Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS

Dosen Pengampu: Muhamad Hamzah S. Pd., M. Pd.

Mata Kuliah: Manajemen Kelas

Disusun Oleh:

1. Mochamad Rozi Anwari 221012100124


2. Saepur Rijal 222012100345

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PAMULANG

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Disiplin
Kelas” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen Kelas. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhamad Hamzah selaku Dosen
Mata kuliah Manajemen Kelas. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Masalah .................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
1. Pengertian Disiplin Kelas ..................................................................................... 5
2. Tujuan Disiplin Kelas ........................................................................................... 6
3. Pentingnya Pembinaan Disiplin dan Perilaku .................................................... 7
BAB III............................................................................................................................. 10
KESIMPULAN ............................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin
merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya terkait antara pengetahuan,
sikap dan perilaku. Kebenaran, kejujuran, tangggung jawab, kebebasan, rasa
kasih sayang, tolong menolong dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin
kemasyarakatan yang harus dipelajari/diketahui dan ditegakkan oleh para
sisiwa.

Peserta didik belajar beberapa hal dengan cara mendengarkan misalnya,


tetapi mereka lebih suka mengingat dan bertindak dengan kata-kata dan gagasan
mereka sendiri. Dari sini peserta didik akan belajar lebih cepat apabila mereka
terlibat dalam menyusun tata tertib mereka itu. Walaupun demikian, guru harus
mengarahkan dan menentukan tindakan-tindakan apa yang harus diambil bila
tata tertib dilanggar, sehingga disiplin tetap dapat ditegakkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Disiplin Kelas?
2. Bagaimana Tujuan Disiplin Kelas?
3. Bagaimana Pentingnya Pembinaan Disiplin dan Perilaku?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui apa pengertian Disiplin Kelas.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Disiplin Kelas.
3. Untuk Mengetahui Pentingnya Pembinaan Disiplin dan Perilaku.

4
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Disiplin Kelas
Disiplin berasal dari kata disciple yang artinya belajar secara sukarela
mengikuti pemimpin dengan tujuan dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal. Pokok utama disiplin adalah peraturan.
Peraturan yang efektif untuk anak adalah peraturan yang dapat dimengerti,
diingat dan diterima, disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa
disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan
hasil belajar yang dicapai kurang optimal.

Sedangkan menurut Mulyasa, disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana


orang - orang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan - peraturan
yang ada dengan senang hati 1 . Sementara Menurut Rachman yang dikutip
Tulus Tu’u, disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu
atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap
peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari
dalam hatinya 2.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut bahwa disiplin adalah suatu


keadaan di mana sesuatu berada dalam keadaan tertib, teratur dengan
semestinya sehingga tidak ada pelanggaran-pelanggaran secara langsung
maupun tidak langsung. Artinya, disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui
latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan–
keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan keluarga.
Disiplin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah disiplin belajar di sekolah
khususnya di kelas.

1
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h.
108
2
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta : PT. Gramedia
Widia Sarana Indonesia.

5
2. Tujuan Disiplin Kelas
Secara umum tujuan disiplin adalah menjamin adanya pengendalian dan
penyatuan tekad, sikap dan tingkah laku demi kelancaran pelaksanaan tugas
serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam kaitan tersebut, Conny
R. Semiawan mengatakan, “tujuan disiplin bukan untuk melarang kebebasan
atau mengadakan penekanan, melainkan memberikan kebebasan dalam batas
kemampuannya untuk ia kelola” 3.

Tujuan dari penerapan disiplin menurut Sinambela, sebagaimana yang


dikutib oleh Barnawi dan Mohammad Arifin ada dua tujuan, yaitu tujuan
korektif dan tujuan preventif.

a. Disiplin Korektif adalah upaya penerapan disiplin kepada siswa yang


telah terbukti melakukan pelanggaran atas peraturan atau tidak
memenuhi standart yang telah ditetapkan dan kepadanya dikenakan
sanksi secara bertahap. Sedangkan tujuan dari disiplin korektif adalah
untuk memberikan koreksi atas perilaku siswa apakah sudah sesuai
aturan atau belum.
b. Disiplin Preventif adalah upaya menggerakkan siswa untuk mematuhi
peraturan yang telah ditapkan sekolah. Sedangkan tujuannya ialah untuk
mencegah siswa untuk melakukan pelanggaran.

Selanjutnya menurut Maman Rachman, seperti dikutip Tulus Tu’u


menyebutkan tentang tujuan disiplin bagi para siswa sebagai berikut :

a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.


b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan.
c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik
terhadap lingkungannya
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan
individu lainnya.

3
Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak (Jakarta: Index, 2008), 93.

6
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya.
h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan
lingkungannya 4.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan


bahwa tujuan dari penerapan disiplin adalah untuk mengontrol dan
mengatur tingkah laku seseorang agar sesuai dengan aturan atau nilai yang
berlaku, dengan harapan agar tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik dan maksimal sesuai dengan
yang diharapkan.

3. Pentingnya Pembinaan Disiplin dan Perilaku


Pembinaan dapat diartikan sebagai upaya yang dilaksanakan dengan rasa
mengerti dan tekun dengan model membina dan menguraikan ilmu sehingga
memahami, menerapkannya, dan mengerti kembali dalam kehidupan sehari hari.

Pembinaan merupakan arah yang berharga dalam pertumbuhan siswa


terutama dalam pertumbuhan tingkah laku dan karakter. Hubungan antara
bimbingan sikap dengan perilaku siswa juga saling berpengaruh satu sama lain.
Salah satu bentuk pembinaan sikap yakni berupa pembinaan sikap disiplin. Baik
itu disiplin waktu, moral, dalam bersikap, dan lain-lain. Karena dengan adanya
pembinaan sikap disiplin maka perilaku anak akan lebih teratur dan terarah.

Begitu juga seorang siswa yang sudah terlatih dan terbiasa untuk bersikap
disiplin sangat besar kemungkinan dalam meraih keberhasilan daripada seorang
siswa yang tidak menanamkan sikap disiplin. Tujuan utama dilakukannya
pembinaan sikap disiplin kepada seorang siswa adalah untuk mengarahkan

4
Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Grasindo, 2004),
35-36

7
segala bentuk tujuan yang ingin dicapai oleh siswa tersebut menuju sebuah titik
kesuksesan dengan jalan yang efektif dan efisien.

Teknik-teknik pembinaan dan penerapan disiplin kelas. Terdapat teknik


untuk mengembangkan dan membina disiplin kelas peserta didik seperti yang
telah disebutkan Tulus Tu ’ u diantaranya :

a. eknik Disiplin Otoritarian, pada teknik ini di tetapkan dengan amat erat
dan teliti. Disiplin Otoritarian ialah penanggulangan prilaku diri
berasaskan, pemaksaan, tekanan, dorongan dari luar diri seseorang.
Hukuman sering kali digunakan untuk memaksa seseorang menjalankan
dan mengerjakan tata tertib. Pada hal ini tidak diluangkan untuk
bertanya "mengapa dan apa tujuan tata tertib itu dijalankan". Seseorang
hanya berpikir kalau tata tertib yang berlaku itu wajib dan seharusnya di
jalankan. Pada Teknik disiplin ini tidak selalu dapat tercapai secara
sempurna untuk meningkatkan disiplin pembelajaran, jika tercapai
maka sekadar berkepribadian sebentar atau condong melanggar.
b. Teknik Disiplin Permisif Pada teknik disiplin ini para peserta didik
dibebaskan untuk bertindak sesuai dengan yang ia inginkan. Kemudian
selanjutnya peserta didik dibiarkan untuk memilih keputusan sendiri dan
bertindak sesuai dengan pilihan yang telah ia ambil. Peserta didik yang
bertindak sesuai dengan pilihannya kemudian ternyata pilihat tersebut
membawa dampak melanggar atas peraturan yang ada, maka tidak
diberikan hukuman atau denda kepadanya, kesimpulannya teknik
disiplin ini bisa menimbulkan suatu keraguan untuk memilih sebuah
pilihan jika suatu saat terjadi sebuah kesusahan dalam proses belajar.
c. Teknik Disiplin Demokratis Strategi disiplin demokratis diterapkan
melalui asumsi, diskusi, dan penjelasan, untuk membantu siswa
memahami mengapa aturan yang ada harus diikuti dan dipatuhi. Teknik
ini lebih mengutamakan aspek pendidikan dari pada yang bersifat
menghukum. Sanksi atau hukuman dapat dikenakan kepada siswa yang

8
melanggar aturan, tetapi hukuman adalah cara yang diharapkan dapat
menyadarkan siswa.

Implementasi disiplin yang sangat efektif pada generasi muda ialah


disiplin demokrasi, disebabkan remaja dapat berpikir secara mendalam,
mengetahui baik buruknya, dan mengemukakan pandangannya. Maka dari
itu, untuk memperkuat kedisiplinan para peserta didik, utamanya
kedisiplinan pada saat proses pembelajaran, yakni menggunakan teknik
demokrasi. Dalam Tekniik ini dilaksanakan menggunakan pemaparan dan
menggunakan penjelasan yang dilakukan dengan memberikan fasilitas
pembelajaran. Dengan menggunakan layanan, peserta didik akan
mengembangkan kemandirian, pengendalian diri dan harga diri dalam studi
mereka. Teknologi demokratis memungkinkan siswa untuk melaksanakan
hal yang baik dengan tidak melihat siapa pun.

9
BAB III

KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Disiplin berasal dari kata disciple yang artinya belajar secara sukarela
mengikuti pemimpin dengan tujuan dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal. Pokok utama disiplin adalah peraturan.
Peraturan yang efektif untuk anak adalah peraturan yang dapat dimengerti,
diingat dan diterima, disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa
disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan
hasil belajar yang dicapai kurang optimal.

Secara umum tujuan disiplin adalah menjamin adanya pengendalian dan


penyatuan tekad, sikap dan tingkah laku demi kelancaran pelaksanaan tugas
serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Pembinaan merupakan arah yang berharga dalam pertumbuhan siswa


terutama dalam pertumbuhan tingkah laku dan karakter. Hubungan antara
bimbingan sikap dengan perilaku siswa juga saling berpengaruh satu sama lain.
Salah satu bentuk pembinaan sikap yakni berupa pembinaan sikap disiplin. Baik
itu disiplin waktu, moral, dalam bersikap, dan lain-lain. Karena dengan adanya
pembinaan sikap disiplin maka perilaku anak akan lebih teratur dan terarah.

10
DAFTAR PUSTAKA
Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak (Jakarta: Index, 2008), 93.

Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003),


h. 108

Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Grasindo,
2004), 35-36

Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta : PT. Gramedia
Widia Sarana Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai