Anda di halaman 1dari 11

Pembinaan Disiplin dan Perilaku Peserta Didik

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas dari Mata Kuliah pilihan Manajeman Kelas

Dosen Pengampu: Dr. H. Suhendra, MM.

Disusun Oleh:

Sri Mutiara Rahayu 191105010340


Silmi Sal Sabila 191105010293
Liska Mutmainnah 191105010284
Siti Nuraida 191105010430

Universitas Ibn Khaldun Bogor


Fakultas Agama Islam
Program Studi Pendidikan Agama Islam
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta rasa syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmat, karunia serta
pertolongan Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga terlimpah syafaat bagi kita semua Aamiin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas. Selain itu,
makalah ini dibuat bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca tentang
pengertian sistem pembelajaran moving class yang insya Allah dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Kelas . Berkat tugas yang diberikan ini dapat menggali wawasan keilmuan
penulis terkait topik yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dan
ketidaksempurnaan pada makalah yang dibaca oleh pembaca. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca apabila menemukan kekeliruan atau kesalahan dalam makalah
ini. Dengan begitu semoga dapat menjadikan penulis untuk lebih belajar lagi dan terus
belajar.

Bogor, 2 Juni 2022

Tim penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
A. pengertian disiplin.............................................................................................7
B. Tujuan pembinaan disiplin peserta didik..........................................................10
C. Teknik pembinaan disiplin peserta didik..........................................................12
D. Pentingnya pembinaan disiplin perilaku peserta didik……..………………….13

BAB III PENUTUP.....................................................................................................14


A. Kesimpulan.......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Disiplin belajar siswa adalah satu kunci yang dapat mewujudkan suasana belajar menjadi kon
dusif dan optimal. Idealnya siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas memiliki perhatian yang baik
saat belajar, dapat mematuhi tata tertib, menepati jadwal/waktu (Tulus, 2004: 91). Disiplin merupakan
suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk menepati atau mematuhi ketentuan, tata tertib, nilai se
rta kaidah-kaidah yang berlaku. Disiplin mengandung asas taat, yaitu kemampuan untuk bersikap dan
bertindak secara konsisten berdasar pada suatu nilai tertentu. Dalam proses belajar mengajar, kedisipli
nan dapat menjadi alat yang bersifat preventif untuk mencegah dan menjaga hal-hal yang dapat meng
ganggu dan menghambat proses belajar. Untuk itu berbagai peratutan ikut diberlakukan di sekolah-se
kolah untuk menegakkan tingkat kedisiplinan siswa.
Melalui observasi pendahuluan di Madrasah Aliyah Al Falah Nagreg Kab. Bandung peneliti
menemukan fakta-fakta sebagai berikut:
a) meningkatnya keterlambatan siswa
b) malas membaca buku, pergi ke perpustakaan, diskusi dan tanya jawab
c) adanya sikap tidak jujur dalam ujian, mencontek, mencari atau mempercayai terhadap adanya boco
ran kunci jawaban ujian. Sebuah kondisi yang sangat memprihatinkan, gambaran semakin menjauhny
a displin pembelajaran siswa.
Madrasah Aliyah Al Falah Nagreg Kab. Bandung adalah salah satu lembaga pendidikan jenja
ng sekolah menengah atas yang ikut menerapkan kedisiplinan siswa. Sekolah ini menjadi tempat kela
njutan pembinaan kedisiplinan yang sudah dilakukan oleh keluarga siswa. Berbagai bentuk tata tertib
serta peraturan telah ditetapkan di Sekolah ini namun pada kenyataannya ketidakdisiplinan siswa di S
ekolah ini masih saja terlihat. Permasalahan yang timbul adalah masih adanya siswa yang terlambat m
asuk kelas, tidak mengikuti pelajaran dengan baik melainkan jalan-jalan, berdiri di pintu kelas, bersen
dagurau dan berbicara dengan teman sebangku bahkan bermain-main di dalam kelas.
Kedisiplinan mengajarkan kepada siswa bagaimana untuk mentaati peraturan yang telah berlaku dala
m bertindak dan bertingkah laku yang sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. Pendidikan Islam da
lam suatu lembaga pendidikan berfungsi untuk memberikan pemahaman dan penanaman nilai-nilai aj
aran agama Islam yang sesuai dengan syariat Islam sehingga mendidik siswa untuk mengembangkan i
man dan taqwa serta pemahaman terhadap ilmu pengetahuan. Dalam hal ini Manajemen disiplin pemb
elajaran siswa lebih mengedepankan bagaimana mengelola disiplin pembelajaran siswa dengan berpe
doman dengan ajaran Islam sehingga akan tertanam suatu kepribadian yang luhur serta beriman dan b
ertaqwa.
Dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah, dalam rangka mencapai tujuan yang telah diprogr
amkan, maka diperlukan manajemen yang dikelola secara menyeluruh dan profesional. Kepala Sekola
h sebagai top manajer harus memiliki kemampuan manajerial yang komperehenship melebihi dari gur
u ataupun staf yang lain, karena manajemen yang merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan pendid
ikan tidak membiarkan seperti air mengalir tetapi harus ada sentuhan-sentuhan manajerial yang bersif
at administratif. Uraian tersebut di atas menggambarkan tentang manajemen disiplin pembelajaran sis
wa secara khusus dan merupakan hal yang sangat penting untuk dikaji mengingat keberhasilan pendid
ikan bergantung sejauh mana konsep pendidikan dan pembelajaran yang ditempuh oleh para siswa. Ol
eh karena itu, diperlukan penelitian yang mendalam terkait manajemen pembinaan kedisiplinan pesert
a didik terutama mengenai perencanaa, pengoranisasian, pelaksanaan, faktor pendukung dan pengham
bat serta solusi.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Disiplin kelas?
2. Apa tujuan pembinaan disiplin peserta didik?
3. Apa teknik pembinaan disiplin peserta didik?
4. Apa pentingnya pembinaan disiplin peserta didik?

B. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian peserta didik
2. Untuk mengetahui tujuan pembinaan disiplin peserta didik
3. Untuk mengetahui teknik pembinaan disiplin peserta didik
4. Untuk mengetahui pentingnya pembinaan disiplin peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin
Menurut Gunawan disiplin diartikan sebagai latihan untuk mengendalikan diri, karakter, a
tau keadaan yang tertib dan efisien. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disipli
n diartikan sebagai tata tertib dan ketaatan pada kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib.
Sementara itu Gie mengartikan disiplin sebagai suatu keadaan tertib dimana orang-orang yan
g tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang hati. Seme
ntara Good’s dalam Dictionary of Education mengartikan disiplin sebagai berikut :
 Proses atau hasil pengamatan atau pengendalian keinginan, motivasi, atau kepentinga
n guna mencapai maksud atau untuk mencapai tindakan yang lebih efektif.
 Mencari tindakan terpilih dengan ulet, aktif, dan diarahkan sendiri walaupun mengha
dapi hambatan.
 Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan hukuman atau hadiah.
 Pengekangan dorongan dengan cara yang tidak nyaman bahkan menyakitkan.

 Unsur-unsur disiplin meliputi :


 Mengikuti dan menaati peraturan, nilai, dan hukum yang berlaku
 pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa
hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya, dan dapat juga muncul karena rasa ta
kut, tekanan, paksaan, serta dorongan dari luar darinya
 Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk pe
rilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan
 Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka m
endidik, melatih, mengendalikan, dan memperbaiki tingkah laku
 Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

B. Tujuan Pembinaan Disiplin Peserta Didik


Rimm (2003) mengemukakan bahwa tujuan pembinaan disiplin pada peserta didik adalah
untuk mengarahkan peserta didik agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan
persiapan bagi mereka menuju masa dewasa. Diharapkan kelak disiplin diri akan membuat m
ereka hidup bahagia, berhasil, dan penuh kasih sayang.
Maman Rachman (1999) mengemukakan bahwa tujuan disiplin di sekolah yakni:
o Memberi dukungan agar terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
o Mendorong peserta didik melakukan yang baik dan benar.
o Membantu peserta didik memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
nya dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah.
o Agar peserta didik dapat belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan berm
anfaat baginya serta lingkungannya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah merupakan salah satu faktor dominan dalam memb
entuk dan mempengaruhi perilaku peserta didik. Di sekolah, peserta didik berinteraksi denga
n para guru yang mendidik dan mengajarnya. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para gu
ru yang dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh peserta didik dapat meresap masuk ke d
alam hati sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orang tuanya d
i rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan guru tersebut pada dasarnya merupakan bagian
dari upaya pendisiplinan peserta didik di sekolah.
Dengan demikian, tujuan pembinaan kedisiplinan di sekolah adalah untuk menciptakan
keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah, terutama lingkungan belajarnya. Jika
tidak ada kedisiplinan suasana kelas akan terganggu sehingga kelas menjadi kurang kondusif
untuk melakukan proses belajar mengajar yang pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi
belajar siswa.

C. Teknik Pembinaan Disiplin Peserta Didik


Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam membina kedisiplinan peserta didik, antara
lain :
 Adanya aturan yang jelas.
 Konsisten dalam menjalankan disiplin.
 Adanya hukuman dan ganjaran bagi yang melanggar kedisiplinan.
 Sedangkan teknik yang dapat digunakan dalam meningkatkan kedisiplinan,yakni :
 Teknik yang bersifat otoriter.
 Teknik yang bersifat permisif.
 Teknik yang bersifat demokratis.
Pada teknik yang bersifat otoriter, disiplin ditegakkan secara kaku. Penerapan hukuma
n pada peserta didik bertujuan untuk memperkuat kepatuhan peserta didik terhadap aturan-atu
ran yang telah ditetapkan. Bila peserta didik melakukan pelanggaran terhadap aturan tesebut,
maka ia akan dihukum. Dalam penerapan teknik ini hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama
sekali penguatan positif seperti senyuman, pujian, bila anak bertingkah laku sesuai dengan at
uran.
Guru punya otoritas yang sangat tinggi dalam menetapkan perilaku yang harus ditampilkan,
walaupun peserta didik sering tidak paham mengapa harus berperilaku seperti itu. Dalam hal i
ni, peserta didik tidak diberikan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan perilak
u mereka sendiri.
Sedangkan teknik permisif merupakan lawan dari teknik otoriter. Pada teknik ini guru membe
rikan kebebasan kepada peserta didik dalam mengembangkan perilakunya. Dalam hal ini cam
pur tangan guru yang berlebihan dianggap suatu hambatan bagi peserta didik dalam menentu
kan segala tindakannya dalam berperilaku.
Teknik ini tidak mengarahkan peserta didik untuk berperilaku yang sesuai dengan atur
an dan kebiasaan yang ada dalam kelompoknya. Peserta didik diperbolehkan untuk melakuka
n apa saja. Teknik ini dapat menimbulkan kesulitan bagi peserta didik untuk memutuskan ses
uatu karena tidak ada patokan sama sekali dalam berperilaku. Pemahaman peserta didik yang
masih rendah dan minimnya pengalaman serta pengetahuan mereka membuat mereka bingun
g untuk berperilaku yang pantas. Hal ini mengakibatkan tumbuhnya rasa cemas dan takut yan
g berlebihan. Sebaliknya mereka akan menjadi agresif, karena sedikit sekali pengawasan yan
g diberikan, sehingga mereka merasa tidak takut melakukan tindakan berdasarkan kemauan s
endiri.
Sementara itu, teknik disiplin demokratis yaitu menekankan pada pemberian kesempatan pad
a peserta didik untuk tumbuh dan berkembang secara wajar. Dasar pemikiran dari teknik ini a
dalah mengembangkan kendali tingkah laku sehingga peserta didik mampu melakukan hal ya
ng benar tanpa harus diawasi dengan ketat.
Dalam penerapan teknik ini peserta didik berhak untuk mengeluarkan pendapat, usula
n, dan inisiatif, namun dalam penentuan keputusan peserta didik akan dibantu oleh guru. Oleh
karena itu, guru harus sering memberikan penjelasan, diskusi dan mengemukakan alasan-alas
an dalam mengajarkan siswa berperilaku. Dalam penerapan teknik disiplin, guru bisa saja ber
pindah dari satu teknik ke teknik yang lain. Di sinilah letak kearifan guru dalam menanamkan
disiplin.
Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah:
 Datang kesekolah tepat waktu
 Rajin belajar
 Mentaati peraturan sekolah
 Mengikuti upacara dengan tertib
 Mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu
 Melakukan tugas piket sesuai jadwalnya
 Memotong rambut jika kelihatan panjang
 Harus berdoa sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi

D. Pentingnya Pembinaan Disiplin Perilaku Anak Didik


Untuk membentuk prilaku yang sesuai dan berperan penting dalam masyarakat. Agar ana
k menjadi pribadi yang memiliki adap dan sopan santun. Pembinaan sangat penting, mengapa
Karna jika anak tidak dibina dalam rangka membentuk kedisiplinan maka ia akan menjadi se
orang pribadi yang kurang memiliki moral yang baik dan cenderung menyimpang dalam pera
turan, hidupnya kurang teratur, dan selalu di kelilingi oleh kekhawatiran dalam diri mereka. C
ontoh: setiap A diberi tugas oleh gurunya, iapun langsung mengerjakan tugas tersebut dengan
giat dan sungguh-sungguh.
Pentingnya pembinaan disiplin perilaku anak didik ini menurut Agus Sutaji, guru yang meng
ajar mata pelajaran kimia, yaitu :
 Dapat membantu santri menjadi pribadi yang baik dan dapat mengembangkannya dari
sifat ketergantunga menuju tidak ketergantungan, sehingga dirinya mampu berdiri sen
diri diatas tanggung jawab sendiri.
 Dapat membantu santri untuk mengatasi, mencegah timbulnya problem-problem disip
lin dan berusaha menciptakan situasi bagi kegiatan belajar mengajar, dimana mereka
menataati segala peraturan yang telah ditetapkan.
 Agar santri dapat memanage waktu pribadinya dan waktu sosialnya, sehingga dapat m
elakukan aktivitas hidupnya dengan tepat waktu, dan waktu tersebut agar berguna dan
bermafaat bagi dirinya dan orang lain.
 Agar santri dapat menghargai dan menghormati teman-temannya, guru, dll dengan ber
laku sabar dengan peraturan-peraturan sekolah yang telah ditetapkan tersebut.

Menurut Hurlock tujuan pentingnya disiplin adalah untuk membentuk perilaku sedemikia
n rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya dan temp
at individual itu diidentifikasikan, karena tidak ada pola budaya tunggal, tidak ada pula satu f
alsafah pendidikan anak yang menyeluruh untuk mempengaruhi cara menanamkan disiplin. J
adi metode spesifik yang digunakan didalam kelompok budaya sangat beragam, walaupun se
muanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengajari anak bagaimana berprilaku dengan ca
ra yang sesuai dengan standar kelompok sosial dalam sekolah, tempat mereka diidentifikasika
n.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan kognitif merupakan perubahan kemampuan berpikir atau


intelektual.periode ini adalah tahap dimana kemampuan berpikir manusia mengalami
peningkatan yang cukup signifikan terutama pada awal kelahiran, sejalan dengan otak
perkembangan biologis.

Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan antara lain:

 Perkembangan kecerdasan/intelek
 Temperamen (emosi)
 Sosial
 Bahasa
 Bakat khusus dalam perbedaan individual unik

Prinsip-prinsip perkembangan peserta didik meliputi Perkembangan, Yaitu :

 Proses yang tak berakhir


 Setiap anak bersifat individual dan berkembang sesuai dengan perkembangannya
 Semua aspek perkembangan saling berkatan
 Perkembanagan berlangsung dari kemampuan bersifat umum menuju ke bersifat khusus
 Serta perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uinsu.ac.id/4947/1/Skripsi%20FIX.pdf

https://vianarahmawati100.blogspot.com/2019/09/pembinaan-disiplin-kelas.html

Danim, S. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, Syamsu. 2014. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Karso, dkk (Ed). 1982. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Pusat Perkembangan
Penataran Guru Tertulis, Depdikbud.
Hurlock, Elizabeth. 1980. Terjemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo. Psikologi
Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Syamsyuddin, Abin. 1990.
Psikologi Pendidikan. Bandung: PPB-FIP IKIP Bandung.
Sternberg, Robert. (2008). Psikologi Kognitif. Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Piaget, Jean. 2002. Tingkat Perkembangan Kognitif. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai