Kehadiran peserta didik di sekolah (school attandance) adalah kehadiran dan keikutsertaan
peserta didik secara fisik dan mental terhadap aktifitas sekolah pada jam- jam efektif di
sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik peserta didik
terhadap kegiatan-kegitan di sekolah.
Pada jam- jam efektif sekolah, peserta didik memang harus ada di sekolah, kalau tidak ada
di sekolah, haruslah dapat memberikan keterangan yang syah serta diketahui oleh orangtua
atau walinya. Hal demikian sangat penting, oleh karena ada insiden-insiden seperti: peserta
didik menyatakan kepada orangtua atau walinya bahwa ia berangkat ke sekolah, tetapi
ternyata tidak hadir di sekolah.
1. Kehadiran yang disebabkan atau bersumber dari keluarga adalah sebagai berikut:
d. Adanya keluarga, family, dan tau handai taulan yang pindah rumah.
e. Adanya kematian.
f. Letak rumah yang jauh dari sekolah. g. Ada keluarga yang sakit. Pada saat salah
seorang anggota keluarga ada yang sakit, tidak jarang peserta didik dimintainuntuk
menunggu dan merawatnya, sehingga menjadi penyebab peserta didik tidak bersekolah.
2. Ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik itu sendiri. Hal demikian bisa- bisa
terjadi, terutama bagi peserta didik yang berjiwa labil serta kurang mendapatkan
pengawasan dari orang tua atau keluarga.
Adapun ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik sediri adalah sebagai berikut:
3. Ketiga, ketidakhadiran yang bersumber dari sekolah. Sekolah juga dipersepsi oleh
peserta didik tidak mendukung terhadap keinginannya. Oleh kareana itu ketidakhadiran
mereka disekolah dapat juga bersumber dari lingkungan sekolah.
g. Kurangnya bimbingan dari guru baik secara individu maupun secara kelompok kepada
peserta didik.
c. Kemacetan jalan.
e. Adanya peperangan.
Usaha- usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah
adalah dengan melihat kasus perkasus. Sebab, antara peserta didik satu dengan peserta
didik yang lain, mempunyai masalah-masalah yang berbeda. Sungguh pun demikian upaya
secara misal untuk meningkatkan peserta didik di sekolah seperti; perbaikan lingkungan
rumah, perbaikan lingkungan sekolah, perbaikan diri peserta didik sendiri, dan perbaikan
lingkungan masyarakat.
Usaha- usaha yang dapat dilakukan berkaitan dengan perbaikan lingkungan rumah dalam
rangka meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah adalah sebagai berikut.
a. Mengantarkan peserta didik tepat pada waktunya. Hal demikian dapat dilakukan oleh
orangtua pada kelas-kelas awal di sekolah dasar. Upaya demikian dapat dilakukan juga oleh
sekolah misalnya dengan transportasi sekolah yang tepat waktu dan dapat mengakomodasi
jumlah peserta didik di sekolah.
c. Orangtua berusaha memantau waktu tidur anaknya agar yang bersangkutan tidak
tepat waktu sehingga dapat bangun tepat waktu juga. Dapat juga menyediakan weker agar
anaknya dapat bangun pagi-pagi benar sebelum berangkat sekolah.
d. Mengupayakan agar peserta didik memahami sedalam mungkin mengenai tata tertib
sekolah.
b. Memberikan pengertian kepada peserta didik akan arti pentingnya kehadiran mereka.
c. Menjadikan kehadiran peserta didik di sekolah sebagai prasyarat mengikuti ujian atau
menjadikan kehadiran peserta didik sebagai bagian dari perhitungan nilai ujian di sekolah.
d. Memperbaiki kondisi sekolah agar dipersepsi oleh peserta didik sangat menarik.
e. Melibatkan guru secara aktif dalam upaya peningkatan kehadiran peserta didik.
f. Selalu mempersensi peserta didik pada saat awal masuk kelas, baik pada saat jam-jam
pertama maupun pada saat jam-jam setelah istirahat atau pergantian jam. Mereka yang
tidak ada pada pada jam-jam tertentu dicatat dalam buku absensi dan digolongkan sebagai
peserta yang tidak hadir.
Perbaikan terhadap peserta didik sendiri sangat penting, oleh karena yang menentukan
hadir tidaknya peserta didik adalah mereka sendiri dan bukan orang lain. Usaha yang
dilakukan preventif, kuratif, preservatif. Yang menentukan tentu saja sekolah, keluarga dan
masyarakat. Sebab, jika ketiga wahana ini sama-sama berusaha dengan bahasa dan gerak
langkah yang sama, maka kehadiran peserta didik di sekolah dapat ditingkatkan. Demikian
juga ketidakhadiran peserta didik di sekolah dapat dikurangi.
Pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan secara bersama-sama ini akan
menjadikan peserta didik yang ingin tidak hadir ke sekolah menjadi tidak berkutik.
Kemampuan dia akan membolos dan menyembunyikan diri akan berhasil diketahui
mengingat ketika wahana tadi sama-sama mengadakan pengawasan kepada mereka.
Perbaikan demikian akan dapat dilakukan, manakala ada kerja sama yang erat antara
sekolah dan masyarakat. Jika sekolah tersebut didirikan untuk masyarakat, maka
semestinyalah masyarakat juga mendukung terhadap keberlangsungan sekolah. Dukungan
tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk mendukung terhadap upaya sekolah untuk
meningkatakan kehadiran peserta didiknya di sekolah.