Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MAKHLUK HIDUP DAN MAKHLUK


HIDUP LINGKUNGANNYA

DHEA AQHNIYA ARISANDI

856742874

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan nikmat-Nya yang di berikan
kepada kita. Shalawat teriring salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang senantiasa kita nanti nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti. Aamin. Adapun isi dari
laporan akhir ini adalah kumpulan dari setiap laporan mingguan selama praktikum
berlangsung. Laporan ini merupakan syarat untuk dapat mengikuti ujian Praktikum dan
merupakan syarat dalam mata kuliah Praktikum IPA di SD dalam fakultas keguruan dan ilmu
pendididkan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Terbuka UPBJJ
Palembang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidaklah dapat berhasil dengan begitu
saja tanpa adanya bimbingan, bantuan, motivasi, dan fasilitas yang diberikan. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
bersedia membantu baik moril maupun materil sehingga terselesaikannya laporan ini, rasa
hormat dan terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Bapak Fauzan Kurniawan, S,Pd.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Praktimum IPA di SD Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
2. Orangtua yang telah sepenuhnya mendukung terselesainya laporan ini.
3. Tak lupa teman-teman seprjuangan kelas 7A yang tidak bisa disebutkan satu
persatu sehingga laporan ini terselesaikan dengan baik.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahya atas bantuan dan bimbingan
yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Atas bantuan dan
partisipasi yang diberikan kepada penulis semoga menjadi amal ibadah disisi Allah SWT dan
mendapatkan balasan yang baik. Aamiin. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu kritik serta saran yang membangun masih saya harapkan untuk
penyempurnaan Laporan praktikum ini. Sebagai manusia biasa saya merasa memiliki banyak
kesalahan, oleh karena saya mohon maaf sebesar besarnya untuk kelancaran penyelesaian
laporan ini. Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini saya ucapkan
terima kasih. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan seperlunya.

Prabumulih, 4 November 2023


Peneliti,

DHEA AQHNIYA ARISANDI


NIM :856739084
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
HALAMAN LEMBAR DATA..........................................................................................iv
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN KARYA..........................................................v
JUDUL PERCOBAAN........................................................................................................
TUJUAN PERCOBAAN .....................................................................................................
ALAT DAN BAHAN ...........................................................................................................
LANDASAN TEORI ...........................................................................................................
PROSEDUR PERCOBAAN ...............................................................................................
HASIL PENGAMATAN .....................................................................................................
PERTANYAAN DAN JAWABAN.....................................................................................
PEMBAHASAN ...................................................................................................................
KESIMPULAN ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
KESULITAN YANG DIALAMI ........................................................................................
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM............................................................................................
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dhea Aqhniya Arisandi


NIM/ID Lainnya : 856742874
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)

Nama(Gelar) : Fauzan Kurniawan, S.Pd., M.Pd


NIP/Id Lainnya :
Instansi Asal : Pokjar UT Prabumulih UPBJJ Palembang
Nomor Hp : 082269304301
Alamat Email : Fauzan.kurniawan01@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Dhea Aqhniya Arisandi


NIM : 856739084
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Prabumulih, 4 November 2023


Yang membuat pernyataan

DHEA AQHNIYA ARISANDI


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
IPA DASAR DI SD MAKHLUK
HIDUP

NAMA : DHEA AQHNIYA ARISANDI

NIM : 856742874

UPBJJ : PALEMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN :
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
2. Gerak Pada Tumbuhan
3. Respirasi Pada Makhluk Hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup yang ada di sekitar tempat
tinggal

2. Gerak Pada Tumbuhan


1) Mengamati gerak seismonasti
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
1) Alat-alat tulis
2) Tabel pengamatan
3) Alam sekitar

2. Gerak Pada Tumbuhan


1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kardus
c) Stop watch
d) Alat-alat tulis dan penggaris

2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah/kacang hijau secukupnya

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen)
a) Botol Aqua 3 buah
b) Sedotan air 3 buah
c) Plastisin secukupnya
d) Vaselin secukupnya
e) Kapur sirih secukupnya
f) Kapas secukupnya
g) Kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah secukupnya
h) Belalang 1 ekor
i) Pipet tetes 1 buah
j) Air yang diberi pewarna merah secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri mahluk hidup baik hewan maupun
tumbuhan. Pergerakan pada hewan sangat mudah kita amati, sedangkan gerak pada
tumbuhan tidak mudah kita amati, kecuali beberapa tumbuhan tertentu, seperti yang
melakukan niktinasti dan seismonasti [tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)].
Gerak pada tumbuhan dibagi atas gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak
taksis adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, hal ini mudah kita lihat
pada tumbuhan bersel satu; gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan,
dimana arah geraknya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang; sedangkan gerak
tropisme adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Gerak tropisme ada dua yaitu tropisme positif dan tropisme negatif. Tropisme
positif adalah jika arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang, sebaliknya
disebut tropisme negatif, jika arah geraknya menjauhi arah datangnya rangsang.
Respirasi merupakan proses penghasil energi yang diawali dengan pengambilan
oksigen, penggunaannya untuk memecah zat, pengeluaran gas sisa berupa
karbondioksida dan uap air di dalam tubuh makhluk hidup.
Respirasi pada makhluk hidup dilakukan pada organ-organ tertentu, misalnya
paru-paru pada manusia dan mamalia termasuk lumba-lumba dan paus, insang pada
ikan, kulit dan paru-paru pada katak, trakea pada serangga, serta paru-paru dan pundi-
pundi udara (saat terbang) pada burung.
Sistem respirasi adalah system organ yang berfungsi untuk mengambil O 2 dari
atmosfer ke dalam sel-sel tubuh untuk mentranspor CO 2 yang dihasilkan sel-sel tubuh
kembali ke atmosfer.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
1) Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan (gunakan Tabel 1.1
dibagian akhir modul)
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, seperti kebun, sawah, hutan,
atau lingkungan lainnya (sesuai tempat tinggal)
3) Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan 5 tumbuhan) yang anda kenal
nama jenisnya
4) Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan
5) Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut
dengan cermat
6) Bubuhkan tanda cek (√ ) sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati, pada Tabel 1.1
dalam lembar kerja yang disediakan di bagian akhir modul.

2. Gerak Pada Tumbuhan


1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Untuk percobaan ini kami melakuannya bukan pada putri malu yang
ditanam pada pot, tetapi kami langsung mengamati tanaman putri malu
yang ada di tanah terbuka.
3) Selanjutnya kami melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling
kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan
penggaris.
4) Selanjutnya hasil pengamatan dicatat pada lembar kerja (Tabel 1.2)
dibagian akhir modul Praktikum IPA di SD.

b) Niktinasti
1) Menyiapkan dua tanaman putri malu.
2) Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan tanda B pada
tanaman putri malu kedua.
3) Mengamati tanaman putri malu yang diberi tanda A ditempat terbuka, dan
tanaman putri malu yang diberi tanda B ditutup dengan kotak karton atau
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
4) Biarkan tanaman putri malu yang diberi tanda B tertutup selama lebih
kurang setengah jam.
5) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
6) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
7) Catatlah hasil pengamatan dan tuangkan hasilnya pada lembar kerja (Tabel
1.3) dibagian akhir modul Praktikum IPA di SD.

3). Geotropisme
1) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah/kacang hijau. Caranya tanamlah
3 biji kacang merah/kacang hijau dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air
kemasan yang dipotong dan diberi lubang dibagian alasnya) 1-2 minggu
sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini
sebaiknya dilakukan ditempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan
berdiri dengan tegak.
2) Setelah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah/kacang hijau yang cukup
baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan
label B untuk pot yang lainnya.
3) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (Vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
4) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 1.4) yang ada pada
bagian akhir modul Praktikum IPA di SD.

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b) Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan
kapas secukupnya
c) Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke dalam botol
yang telah diberi alat kapas pada langkah (b)
d) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,
kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal
sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin
menutup botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara
di dalam botol
e) Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat
dan rapi
f) Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air
kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat
jalannya percobaan
g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan
spidol, kemudian diletakkan secara horizontal
h) Lakukan langkah a-g, dengan cara yang sama, namun kecambah diganti
dengan belalang dan diberi label B
i) Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai
kontrol) dan diberi label C
j) Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes,
tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah
k) Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan seang waktu 5
menit selama 5 kali pengamatan
l) Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Table 1.5) yang terdapat
di bagian akhir modul

F. HASIL PENGAMATAN
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Table 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
No. Nama Makhluk Hidup Ciri-ciri Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Kembang sepatu √ √ √
2 Burung pipit √ √ √ √
3 Pohon manga √ √ √
4 Pohon sukun √ √ √
5 Cacing tanah √ √ √ √
6 Kupu-kupu √ √ √ √ √
7 Pohon pisang √ √ √
8 Semut √ √ √ √ √
9 Belalang √ √ √ √ √
10 Cicak √ √ √ √ √
*) keterangan
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
2. bernapas
3. perlu makanan (nutrisi)
4. tumbuh
5. berkembang

2. Gerak Pada Tumbuhan

Tabel 1.2
Hasil pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan
N
pada daun Reaksi daun putri malu Keterangan
o
putri malu
1. Halus Daun menutup dengan lambat (+ 7 Daun cepat membuka kembali
detik) (+ 1 menit)
2. Sedang Daun menutup agak cepat (+ 5 Daun agak lambat membuka
detik) kembali (+ 2 menit)
3. Kasar Daun menutup dengan cepat (+ 3 Daun cukup lama membuka
detik) kembali (+ 3 menit)
Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasti
N Reaksi daun putri malu
Tanaman Putri Malu
o Mula-mula ½ jam kemudian
1. Di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2. Ditutup dengan penutup yang kedap Daun terbuka Daun tertutup
cahaya

Tabel 1.3
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis pot Pengamatan hari ke Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A 2 5 7 13 18 23 28 Lurus ke
atas
B 0,8 3 6 11 14 17 22 Membelok
mengikuti
cahaya

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


Table 1.5
Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Respirometer Keadaan air berwarna merah pada respirometer, 5 menit
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Label A. - Tidak turun Tidak turun Tidak turun Tidak turun
kecambah &
Kapur sirih
Label B. - Tidak turun Tidak turun Tidak turun Tidak turun
belalang &
Kapur sirih
Label C. kapur Turun Turun Turun Tidak turun Tidak turun
sirih

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan beraksi terhadap rangsang?
Jelaskan!
Ya, tumbuhan juga bergerak dan beraksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan
yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel
satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya
rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya
rangsang)

2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh
dan berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan :
 Tumbuhan :
 Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau
bergerak sebagian tubuh.
 Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan
gas secara fasif
 Dapat menyusun makanan sendiri dari zat-zat di sekitarnya
 Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh
tertentu. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh
tak tentu
 Pembuahan terjadi di dalam alat perkembangbiakan. Umumnya
jumlah anak banyak, tidak dipelihara dan dilindungi

 Hewan :
 Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas
secara aktif
 Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah
tempat
 Makan makhluk hidup lain
 Tumbuhan kembang terjadi dalam masa tertentu, serempat pada
semua bagian tubuh. Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti
 Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh atau di luar tubuh. Umumnya
jumlah anak terbatas, dipelihara dan dilindungi

2. Gerak Pada Tumbuhan


1) Sebukan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan
alasan Anda memilihnya!
Lamtoro (petai cina) dan daun kupu-kupu, tanaman tersebut akan menutup pada
saat malam hari dan akan terbuka kembali pada pagi hari.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
Anda lakukan? Jelaskan!
Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi dampak pengaruh gelap.
Sedangkan seismonasti merupakan gerak nasti yang terjadi dampak rangsangan
sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa
pudica) ketika disentuh.
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Karena gerak fototropisme adalah salah satu dari banyak tropisme tanaman atau
gerakan yang menanggapi rangsangan eksternal. Jenis fototropisme yang terjadi
pada percobaan geotropisme negatif adalah fototropisme positif, karena
pertumbuhan menuju kea rah cahaya.

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah sebagai
pengikat karbondioksida dan pemicu agar respirasi menjadi cepat.

2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer
(A), (B), dan (C)? Mengapa hal ini terjadi? Jelaskan!
Pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) dan (B) ada
pergerakan dimana pada respirometer (A) dan (B) terdapat mahluk hidup
didalamnya karena ada pergerakan udara didalamnya, sedangkan pada
respirometer (C) tidak terjadi pergerakan hal ini disebabkan didalam
respirometer (C) tidak terdapat mahluk hidup sehingga tidak terjadi pergerakan
udara didalamnya.
H. PEMBAHASAN
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Tumbuhan dan Hewan adalah makhluk hidup . Tumbuhan dan hewan memiliki ciri-
ciriyang sama yaitu: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu
makan,tumbuh dan berkembang. Tumbuhan melakukan gerak, tetapi tidak semua
gerak tumbuhan bisa diamati, ada beberapa tumbuhan misalnya putri malu,
mengatupdaunnya karena rangsang berupa sentuhan. Menjelang senja, daun
majemuk yangdimiliki oleh belimbing dan lamtoro mengatupkan daunnya karena
pengaruh gelap.

2. Gerak Pada Tumbuhan


Dari hasil pengamatan seismonasti dapat kita ketahui bahwa :
Gerak pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada saat disentuh secara
halus, sedang, dan kasar akan berbeda reaksinya terhadap bentuk rangsangan
tersebut. Bila disentuh secara halus maka daun putri malu akan menutup dengan
lambat dan cepat membuka kembali, bila disentuh dengan sedang daun agak cepat
menutup dan agak lambat membuka kembali, sedangkan pada saat disentuh secara
kasar maka daun tersebut akan dengan cepat menutup dan lebih lama untuk terbuka
kembali.
Dari hasil pengamatan niktinasti dapat kita ketahui bahwa :
Tanaman putri malu yang dibiarkan terbuka daunnya akan tetap terbuka
dikarenakan memiliki cahaya yang cukup, sedangkan tanaman putri malu yang
ditutup dengan kardus hitam kedap cahaya maka daunnya akan menutup karena
kekurangan cahaya.
Dari hasil pengamatan geotropisme dapat kita ketahui bahwa :
Tanaman kacang hijau yang kita tanam akan mengikuti cahaya matahari, walaupun
pot diletakkan secara horizontal (mendatar) maka pertumbuhannya akan membelok
mengikuti cahaya matahari atau menjauh dari titik pusat bumi.

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


Dari hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen) dapat kita ketahui
bahwa :
Respirasi benar memerlukan oksigen, dapat kita lihat dari pergerakan tetesan air
berwarna (eosin) pada respirator (A) dan (B) dimana didalam respirator tersebut
terdapat mahluk hidup yang melakukan pergerakan udara didalamnya ditunjukkan
dengan pada respirator (A) yang berisikan kacang hijau berkecambah air tetesan
pewarna (eosin) bergerak lambat dan pada respirator (B) air tetesan pewarna (eosin)
bergerak lebih cepat dikarenakan adanya belalang yang membutuhkan oksigen dan
selanjutnya pada respirator (C) air tetesan tidak bergerak menandakan tidak adanya
pergerakan udara didalamnya.

I. KESIMPULAN
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadaprangsang, bernafas memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan
maupun hewan meskipun adasedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan
bernafas.

2. Gerak Pada Tumbuhan


Dari hasil percobaan praktikum gerak pada tumbuhan yang telah dilakukan dapat
kita simpulkan bahwa seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada
tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi
titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).

3. Respirasi Pada Makhluk Hidup


Dari hasil percobaan praktikum respirasi pada mahluk hidup dapat kita simpulkan
respirasi memerlukan udara (oksigen).

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Gerak pada tumbuhan
Kesulitan yang dialami pada saat akan mengamati tumbuhan putri malu ditempat
terbuka yang banyak terdapat tanaman lain disekitarnya kita harus sangat berhati-hati,
jangan sampai tanaman lain tersebut kita sentuh dan mengakibatkan adanya rangsangan
bagi tanaman putri malu.
Respirasi pada makhluk hidup
Kesulitan yang dialami pada saat memasang plastisin sebagai penutup botol hingga
tertutup rapat dan rapi, tidak boleh ada kebocoran yang akan bisa menyebabkan
percobaan respirasi menjadi gagal.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://id.wikipedia.org/wiki/Fototropisme
Rela Amalyaningsih (Mahasiswa Prodi PIPA FTK UINSA)
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Respirasi-Mahluk-
Hidup-2014/konten5.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-respirasi/

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Ciri-ciri makhluk hidp pada bunga


kembang sepatu ialah, perlu makanan,
tumbuh dan berkembang

https://images.app.goo.gl/
sNUUS6UQ9HWZ7FEZ8
Lalu ciri-ciri makhluk hidup pada
kupu-kupu, dia bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas,
memerlukan makanan, tumbuh dan
juga berkembang

https://images.app.goo.gl/hXv1cMy82aKTA9nKA

Beda lagi dengan cacing tanah, yang


hanya mempunyai ciri-ciri bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang,
memerlukan makanan, dan bernafas https://images.app.goo.gl/rXABNLchpbSsi6ff9
2. Gerak Pada Tumbuhan (Seismonasti)

Putri malu disentuh secara halus


dengan menggunakan tangan
Pada gerakan halus daun menutup
dengan lambat dan cepat membuka.

Putri malu disentuh sedang dengan


menggunakan pena
Pada gerakan sedang daun menutup
agak cepat dan lambat membuka.

Putri malu disentuh secara kasar


dengan menggunakan penggaris
Pada gerakan kasar daun menutup lebih
cepat dan daun putri malu lebih lama
membuka kembali.

3. Gerak Pada Tumbuhan (Niktinasi)

Daun putri malu ditempat terbuka


akan tetap terbuka,

Sedangkan daun putri malu yang


ditutup dengan kardus akan
menutup semua karena tidak
mendapatkan cahaya yang cukup.
4. Gerak Pada Tumbuhan (Geotropisme)
Penanaman kacang merah dengan Tempat A
menggunakan dua tempat, satu LURUS KE ATAS
diletakkan secara horizontal
(mendatar), satu lagi secara vertical
(berdiri).
Pertumbuhan biji kacang merah
menjadi kecambah akan menjauh dari
pusat bumi dan mengikuti cahaya
matahari.

Tempat B

MEMBELOK MENGIKUTI
CAHAYA

5. Respirasi Pada Makhluk Hidup


Persiapan alat dan bahan untuk
percobaan respirasi pada mahluk hidup
untuk membuktikan respirasi perlu udara
(oksigen).
Proses kegiatan percobaan respirasi pada
mahluk hidup dengan memasukkan
semua alat dan bahan yang diperlukan
untuk membuat botol respirator (A), (B)
dan (C).
Melakukan pengamtan terhadap
percobaan respirasi pada setiap respirator
(A), (B), dan (C) dengan meneteskan air
berwarna (eosin) setiap 5 menit sebanyak
5 kali.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
3. Perkembangbiakan tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang merah.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari
telur sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

3. Perkembangbiakan tumbuhan
Mengamati struktur bunga

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1) Biji kacang merah 6 buah
2) Botol jam (selai) 2 buah
3) Kertas saring secukupnya
4) Kertas label secukupnya
5) Gunting 1 buah

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2) Botol jam (selai) 3 buah.
3) Pisang ambon secukupnya.
4) Tape ketela pohon secukupnya.
5) Sendok makan 1 buah.
6) Kertas saring secukupnya.
7) Lalat buah (Droshopilla sp.) + 20 ekor.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


1) Loup (kaca pembesar) 1 buah
2) Pinset 1 buah
3) Pisau/silet 1 buah
4) Bunga kembang sepatu 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran,
volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan
suatu proses menuju keadaan yang lebih sempurna.
Pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup selain ditentukan oleh faktor
genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan
dan temperatur. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri mahluk hidup guna
kelangsungan jenisnya.
Pertumbuhan dan perkembangan biakan tumbuhan dan hewan bisa secara
generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui proses
perkawinan, sedangkan perkembangbiakan vefetatif terjadi melalui berbagai cara
seperti : membelah diri, bertunas, fragmentasi pada hewan rendah, sedangkan pada
tumbuhan dengan menggunakan akar rimpang, geragih, dan umbi.
Metamorfosis adalah keseluruhan rangkaian perubahan bentuk dan ukuran sejak
telur sampai menjadi dewasa (imago). Perkembangan metamorphosis sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pada lalat buah (Drosophilla sp.) proses
perkembangan metamorphosis sangat dipengaruhi oleh media biakannya. Media biakan
ini selain tempat hidup lalat buah juga sebagai sumber makanan dari mulai larva hingga
imago. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media biakan
alami terhadap metamorphosis lalat buah (Drosophilla sp.)
Adapun siklus hidup Droshopilla sp. Adalah sebagai berikut. Telur Droshopilla sp.
berbentuk larva. Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian kulit. Larva
besar kemudian akan bergerak menuju tutup botol dan lama-lama pergerakannya
melamban dan siap menjadi pupa. Pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca
dekat sumbat botol dan pada kertas saring. Mula-mula pupa berwarna kuning,
kemudian menjadi coklat tua dan akhirnya menetas menjadi imago (lalat dewasa).
Struktur bunga sepatu terdiri dari kelopak, mahkota, putik, benang sari, dan
ovarium. Letak putik (alat kelamin betina) lebih tinggi dibanding dengan benang sari
(alat kelamin jantan), sehingga serbuk sari tidak sulit melakukan penyerbukan. Oleh
karena itu bunga sepatu tidak menghasilkan buah.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1) Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
2) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan kedalam botol selai sehingga
menempel pada dinding bagian dalam.
4) Siapkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10nya).
5) Simpanlah sediaan ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah, tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar
kerja (Tabel 1.10) di bagian akhir Modul Praktikum IPA di SD.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan + 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan + 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut :
a. Sediakan alat penumbuk, pastikan alat-alat tersebut dalam kedaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk.
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat ke
dalam botol kultur (botol selai).

2. Menangkap lalat buah


a. Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastic
b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan pegang pada pangkalnya kemudian
arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan
dengan cara memukul atau mengguncang-guncang tong sampah.
d. Lalat buah akan berterbangan dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik yang kita pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap mulut
kantong plastik ditutup dengan cepat.

3. Mengkultur lalat buah


Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebaga berikut :
a. Masukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik ke dalam botol
kultur dengan hati-hati. Hati-hati jangan sampai terendam/terkena medium.
Sebaiknya diletakkan diatas kertas saring. Jika lalat dibius dengan
ether/chloroform lalat buah akan siuman dalam waktu + 5 menit.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur.

Misalnya setiap jam 11.00


Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna,
dan keluarnya lalat dewasa (imago).

3. Perkembangbiakan tumbuhan
1) Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya
2) Gambarlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja (gambar 1.1), dan
lengkapilah dengan keterangan gambar
3) Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang anda
amati
4) Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5) Untuk mengamati benang sari, anda harus menyingkirkan bagian mahkota
bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat
pada mahkota bunga? Catatlah hasil pengamatan anda. Dengan
menggunakan kaca pembesar (loup), amatilah bagian kepala sari (anthera).
Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada
kepala sari?
6) Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga.
Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium,
tangkai putik, dan kepala putiknya.
7) Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik, dan kepala
putik. Tuangkan hasilnya pada lembar kerja (gambar 1.2) dibagian akhir
modul ini.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Tabel 1.10.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah
Har Gambar Pertumbuhan Panjang (mm)
Keterangan
i ke Kecambah Kacang Merah Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 cm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 cm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 1-2 mm 1 cm Akar mulai memanjang
3 Terlihat batang 2-3 mm 3 cm Akar mulai memanjang
4 Terlihat batang 5 mm 6,5 cm Akar mulai memanjang
5 Terlihat batang 5-6 mm 12,5 cm Akar mulai memanjang
Akar dan batang mulai
6 Terlihat batang 10 mm 16 cm
memanjang

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Tabel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari ke Waktu pengamatan Kejadian/perubahan


0 11.00 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 11.00 Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak warna putih)
2 11.00 Sebagian telur menetas menjadi larva
3 11.00 Masih banyak yang menetas dari gelas aqua
4 11.00 Larva mulai bergerak aktif
5 11.00 Hamper menyerupai pupa tubuhnya memendek
6 11.00 Sudah jadi pupa
7 11.00 Menyerupai bentuk Drosophilla seperti induknya
8 11.00 Sudah menjadi Drosophilla dewasa dan siap untuk terbang

3. Perkembangbiakan tumbuhan
3.1 Struktur bunga
Morfologi bunga sepatu

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1) Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 1-2 mm dan
panjang batang 1 cm.
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam
botol.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawab : Lalat buah meletakkan telur-telurnya pada medium di hari ke 2
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawab : Hari ke 6, sudah jadi pupa.

3. Perkembangbiakan tumbuhan
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Jawab : putiknya berjumlah 5 buah, sedangkan benang sari berjumlah kurang
lebih 60 buah, namun setiap bunga bisa berbeda (pada umumnya berjumlah
banyak)

2) Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan


Jawab : membantu proses penyerbukan pada tumbuhan. benang sari berfungsi
alat perkembangbiakan jantan. Dan putik berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan betina.

H. PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya
daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat
dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada
ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal.
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1
helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan
bertambah panjangnya batang kecambah.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Dari pengamatann yang saya lakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drosophila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama 2 kali sehari selama 8 hari setiap pagi dan
sore. Dimana lalat buah disimpan didalam gelas aqua yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan diruangan yang teduh.
Pada hari ke 0 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari ke 1 mulai
ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke 2 bercak-
bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna putih, bersegmen dan
mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari
ke 4 mulai bergerak aktif ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya
bergerak semakin aktif dengan merayap keatas botol dan ukurannya bertambah besar.
Pada hari ke 5 bentuknya hamper menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai
memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari ke 6
sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat
diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas Pada hari ke 7 lalat buah mulai
menyerupai bentuk drosophila atau seperti induknya tetapi ukurannya kecil dan
sayapnya belum terbentang.
Dan di hari ke 8 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa dri gelas aqua dan siap
untuk terbang.

3. Perkembangbiakan tumbuhan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, yaitu pengamatan struktur bunga
sepatu, diperoleh hasil pengamatan seperti pada gambar diatas. Bunga merupakan
alat bantu dalam perkembangbiakan secara seksual dan merupakan bagian dari
tanaman. Bagian-bagian yang berhasil diamati ketika praktikum adalah tangkai
bunga, kelopak, dasar bunga, mahkota, kepala sari dan tangkai sari, kepala putik dan
tangkai putik, serta ovarium.

I. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi,
jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur larva  pupa  lalat muda 
lalat dewasa atau imago.

3. Perkembangbiakan tumbuhan
Struktur bunga sepatu terdiri dari kelopak, mahkota, putik, benang sari, dan ovarium.
Letak putik (alat kelamin betina) lebih tinggi dibanding dengan benang sari (alat
kelamin jantan), sehingga serbuk sari tidak sulit melakukan penyerbukan. Oleh karena
itu bunga sepatu tidak menghasilkan buah.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami adalah pada saat pengamatan kita harus benar-benar jeli
dalam mengukur akar dan batang kecambah tersebut.
Kesulitan saat praktikum, adalah saat penangkapan lalat perlu kesabaran dan
kehati-hatian.
Kesulitan saat mengamati bunga kembang sepatu adalah menghitung benang sari
yang ada pada bunga dengan menggunakan pinset secara teliti.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://academia.co.id/laporan-praktikum-perkecambahan-biji-kacang-hijau/
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 1, Ed. April 2013, Hal. 1-66 Jurnal Biotik,
ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 1, Ed. April 2013, Hal. 1-66
https://pdfcoffee.com/praktikum-ipa-lalat-buahdocx-pdf-free.html
L. Foto/Video Praktikum

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Tahap awal kegiatan

Biji kacang merah


direndam semalaman

Proses Kegiatan

Biji kacang merah mulai tumbuh


dan berakar

Tahap Akhir

Sampai hari ke -7, tumbuhan


kacang merah mulai memanjang

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

Menyiapkan bahan seperti buah pisang,


gunting, cangkir aqua, tape ketela,

Pada hari ke 0 tubuh lalat tetap


berwarna kuning kecoklatan. Dan
dihari ke 1 mulai ada bercak-bercak
putih yang tidak lain itu adalah telur.
Kemudian dihari ke 2 bercak-bercak
putih atau telur berubah menjadi larva
yang berwarna putih, bersegmen dan
mirip dengan belatung tetapi bentuknya
sangat kecil. Proses ini terus terjadi
sampai hari ke 4 mulai bergerak aktif
ditandai dengan tubuhnya yang
menggeliat. Tubuhnya bergerak
semakin aktif dengan merayap keatas
botol dan ukurannya bertambah besar.

Pada hari ke 5 bentuknya hamper


menyerupai pupa dimana tubuhnya
mulai memendek, berwarna putih dan
sudah tidak bergerak lagi bahkan diam.
Di hari ke 6 sudah mencapai fase pupa
warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan
segmen tubuhnya mulai terlihat jelas
Pada hari ke 7 lalat buah mulai
menyerupai bentuk drosophila atau
seperti induknya tetapi ukurannya kecil
dan sayapnya belum terbentang.
Dan di hari ke 8 lah sudah
menjadi imago atau lalat dewasa dri
gelas aqua dan siap untuk terbang.
3. Perkembangbiakan tumbuhan

Tahap Awal /
Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
IPA DASAR DI SD
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : DIYAH NOVITA SARI

NIM : 856739084

UPBJJ : PALEMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM

A. JUDUL PERCOBAAN :
1. Ekosistem Darat
2. Ekosistem Perairan
3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Ekosistem Darat
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami
dan buatan.

2. Ekosistem Perairan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


Menentukan rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Ekosistem Darat
1) Seperangkat alat tulis
2) Loup kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

2. Ekosistem Perairan
1) Alat tulis
2) Loup kaca pembesar
3) Barometer
4) Thermometer
5) Lingkungan sekitar

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi 1)


1) Alat tulis
2) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi
dari orgenismedengan lingkungannya meliputi aliran,energi, rantai/jaring makanan,
siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.Suatu ekosistem terdapat
komponen biotik, yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen(hewan), dan
dekomposer (pengurai), serta suatu komponen abiotik yang terdiri dari bahananorganik,
bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem
mempunyaikeenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.Ditinjau
dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
misalnyahutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan
misalnya kolamikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ekosistem Darat
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
mengajar yang akan diamati komponen-komponennya.
2) Setelah menemukan tempatnya, kemudian mengamati komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3) Menggunakan barometer untuk suhu, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah diperkirakan saja.
4) Semua data dicatat pda tabel 2.1 dalam lembar kerja.
5) Setelah mengamati komponen abiotik, meperhatikan juga komponen biotiknya.
Catat semua mahluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulai mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi
dengan nama lainnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut,
baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8) Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar
jika perlu.
9) Semua data dicatat pada tabel 2.2 dalam lembar kerja yang terdapat pada modul
praktikum IPA di SD.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas,
kemudian semua data dicatat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4 dalam lembar kerja di
modul praktikum IPA
12) Buatlah kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

2. Ekosistem Perairan
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar tempat
tinggal atausekolah tempat mengajar Anda.2.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat semua data
padaTabel 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.3.
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang
diperoleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.4.
4) Buat kesimpulan secara singkat

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


1) Ekosistem darat
a) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah
satu).Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai
daritumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya
b) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor) pada urutan
kedua.Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2
(karnivor) pada urutanketiga, dan seterusnya.
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehngga
semua jenistumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat didalamnya.
d) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada saling berinteraksi, buatlah
jaring- jaring makanannya
e) Bagan semua rantai makanan dan jarng-jaring makanan dibuat pada Gambar
2.1 danGambar 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkankomponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut
pada Tabel 2.7 dalamlembar kerja dibelakang modul ini.
g) Dari data pada tabel 2.7, buatlah bagan piramida ekologinya berdasarkan
kelompoktingkatan trofik komponen biotiknya pada Gambar 2.3 dalam
Lemba Kerja di belakang modul ini

2) Ekosistem perairan
a) Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan jarring-jaring
makanannya berdasarkan data pada table 2.6. caranya sama seperti yang
dilakukan pada ekosistem darat, poin a) sampai dengan d)
b) Bagan semua rantai makanan dan jarring makanan dibuat pada gambar 2.4
dan gambar 2.5 dalam lembar kera di belakang modul ini
c) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem iini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam trofik. Catat data tersebut pada
table 2.8 dalam lembar kerja di belakang modul
d) Dari data pada table 2.8 buat bagan piramida ekologinya pada gambar 2.6
dalam lembar kerja di belakang modul
e) Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jarring-jaring makanan maupun
bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini

F. HASIL PENGAMATAN
1. Ekosistem Darat
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu Biasanya sejuk
2 Tanah Tanah gembus/tanah hitam
3 Air Biasanya berada di pinggir hutan
4 Udara Dingin
5 Kelembaban Cukup lembab

Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Pohon karet Burung Ulat
2 Ilalang Semut Cacing
3 Jamur Lebah Semut merah
4 Pohon sawit Monyet Bakteri
5 Pohon pete Belalang Rayap

Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 2-18°
2 Tanah Subur
3 Air/hujan 750-1000 mm
4 Udara Panas jika musim panas
5 Kelembaban Jika musim dingin maka
kelembaban meningkat untuk
proses pembusukan
Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Pohon jati Harimau Bakteri
2 Damar Rusa Jamur
3 Rutan Babi hutan Ulat
4 Cemara Tikus kayu Cacing tanah
5 Palem Musang Serangga

2. Ekosistem Perairan
Tabel 2.5
Komponen abiotik ekosistem perairan
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu Rendah
2 Cahaya matahari Kurang
3 Kandungan kimiawi Oksigen masih banyak
4 Batu Kasar, besar, tajam
5 Kelembaban udara Sejuk karena dikelilingi hutan

Tabel 2.6
Komponen biotik ekosistem perairan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Ganggang Ikan Bakteri
2 Enceng gondok Udang Belatung
3 Lumut Kepiting Lactobacteri
4 Kangkung liar Katak Siput
5 Teratai Buaya Cacing air

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


1) Ekosistem darat
 Rantai makanan 1 :
Padi —˃ ayam —˃ ular —˃ elang
Tabel 2.7
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
No. Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1. Padi Ayam Ular Elang Bakteri

2) Ekosistem perairan
1) Rantai makanan 1 :
Lumut —˃ ulat —˃ ikan lele —˃ ular
Tabel 2.8
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
No. Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1. Lumut Ulat Ikan lele Ular Bakteri

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Ekosistem Darat
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawab : Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan
dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan
jenis makhluk hidupnya tidakdikendalikan oleh manusia.

2. Ekosistem Perairan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem
darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.
Jawab : Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
 Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotikyang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
 Penyusun komponen biotic pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic paada
ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula
makhluk hidupyang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan? Jelaskan!
Jawab : Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan
adalah komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem
darat jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.

2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya? Mengapa demikian?
Jawab : Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen
biotiknya adalahekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.

H. PEMBAHASAN
1. Ekosistem Darat
Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi pada alamseperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama
sekali tidak ada campurtangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen
biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.Hubungan timbale balik anatar
komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi di sawahmerupakan ekosistem
buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur tangan manusiadiantaranya adalah
dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi komponen biotiknya

2. Ekosistem Perairan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu
kolam ikan. Makakomponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
Ekosistem Perairan Alami yangada di laut.Komponen biotic pada ekosistem
perairan dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan species
lainya.Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang
dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk
pemenuhan kebutuhan atau hanyasekedar hobi.

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara
makhluk hidupyang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang
dan terjaga kelestariannyaapabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan
dengan Konsumen tingkat 1, konsumentingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan
dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Strukturtrofik tertinggi dari pengamatan
di atas adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. danmanusia pada
ekosistem perairan.
I. KESIMPULAN
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah danudaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat
alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun
Ekosistem darat alami lebih lengkapdibandingkan ekosistem darat buatan.

2. Ekosistem Perairan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem daratkomponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem
perairan komponen abiotikyang paling utama adalah Air.

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


Rantai makanan, jaring-jaring makanan,dan piramida makanan merupakan satu
kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan
adalah bagian dari jaring- jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena
adanya jaring- jarring makanan

J. KESULITAN YANG DIALAM


Kesulitan yang dialami pada saat akan mengamati komponen pengurai (decomposer)

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-ekosistem-darat.html
https://pdfcoffee.com/laporan-kegiatan-praktikum-ekosistem-darat-pdf-free.html

L. Foto/Video Praktikum
1. Ekosistem Darat
Ekosistem alami
Tahap awal kegiatan

Praktikum ekosistem alami adalah


Pergi ke hutan terdekat untuk mencari
komponen biotik dan abiotik yang akan
diamati.

Ekosistem buatan

Praktikum ekosistem darat


buatan adalah pergi ke
lingkungan sekitar
pemukiman untuk mencari
komponen biotik dan
abiotik yang akan diamati

-. Menemukan komponen biotik alami


-. Mengamati komponen biotik, abiotik
dan pengurai di ekosistem alami dan
buatan

Mengambil gambar masing-masing


komponen biotik, abiotik dan pengurai
di ekosistem alami dan buatan

2. Ekosistem perairan
Teratai Ganggang

Eceng gondok
Lumut
3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi
Bagan piramida ekologi pada
ekosistem darat

Bagan piramida ekologi pada


ekosistem perairan

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN


A. JUDUL PERCOBAAN :
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
1) Neraca analitik 1 buah
2) Tabung reaksi 14 buah
3) Rak tabung reaksi 1 buah
4) Gelas kimia 1000 ml 1 buah
5) Gelas kimia 1000 ml 7 buah
6) Mistar dengan skala mm 1 buah
7) Kertas untuk label secukupnya
8) Air/ledeng/air PDAM secukupnya
9) Bawang merah 14 siung
10) Deterjen serbuk 1 gram

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


1) Neraca analitik / sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600 mL 10 buah
3) Kertas saring/tisu secukupnya
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skala mm 1 buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan
hidup manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi,
dan kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimilikinya manusia telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit. Dalam upaya
memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya masalah-
masalah baru. Masalah baru ini dapat mengancam kesimbangan ekosistem
(lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Penggunaan bahan-bahan kimia dapta mengganggu keseimbangan ekosistem
seperti penggunaan deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai
pembersih, bleaching (bayclean) sebagai pemutih, dan lain-lain.
Dalam kegiatan praktikum kali ini akan dapat menunjukkan satu bentuk
pencemaran perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar
tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang
digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam
kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang
dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut
dengan pencemaran.
Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang
bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi
manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,10% serta kontrol
yang berupa air ledengan/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang
telah diberi label sebagai berikut :
a. Label I = 100%
b. Label II = 50%
c. Label III = 25%
d. Label IV = 12,5%
e. Label V = 6,25%
f. Label VI = 3,10%
g. Label Kontrol = (air ledeng/PDAM)
2) Cara menyediakan larutan :
a. Larutkan satu gram detergen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 100%.
b. Ambil 500 mL larutan detergen 100% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 50%.
c. Ambil 500 mL larutan detergen 50% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%.
d. Ambil 500 mL larutan detergen 25% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 12,5%.
e. Ambil 500 mL larutan detergen 12,5% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 6,25%.
f. Ambil 500 mL larutan detergen 6,25% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 3,10%.
3) Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk
menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan
dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa
4) Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh.
Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5) Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
6) Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas tabung kotrol
7) Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah
hingga penuh
8) Setelah 72 jam, angkatbawang merahlalu hitung oanjang akarnya. Rata-ratakan panjang
akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak
anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.
9) Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus :

rata−rata panjang akar kontrol−rata−rata panjang altar konsentrasi x


IG = x
rata−rata panjang akar kontrol
100%
10) Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.
2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,10% serta kontrol
yang berupa air ledengan/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang
telah diberi label sebagai berikut :
a. Label I = 100%
b. Label II = 50%
c. Label III = 25%
d. Label IV = 12,5%
e. Label V = 6,25%
f. Label VI = 3,10%
g. Label Kontrol = (air ledeng/PDAM)
2) Cara menyediakan larutan :
a. Larutkan satu gram detergen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 100%.
b. Ambil 500 mL larutan detergen 100% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 50%.
c. Ambil 500 mL larutan detergen 50% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%.
d. Ambil 500 mL larutan detergen 25% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 12,5%.
e. Ambil 500 mL larutan detergen 12,5% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 6,25%.
f. Ambil 500 mL larutan detergen 6,25% lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 3,10%.
3) Sediakan tujuh gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, dan VI.
Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tisu.
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam
percobaan ini (kacang hijau terpilih)
5) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir
dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir
dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan kontrol (air
ledeng/PDAM). Biarkan rendaman selama 5 menit.
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilum mengarah ke bawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 mL.
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang
masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari
(48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan pada lembar kerja Tabel 2.10.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam
dan 48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam
dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pengaruh Dertjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Table 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No konsentrasi Rata-rata Panjang akar IG (%)
1 Kontrol 5 0
2 3,1% 4 20
3 6,25% 3 40
4 12,5% 2 60
5 25% 1 80
6 50% 0 100
7 100% 0 100

0
1 2 3 4 5 6 7 8

Konsentrasi Rata-rata panjang

2. Pengaruh Dertjen Terhadap Perkecambahan


Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan
Konsentrasi Larutan Dertejen
No. Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol
1 0,1 cm 0 cm 0,4 cm 0 cm 0,3 cm 0,3 cm 0,5 cm
2 0,1 cm 0 cm 0,2 cm O,4 cm 0,4 cm 0,5 cm 0,3 cm
3 0,1 cm 0,1 cm 0,3 cm 0,3 cm 0,3 cm 0,4 cm 0,3 cm
4 0,1 cm 0,1 cm 0,2 cm 0,2 cm 0,2 cm 0,5 cm 0,2 cm
5 0,2 cm 0,2 cm 0,2 cm 0,1 cm 0,3 cm 0,2 cm 0,3 cm
6 0,1 cm 0,2 cm 0,2 cm 0,3 cm 0,3 cm 0,4 cm 0,4 cm
7 0,1 cm 0,4 cm 0,1 cm 0,1 cm 0,3 cm 0,3 cm 0,5 cm
8 0,1 cm 0,3 cm 0,2 cm 0,2 cm 0,3 cm 0,1 cm O,4 cm
9 0,1 cm 0,4 cm 0,1 cm 0,2 cm 0,3 cm 0,2 cm 0,5 cm
10 0,1 cm 0,2 cm 0,1 cm 0,4 cm 0,3 cm 0,3 cm 0,6 cm
Jumla 1,1 1,9 20 2,2 3,0 3,2 40
h
Rata-
0,11 0,19 0,20 0,22 0,30 0,32 0,40
rata
Konsentrasi Larutan Dertejen
No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol
1 0,1 cm 0 cm 0,5 cm 0,4 cm 0,6 cm 0,7 cm 0,9 cm
2 0,2 cm 0,2 cm 0,1 cm 0,4 cm 0,4 cm 0,6 cm 0,6 cm
3 0,1 cm 0,1 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,5 cm
4 0,2 cm 0,3 cm 0,2 cm 0,5 cm 0,4 cm 0,4 cm 0,5 cm
5 0,3 cm 0,2 cm 0,4 cm 0,4 cm 0,3 cm 0,4 cm 0,7 cm
6 0 cm 0,3 cm 0 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,4 cm 0,6 cm
7 0,2 cm 0,4 cm 0,4 cm 0,3 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,5 cm
8 0,2 cm 0,2 cm 0,5 cm 0,1 cm 0,5 cm 0,3 cm 0,5 cm
9 0,1 cm 0,3 cm 0,4 cm 0,4 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,6 cm
10 0 cm 0,1 cm 0,2 cm 0,4 cm 0,3 cm 0,5 cm 0,4 cm
Jumlah 1,1 2,1 3,2 3,9 4,5 4,8 6,8
Rata-
0,11 0,21 0,32 0,39 0,45 0,48 0,68
rata

Panjang
0.8 Kecambah Kacang Hijau
Hari Ke-1 Hari Ke-2
0.7 0.68

0.6
0.5 0.48
0.45
0.39 0.4
0.4
0.32 0.3 0.32
0.3
0.22
0.19 0.21 0.2
0.2
0.11 0.11
0.1
0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% 0 (kontrol)
Konsentrasi

Grafik 2.2
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
1) Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?
Jawab : Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses
pertumbuhan akar bawang merah adalah 50 %.

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?Jawab : Sebagai pembanding dengan
konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol)
adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung deterjen.
2) Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati? Jawab : Bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati
kesimpulannya adalah biji kacang hijau terpilih tersebut bukanlah biji kacang
hijau unggul.
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah? Jawab : Gelas piala yang ditutup dengan kertas kimia
gunanya adalah cahaya tidak dapat masuk.

H. PEMBAHASAN
1. Pengaruh Dertjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan
yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun
dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak
negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative
tersebut dapat disebut dengan pencemaran.
Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik
yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan,
eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

2. Pengaruh Dertjen Terhadap Perkecambahan


Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta
lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran, yaitu :
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
Dari hasil pengamatan pengaruh deterjen terhadap perkecambahan yang telah
dilakukan adalah pada konsentrasi 100% dapat dilihat adanya pertumbuhan namun
dengan ukuran terendah, untuk pertumbuhan yang paling baik adalah pada
konsentrasi 0 (kontrol) pertumbuhannya paling banyak (subur) untuk konsentrasi
yang lain mengalami pertumbuhan dengan ukuran yang meningkat sesuai dengan
ukuran konsentrasinya semakin kecil pengaruh deterjen pada perkecambahan maka
pertumbuhan perkecambahan akan semakin baik (subur). Dari hasil pengamatan ini
dapat kita masukkan kedalam kategori pencemaran nomor 2 dimana pencemaran
yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem.

I. KESIMPULAN
1. Pengaruh Dertjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium cepa)
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha
manusia dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap
organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan
atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada
kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan
walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun
tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
J. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang dialami pada saat akan mengamati pertumuhan kacang hijaun
(Perkecambahan) dari setiap gelas ukur.
Kesulitan yang dialami pada saat akan mengamati pertumuhan akar bawang merah dari
setiap gelas ukur.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pengaruh-Deterjen-Terhadap-
Perkecambahan.html

L. Foto/Video Praktikum
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium
cepa)
Tahap awal

7 PERCOBAAN

Proses Kegiatan

AIR PDAM KONSENTRASI 100%


KONSENTRASI 50%

Tahap Akhir

KONSENTRASI 6,25% KONSENTRASI 3,10%

2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


Tahap Awal / Pembukaan

Pada Pratikum Pengaruh deterjen


terhadap perkecambahan, kami
menggunakan alat dan bahan berupa :
Timbangan digital pengganti neraca
analitik, gelas kimia 250 ml 10 buah,
kertas saring, mistar, kertas untuk label
secukupnya, gelas kimia 1000 ml kami
ganti dengan baskom 1 buah, air ledeng
secukupnya, dan deterjen bubuk.

Proses Kegiatan
 Proses persiapan membuat air
detergen sesuai konsentrasi
masing-masing 100%, 50%, 25%,
12,5%, 6,25%, 3,1%, dan air
kontrol (air ledeng / PDAM)
 Proses memasukkan kertas saring,
air detergen dan kacang hijau ke7
larutan air detergen sesuai
konsentrasinya masing-masing
bisa dilihat pada gambar
disamping sebanyak 10 butir
kacang hijau tiap masing-masing
konsentrasi
 Setelah biji kacang hijau terpilih
dimasukkan kedalam gelas kimia
sesuai dengan air konstrasinya,
maka gelas kimia kita tutup
dengan kertas timah agar cahaya
tidak bisa masuk.
Deskripsi foto/video Hasil pengamatan hari ke -1 selama 24 jam
Hasil pengamatan hari ke -1 selama
24 jam sebelum diukur panjang
batang pertumbuhannya pengaruh
dari konsetrasi detergen terhadap
kecambah, dimana setelah
sebelumnya dilakukan perendaman
biji kacang hijau selama 24 jam di
dalam gelas dengan konsentrasi
yang berbeda-beda. a). 6, 25% b). 100 %

c). 12,5 %

d). 50 % e). 3,1 %

f). 25 % g). Kontrol

Proses pengukuran batang kecambah


di hari ke-1 untuk melihat
pertumbuhan kecambah terhadap
pengaruh detergen sesuai
konsentrasinya masing-masing. 6,25 % 3,1 % 12,5 %
Netral 100 %

50 % 25 %
Proses pengamatan kecambah pada Hasil pengamatan hari ke - 2
hari ke -2 mengukur pertumbuhan
kecambah terhadap pengaruh
detergen sesuai kosentrasinya
masing- masing.

Control 25 %

100 % 62,5%

3.1 % 12,5 % 50%


Proses pengukuran kecambah pada
hari ke 2 berdasarkan konsentrasi
detergennya masing-masing,

Anda mungkin juga menyukai