MENGGAMBAR DI SD
DOSEN PENGAMPU :
Dra. Hj. Ike Hananik, M.Pd / Wahdah Refia Rafianti, S.Sn, M.Pd
KELAS : 4B PGSD
KELOMPOK 1:
1. Mukhlis Muntaha Al Munawar 1910125110021
2. Rahimah 1910125220007
3. Esty Fahlupi Yurinda 1910125320027
4. Maya Aulia 1910125320042
5. Muhammad Fajar Tamami 1910125210127
6. Nizmatullayla
1910125120007
7. Mira Erdiyanti 1910125320022
8. Nada Azizah 1910125320022
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Permasalahan................................................................................................2
C. Metode Penulisan..........................................................................................2
D. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
E. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Seni.............................................................................................3
C. Fungsi Seni..................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................23
B. Saran............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah dasar merupakan institusi pendidikan, memegang peranan
yang cukup penting dan strategis. Dikatakan penting dan strategis, karena
melalui pendidikan dasarlah secara formal anak didik pertama kali akan
memperoleh pengalaman pendidikan. Di lembaga ini pertama kali anak
mengenal berbagai keterampilan dasar seperti menulis, membaca, dan
berhitung serta pada tahapan berikutnya melalui lembaga ini pulalah anak
mengenal berbagai konsep dan pengertian -pengertian dasar dalam bidang
keilmuan yang sangat diperlukan untuk kegiatan selanjutnya.
Pembelajaran seni budaya di sekolah dasar bukan sekedar proses
upaya transformasi pengetahuan seni dan budaya saja, tetapi perlu
diupayakan pengembangan sikap secara aktif, kritis, dan kreatif, dan
dalam proses pengolahan ide, siswa melakukan proses berpikir atau proses
kognisi. Berdasarkan hal itu dimungkinkan terbentuknya pengetahuan,
pemahaman, kemampuan menerapkan prinsip atau konsep, kemampuan
menganalisis, menarik kesimpulan dan menilai. Hal tersebut senada
dengan yang diungkapkan oleh Rohidi (2003:33) yang menyatakan
bahwa:“seni sebagai media dalam pendidikan untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik”. Pembelajaran seharusnya tidak hanya
berorientasi pada nilai akademik yang bersifat kognitif saja, melainkan
harus berorientasi pada bagaimana siswa bisa belajar dari lingkungan, dari
pengalaman, dan dari imajinasi siswa, sehingga bisa mengembangkan
sikap-sikap kreatif dan daya pikir yang lebih kreatif. Memperhatikan
tujuan dan esensi pendidikan seni budaya, seyogyanya penyelenggaraan
pembelajaran pendidikan seni budaya mampu mempersiapkan, membina,
dan membentuk kemampuan siswa dalam berkreasi dan berkreativitas.
1
B. Permasalahan
1. Apa pengertian dari seni?
2. Apa saja sifat dasar dan unsur pembentuk dari seni?
3. Apa saja fungsi dari seni?
4. Bagaimana konsep pendidikan seni disekolah dasar?
5. Bagaimana pembinaan kreatifitas melalui seni disekolah
dasar?
6. Bagaimana peranan seni sebagai media pembelajaran?
C. Metode Penulisan
1. Penulusuran dan pengumpulan data.
2. Mendiskusikan dalam kelompok, item-item yang akan
ditampilkan.
3. Menyusun dan penulisan makalah dengan sistematika yang
sudah disediakan.
4. Mendiskusikan point-point penting yang akan di
presentasikan.
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari seni.
2. Untuk mengetahuisifat dasar dan unsur pembentuk dari
seni.
3. Untuk mengetahuifungsi dari seni.
4. Untuk mengetahui konsep pendidikan seni disekolah dasar.
5. Untuk mengetahui pembinaan kreatifitas melalui seni
disekolah dasar.
6. Untuk mengetahui peranan seni sebagai media pembelajaran.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan serta pengetahuan tentang Pemanfaatan seni
sebagai penunjang kreativitas siswa, dan agar pembaca dapat
menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni
Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam
bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi,
permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa,
1957 : 219-133), tetapi ada juga yang mengatakan bahwa seni
berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Dalam
versi yang lain, seni disebut cilpa yang berarti berwarna
(kata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang
menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan
(hasil keterampilan tangan) yang artistik (Soedarso,
1988:16-17). Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata
seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu seni sebagai
karya seni (work of art), seni sebagai kemahiran (skill) dan
seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
3
yang terkenal karena kemahirannya dalam memainkan karya-karya musik
dengan improvisasi-improvisasi nada kreatifnya.
4
Aktivitas tersebut hampir setiap hari dapat kita jumpai dan tidak
kita sadari sebagai upaya untuk memperindah diri kita agar berpenampilan
menarik.Apa yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari
merupakan refleksi dari sikap dan perilaku seseorang.
Seni secara teori dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni
murni dan seni terapan.Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya
mempertimbangkan fungsi atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah
penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu di luar fungsi
sebenarnya.
5
perilaku yang dapat kita adopsi dari nilai-nilai edukatif yang terakumulasi
di dalam kesenian dalam arti yang umum.
6
secara umum. Definisi yang paling pas dan sering terdengar adalah seni
adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.Dari
definisi ini maka seni merupakan produk keindahan, suatu usaha manusia
untuk menciptakan sesuatu yang indah-indah yang dapat mendatangkan
kenikmatan. Misalnya seni karawitan, musik, merupakan paduan bunyi
instrumen yang dipadukan dengan suara vokal sehingga menghasilkan
paduan suara yang mengenakkan untuk didengar. Demikian pula dengan
ukir-ukiran kayu di rumah adalah hiasan yang menambah semaraknya
pemandangan atau suasana rumah.
1. Ciri pertama adalah sifat kreatif dari seni. Seni merupakan suatu
rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta realitas baru, sesuatu
7
apa pun (lukisan, pahatan, lagu, tarian, musik, pementasan teater, puisi,
dan sebagainya) yang tadinya belum ada atau belum pernah muncul
dalam gagasan seseorang. Sebagai contoh, seorang pemusik
menciptakan musik eksperimental dengan alat musik tradisional
(gamelan Bali) yang dipadukan dengan alat musik modern, seorang
pematung memahat bangunan candi daribongkahan-bongkahan es dan
seorang pelukis mencipta lukisan dari kulit telur.
2. Ciri kedua adalah sifat individualitas dari seni. Karya seni yang
diciptakan oleh seorang seniman merupakan karya yang berciri
personal, subjektif, dan individual. Si seniman berperan sebagai
konseptor karya sekaligus berperan sebagai pembuat karya atau
pelaku. Dalam perkembangannya, seni dapat pula merupakan karya
bersama atau kolaborasi yang merefleksikan gagasan bersama. Sifat
individual seniman tecermin dalam karya seninya melalui gaya
pengekspresian yang khas. Perhatikan contoh berikut.
(1) Lagu yang diciptakan Iwan Fals terdengar berbeda dari lagu
ciptaan Ebiet G. Ade. Demikian pula tiap penyanyi tunggal ataupun
kelompok memiliki ciri, warna suara, dan gaya tersendiri.
(2) Lukisan Lucia Hartini yang bercorak surealisme menampilkan
kekuatan daya fantasi atau imajinasi alammimpi melalui penguasaan
teknik melukis yang piawai. (3) Karya puisi Sapardi Djoko Damono
terbaca dan terdengar berbeda dari karya puisi W.S. Rendra.
3. Ciri ketiga adalah seni memiliki nilai ekspresi atau perasaan. Dalam
mengapresiasi dan menilai suatu karya seni, harus digunakan kriteria
atau ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan
estetisnya ke dalam karya seninya, lalu penikmat seni (apresiator)
menghayati, memahami, dan mengapresiasi karya tersebut dengan
perasaannya.Perhatikancontohberikut.
(1)Lagu―Imagine‖karyaJohnLennon merupakan ungkapan
kepeduliannya terhadap nilai-nilai humanisme dan perdamaian
sehingga menggugah perasaan siapa pun yang mendengar. (2) Karya
lukis Affandi menampilkan gejolak perasaan dan emosi yang kuat,
8
bebas, dan spontan serta mampu membangkitkan sensasi emosi dan
kesan yang mendalam pada diri si pengamat/publik seni.
4. Ciri keempat adalah keabadian sebab seni dapat hidup sepanjang
masa. Konsep karya seni yang dihasilkan oleh seseorang seniman dan
terapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali atau
terhapuskan oleh waktu. Perhatikan contoh berikut.
(1) Lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R Supratman atau lagu “Padamu
Negeri” ciptaan Kusbini sampai saat ini masih tetap abadi dan
diapresiasi masyarakat walaupun mereka telah wafat. Begitu juga
dengan musik periode klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart.
(2) Karya-karya lukis S. Sudjojono dan Affandi sampai saat ini masih
diapresiasi oleh masyarakat dan sangat diminati oleh para kolektor
lukisan walaupun ia telah wafat.
(3) Taman gantung Babylonia di Irak, walau sudah musnah, masih
dikenang oleh masyarakat sebagai salah satu karya asitektur dunia
yang indah dan megah.
5. Ciri kelima adalah semesta atau universal sebab seni berkembang
diseluruh dunia dan sepanjang waktu. Seni tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat. Sejak zaman prasejarah hingga zaman modern
ini, orang terus membuat karya seni dengan beragam fungsi dan
wujudnya sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Perhatikan
contoh berikut ini. (1) Desain mode pakaian terus berkembang sesuai
trend mode yang selalu berubah dari waktu ke waktu dan banyak
mempengaruhi gaya hidup masyarakat metropolitan. (2) Di banyak
negara didunia, seperti Belanda, Inggris, Jepang, Cina, Indonesia, dan
sebagainya, dijumpai musik etnik yang terus berkembang sesuai
perkembangan dimasyarakat..
Peran keindahan selalu terkait dengan kehidupan sosial budaya
manusia sehari-hari, misalnya dalam arsitektur rumah tinggal, menata
interior/eksterior, berbusana, menikmati keindahan musik, dan sebagainya.
Manusia memerlukan keindahan karena memberikan kesenangan,
kepuasan, dan sesuatu yang menyentuh perasaan.Perasaan keindahan
9
diperoleh dari alam dan benda atau karya seni. Dalam perkembangan
selanjutnya, karya seni diciptakan tidak selalu untuk menyenangkan
perasaan manusia dengan nilai-nilai keindahannya. Karya seni dapat
memberikan perasaan kaget, terkejut, terteror, dan menakutkan, tetapi
tetap memberikan nilai-nilai lain (nilai kehidupan) yang diperlukan
manusia, seperti perenungan, pemikiran, penyadaran, pencerahan,
dansebagainya.
Nilai-nilai yang terdapat pada suatu karya seni dapat dinikmati dan
diapresiasi melalui unsur-unsur yang terdapat di dalamnya sebagai berikut.
1. Struktur seni
Struktur seni merupakan perpaduan sejumlah unsur dan media yang
membentuk suatu kesatuan karya seni yang utuh. Unsur-unsur
pembentuk struktur seni beragam jenisnya: bisa berupa unsur-unsur
rupa, unsur-unsur musik, dan unsur-unsur tari atau gabungan dari
unsur-unsur tersebut. Karakteristik dan jenis karya seni ditentukan oleh
jenis unsur yang terdapat di dalamnya. (1) Unsur pembentuk karya
seni rupa adalah unsur-unsur rupa, seperti titik, garis, bentuk, warna,
tekstur, volume, cahaya, dan lain-lain. (2) Seni musik memiliki unsur
pembentuk berupa unsur-unsur musik, seperti irama, melodi, harmoni,
dan ekspresi. (3) Seni tari memiliki unsur pembentuk berupa unsur-
unsur tari, seperti gerak, ruang, dan waktu.
2. Tema
Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide
pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenali melalui pemilihan
subject matter (pokok soal) dan judul karya. Pokok soal dapat
10
berhubungan dengan nilai estetis atau nilai kehidupan yang berupa
objek alam, alam kebendaan, suasana atau peristiwa, dan metafora atau
alegori.
11
Pada seni musik, mediumnya adalah bunyi atau susunan nada-
nada yang bersumber dari vokal/suara manusia atau instrumen musik
(piano, keyboard, angklung, gong, calung, batu dan lain-lain).
4. Gaya atau style dalam karya seni merupakan ciri, kepribadian, atau
gaya personal yang khas dari si seniman. Dalam percakapan, sering
kali antara gaya dan aliran tidak dibedakan. Akan tetapi, sebenarnya
keduanya mempunyai perbedaan yang prinsip. Menurut Soedarso Sp.
(1987: 79), gaya adalah ciri bentuk luar yang melekat pada karya
seni .sementara itu, aliran atau isme lebih berkaitan dengan pandangan
atau prinsip si seniman dalam menanggapi sesuatu. Perhatikan contoh
berikut.
(1) Dalam seni tari tradisional Indonesia, dikenal tari gaya Yogyakarta,
tari gaya Melayu, tari gaya Minang, dan sebagainya.
(2) Dalam seni lukis, dikenal bermacam-macam gaya dan aliran,
seperti naturalisme, realisme, ekspresionisme, dadaisme, pop art dan
sebagainya.
(3) Dalam seni batik traisional, dikenal antara lain bati gaya
Yogyakarta dan batik gaya Surakarta. Pada seni musik, dijumpai
antara lain gaya musik abad pertengahan, gaya musik klasik, gaya
musik modern dan lain-lain.
12
C. Fungsi Seni
1. Seni Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu di bagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fisik dan
kebutuhan emosional.
a. Seni Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Fisik
Secara fisik, manusia adalah makhluk lemah di bandingkan
dengan makhluk lain. Manusia sejak lahir memerlukan
perlindungan khusus dari gangguan alam, seperti dari gangguan
binatang dan gangguan cuaca. Semua keperluan tersebut
berkembang dari yang sangat sederhana sampai kepada yang lebih
sempurna. Begitu seterusnya hingga manusia di sebut makhluk
berbudaya.Untuk memenuhi kebutuhan fisik itu, seniman sangat
berperan. Mereka menciptakan bentuk-bentuk yang enak di
pandang dan ini merupakan kenikmatan. Penciptaan bentuk-
bentuk baru untuk benda pakai disebut disainer dan hasilnya
disebut desain.
b. Seni Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Emosional
Emosi adalah luapan perasaan yang berupa kegembiraan,
kemarahan, kesedihan, atau keharuan. Dalam seni , luapan
perasaan disebut ekspresi. Pelukis berekspresi dalam bentuk
lukisan, penyair dalam puisi, komponis dalam bentuk lagu, dan
koreografer atau pencipta tari dalam bentuk tarian. Dengan
demikian kebutuhan emosional bagi seniman adalah seni.Mereka
berekspresi secara aktif, sedangkan penikmat karya seni yang
bukan seniman berekspresi pasif.
13
2. Fungsi Sosial Seni
Pengerian social adalah manusia berhubungan satu sama lain.
Karya seni berfungsi social jika karya seni iu berhubungan dengan
orang lain.
a. Seni Sebagai Media Penerangan
Ada suatu ungkapan yang berbunyi “ menerangkan itu
mudah, akan tetapi membuat orang agar menjadi mengerti itu
sulit”. Seni adalah salah satu alat atau cara yang paling ampuh
untuk membuat mengerti pihak lain, karena setiap orang suka
dengan hiburan yang menyenangkan. Oleh karena itu, hampir
setiap program pemerintah atau perusahaan selalu memakai seni
sebagai alat. Contoh: poster yang di buat pemerintah, misalnya
untuk pemilihan umum, anjuran ber-KB, imunisasi bagi balita dan
penanggulangan penyakit akibat banjir.
b. Seni Sebagai Media Pendidikan
Pendidikan dapat dikelompokkan menjadi:
1). Pendidikan formal ( pendidikan sekolah )
2). Pendidikan informal ( pendidikan dalam lingkungan keluarga )
3). Pendidikan nonformal ( pendidikan dalam masyarakat)
Upaya dalam pendidikan yang sudah umum di lakukan agar
menyenangkan adalah seni. Di sekolah, permainan drama dapat di
pakai dalam pelajaran sejarah, menyanyi atau music dipakai untuk
memperhalus perasaan. Sedangkan pendidikan nonformal dapat
dilakukan oleh pemerintah melalui film, lagu, atau wayang.
14
mengagumkan. Relief pada dinding candi merupakan ilustrasi isi
kitab suci agama Budha dan Hindu. Dalam dunia islam tidak
terhitung masjid-masjid megah di bangun sebagai rasa cinta kepada
Allah SWT. Dalam sejarah perkembangan agama Nasrani bangun
di bangun gereja-gereja besar dengan lukisan dinding-dinding nya
yang termasyhur. Jadi, betapa eratnya fungsi seni terhadap agama.
15
beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan membuat analisis yang tepat,
serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang lain dari
pada yang lain. Maka dari itu, melalui pendidikan seni, anak dapat melatih
dan meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni yang
sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi kegiatan-
kegiatan seni yang dilakukan ini tetap menyenangkan bagi anak.
16
4) Konsep Seni sebagai Keindahan Konsep ini menyatakan bahwa seni
identik dengan keindahan. Hasil seni yang indah didapatkan dari
benda-benda yang terseleksi.
5) Konsep Seni sebagai Imitasi Menurut konsep ini yang dimaksud
dengan kegiatan seni adalah kegiatan meniru alam, dan setiap hasil
seni haruslah tiruan dari bentuk alam.
6) Konsep Seni sebagai Hiburan yang Menyenangkan Konsep ini
berpendapat bahwa seni haruslah sesuatu yang menyenangkan dan
dapat menghibur pengamat. Suatu karya disebut karya seni jika dapat
dinikmati oleh pengamat dan pengamat dapat menangkap makna atau
mengerti pesan/ide penciptaannya. Dalam pendidikan seni di sekolah
dasar, konsep pendidikan seni diarahkan pada pembentukan sikap,
sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional
dan irasional, akal pikiran dan kepekaan emosi. Konsep ini mulai
dikembangkan oleh Plato dalam tesisnya “Art should be The Basis of
Education“. Konsep ini menempatkan seni sebagai materi, alat atau
media dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan
pendidikan.
17
musik.Kegiatan-kegiatan inilah yang diarahkan kepada pengembangan
kreativitas.Dengan demikian, berekspresi seni secara kreatif pada anak
dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan kreativitas anak.
18
Peran guru menurut UU No.14 tahun 2005 “adalah pendidik yang
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.” Berdasarkan Undang-Undang tersebut guru
memiliki peran dan tugas utama sebagai pendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluaisi peserta
didiknya.Oleh karena itu, seorang guru berhak menjadi pembina dalam
mengembangkan minat dan bakat peserta didiknya.
Ketika bakat peserta didik sesuai dengan minat yang disukainya ada
tiga hal lain yang akan mengasah potensi anak dan menciptakan daya
minat, bakat, dan kreativitasnya. Hal tersebut antara lain :
19
kita harus terus memberikan semangat dan dorongan kepada anak agar
membangkitkan keantusiasan dan kepercayaan diri anak tersebut
20
5. Seorang guru sebagai pendorong bagi peserta didik dan seluruh
komponen akademika untuk terus mengembangkan diri dan
memaksimalkan potensi kreatif yang mereka miliki.
6. Ekspresif, penuh penghayatan dan peka pada perasaan.
Kematangan emosional para pengembang minat dan bakat adalah
hal yangpenting untuk dapat meningkatkan hasil minat dan bakat
anak.
7. Mencintai seni dan keindahan.
Seorang guru harus mencintai seni dan keindahan. Dengan hal
tersebut guru akan memiliki konsep-konsep dasar tentang estetika
yang akan ia ajarkan pada siswanya.
8. Memiliki rasa cinta yang tulus terhadap anak
Kecintaan yang tulus terhadap anak akan memberikan kenyamanan
secara psikologis bagi anak untuk dapat dengan tenang dan senang
melakukan eksplorasi terhadap potensi dirinya.
9. Tertarik pada perkembangan anak.
Guru hendaknya memahami akan aspek perkembangan anak,
sehingga guru dapat mengembangkan minat dan bakat anak sesuai
dengan perkembangan dan dapat menangani permasalahan yang
muncul dalam pembelajaran seni.
21
multidimensional, multilingual, dan multikultural.
Feld dalam Muzni (2005) mengemukakan peran pendidikan seni yang
multidimensional pada dasarnya dapat mengembangkan kemampuan dasar
manusia, seperti fisik, perseptual, intelektual, emosional, sosial, kreativitas
dan estetik.Berdasarkan hal tersebut berbagai kecerdasan manusia mampu
dioptimalisasi melalui pendidikan seni.Seni di setiap tingkat pendidikan
dapat membentuk manusia yang mengemban kepekaan estetis, daya cipta,
intuitif, imajinatif, inovatif, dan kritis terhadap lingkungannya.
Selain itu peranan seni dalam media pendidikan yaitu sebagai alat
peraga untuk memperlancar proses belajar supaya lebih mudah
memahaminya.Seni berperan penting dalam pengajaran atau dalam
pembelajaran, dimana sesuai definisi pengajaran itu sendiri, pendidik yang
memiliki kompetensi “plus” di dalam dirinya, berupa bakat atau talenta
seni, dipandang lebih mampu mencapai tujuan pengajaran sesuai dengan
yang diharapkan.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Seni dan budaya harus mendapatkan perlakuan yang
sama dalam pembelajarannya oleh para pendidik. Dengan pembelajaran
pelajaran seni dan budaya yang memaksimalkan kreativitas yang
terjembatani pembentukan karakter. Diharapkan dengan pembelajaran seni
yang melibat kan seluruh kompetensi yang ada dalam diri peserta didik
permasalahan yang timbul disebabkan oleh karakter dapat dikurangi dari
kinerja seorang pendidik disekolah dasar.Krisis multidimensi dan
keterpurukan bangsa, pada hakekatnya bersumber dari jati diri, dan
kegagalan dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa.
Permasalahan yang ada dalam diri pendidik dan sarana serta prasaran yang
kurang memadai darilingkungan pendidik untuk melaksanakan pendidikan
seni ini, dapat diselesaikan dengan banyak cara.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekeliruan dan
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan dari
semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun, untuk kelancaran pembuatan makalah selanjutnya. Namun,
kami berharap makalah kami bisa bermanfaat bagi kita semua.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://esterikadk.wordpress.com/2015/06/27/peran-seni-sebagai-media-
pendidikan/
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPKS/article/view/837.
http://ejournal.undaris.ac.id/index.php/waspada/article/view/87.
24