = 12,5%
e) Label V = 6,25%
f) Label VI = 3,1%
Label kontrol = air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan
a) Larutkan satu gr deterjen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 100%
b) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 50%
c) Ambil 500 mL larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000mL. Kemudian beri label 25%
d) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 12,50%
e) Ambil 500 mL larutan deterjen 12,50%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 6,25%
f) Ambil 500 mL larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000mL. Kemudian beri label 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama
dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis
untuk menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat di kulit epidermis tersebut.
Kupas juga bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah
tersebut. Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untukpertumbuhan akar.
4. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan kedalam tabung reaksihingga penuh.
Setiap kosentrasi larutan yang sama diisikan kedalam dua tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak dibawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain
diatas tabung kontrol (yang hanya berisi air ledeng/PDAM).
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh.
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang akarnya. Rata
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar
yang mencolok perbedaannya diabaikan (tidak usah dirata-ratakan). Tuliskan hasil
pengamatan pada tabel 2.9.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap kosentrasi larutan dengan
menggunakan rumus :

IG = Rata-rata pajang akar kontrol – Rata-rata panjang akar


konsentrasi X 100%
Rata-rata panjang akar control

10. Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada Grafik 2.1 dalam lembar kerja.
Pengaruh Deterjen Terhadap Akar Bawang Merah
Sediakan alat dan bahan uji
Buat larutan sesuai petunjuk dan beri label pada masing – masing tabung reaksi

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Judul Percobaan : Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah


a. Hasil pengamatan

b. Pembahasan
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya
lingkungan kebutuhan hidup manusia. Antara lain kebutuhan akan pangan,
pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimilikinya. Manusia telah memperoleh manfaat tersebut ternyata juga
dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat
mengancam keseimbangan ekosisitem (lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan
tumbuhan yang hidup di dalamnya.

c. Kesimpulan
Dalam kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industry yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat
mengganggu kehidupan organism target maupun non target.

d. Jawaban pertanyaan
1) Larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbahan akar yaitu
100%

2. Judul percobaan : Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan


a. Hasil pengamatan

b. Pembahasan
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta
lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran
1.      Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2.      Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3.      Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4.      Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

c. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi
tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi
pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan
pada akhirnya akan mati.

d. Jawaban pertanyaan
1) Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling
baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2) Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).

DAFTAR PUSTAKA
Sumardi,yosaphat,dkk (2009).Konsep Dasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta: Universitas Terbuka.
Maman Rumanta, dkk (2021) praktikum IPA di SD. Modul 3. Jakarta: Universitas Terbuka.
Lampiran
MODUL 3: MAKANAN
Kegiatan Praktikum 2: UJI MAKANAN

1.      Judul Percobaan: Uji karbohidrat


 a.      Tujuan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat
b.     Alat dan Bahan
1)      Cup alumunium
2)      Pipet 1 buah
3)      Pisang 1 iris kecil
4)      Apel 1 iris kecil
5) Nasi
6) Telur rebus (bagian putih)
7) Margarin seujung sendok
8) Biskuit 1 potong kecil
9) Tahu putih
10) Tepung terigu 1 sendok kecil
11) Gula pasir 1 sendok kecil
12) Kentang 1 iris kecil
13) Betadin

c. Dasar Teori :
Tubuh memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan
air. Bahan makanan tersebut dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh secara normal. Karbohidrat
atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Fungsi karbohidrat bagi tubuh antara lain sebagai sumber energy . Untuk mengetahui kandungan
karbohidrat di dalam bahan makanan bisa menggunakan pemberian larutan iodium
/betadine. Karbohidrat yang ditetesi betadine akan memperlihatkan perubahan warna
menjadi biru tua atau biru ungu.

d    Cara Kerja
1)      Susun semua makanan dan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas
lumping porslin / piring plastik / wadah lainnya.
2)    Tetesi satu per satu satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukan warna
ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
3)   Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan tentang
zat-zat yang mengandung amilum.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
2.       Judul Percobaan      :   Uji Lemak

a.      Tujuan:   Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

b.      Alat dan Bahan:   


1.    Alumunium cup
2.    Pipet 2 buah
3.    Kemiri 1 butir
4.    Wortel 1 buah
5.    Seledri 1 tanggai
6.    Biji jagung kering 1 genggam
7.    Singkong kering 1 iris
8.    Kertas coklat
9.    Pepaya 1 potong kecil
10.      Santan 1 sendok teh
11.      Minyak goreng
12.      Susu 1-3 sendok teh
13. Margarin
14. Air
15. Lilin

c. Dasar Teori :
Tubuh memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Bahan makanan tersebut dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh secara normal. Lemak merupakan
senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda
dari karbohidrat. Untuk mengetahui ciri-ciri sumber makanan yang mengandung lemak dapat
dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak goreng jika bahan tersebut dipegang atau diraba,
maka akan terasa licin. Apabila ditempelkan di kertas koran, maka kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.

d. Cara kerja
1.    Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong.
2.   Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.(boleh
dioleskan menggunakan jari tangan)
3.   Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya.
Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas? Catatan:
gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
4.    Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan
makanan yang diuji.
5.   Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6.   Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain
(margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya,
santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
7.   Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter ke arah
bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan
bekas noda minya? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.
lemak
DAFTAR PUSTAKA
Sumardi,yosaphat,dkk (2009).Konsep Dasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta: Universitas Terbuka.
Maman Rumanta, dkk (2021) praktikum IPA di SD. Modul 3. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ichan,M.dkk.(2001).Ilmu kesehatan dan Gizi.Jakarta :Universitas Terbuka.
Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta

SARAN DAN MASUKAN


Penelitian ini membuatuhkan alat dan bahan yang banyak sehingga dana yang dibutuhkan pun
tidak sedikit. Peneliti menyarankan bahwa tidak semua bahan makanan yang tertulis di buku
diujikan semuanya. Uji praktikum ini seharusnya dilakukan oleh 5 orang perkelompok atau lebih
agar tiap orang tidak mengelurkan banyak biaya.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Menyiapkan bahan yang akan diuji coba

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Menguji coba bahan makanan dengan


iodium/betadin
Tahap Akhir

Beberapa makanan berubah warnanya setelah


ditetesi iodium

Anda mungkin juga menyukai