Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGATURAN KEHADIRAN DAN KETIDAK HADIRAN PESERTA


DIDIK

Dosen Pengampu: Khodijah S. Pd. I., M. Pd.

Mata Kuliah: Manajemen Peserta Didik

Disusun Oleh:

1. Oktviani Riski
2. Saepur Rijal

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaturan Kehadiran
dan Ketidak hadiran Peserta Didik” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen Peserta Didik.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Pengaturan
Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Mrs Khodijah selaku Dosen Mata
kuliah Manajemen Peserta Didik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Masalah......................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
1. Pengertian Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik.......................................6
2. Sumber Penyebab Ketidakhadiran Peserta Didik...................................................6
3. Upaya Meningkatkan Kehadiran Peserta Didik......................................................8
4. Pencacatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik....................................11
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik adalah orang/individu yang mendapatkan
pelayananpendidikan sesuai bakat, minat, dan kemampuan agar
tumbuh danberkembang dengan baik serta mempunyai
kepuasan dalam menerimapelajaran yang diberikan oleh
pendidiknya. Peserta didik merupakan salah satu tolak ukur
darikeberhasilan proses pembelajaran pada suatu lembaga
pendidikan. Pesertadidik juga merupakan input dari pendidikan
yang nantinya akan menjadi output. Output yang diharapkan
yaitu peserta didik yang memilikikecerdasan, keterampilan, serta
sikap yang baik. Untuk menghasilkan outputyang berkualitas dan
sesuai dengan yang diharapkan tidaklah mudah. Dibutuhkan usaha,
kerja keras, dan kerjasama dari berbagai pihak terkait agarhal tersebut
dapat tercapai.

Kehadiran peserta didik merupakan salah satu yang harus


diperhatikandalam manajemen peserta didik. Kehadiran peserta
didik dinilai sangatpenting karena kehadiran peserta didik
menyangkut mengenai materipembelajaran yang disampaikan. Jika
peserta didik memiliki kehadiran yangbaik, maka materi pembelajaran
akan tersampaikan dengan baik. Begitupunsebaliknya. Peserta didik
yang memiliki kehadiran yang rendahdikhawatirkan tidak paham
mengenai materi pembelajaran yang diberikan.Tingkat pemahaman
peserta didik pada materi pembelajaran berpengaruhterhadap
nilai yang diperoleh dari mata pelajaran tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kehadiran Dan Ketidakhadiran Peserta Didik?
2. Apa Sumber Sebab Ketidakhadiran Peserta Didik?
3. Bagaimana Upaya Meningkatkan Kehadiran Peserta Didik?
4. Bagaimana Pencatatan Kehadiran Dan Ketidakhadiran Peserta
Didik?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kehadiran dan Ketidakhadiran
Peserta Didik.
2. Untuk Mengetahui Sumber Sebab Ketidakhadiran Peserta
Didik.
3. Untuk Mengetahui Upaya Meningkatkan Kehadiran Peserta
Didik.
4. Untuk Mengetahui Pencatatan Kehadiran dan Ketidakhadiran
Peserta Didik.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik


Kehadiran siswa di sekolah biasa disebut dengan istilah presensi siswa.
Pengertian presensi siswa mengandung dua arti, yaitu masalah kehadiran di
sekolah (school attendance) yang disebut presensi dan ketidakhadiran di
sekolah (non school attendance) yang disebut absensi. Kehadiran dan
ketidakhadiran siswa di sekolah dianggap merupakan masalah penting dalam
pengelolaan siswa di sekolah, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan
prestasi belajar siswa. Di samping itu, kehadiran dan ketidakhadiran siswa di
sekolah merupakan gambaran tentang ketertiban suatu sekolah1.

Kehadiran siswa di sekolah (school attandence) adalah kehadiran dan


keikutsertaan siswa secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada
jam-jam efektif di sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan
partisipasi secara fisik siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jamjam
efektif sekolah, siswa memang harus berada di sekolah. Kalau tidak ada di
sekolah, seyogyanya dapat memberikan keterangan yang sah serta diketahui
oleh orang tua atau walinya.

2. Sumber Penyebab Ketidakhadiran Peserta Didik


Ada banyak sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik di sekolah.
Pertama, ketidakhadiran yang bersumber dari lingkungan keluarga. Ada
kalanya suatu keluarga mendukung terhadap kehadiran peserta didik di
sekolah, dan ada kalanya tidak mendukung. Bahkan dapat juga terjadi, bahwa
keluarga justru menjadi perintang bagi peserta didik untuk hadir di sekolah.

1
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: ALFABETA, 2014)hlm 77
Pemecahan atas ketidakhadiran peserta didik yang bersumber dari
keluarga demikian, tentulah lebih ditujukan pada langkah-langkah kuratif bagi
kehidupan keluarga.

1) Ketidakhadiran yang disebabkan atau bersumber dari keluarga yaitu2:


a. Kedua orang tuanya baik ayah maupun ibu sibuk bekerja.
b. Ada kegiatan keagamaan di rumah.
c. Ada persoalan di lingkungan keluarga.
d. Ada kegiatan darurat di rumah.
e. Ada kematian. Kematian di dalam keluarga umumnya
membawa duka bagi anak.
f. Letak rumah yang jauh dari sekolah.
g. Ada keluarga yang sakit.
h. Baju seragam yang tidak ada lagi.
i. Kekurangan makanan yang sehat. Ini terjadi pada peserta didik
yang berada di daerah-daerah kantong kemiskinan.
j. Ikut orang tua berlibur.
k. Orang tua pindah tempat kerja.
l. Ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik itu sendiri.

Hal demikian bisa terjadi, terutama pada peserta didik yang berjiwa labil serta
kurang mendapatkan pengawasan dari orang tua atau keluarga.

2) Ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik sendiri yaitu:


a. Lupa tidak bersekolah. Hal ini bisa saja terjadi, mungkin
karena tidurnya terlarut malam sehingga anak didik tersebut
bangun kesiangan dan secara tidak di sengaja peserta didik
yang bersangkutan lupa untuk mengikuti mata pelajran atau
tidak hadir di sekolah.
b. Moralnya tidak baik.
c. Terjadi perkelahian antar peserta didik.
d. Sakit.
2
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. 2011
e. Prestasinya lemah.
3) Ketidakhadiran yang bersumber dari sekolah yaitu:
a. Lokasi sekolah yang tidak menyenangkan.
b. Program sekolah yang tidak efektif. Hal ini terjadi karena
kurikulum yang di gunakan tidak tepat dalam
mendayagunakan program kerja di sekolah. Program sekolah
yang tidak tepat bisa saja mempengaruhi tujuan sekolah dan
akibatnya seperti ini, peserta didik jadi enggan untuk pergi
kesekolah.
c. Terlalu sedikit peserta didik yang masuk. Tidak sedikit di
suatu sekolah yang kekurangan pelajar atau peserta didik, hal
ini bisa juga berdampak pada peserta didik tersebut.
d. Biaya sekolah yang terlalu mahal.
e. Kurangnya fasilitas sekolah.
f. Kurangnya bimbingan dari guru baik secara individual
maupun secara kelompok kepada peserta didik.
g. Program yang ditawarkan oleh sekolah kepada peserta didik
tidak menarik.
h. Suasana sekolah yang tidak kondusif.

3. Upaya Meningkatkan Kehadiran Peserta Didik


Usaha- usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kehadiran peserta
didik di sekolah adalah dengan melihat kasus perkasus. Sebab, antara peserta
didik satu dengan peserta didik yang lain, mempunyai masalah-masalah yang
berbeda. Sungguh pun demikian upaya secara misal untuk meningkatkan
peserta didik di sekolah seperti; perbaikan lingkungan rumah, perbaikan
lingkungan sekolah, perbaikan diri peserta didik sendiri, dan perbaikan
lingkungan masyarakat.

1) Perbaikan Lingkungan Rumah


a. Mengantarkan peserta didik tepat pada waktunya. Hal
demikian dapat dilakukan oleh orangtua pada kelas-kelas awal
di sekolah dasar. Upaya demikian dapat dilakukan juga oleh
sekolah misalnya dengan transportasi sekolah yang tepat
waktu dan dapat mengakomodasi jumlah peserta didik di
sekolah.
b. Peserta didik diberi pekerjaan tertentu dan memerintahkan dia
untuk mengumpulkannya ke sekolah.
c. Orangtua berusaha memantau waktu tidur anaknya agar yang
bersangkutan tidak tepat waktu sehingga dapat bangun tepat
waktu juga. Dapat juga menyediakan weker agar anaknya
dapat bangun pagi-pagi benar sebelum berangkat sekolah.
d. Mengupayakan agar peserta didik memahami sedalam
mungkin mengenai tata tertib sekolah.
2) Perbaikan Kondisi Sekolah
a. Menggunakan tatatertib sekolah sebagai salah satu pendekatan
untuk meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah.
Peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah bisa diberi
sanksi sesuai dengan yang ditentukan dan disepakati oleh
peserta didik, para peserta didik memang diminta tandatangan
kesediannya untuk mentaati peraturan sekolah dan tata tertib
sekolah.
b. Memberikan pengertian kepada peserta didik akan arti
pentingnya kehadiran mereka.
c. Menjadikan kehadiran peserta didik di sekolah sebagai
prasyarat mengikuti ujian atau menjadikan kehadiran peserta
didik sebagai bagian dari perhitungan nilai ujian di sekolah.
d. Memperbaiki kondisi sekolah agar dipersepsi oleh peserta
didik sangat menarik.
e. Melibatkan guru secara aktif dalam upaya peningkatan
kehadiran peserta didik.
f. Selalu mempersensi peserta didik pada saat awal masuk kelas,
baik pada saat jam-jam pertama maupun pada saat jam-jam
setelah istirahat atau pergantian jam. Mereka yang tidak ada
pada pada jam-jam tertentu dicatat dalam buku absensi dan
digolongkan sebagai peserta yang tidak hadir.
3) Perbaikan Terhadap Peserta Didik

Perbaikan terhadap peserta didik sendiri sangat penting, oleh karena


yang menentukan hadir tidaknya peserta didik adalah mereka sendiri dan
bukan orang lain. Usaha yang dilakukan preventif, kuratif, preservatif.
Yang menentukan tentu saja sekolah, keluarga dan masyarakat. Sebab,
jika ketiga wahana ini sama-sama berusaha dengan bahasa dan gerak
langkah yang sama, maka kehadiran peserta didik di sekolah dapat
ditingkatkan. Demikian juga ketidakhadiran peserta didik di sekolah dapat
dikurangi.

Pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan secara bersama-


sama ini akan menjadikan peserta didik yang ingin tidak hadir ke sekolah
menjadi tidak berkutik. Kemampuan dia akan membolos dan
menyembunyikan diri akan berhasil diketahui mengingat ketika wahana
tadi sama-sama mengadakan pengawasan kepada mereka.

4) Perbaikan Terhadap Kondisi Sekolah

Perbaikan demikian akan dapat dilakukan, manakala ada kerja sama


yang erat antara sekolah dan masyarakat. Jika sekolah tersebut didirikan
untuk masyarakat, maka semestinyalah masyarakat juga mendukung
terhadap keberlangsungan sekolah. Dukungan tersebut dapat diwujudkan
dalam bentuk mendukung terhadap upaya sekolah untuk meningkatakan
kehadiran peserta didiknya di sekolah.

Tidak diperbolehkannya peserta didik memasuki tempat-tempat


hiburan dan toko-toko pada saat jam-jam sekolah sedang berlangsung,
adalah salah satu manifestasi dukungan yang patut dikembangkan.
Demikian juga meminta keterangan atas peserta didik yang keluyuran di
jalan-jalan pada saat jam-jam sekolah, dapat dilakukan oleh masyarakat
karena hal tersebut mendukung terhadap peningkatan kehadiran peserta
didik di sekolah3.

4. Pencacatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik


Peserta didik yang hadir di sekolah hendaknya dicatat oleh guru dalam
buku presensi. Sementara peserta didik yang tidak hadir di sekolah dicatat
dalam buku absensi. Dengan perkataan lain, presensi adalah daftar kehadiran
peserta didik, sementara absensi adalah buku daftar ketidakhadiran peserta
didik.

Begitu jam pertama dinyatakan masuk, serta para peserta didik masuk ke
kelas, guru mempresensi peserta didiknya satu persatu. Selain agar mengenali
satu persatu peserta didiknya yang masuk sekolah dan yang tidak masuk
sekolah. Dengan demikian juga pada jam-jam berikutnya setelah istirahat,
guru perlu mempresensi kembali, barangkali ada peserta ada peserta didiknya
yang pulang sebelum waktunya. Tidak jarang, peserta didik sebelum
waktunya, hanya kareana sudah dinyatakan masuk melalui presensi pada jam
pertama.

Format buku presensi peserta didik adalah sebagaimana pada gambar di


bawah ini:

3
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: ALFABETA, 2014)hlm 82-84
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehadiran siswa di sekolah biasa disebut dengan istilah
presensi siswa. Pengertian presensi siswa mengandung dua arti,
yaitu masalah kehadiran di sekolah (school attendance) yang
disebut presensi dan ketidakhadiran di sekolah (non school
attendance) yang disebut absensi.
Usaha- usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kehadiran peserta didik di sekolah adalah dengan melihat kasus
perkasus. Sebab, antara peserta didik satu dengan peserta didik
yang lain, mempunyai masalah-masalah yang berbeda. Sungguh
pun demikian upaya secara misal untuk meningkatkan peserta
didik di sekolah seperti; perbaikan lingkungan rumah, perbaikan
lingkungan sekolah, perbaikan diri peserta didik sendiri, dan
perbaikan lingkungan masyarakat.
Peserta didik yang hadir di sekolah hendaknya dicatat oleh
guru dalam buku presensi. Sementara peserta didik yang tidak
hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi. Dengan perkataan
lain, presensi adalah daftar kehadiran peserta didik, sementara
absensi adalah buku daftar ketidakhadiran peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Prihatin, Eka, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: ALFABETA, 2014)hlm 77

Imrin, Ali, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
2011

Prihatin Eka, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: ALFABETA, 2014)hlm 82-


84

Anda mungkin juga menyukai