Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2

Tugas Mata Kuliah

PDGK4105/Strategi Pembelajaran di SD

Tutor : Herlina, S.Pd, M.Pd


Disusun
Oleh :
KELOMPOK 5

1. Andiny Wulandari 856739077


2. Bella Adini 856737152
3. Doni Mareco 856737722
4. Ferawati Handayani 856737715

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah S.W.T. yang mana telah memberikan nikmat dan
karunianya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas Makalah Strategi
Pembelajaran di SD.

Pada kesempatan kali ini , kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan selalu memberi dukungan, yaitu:

1. Ibu Herlina, S.Pd. M.Pd, selaku tutor pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran di
SD, yang telah memberikan bimbingan dan dukungan serta arahan dalam
mengerjakan makalah ini.
2. Kedua kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan baik secara moral
maupun material kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
3. Ketiga teman-teman kelas V. A yang telah memberikan dukungan serta dukungan.
4. Keempat semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan makalah ini.

Adapun yang menjadi topik dari makalah ini adalah mencakup tentang “Keterampilan
Dasar Mengajar 2” yang bertujuan untuk melengkapi tugas serta nilai.

Kami menyadari sebagai manusia biasa yang tak luput dari banyak kesalahan, dengan
kemampuan yang masih terbatas terdapat banyak kesalahan dari segi penulisan huruf,
kalimat, tanda baca dan sebagainya, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan dari
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini akan bermanfaat dan tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih
atas kesediaan pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini.

Prabumulih, November 2022

Penyusun

Penulis
ii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul .......................................................................................................... i

Kata Pengantar ......................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1................................................................................................................. Latar Belakang


.............................................................................................................................. 1
1.2.............................................................................................................. Rumusan Masalah
.............................................................................................................................. 2
1.3............................................................................................................... Tujuan Penulisan
.............................................................................................................................. 2
1.4. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1. Keterampilan Dasar Mengajar 2 ....................................................................... 3

2.1.1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran .................................... 3

2.1.2. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil ........................... 6

2.1.3. Keterampilan Mengelola Kelas ............................................................... 8

2.1.4. Keterampilan Mengajar Kelompok dan Perorangan ............................... 9

BAB III. PENUTUP ............................................................................................... 13

3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 13

3.2. Saran .................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSAKA
iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut pendapat Helmiati (2013:28), penguasaan keterampilan dasar mengajar


menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran disamping persyaratan
yang lain. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa
keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga
pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya
pendidik memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan ini sangatlah
penting diterapkan karena untuk memudahkan proses pembelajaran didalam kelas.
Pembelajaran yang kreatif, efektif dan efesien tergantung pada keterampilan seorang
pendidik dalam mengajar. Suksesnya pembelajaran didalam kelas tergantung bagaimana
pendidik mengelola pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, keterampilan dasar mengajar
sangat bagus di implementasikan dalam pendidikan.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih
dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi
menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter,
kebiasaan dan nilai-nilai. Dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru ada 8
keterampilan yaitu;
1. Keterampilan bertanya.
2. Keterampilan memberi penguatan.
3. Keterampilan mengadakan variasi.
4. Keterampilan menjelaskan.
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
7. Keterampilan mengelola kelas.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Dalam makalah ini kami akan membahas 4 keterampilan dasar mengajar yaitu
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, Keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil, Keterampilan mengelola kelas, Keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan.
1

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu keterampilan membuka dan menutup pelajaran ?

2. Apa itu keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ?

3. Apa itu keterampilan mengelola kelas ?

4. Apa itu keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan membuka dan menutup pelajaran ?

2. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ?

3. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan mengelola kelas ?

4. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan ?

1.4. Manfaat Penulisan

1. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan membuka dan


menutup pelajaran ?

2. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan membimbing diskusi


kelompok kecil ?

3. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan mengelola kelas ?

4. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan kecil dan


perorangan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Keterampilan Dasar Mengajar 2

2.1.1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

A. Pengertian dan Tujuan

Secara Umum dapat dikatakan bahwa keterampilan membuka pelajaran adalah


keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru
dalam mengakhiri pelajaran.

Kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan menyiapkan siswa untuk memasuki inti
kegiatan.

Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan untuk memantapkan atau menindaklanjuti topik
yang telah dibahas.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka pelajaran adalah:

 Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.


 Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran.
 Memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan
siswa.
 Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah
dimiliki/diketahui dengan yang akan dipelajari.
 Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau
dilaksanakan dalam kegiatan belajar.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan menutup pelajaran adalah:

 Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung.


 Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah
dijalani.
 Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja
dikuasai.

B. Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

1. Membuka Pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran dapat dilakukan pada setiap awal penggal kegiatan.
Komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka pelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Menarik perhatian siswa
Menarik perhatian dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
- Memvariasikan gaya mengajar guru.
- Menggunakan alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswa.
- Penggunaan pola interaksi yang bervariasi.

b. Menimbulkan motivasi
Cara menimbulkan motivasi ada bermacam-macam, diantaranya:
- Sikap hangat dan antusias.
- Menimbulkan rasa ingin tahu.
- Mengemukakan ide yang bertentangan.
- Memperhatikan minat siswa.

c. Memberi acuan
Acuan dapat diberikan dengan berbagai cara, seperti berikut:
- Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
- Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan.
- Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

d. Membuat kaitan
Salah satu aspek yang membuat pelajaran jadi bermakna adalah jika pelajaran
tersebut dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Usaha guru untuk
mengaitkan pelajaran baru dengan pelajaran lama sering disebut sebagai
menyajikan bahan apersepsi yang dilakukan pada awal pelajaran.
2. Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akhir penggal kegiatan. Agar
kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara efektif, guru diharapkan
menguasai cara menutup pelajaran sebagai berikut:

a. Meninjau kembali (mereviu)


Hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
- Merangkum inti pelajaran
Kegiatan merangkum inti pelajaran pada dasarnya berlangsung selama proses
pembelajaran.
- Membuat rangkuman
Membuat ringkasan merupakan satu cara untuk memantapkan penguasaan siswa
terhadap inti pelajaran.
b. Menilai (mengevaluasi)
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:
- Tanya jawab secara lisan, yang dilakukan guru kepada siswa secara perorangan,
kelompok, atau klasikal.
- Mendemonstrasikan keterampilan.
- Mengaplikasikan ide baru.
- Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas.
- Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara tertulis pula.
c. Memberi tindak lanjut
Agar siswa dapat memantapkan/mengembangkan kemampuan yang baru dipelajari,
guru perlu memberikan tindak lanjut, yang dapat berupa:
- Tugas-tugas yang dapat dikerjakan secara individual, seperti pekerjaan rumah
(PR).
- Tugas kelompok untuk merancang sesuatu atau memcahkan masalah
berdasarkan konsep yang baru dipelajari.

C. Prinsip-prinsip Penggunaan

Kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak akan berlangsung secara efektif.
Prinsip tersebut adalah bermakna dan berurutan serta berkesinambungan.

1. Bermakna
Kegiatan yang dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna,
artinya relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa
sehingga mampu mencapai tujuan yang diingatkan, seperti menarik perhatian,
meningkatkan motivasi, memberi acuan, membuat kaitan, mereviu atau menilai.

2. Berurutan dan berkesinambungan


Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang utuh dari kegiatan
pembelajaran, dan bukan merupakan kegiatan yang lepas-lepas dan berdiri sendiri.

2.1.2. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

A. Rasional

Untuk menguasai ketrampilan bermusyawarh atau berdiskusi diperlukan diperlukan


latihan secara sistematis karena keterampilan ini tidak dibawa sejak lahir. Oleh karena itu,
guru diharapkan memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk berlatih menguasai
keterampilan ini dengan keterlibatan langsung dalam berbagai diskusi kelompok.

Pentingnya diskusi kelompok di dalam kelas berkaitan dengan pendekatan CBSA yang
menuntut keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan perkataan lain, dominasi
guru didalam kelas haruslah dikurangi sehingga tersedia kesempatan bagi siswa untuk
berpartisipasi secara aktif.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam kaitan ini adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi kelompok. Melalui diskusi kelompok diharapkan
siswa dapat berfikir secara lebih kritis serta mampu mengungkapakan pikiran dan
perasaannya dengan baik.

B. Pengertian

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.
Sebenarnya, tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat
disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat
berikut harus dipenuhi.

Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang. Berlangsung dalam
situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota kelompok berkesempatan saling
melihat, mendengar, serta berkomunikasi secara bebas dan langsung.
Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja sama untuk
mencapainya. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada
tercapainya tujuan kelompok.

C. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi.


- Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi.
- Kemukakan masalah-masalah khusus.
- Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan.
- Rangkum hasil pembicaraan diskusi.

2. Memperjelas masalah maupun usulan/pendapat.


- Merangkum usulan tersebut sehingga menjadi jelas.
- Meminta komentar peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut.
- Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi tambahan
atau contoh-contoh yang sesuai, sehingga kelompok dapat memperoleh
informasi secara lebih jelas.
3. Menganalisis pandangan/pendapat peserta didik. Di dalam diskusi sering terjadi
perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Dengan demikian, kita hendaknya
mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut dengan cara antara lain sebagai
berikut:
- Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat.
- Menjelaskan hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati.
4. Meningkatkan usulan peserta didik.
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menantang peserta didik untuk
berpikir.
- Memberikan contoh-contoh verbal yang sesuai secara tepat.
- Memberikan waktu untuk berpikir.
- Memberikan dukungan kepada usulan pendapat peserta didik dengan penuh
perhatian.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
- Mencoba memancing usulan peserta didik yang enggan berpartisipasi dengan
mengarah langsung secara bijaksana. Mungkin kita sering menjumpai peserta
didik yang sangat pasif, seakan-akan tidak mau terlibat dalam kegiatan diskusi.
Jika demikian, kita perlu melibatkan mereka secara khusus. Sesekali kita
berikan pertanyaan khusus untuk berpendapat. Atau dapat juga kita lakukan
dengan membuat pertanyaan agar dijawab melalui tulisan. Jawaban dari peserta
didik yang tidak aktif tersebut kita bacakan secara khusus di depan kelas lalu
kita memberikan apresiasi. Kadang mereka tidak mau terlibat diskusi bukan
berarti tidak peduli, namun boleh jadi karena demam panggung, demophobi,
tidak terbiasa berbicara di depan publik.
- Mencegah terjadinya pembicaran serentak dengan memberi giliran kepada
setiap orang, terutama yang pendiam terlebih dahulu.
- Secara bijaksana usahakan mencegah orang yang suka memonopoli
pembicaraan.
- Mendorong setiap orang untuk mengomentari usulan temannya sehingga
interaksi antar peserta didik dapat ditingkatkan.
6. Menutup diskusi
- Dengan bersama-sama, kita membuat rangkuman hasil diskusi.
- Kita perlu memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi.
- Kita lakukan evaluasi bersama atas proses maupun hasil diskusi yang telah
dicapai.

D. Prinsip Penggunaan

Agar keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dapat diterapkan secara efektif,
anda harus memperhatikan prinsip penggunaan diskusi, baik sebelum maupun sesudah
berlangsungnya diskusi. Prinsip penggunaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas
siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan.
2. Topik atau masalah yang didiskusikan haruslah topic / masalah yang memerlukan
informasi / pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkanya.

2.1.3. Keterampilan Mengelola Kelas

A. Rasional dan Pengertian

Pengelolaan kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang
memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar
yang optimal sangat menentukan berhasilnya kegiatan pembelajaran.

Misalnya, pengaturan tempat duduk siswa yang sesuai dengan kegiatan yang sedang
berlangsung,ruangan kelas yang bersih dan terang , media pembelajaran yang menarik dan
hubungan timbal balik yang baik antara guru dengan murid. Oleh karena itu , guru perlu
menguasai ketrampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal tersebut.

Kegiatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua masalah , yaitu masalah


intruksional dan masalah pengelolaan. Guru harus dapat membedakan kedua masalah
tersebut agar dapat menangani secara tepat. Masalah instruksi harus diselesaikan secara
intruksional , sedangkan masalah pengelolaan harus diselesaikan secara pengelolaan.
B. Kegiatan Pengelolaan dan Kegiatan Instruksional

Pada umumnya didalam proses pembelajaran terjadinya dua kegiatan yang berbeda ,
tetapi terintegrasi , yaitu kegiatan pengelolaan dan kegiatan instruksional. Kegiatan
pengeloalaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan, memelihara atau,
mengembalikan kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif,
seperti membuat aturan dikelas atau tata tertib.

Kemudian Kegiatan instruksional adalah kegiatan yang yang diarahkan untuk membantu
siswa mengusasai kemampuan yang diharapkan, seperti memberi penjelasan ,mendiagnosis
kesulitan belajar dan menyusun lembar kerja.

C. Komponen-Komponen Keterampilan

Komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari ketrampilan yang bersifat preventif
dan ketrampilan yang bersifat represif. Ketrampilan yang bersifat preventif berkaitan dengan
usaha mencegah terjadinya gangguan ,yang dapat ditunjukkan dengan :

1. Ketrampilan yang bersifat Preventif.


2. Ketrampilan yang bersifat Represif.

Agar dapat mengelola kelas secara efektif guru harus memperhatikan beberapa hal disamping
harus menghindari sejumlah perilaku yang dianggap mudah menimbulkan gangguan.

2.1.4. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan keterampilan dasar


mengajar yang paling kompleks dan menuntut penguasaan keterampilan dasar mengajar
sebelumnya. Ini berarti bahwa untuk dapat menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan guru dituntut untuk menguasai keterampilan bertanya, memberi penguatan,
mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi
kelompok kecil, serta mengelola kelas. Untuk memudahkan guru menguasai kemampuan
tersebut, maka di dalam materi ini mencakup rasional, pengertian, variasi pengorganisasian,
serta komponen-komponen dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

A. Rasional
Sebagai individu pada dasarnya manusia mempunyai karakteristik dan kebutuhan
sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang lainnya. Di dalam kehidupan sekolah,
keanekaragaman karakteristik dan kebutuhan individu juga berlaku bagi siswa. Ini berarti
bahwa setiap siswa mempunyai karakteristik dan kebutuhan sendiri-sendiri.

Namun nyatanya dalam kondisi sekolah saat ini, guru memperlakukan semua siswa
dengan cara yang sama. Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Dari pihak siswa belajar
dalam kelompok kecil dan perorangan memungkinkan mereka meningkatkan keterlibatannya
dalam kegiatan pembelajaran.

Dari segi hubungan guru dengan siswa, penggunaan model kegiatan kelompok kecil dan
perorangan akan membuat hubungan lebih akrab, yang berarti guru dapat mengenal siswanya
lebih baik. Dengan demikian, penggunaan kegiatan kelompok kecil dan perorangan sebagai
variasi dari kegiatan klasikal akan dapat mengurangi kelemahan kegiatan klasikal, disamping
memantapkan dampak positif yang ditimbulkannya yaitu kebiasaan melakukan interaksi
sosial pada kalangan yang lebih luas.

B. Pengertian

Mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi dalam konteks klasikal. Dalam konteks
ini, siswa tidak terus-menerus belajar dalam kelompok kecil atau perorangan. Dengan
demikian, para siswa akan mengalami kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, dan
perorangan sesuai dengan hakikat topik yang sedang dipelajari dan tujuan yang ingin dicapai.
Pengajaran kelompok kecil ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1. Terjadi hubungan atau interaksi yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta
siswa dengan siswa.
2. Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan dan minatnya sendiri.
3. Siswa mendapat bantuan dari guru dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan
alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.

C. Variasi Pengorganisasian

Penerapan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan, di samping menuntut


perubahan peran guru, juga menuntut adanya perubahan dalam pengelolaan. Pengaturan
kesempatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, dan perorangan dapat dibuat dengan
berbagai variasi yang disesuaikan dengan hakikat topik yang dibahas, tujuan yang ingin
dicapai, kebutuhan siswa sendiri, serta ketersediaan waktu dan fasilitas.
Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan kegiatan kelompok kecil atau
perorangan dan diakhiri dengan kegiatan klasikal atau kelompok besar. Yang penting guru
harus mengingat bahwa variasi yang dibuat akan membawa pengaruh Pada kebutuhan siswa
sendiri, serta ketersediaan waktu dan fasilitas.

Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan kegiatan kelompok kecil atau
perorangan dan diakhiri dengan kegiatan klasikal atau kelompok besar. Yang penting guru
harus mengingat bahwa variasi yang dibuat akan membawa pengaruh kepada pengelolaan
kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.

D. Komponen Keterampilan

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari 4 komponen pokok
yang sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu komponen yang berkaitan
dengan penanganan orang dan tugas. Keempat kelompok komponen keterampilan tersebut
adalah sebagai berikut :

10

1. Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi


Perlu diketahui bahwa salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam
pembelajaran kelompok kecil dan perorangan adalah terjadinya hubungan yang sehat
dan akrab antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Suasana yang demikian
itu, dapat diciptakan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
- Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa.
- Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan oleh siswa.
- Memberikan respons positif terhadap buah pikiran yang dikemukakan siswa.
- Membangun hubungan saling mempercayai yang dapat diciptakan oleh ucapan
yang tulus.
- Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa.
- Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
- Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman.

2. Keterampilan Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran


Salah satu peran yang harus dimainkan oleh guru dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan adalah sebagai organisator kegiatan pembelajaran. Agar dapat
melaksanakan peran tersebut dengan baik, guru harus menguasai keterampilan berikut
:
- Memberikan orientasi umum tentang tujuan dan tugas atau masalah yang akan
dipecahkan.
- Memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan/penyediaan ruangan kerja,
peralatan, cara kerja, aturan yang perlu dilakukan, serta alokasi waktu untuk
kegiatan tersebut.
- Membentuk kelompok yang tepat dalam jumlah, tingkat kemampuan, dan lain-
lain.
- Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan belajar yang
dicapai.
- Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
- Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil
yang dicapai siswa.

3. Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar


Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru diharapkan dapat membantu
para siswa hingga dapat menyelesaikan tugasnya tanpa mengalami frustasi. Agar
dapat melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai keterampilan, antara lain
sebagai berikut :
- Memberikan penguatan yang sesuai.
- Mengembangkan supervisi proses awal.
- Mengadakan supervisi proses lanjut.
- Melakukan supervisi pemanduan.

11

4. Keterampilan Merencanakan dan Melakukan Kegiatan


Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, tugas utama guru adalah membantu
siswa baik secara kelompok maupun perorangan agar dapat melakukan kegiatan
dengan baik. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
terdiri dari 4 sub komponen yang terdiri dari :
- Membantu siswa menerapkan tujuan pembelajaran.
- Membuat rencana kegiatan belajar bersama siswa.
- Berperan dan bertindak sebagai penasihat bagi siswa apabila diperlukan.
- Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri.

E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

Format mengajar kelompok kecil dan perorangan masih belum bisa bagi banyak guru di
Indonesia. Oleh karena itu, agar format ini dapat digunakan secara efektif maka perlu
memperhatikan hal-hal berikut :

1. Guru yang sudah terbiasa dengan pengajaran klasikal, mulai dengan pengajaran
kelompok kecil, kemudian perorangan.
2. Topik-topik yang bersifat umum, seperti pengarahan, informasi umum sebaiknya
diberikan secara klasikal, sedangkan pembahasan lebih lanjut dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan kelompok kecil atau perorangan.
3. Sebelum pengajaran kelompok kecil/perorangan dimulai, guru harus melakukan
pengorganisasian siswa, sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan.
4. Kegiatan kelompok kecil/perorangan yang efektif selalu diakhiri dengan kulminasi
yang dapat berupa rangkuman, laporan pemantapan, yang memberi kesempatan siswa
saling belajar.
5. Agar pengajaran perorangan dapat berlangsung efektif, guru perlu mengenal siswa
secara pribadi sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat.
6. Kegiatan perorangan dapat bervariasi, seperti belajar dengan bahan yang siap dipakai
seperti modul.

12

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Keterampilan dasar mengajar merupakan sekumpulan keterampilan yang harus dikuasai


pendidik dalam penyampaian informasi pembelajaran. Keterampilan tersebut meliputi
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.

3.2. Saran

Beberapa hal terkait keterampilan dasar mengajar yaitu sebaiknya pendidik mampu
menguasai dan mengimplementasikan semua keterampilan dasar mengajar agar terjadi
pembelajaran yang lebih efektif, efisien, inovatif dan kreatif. Karena pendidik sebagai
fasilitator, modeling, menentukan materi dan media sampai dengan evalusi pembelajarannya.

13

DAFTAR PUSTAKA

 Chaerudin, Ali. (2019).

 Manajemen Pendidikan dan Pelatihan SDM.

 Sukabumi:CV Jejak, anggota IKAPI.Helmiati. (2013).

 Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar 

.Yogyakarta:Cv Aswaja Pressindo.Sukirman, D. dan Kasmad. M. (2006).

Pembelajaran Mikro
. Bandung: UPIPRESS.Sunaengsih, Cucun dan Dede Tatang Sunarya. (2018).

PEMBELAJARAN MIKRO.

 Sumedang: UPI Sumedang Press.Farida, Lulu April. (2016).

 ENGLISHIN MY HAND.

 Yogyakarta: CV ANDIOFFSET.Soetomo. (1993).

 Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar.

 Surabaya: USAHA NASIONAL.Syaripuddin. (2019).

SUKSES MENGAJAR ABAD 21 (Keteranmpilan


Dasar Mengajar Dan Pendekatan Pembelajaran K13).

 Ponorogo: UwaisInspirasi Indonesia.Yuseran, M. (2016).

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR (Panduan Teoritis Micro Teaching).

 Banjarmasin: IAIN ANTASARI PRESS

Anda mungkin juga menyukai