Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN SIKAP DISPLIN


SISWA DI DALAM KELAS

(Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Dari Semester Satu


Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah)

Dosen Pengampu:
Dra. Ermita, M.Pd.
Nikmah Hayati M.Pd.

Disusun oleh:
Firly Silvia
22002019

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, puji syukur ke hadirat Alllah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Upaya
Guru Dalam Menerapkan Disiplin di Dalam Kelas” dapat terselesaikan dengan
baik, dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi ujian akhir semester satu mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah yang
dibimbing oleh ibu Dra. Ermita, M.Pd. dan ibu Nikmah Hayati M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah ini. Sebagai seorang penulis yang dibimbing dari awal
hingga sampai pada tahap sekarang ini dalam menulis karya ilmiah, penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas ilmu yang diberikan oleh ibu
dosen pengampu. Dan tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada
seluruh anggota kelas yang juga ikut berbagi ilmu selama perkuliahan baik itu
secara langsung maupun diskusi yang telah kita lakukan. Serta ucapan terima kasih
juga kepada orang tua yang telah mendo’akan dan memberikan support selalu
kepada penulis untuk selalu bersyukur dan berjuang dengan apa yang ada pada saat
sekarang ini. Kemudian tujuan penulisan makalah ini juga untuk melatih penulis
membuat karya tulis ilmiah yang baik dan benar baik secara aturan dan
sistematikanya.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak yang
harus dipelajari baik secara penulisan dan isi. Bagi pembaca tentu akan menemukan
berbagai kekurangan yang harus di perbaiki di dalamnya. Maka dari itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
menjadi evaluasi bagi penulis agar lebih baik dalam menulis karya ilmiah untuk ke
depannya.

Padang, 5 Desember 2022

Firly Silvia

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

D. Manfaat Penulisan ............................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................4

A. Pengertian Disiplin .............................................................................................. 4

B. Unsur-unsur Disiplin ........................................................................................... 5

C. Fungsi dan Pentingnya Disiplin .......................................................................... 6

D. Indikator Disiplin Dalam Kelas ........................................................................... 8

BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................................10

A. Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Siswa di Kelas ....................................... 10

B. Hambatan Yang dihadapi Guru Dalam Menumbuhkan Disiplin Siswa di Kelas11

C. Strategi Guru Dalam Menumbuhkan Sikap Disiplin Siswa di Kelas ................ 12

D. Cara Yang Dapat Dilakukan Guru Menumbuhkan Disiplin Siswa di Kelas..... 15

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................19

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 19

B. Saran .................................................................................................................. 19

DAFTAR KEPUSTAKAAN .....................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menempuh pendidikan di sebuah sekolah seorang individu itu sering
disebut dengan seorang siswa. Sebagai seorang siswa di sebuah sekolah tentu harus
mengikuti seluruh kegiatan sekolah serta menjalankan keseluruhan tata tertib yang
telah menjadi ketentuan masing-masing sekolah baik itu berasal dari pemerintahan
maupun dari sekolah itu sendiri. Setiap seorang siswa dituntut untuk wajib dan
patuh atas keseluruhan apa yang ada sekolah. Dan bentuk tuntutan tersebut adalah
sebuah sikap disiplin dari seorang siswa. Disiplin di sini adalah sebuah aspek yang
penting yang harus dimiliki dan dijalankan oleh seluruhnya. Yang nantinya sikap
disiplin ini akan mendukung proses pelaksanaan kegiatan sekolah serta proses
pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan pendidikan secara bersama-sama
Dalam pengertian sederhana, disiplin adalah sebuah sikap patuh dan taat
terhadap peraturan dan ketentuan. Jika dalam pengertian Kamus Besar Bahasa
Indonesia, disiplin ini dapat diartikan sebagai suatu tata tertib, ketaatan serta suatu
objek, sistem, metode yang dimiliki oleh bidang studi tertentu. Pengertian lain
tentang disiplin ini juga dapat diambil oleh berbagai pendapat yang telah
dikemukakan seperti menurut Elly (2016) bahwa disiplin itu adalah suatu sikap
terhadap tata tertib, nilai dan kaidah berlaku yang individu tersebut menunjukkan
kesediaan dirinya untuk menaati dan mematuhi peraturan. Dan menurut Ali Imron
ia juga mengemukakan bahwa disiplin itu adalah suatu keadaan yang mana di
dalamnya terdapat suatu kondisi yang tertib, teratur, dan berjalan dengan
semestinya tanpa ada pelanggaran baik itu secara langsung ataupun tidak langsung.
Serta menurut Ekosiswoyo dan Rachman bahwa disiplin itu hakikatnya adalah
sikap mental individu yang terdiri dari sikap ketaatan, kepatuhan yang di dorong
oleh kesadaran atas tugas serta kewajibannya sendiri terhadap suatu tujuan
pencapaian. Maka dapat disimpulkan bahwa disiplin itu adalah sikap mental yang
terdiri dari ketaatan, kepatuhan yang disertai keteraturan (konsisten) akan sebuah
tata tertib, nilai, dan kaidah yang berlaku, yang didorong dengan rasa kesadaran

1
akan tanggung jawab pribadi untuk melakukannya agar tidak terjadi pelanggaran
baik itu secara langsung atau pun tidak langsung.
Di sekolah yang memiliki tanggung jawab untuk menanamkan sikap disiplin
terhadap siswa adalah seluruh komponen yang ada di dalamnya, baik dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, staf tata usaha sekolah atau pegawai sekolah, para
guru serta juga kepada penjaga sekolah. Namun yang lebih memberikan kontribusi
terbesar dalam menumbuhkan sikap disiplin ini adalah guru di dalam kelas. Ini
dikarenakan guru lebih banyak melakukan interaksi langsung dengan para siswa di
dalamnya sehingga penekanan menumbuhkan sikap disiplin lebih di tekankan
kepada guru-guru yang mengajar di dalam kelas, atau kepada wali kelas yang
mengajar di kelas tersebut. Maka dari penekanan tersebut guru harus berupaya
semaksimal mungkin untuk bisa menumbuhkan sikap disiplin siswa pada masing-
masing mereka. Guru dituntut bisa untuk mencari strategi dan cara bagaimana sikap
disiplin itu dapat diperoleh oleh seorang siswa dan di implementasikan kepada
kedisiplinan di kelas, di sekolah, dan kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu disiplin?
2. Apa saja unsur-unsur disiplin?
3. Apa fungsi dan pentingnya penerapan dari disiplin?
4. Apa saja indikator disiplin siswa di dalam kelas ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi disiplin siswa di dalam kelas?
6. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh guru dalam menumbuhkan sikap
disiplin siswa di dalam kelas?
7. Apa saja strategi yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan sikap
disiplin siswa di kelas?
8. Bagaimana cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan sikap
disiplin siswa di dalam kelas?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu disiplin.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat di dalam sikap disiplin.
3. Untuk mengetahui fungsi dan pentingnya sikap disiplin siswa.
4. Untuk mengetahui indikator disiplin siswa yang ada dalam kelas.

2
5. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin
siswa dalam kelas.
6. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi oleh guru dalam
menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas.
7. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dapat dilakukan guru dalam
menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas.
8. Untuk mengetahui bagaimana cara yang dapat dilakukan guru dalam
menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas.

D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai wahana dalam menambah wawasan dan pengetahuan baik bagi
penulis maupun pembaca.
2. Sebagai bahan refleksi baik bagi penulis maupun bagi pembaca dalam
melaksanakan menanamkan sikap disiplin bagi para siswa di dalam kelas.
3. Sebagai sarana menuangkan ide dan pikiran dalam upaya peran guru di
sekolah untuk menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas sekolah.
4. Melatih penulis dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah dengan baik
dan tepat sesuai dengan aturan dan sistematikanya.

3
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah kata yang berasal dari kata latin yaitu discipline yang berarti
latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Dan
kata disiplin dalam bahasa latin lainnya juga berasal dari discre yang berarti
pengajaran atau latihan. Yang didasarkan kata discipulus yang berati murid atau
peserta didik, dan disciplina yang berarti pengajaran atau latihan. (Hadiyanto,
2016). Dari kata latin tersebutlah diadopsi ke dalam bahasa Indonesia yaitu menjadi
disiplin. Istilah disiplin ini juga jelaskan artinya dalam “Good’s Dictionary of
Education” yang menjabarkan pengertiannya sebagai berikut:

1. Hasil atau proses pengarahan dan pengendalian keinginan, dorongan untuk


mencapai tujuan atau cita-cita yang lebih efektif.
2. Pencarian suatu metode bertindak yang terpilih dan gigih, aktif, dan
diarahkan secara mandiri, sekalipun melalui rintangan.
3. Pengendalian langsung dan otoriter dam melalui hukuman atau hadiah.
4. Pengekangan dorongan, kerap melalui metode yang tidak baik, dan
menyakitkan.

Menurut Suparman S. bahwa disiplin itu rasa taat, patuh, atas hukum, undang-
undang peraturan, ketentuan, serta norma yang berlaku disertai rasa sadar dan ikhlas
dalam hati. Kemudian menurut Prijodarminto dalam buku Tu’u ia memaparkan
disiplin itu sebagai suatu kondisi yang kondusif tercipta dikarenakan dari perilaku
yang dirangkai mewujudkan nilai taat, patuh, setia, juga dengan teratur serta tertib.
Dan menurut Gie (1972) dalam Mujiati (2013) disiplin adalah situasi dan kondisi
tertib dalam suatu organisasi yang orang di dalamnya patuh dan taat atas peraturan
yang ada disertai dengan rasa senang hati. Maka dari keseluruhan paparan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin itu adalah sebuah bentuk
perilaku yang menuntun tindakan seseorang yang patuh, taat, setia, teratur, dengan
rasa kesadaran dirinya sendiri, atau pun juga dilandasi dengan rasa paksaan
terhadap norma, nilai, aturan, undang-undang yang berlaku dalam suatu situasi dan

4
lingkungan yang menciptakan ketertiban dan kekondusifan di dalam
lingkungannya.

B. Unsur-unsur Disiplin
Dalam penerapan disiplin pada seorang individu, tentu ada hal yang di
dalamnya yang menjadi komponen atau elemen yang menjadi syarat terbentuknya
sebuah sikap disiplin tersebut. Dan pada disiplin terdapat beberapa unsur-unsur
yang telah menjadi hakikatnya disiplin tersebut dan unsur- unsur disiplin dapat
diuraikan sebagai berikut:

1. Peraturan
Peraturan adalah ketetapan dan ketentuan yang memberikan suatu
prosedur dalam menata tingkah laku seseorang dalam satu lingkup
lingkungannya. Peraturan ini memberikan batasan-batasan yang
sebagaimana telah disetujui dalam situasi tertentu.
2. Kebiasaan
Kebiasaan adalah sebuah perilaku yang berulang-ulang dilakukan dengan
pola yang sama. Sebuah kebiasaan akan selalu diikuti oleh rasa tanpa sadar
dalam melakukannya, dan juga ada yang secara sadar melakukannya
dengan teringatnya kegiatan yang harus ia lakukan yang diberikan sinyal
langsung oleh kinerja otak.
3. Hukuman
Hukuman adalah ganjaran atau sebuah pembalasan dari akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan kesalahan atau tindakan yang merugikan.
Hukuman dalam unsur ini memiliki tiga tujuan yaitu, pertama sebagai
penghalang agar tidak mengulangi tindakan, kedua sebagai alat untuk
mendidik, dan ketiga sebagai motivasi agar tidak mengulangi kesalahan
yang sama.
4. Penghargaan
penghargaan adalah sebuah bentuk pengakuan baik kepada seseorang atau
kelompok yang dapat diutarakan dengan bentuk kata-kata atau pun materi
seperti hadiah barang dan lain sebagainya. Pemberian penghargaan dalam
unsur ini akan mendorong seseorang dalam mengaktualisasikan dirinya
agar lebih untuk melakukan yang lebih baik dari sebelumnya. Serta juga

5
bentuk sebuah apresiasi atas diri yang telah mampu melakukan tindakan
sesuai dengan ketetapan tanpa melanggar ketentuan.
5. Konsistensi
Konsistensi dalam unsur ini tindakan yang tetap, dan tidak berubah-ubah
atas apa pun yang akan ia hadapi dan ia lewati. Konsistensi seseorang
terhadap sebuah sikap tindakan jika ia terus berulang-ulang melakukan dan
melatihnya, ia akan sulit untuk tergoyahkan dengan apa yang dihadapinya.
Konsistensi ini bisa berasal dari kebiasaan, dan juga bisa sebaliknya.

C. Fungsi dan Pentingnya Disiplin


Fungsi dan pentingnya disiplin adalah suatu hal yang berkaitan satu sama lain,
fungsi menjelaskan dan menjabarkan bagaimana pentingnya sebuah sikap dari
disiplin. Menurut Tu’u fungsi disiplin diuraikan sebagai berikut:

1. Menata Kehidupan Bersama


Diketahui bahwasanya hidup selalu berdampingan dengan banyak hal,
salah satunya dengan individu atau kelompok lain yang menciptakan
hubungan di antaranya. Di dalam kehidupan tentu saling membutuhkan
satu sama lainnya yang di istilah dengan makhluk sosial. maka dengan
sikap disiplin ini membantu bagaimana menata hubungan-hubungan itu
dalam kehidupan. Dan juga dengan disiplin akan membantu memberikan
kebaikan baru serta kemudahan dalam berkegiatan dalam kehidupan.
2. Membangun Kepribadian
Dengan adanya keteraturan hidup yang diciptakan oleh sikap disiplin, akan
membangun sebuah kepribadian yang baik bagi individu yang
menerapkannya. Karna dengan adanya sikap tersebut juga akan membuat
seseorang akan selalu mengulang dan mengulang kegiatan atau
tindakannya, sehingga akan membuat sebuah kebiasaan, dan membentuk
sebuah kepribadian.
3. Melatih Kepribadian
Sebagian individu melakukan disiplin itu dengan keterpaksaan, dan ada
juga dengan senang hati. Namun untuk membentuk sebuah sikap disiplin
itu bukanlah dengan waktu yang singkat, butuh proses yang dilakukan
secara terus menerus untuk melakukannya. Sehingga dengan hal tersebut

6
membuat dirinya terlatih untuk menjadi taat, tertib dan teratur dalam
kegiatannya sehari-hari.
4. Pemaksaan
Konteks pemaksaan tidak selalu buruk untuk dilakukan selagi dalam
bimbingan dan batas kewajaran. Dalam melakukan sikap disiplin perlu
adanya pemaksaan baik itu dari diri sendiri, mau pun dari orang lain. Yang
berasal dari orang lain tersebut bukanlah bertujuan untuk hal yang
membuat seseorang menjadi tertekan, namun paksaan tersebut menjadi
pendorong bagi dirinya untuk melakukan.
5. Hukuman
Pemberlakuan hukuman bukan bentuk sanksi atas keburukan yang
diperbuat memunculkan terjemahan bahwa menyudutkan atas
kesalahannya. Namun hal tersebut dilakukan agar menaati ketuaan yang
ada, sehingga menciptakan keteraturan di dalamnya. Jika tidak
diberlakukan hukuman, maka sikap disiplin itu akan semakin melemah
dan berkurang dalam penerapannya.
6. Menciptakan lingkungan kondusif
Dengan penerapan sikap disiplin tersebut tentu tidak akan ada, dan dapat
meminimalisir pelanggaran atau pun ketidaksesuaian tindakan tas
ketentuan yang berlaku. Sehingga hal ini memunculkan dan menciptakan
lingkungan yang tertib dan situasi lingkungan yang kondusif.

Pentingnya sikap disiplin ini adalah untuk membentuk sebuah kepribadian


yang memberikan kontribusi kebaikan dalam kehidupan yang dijalani. Memberikan
arah jalan kehidupan yang menciptakan lingkungan nyaman, tertib, dan tenang. Dan
bagi dalam diri pun akan menciptakan keteraturan kegiatan, dan ketenangan jiwa,
serta juga membantu mengembangkan perkembangan otak dalam melaksanakan
kedisiplinan. Maka jika dibawa dalam ranah sekolah yang ditujukan kepada siswa,
inilah urgensi yang sangat penting ditanamkan sedini mungkin kepada seluruh
siswa di sekolah. Yang mana penanaman sikap disiplin itu melalui peranan guru
sebagai pendidik dan pembimbing siswa dalam sekolah., menuntun dan
mengajarkan bagaimana cara untuk mendapatkan sikap disiplin itu sendiri dalam
diri masing-masing. Dan dari penerapan sikap disiplin tersebut nantinya akan

7
memberikan pengaruh dan kontribusi dalam pencapaian tujuan dari sekolah yang
merujuk kepada tujuan pendidikan nasional yang diharapkan dicapai secara optimal
dan maksimal.

D. Indikator Disiplin Dalam Kelas


Perihal sikap disiplin di dalam kelas selalu menjadi tantangan yang perlu
diperhatikan oleh guru yang mengajar di dalamnya. Dalam uraian indikator disiplin
siswa dalam kelas ini dapat dirujuk dapat indikator kedisiplinan yang dikemukakan
oleh beberapa pendapat para ahli. Menurut Wibowo indikator kedisiplinan sebagai
berikut:
1. Datang dengan tepat waktu.
2. Membiasakan diri dalam mengikuti aturan.
3. Tertib dalam berpakaian
4. Menggunakan fasilitas dengan baik.

Kemudian indikator disiplin di dalam kelas juga dapat dilihat pada indikator
disiplin belajar yang dikemukakan oleh Daryanto yang hampir cukup sama dengan
apa yang dikemukakan oleh Wibowo yang mana uraiannya sebagai berikut:
1. Ketaatan tata tertib yang berlaku di sekolah.
2. Ketaatan terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah.
3. Menjalankan tugas dan kewajiban yang menjadi tanggung jawab sebagai
seorang siswa.
5. Disiplin dalam belajar.

Maka berdasarkan uraian tersebut, dapat diklasifikasikan bahwa indikator-


indikator disiplin siswa dalam kelas yang ditinjau dari pengalaman dalam
menempuh jenjang pendidikan ialah.
1. Ketepatan waktu dalam memasuki kelas.
2. Berpakaian sesuai dengan tata tertib sekolah, dan tidak menggunakan atribut
yang tidak diperlukan dalam kelas.
3. Ketaatan dalam aturan proses pembelajaran baik itu dari sekolah maupun dari
guru yang mengajar.
4. Melaksanakan tugas-tugas dan kegiatan sesuai dengan instruksi guru di dalam
kelas dengan baik dan tepat waktu.

8
5. Menjaga kekondusifan di dalam kelas, baik sedang belajar atau pun di luar
jam pelajaran.
6. Melaksanakan kewajiban-kewajiban di dalam kelas seperti menjaga
kebersihan, menjaga fasilitas yang ada dalam ruangan belajar.
7. Dan menjaga tingkah laku di dalam kelas baik itu tidak membuat keributan,
serta termasuk tidak menyontek dalam pembelajaran mandiri, dan perilaku
yang tidak menyenangkan lainnya.

9
BAB III

PEMBAHASAN
A. Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Siswa di Kelas
Banyak faktor yang menjadi latar belakang terjadinya tidak disiplin siswa di
sekolah dan ini menjadi indikasi selanjutnya terhadap tidak disiplin siswa dalam
kelas. Faktor-faktor ini di klasifikasikan dari faktor dari siswa itu sendiri, dan faktor
yang berasal dari guru dan sekolah. Namun secara umum Menurut Tu’u faktor
yang mempengaruhi disiplin para siswa di pengaruhi pertama kesadaran diri yang
memahami akan pentingnya sikap disiplin tersebut. Kedua, alat pendidikan yang
mempengaruhi, membina, mengubah dan membentuk sikap yang sesuai dengan
nilai yang telah ditentukan atau diajarkan. Ketiga, hukuman, yang dijadikan sarana
untuk menyadarkan dan mengoreksi serta meluruskan sikap yang salah.
1. Faktor berasal dari siswa
a. Siswa tidak mengetahui bagaimana peraturan yang berlaku di dalam
kelas atau pun di sekolah.
b. Siswa tidak paham dan mengerti tentang peraturan baik dari sekolah
dan di dalam kelas.
c. Adanya faktor psikologis siswa yang terganggu sehingga
mempengaruhi sikap disiplinnya.
d. Adanya latar belakang buruk dari keluarga dan lingkungan tempat
tinggal yang mempengaruhi sikap disiplin siswa.
e. Siswa senang mencari perhatian guru dengan melakukan kegiatan
dan tindakan yang di luar proses pembelajaran.
f. Pengaruh dari teman-teman sejawat baik dalam kelas maupun di luar
kelas.
g. Adanya rasa tidak senang, atau pun bosan dari siswa kepada guru
yang berada dalam kelas.
2. Faktor berasal dari guru
a. Tidak adanya penjelasan atau sosialisasi tentang peraturan di dalam
kelas.
b. Guru tidak menerapkan sikap disiplin itu sendiri terhadap dirinya,
sehingga membuat para siswa juga mencontohi hal tersebut.

10
c. Guru tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk membina sikap
disiplin dan mengorganisir siswa dalam kelas.
d. Menjalankan proses pembelajaran yang kurang menarik dan
membosankan.
e. Guru mengabaikan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan dalam
kelas yang dilakukan oleh siswa.
f. Guru melakukan penekanan yang terlalu berat terhadap peraturan
kelas kepada siswa di dalamnya.
g. Adanya hubungan tidak harmonis dari guru kepada siswa di dalam
kelas tersebut.
3. Faktor berasal dari sekolah
a. Sekolah kurang menyuarakan tentang tata tertib di dalam kelas,
hanya terpaku pada tata tertib sekolah secara umum.
b. Tidak adanya rancangan kurikulum atau rancangan pembelajaran
yang bertujuan untuk menumbuhkan dan membentuk sikap disiplin
siswa.
c. Terjadinya jadwal pembelajaran yang tidak sesuai atau tidak
fleksibel.
d. Sekolah tidak benar-benar menerapkan disiplin dan menindaklanjuti
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh warga sekolah.
e. Pemilihan penerapan metode pengajaran yang kurang baik dan
kurang tepat.

B. Hambatan Yang dihadapi Guru Dalam Menumbuhkan Disiplin Siswa di


Kelas
Menumbuhkan dan menerapkan sikap disiplin kepada siswa di dalam kelas
bukanlah suatu hal yang mudah, dan instan sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Dalam proses menumbuhkan sikap disiplin tersebut butuh proses dan waktu yang
panjang dalam mengajarkan dan melatih untuk menerapkannya pada para siswa di
dalam kelas. Melalui proses dan waktu menumbuhkan sikap disiplin tersebut
banyak hambatan-hambatan yang dialami dan dilalui oleh seorang guru atas faktor-
faktor yang telah diuraikan di atas. Maka bentuk-bentuk hambatan yang dihadapi

11
guru dalam menumbuhkan dan menerapkan sikap disiplin siswa di dalam kelas di
uraikan sebagai berikut:
1. Tidak adanya niat dan kesadaran dari seorang siswa untuk belajar dan
melatih sikap disiplinnya di dalam kelas secara terus-menerus.
2. Rendahnya motivasi diri siswa untuk menumbuhkan sikap disiplin dirinya
sendiri.
3. Melakukan perilaku acuh terhadap ketentuan yang berlaku di dalam kelas
dan tata tertib sekolah.
4. Tidak adanya rasa tanggung jawab dan memiliki pada diri seorang siswa
sehingga mudah saja ia melanggar ketentuan disiplin di dalam kelas.
5. Rendahnya sikap hormat siswa kepada guru yang berada dalam kelas yang
menyebabkan terjadinya disiplin siswa di dalam kelas.
6. Tidak adanya penguraian kurikulum atau proses pembelajaran yang jelas
mengenai membina karakter terutama sikap disiplin siswa yang berasal dari
sekolah.
7. Tidak ada ketentuan metode atau strategi pembelajaran yang ditetapkan oleh
sekolah untuk di terapkan di dalam kelas.
8. Tidak adanya pembekalan dan pembaharuan kompetensi guru dalam
membentuk siswa yang berkarakter dari sekolah, sehingga menyebabkan
tidak disiplinnya siswa di dalam kelas terus berlanjut.

C. Strategi Guru Dalam Menumbuhkan Sikap Disiplin Siswa di Kelas


Strategi dalam KBBI adalah “rencana cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus”. Maka strategi guru dalam menumbuhkan sikap disiplin
siswa di kelas adalah, sebuah rencana yang disusun secara khusus bagaimana bisa
menumbuhkan sikap disiplin masing-masing siswa tersebut di dalam kelas. Banyak
strategi guru yang dapat di terapkan dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa di
kelas. Salah satunya dengan menggunakan strategi hasil riset yang dilakukan oleh
Reisman dan Payne yang di paparkan dalam buku Prof Dr, H.E Mulyasa yang
membahas tentang membina disiplin siswa.
1. Konsep diri (Self concept)
Yang mana di sini dituntut dan ditekankan untuk menentukan konsep-
konsep penting di dalam diri. Dan jika di implementasikan kepada proses

12
menumbuhkan sikap siswa di kelas, guru harus bisa menanamkan bahwa
disiplin itu merupakan sebuah konsep diri yang penting untuk ia memiliki
dan ia amalkan dalam kehidupannya.
2. Keterampilan berkomunikasi (Communication skill)
Keterampilan berkomunikasi guru adalah hal yang penting dalam proses
menumbuhkan sikap disiplin siswa di kelas. Komunikasi yang dilakukan
adalah komunikasi efektif yang mampu membuat siswa di dalamnya
menerima semua perasaan dan mendorong mereka untuk patuh terhadap
ketentuan yang ada.
3. Konsekuensi logis dan alami (Natural and logical Consequence)
Terjadinya perilaku yang salah dalam siswa itu terjadi dikarenakan siswa
tersebut mengembangkan kepercayaan yang salah di dalam dirinya,
sehingga menuntut ia secara alami melakukan perilaku kesalahan lainnya
secara berlanjut. Maka dari itu dalam strategi ini guru di kelas di harapkan
dapat mengajarkan dan mengarahkan siswa untuk mengembang
kepercayaan yang benar di dalam dirinya, agar dapat pula nantinya
berkembangnya perilaku yang baik dan disiplin yang terus berlanjut secara
alami di dalam dirinya.
4. Klarifikasi nilai (Values clarification)
Melakukan klarifikasi nilai terhadap siswa di dalam kelas akan membantu
mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang datang dari dirinya
sendiri tentang bagaimana nilai-nilai dan membentuk sebuah sistem nilai
dirinya sendiri. Dalam hal ini guru dapat menjelaskan klarifikasi nilai itu di
dalam kelas, dan menentukan klarifikasi apa yang dibutuhkan.
5. Analisis transaksional (Transactinal analysis)
Melakukan analisis transaksional juga merupakan strategi untuk
menghadapi tututunan dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa di kelas.
Ini disebabkan karna di dalam menumbuhkan dan membentuk sikap disiplin
siswa tentu akan menemukan hambatan ataupun permasalahan di dalamnya.
Maka disarankan melakukan analisis terhadap apa yang terjadi terhadap
siswa tersebut.

13
6. Terapi realitas (realitu therapy)
Terapi realitas ini adalah suatu bentuk dalam mengurangi kegagalan dan
meningkatkan keterlibatan. Maka dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa
di dalam kelas guru harus menerapkan sikap positif dan bertanggung jawab
di dalamnya agar dapat mengurangi terjadinya bentuk-bentuk tidak
disiplinnya siswa di dalam kelas.
7. Disiplin yang terintegrasi (Assertive dicipline)
Disiplin yang terintegrasi ini adalah sebuah bentuk usaha guru untuk
menekankan peraturan dan ketentuan serta melakukan pengendalian serta
pengawasan penuh terhadap disiplin siswa di dalam kelas.
8. Modifikasi perilaku (Behavior modification)
Melakukan strategi modifikasi perilaku ini disebabkan karna lingkungan
sebagai tindakan remediasi di dalamnya. Sehingga jika di dalam kelas akan
menciptakan suasana yang kondusif sebagaimana tuntutan dalam proses
pembelajaran.
9. Tantangan bagi disiplin (Dare to dicipline)
Kecekatan guru di dalam kelas yang sangat terorganisasi serta dengan
pengendalian yang tegas sangat dibutuhkan dalam strategi tantangan
disiplin siswa di dalam kelas. Strategi ini menggunakan pendekatan agar
keterbatasan dalam diri siswa dalam menumbuhkan sikap disiplinnya dapat
mengintegrasikan diri untuk mendapatkannya.

Kemudian strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan strategi pembelajaran


afektif, yaitu melalui pola pembiasaan, keteladanan, pemberian hukuman atau
sanksi. Pertama pola pembiasaan, yaitu belajar dan melatih sikap disiplin dapat
dilakukan dengan melakukan hal tersebut menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan.
Pola pembisaan disiplin yang dilakukan guru kepada siswa di kelas akan
menekankan pada proses yang nantinya mereka melakukan hal tersebut bukan lagi
menjadi beban dan keterpaksaan, namun melakukan dengan kesadaran dan
keikhlasan di dalam hatinya. Dan melalui pola pembiasaan ini juga akan
mendorongnya mereka ke pada tahap adanya rasa dan peringatan di dalam pikiran
mereka untuk menjauhi pelanggaran-pelanggaran disiplin, dan akan langsung

14
merasakan gelisah dan bersalah melanggar salah satu ketentuan yang berlaku di
dalamnya.
Kedua keteladanan, strategi ini adalah hal yang sangat memberikan
kontribusi yang sangat berpengaruh kepada sikap disiplin siswa di dalam kelas. Ini
di sebabkan kecenderungan siswa yang menjadikan guru untuk menjadi tokoh figur
dalam kehidupan di sekolah, apa pun kegiatan guru akan menjadi perhatian utama
dalam pandangannya. Maka dari itu guru harus memberikan keteladanan dengan
cara menerapkan terlebih dahulu sikap disiplin itu sendiri dalam dirinya sehingga
dapat dicontoh baik dan memberikan pengaruh yang baik bagi siswa-siswanya.
Ketiga pemberian hukuman dan sanksi, strategi ini adalah strategi yang tidak
akan pernah lepas di terapkan dari keseluruhan disekolah bahkan di mana pun ini
sering dijalankan untuk memberikan efek jera kepada pelanggarnya dan diharapkan
tidak mengulangi perbuatan yang sama. Hal itu pula yang menjadi strategi di dalam
kelas yang dilakukan guru untuk menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas.
Terjadi kesalahan, pelanggaran di dalam kelas, guru dapat memberikan hukuman
dan sanksi sebagai bentuk peringatan dan penyadaran kepada siswa atas
pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan di dalam kelas. Namun, perlu
ditekankan dalam pemberian hukuman dan sanksi ini perlu dengan batas yang
sewajarnya, agar tidak memberikan pengaruh buruk dalam jiwa dan perilakunya
dalam progresif menumbuhkan sikap disiplin dalam diri siswa.

D. Cara Yang Dapat Dilakukan Guru Menumbuhkan Disiplin Siswa di Kelas


Menumbuhkan sikap disiplin siswa tentu ada proses di dalamnya, dan di
dalam proses tentu harus ada jalan yang harus ditempuh untuk mendapatkan tujuan
yang hendak dicapainya yaitu dengan cara. Banyak cara yang dapat di
implementasikan oleh guru di dalam kelas untuk menumbuhkan sikap disiplin
siswa. Berbagai variasi model, teknik, strategi dan cara yang telah dikemukakan
dan diterapkan dalam melaksanakan proses menumbuhkan sikap disiplin siswa di
kelas tersebut. Guru bebas cara yang mana yang hendak dipilih dan di terapkan pada
siswa dikelasnya, pemilihan itu tentu tetap dikembalikan kepada melihat analisa
kebutuhan dan kompetensi guru dalam menerapkannya. Cara-cara yang dapat
dilakukan oleh guru dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas dapat

15
dimulai dari langkah-langkah mengajarkan sikap disiplin siswa yang dilakukan oleh
seorang guru di dalam kelas.
1. Mencontohkan perilaku yang diharapkan kepada siswa dari guru itu sendiri.
Seperti disiplin dalam waktu, disiplin dalam berpakaian, disiplin dalam
berperilaku, dan mencoba melakukan pendekatan dengan baik dengan
seluruh siswa di kelas.
2. Mensosialisasikan atau menyuarakan bagaimana pentingnya sikap disiplin
dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat memaparkan manfaat-manfaat apa
saja yang dihasilkan dari menerapkan disiplin itu dalam diri masing-masing,
seraya juga mempersuasikan sikap disiplin diterapkan di segala aspek
kehidupan termasuk juga di dalam kelas yang ditempatinya.
3. Mengaplikasikan dan mengaitkan sedikit demi sedikit sikap disiplin dalam
proses pembelajaran. Ini bertujuan agar tidak ada kesan dituntut atau
dibebaninya siswa secara mendesak untuk memiliki disiplin. Karna
terbentuknya sikap disiplin itu membutuhkan proses dan latihan yang
berkelanjutan. Maka dari guru di kelas dapat menjadikan proses
pembelajarannya dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa.
4. Jika terjadi pelanggaran beri jeda antara kesalahan dengan sanksi dan
hukuman di dalam kelas. Memberikan jeda ini agar tidak terjadi judgement
langsung kepada siswa tersebut, yang membuat dirinya merasa tertekan
dengan perbuatan kesalahan yang dilakukannya.
5. Memberikan kesempatan dan waktu kepada siswa untuk mengalah dengan
terhormat. Ini dilakukan beberapa tipe siswa memiliki sisi lebih
mementingkan martabatnya di hadapan teman-temannya, sehingga sulit
baginya untuk mengakui dan meminta maaf atas kesalahannya tersebut.
Maka dari itu guru harus memberikan waktu, tanpa mendesak ia untuk
mengakui, namun guru harus tetap dengan ketegasannya agar tidak mudah
untuk dialihkan oleh siswa tersebut.
6. Menjelaskan akibat atas suatu pelanggaran atau kesalahan secara jelas dan
spesifik namun tidak terkesan dalam bentuk judgement atau meluapkan
amarah kepada siswa yang melanggar. Guru haru bisa mengondisikan
menggunakan kata-kata dan suara yang tidak terkesan memarahi mereka

16
secara berlebihan, namun bawalah seperti memberikan penjelasan untuk
menyadarkan mereka atas pelanggaran dan kealahan yang mereka perbuat.
7. Menyampaikan harapan baik kepada siswa di kelas di masa yang akan
datang. Disaat terjadinya suatu pelanggaran atau kesalahan di dalam kelas
guru dapat menyempatkan untuk menyelipkan harapannya secara to the
point baik kepada siswa yang melakukan dan siswa yang lainnya yang
berada dalam kelas, agar tidak berulangnya pelanggaran tersebut. Hal ini
dapat menstimulus siswa agar memberikan rangsangan ke hatiannya dalam
bertindak di dalam kelas agar tidak melakukan pelanggaran di dalamnya.
8. Memberikan penghargaan apresiasi atau reward bagi siswa yang konsisten
dalam melatih kedisiplinannya di dalam kelas. Dalam apresiasi atau reward
itu bisa dilakukan dalam banyak hal, baik dari pujian, memberikan nilai
terhadap sikapnya, memberikan predikat di kelas, dan juga bisa berupa
bentuk dari materi. Hal tersebut jika dilakukan guru dapat menambah
semangat dan motivasi siswa di kelas untuk lebih giat lagi untuk
menerapkan disiplin dalam dirinya.
9. Menyempatkan berkomunikasi dengan siswa-siswa di dalam kelas
mengenai kedisiplinan, baik itu secara langsung di dalam kelas atau pun
secara individu kepada salah satu siswa di dalam kelas tersebut. Melakukan
diskusi akan membantu guru untuk mengetahui problema apa yang
menyebabkan adanya tidak disiplinnya siswa di kelas dan mencarikan
solusinya.
10. Menghapus bersih kesalahan yang ada pada siswa dan tidak membenci
siswa yang melakukan pelanggaran dan kesalahan. Dari seorang guru harus
bijaksana dalam menanggapi berbagai hal yang terjadi dalam kelas. Dalam
menumbuhkan sikap disiplin siswa, guru haru sabar dan telaten bagaimana
menghadapi dan mencarikan solusi terbaik menjawab berbagai tantangan
yang di hadapinya. Hal dalam menghapus kesalahan siswa tersebut dalam
pikiran guru adalah hal yang sangat penting, karna ini juga akan
memberikan pengaruh bagaimana berhubungan dengan siswa yang
melakukan pelanggaran tersebut. sebagai manusia yang memiliki intuisi,
siswa dapat merasakan perbedaan bagaimana perlakuan seorang guru yang

17
benar ikhlas membimbingnya dan tidak. Maka dari itu guru harus bisa
mengontrol pemikiran dan perasaannya dalam memberikan pengajaran
disiplin ini.

Kemudian cara lainnya yang dapat menumbuhkan sikap disiplin yang juga
sering digunakan adalah seperti pertama disiplin otoriter, yaitu memaksakan
kepada siswa dikelas untuk patuh dan taat atas peraturan yang ada di dalamnya.
Kedua disiplin permisif, yaitu di mana siswa bebas melakukan apa saja namun dan
tidak memiliki batasan, namun di dalamnya ia akan belajar sendiri atas konsekuensi
akibat pelanggaran yang dilakukannya. Ketiga disiplin demokratis, yaitu
penggabungan dari disiplin otoriter dan permisif yang menggunakan pemaksaan
dan pembebasan di dalamnya. Dan juga bisa melakukan diskusi terhadap peraturan
apa yang akan disepakati dan di jalankan di dalam kelas termasuk mendiskusikan
sanksi apa yang akan diterima apabila melakukan pelanggaran atau pun kesalahan.
Banyak cara-cara lainnya yang dapat dijalankan untuk mengembangkan sikap
disiplin siswa di kelas yang dapat dilakukan oleh guru-guru disekolah. Guru dapat
berujukan kepada ketentuan teori yang ada atau pun menciptakan cara tersendiri
untuk melakukannya. Tentu hal itu semua di tinjau bagaimana dengan situasi
sekolah tersebut, kebutuhan, dan tujuan yang mempengaruhi cara apa yang akan
diterapkan oleh guru di dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas di
sekolah.

18
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Disiplin adalah bentuk perilaku atau sikap mental patuh, tunduk, dan taat,
terhadap aturan, tata tertib, norma, dan nilai yang berlaku di dalam sebuah
lingkungan. Disiplin memiliki unsur-unsur yang meliputi peraturan, kebiasaan,
hukuman, penghargaan, dan konsistensi. Fungsi sikap disiplin ialah menata
kehidupan bersama, membangun dan melatih kepribadian, pemaksaan, hukuman
dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Dan fungsi-fungsi disiplin itu penting
untuk dimiliki oleh seorang siswa di sekolah, terutama di dalam kelas ini bertujuan
untuk mendukung lancarnya proses pembelajaran dan pencapaian tujuan
pendidikan. Indikator yang harus diperhatikan siswa dalam sikap disiplin dirinya di
dalam kelas dimulai dari ketaatan pada tata tertib sekolah dan kelas, berperilaku,
serta juga mencakup rasa tanggung jawab akan apa yang ada di dalam kelas
tersebut. Namun untuk menumbuhkan sikap disiplin di kelas tersebut banyak hal
yang mempengaruhinya baik dari diri siswa itu sendiri, guru dan sekolah. Dan
faktor-faktor itulah yang menjadi hambatan bagi seorang guru dalam menanamkan
sikap disiplin kepada siswa di dalam kelas. Maka dari itu sebagai seorang guru yang
berperan mendidik, harus memiliki strategi dan cara sebagai upaya dalam dalam
menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas. Dimulai dari strategi konsep
diri, keterampilan komunikasi, konsekuensi logis dan alami, klarifikasi nilai, dll.
Serta juga dengan strategi pola pembiasaan, keteladanan dan pemberian hukum dan
sanksi. Hingga menerapkan cara-cara dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa di
dalam kelas seperti mencontohkan, mensosialisasikan, mengaitkan dengan
pembelajaran, menindak pelanggaran dengan ketenangan dan kebijaksanaan dan
lain sebagainya. Dan tidak lupa pula dengan cara disiplin otoriter, permasif dan
demokratis yang dapat dilaksanakan guru dalam rangka untuk menumbuhkan sikap
disiplin siswa dikelas.

B. Saran
Banyak yang terjadi dalam dunia pendidikan kurangnya perhatian sekolah
terhadap menumbuhkan disiplin siswa di dalam kelas. Sehingga dengan kurangnya
perhatian tersebut, guru menjadi sedikit lalai dalam tanggung jawabnya untuk

19
menumbuhkan sikap disiplin siswa di dalam kelas. Seharusnya pemerintah dan
sekolah tidak hanya terfokus dalam pengerahan kedisiplinan di sekolah umum saja,
namun juga membagikan fokusnya kepada disiplin siswa di dalam kelas. Dan untuk
pengerahan tersebut guru-guru sebaiknya benar-benar di persiapkan memiliki
kompetensi yang baik dalam mendidik menumbuhkan perilaku atau karakter yang
positif pada peserta didik terutama pada disiplin, dan mengadakan serta
menguraikan secara jelas tentang bagaimana strategi atau cara yang dapat
diterapkan untuk menumbuhkan dan memelihara sikap disiplin itu dalam diri
masing-masing siswa.

20
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alimaun, I. (2015). Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Se- Daerah Binaan R.A Kartini Kecamatan Kutiarjo
Kabupaten Puworejo. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang. Semarang. Tersedia:
http://lib.unnes.ac.id/21734/1/1401411587-s.pdf

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Disiplin Dalam Kamus


Besar Bahasa Indonesia Daring. Tersedia:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/disiplin. Diakses [5 Desember 2022].

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Strategi Dalam Kamus


Besar Bahasa Indonesia Daring. Tersedia:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/strategi. Diakses [9 Desember 2022].

Daryanto. (2013). Strategi dan Tahap Mengajar. Bandung :CV Yrama Widya.
Hal. 141.

Hadiyanto, (2016). Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter.


Jakarta: Al-Wasat.

Imron, A. (2011). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. Hal 172.

Mirnawati. (2021). Upaya Guru Dalam Pembinaan Sikap Disiplin Pada Peserta
Didik MIN 6 Aceh Besar. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Aceh. Tersedia :
https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/16589/1/Mirnawati%2C%20160209045%2C%20FT
K%2C%20PGMI%2C%20085359679448.pdf

Sugiarto, dkk. (2019). “Faktor kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas X SMK
Larenda Brebes”. [Online]. Jurnal Mimbar Ilmu, Vol. 24 No. 2, 2019 P-
ISSN: 1829-877X E-ISSN : 2685-9033. Hal 234. Tersedia:
file:///C:/Users/USER/Downloads/A%20Bahan%20Makalah%20Induvidu
%20PKI/suranata,+12.+Ahmad+Pujo+Sugiarto+Hal.+232-238.pdf.
Diakses [5 Desember 2022]

21
Panduan Mengajar. (2017). 4 Juni. Cara mengajarkan Disiplin Siswa Dengan
Benar. Website Panduan Mengajar.com [Online]. Tersedia:
https://www.panduanmengajar.com/2017/04/cara-mengajarkan-disiplin-
pada-siswa-dengan-benar.html. Di akses [9 Desember 2022].

Pebriyanti, N. (2017). Strategi Guru Dalam Membentuk Sikap Disiplin Siswa


Kelas 1 Di Madrasah Ibtiyah Nurul Huda 1 Kedungkandang Malang.
Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Maulana Malik ibrahim Malang. Malang. Tersedia: http://etheses.uin-
malang.ac.id/10878/1/13140083.pdf

Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Prasada. Hal 101.

22

Anda mungkin juga menyukai