Anda di halaman 1dari 5

 Pertemuan 6.

Kehadiran dan ketidakhadiran siswa

Kehadiran peserta didik di sekolah (school attandance) adalah kehadiran dan keikutsertaan
peserta didik secara fisik dan mental terhadap aktifitas sekolah pada jam- jam efektif di
sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik peserta didik
terhadap kegiatan-kegitan di sekolah.

Pada jam- jam efektif sekolah, peserta didik memang harus ada di sekolah, kalau tidak ada
di sekolah, haruslah dapat memberikan keterangan yang syah serta diketahui oleh orangtua
atau walinya. Hal demikian sangat penting, oleh karena ada insiden-insiden seperti: peserta
didik menyatakan kepada orangtua atau walinya bahwa ia berangkat ke sekolah, tetapi
ternyata tidak hadir di sekolah.

A.     Sebab- Sebab Ketidakhadiran Peserta Didik

Ada banyak sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik di sekolah. Pertama,


Ketidakhadiran yang bersumber dari lingkungan keluarga. Adanya suatu keluarga
mendukung terhadap kehadiran peserta didik di sekolah, dan adakalanya tidak mendukung.
Bahkan dapat juga terjadi, bahkan keluarga justru jadi perintang bagi peserta didik untuk
hadir di sekolah. Pemecahan atas ketidakhadiran peserta didik yang bersumber dari
keluarga demikian, tentulah lebih ditunjukan kepada langkah- langkah kuratif pada
kehidupan keluarga.

1.    Kehadiran yang disebabkan atau bersumber dari keluarga adalah sebagai berikut:

a.    Ada kegiatan keagamaan di rumah.

b.    Ada persoalan dilingkungan keluarga.

c.    Ada kegiatan darurat di rumah.

d.   Adanya keluarga, family, dan tau handai taulan yang pindah rumah.

e.    Adanya kematian.

f.     Letak rumah yang jauh dari sekolah. g.    Ada keluarga yang sakit. Pada saat salah
seorang anggota keluarga ada yang sakit, tidak jarang peserta didik dimintainuntuk
menunggu dan merawatnya, sehingga menjadi penyebab peserta didik tidak bersekolah.

h.    Baju seragam yang tidak ada lagi.

i.      Ikut orang tua berlibur.


j.      Orang tua pindah tempat kerja.

2.    Ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik itu sendiri. Hal demikian bisa- bisa
terjadi, terutama bagi peserta didik yang berjiwa labil serta kurang mendapatkan
pengawasan dari orang tua atau keluarga.

Adapun ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik sediri adalah sebagai berikut:

a.       Lupa tidak bersekolah.

b.      Moralnya tidak baik.

c.       Terjadi perkelahian antar peserta didik.

d.      Sakit yang tidak diketahui kapan sembuhnya.

e.       Anggota kelompok peserta didik yang suka membolos.

3.    Ketiga, ketidakhadiran yang bersumber dari sekolah. Sekolah juga dipersepsi oleh
peserta didik tidak mendukung terhadap keinginannya. Oleh kareana itu ketidakhadiran
mereka disekolah dapat juga bersumber dari lingkungan sekolah.

Adapun penyebab sumber-sumber ketidakhadiran peserta didik di sekolah yang bersumber


dari lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:

a.       Lingkungan sekolah yang tidak menyenangkan.

b.      Program sekolah yang tidak efektif.

c.       Terlalu sedikit peserta didik yang masuk.

d.      Biaya sekolah yang telalu mahal.

e.       Transformasi sekolah yang tidak memadai.

f.       Kurangnya fasilitas sekolah.

g.      Kurangnya bimbingan dari guru baik secara individu maupun secara kelompok kepada
peserta didik.

h.      Program yang ditawarkan sekolah kepada peserta didik tidak menarik.


i.        Suasana sekolah yang tidak kondusif.

4.    Ketidakhadiran yang bersumber dari masyarakat. Sebagai lingkungan pendidikan yang


ketiga, masyarakat juga menentukan dapat tidaknya peserta didik hadir di sekolah.
Kehadiran yang bersumber dari faktor masyarakat ini adalah:

a.       Terjadinya peledakan penduduk. Ketidakhadiran disini terutama berkaitan dengan


terbatasnya sumber-sumber  yang dapat dipergunakan oleh anak untuk hadir disekolah.

b.      Keadaan genting dimasyarakat.

c.       Kemacetan jalan.

d.      Adanya pemogokan masal.

e.       Adanya peperangan.

B.    Pendekatan Peningkatan Kehadiran Peserta Didik

Usaha- usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah
adalah dengan melihat kasus perkasus. Sebab, antara peserta didik satu dengan peserta
didik yang lain, mempunyai masalah-masalah yang berbeda. Sungguh pun demikian upaya
secara misal untuk meningkatkan peserta didik di sekolah seperti; perbaikan lingkungan
rumah, perbaikan lingkungan sekolah, perbaikan diri peserta didik sendiri, dan perbaikan
lingkungan masyarakat.

1.      Perbaikan lingkungan rumah

Usaha- usaha yang dapat dilakukan berkaitan dengan perbaikan lingkungan rumah dalam
rangka meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah adalah sebagai berikut.

a.       Mengantarkan peserta didik tepat pada waktunya. Hal demikian dapat dilakukan oleh
orangtua pada kelas-kelas awal di sekolah dasar. Upaya demikian dapat dilakukan juga oleh
sekolah misalnya dengan transportasi sekolah yang tepat waktu dan dapat mengakomodasi
jumlah peserta didik di sekolah.

b.      Peserta didik diberi pekerjaan tertentu dan memerintahkan dia untuk


mengumpulkannya ke sekolah.

c.       Orangtua berusaha memantau waktu tidur anaknya agar yang bersangkutan tidak
tepat waktu sehingga dapat bangun tepat waktu juga. Dapat juga menyediakan weker agar
anaknya dapat bangun pagi-pagi benar sebelum berangkat sekolah.
d.      Mengupayakan agar peserta didik memahami sedalam mungkin mengenai tata tertib
sekolah.

2.      Perbaikan Kondisi Sekolah

a.       Menggunakan tatatertib sekolah sebagai salah satu pendekatan untuk meningkatkan


kehadiran peserta didik di sekolah. Peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah bisa
diberi sanksi sesuai dengan yang ditentukan dan disepakati oleh peserta didik, para peserta
didik memang diminta tandatangan kesediannya untuk mentaati peraturan sekolah dan tata
tertib sekolah.

b.      Memberikan pengertian kepada peserta didik akan arti pentingnya kehadiran mereka.

c.       Menjadikan kehadiran peserta didik di sekolah sebagai prasyarat mengikuti ujian atau
menjadikan kehadiran peserta didik sebagai bagian dari perhitungan nilai ujian di sekolah.

d.      Memperbaiki kondisi sekolah agar dipersepsi oleh peserta didik sangat menarik.

e.       Melibatkan guru secara aktif dalam upaya peningkatan kehadiran peserta didik.

f.       Selalu mempersensi peserta didik pada saat awal masuk kelas, baik pada saat jam-jam
pertama maupun pada saat jam-jam setelah istirahat atau pergantian jam. Mereka yang
tidak ada pada pada jam-jam tertentu dicatat dalam buku absensi dan digolongkan sebagai
peserta yang tidak hadir.

3.      Perbaikan terhadap peserta didik sendiri

Perbaikan terhadap peserta didik sendiri sangat penting, oleh karena yang menentukan
hadir tidaknya peserta didik adalah mereka sendiri dan bukan orang lain. Usaha yang
dilakukan preventif, kuratif, preservatif. Yang menentukan tentu saja sekolah, keluarga dan
masyarakat. Sebab, jika ketiga wahana ini sama-sama berusaha dengan  bahasa dan gerak
langkah yang sama, maka kehadiran peserta didik di sekolah dapat ditingkatkan. Demikian
juga ketidakhadiran peserta didik di sekolah dapat dikurangi.

Pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan secara bersama-sama ini akan
menjadikan peserta didik yang ingin tidak hadir ke sekolah menjadi tidak berkutik.
Kemampuan dia akan membolos dan menyembunyikan diri akan berhasil diketahui
mengingat ketika wahana tadi sama-sama mengadakan pengawasan kepada mereka.

4.       Perbaikan terhadap Kondisi Masyarakat

Perbaikan demikian akan dapat dilakukan, manakala ada kerja sama yang erat antara
sekolah dan masyarakat. Jika sekolah tersebut didirikan untuk masyarakat, maka
semestinyalah masyarakat juga mendukung terhadap keberlangsungan sekolah. Dukungan
tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk mendukung terhadap upaya sekolah untuk
meningkatakan kehadiran peserta didiknya di sekolah.

Tidak diperbolehkannya peserta didik memasuki tempat-tempat hiburan dan toko-toko


pada saat jam-jam sekolah sedang berlangsung, adalah salah satu manifestasi dukungan
yang patut dikembangkan. Demikian juga meminta keterangan atas peserta didik yang
keluyuran di jalan-jalan pada saat jam-jam sekolah, dapat dilakukan oleh masyarakat karena
hal tersebut mendukung terhadap peningkatan kehadiran peserta didik di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai