Disusun Oleh:
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Disiplin
Kelas” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen Kelas. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhamad Hamzah selaku Dosen
Mata kuliah Manajemen Kelas. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin
merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya terkait antara pengetahuan,
sikap dan perilaku. Kebenaran, kejujuran, tangggung jawab, kebebasan, rasa
kasih sayang, tolong menolong dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin
kemasyarakatan yang harus dipelajari/diketahui dan ditegakkan oleh para
sisiwa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Disiplin Kelas?
2. Bagaimana Tujuan Disiplin Kelas?
3. Bagaimana Pentingnya Pembinaan Disiplin dan Perilaku?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui apa pengertian Disiplin Kelas.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Disiplin Kelas.
3. Untuk Mengetahui Pentingnya Pembinaan Disiplin dan Perilaku.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Disiplin Kelas
Disiplin berasal dari kata disciple yang artinya belajar secara sukarela
mengikuti pemimpin dengan tujuan dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal. Pokok utama disiplin adalah peraturan.
Peraturan yang efektif untuk anak adalah peraturan yang dapat dimengerti,
diingat dan diterima, disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa
disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan
hasil belajar yang dicapai kurang optimal.
1
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h.
108
2
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta : PT. Gramedia
Widia Sarana Indonesia.
5
2. Tujuan Disiplin Kelas
Secara umum tujuan disiplin adalah menjamin adanya pengendalian dan
penyatuan tekad, sikap dan tingkah laku demi kelancaran pelaksanaan tugas
serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam kaitan tersebut, Conny
R. Semiawan mengatakan, “tujuan disiplin bukan untuk melarang kebebasan
atau mengadakan penekanan, melainkan memberikan kebebasan dalam batas
kemampuannya untuk ia kelola” 3.
3
Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak (Jakarta: Index, 2008), 93.
6
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya.
h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan
lingkungannya 4.
Begitu juga seorang siswa yang sudah terlatih dan terbiasa untuk bersikap
disiplin sangat besar kemungkinan dalam meraih keberhasilan daripada seorang
siswa yang tidak menanamkan sikap disiplin. Tujuan utama dilakukannya
pembinaan sikap disiplin kepada seorang siswa adalah untuk mengarahkan
4
Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Grasindo, 2004),
35-36
7
segala bentuk tujuan yang ingin dicapai oleh siswa tersebut menuju sebuah titik
kesuksesan dengan jalan yang efektif dan efisien.
a. eknik Disiplin Otoritarian, pada teknik ini di tetapkan dengan amat erat
dan teliti. Disiplin Otoritarian ialah penanggulangan prilaku diri
berasaskan, pemaksaan, tekanan, dorongan dari luar diri seseorang.
Hukuman sering kali digunakan untuk memaksa seseorang menjalankan
dan mengerjakan tata tertib. Pada hal ini tidak diluangkan untuk
bertanya "mengapa dan apa tujuan tata tertib itu dijalankan". Seseorang
hanya berpikir kalau tata tertib yang berlaku itu wajib dan seharusnya di
jalankan. Pada Teknik disiplin ini tidak selalu dapat tercapai secara
sempurna untuk meningkatkan disiplin pembelajaran, jika tercapai
maka sekadar berkepribadian sebentar atau condong melanggar.
b. Teknik Disiplin Permisif Pada teknik disiplin ini para peserta didik
dibebaskan untuk bertindak sesuai dengan yang ia inginkan. Kemudian
selanjutnya peserta didik dibiarkan untuk memilih keputusan sendiri dan
bertindak sesuai dengan pilihan yang telah ia ambil. Peserta didik yang
bertindak sesuai dengan pilihannya kemudian ternyata pilihat tersebut
membawa dampak melanggar atas peraturan yang ada, maka tidak
diberikan hukuman atau denda kepadanya, kesimpulannya teknik
disiplin ini bisa menimbulkan suatu keraguan untuk memilih sebuah
pilihan jika suatu saat terjadi sebuah kesusahan dalam proses belajar.
c. Teknik Disiplin Demokratis Strategi disiplin demokratis diterapkan
melalui asumsi, diskusi, dan penjelasan, untuk membantu siswa
memahami mengapa aturan yang ada harus diikuti dan dipatuhi. Teknik
ini lebih mengutamakan aspek pendidikan dari pada yang bersifat
menghukum. Sanksi atau hukuman dapat dikenakan kepada siswa yang
8
melanggar aturan, tetapi hukuman adalah cara yang diharapkan dapat
menyadarkan siswa.
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Disiplin berasal dari kata disciple yang artinya belajar secara sukarela
mengikuti pemimpin dengan tujuan dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal. Pokok utama disiplin adalah peraturan.
Peraturan yang efektif untuk anak adalah peraturan yang dapat dimengerti,
diingat dan diterima, disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa
disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan
hasil belajar yang dicapai kurang optimal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak (Jakarta: Index, 2008), 93.
Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Grasindo,
2004), 35-36
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta : PT. Gramedia
Widia Sarana Indonesia.
11