Kelompok 1
Hanis Adira Lubis
Winda Wahyuni
Anni Kholilah
Dosen Pembimbing
Siti Pratiwi Agmaulida Fatrion
Puji syukur ke hadirat Alah SWT pencipta segala alam semesta beserta
isinya. Karena atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW
sebagai panutan dan ikutan terbaik bagi umat yang membawa cahaya islam.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Seni Gerak dan Tari AUD yang berjudul “Hakikat Seni Tari bagi
Anak Usia Dini”
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni tari sebagai salah satu seni pertunjukkan merupakan bentuk karya
seni dengan media ungkap berupa gerak, dan hasil dari ide atau gagasan, nilai-
nilai, rasa irama, pesan dan berbagai aspek lainnya yang diwujudkan melalui
pola-pola gerak tersusun. Seni tari tergolong seni yang hilang dalam waktu,
yaitu pertunjukkan tari selesai disajikan maka selesai pula semua aktivitas
pertunjukan yang tersisa adalah kesan dan pengalaman bagi pelaku dan
penonton. Dalam tari pendidikan, tari atau gerak merupakan media atau alat
ungkap yang digunakan untuk mengembangkan sikap, pola pikir dan motorik
anak menuju ke arah kedewasaannya.
Seni tari merupakan ungkapan ekspresi manusia yang dinyatakan melalui
gerak-gerak tubuh yang indah serta mampu memberikan aktivitas fisik dan
rasa keindahan yang tertuang melalui gerak. Pendidikan seni tari memiliki
peranan untuk menanamkan nilai-nilai kepada peserta didik. Seni tari pada
lingkungan sekolah dapat membantu anak untuk berekspresi secara bebas.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Seni Tari ?
2. Apa saja Fungsi dan Karakteristik Seni Tari?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Seni Tari!
2. Untuk mengetahui apa saja Fungsi dan Karakteristik Seni Tari!
1
BAB II
PEMBAHASAN
1 Anggreni, Made Ayu. 2014. Metode Bermain Untuk Mengembangkan Kecerdasan Anak
Usia Dini. Surabaya: Dosen PG-PAUD FKIP Universitas Adibuana Surabaya. Vol. 10,
No. 18.
2
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama
yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan
perasaan, maksud, dan pikiran. Tarian merupakan perpaduan dari beberapa
unsure yaitu raga, irama dan rasa.
Tari penting untuk anak karena merupakan media pembelajaran efektif
untuk mengasah kreativitas anak. Ketika menari, anak dituntut belajar
berekspresi baik melalui mimik wajah serta gerakan tubuhnya. Hal ini dapat
berdampak baik pada peningkatan kreativitas serta percaya diri di luar
lingkungan sanggar tari. Berikut beberapa sifat-sifat dalan Seni Tari yaitu :
1. Seni bersifat kreatif
Sifat kreatif dalam seni tercermin pada penciptaan hal-hal baru yang
tidak dikenal sebelumnya. Dorongan kreatif dengan menciptakan karya baru
yang menghadirkan realitas baru merupakan tujuan para seniman.
2. Seni bercorak individualitis
Seni dihasilkan oleh seniman dan karyanya bersifat individualistis.
Misalnya, lukisan S. Sudjojono atau Hendra Gunawan yang mampu
menunjukkan ciri pribadinya.
3. Seni bersifat ekspresif
Emosi yang berasal dari pengalaman hidup seorang seniman terpancar
pada karyanya. Getaran yang dirasakan apresiator saat menikmati sebuah
karya seni merupakan ungkapan emosi. 2
4. Seni bersifat abadi
Seni yang dibuat bersifat abadi meskipun penciptanya sudah meninggal.
5. Seni bersifat semesta (Universal)
Seni hadir dalam berbagai bentuk dalam masyarakat apapun sepanjang
zaman.
Konsep dasar pendidikan seni pada dasarnya dapat dibagi dalam dua
kategori yaitu seni dalam pendidikan dan pendidikan melalui seni. Konsep
pertama seni dalam pendidikan, pada awalnya dikemukakan oleh golongan
esensial yang menganggap bahwa secara hakiki materi seni sangat penting
2 Kamtini & Wardi, H. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak kanak.
Jakarta: Depdiknas
3
diberikan kepada anak (syafii, 2006). Dengan demikian menurut konsep ini,
keahlian seni seperti melukis, menyanyi, menari dan sebagainya perlu
diajarkan kepada anak dalam rangka pengembangan dan pelestariannya.
Artinya lembaga pendidikan dan penddik berperan untuk mewariskan,
mengembangkan, dan melestarikan berbagai jenis kesenian kepada anak
didiknya.
Konsep yang kedua adalah konsep pendidikan melalui seni. Konsep ini
dipopulerkan oleh Herbert Read dalam bukunya Education Though Art.
Dalam konsep ini, seni dipandang sebagai sarana atau alat untuk mencapai
tujuan pendidikan dan bukan untuk tujuan seni itu sendiri. Konsep pendidikan
melalui seni inilah yang kemudian dianggap paling sesuai untuk diajarkan atau
diselenggarakan di sekolah umum, khususnya pada tingkat dasar dan
prasekolah. Pembelajaran seni menggunakan pendekatan ini lebih
menekankan pada “proses” dari pada “hasil”. Seni digunakan dalam
pembelajaran disekolah untuk mendorong perkembangan peserta didiknya
secara optimal, menciptakan keseimbangan rasional dan emosional.
Adapun Ruang lingkup tari mencakup:
1. Keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan
bunyi Keterampilan gerak yang berdasarkan olah tubuh tanpa menghiraukan
unsur musik.
2. Apresiasi terhadap gerak tari Apresiasi gerak tari dapat disalurkan melalui
pergelaran seni tari
4
2. Seni Tari sebagai hiburan Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga
tidak menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis ini
menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu
yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan
dengan cara yang menarik.
3. Seni Tari sebagai media terapi Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk
penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan
secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara
dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental.
Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan kerena perasaan iba atau
tak sampai hati.
4. Seni Tari sebagai media pendidikan Kegiatan tari dapat dijadikan media
pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari
tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada
seni tari dapat mengasah perasaan seseorang. 3
5. Seni Tari sebagai media pergaulan Seni tari adalah kolektif, artinya
penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan tari
dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari
yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang
baik.
6. Seni Tari sebagai media pertunjukan Tari bukan hanya sarana upacara atau
hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai pertunjukkan yang sengaja digarap
untuk dipertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan dengan baik, mulai
dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari
yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan
koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional
serta memiliki tema dan tujuan.
7. Seni Tari sebagai media katarsis Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni
tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah
mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni.
5
Seni tari sangat bermanfaat bagi anak, sehingga dapat menjaga kesehatan
fisik, menjaga berat badan, belajar menjaga konsentrasi, mencerahkan suasana
hati (mood), meningkatkan rasa percaya diri, melatih keseimbangan. Adapun
karakteristik seni tari yaitu sebagai berikut:
1. Menirukan, dalam upaya pengembangan kreativitas tari, anak senang
menirukan sesuatu yang dilihat. Anak dapat menirukan gerakan-gerakan
yang dilihat baik dari televisi ataupun gerakan-gerakan yang secara
langsung dilakukan oleh orang lain, berdasarkan tema maupun gerakan-
gerakan binatang yang diamati.
2. Manipulasi, dalam kegiatan ini anak-anak secara spontan menampilkan
berbagai gerak-gerak dari obyek yang diamatinya. Namun dalam
pengamatan dari obyek tersebut anak akan menampilkan sebuah gerakan
yang hanya disukainya
3. Keseksamaan (precision). Ini meliputi kemampuan anak didik dalam
penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi
dan memproduksi suatu kegiatan tertentu.
4. Artikulasi, yang utama disini anak didik telah dapat mengkoordinasikan
serentetan action dengan menetapkan urutan/sikuen tepat diantara pada
action yang berbedabeda.
5. Naturalisasi, tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah apabila
anak telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action
yang urut. Keterampilan penampilan ini telah sampai pada kemampuan
yang paling tinggi dan action tersebut ditampilkan dengan pengeluaran
energi yang minimum (sunaryo,1984).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
Seni merupakan sebuah kemampuan dalam membuat sesuatu dalam
hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh
rasio/logika atau gagasan tertentu. Seni tari adalah seni yang menggunakan
gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Tarian
merupakan perpaduan dari beberapa unsure yaitu raga, irama dan rasa.
Fungsi Seni Tari sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa
fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni
tari sebagai media pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari
sebagai media pendidikan, seni tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai
media katarsis. Berikut beberapa sifat-sifat dalan Seni Tari yaitu :
1. Seni bersifat kreatif
2. Seni bercorak individualitis
3. Seni bersifat ekspresif
4. Seni bersifat abadi
5. Seni bersifat semesta (Universal)
B. Saran
Kami mengakui apabila ada kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf, dan kepada pembaca kami berharap agar dapat memberikan kritikan
agar kami dapat memperbaiki makalah dengan baik di masa yang akan datang.
7
DAFTAR PUSTAKA
Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi. (2008). Seni Keterampilan Anak. Jakarta:
Universitas Terbuka
Kamtini & Wardi, H. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak
kanak. Jakarta: Depdiknas