Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MAKHLUK HIDUP DAN MAKHLUK HIDUP


LINGKUNGANNYA

MAILITA SARI
NIM : 856741951

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan nikmat-Nya yang di berikan
kepada kita. Shalawat teriring salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang senantiasa kita nanti nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti. Aamin. Adapun isi dari
laporan akhir ini adalah kumpulan dari setiap laporan mingguan selama praktikum
berlangsung. Laporan ini merupakan syarat untuk dapat mengikuti ujian Praktikum dan
merupakan syarat dalam mata kuliah Praktikum IPA di SD dalam fakultas keguruan dan ilmu
pendididkan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Terbuka UPBJJ
Palembang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidaklah dapat berhasil dengan begitu
saja tanpa adanya bimbingan, bantuan, motivasi, dan fasilitas yang diberikan. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah bersedia
membantu baik moril maupun materil sehingga terselesaikannya laporan ini, rasa hormat dan
terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Bapak Fauzan Kurniawan, S,Pd.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Praktimum IPA di SD Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
2. Orangtua, suami dan anak-anak tercinta yang telah sepenuhnya mendukung
terselesainya laporan ini.
3. Tak lupa semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu sehingga laporan
ini terselesaikan dengan baik.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahya atas bantuan dan bimbingan
yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Atas bantuan dan
partisipasi yang diberikan kepada penulis semoga menjadi amal ibadah disisi Allah SWT dan
mendapatkan balasan yang baik. Aamiin. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu kritik serta saran yang membangun masih saya harapkan untuk penyempurnaan
Laporan praktikum ini. Sebagai manusia biasa saya merasa memiliki banyak kesalahan, oleh
karena saya mohon maaf sebesar besarnya untuk kelancaran penyelesaian laporan ini. Atas
perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini saya ucapkan terima kasih. Semoga
Laporan ini dapat dipergunakan seperlunya.

Prabumulih, 2023
Peneliti,

MAILITASARI
NIM : 856741951
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
HALAMAN LEMBAR DATA .......................................................................................... iv
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v
JUDUL PERCOBAAN.........................................................................................................
TUJUAN PERCOBAAN......................................................................................................
ALAT DAN BAHAN ............................................................................................................
LANDASAN TEORI ............................................................................................................
PROSEDUR PERCOBAAN ................................................................................................
HASIL PENGAMATAN ......................................................................................................
PERTANYAAN DAN JAWABAN .....................................................................................
PEMBAHASAN ....................................................................................................................
KESIMPULAN .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
KESULITAN YANG DIALAMI.........................................................................................
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM ............................................................................................
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Mailita Sari


NIM/ID Lainnya : 856741951
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : SD Negeri 37 Prabumulih

DATA TUTOR (PGSD)

Nama(Gelar) : Fauzan Kurniawan, S.Pd., M.Pd


NIP/Id Lainnya :
Instansi Asal : Pokjar UT Prabumulih UPBJJ Palembang
Nomor Hp : 082269304301
Alamat Email : Fauzan.kurniawan01@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Mailita Sari


NIM : 856741951
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Prabumulih, ……. ……. 2023


Yang membuat pernyataan

MAILITA SARI
NIM. 856741951
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD

MAKHLUK HIDUP

NAMA : MAILITA SARI

NIM : 856741951

UPBJJ : PRABUMULIH

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN :
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
2. Gerak Pada Tumbuhan
3. Respirasi Pada Makhluk Hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal

2. Gerak Pada Tumbuhan


a) Mengamati gerak seismonasti
b) Mengamati gerak niktinasti
c) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


a) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen).
b) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

C. ALAT DAN BAHAN


1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
a) Alat tulis
b) Tabel pengamatan
c) Alam sekitar

2. Gerak Pada Tumbuhan


a) Seismonasti dan Niktinasti
1) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
3) Stopwatch atau jam tangan 1 buah.
4) Alat-alat tulis dan penggaris.
b) Geotropisme
1) Pot berukuran kecil 2 buah
2) Tanah yang subur secukupnya.
3) Biji kacang merah secukupnya.
4) Air secukupnya.
3. Respirasi Pada Makhluk Hidup
1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
a. Botol ukuran kecil 3 buah
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Vaseline secukupnya.
e. Kapur sirih secukupnya.
f. Kapas secukupnya.
g. Kacang hijau yang sedang berkecambah secukupnya.
h. Kecoa/belalang 1 ekor.
i. Pipet tetes 1 buah.
j. Air yang diberi pewarna merah seckupnya.
2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbon dioksida
a. Kapur sirih secukupnya
b. Air suling/air tawar secukupnya.
c. Botol selai/botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah.
d. Plastisin secukupnya.
e. Sedotan limun 6 buah.
f. Spidol 1 buah.
g. Selang plastik kecil 1 meter.
h. Kertas saring 2 lembar.
i. Corong plastik ukuran kecil 1 buah.

D. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah
bernapas, perlu makan, bergerak terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang, dan
berkembang biak. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau
sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak
hidup. Perbedaan itu terutama tampak pada ciri–ciri fisiologisnya.
Mahluk hidup termasuk tumbuhan mempunyai kepekaan terhadap ransang dan mampu
bereaksi terhadap rangsang. Sifat ini dikenal dengan irritabilitas. Iritabilitas pada
tumbuhan disebabkan karena adanya bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan.
Pada bagian ini terdapat suatu celah yang disebut noktah yang menghubungkan sel satu
dengan yang lain. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara sel satu dengan lainnya oleh
benang-benang plasma yang disebut plasmodesmata. Tumbuhan tidak mempunyai organ
khusus sebagai penerima rangsang atau reseptor. Gerakan pada tumbuhan relatif tidak
terlihat, gerakan tumbuhan hanya dilakukan oleh sebagian tubuh tumbuhan dan tidak
seluruhnya, tetapi hal itu juga termasuk gerak (Harahap 2012: 46).
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun
tumbuhan. Pergerakan pada hewan sangat mudah Anda amati, sedangkan gerak pada
tumbuhan tidak mudah kita amati, kecuali beberapa tumbuhan tertentu, seperti yang
melakukan niktinasti dan seismonasti, yaitu pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica).
Gerak tubuh tumbuhan di bagi atas gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis adalah
gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, hal ini mudah kita lihat pada tumbuhan
bersel satu. Gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, di mana arah
geraknya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang. Gerak tropisme adalah gerak
dari sebagian tubuh tumbuhan, di mana arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang. Tropisme positif, jika arah geraknya menuju arah datangnya rangsang,
sebaliknya disebut tropisme negatif, jika arah gerakannya menjauhi arah datangnya
rangsang (Rumanta dkk., 2019: 1.3).
Berdasarkan atas penyebab tirnbulnya gerak, dapat dibedakan antara gerak turnbuh dan
gerak turgor. Gerak turnbuh adalah gerak yang ditirnbulkan oleh adanya perturnbuhan,
sehingga rnenirnbulkan perubahan elastis atau "irreversible". Gerak turgor adalah-gerak
yang tirnbul karena teijadi perubahan turgor pada sel-sel tertentu, dan sifatnya elastis atau
"reversible". Berdasarkan arah rangsangannya, gerak pada turnbuhan chbedakan rnenjadi
tiga, yaitu: gerakHygroskopis, geraketionorn, dangerakendonorn (autonorn). Gerak
Hygroskopis disebabkan oleh perbedaan kadar air. Gerak etionorn rnerupakan reaksi
gerak turnbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Sedangkan gerak
endonorn (autonorn) rnerupakan reaksi gerak turnbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari dalarn atau dari turnbuhan itu sendiri (Harahap 2012: 47).
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas berarti
memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah ke
sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen
dan menghasilkan karbondioksida.
Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari
lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya.
Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi),
dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
a) Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan (gunakan Tabel
1.1 di bagian akhir modul ini).
b) Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal Anda, seperti
kebun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal Anda.
c) Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang
Anda kenal nama jenisnya (minimal nama daerahnya).
d) Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
e) Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah Anda catat tersebut,
dengan cermat.
f) Bubuhkan tanda cek ( ) sesuai dengan ciri-ciri yang Anda amati, pada tabel
1.1, dalam lembar kerja yang disediakan di bagian akhir modul ini.

2. Gerak Pada Tumbuhan


a) Gerak seismonasti dan gerak niktinasti
1. Gerak seismonasti
a. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis dan penggaris.
b. Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya,
sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam
keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang,
selanjutnya diambil tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan
skop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat dipindahkan
ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
c. Letakkan pot putri malu yang siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap
daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
d. Catatlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja (Tabel 1.2) di
bagian akhir modul ini.

2. Gerak niktinasti
a. Sediakan dua buah pot putri malu
b. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
c. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
d. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan
kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar
tidak menyentuhnya.
e. Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
f. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-
hati (tidak menyentuh tanamannya).
g. Amati apa yang terjadi dengan putri malu tersebut dan bandingkan
dengan putri malu pada pot A.
h. Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada
Lembar Kerja (Tabel 1.3) di bagian akhir modul ini.

b) Gerak tropisme (geotropisme negative


1. Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong
dan diberi lubang di bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya dilakukan ditempat
terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
2. Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup
baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A pada pot pertama dan
label B pada pot kedua.
3. Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
4. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.4) di bagian
akhir modul ini.

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


a) Respirasi Memerlukan Udara (Oksigen)
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan
kapas secukupnya.
3. Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke dalam botol
yang telah diberi alat kapas pada langkah (b).
4. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,
kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal
sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin
menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan
udara di salam botol (Lihat Gambar 1.3 E-F).
5. Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat
dan rapi.
6. Olesi dengan vaseline celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan
airkemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat
jalannya percobaan.
7. Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunkan
spidol, kemudian letakkan secara horizontal (lihat gambar 1.4A).
8. Lakukan langkah a-g, degan cara yang sama, namun kecambah diganti
dengan kecoa atau belalang diberi label B (Gambar 1.4B).
9. Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai
kontrol) dan diberi label C (Gambar 1.4C).
10. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunkan pipet tetes,
tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah.
11. Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang waktu
5 menit selama 5 kali pengamatan.
12. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.5) yang
terdapat di bagian akhir modul ini.

b) Respirasi Menghasilkan Karbondioksida (CO2)


1. Membuat air kapur jenuh
a. Larut kapur tohor (jenis kapur yang apabila kena air mengeluarkan
panas) atau kapur sirih ke dalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh
b. Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang
jernih.
c. Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil, hati-hati
agar endapan kapur tidak ikut tersedot (Gambar 1.5 D).
d. Bila Anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot air kapur
menjadi keruh.
2. Tuangkan air kapur jenuh pada (A), (B), dan (C) dengan ukuran yang sama,
lebih kurang 50 ml.
3. Pasanglah perangkat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun dan plastisin,
seperti pada gambar 1.6 berikut.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Tabel 1.1
Ciri-ciri Makhluk Hidup
No. Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1. Semut
2. Kupu-kupu
3. Putri malu
4. Manusia
5. Cicak
6. Burung Gereja
7. Bunga Kertas
8. Belalang
9. Lalat
10. Kucing

Keterangan:
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang.
2. Bernapas
3. Perlu makan (nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang

2. Gerak Pada Tumbuhan


a) Gerak Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2. Hasil pengamatan gerak seimonasti
Jenis sentuhan
Reaksi daun putri Keterangan
No. pada daun
malu
putri malu
Daun sedikit Daun cepat membuka
1. Halus kembali
menutup
Daun perlu waktu lebih
Daun menutup agak kurang 2-3 menit untuk
2. Sedang
cepat membuka kembali

Daun perlu waktu lebih


Daun menutup kurang 4-5 menit untuk
3. Kasar
dengan cepat membuka kembali

Tabel 1.3. Hasil pengamatan gerak niktinasti


Reaksi daun putri malu
No. Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian

1. Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun tetap terbuka

Ditutup dengan penutup Daun tertutup


2. Daun terbuka
yang kedap cahaya

b) Gerak Geotropisme
Tabel 1.4. Hasil pengamatan gerak geotropisme negatif
Jenis Pengamatan hari ke- (cm) Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
Batang tumbuh
A 0,1 0,3 1,1 3,2 7,7 11,6 14 tegak

Batang tumbuh
menjauhi titik pusat
bumi dengan
B 0,2 0,4 1,2 3,5 8,0 12,2 14,5 membelok
mengikuti arah
cahaya matahari

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


a) Respirasi Memerlukan Udara (oksigen)
Tabel 1.5 Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)

Respirometer Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit


Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
(A) Kecambah Air turun Air turun Air turun Air turun Air turun
(B) Belalang Air turun Air turun Air turun Air turun Air turun
(C) Kontrol Air turun Air turun Air turun Air turun Air turun

b) Respirasi Menghasilkan Karbondioksida

Kondisi mula- Kondisi akhir


Botol percobaan
mula percobaan
(A) Diberikan oksigen dengan
Jernih Jernih
cara menarik nafas
(B) Diberikan karbondioksida
dengan cara menghembuskan Jernih Keruh
nafas
(C) Tidak diberlakukan apapun Jernih Jernih

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
a) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
Jelaskan!
Jawab:
Benar, tumbuhan memenuhi ciri–ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal
ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan,
daunnya akan menutup.
b) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Jawab :
Perbedaan
No. Persamaan
Tumbuhan Hewan
Melakukan pernapasan Tidak memiliki alat Umumnya
pernapasan khusus, memiliki alat
mengambil dan pernapasan khusus.
1.
mengeluarkan Mengambil dan
secara pasif. mengeluarkan gas
secara aktif.
Memerlukan makanan Dapat menyusun Makan makhluk
dan air makanan sendiri hidup lain.
dari zat-zat Makanan diambil
sederhana yang ada dalam bentuk
2.
di lingkungannya. padat dan cair.
Makanan diambil
dalam bentuk gas
dan cair
Tumbuh dan Tumbuh kembang Masa tertentu
Berkembang berlangsung selama serempak pada
hidupnya, ada di seluruh bagian
3. daerah tumbuh tubuh.
tertentu. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh tertentu, jumlah
menyebar dan
bercabang, jumlah bagian tubuh
bagian tubuh tak tertentu.
tentu.
Melakukan Pembuahanterjadi Pembuahan dapat
perkembangbiakan di dalam alat terjadi di dalam
perkembangbiakan tubuh maupun luar
betina. tubuh.
4.
Umumnya jumlah Umumnya jumlah
anak banyak, tidak anak terbatas
dipelihara dan dipelihara dan
dilindungi induk. dilindungi induk.
Menerima dan Reaksi lambat, Reaksi terhadap
memberikan terbatas, dan lebih rangsang cepat,
tanggapan terhadap pasif. simultan dan aktif.
5.
rangsang Umumnya Dapat berpindah
menetap/bergerak tempat.
sebagian tubuh

2. Gerak Pada Tumbuhan


a) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti! Jelaskan
alasan Anda memilihnya!
Jawab:
Tanaman lain yang melakukan gerak niktinasti adalah bunga merak (C.
pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Sama seperti putri malu,
kedua tanaman tersebut juga termasuk tanaman polong-polongan. Daun pada
tanaman polong-polongan akan menutup pada malam hari dan membuka pada
siang hari atau disebut gerak tidur.
b) Apa perbedaan antara gerak niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah
Anda lakukan? Jelaskan!
Jawab:
Gerak niktinasti adalah gerak menutupnya daun putri malu yang disebabkan
karena kondisi gelap. Bila gelap daun putri malu akan menutup dan sebaliknya.
Sedangkan gerak seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu yang
dipengaruhi rangsangan sentuhan. Semakin kasar sentuhan yang diberikan makan
akan semakin cepat daun putri malu menutup.
c) Pada percobaan gerak geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda
juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apa yang terjadi? Jelaskan.
Jawab:
Karena gerak fototropisme adalah gerak yang dipengaruhi rangsangan cahaya.
Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif, yaitu terjadi
pergerakan tanaman menuju ke arah datangnya cahaya matahari.

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


a) Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Jawab:
Guna kapur sirih pada percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah sebagai
pengikat karbon dioksida yang dihasilkan oleh makhluk hidup dalam percobaan
ini adalah belalang.
b) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer
(A), (B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
Jawab:
Respirometer A dan B bergerak karena berisi makhluk hidup dan respirometer C
tidak bergerak karena tidak berisi apa-apa
c) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol
manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
Jawab:
Air yang paling keruh yaitu B karena satu-satunya botol yang dihembuskan karbon
dioksida kemudian bereaksi dengan endapan garam pada kapur sirih membuat air
pada botol B keruh

H. PEMBAHASAN
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
• Ciri-ciri makhluk hidup:
1) Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang
Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan.
Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan
terang. Mahluk hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi
rangsangan.
2) Bernapas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup
mengambil oksigen(zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang (karbon
dioksida) serta uap air.
3) Perlu Makan (Nutrisi)
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk
hidup mempunyai cara berbeda–beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan
dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia
tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung padamakhluk hidup
lainnya.
4) Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh : Suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau
volume dan penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
Kembang : Proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi
dan lingkungan.
5) Berkembang biak
Berkembang biak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya.

2. Gerak Pada Tumbuhan


Hasil pengamatan pada praktikum gerak seismonasti menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh sentuhan terhadap menutup dan membukanya daun putri malu. Saat diberi
sentuhan halus daun putri malu menutup sedikit dengan lambat. Saat diberi sentuhan
sedang menunjukkan daun putri malu menutup agak banyak dengan kecepatan lenih
cepat. Setelah diberi rangsangan sentuhan kasar makan daun beserta tangkai putri malu
menutup keseluruhan dan terkulai ke bawah. Lamanya waktu bagi daun putri malu untuk
membuka kembali setelah menutup berbeda-beda, sesuai halus kasarnya sentuhan.
Semakin kasar sentuhan yang diberikan makan akan semakin cepat daun putri malu
menutup. Manurut Harahap (2012: 50), Jika ujung daun putri malu disentuh maka akan
terjadi aliran air yang menjauhi daerah sentuhan. Adanya aliran air ini menyebabkan
kadar air di daerah sentuhan berkurang, sehingga tekanan turgomya mengecil. Akibatnya
daun putri malu akan menutup dan tampak seperti layu. Lamanya waktu menutup
tergantung pada suhu dan keras halusnya getaran.
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pada putri malu yang mendapat
perlakuan ditutup kardus kedap cahaya dan yang tidak menunjukkaan perbedaan. Pada
putri malu yang mendapat perlakuan ditutup kardus kedap cahaya terjadi penutupan daun
dan tangkai terkulai ke bawah setelah ditutup selama 30 menit. Sedangkan pada putri
malu yang tidak mendapat perlakuan, daunnya tetap terbuka. Ini membuktikan adanya
gerak niktinasti, yaitu gerak menutupnya daun tumbuhan yang disebabkan karena
kondisi gelap. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Harahap (2012: 54), bahwa
niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut
juga gerak tidur. Misalnya, pada malam hari daun-daun tumbuhan polong-polongan akan
menutup dan akan membuka keesokan harinya ketika matahari terbit. Penelitian A.W.
Galston dan kawan-kawan mendeteksi adanya perpindahan ion kalium dari bagian atas
ke bagian bawah pulvinus dan sebaliknya. Perpindahan ion kalium telah menyebabkan
perubahan potensial osmotik yang besar pada sel-sel motor yang mengakibatkan daun
bergerak ke atas atau ke bawah.
Pada praktikum gerak geotropisme diketahui bahwa tanaman kacang hijau yang
diletakkan vertikal, batangnya tumbuh tegak. Sedangkan tanaman kacang hijau yang
diletakkan horizontal, batangnya membelok ke atas menjauhi titik pusat bumi. Dengan
demikian gerak geotropisme yang terjadi pada batang tanaman kacang hijau adalah
geotropisme negatif. Namun bagian akar pada kedua tanaman tersebut tetap bergerak
menuju titik pusat bumi, ini artinya gerak geotropisme yang terjadi pada akar adalah
geotropisme positif. Hal ini sesuai dengan penyatan Rumanta dkk. (2019: 1.3), bahwa
Tropisme positif terjadi jika arah geraknya menuju arah datangnya rangsang, sebaliknya
disebut tropisme negatif, jika arah gerakannya menjauhi arah datangnya rangsang.
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum gerak geotropisme, batang kedua tanaman
bergerak menuju arah cahaya matahari. Hal ini menunjukkan adanya gerak forotropisme
positif. Hal ini sesuai pernyataan Harahap (2012: 48), yang menyatakan bahwa
fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerak bagian
tumbuhan yang menuju ke arah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak
ujung batang tumbuhan membelok ke arah datangnya cahaya.

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


1) Percobaan respirasi memerlukan udara (oksigen)
a. pada tabung A berisi kacang yang berkecambah pada 5 menit pertama air berwarna
berjalan pada 0,5 cm kemudian 0,6 cm pada 5 menit kedua, selanjutnya 0,7 cm pada
5 menit ketiga, 1,2 cm pada 5 menit keempat dan 1,5 cm pada 5 menit kelima.
b. pada tabung B berisi serangga jangkrik pada 5 menit pertama air berwarna berjalan
pada 1 cm dan 1,5 pada 5 menit kedua, 1,7 cm pada 5 menit ketiga, 2,5 cm pada 5
menit keempat dan 2,9 cm pada 5 menit kelima.
c. pada tabung C tanpa adanya makhluk hidup tidak berjalan, yakni selalu berada pada
angka 0 tidak bergerak sama sekali.

2) Percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida


a. Botol percobaan A dengan kondisi mula-mula air jernih dan hiruplah udara pada botol
A kemudian dihembuskan pada botol B membuat botol A tetap jernih karena udara
tidak dihembuskan pada botol A.
b. Botol percobaan B yang mula-mula jernih dan kemudian dihembuskan udara dari
botol A lama-kelamaan botol B menjadi keruh.
c. Botol percobaan C yang tanpa perlakuan tetap jernih pada mula-mula dan akhir
percobaan.

I. KESIMPULAN
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri
atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda
tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan
terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan
pernafasan.

2. Gerak Pada Tumbuhan


Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum berjudul gerak pada tumbuhan
antara lain:
a) Semakin kasar rangsangan sentuhan yang diberikan pada tanaman putri
malu maka akan semakin cepat pula daunnya menutup.
b) Tanaman putri malu yang ditutup dengan kardus kedap cahaya, daunnya
akan menutup.
c) Batang tanaman kacang merah yang diletakkan secara horizontal akan
tumbuh menjauhi titik pusat bumi, yaitu geotropisme negatif.
d) Gerak batang tanaman kacang merah menuju arah cahaya matahari
merupakan gerak fototropisme positif.

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup pasti
melakukan respirasi yang membutuhkan oksigen. setelah kita menghirup oksigen
lalu menghasilkan karbondioksida, ini terlihat pada percobaan penghembusan botol
berisi air kapur sirih dengan karbondioksida yang membuat air kapur menjadi keruh.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Untuk praktikum ciri-ciri makhluk hidup tidak terlalu banyak kesulitan yang kami hadapi
dikarenakan hanya mengamati makhluk hidup itu sendiri. Hanya saja mungkin kesulitan
dalam pengambilan dokumentasi terutama hewan karena makhluk hidup pada dasarnya
bergerak jadi ketika di dokumentasikan terkadang hilang/ntah sudah pergi kemana.
Kesulitan yang dialami pada praktikum ini adalah saat menanam kacang merah, ada biji
yang tidak tumbuh dengan baik sehingga tidak dapat diamati. Saran dari kami untuk
penanaman kacang merah pada praktikum geotropisme di tanam oleh lebih dari satu
orang. Variabel yang diamati pada praktikum gerak geotropisme selama 1 minggu akan
lebih baik jika diperjelas di prosedur percobaan, pengamatan tinggi tanaman atau
morfologinya.
Kesulitan yang dialami ketika melakukan praktikum tentang respirasi pada makhluk
hidup adalah saat proses praktikum menutup lubang pada botol agarudara tidak masuk
disini kalo tidak hati hati sat melakuknnya praktikum kita bisa gagal.

K. DAFTAR PUSTAKA
Harahap, F. 2012. Fisiologi Tumbuhan: Suatu pengantar. http://digilib.unimed.ac.id/
1641/5/Bab%20V.pdf. Medan. Universitas Negeri Medan.
Rumanta, M., Iryani, K. & Hartinawati. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka.

L. Foto/Video Praktikum
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Dokumentasi ketika melakukan


praktikum

Kucing Bunga Kertas Semut

Putri malu

Beberapa makhluk hidup yang


sempat terdokumentasi saat
Manusia melakukan praktikum

Cicak

Tahap akhir :
Berdiskusi mengenai hasil
pengamatan tentang ciri-ciri
makhluk hidup

2. Gerak Pada Tumbuhan


a) Gerak Niktinasti dan Gerak Seismonasti
1. Gerak Niktinasti
Putri malu yang tidak
ditutup kardus kedap
cahaya

Putri malu setelah ditutup


kardus kedap cahaya
selama ½ jam

Daun putri malu membuka


kembali setelah kardus
dibuka selama ½ jam.

2. Gerak Seismonasti

Putri malu sebelum


percobaan

Daun putri malu lambat


menutup

Daun putri malu agak cepat


menutup

Daun dan tangkai putri malu


cepat menutup
b) Gerak Geotropisme

Foto awal kegiatan

Foto ketika pengamatan


berlangsung

Pengamatan Hari Terakhir

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


Tahap Awal / Pembukaan

Menyiapkan alat dan bahan


Proses Kegiatan

Melakukan Praktikum

Tahap Akhir
Berdiskusi untuk menentukan
hasil pengamatan, kesimpulan,
dan penulisan laporan

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN


PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
3. Perkembangbiakan tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Mengamati Pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


a) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah ( Droshophila sp ) dari
telur sampai imago ( Dewasa )
b) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

3. Perkembangbiakan tumbuhan
Mengamati Struktur bunga

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a) Biji kacang merah 6 buah
b) Botol jam ( selai ) 2 buah
c) Kertas saring secukupnya
d) Kertas label secukupnya
e) Gunting 1 buah

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


a) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
b) Botol jam ( selai ) 3 buah
c) Pisang ambon secukupnya
d) Tape ketela pohon secukupnya
e) Sendok makan 1 buah
f) Kertas saring secukupnya
g) Lalat buah ( Droshophila sp ) lebih kurang 20 ekor

3. Perkembangbiakan tumbuhan
a) Loup ( kaca pembesar ) 1 buah
b) Pinset 1 buah
c) Pisau / silet 1 buah
d) Bunga kembang sepatu 1 buah ( bisa di ganti dengan bunga lain yang ada di
daerah anda )

D. LANDASAN TEORI
Menurut Rizal akbar jaya pranata (2020), tumbuhan adalah organisme hidup yang
menutupi sebagian besar daratan planet bumi sehingga sangat mudah untuk menemuinya
dimana mana. Hal tersebut termasuk rumput, pohon, arti bunga, semak, pakis, lumut dan
banyak lagi. Tumbuhan adalah anggota dari kingdom plantae, salah satu ciri khas
tumbuhan yang tidak dimiliki oleh organisme lain adalah kemampuannya untuk membuat
makanan sendiri sebagai proses fotosintesis karena memiliki klorofil atau zat hijau daun,
namun terdapat pengecualian karena ada beberapa tumbuhan yang hidup secara parasit.
Definisi pertumbuhan dalam arti sempit berarti pembelahan sel (peningkatan jumlah)
pembesaran sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini merupakan proses yang tidak
dapat berbalik (irreversible). (gardner franklin p:1991)
Bunga adalah bagian tanaman mengandung struktur alat perbanyakan generatif.
Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada
bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga
majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga. Pada umumnya bunga memiliki 4
organ utama, yaitu : kelopak (kaliks), mahkot (korola), benang sari (andresium) dan putik
(geyenesium). Benang sari terdiri dari tangkai sari (pilament) dan putik (stigma), tangkai
putik (style), dan bakal buah (opali) (nugroho, 2006) Berdasarkan kelengkapan bagian
bunga, bunga dapat digolongkan ke dalam bunga lengkap yaitu bunga yang memiliki 4
organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan putik) ; dan bunga tak lengkap, yaitu
bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut kita tidak akan
mengetahui secara jelas atau detail tentang bagian masing-masing bunga jika tidak
melakukan penelitian.
Dari wikipedie (2023), Kembang sepatu (bahasa Jawa: kembang worawari; bahasa Latin:
Hibiscusrosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku malviaceae yang berasal dari Asia
Timur dan banyak ditanam sebagai tanam hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga
besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan ibrida bisa
berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis)
yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a) Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
b) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
c) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam
d) Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah ( kira-kira 1/10-nya )
e) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang ( kertas saring mengering )
tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji
f) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada tabel.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


a) Membuat medium lalat buah.
Untuk setiap botol diperlukan + 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan + 6 sendok makan penuh medium Dengan demikian
Anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
1. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
2. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela polion dengan
perbandingan 6 pisang: 1 tape menggunakan penumbuk atau blender.
3. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
4. Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah Anda lipat ke dalam
setiap botol kultur (botol selai).

b) Menangkap lalat buah.


Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena
itulah disebut lalat buah Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
1. Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar..
2. Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah tumpukan sampah.
3. Setelah sampai di tempat sampah. kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan Anda pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah
kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncang tong sumpah.
4. Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam
kantong plastik yang Anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap
tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong plastic.

c) Mengkultur lalat buah.


Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut.
1. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
Anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke
dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai
terendam/ terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
2. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
3. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
4. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
5. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa,
pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.11).

3. Perkembangbiakan tumbuhan
a) Mengamati bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, memperhatikan
bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
b) Menggambar bunga sepatu
c) Mencabut benang sari menggunakan pinset dan mengamatinya menggunakan
kaca pembesar ( loup ).

F. HASIL PENGAMATAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Tabel Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Gambar Panjang ( mm )
pertumbuhan Keterangan
No kecambah kacang Akar batang
merah
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akan terlihat
1 Tumbuh Akar 0 mm 0,mm Jelas terlihat
2 Terlihat Batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat Batang 5-10 mm 40 mm Terangkat keatas
4 Terlihat Batang 15 mm 60 mm Terangkat keatas
5 Terlihat Batang 25 mm 75 mm Terangkat keatas
6 Terlihat Batang 27 mm 85 mm Terangkat keatas
7 Terlihat Batang 33 mm 90 mm Terangkat keatas
8 Terlihat Batang 37 mm 110 mm Terangkat keatas
9 Terlihat Batang 43 mm 120 mm Terangkat keatas
10 Terlihat Batang 50 mm 135 mm Terangkat keatas
11 Terlihat Semakin panjang 70 mm 145 mm Terangkat keatas
12 Terlihat Semakin panjang 75 mm 155 mm Terangkat keatas
13 Terlihat Semakin panjang 80 mm 165 mm Terangkat keatas
14 Terlihat Semakin panjang 90 mm 180 mm Terangkat keatas

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

Hari Ke Kejadian/Perubahan

0 Tubuh berwarna kuning kecoklatan

1 Mulai bertelur (warna telur berwarna putih )


Telur menetas menjadi larva instar I ( berwarna putih
2 mirip belatung, ukurannya sangat kecil, dan jumlah nya
masih sedikit)

Ukuran larva lebih besar dan jumlah nya lebihbanyak dari


3 dan 4
hari kedua

Ukuran larva lebih besar dan di bagian belakang


5 tubuhnya ada bercak hitam danbergerak aktif (
merayap ke atas botol )

3. Perkembangbiakan tumbuhan

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab :
pada hari kedua yaitu mulai terelihat akar dengan panjang 2-3 mm danpanjang batang
20 mm

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


a) Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawab: pada hari ke- 2
b) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawaban: Pada hari ke-5 ukuran belatung lebih besar dan pada bagian belakang
tubuhnya ada bercak hitam dan bergerak aktif (merayap ke atas botol).

3. Perkembangbiakan tumbuhan
a) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Jawab : jumlahnya 93 buah
b) Apa fungsi benang sari dan putik ? jelaskan ?
Jawab : benang sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan ( stamen ) sedang putik
berfungsi sebagai alat kelamin betina ( pistil )
H. PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui pada minggu 1terdapat perubahanpada
umur 1 hari panjnag akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2
panjangnya mencapai 14 cm,begitu juga batang tumbhunya daun.Hal ini dikarnakan
sel terus embelah dan berddiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristemreteral.ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel-
selnya selalu membelah karna adanya aktivitas daun yang semula hanya satu helai kecil
tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga betambah panjang
kecambah kacang merah.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah dari telur sampai dengan
imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 5 hari setiap pagi dan
sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol plasti (botol air mineral) yang sudahada
makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 tubuhlalat
berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari pertama mulai ada bercak-bercak putih yang
tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-2 bercakbercak putih atautelur berubah
menjadi larva yang berwarna putih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi
bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke 3-4 dan dihari ke-5 larva
mulai bergerak aktif ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak
semakin aktiv dengan merayap ke atas botol dan ukurannya bertambah besar.

3. Perkembangbiakan tumbuhan
a) Kelopak bunga, merupakan bagian paling besar, berwarna hijau. Fungsinya untuk
melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip
b) Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga,
besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan
lebar, berwarna merah. Mohkota bunga untuk menarik serangga untuk untuk
datang menghisap madu dan membantu proses penyerbukan.
c) Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang
sari berbentuk panjang dan kecil, dan di ujungnya terdapat kepala sari. Berwarna
merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang
sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
d) Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga.
Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
betina

I. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur larva pupa,lalat muda dan lalat
dewasa imago

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Dalam waktu hanya 5 hari ( waktu yang terbatas ), Tahapan fase daur hidup lalat
buah adalah telur -> larva.

3. Perkembangbiakan tumbuhan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan
perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada di atas
benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu
dikembangbiakan dengan cara vegetative buatan yaitu stek batang dan mencangkok.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kesulitan yang saya alami adalah menangkap dan menunggu hasil dari telur lalat
buah hingga menjadi lalat buah dalam waktu 1 minggu.
2. Kesulitan yang dialami penulis dalam menyusun laporan praktikum ini adalah
sulitnya menyayat bagian-bagian bunga. Karena ketetapan dalam menyayat
dan pengamatan ketika penelitian adalah hal yang paling penting, karena
sangat berpengaruh pada hasil pengamatan.

K. DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Rizal Jaya Pratama. 2020. Pengertian Tumbuhan, Ciri, Jenis, Manfaat,
dan Contohnya https://dosenpertanian.com/pengertian-tumbuhan/ .
diakses pada tanggal 29 Oktober 2023 pukul 10.30
Franklin P. Gardner dkk. Fisiologi Tanaman Budidaya (terj. Herawati Susilo),
(Jakarta: UI-Press,1991), Hal. 247-248
Rumanta, Maman, dkk. Praktikum IPA di SD. Penerbit Universitas Terbuka.
Tanggerang Selatan. 2021.
Wikipedia. 2021. Kembang Sepatu
https://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_sepatu/ . Diakses pada
tanggal 29 Oktober 2023

L. Foto/Video Praktikum
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Deskripsi Foto
Siapkan alat dan bahan
seperti,kacangmerah 5 butir,kapas
dan botol tempat pertumbuhan
kacang merah
Kemudian simpan ditempat yang
teduh lalu amati petumbuhanya biji
kacang merah sudah terlihat akar
sedikit.
Setelah beberapa hari baru terlihat
akar dari biji kacang merah dan
siapuntuk dipindahkan .

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Persiapan alat dan bahan.
1. Plastic transparan
pembungkus ukuran besar
1 buah.
2. Botol.
3. Pisang secukupnya.
4. Tape ketela pohon
secukupnya.
5. Sendok makan 1 buah.
6. Kertas saring secukupnya.
7. Lalat buah (drosophila sp).

Mulai bertelur.
Telur berwarna putih.

Telur menetas menjadi larva


instar I ( berwarna putih mirip
belatung, ukurannya sangat
kecil, dan jumlah nya masih
sedikit)

3. Perkembangbiakan tumbuhan

Tahap Awal /
Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : MAILITA SARI

NIM : 856741951

UPBJJ : PRABUMULIH

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM

A. JUDUL PERCOBAAN :
1. Ekosistem Darat
2. Ekosistem Perairan
3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Ekosistem Darat
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

2. Ekosistem Perairan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan ekologi dalam ekosistem
darat dan ekosistem laut.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Ekosistem Darat
a) Alat Tulis
b) Kaca pembesar
c) Barometer
d) Lingkungan sekitar

2. Ekosistem Perairan
a) Alat tulis
b) Kaca Pembesar
c) Barometer
d) Termometer

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


a) Alat tulis.
b) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik dengan
komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu
ekosistem alami dan buatan.

Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan


komponen biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2:
1) Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di lingkungan darat. Contoh : Sawah, Hutan dan
taman.
2) Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-
lain.Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ekosistem Darat
a) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
b) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
c) Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
d) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
e) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
f) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
g) Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
h) Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan
kaca pembesar jika perlu.
i) Mencatat data pada lembar kerja
j) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

2. Ekosistem Perairan
a) Menentukan satu ekosistem buatan disekitar
b) Mengamati komponen abiotiknya yang meliputi air, udara dan Cahaya
c) Mengamati komponen biotiknya
d) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
e) Membuat kesimpulan secara singkat

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


1. Ekosistem darat
a) Perhatikan data pada tabel 2.2 atau tabel 2.4 dari percobaan 1(pilih salah satu).
Buatlah bagian rantai makanan pertama dari komponen biotiknya mulai dari
tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
b) tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1(herbivora) pada
urutan kedua selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen
2 (karnivora) pada urutan letiga dan seterusnya
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya sehingga
semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat
didalamnya.
d) dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi
buatlahjaring-jaring makanannya.
e) Bagan semuan rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada gambar
2.1 dan gambar 2.2 dalam lembar kerja dibelakang modul ini
f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trifik catat data
tersebut pada tabel 2.7 dalam lembar kerja modul ini.
g) Dari data pada tabel 2.7 buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok
tingkat trofik komponen biotiknya pada gambar 2.3 dalam lembar kerja
dibelakang modul ini

2. Ekosistem Perairan

a) Untuk ekosistem perairan buat bagan rantai makanan dan jaring-jaring


mkanannya berdasarkan pada yabel 2.6 caranya sama seperti yang
dilakukanpada ekosistem darat poin a) sampai dengan d).

b) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada gambar
2.4 dan gambar 2.5 dalam lembar kerja di belakang modul ini

c) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem


ini,kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik catat data
tersebut pada tabel 2.8 dalam lebar kerja dibelakang modul ini

d) Dari data pada tabel 2.8 buat bagan piramida ekologinya pada gambar
2.6 dalam lembar kerja dibelakang modul ini.

e) Buatlah kesimpulan mengenai rantai makanan,jaring-jaring


makananmaupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Ekosistem Darat
Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

NO KOMPONEN ABIOTIK KONDISI/KEADAAN


1 SUHU 28 C
2 CAHAYA CUKUP
3 ANGIN SEMILIR
4 TANAH SUBUR,BASAH
5 AIR SANGAT CUKUP

Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami

NO JENIS TUMBUHAN JENIS HEWAN


PENGURAI
1 RUMPUT BURUNG RAYAP
2 POHON JATI SEMUT CACING
3 POHON SENGON BELALANG BAKTERI
4 PEGAGAN KATAK JAMUR
5 POHON PINUS ULAR
Tabel 2.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

NO KOMPONEN ABIOTIK KONDISI/KEDAAN


1 ANGIN SEMILIR
2 TANAH KERING
3 AIR MENGALIR SEDIKIT
4 CAHAYA SANGAT CUKUP
5 SUHU 28 C

Tabel 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

NO JENIS TUMBUHAN JENIS HEWAN PENGURAI


1 PADI AYAM BAKTERI
2 RUNPUT TEKI BURUNG JAMUR
3 GULMA ULAT
4 POHON MANGGA KATAK
5 POHON PISANG TIKUS

2. Ekosistem Perairan
Tabel Komponen abiotik ekosistem perairan

NO KOMPONEN ABIOTIK KONDISI KEADAAN

1 Air Sedikit keruh


2 Udara Cukup
3 Cahaya Sangat cukup

Tabel Komponen Biotik Ekosistem Perairan

NO JENIS TUMBUHAN JENIS HEWAN PENGURAI


1 Lumut Ikan lele Bakteri
2 Eceng gondok Ikan mas Mikrobia lainya
3 Mata lele Ikan nila
4 Teratai Katak

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


a) Ekosistem Darat
Rantai makanan 1:
Padi → Tikus → Ular → Penguraian
Rantai makanan 2 :
Padi → Belalang → Katak → Ular → Pengurai
Rantai makanan 3 :
Padi → Ulat → Burung →Pengurai
Tabel 2.7
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat

Tingkat
Trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri

3 Daun Pisang Katak Ular Manusia Bakteri

4 Padi Tikus Kucing Bakteri

Eceng
5 gondong Katak Ular Bakteri

6 Daun Jambu Ulat Ayam Manusia Bakteri

7 Padi Belalang Burung Bakteri


8 Lumut Ular Bakteri
Manusi
9 Rumput Kambing Bakteri
a
10 Genjer Cacing Bakteri

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Ekosistem Darat
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian?
Jawab:
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

2. Ekosistem Perairan
Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem
darat dan ekosistem perairan?
Jawab:
Perbedaan yang tampak jelas antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah
komponen biotinya yang berupa hewan dan tumbuhan yang ada di dalamnya

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan?Jelasakan!
Jawab :
Komponen abiotik yaitu,air,tanah,dan udara hanya saja pada ekosistemdarat
jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
2) Ditanjau dari data yang diperoleh,pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya?mengapa demikian?
Jawab :
perbedaan yang tampak antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah
ekosistem darat lebih banyak jumlahnya di bandingkan dengan ekosistem perairan.
yang paling banyak komponen biotiknya adalah ekosistem darat karena jenis
makhluk hidupnya lebih kompleks.
H. PEMBAHASAN
1. Ekosistem Darat
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah
populasi komponen biotiknya.

2. Ekosistem Perairan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam
ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem
Perairan Alami yang ada di laut.

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


Dalam ekositem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan
antaramahkluk hidup yang satu dengan yang lainnya,sebuah ekosistem akan seimbang
dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen tingkat 1 konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen tingkat 2 dan seterusnya,struktur trofik tertinggi dari pengamatan diatas
adalah ular dan burung elang pada ekosistem darat dan manusi pada ekositem perairan.

I. KESIMPULAN
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem
darat alami lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
Ekosistem darat adalah ekosistem yang terdapat di daratan, ekosistem ini biasanya juga
disebut bioma.

2. Ekosistem Perairan
Ekosistem air merupakan ekosistem yang habitatnya berada di perairan, serta flora
fauna dan organisme lainnya adalah organisme peraiaran.

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


Rantai makanan,jaring-jaring makanan dan piramida makanan merupakan satu
kesatuan berturut-turut yang tidak dapat dipisahkan dimana rantai makanan adalah
bagian dari jaring-jaring makanan terbentuk piramida ekologi karena adanya jaring-
jaring makanan.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami pada praktikum ini adalah ketika menentukan lokasi yang
akan dipakai kemudai keterbatasan waktu anggota kelompok Serta keterbatasan
mendekteksi jenis hewan air yang ada.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,M.(2019).Praktikum IPA di SD.Jakarta:PT PrataSejati Mandiri

L. Foto/Video Praktikum
1) Ekosistem Darat

Deskrpsi Foto
Ekosistem darat
Yang harus dilakukan adalah
mengamatiekosistem di
lingkungan sekitar
Lalu foto yang ada di sekitar anda
misalnya tanah,pohon pinang,dan
air itu termasuk salah satu
ekosistem abiotik dan
ekosistem biotik . seperti yang
dijelaskanpada tabel diatas.

Setelah melakukan pengamatan


dilingkungan sekitar lalu
tuliskansemuanya di tabel
pengamatan.

2) Ekosistem Perairan

Deskripsi Foto
Siapkan alat dan bahan lalu pergi
kelingkungan sekitar cari tumbuhan yang
termasuk ekosistem perairan yang ada fotodan
dokumentasikan

Yang termasuk ekosistem perairan yang


ditemukan dilingkungan sekitar adalah:
teratai, air, dan tanah mereka termasuk
kedalam komponen abiotik perairan.
Setelah melakukan pengamatan terhadap
ekosistem air lalu tuliskan semuanya di tabel
pengamatan tentang ekosistem perairan baik
yang termasuk dalam komponen abiotik dan
biotik.

3) Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi

Deskripsi Foto
Siapkan alat dan bahan,lalu pergi
kelingkungan sekitar

Buatlah rantai makanan,Jaring-jaring


makanan,piramida ekologi, pertama dan
komponen biotiknya,tentukan jenis hewan
pertama sebagai konsumen 1 selanjutnya
tentukan jenis hewan kedua sebagai
konsumen dan seterusnya.

Jika sudah semuanya lalu tuliskan hasil


pengamtan kedalam tabel pengaamatan yang
telah disediakan.

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. JUDUL PERCOBAAN :
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
a) Neraca analitik 1 buah.
b) Tabung reaksi 14 buah
c) Rak tabung reaksi 1 buah.
d) Gelas kimia 1000 mL 7 buah
e) Pengaduk 7 buah
f) Mistar dengan skala mm 1 buah.
g) Kertas untuk label secukupnya.
h) Kecen Air ledeng/ air PDAM secukupnya.
i) Air ledeng/air PDAM secukupnya.
j) Bawang merah 14 siung.
k) Deterjen serbuk 1 gram

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


a) Naraca analitik/sendok the 1 buah
b) Gelas kemia 600 ml 10 buah
c) Kertas saring/tissue seculupnya
d) Kertas timah secukupnya
e) Mistar dengan skla mm 1 buah
f) Kertas untuk lebel secukupnya
g) Gelas kimia 1000ml 1 buah
h) Air ledeng secukupnya
i) Deterjen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman,
pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimilikinya manusia telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit.
Dalam. upaya memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya
masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem
(lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup ,zat, energi, dan
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berubahnya tatanan air atau
udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang
atau tidak berfungsi lagi dengan baik.
Pencemaran lingkungan dapat dikatagorikan menjadi pencemaran air,udara, tanah, logam
berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen . sedanagkan
deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak
bumi , yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif.
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji
yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang
terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar)
dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel
mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari
asam sulfonat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12.5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3.1% serta kontrol yang
berupa air ledeng /air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label
sebagai berikut.
Label 1:100%
Label 2:50%
Label 3:25%
Label 4:12.50%
Label 5:6,25%
Label 6:3,10%
Label kontrol: air ledeng/air PDAM saja
2. Cara menyediakan larutan.
a) Larutkan, satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/ PDAM hingga 1000
Ml. Kemudian beri label 100%
b) Ambil 500 mL. Larutan detejen 100% lalu tambahkan air ledeng/ PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 50%
c) Ambil 500 mL. larutan deterjen 50% lalu tambahkan air ledeng/ PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%
d) Ambil 500 mL.larutan deterjen 25% lalu tambahkan air ledeng/ PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 12.50%
e) Ambil 500 mL.larutan deterjen 12.50% lalu tambahkan air ledeng/ PDAM
hingga 1000 mL.Kemudian beri label 25%
f) Ambil 500 mL.larutan deterjen 6,25% lalu tambahkan air ledeng/ PDAM
hingga 1000 mL.Kemudian beri label 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang miliki diameter hampir sama
dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kalit epidermis
untuk menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat d kulit epidermis tersebut.
Kupas jaga bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan dari hawang murah
tembut. Hati-hati agar lingkaran primordial ini tetap tersisa untuk pertumbuhan
akar.
4. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi hingga
penuh Setiap konsentrasi larutan yang sama disikan ke dalam dua tabung reaksi
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primondial terletak di bawah
hingga menyentuh larutan deterjen
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah
lain di atas tabung kontrol (yang hanya berist air Iedeng/PDAM)
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh
8. Setelah 72 jam, angkat hawang merah tersebut lala hitung panjang akarnya Rata-
ratakan panjang akar yang diperoleh setak setiap perlakuan Bila ada panjang akar
yang mencolok perbedaannya diabaikan ( tidak usah di rata-ratakan ) Tuliskan
hasil pengamatan Anda pada Tabel 2.9 dalam Lembar Kerja di belakang modul
ini
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentras larutan dengan
menggunakan rumus.

IG = rata – rata panjang akar kontrol – rata- rata panjang altar konsentrasi x x100
Rata- rata panjang akar kontrol

10. Buatlah grafik IG50 / hambatan pertumbuhannya pada grafik 2.1 dalam Lebar
Kerja di belakang modul ini,

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


a) Sediakan larutan deterjen 100%,50%,25%,12,5%,6,25%,3.10% serta control yang
berupa air ledeng/ PDAM.lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi
lebel sebagai berikut.
a. Lebel I : 100%
b. Lebel II : 50%
c. Lebel III : 25%
d. Lebel IV : 12,5%
e. Lebel V : 6,25%
f. Lebel VI : 3,1%
g. Lebel control : ( air ledeng/ PDAM)
b) Cara menyedikan larutan cara membuat larutan untuk konsentrasi pada pratikum
ini dapat dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1: pengaryh
deterjen terhadap pertumbuhan akar kacang hijau ( alium capa)
c) Sediakan enam gelas kimia lain,beri lebel control,I,II,III,IV,V,danVI masing masig
debe5i lingkaran kertas sarig/kertasvtissue(lihat pada gambar 2.1)
d) Masukan kacang hijau ke dakam aitr pada gelas kimia.buangalah kacang yang
mengapung,sementara kacang hijau yang tengelam yang digunakan dalam
percobaan ini (kacang hijau terpilih)
e) Dari kacang hijau terpilih ,ambil 10butir lalu rendam dengan larutan ,10 butir
dalam larutan ,II,10 butir dalam larutan III,10 butir dalam larutan IV ,10 butir
dalam larutanV,10 butir dalam larutan VI,10 butir dalam larutan control ( air
ledeng/PDAM) biarkan rendaman selama lima menit
f) Aturlah kacang hijau dakamgelas kimia dengan lebel yang sesuai ,atur yang baik
agar hilum mengarah kebawah.
g) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlebel sama,kira;kira 100ml
h) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada Cahaya yang dapat
masuk
i) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam pada setiap pengamatan ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar 0 MM Jika pada pengamatan 2 hari 48
yang tidak tumbuh akarnya 0 MM dianggap kacang hijau mati catatlah hasil
pengamatan Anda pada lembar kerja tabel 2.10 di belakang modul
j) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan perkecambahan perkonsentrasi setelah 24
jam dan 48 jam grafik 2.2 dengan menggunakan warna yang berbeda misalnya 24
jam dengan warna merah 48 jam dengan warna hitam

F. HASIL PENGAMATAN
1. Pengaruh Dertjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Untuk hasil pengamatan mengacu pada tabel pengamatan Hlm 2.24

No konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)


1 kontrol 2 0
2 3,1% 1,5 25
3 6,25% 1,3 35
4 12,5% 1 50
5 25% 0,5 75
6 50% 0 100
7 100% 0 100

7____________________________________________________

6____________________________________________________

5____________________________________________________

4____________________________________________________

3____________________________________________________

2____________________________________________________

1____________________________________________________

Konsentrasi 0 3,1 6,25 12,5 25 50 100

Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

2. Pengaruh Dertjen Terhadap Perkecambahan


Konsentrasi larutan detergen
No Hari ke-1 (24)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata- 1 1 2 2 3 4 6
rata

No Konsentrasi larutan detergen


Hari ke-2 (24)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata- 2 2 3 3 4 5 7
rata
perkecambahan kacang hijau
8

0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,21% Kontrol

perkecambahan kacang hijau

perkecambahan kacang hijau


8
7
6
5
4
3
2
1
0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,21% Kontrol

perkecambahan kacang hijau

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akarnya?
Jawab :
konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar
bawang merah adalah 50%

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


1) Apa fungsi larutan 0( control)?
Jawab:
Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling
baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2) Apa kesimpulan anda bila apa larutan 0( control) ada kacang hijau mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul)
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah?
Jawab:
Gelas harus ditutup dengan kertas timah (diganti kardus) adalah untuk mengurangi
intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup,
pertumbuhannya akarnya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat
cahaya. Mengingat percobaan ini hanya 48 jam maka cara yang paling tepat
adalah dengan mengurangibahkan tidak memberikan cahaya matahari pada proses
pertumbuhan kacang hijau.

H. PEMBAHASAN
1. Pengaruh Dertjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Limbah domestik yang selama ini seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah deterjen. Deterjen mengandung surafaktan dan builders, filler, dan aditif. Dua
bahan terpenting pembuatan deterjen yakni surafaktan dan builders yang
diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia
dan lingkungan.
Percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merah
merupakan salahsatu tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena
bisa langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahan sel nya
bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar karena pada akar primordial
merupakan sistem yang masih bisa berkembang dengan baik sehingga mudah untuk
diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi deterjen
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah. Hal ini
dapat dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi larutan deterjen : konsentrasi
100% memiliki IG = 100%, 50% memiliki IG = 100%, 25% memiliki IG =75%,
12,5% memiliki IG = 50%, 6,25% memiliki IG = 35%, dan konsentrasi 3,1 %
memiliki IG = 25%.
Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah dikarenakan adanya
surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa dipermukaan air
sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan
organisme air kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian. Builders, salah
satu yang paling banyak dimanfaatkan didalam deterjen adalah phosphate . tetapi jika
dalam jumlah terlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara
(eutrofikasi) dalam air menurun .pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar
primordial tumbuh tidak optimal pada konsentrasi 12,5%, 6,25%, dan 3,1%. Hal ini
dikarenakan kelebihan dalam penambahan larutan.
Kekurangan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami setres. Sehingga
perkembangan tanaman bawang merah akan menurun dengan penurunaan derajat
setres air dan tanaman. Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha
memanfaatkan kekayaan alam. Melelui fikiran dan akal manusia menciftakan alat
dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia.
Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai ada banyak juga
dampak negatif yang dihasilakan.dampak negatif tersebut disebut dengan
pencemaran.
Definisi pencemaran yaitu masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat
fisik,kimia, maupun biologi, sehingga dapat mengganggu kesehatan, eksistensi
manusia dan aktivitas manusia serta orgasme lainnya

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan
Ada
4 tahap pencemaran yaitu:
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

I. KESIMPULAN
1. Pengaruh Dertjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Dari kegiatan pratikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran Perairan yang
dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari seperti deterjen serbuk dan lainnya. Deterjen dalam kadar tertentu dapat
mengganggu kehidupan organisme target maupun yang bukan target. Ditandai dengan
terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya makhluk
hidup tersebut

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi
tertentu(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi
pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan
pada akhirnya akan mati

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Sebutkan kesulitan dialami selama praktikum ini
1. Mencari banyak bahan yang tidak mudah di cari seperti kertas timah,kertas saring.
2. Kurang fokus, karena anak2 dan hewan peliharaan (kucing)
Menganggu baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Sulit mencari bawang yang ada akarnya dan yang bentuknya sama
4. Kacang hijau ada yang kurang bagus.
5. Di rumahku terdapat banyak anak kecil yang selalu mau mengambil kacang
hijaunya
K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Pratikum IPA di SD. Jakarta: Prata sejati Mandiri

Susanto p,dkk.2004.Sains untuk SD dan MI kelas 4.Klaten: CV Sahabat

Rumanta, Maman dkk.2014. Materi Pokok Pratikum IPA di SD.


Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka

Suyud Warno Utomo, dkk (2023).Praktikum Ekologi. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

L. Foto/Video Praktikum
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)

TAHAP AWAL Memasukkan akarnya


(bawang merah) saja ke dalam botol
yang sudah di beri masing2 takaran
deterjen sesuai dengan label yang
ada di botolnya.
Hasil pengamatan 24 jam
PH Ke-1 pertama mulai terlihat ada
perubahan yang terjadi pada akar
bawang merah.
Hasil pengamatan 24 jam ke 2
terlihat konsentrasi larutan deterjen
PH ke-2 minimum yang menghentikan
proses pertumbuhan akar bawang
merah adalah 50%.
2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

Deskripsi
foto/video

Tahap Awal /
Pembukaan

Deskripsi
foto/video

Proses Kegiatan

Deskripsi
foto/video

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai