Kelompok 12 :
Moh. Naufal Ulil Absor (2111111077)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta maunah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Kesimpulan................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di sekolah anak akan banyak melakukan interaksi dengan guru dan
teman sebayanya. Dalam proses interaksi ini, akan timbul masalah sosial pada
beberapa anak. Permasalahan tersebut bisa berkaitan dengan pergaulan dan
hubungan sosial anak seperti, tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya, kesulitan bergaul, dan kesulitan memberikan umpan balik kepada
guru. Akibat dari permasalahan ini anak bisa menjadi pribadi yang pemalu,
tidak percaya diri, dan selalu berpikir negatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan lingkungan sosial sekolah?
2. Apa saja bentuk-bentuk masalah sosial di lingkungan sekolah?
3. Bagaimana langkah - langkah memperbaiki lingkungan sosial di sekolah?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Perbedaan Biologis
b. Perbedaan Intelektual
Intelektual merupakan salah satu aspek yang selalu aktual untuk dibicarakan
dalam dunia pendidikan hal itu intelektual merupakan unsur yang ikut
mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik.
2
c. Perbedaan Psikologis
3
4. Perkelahian Yang Terjadi di Lingkungan Sekolah
Masalah ini seringkali terjadi dilingkungan sekolah akibat dari
kesalahpahaman dan akhirnya menimbulkan perkelahian. Terjadinya
komunikasi yang tidak baik juga dapat memicu adanya perkelahian.
5. Bentrok atau Tawuran antar Sekolah
Masalah sosial ini sering kali terjadi akibat adanya beberapa faktor
penyebab maupun adanya miskomunikasi antar pelajar yang berujung
pada tawuran antar pelajar dan sekolah.
6. Menyontek Saat Ulangan
Budaya menyontek memang sudah jadi tradisi setiap pelajar di sekolah. Ini
juga bagian dari masalah sosial. Karena pelajar sendiri tidak bisa jujur dan
disiplin dalam mengerjakan soal atau tugas di sekolah yang malah
mencontek. Itu kan perilaku buruk yang sudah semestinya harus dihindari
oleh setiap pelajar yang sedang menempuh pendidikan di sekolah.
7. Melawan atau Menghina Guru
Masalah sosial ini kerap kali terjadi dan dilakukan oleh pelajar dengan
melawan atau bahkan menghina gurunya sendiri di kelas. Maupun di luar
kelas dengan tindakan itulah bagian dari gejala sosial dan fenomena sosial
yang ada di lingkungan sekolah.
4
2. Mengatasi pelanggaran tata tertib
Pelanggaran tata tertib sekolah seperti menyontek, perkelahian, atau
tawuran perlu ditangani dengan tegas. Sekolah harus memiliki aturan yang
jelas dan konsekuensi yang sesuai untuk pelanggaran tersebut.
3. Mengadakan program anti-bullying
Bullying adalah salah satu masalah sosial yang sering terjadi di lingkungan
sekolah. Penting untuk mengadakan program anti-bullying yang
melibatkan siswa, guru, dan orang tua untuk mencegah dan mengatasi
perilaku tersebut.
4. Menggalakkan kerjasama
Membangun kerjasama antara siswa, guru, dan orang tua dapat
menciptakan lingkungan sosial yang positif. Ini dapat dilakukan melalui
kegiatan kolaboratif, seperti proyek kelompok atau kegiatan
ekstrakurikuler yang melibatkan partisipasi aktif dari semua pihak.
5. Mengadakan program pengembangan sosial
Sekolah dapat mengadakan program pengembangan sosial yang
melibatkan siswa dalam kegiatan yang membangun keterampilan sosial,
seperti komunikasi efektif, empati, dan pemecahan masalah. Hal ini dapat
membantu siswa dalam menghadapi dan mengatasi masalah sosial di
sekolah.
6. Mengedepankan pendekatan restorative justice
Pendekatan restorative justice melibatkan pemulihan hubungan dan
pemecahan masalah melalui dialog dan rekonsiliasi antara pelaku dan
korban. Pendekatan ini dapat digunakan untuk menangani konflik dan
masalah sosial di sekolah dengan cara yang konstruktif.
7. Melibatkan komunitas sekolah
Melibatkan komunitas sekolah, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf
sekolah, dalam pengambilan keputusan dan perencanaan program-program
sosial dapat menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama
terhadap lingkungan sosial sekolah.
5
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, diharapkan
lingkungan sosial di sekolah dapat diperbaiki dan menciptakan suasana yang
positif, inklusif, dan mendukung bagi semua anggota sekolah.
Untuk memperbaiki lingkungan sosial di sekolah, berikut adalah
beberapa jenis program atau kegiatan yang dapat dilakukan:
1. Program Adiwiyata
Program Adiwiyata adalah program yang mendorong sekolah untuk
mengintegrasikan perilaku ramah lingkungan dalam kurikulum dan
kehidupan sehari-hari di sekolah. Program ini melibatkan upaya penerapan
perilaku ramah lingkungan dan pengelolaan lingkungan yang baik.
2. Program pendidikan karakter peduli lingkungan
Program ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran siswa tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan merawat tumbuhan.
Program ini dapat melibatkan kegiatan seperti kebersihan sekolah,
penanaman pohon, dan pengelolaan sampah.
3. Program anti-bullying
Program ini bertujuan untuk mengatasi perundungan di sekolah dengan
melibatkan teman sebaya sebagai agen perubahan. Program ini dapat
melibatkan survei untuk mengidentifikasi kasus perundungan,
pembentukan agen perubahan, dan evaluasi setelah program dilaksanakan.
4. Program pengembangan sosial dan emosional
Program ini melibatkan pengembangan keterampilan sosial dan emosional
siswa, seperti komunikasi efektif, empati, dan pemecahan masalah.
Program ini dapat membantu siswa dalam menghadapi dan mengatasi
masalah sosial di sekolah.
5. Program kepemimpinan sekolah
Program ini bertujuan untuk memperbaiki lingkungan belajar melalui
tindakan peduli terhadap trauma. Program ini melibatkan pengembangan
kepemimpinan sekolah yang mendorong pengalaman belajar yang
berkualitas dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi
siswa.
6
6. Membangun kebersamaan dan gotong royong
Membangun kebersamaan dan gotong royong antara siswa, guru, dan staf
sekolah dapat menciptakan lingkungan sosial yang positif. Kegiatan
seperti kerja sama dalam proyek kelompok, kegiatan ekstrakurikuler, atau
kegiatan sosial dapat memperkuat hubungan antaranggota sekolah.
7. Melibatkan komunitas sekolah
Melibatkan komunitas sekolah, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf
sekolah, dalam pengambilan keputusan dan perencanaan program-program
sosial dapat menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama
terhadap lingkungan sosial sekolah.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan sosial atau masyarakat adalah untuk mencapai
keberhasilan belajar lingkungan sosial merupakan salah satu faktor penunjang.
Tempat dan lingkungan belajar yang nyaman dan memudahkan peserta didik
untuk berkonsentrasi. Dengan mempersiapkan lingkungan yaang tepat peserta
didik akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan dapat menikmati proses
belajarnya yang peserta didik lakukan. Lingkungan belajar dapat di artikan
sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak.
8
DAFTAR PUSTAKA