DOSEN PENGAMPU
Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd/Dr. Agus Rifani Syaifuddin, MM
DISUSUN OLEH
KELAS 8B
KELOMPOK 2
Diny Syafira Yulianti 1810125320099
Hennie Ananda 1910125120027
Rini Wahyuni 1910125120042
Puteri Ade Utari 1910125220017
Mislian Dinda Norjanah 1910125220087
Tri Ayu Saptaning Putri 1910125220097
Ahmad Shabirin 1910125310032
Muhammad Akmal 1910125310039
Maya Aulia 1910125320042
Reginatama Putri 1910125320057
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga ‘Laporan Hasil
Wawancara Pembuatan VTMS (Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran) Sekolah’ dapat selesai tepat
waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
2. Ibu Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd
3. Bapak Dr. Agus Rifani Syaifuddin, MM
4. Ayah dan Ibu tercinta
5. Teman-teman kelas 8B PGSD FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Laporan ini disusun sebagai tugas kelompok Mata Kuliah Kepemimpinan
Sekolah/Kekepala Sekolahan. Kami berusaha menyusun laporan ini dengan segala
kemampuan, namun masih ada kemungkinan laporan ini terdapat kekurangan baik dari segi
penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan kegiatan selanjutnya.
Semoga laporan ini bisa memberikan informasi mengenai “Pembuatan VMTS (Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran) Sekolah” dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian
dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 14
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki sistem, struktur,
prosedur, nilai, tata pamong, dan budaya organisasi. Penyelenggaraan pendidikan di
sekolah tentu mengacu kepada visi, misi, tujuan, dan kurikulum yang dimilikinya. Visi,
misi, tujuan, dan kurikulum sekolah merupakan upaya dan strategi dalam mewujudkan
visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional. Semua program dan penyelenggaraan
pendidikan sekolah yang disusun dan dirancang demi mewujudkan visi, misi, tujuan, dan
kurikulum sekolah tersebut. Penyusunan kurikulum sekolah mengacu dan berdasarkan
kepada pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. (Windaningrum, 2019)
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya dengan baik.
Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus dikelola dengan
baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dengan optimal.
Pengelolaan sekolah yang tidak profesional dapat menghambat proses pendidikan yang
sedang berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah dalam menjalankan
fungsinya sebagai lembaga pendidikan formal. Visi dan misi merupakan elemen yang
sangat penting bagi sekolah dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan sekolah dimasa
yang akan datang.
Visi adalah sebuah impian, kemauan, keinginan, dorongan dari sekolah. Dan, misi
langkah operasional dari merealisasi visi tersebut. Visi sekolah merupakan branding
sebuah sekolah. Dan juga, sebuah ciri khas yang membedakan sekolah dengan sekolah
lainnya yang sederajat. Harapannya, visi misi dari sekolah merupakan panduan semua
kegiatan proses pembelajaran baik akademik atau non akademik. Sebab, semua kegiatan
akademik atau non akademik bermuara dari visi misi sekolah. Akhirnya, tercapai tujuan
yang dicitakan sesuai rumusan visi misi. Tanpa visi misi, kegiatan tersebut akan berjalan
secara spontan dan tidak terarah. Ini membahayakan kelangsungan prestasi suatu sekolah.
Oleh karena itu, visi misi perlu bagi sebuah sekolah.
Visi misi merupakan keperluan pemangku kepentingan dalam mengelola sekolah.
Tentunya, sebuah kepentingan dalam pengertian mengelola sebuah lembaga pendidikan.
Sebuah kepentingan ini, perlu dilandasi dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamarn
1
pada keberadaan sekolah tersebut. Dengan demikian, kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman keberadaannya dapat dikelola sesuai dengan harapan semua pemangku
kepentingan sekolah. Maka dari itu, rumusannya berasal dari semua pihak.
Visi mengarah pada pembentukan citra diri organisasi, ia sebagai ikatan moral
(moral bonding), dan misi pada pembentukan budaya sekolah, ia sebagai ikatan budaya
(cultural bonding), bagi semua komponen sekolah. Dengan pernyataan lain bahwa visi
dan misi sebagai acuan berpikir, acuan bertindak dan acuan berperilaku guru, siswa, dan
staf lainnya.
Untuk itulah dalam setiap kesempatan kepala sekolah mengingatkan semua
komponen sekolah akan pentingnya visi dan misi sekolah sebagai ikatan moril terhadap
warga Sekolah. Tanpa visi dan misi yang kuat maka sekolah tersebut akan kehilangan
arah dalam membangun masa depan organisasi dan anggotanya, khususnya para
siswa/siswi. Untuk itulah visi misi tersebut menjadi basis atau landasan bagi
sekolah/madrasah dalam mewudkan pendidika karakter. Untuk mewujudkan pendidikan
karakter yang kuat maka sekolah yang harus memiliki visi misi yang menjadi asas dan
acuan yang memuat nilai-nilai yang diimplementasikan untuk membentuk pendidikan
sesuatu yang harus dilaksanakan dan berkaitan dengan visi pendidikan, atau bisa
dikatakan bahwa misi itu memberikan arahan yang jelas, baik untuk masa sekarang
maupun untuk masa yang akan datang. Misi merupakan tindakan atau upaya untuk
mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas,
kewajiban dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk bewujudkan visi. Dengan
demikian, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam
visi dengan berbagai indikatornya. (Annas, Ansar, Arwildayanto, & Mas, 2022)
Dalam pembuatan visi untuk sebuah sekolah harus bersifat berorientasi pada masa
depan, untuk jangka waktu yang lama (jika perlu, periode waktu dibuat), menunjukkan
kepercayaan diri di masa depan jauh lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat, harus mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai,
mencerminkan dorongan yang kuat untuk inspirasi, semangat, dan komitmen yang
berkembang untuk Pemangku kepentingan, mampu menjadi dasar dan mendorong
perubahan dan sekolah ke arah yang lebih baik, menjadi dasar perumusan misi dan tujuan
sekolah, dalam merumuskan visi harus disertai dengan indikator pencapaian visi.
Adapun dalam pembuatan misi sekolah ada beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti misi sekolah harus menunjukkan dengan jelas apa yang ingin dicapai oleh sekolah,
misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan "tindakan" dan bukan
2
kalimat yang menunjukkan "negara" seperti dalam perumusan visi, Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu formulasi misi antara indikator visi dan formulasi misi
atau ada koneksi atau ada benang merah yang jelas, misi sekolah menggambarkan produk
atau layanan yang akan disediakan oleh masyarakat (siswa), kualitas produk atau layanan
yang ditawarkan harus memiliki daya saing tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi
sekolah.
Sebagai contoh perumusan visi yang menyesuaikan lokasi dan kondisi sekolah
yaitu sebuah sekolah yang terletak dikota besar, para siswa kebanyakan berasal dari
keluarga yang cakap dan berpendidikan tinggi yang memiliki harapan anaknya dapat
menjadi orang besar, ketika lulus dapat melanjutkan ke sekolah favorit yang lebih tinggi,
oleh karena itu dengan kondisi dan lokasi sekolah, pihak sekolah dapat merumuskan visi
“KEUNGGULAN DALAM PRESTASI, BERAKHLAQUL KARIMAH, TERAMPIL
DAN MANDIRI” dengan indikator tercapai nya “unggul dalam prestasi: yaitu unggul
dalam perolehan ujian, unggul dalam persaingan melanjutkan jenjang pendidikan diatas
nya, unggul dalam karya ilmiah remaja, unggul dalam lomba kreatifitas, unggul dalam
lomba kesenian dan unggul dalam lomba olahraga. Selanjutnya “berakhlaqul karimah”
yaitu memiliki sifat jujur, amanah, sidiq, fatonah, disiplin, sportif, tanggung jawab,
percaya diri, hormat kepada orang tua dan guru, menyayangi sesama, dan suka menolong
(Calam, Marhamah, & Nazaruddin, 2020).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara dan strategi kepsek merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan
VMTS sekolah serta indikator tercapainya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara dan strategi kepsek merumuskan, menetapkan, dan
mengembangkan VMTS sekolah serta indikator tercapainya.
3
BAB II
ISI
Peneliti : Bagaimana cara dan strategi Ibu dalam merumuskan tentang visi, misi,
sasaran, dan tujuan sekolah serta indikator tercapainya?
Informan : Secara sederhana memang dalam merumuskan bersama itu biasanya kita
mengenal istilah analisis swot. Sekarang bertambah yang namanya dengan
rapot motto, untuk data diambil dari dapodik. Hal itulah yang menjadi dasar
dalam rapot pendidikan. Cara merumuskannya adalah dengan melihat dari
situasi dan kondisi sekolah itu sendiri. Jadi untuk rumusan kami tentukan terlebih
dahulu kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada di lingkungan
sekolah. Contoh sekarang yang dapat dilihat adalah adanya istilah numerasi
dan literasi. Nah kelemahan di sini terletak pada bagian numerasi. Jadi visi
misinya diorientasikan untuk peningkatan numerasi siswa. Demikianlah
strategi kami untuk merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasarannya.
Peneliti : Baik Ibu terima kasih atas jawabannya kita lanjut ke pertanyaan kedua ya Ibu
yaitu bagaimana cara dan strategi Ibu dalam menetapkan tentang visi, misi,
sasaran, dan tujuan sekolah serta indikator tercapainya?
Informan : Dalam proses penetapan kami akan melakukan beberapa cara seperti
merembuk, diskusi, rapat-rapat dengan seluruh warga sekolah, kalo bahasa
kerennya stakeholder (semua yang berhubungan warga sekolah disini) dan
untuk saat ini belum ada perubahan yang signifikan karena kami masih
menjalankan rapot Pendidikan. Jadi kami memulai dengan merumuskan
anggaran, sedangkan untuk visi misi akan segera kami sesuaikan.
Peneliti : Baik Ibu kita beralih ke pertanyaan berikutnya ya. Bagaimana cara dan strategi
Ibu dalam mengembangkan tentang visi, misi, sasaran, dan tujuan sekolah
serta indikator tercapainya?
Informan : Untuk mengembangkan ini strateginya ialah bekerja sama dengan semua
yang terlibat dalam mengembangkan VMTS ini dan mungkin melihat juga
dari penganggaran, jadi untuk penganggaran ini yang disyaratkan ialah melihat
penganggaran itu mengutamakan pada bagian yang dianggap kurang atau
strateginya yang kurang, contohnya seperti kurang di bagian numerasi jadi
misalnya kami membuat dinding ada tempelan poster tentang yang
menyangkut ke numerasi dan mungkin dari gurunya dan siswanya juga
diberi alat peraga atau segala macamnya pada bagian numerasinya. Jadi
untuk mengembangkannya itu dengan kerja sama dari segala pihak dan
menentukan segala prioritasnya.
Peneliti : Baik Ibu kita ke pertanyaan terakhir, Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan
visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah?
Informan Dalam hal ini sekolah melibatkan seluruh elemen baik itu yang ada di internal
maupun eksternal sekolah seperti saya sendiri sebagai kepala sekolah, guru,
tim pendidikan, orang tua, komite dan masyarakat sekitar.
4
B. Wawancara dengan Guru
Peneliti :Bagaimana cara dan strategi guru merumuskan VMTS sekolah serta
indikator tercapainya?
Peneliti :Bagaimana cara dan strategi guru menetapkan VMTS sekolah serta
indikator tercapainya?
Informan :Penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah merupakan hal yang
sangat penting dan menjadi tugas utama seorang guru. Berikut adalah
beberapa cara dan strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk
menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah serta indikator
tercapainya:
5
1. Melakukan analisis SWOT guru dapat melakukan analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di sekolah. Analisis
SWOT dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan sekolah
dan membantu kepala sekolah dalam menentukan visi, misi, tujuan, dan
strategi yang tepat.
2. Melibatkan seluruh pihak di sekolah, guru harus melibatkan seluruh pihak
yang terkait dalam proses penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah.
Hal ini dapat dilakukan melalui rapat-rapat atau konsultasi dengan semua
pihak yang terkait, seperti guru, staf, siswa, dan orang tua siswa. Dengan
melibatkan semua pihak, maka visi, misi, tujuan, dan strategi yang
ditetapkan akan lebih representatif dan mewakili semua kepentingan di
sekolah.
3. Menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi yang jelas dan terukur Visi,
misi, tujuan, dan strategi yang ditetapkan harus jelas dan terukur sehingga
dapat dijadikan sebagai pedoman bagi seluruh pihak di sekolah dalam
mencapai tujuan tersebut. Selain itu, kepala sekolah juga harus menetapkan
indikator yang jelas dan terukur untuk mengukur keberhasilan dari
pencapaian visi, misi, tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan.
Melakukan evaluasi secara berkala guru harus melakukan evaluasi
secara berkala terhadap visi, misi, tujuan, dan strategi yang telah
ditetapkan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah visi, misi,
tujuan, dan strategi yang ditetapkan masih relevan dengan keadaan sekolah
dan apakah telah tercapai atau belum. Jika belum tercapai, maka kepala
sekolah harus melakukan perubahan atau penyesuaian yang diperlukan agar
visi, misi, tujuan, dan strategi dapat tercapai.
Peneliti :Bagaimana peran penting VMTS dalam sebuah sekolah?
6
organisasi. Berbeda dengan visi, misi sekolah merupakan pilihan cara
yang tepat sehingga mampu mengantar sekolah mencapai atau
mendekati potret dan impian yang dicita-citakan tersebut. Kalau
pernyataan visi sekolah terkesan bersifat pasif, sebaliknya misi sekolah
lebih bersifat aktif dalam pernyataannya, dengan memperhatikan unsur
perilaku, kebiasaan, dan karakter sekolah yang bersangkutan. Misi juga
mengandung makna tujuan yang akan diraih dan direalisasikan oleh
sebuah lembaga pendidikan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan
sekolah adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut bagi siswa. Sedangkan strategi itu memberikan
panduan tentang bagaimana cara sekolah dalam mencapai tujuan nya.
Peneliti : Siapa sajakah yang terlibat dalam pembuatan visi, misi, tujuan dan sasaran
sekolah?
Informan : Seluruh masyarakat sekolah, yaitu termasuk kepala sekolah, guru, staff
pendidik
7
Peneliti :Apakah Anda selaku komite sekolah menyangkut program kerja pernah
diberi wewenang kepala sekolah ?
Informan :Dalam proses belajar mengajar, komite tidak terlalu dilibatkan. Tapi
dalam bidang perencanaan dan penganggaran sekolah dilibatkan.
Komite juga dilibatkan ikut dalam meningkatkan mutu pendidikan. Bila
ada kegiatan sekolah yang ada keterlibatan komite maka kepala sekolah
sering minta bantuan komite untuk berpartisipasi.
Peneliti :Apakah Anda selaku komite sekolah mendapat motivasi dan suasana
nyaman dari kepala sekolah?
8
Informan :Kepala sekolah memberi motivasi dengan memberi
penghargaan dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.Kepala
sekolah juga menjaga suasana yang kondusif untuk menjaga
persatuan dan kebersamaan diantara warga sekolah serta
mendorong agar kinerja lebih baik.
9
Informan :Visi dan misi merupakan tujuan yang mendasari kegiatan sekolah. Visi dan
misi disampaikan kepada guru ketika beliau pertama kali menjabat dan ketika
musker dan ketika rapat-rapat dalam kategori tertentu misalnya tentang
kurikulum. Untuk orang tua dilakukan satu semester sekali ketika ada
pertemuan guru dan orang tua siswa. Untuk siswa dilakukan sekali ketika Ibu
menjadi Pembina upacara.
Peneliti :Dalam pembuatan atau pengambilan keputusan, apakah ibu selalu terlibat
didalamnya?
Informan :Ibu kepsek orangnya enak mbak, Beliau berusaha mendengarkan pendapat
orang lain dalam memutuskan suatu hal. Bahkan beliau sangat terbuka kepada
warga sekolah di sini apabila ada ide ataupun saran yang hendak disampaikan
kepada Ibu. Jika ide itu bagus dan masuk akan beliau termasuk orang yang
berani memperjuangkan ide tersebut kepada yayasan, tentunya setelah dibahas
bersama terlebih dahulu.
Peneliti :Apa saja kendala dalam mencapai visi dan misi sekolah?
Informan :Secara umum kendalanya itu, mungkin dari siswa maupun guru. Kalau dari
guru mungkin dari faktor apa, kurang displin atau apa, tapi itu tidak
menghambat sama sekali. Sebagai contoh mungkin yang bersangkutan
merupakan guru status yang belum PNS atau honorer, sekolah belum mampu
untuk mencukupi kebutuhan mereka, atau mungkin rumah terlalu jauh jadi
sering terlambat. Dari siwa itu mungkin latar belakang dari rumah atau
pengaruh teman atau pengaruh orang tua, kadang-kadang juga ada yang telat
sedikit. misalnya ada yang belum mengerjakan PR kalau dikasihkan di rumah
kalau seperti tadi ketika upacara juga ada beberapa yang tidak memakai
atribut, itu kami sendiri yakin kalau orang tua memberikan perhatian tidak
akan terjadi hal yang demikian.
E. Hasil Wawancara
1. Wawancara Dengan Kepala Sekolah
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Hj. Nor Ahyana, S.Ag., M.Pd selaku
kepala sekolah, mengenai pembuatan (VMTS) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Sekolah di SDN Antasan Kecil timur 3 Banjarmasin mengatakan bahwa cara
merumuskan VMTS Sekolah serta indikator tercapainya Secara sederhana dalam
merumuskan bersama itu biasanya kita mengenal istilah analisis swot, nah itu cara
jaman dulu. Sekarang bertambah yang namanya dengan rapot motto, datanya itu
dari dapodik di situlah lalu menghasilkan namanya rapot pendidikan. Persyaratan
lengkapnya ialah cara merumuskannya itu dengan melihat dari sekolahnya. Itu
mungkin jadi rumusan kami menentukan dulu namanya bagaimana kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan yang ada di lingkungan sekolah. Contoh di sini
mungkin orang tuanya kebanyakan berbeda dari sekolah lain. Contoh sekarang
kalau ini pendidikan ada istilahnya numerasi dan literasi ya. Nah kita ada di sini
yang lemah itu bagian numerasi. Nah jadi visi misinya diarahkan untuk yang
10
mengarah ke peningkatan numerasi siswanya, Jadi itulah mungkin cara kami
strategi kami untuk merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasarannya.
Menurut beliau cara untuk menetapkannya ada merembuk, diskusi, rapat-
rapat dengan seluruh warga sekolah, kalo bahasa kerennya stakeholder (semua
yang berhubungan warga sekolah disini). Cuman untuk saat ini kami belom
merubah, karna masih menjalankan yang rapot pendidikan tadi baru kami
memulai merumuskan untuk penganggaran, visi misinya segera akan kami
merubahnya. Jadi menetapkan ini setelah merumuskan dengan para guru.
Selanjutnya untuk mengembangkan ini strateginya ialah bekerja sama
dengan semua yang terlibat dalam mengembangkan VMTS ini dan mungkin
melihat juga dari penganggaran, jadi untuk penganggaran ini yang disyaratkan
ialah melihat penganggaran itu mengutamakan pada bagian yang dianggap kurang
atau strateginya yang kurang, contohnya tadi kan kurang di bagian numerasi jadi
misalnya kami membuat dinding ada tempelan poster tentang yang menyangkut
ke numerasi dan mungkin dari gurunya dan siswanya juga diberi alat peraga atau
segala macamnya pada bagian numerasinya. Jadi untuk mengembangkannya itu
dengan kerja sama dari segala pihak dan menentukan segala prioritasnya. Dan
yang terlibat itu dari kepala sekolah, guru, tim pendidikan, orang tua, komite dan
masyarakat sekitar.
11
perbaikan dan peningkatan sekolah ke depannya. Adapun kendala dalam
mewujudkan visi dan misi di sekolah bisa dari guru dan siswa itu sendiri.
4. Wawancara Dengan Komite Sekolah
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Vina Irmayanti, S.Pd selaku komite
sekolah tentang cara dan strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam
perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah serta indikator tercapainya.
Tindakan serta strategi yang diambil oleh kepala sekolah beserta tenaga pendidik
yaitu guru dan staff sekolah dengan cara mengadakan rapat. Rapat rutin yang
dilaksanakan bisa bulanan, serta tahunan yang bertujuan untuk merevisi, serta
mengembangkan visi, misi dan tujuan sekolah agar tidak ketinggalan zaman.
VMTS sangat penting bagi sebuah sekolah, karena VMTS merupakan arah atau
tujuan yang dapat membuat sekolah lebih maju dan lebih baik pula. Oleh karena
itu, pihak sekolah (kepala sekolah dan tenaga pendidik lain) sangat berupaya
untuk mengembangkan dan menetapkan VMTS dengan semaksimal mungkin.
Kepala sekolah melibatkan seluruh masyarakat sekolah dalam merealisasikan
VMTS disekolah, masyarakat sekolah yang dimaksud adalah semua orang yang
berada di lingkung sekolah seperti guru, staff TU, kantin, siswa, dan kepala
sekolah itu sendiri.
12
b. Peningkatan supervisi, monitoring, dan evaluasi dalam program kegiatan
kesiswaan.
c. Mensosialisasikan kurikulum kepada warga sekolah.
d. Meningkatkan peran serta komite sekolah dan partisipasi masyarakat.
e. Meningkatkan pelayanan individu dalam proses pembelajaran peserta didik.
f. Meningkatkan efisiensi dan etektifitas kegiatan dan manajemen sekolah.
g. Meningkatkan pembinaan dan pelayanan kepada guru.
13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah merupakan hal yang sangat penting
dalam mengembangkan sebuah sekolah yang berkualitas. Visi dan misi sekolah
menggambarkan tujuan jangka panjang dan arah yang ingin dicapai oleh sekolah.
Tujuan dan strategi sekolah menggambarkan tujuan jangka pendek dan rencana
tindakan yang harus diambil untuk mencapai visi dan misi tersebut.
Visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah yang jelas dan terukur dapat memberikan
arah yang jelas dalam pengembangan sekolah. Selain itu, visi, misi, tujuan, dan
strategi juga dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi seluruh pihak yang
terkait di sekolah untuk bekerja sama mencapai tujuan tersebut.
Untuk menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi sekolah yang efektif, kepala
sekolah harus melibatkan seluruh pihak yang terkait di sekolah, melakukan analisis
SWOT, menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi yang jelas dan terukur, serta
melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui apakah telah tercapai atau
belum
Dengan memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi yang jelas dan terukur, sebuah
sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa dan
mampu mencapai tujuan yang diinginkan.
B. Saran
Dalam pembuatan laporan makalah ini kami menyadari banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan dari semua
pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sarana yang dapat mendorong
mahasiswa untuk bisa berpikir aktif dan menjamin mutu sekolah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Annas, A. N., Ansar, Arwildayanto, & Mas, S. R. (2022). Transpormasi Pendidikan Karakter
pada Sekolah Boarding di Era Disruptif. Jawa Tengah : PT Nasya Expanding
Management.
Calam, A., Marhamah, A., & Nazaruddin, I. (2020). Reformulasi Visi, Misi dan Tujuan
Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 175-196.
Windaningrum, F. (2019). Analisis Relevan Visi.Misi, Tujuan, dan Kurikulum Antara SMKN
1 Kedawung Sragen dan SMKN 1 Bawen Semarang. Jurnal Pendidikan Islam, 17(2),
123-140.
15
LAMPIRAN
A. Pedoman/Lembar Pertanyaan Wawancara
16
17
B. Foto Wawancara dengan Kepala Sekolah
18
C. Foto Wawancara dengan Guru Kelas IV
19
D. Foto Wawancara dengan Staf Sekolah
20
E. Foto Wawancara dengan Komite Sekolah
21
22