Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS

Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pengelolaan Kelas

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Rohmat, M.Ag., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Dinia Ngazizah ( 224110402250 )


2. Fauzia Al-Mufida Fairuzzabadi ( 224110402252)
3. Hanifatun Nafisah ( 224110402264 )
4. Misbakhul Akbar Wahyu Hidayatulloh ( 224110402276 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNI VERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Kelas. Makalah kami
berjudul “Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas”. Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terimakasih
kepada dosen mata kuliah pengelolaan kelas Bapak Prof. Dr. Rohmat, M.Ag., M.Pd. yang telah
memberikan ilmu serta membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyedari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembeca untuk penyempurnaan makalah ini.

Purwokerto,17 April 2024

Kelompok 6

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................1

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................2

BAB I .........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN ......................................................................................................................3

A. Latar Belakang .................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................4

C. Tujuan Masalah ................................................................................................................4

BAB II ........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN .........................................................................................................................5

A. Pengertian Disiplin Kelas .................................................................................................5

B. Disiplin Pada Level Sekolah dan Kelas .............................................................................5

C. Tahap -Tahap Disiplin Kelas .............................................................................................8

D. Strategi Penanaman Disiplin Kelas ...................................................................................9

E. Upaya Menegakkan Disiplin Kelas ................................................................................. 10

F. Pentingnya Penanaman Disiplin Kelas ............................................................................ 11

BAB III ..................................................................................................................................... 13

PENUTUP ................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit untuk di pelajari sebab disiplin
merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan,
sikap dan perilaku. Kebenaran, kejujuran tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang,
tolong menolong, dan sebagainya adalah beberapa aturan di siplin kemasyarakatan yagn
harus di pelajari/di ketahui, di sikapi, dan di tegakkan oleh para siswa.

Peserta didik belajar beberapa hal dengan cara mendengarkan misalnya, tetapi
mereka lebih suka mengingat dan bertindak dengan kata kata dan gagasan mereka sendiri.
Dari sini peserta didik akan belajar lebih cepat apabila mereka terlibat dalam menyusun
tata tertip mereka itu. Walaupun demikian, guru harus mengarahkan dan menetukan
tindakan tindakan apa yang akan di ambil bila tata tertip di langgar, sehingga di siplin tetap
dapat di tegakkan.

Terpeliharanya di siplin tidak lepas dari terpenuhinya kepentingan atau kebutuhan


para pihak. Peserta didik memiliki banyak kepentingan, guru memiliki banyak
kepentingan, demikian pula sekolah. Permasalahannya adalah bagaimana kepentingan
kepentingan dari masing masing pihak dapat terpenuhi dan dapat di selaraskan agar tidak
jadi bentrokan.

Tidak terpenuhi kepentingan kebutuhan oleh para pihak akan timbul gangguan yang
mengganggu tatanan hidup dalam berinteraksi atau dalam berproses misalnya, dalam
proses pembelajaran. Di samping itu, para guru sekolah perlu mencermati kepentingan
kebutuhan dalam memahami sumber sumber pelanggaran disiplin. Dengan di ketahuinya
sumber gangguna disiplion maka akan diketahui pula secara teroritis cara penanggulangan.

Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada
terciptanya pribadi dan potensi social berdasar pengalaman. pengalamannya sendin.
Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagai mana membantu anak
mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin.

3
Dalam hal ini perlu diingat bahwa (1) di siplin di pertimbangkan sebagai
keeendrungan dari para peserta didik menyetujui harapan para guru, (2) disiplin merupakan
alat bantu menumbuhkan gagasan mukhtahir dan seleksi praktik praktik baru, dan (3)
pelayanan yang lanyak cenderung menumbuhkan kualitas disiplin.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Disiplin Kelas?


2. Bagaimana Disiplin Pada Level Sekolah dan Kelas?
3. Apa saja Tahap-tahap Disiplin Kelas?
4. Apa saja Strategi Penanaman Dsiplin Kelas ?
5. Bagaimana Upaya Menegakkan Disiplin Kelas ?
6. Apa saja Pentingnya Penanaman Disiplin Kelas?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Apa dimaksud dengan Disiplin Kelas.


2. Untuk mengetahui bagaimana disiplin pada level sekolah dan kelas
3. Untuk mengetahui Apa saja Tahap-tahap Disiplin Kelas
4. Untuk mengetahui Apa saja Tahap- Tahap Disiplin Kelas.
5. Untuk mengetahui apa saja Upaya Menegakkan Disiplin Kelas.
6. Untuk mengetahui Pentingnya Penanaman Disiplin Kelas.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Disiplin Kelas
Disiplin merupakan suatu sikap jiwa yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam
menjalankan tugasnya agar dapat berjalan dengan baik, lancar, tertib, dan teratur. Jiwa
disiplin dan tanggung jawab haruslah ditanamkan saat menjalankan tugas, kapan dan
dimanapun mereka berada. Sedangkan pengertian kelas diuraikan oleh Nawawi yaitu
“Suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai
suatu kesatuan diorganisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan”. 1
Jadi yang dimaksud dengan disiplin kelas adalah ketertiban atau aturan yang dilakukan
oleh subjek pelaksana pendidikan atau pembimbing bagi anak didik di dalam kelas dengan
jalan menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan atas dasar kesenangan dan
kesadaran hati demi mencapai suatu tujuan bersama. 2
B. Disiplin Pada Level Sekolah dan Kelas
Sekolah, dalam upaya menciptakan disiplin secara nyata sudah barang tentu akan
berusaha dan melibatkan berbagai unsur atau pihak. Misalnya: dalam guru dalam
memberdayakan semua kebijakan; usaha mengidentifikasi secara jelas sebab-sebab siswa
berperilaku menyimpang; bekerja sama secara erat dengan orang tua, dan para pembina
atau pendamping sekolah. Sekolah juga menggunakan beberapa pendekatan untuk
menanggulangi perilaku menyimpang para siswa melalui manajemen pembelajaran atau
kurikuler.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya problema disiplin adalah
kegaduhan, corak suasana sekoah, pengaruh komunitas yang tidak diinginkan, ketidak
teraturan dan ketidak ajegan dalam menerapkan peraturan atau hukum. Tipe-tipe
penanggulangan problema disiplin ini biasanya didekati oleh pendekatan teknik

1
Akhyak (ed), (2003), Meniti Jalan Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar),
hlm.279.
2
Zainal Mahfud, (2017), Peran Guru Menciptakan Disiplin Kelas Terhadap Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Mi Muhammadiyah 11 Blimbing Paciran Lamongan, Jurnal An Naba STIT
vol.3, no.2, (Lamongan: STIT Muhammadiyah), hlm.6-7.

5
manajerial. Misal, Kepala Sekolah dapat meminta staf sekolah, pembina, dan guru untuk
mengetahui para siswa dan latar belakangnya, menyusun jadwal sebaik mungkin sehingga
tidak terjadi satu kegiatan mengganggu kegiatan lain atau kegiatan berfluktuasi pada saat
yang sama, menciptakan suasana seperti di rumah sendiri dengan memodifikasi sekolah
secara artistik dengan tanaman hidup agar para siswa betah tinggal di sekolah. Sekolah
juga dapat mengurangi problema timbulnya gangguan disiplin dengan menjalin hubungan
baik dan kerja sama dengan komunitas lingkungan sekitar dan aparat keamanan
lingkungan. Hubungan kerjasama tersebut seperti memberi kesempatan tersebut seperti
memberi keempatan kepada masyarakat sekitar memanfaatkan sebagai fasilitas sekolahdan
melibatkan mereka untuk ikut serta membangun wilayah sekitar.3
Disamping itu sekolah secara teratur menyampaikan laporan dan meminta laporan
kepada aparat keamanan. Memberi laporan tentang kegiatan sekolah, misal laporan
kegiatan penerimaan dan pengumuman penerimaan siswa baru, pengumuman kelulusan
evaluasi belajar nasonal (EBTANAS), acara pekan olah raga dan seni dan sebagainya.
Meminta laporan tentang situasi keamanan pada setiap saat, dan memberi kesempatan
kepada yang berwajib memberi penyuluhan tentang gerakan disiplin nasional, bahaya
narkotik, tertib lalu linas dansebagainya. Banyak sekolah menghadapi bermacam-macam
gangguan disiplin karena adanya watak suka merusak, perbuatan merusak fasilitas sekolah,
merokok, dan penggunaan obat-obat terlarang dari para siswanya.
Uraian diatas menunjukkan bahwa manajemen kelas dalam menanggulangii
gangguan disiplin adalah hal yang kompleks. Puncaknya menumbuhkan kesadaran diri
bahwa guru harus merencanakan model pendekatan sendiri yang cocok dengan tampilan
diri dan pembelajarnnya. Di kelas guru harus banyak bertukar pikiran dan menanyakan
kepada para siswa tentang hidup dan belajar sukses. Oleh karena itu, hal-hal berikut seperti
yang dikemukakan oleh McNeil dan Wiles perlu dihayati dan disimak:
1. Menunjukkan perilaku siswa yang diharapkan dimasa depan,
2. Mendengarkan, ketika para siswa menceritakan tentang kepedulian mereka,
3. Mengetahui sedapat mungkin dan seawal mungkin nama-nama para siswa
4. Menghindari kata-kata sindiran; berlakulah positif,

3
Suharsini Arikunto,(1992).Pengelolaan Kelas dan Siswa.Jakarta:Rajawali.hal.106-109
6
5. Tersenyum, bersahabat, dan menjalin hubungan harmonis penuh respek,
6. Mengetahui karakter (sifat, watak) dan latar belakang para siswa.
7. Bila mungkin, abaikan pelanggaran-pelanggaran kecil,
8. Mencoba menghindari bentuk-bentuk hukuman secara kelompok,
9. Menciptakan disiplin kelas sebagai tujuan utama.
Disamping itu terdapat beberapa teknik yang dapat membantu pemeliharaan disiplin
kelas dalam mengajar seperti berikut ini:
1. Tepat waktu dan mulailah pelajaran sesegera mungkin;Siapkan sesuatu yang harus
dikerjakan para siswa,
2. Siapkan rencana pelajaran dan informasikan kepada para siswa apa, kapan, dan dimana
aktivitas itu dikerjakan,
3. Lakukan sesuatu dengan aturan dan pelaksanaan yang sama dan konsisten.
4. Bervariasi dalam aktivitas kelas,
5. Tidak mengancam dan menentang para siswa,
6. Buatlah tugas para siswa yang tepat dan cocok,
7. Jagalah dan kontrol suara guru,
8. Tegas dalam permulaan dan secara perlahan mulai dikendorkan bila hubungan sudah
terjalin baik,
9. Hindari adanya siswa favorite diantara mereka,
10. Jalin hubungan kerjasama dengan orang tua.4
Petunjuk tersebut kiranya dapat berguna dan sebagai penopang dalam upaya
menanggulangi gangguan disiplin di kelas. Nasehat yang simpatik bagi guru-guru baru
berkaitan dengan disiplin adalah “mengetahui apa yang akan dikerjakan sebelum hal itu
terjadi”. Guru-guru yang berpengalaman dalam memelihara disiplin kelas ialah dengan
cara mengontrol suasana kelas dan memanipulasi kelas tersebut berdasar variasi respon
para siswa. Guru lain memanipulasi untuk terciptanya suasana kelas yang diharapkan
adalah dengan mengembangkan penguatan verbal dan non verbal. Pengutan verbal seperti:
baik, bagus, pekerjaanmu cukup rapi, dan sebagainya. Sedangkan penguatan non verbal

4
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi.(1995).Pengelolaan Pengajaran.Jakarta: Rineka
Cipta.hal. 45-47
7
seperti: gerakan badan, sentuhan, perubahan mimik, gerakan mendekati, memberi hadiah
dan sebagainya.5
C. Tahap -Tahap Disiplin Kelas
Memelihara disiplin adalah suatu proses dari serangkaian tingkatan yang harus
diperhatikan oleh para penegak disiplin. Tahapan-tahapan memelihara disiplin yaitu:
1. Pencegahan: menciptakan suasana kelas, ketepatan perencanaan akan instruksional
(pengajaran atau mengandung pelajaran), misalnya:

a. Mengenal identitas nama, sifat, kesukaan peserta didik dalam penciptaan suasana
kelas.
b. Memberikan catatan yang bersifat memberi dorongan dan membantu pada
pekerjaan tugas peserta didik.
c. Merencanakan pengajaran dan mengajar peserta didik dengan variatif (tindakan
atau hasil perubahan dari keadaan semula).
d. Pemberian pengajaran dengan hal-hal yang aktual melalui topic-topik yang relavan
(berguna secara langsung) akan membantu tumbuhnya belajar aktif dan percaya
diri.

2. Pemeliharaan: sejalannya pedoman yang telah ditetapkan agar peserta didik tetap dapat
menjalankan tugas-tugasnya peserta didik harus menerima perhatian secara teratur
untuk mengurangi gangguan dan menghindari timbulnya perilaku menyimpang.
Caranya yaitu dengan menumbuhkan kesan positif pada pertemuan dengan
mengemukakan program pembelajaran seperti:

a. Mulai dengan saling berkenalan dengan tepat. Menginformasikan gambaran umum,


latar belakang, garis besar perhatian dan aktivitas yang relevan dari bidang studi
yang akan ditempuh peserta didik.Informasikan harapan-harapan akademis dan
kebijakan penilaian secara rasional.Beri kesempatan peserta didik menyatakan
harapan-harapan mereka dengan kemungkinan-kemungkinan yang saling
menguntungkan.

5
Suharsini Arikunto,(1992).Pengelolaan Kelas dan Siswa.Jakarta:Rajawali.hal.111-114
8
3. Campur tangan (intervensi): diterapkan oleh guru apabila teknik-teknik yang
diterapkan dalam fase pencegahan dan pemeliharaan tidak berhasil, dengan
menggunakan teknik yang efektif dan dilakukan secara hemat dan penuh pertimbangan
dilakukan pada gejala utama dari pada pelaku menyimpangnya. Keahlian yang guru
lakukan dalam langkah intervensi yaitu:

a. Bertanya.
b. Menatap mata peserta didik.
c. Mendekati peserta didik.
d. Memberi isyarat dengan tangan atau kepala agar peserta didik tidak berperilaku
tidak pantas

4. Pengaturan: bertujuan untuk mengurangi kesalahan pelaksanaan pengembangan


kecakapan peserta didik. 6

D. Strategi Penanaman Disiplin Kelas


Strategi yang dapat digunakan dalam penanaman disiplin kelas tersebut antara lain :

1. Dengan model contoh yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.
2. Penerapan peraturan tata tertib yang fleksibel, yang nyaman dan tidak membuat peserta
didik merasa tertekan selama proses belajar.
3. Menyesuaikan peraturan dengan psikologi dan perkembangan anak.
4. Melibatkan peserta didik dalam pembuatan aturan, supaya siswa.merasa memiliki
tanggung jawab terhadap peraturan yang dibuatnya sendiri, meski pada kenyataannya
peraturan tersebut dibuat dan disepakati Bersama.
5. Menjalin hubungan sosial yang baik dengan peserta didik agar tercipta suasana
kekeluargaan yang nyaman.
6. Mengajarkan untuk hidup menurut prinsip struktur otoritas.
7. Memperlakukan orang tua peserta didik sebagai mitra kerja.

6
Susilowati, (2015), Tahap-Tahap Cara Memelihara Disiplin Kelas dan Jenis Gangguan
Serta Penanggulanagan Disiplin Kelas (PGSD), (Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo), hlm.
3-4.
9
8. Mengatur dan menciptakan suasanakelas dengan baik.
9. Pemberian reward (penghargaan) kepada siswa yang berperilaku baik. 7

E. Upaya Menegakkan Disiplin Kelas


a. Pihak Guru
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru antara lain :
1) Guru hendaknya jangan ingin berkuasa dan otoriter, memaksa siswa patuh terhadap
segala sesuatu yang diperintahkan.
2) Guru harus percaya diri, bahwa dirinya mampu menegakkan disiplin bagi dirinya
dan siswanya, jangan tunjukan kelemahan dan kekurangannya kepada siswa.
3) Guru jangan menaruh dendam terhadap siswa.
4) Guru jangan memberikan janji-janji yang tak mungkin dapat ditepati demikian pula
jangan memaksa siswa berjanji untuk memperbaiki perilakunya.
5) Guru hendaknya pandai bergaul dengan siswanya, tetapi jangan terlalu bersahabat
yang erat.
b. Pihak Siswa
Peranan siswa dalam menciptakan suasana disiplin dalam kelas tak pentingnya,
karena faktor utama adalah siswa sendiri dan siswa merupakan subyek dalam
pembelajaran. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan siswa dalam
mewujudkan disiplin dalam kelas, antara lain :
1) Siswa hendaknya memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk turut serta
menciptakan suasana disiplin di dalam kelas.
2) Siswa hendaknya memiliki kesadaran untuk mentaati aturan atau atat tertib sekolah,
bukan karena rasa takut atau karena merasa terpaksa.
3) Siswa jangan merasa diawasi oleh guru dalam melaksanakan disiplin
4) Siswa hendakya bertindak sebagai pegawas atau pengontrol dirinya sendiri, tanpa
harus diawasi oleh orang lain.
5) Apabila suatu saat melakukan pelanggaran, maka siswa harus berjanji pada dirinya
sendiri untuk tidak mengulanginya.
c. Pihak Orang Tua

7
Afriza,op,h.94-95
10
1) Orang tua hendaknya mengetahui tentang tata tertib sekolah yang harus
dilaksanakan putra-putrinya ketika ia berada di sekolah.
2) Orang tua hendaknya ikut bertanggung jawab terhadap putraputrinya dengan cara
turut serta mengawasinya.
3) Orang tua hendaknya menegur putra-putrinya apabila melanggar terhadap tata
tertib sekolah.
d. Membina Diri Sendiri
Tujuan pendidikan adalah membimbing anak kearah yang kedewasaan, yaitu
kematangan sosial, emosional, intelektual dan moral, sehingga dapat berdiri sendiri.
Kelas yang demokratis juga tertib sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh anak-
anak. Ketertiban tercapai bukan dengan kekerasan atau paksaan dari pihak guru,
melainkan karena anak-anak patuh akan peraturan. Ketertiban itu akan tetap mereka
pelihara sekalipun tidak ada guru di dalam kelas yang mengawasi mereka. Apabila
anak-anak itu telah sanggup disiplin sendiri, maka dengan demikian mereka telah
melangkah menuju kearah kedewasaan. 8

F. Pentingnya Penanaman Disiplin Kelas


Suasana belajar yang kondusif sangat penting dalam proses pembelajaran siswa-siswi
di kelas. Sadar atau tidak, suasana belajar yang kondusif dapat menyumbangkan hasil
belajar yang lebih berkualitas. Suasana belajar yang kondusif adalah suasana belajar yang
disiplin, namun tidak monoton dan keras. Disiplin adalah bagaimana cara kita dalam
menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, menghargai orang lain dan menaati
peraturan yang berlaku dengan benar, siap menerima segala konsekuensinya jika
melanggar peraturan tersebut, dan mampu mempertanggungjawabkan setiap apa yang kita
kerjakan.

Dalam penanaman disiplin kelas, manfaat yang diperoleh tidak hanya hasil belajar yang
berkualitas, namun penanaman disiplin kelas juga bertujuan untuk membentuk peserta
didik yang berkepribadian santun dan berkarakter, yang mampu menghargai dan
memanfaatkan waktu dengan baik, taat pada peraturan serta dapat
mempertanggungjawabkan segala tindakannya. Dalam pelaksanan disiplin kelas, harus

8
Mudassir,op.cit,h.92-97
11
berdasarkan dalam diri siswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apa pun
usaha yang dilakukan oleh orang disekitarnya hanya akan sia-sia. Contoh pelaksanaan
disiplin kelas:

1. Datang ke sekolah tepat waktu


2. Rajin belajar
3. Menaati peraturan sekolah
4. Mengikuti upacara dengan tertib
5. Melaksanakan dan mengumpulkan tugas dengan baik dan tepat waktu.9

9
Aslamiah.Dkk,(2022),Pengelolaan KELAS.Depok: PT Raja Grafindo Persada.hal.189.

12
BAB III

PENUTUP

Disiplin kelas adalah ketertiban atau aturan yang dilakukan oleh subjek pelaksana
pendidikan atau pembimbing bagi anak didik di dalam kelas dengan jalan menaati peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan atas dasar kesenangan dan kesadaran hati demi mencapai suatu
tujuan bersama.

Guru-guru yang berpengalaman dalam memelihara disiplin kelas ialah dengan cara
mengontrol suasana kelas dan memanipulasi kelas tersebut berdasar variasi respon para siswa.
Guru lain memanipulasi untuk terciptanya suasana kelas yang diharapkan adalah dengan
mengembangkan penguatan verbal dan non verbal. Ada beberapa tahapan-tahapan memelihara
disiplin yaitu : Pencegahan, Pemeliharaan, Campur tangan (intervensi), dan Pengaturan.

Dalam penanaman disiplin kelas, manfaat yang diperoleh tidak hanya hasil belajar yang
berkualitas, namun penanaman disiplin kelas juga bertujuan untuk membentuk peserta didik yang
berkepribadian santun dan berkarakter, yang mampu menghargai dan memanfaatkan waktu dengan
baik, taat pada peraturan serta dapat mempertanggungjawabkan segala tindakannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Akhyak (ed), (2003), Meniti Jalan Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Zainal Mahfud, (2017), Peran Guru Menciptakan Disiplin Kelas Terhadap Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Mi Muhammadiyah 11 Blimbing Paciran Lamongan, Jurnal An Naba STIT
vol.3, no.2, (Lamongan: STIT Muhammadiyah).

Susilowati, (2015), Tahap-Tahap Cara Memelihara Disiplin Kelas dan Jenis Gangguan
Serta Penanggulanagan Disiplin Kelas (PGSD), (Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo)
Suharsini Arikunto,(1992).Pengelolaan Kelas dan Siswa.Jakarta:Rajawali.

Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi,(1995).Pengelolaan Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta.


Aslamiah.Dkk,(2022),Pengelolaan KELAS.Depok: PT Raja Grafindo Persada.

14

Anda mungkin juga menyukai