Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT PENDIDIKAN SENI


Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Pada Mata Kuliah Media Pembelajaran

Dosen Pengampu: Herniyanti M.Pd.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1:

1. Aldi Ferdinan
2. Anggun Irena Sari
3. Della Suci Lestari
4. Dilla Puspita Sari
5. Dini Alia Citra
6. Sari Triamanda

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP MUHAMMADIYAH OKUT
FAKULTAS SEKOLAH TINGGI
TP.2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Hakikat Pendidikan Seni".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Belitang, 04 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Lalar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................1
BAB 2 PEMBAHSAN
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI SENI........................................2
1. Pengertian seni............................................................................2
2. Fungsi seniI.................................................................................2
B. CONTOH-CONTOH SENI........................................................3
BAB II PENUTUPAN.................................................................................4
A. KESIMPULAN.................................................................................4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang :
Pendidikan Seni selalu hadir dalam kurikulum sekolah, karena seni merupakan
bagian dari kebutuhan manusia. Sebagaimana Pratt (1980: 54) mengatakan, bahwa dalam
menyusun kurikulum sebaiknya melibatkan lima kebutuhan manusia (human needs), yakni
“need for self-actualization, needs for meaning, social needs, aesthetic needs, and survival
needs”. Pernyataan Pratt tersebut menunjukkan bahwa aesthetic needs dipandang sebagai
bagian yang esensial dari kurikulum sekolah, sehingga penting dilaksanakan di sekolah-
sekolah.
Pendidikan Seni sebagai aesthetic needs memiliki fungsi yang esensial dan unik,
sehingga mata pelajaran ini tidak dapat digantikan dengan mata pelajaran lain. Berdasarkan
berbagai kajian dan penelitian, baik secara filosofis, psikologis maupun sosiologis ditemukan
bahwa pendidikan seni memiliki keunikan peran atau nilai strategis dalam pendidikan sesuai
perubahan dan dinamika masyarakat. Menurut pakar pendidikan seni dampak hasil belajar
seni antara lain: dapat meningkatkan daya kreativitas anak (Dewey: , Read: 1970, dan Ross:
1978), dapat membantu pertumbuhan mental anak melalui penyaluran ekspresi dan kreativitas
(Lowenfeld: 1982), dapat meningkatkan kemampuan apresiasi (Chapman: 1978 ), dapat
membantu perkembangan kepribadian dan pembinaan estetik anak (Wickiser: 1974), dapat
membantu mengembangkan perasaan anak (Ross: 1990), dapat digunakan sebagai sarana
kesehatan mental (Margaret Naumberg: ), dan sebagainya.
Pendidikan seni sebagai mata pelajaran di sekolah dasar (SD) diberikan
dengan tujuan mengembangkan kemampuan siswa dalam mengekspresikan diri dengan
berbagai cara seperti melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan paduannya. Pengajaran seni juga
bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhadap
keragaman budaya lokal dan global sebagai pembentukan sikap menghargai, toleran,
demokratis, beradab dan hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk
(Depdiknas, 2001: 7). Jenis seni dalam pembelajaran di SD terdapat empat macam, yakni
seni tari, seni musik, seni rupa, dan seni drama.

B. Rumus Masalah :
Dari Rumusan Masalah Masalah di atas dapat membatasi rumusan masalah sebagai
berikut
1.bagaimana pengertian seni?
2.bagaimana pengertian seni menurut para ahli?
3.bagaimana fungsi seni?
4.Apa saja contoh contoh seni?

C. Tujuan :
Pendidikan seni di sekolah memiliki tujuan yang berbeda, yaitu (1) sebagai wahana
untuk mengembangkan bakat dan kreativitas anak didik; (2) menghasilkan produk
budaya berbagai macam suku bangsa; (3) mengembangkan tiga ranah berpikir, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan fungsi seni


1. Pengertian seni
seni adalah sesuatu yang menhasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa
gembira karena seni memiliki unsur transendental (spiritual). dan seni adalah ekspresi jiwa
yang tertuang dalam bernagai bentuk karya seni melalui bebagai media seni. Semua cabang
seni mempunyai nilai yang dapat ditransformasikan dalam kehidupan sehari-hari. Didalam
seni tersimpan simbol-simbol kehidupan yabg memiliki makna mendalam tetang makna
hidup. Seni bersifat universal yang dapat dipahami dan dimaknai sebagai refleksi kehidupan
manusia yang dituangkan kedalam berbagai ekspresi.Definisi yang pas dan sering terdengar
yaitu, Seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia. dari definisi ini
maka seni merupakan produk keindahan, suatu usaha manusia untuk menciptakan yang indah-
indah yang dapat mendatangkan kenikmatan. Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya
aktivitas berkesenian selalu dialami manusia. hanya saja terkadang kita tidak menyadari atau
merasakannya bahwa aktivitas seni merupakan bagian dari ekspresi seni yang alami.

2. Pengertian Seni Menurut Para Ahli


a. Aristoteles
Bentuk yang pengungkapan dan penampilannya tidak pernah menyimpang
dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
b. Sudarmaji
Segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media
bidang,garis,warna,tekstur,volume,dan gelap terang
c. Alexsander Baum Garto
Pengertian seni menurutnya adalah keindahan.seni juga memiliki tujuan yang positif
menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan

d. Imanuel kant
Sebuah imoian karena rumus rumus tidak dapat mengikhtiarkan kenyataan
e. Ki Hajar Dewantara
Hasil keindahan sehingga dapat menggerakan perasaan indah orang yang
melihatnya.oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat
menimbulkan perasaan indah itu seni
f. Hitari Bel
Istilah byang di gunakan untuk nsemua karya yang dapat menggugah hati
untuknmencari tahu siapa penciptanya
g. Leo Toistoy
Ungkapan perasaan pencipta yang di sampaikan kepada orang lain agar mereka dapat
merasakan apa yan di rasakan pelukis
h. James Murko
Rasa indah yang terkandung dalam jiwa setiap manusia di lahirkan dengan
perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang di anggap oleh inderapendengar
(seni suara)penglihatan(seni lukis)atau di lahirkan dengan perantaraan gerak(seni
tari,drama)
i. Ira AdriatiM.sn
Proses dan produk dari memilih medium set peraturan untuk penggunaan medium itu
dan suatu set nilai.nilai yang menentukan apa yang pantas dengan ekspresi lewat
medium itu untuk menyampaikan baik kepercayaan gagasan sensasi atau perasaan
dengan cara seefektif mungkin ubtuk medium itu.
j. Eric Ariyanto
Kegiatan rohani atau aktifitas batin yang direfleksikan
k. Drs.Popo Iskandar
Hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran
hidup bermasyarakat atau berkelompok.

3. Fungsi seni
Seni mempunyai fungsi sebagai media hiburan yang umumnya berupa tontontan audio,
visual, maupun audio visual. Berbagai macam karya seni seperti seni musik, seni tari, maupun
seni teater tentu saja menghadirkan unsur hiburan yang dapat memberi rasa kepuasan dan
kesenangan bagi para penikmatnya.
fungsi pendidikan seni bagi anak didik dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Seni sebagai wahana ekspresi


Ekspresi merupakan pernyataan kejiwaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia dalam mencari kepuasan. Ekpresi juga merupakan kebutuhan manusia dalam
mengkomunikasikan isi hatinya kepada pihak lain. Berekpresi dalam seni berarti menuangkan
isi hati dengan menggunakan sarana gambar, gerak, nada suara atau kata (Soehardjo, 1995).
Bagi anak-anak art itu bisa dijadikan alat/sarana untuk berekpresi “a means of expretion”
(Lowenfeld, 1982). Dalam berekspresi ini pikiran, perasaan dan emosi anak ikut berperan.
2. Seni sebagai sarana pengembangan/pembinaan kreatifitas.
Pembinaan ekspresi dapat menunjang pembinaan kreatifitas. Pada umumnya
kreatifitas diartikn sebagai daya atau kemampuan untuk mencipta. Melalui kegiatan berolah
seni kreatifitas atau daya cipta anak dapat dikembangkan. Berolah seni yang dimaksudkan
adalah melakukan kegiatan pengenalan, eksperimen dalam berbagai bentuk jenis alat/bahan
dan teknik mewujudkan/menampilkan karya seni, baik melalui rupa, gerak, nada suara atau
kata. Membangkitkan dan membebaskan anak untuk melakukan kegiatan berolah seni sesuai
kemampuan dan minatnya serta memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mencoba
memecahkan masalah ketika berolah seni sehingga menghasilkan hal-hal baru dan unik
baginya merupakan sarana yang baik dalam upaya membina dan mengembangkan kreatifitas.
Sebagimana dikatakan oleh tokoh-tokoh seperti Dewey, Read and Ross, bahwa melalui
pembelajaran seni dapat membantu meningkatkan daya kreatifitas anak.
3. Seni sebagai sarana pengembangan bakat anak.
Secara umum orang berpendapat bahwa bakat anak dibawa sejak lahir, namun bakat
anak ini sulit berkembang jika tidak dipupuk. Bakat anak dibidang seni dapat dipupuk melalui
pembelajaran seni. Pendidikan seni yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal
dan menjelajah berbagai media seni, serta sikap/dukungan dan motivasi guru yang positif
terhadap anak-anak untuk berpeluang memelihara dan mengembangkan bakatnya.
4. Seni sebagai sarana pembinaan ketrampilan.
Ketrampilan berasal dari kata terampil yang berarti cekatan dalam melakukan sesuatu.
Untuk membantu menyalurkan dorongan ekspresi dan kreativitas anak dibutuhkan suatu
ketrampilan dasar. Dalam seni latihan ketrampilan ini bukan tujuan utama, tetapi hanya
sebagai sarana untuk menunjang kelancaran berekspresi atau berkreativitas. Ketrampilan yang
diberikan bukanlah ketrampilan yang bersifat statis, tetapi lebih diarahkan pada ketrampilan
yang bersifat kondisional. Arti keterampilan yang kondisional bersifat kreatif, produktif,
dinamis dan mampu untuk tumbuh. Jenis ketrampilan ini cocok untuk dikembangkan di
sekolah-sekolah umum. Melalui kegiatan berolah seni yang memberi cukup kebebasan pada
anak untuk melatih skill sejalan dengan dorongan ekspresi dan kreativitasnya akan sangat
bermanfaat bagi anak untuk membina dan mengembangkan potensi ketrampilannya.
5. Seni sabagai sarana pembentukan kepribadian.
Kebiasaan berolah seni yang memperhatikan dan memberi keleluasaan yang cukup
terhadap subyek didik untuk menampilkan sifat-sifat kepribadian, memberi peluang yang luas
untuk pembentukan kepribadian ( Soenarjo, 1995). Kepribadian dalam seni lebih diarahkan
kepada tumbuhnya rasa cinta terhadap kesenian bangsanya dan mau menerima kesenian asing
yang terseleksi. Dengan pengenalan benda-benda seni dan tokoh-tokoh seniman serta
lingkungan alam sekitar yang indah dapat menumbuhkan kecintaan atau kebanggaan anak
terhadap alam dan kesenian bangsanya. Dan ini berarti telah mengurangi timbulnya
penyimpangan-penyimpangan sifat kepribadian yang merusak moral dan identitas jati diri
bangsa.
6. Seni sebagai sarana pembinaan impuls estetik.
Secara naluri setiap anak memiliki impuls estetik (Read,1974). Jika naluri ini tidak
mendapat kesempatan tumbuh dan berkembang, maka naluri tersebut bisa mati atau tumbuh
kerdil. Melalui program pendidikan seni naluri/kepekaan citarasa keindahan dapat dibina dan
ditumbuh-kembangkan. Caranya dimulai dari pengakraban dengan obyek yang bermuatan
estetik, maka seseorang akan semakin peka estetiknya. Kepekaan itu merupakan modal dasar
dalam mengapresiasi seni, berolah seni dan menghargai hasil budaya bangsa sendiri, maupun
bangsa lain.
Dalam sudut pandang lain Wickizer (1974) mengklasifikasikan fungsi pendidikan
seni bagi perkembangan potensi kejiwaan anak menjadi tiga fungsi, yaitu: (1) bantuan seni
bagi pertumbuhan dan perkembangan individu anak didik, (2) bantuan seni bagi pembinaan
estetik dan (3) bantuan seni bagi kesempurnaan kehidupan.
Jika dicermati berbagai fungsi pendidikan seni tersebut pada dasarnya dapat
diklasifikasikan menjadi dua. Eisner (1972) mengatakan bahwa kecenderungan justifikasi
fungsi pendidikan seni pada dasarnya dibedakan menjadi dua kategori pembenaran, yakni
kecenderungan pembenaran esensial dan kecenderungan pembenaran kontekstual.
Kecenderungan pembenaran esensial mengandung makna pembelajaran seni untuk
meningkatkan kemampuan pebelajar berkaitan dengan masalah seni itu sendiri, sedangkan
kecenderungan pembenaran kontekstual mengandung makna pembelajaran seni untuk
meningkatkan kemampuan pebelajar berkaitan dengan masalah di luar seni (non-seni), yaitu
bisa membantu pencapaian pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak, atau untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat seperti menanamkan kesadaran budaya. Jika dikaitkan
kedua pandangan Eisner tersebut menggambarkan bahwa penekanan keunikan fungsi seni
berbasis disiplin ilmu berkecenderungan pembenaran esensial, sedangkan penekanan berbasis
kebutuhan anak dan kebutuhan masyarakat dapat dikategorikan berkencenderungan
pembenaran kontekstual.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) disebutkan bahwa mata pelajaran Pendidikan Seni diganti dengan
sebutan mata pelajaran “Seni Budaya” masuk dalam kelompok mata pelajaran estetika.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual maupun sosial kemasyarakatan sehingga mampu
menikmati, mensyukuri hidup, maupun mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
Secara konseptual hakekat pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah sejalan
dengan pandangan ahli di muka, yakni untuk mengembangkan potensi estetik siswa
(pembenaran esensial) dan dampak ikutannya dapat berfungsi untuk menumbuhkembangkan
potensi pribadi dan sosial siswa baik intelek, emosi maupun fisik siswa (pembenaran
kontekstual). Namun konsepsi/hakekat pendidikan seni tersebut belum bisa memberikan
gambaran yang jelas tentang bagaimana cara mengimplementasikannya di lapangan/di kelas.
Akibatnya masih sering dijumpai berbagai persoalan pelaksanaan pembelajaran seni
bervariasi bahkan tereduksi tidak sesuai dengan hakekat, tujuan, prinsip maupun pendekatan
pembelajarannya. Persoalan pengembangan hakekat pendidikan seni tersebut menjadi prinsip-
prinsip, alternatif-alternatif model/pendekatan pembelajaran yang jelas dan konkrit
merupakan hal penting dan mendesak dibutuhkan para guru pendidikan seni di lapangan.

B. Contoh-contoh seni
1. Lukisan
Lukisan merupakan karya seni rupa murni yang terdapat pada bidang datar. Kita
sering melihat lukisan pada kanvas untuk dinikmati keindahannya. Lukisan ini
termasuk kepada seni lukis modern yang mulanya berasal dari mancanegara.
2. Patung
Seni murni satu ini memiliki dimensi ruang, atau tiga dimensi. Patung dihasilkan dari
berbagai bahan baku seperti tanah liat, beton dan lain sebagainya dengan cara
memahat dan casting.
3. Pertunjukan
Seni murni ini ini diciptakan dengan tujuan untuk dipertunjukkan atau dipeetonyonkan
untuk menghibur yang melihat. Contohnya beragam tayangan di bioskop, wayang,
pameran seni, dll.
4. Fotografi
Contoh seni rupa sayu ini merupakan perpaduan seni dan teknologi yaitu kamera. Seni
satu ini menghasilkan foto-foto sesuai sudut pandang si pemotret yang ingin
menyampaikan pesan melalui tangkapan gambar.
5. Film
Seni film terbentuk dari harmonisasi berbagai unsur seperti seni rupa, musik, suara
serta gambar.2
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Seni adalah sebuah ekspresin diri manusia untuk menciptakan sebuah karya yang indah untuk
di nikmati dirinya sendiri maupun orang lain. Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu
yang bernilai tinggi atau orang yang berkesanggupan luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai