Dosen Pengampu :
Ibu Dra. Sumilah, M. Pd.
Kelompok 6
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ I
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Observasi..................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI....................................................................................................................... 3
Pengertian Manajemen Sekolah.......................................................................................................3
Fungsi dan Tujuan Manajemen Layanan Khusus............................................................................ 3
Prinsip-prinsip Manajemen Layanan Khusus.................................................................................. 4
Jenis-Jenis Layanan Khusus Sekolah...............................................................................................5
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL OBSERVASI..................................................................... 9
3.1 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara......... 9
3.2 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Bangunrejo.......................................... 13
3.3 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SD Masehi Waimadaka................................... 18
3.4 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kedungsari...........................................23
II
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Kusmintardjo (1992:1) sekolah tidak akan berfungsi jika tidak ada sesuatu yang
membuatnya berfungsi. Dalam sebuah pendidikan harus mempunyai unsur-unsur yang
meliputi administrasi sekolah. Unsur-unsur dalam administrasi sekolah tersebut masing-
masing mempunyai fungsi, hubungan, dan ketergantungan dengan komponen-komponen
lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi: (a) administrasi murid, (b) administrasi kurikulum, (c)
administrasi personil, (d) administrasi materiil, (e) administrasi keuangan, (f) administrasi
hubungan sekolah dan masyarakat, dan (g) administrasi pelayanan khusus. Tidak hanya
keenam fungsi administrasi yang mendominasi terbentuknya kondisi pembelajaran yang
nyaman, dengan menambah layanan khusus di sekolah peserta didik atau murid akan dapat
melengkapi usaha pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Hingga saat ini layanan khusus
di anggap sangat penting dalam perwujudan pendidikan. Maka hampir setiap sekolah di
Indonesia menyediakan layanan khusus bagi peserta didik. Memang perlu adanya usaha
pemerintah untuk terus mendukung teraplikasinya layanan khusus bagi peserta didik ini agar
peserta didik merasa nyaman, senang dan betah di lingkungan sekolah. Manajemen layanan
khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk memudahkan atau memperlancar
pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.
Kusmintardjo (1992:4), pelayanan khusus atau pelayanan bantuan diselenggarakan disekolah
dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaiantujuan
pendidikan di sekolah. Kepala sekolah perlu mempertimbangkan secara matang apabilaakan
menyelenggarakan program layanan khusus. Kepala sekolah harus selalu melihat hubungan
antara layanan khusus dengan program pendidikan secara menyeluruh. Pada hakekatnya,
untuk mempermudah penyelenggaraan kegiatan layanan khusus, kepala sekolah dituntut
memiliki kemampuan menerapkan pendekatan psikologis didalam pengadministrasian
personal.
Disamping pendekatan psikologis dalam mengadministrasi personal, ada pendekatan lain
yang dapat dipergunakan oleh kepala sekolah, yakni pendekatan analisis bidang. Dalam
pendekatan ini, kepala sekolah harus mengetahui tanggung jawab dari masing-masing
personal yang terlibat. Oleh karena itu, sebagai profesional yang akan terjun dalam dunia
pendidikan khususnya di lingkungan sekolah, kita wajib mengetahui dan memahami layanan
khusus apa yang terdapat di sekolah. Tujuan yang diinginkan tidak lain dan tidak bukan
untuk menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi
peserta didik. Dengan proses pembelajaran yang baik, maka pendidikan yang optimal juga
akan tercipta dengan sendirinya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pelalaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 2 Kalipucangkulon
Welahan Jepara?
2. Bagaimanakah pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Bangunrejo?
3. Bagaimanakah pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SD Masehi Waimadaka?
4. Bagaimanakah pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kedungsari?
5. Bagimanakah pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kejobong?
1.3 Tujuan
Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa sebagai calon guru dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan baru
mengenai bagaimana Manajemen Layanan Khusus yang diterapkan di sekolah
dasar melalui Observasi
2. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana pihak sekolah mengupayakan kualitas
pendidikan melalui penerapan Manajemen Layanan Khusus yang ada di sekolah
Bagi Guru
1. Guru lebih mengetahui bagaimana melaksanakan Manajemen Layanan Khusus di
sekolahnya dengan efektif dan efisien
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Kata manajemen berasal dari Bahasa prancis kuno management, yang memiliki artiseni
melaksanakan dan mengatur. Sedangkan secara terminologis, manajemen berartikemampuan
atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapaitujuan (Siagian,
sebagaimana dikutip Imron, 1985). Manajemen juga berarti segenap perbuatan
menggerakkan sekelompok orang atau mengerahkan segala fasilitas dalamsuatu usaha kerja
sama untuk mencapai tujuan (The Liang Gie, sebagaiman dikutipImron, 1985).
Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam suatu usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya (Pidarta, 1988:4). Jadi manajemen pendidikan merupakan suatu
sistem pengelolaan dan penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan,
peserta didik, masyarakat. kurikulum, dana (keuangan), sarana dan prasarana pendidikan, tata
laksana dan lingkungan pendidikan.
Tujuan
Kusmintardjo (1992:4), pelayanan khusus atau pelayanan bantuan diselenggarakan di
sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka
pencapaian tujuanpendidikan di sekolah,
3
Prinsip-prinsip Manajemen Layanan Khusus
Pelayanan dilakukan tiada lain untuk memberikan kepuasan bagi pengguna jasa, karena
itu penyelenggaraannya secara niscaya membutuhkan prinsip pelayanan. Dengan kata lain,
dalam memberikan pelayanan, instansi penyedia pelayanan harus memperhatikan prinsip
pelayanan. Di dalam manajemen layanan pendidikan terdapat beberapa prinsip-prinsip
yaitu diantaranya:
1) Kesederhanaan.
Sederhana prosedurnya, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan.
Misalnya, prosedur pembayaran uang atau iuran sekolah, prosedur peminjaman buku
di perpustakaan dan lain-lain.
2) Kejelasan
Jelas dalam hal persyaratan teknis dan administrative, unit kerja atau pejabat
yangberwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan layanan dan penyelesaian
keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan layanan, serta rincian biaya dan tata cara
pembayarannya. Misalnya dalam kegiatan penerimaan siswa baru.
3) Kepastian waktu
Dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Misalnya batas waktu
pembayaran keperluan sekolah.
4) Akurasi
Akurasi yang dimaksud adalah produk layanannya bisa diterima dengan benar, tepat
dan sah. Misalnya pemberian kwitansi lunas bagi siswa yang melunasi biaya
pendidikan.
5) Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedia sarana dan prasarana pendidikan, peralatan praktikum dan pendukung
lainnya yang memadai, internet, penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan
informatika. kamar mandi, masjid, AC bila mampu dan lain-lain.
6) Kemudahan akses
Tempat, lokası layanan, mudah dijangkau dan dapat memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informatika. Misal keberadaan perpustakaan berada ditengah
tengah kampus sehingga semua mahasiswa merasakan jarak yang sama untuk menuju
perpustakaan.
7) Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan pemberi layanan.
Manajer dan pegawai lainnya hendaknya bersikap disiplin, santun, serta ikhlas.
8) Kenyamanan
Lingkungan layanan harus tertib, teratur, nyaman, bersih, rapi, serta dilengkapi
dengan berbagai fasilitas pendukung layanan. Karena aktifitas pendidikan sebenarnya
adalah aktifitas layanan maka kenyamanan suasana ini harus dirasakan oleh semua
anak didik. Selain itu manajer pendidikan juga harus memberikan rasa nyaman
kepada pegawainya yang hendak berkonsultasi dengannya.
4
Jenis-Jenis Layanan Khusus Sekolah
5
3) Layanan Kafetaria Sekolah
Pengertian layanan kafetaria sekolah
Layanan kafetaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan
oleh peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di
sekolah sesuai dengan daya jangkau peserta didik (Imron, 1995:168).
Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria, terjangkau dilihat dari
jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi syarat kebersihan
dan cukup kandungan gizinya.
Menurut Ester Pandiangan (2009). keberadaan kantin sekolah tidak hanya
sekadar kantin saja. Melainkan salah satu perangkat penting dalam sekolah
yang berfungsi memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa-
siswinya. Karena itu sekolah harus menaruh perhatian khusus terhadap
penyediaan panganan di kantinnya. Tentunya aneka jajanan serta makanan
yang disajikan kantin setelah melalui proses seleksi baru kemudian
ditawarkan kepada para murid.
6
Macam-macam laboratorium di sekolah sangat bergantung pada jumlah
jurusan yang ada di sekolah dan kemampuan sekolah untuk menyediakan
peralatannya. Pada sekolah-sekolah yang lebih banyak jurusannya, tentu
lebih banyak membutuhkan laboratorium dibandingkan sekolah yang
sedikit jurusannya. Berikut ini ada beberapa jenis laboratorium sekolah
diantaranya:
Laboratorium Komputer
Laboratorium Komputer merupakan salah satu komponen
Instrumental Input dalm melaksankan prosses belajar mengajar
yang efektif yang urgensinya sangat dominan dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan pada
umumnya yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu
lulusan yang optimal.
Laboratorium IPA
Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kagiatan pembelajaran IPA secara praktik yang memmerlukan
peralatan khusus.
Laboratorium IPS
Laboratorium IPS merupakan tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran IPS secara praktik yang memerlukan peralatan
khusus.
Laboratorium Bahasa)
Pengertian laboratorium bahasa adalah sebuah laboratorium yang
dibuat untuk mempermudah penyampaian materi apapun di sebuah
ruangan, pada umumnya digunakan untuk materi bahasa, baik
bahasa inggris, bahasa Indonesia, bahasa asing lainnya.
7
tetapi jika mulai masuk anggota harus mengeluarkan uang yang disebut
simpanan wajib, simpanan wajib tersebut merupakan jaminan jika anggota
yang bersangkutan itu keluar maka simpanan wajib tersebut akan
dikembalikan.
8
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL OBSERVASI
Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Nisa Izatul Muna
2) Waktu pelaksanaan
Sabtu, 27 November 2021, pukul 08.00 WIB
B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Kepala Sekolah SDN 2 Kalipucangkulon
Welahan Jepara, bapak Mustofa, S.Pd. Usia 50 tahun
C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik,
yang bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan
Khusus ditingkat Sekolah Dasar
9
Hasil Wawancara
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SDN 2
Kalipucangkulon Wealahan Jepara ?
4. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan UKS
di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara?
10
6. Pewawancara : Bagaimana cara sekolah merealisasikam pelayanan khusus pada
peserta didik secara keseluruhan?
7. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara?
11
c. Guru kelas sebagai guru BK lebih melakukan pendekatan kepada
peserta didik dengan melakukan studi kasus masalah
9. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SDN
SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara ini berjalan dengan baik?
b) Pelayanan Perpustakaan
Mengatur pembacaan buku tidak bergerombol dan jaga jarak
c) Pelayanaan Khusus BK
Komunikasi dengan wali murid lewat daring tentang permasalahan anak
12
Cara merealisasikan layanan khusus di SDN 2 Kalipucangkulon : 1) Sosialisasikan pada
peserta didik dan orang tua, 2) Pelayanan pada peserta didik, 3) Pengelolaan pelayanan
khusus dengan baik, 4) Catatan pelayanan peserta didik dan pelaporan
Permasalahan yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di SDN 2 Kalipucangkulon
Welahan Jepara dan cara mengatasinya , diantaranya
Layanan khusus di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara sudah berjalan dengan
baik namun belum ada ruang khusus masih satu ruangan dengan ruangan
perpustakaan hanya di beri sekat sehingga peserta didik yang menggunakan ruang
UKS kurang nyaman dan sarana prasarana kurang lengkap
Layanan khusus perpustakaan SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara peserta didik
kurang berminat masuk ruang perpustakaan untuk membaca buku atau mencari
referensi untuk pembelajaran
Layanan khusus Bk . Peserta didik kurang terbuka kepada guru kelas untuk
menyampaiakan kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi
Cara sekolah dalam mengatasi permasalahan tersebut: 1) Mengkondisikan ruang UKS supaya
bersih dan nyaman serta melayani peserta didik dengan ramah dan humanisme. 2) Cara
mengatasi ini sekolah membuat kebijakan dengan memasang rak buku di depan kelas. Tiap
bulan diganti buku supaya peserta didik lebih minat membaca buku atau sebagai literasi . 3)
Guru kelas sebagai guru BK lebih melakukan pendekatan kepada peserta didik dengan
melakukan studi kasus masalah
Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Rosyidatul Khusna
2) Waktu pelaksanaan
Sabtu, 27 November 2021, pukul 10.00 WIB
13
B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Guru kelas SDN 1 Bangunrejo, Ibu
Lailatul Fitriyah, S.Pd. Usia 27 Tahun
C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik,
yang bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan
Khusus ditingkat Sekolah Dasar
Hasil Wawancara
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SDN 1
Bangunrejo?
14
terhadap kondisi fisik peserta didik . Pelaksanaan kegiatan BK meliputi (1) bimbingan
sosial melalui kegiatan pembinaan siswa melalui orientasi awal masuk sekolah yang
dilakukan oleh guru kelas dengan didampingi guru BK, (2) bimbingan pribadi untuk
menangani siswasiswa yang memiliki masalah dan melaggar perauran sekolah, dll.
4. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan UKS
di SDN 1 Bangunrejo?
Narasumber : Pelaksanaan kegiatan UKS sesuai dengan kegiatan pokok UKS yakni
Trias UKS.(1) Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada siswa pada saat kegiatan
pembelajaran. (2) Pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan kepada siswa
dari Puskesmas maupun dokter dari Rumah Sakit. (3) Pembinaan
lingkungan sekolah berupa piket setiap hari, pengontrolan makanan di kantin,
pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan bank sampah
15
komputer, dan laboratorium IPA. Layanan khusus ini dimanfaatkan peserta didik saat
ingin melakukan kegiatan penelitian maupun pembelajaran. Dengan ruangan dan
fasilitas yang memadai serta penjaga laboratoium yang ramah dan bertanggung jawab
Narasumber : Cara merealisasikan pelayanan ini secara keseluruhan yaitu dengan cara
menganalisis kebutuhan tiap-tiap peserta didik serta mencantumkan beberapa layanan
khusus di sekolah pada program kerja sekolah saat taun ajaran baru
8. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SDN 1 Bangunrejo?
Narasumber : Agar layanan khusus terkelola dengan baik, cara mengatasinya yakni
dengan menambah pegawai khusus untuk mengelolanya sehingga layanan khusus ini
menjadi sesuatu yang menarik bagi para siswa. Sarana dan prasarana juga harus
dilengkapi untuk menarik minat siswa dalam belajar melalui layanan khusus.
10. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SDN
1 Bangunrejo ini berjalan dengan baik?
16
Narasumber : Ya, karena selama pandemi, sekolah mengadakan piket untuk guru.
Guru yang datang kesekolah akan mengecek kondisi layanan khusus yang terdapat di
sekolah seperti UKS, Perpustakaan dan Laboratorium. Untuk pelayanan Bimbingan
dan Konseling, wali kelas mengadakannya di sela-sela pembelajaran daring
beralngsung
Pelaksanaan layanan UKS sesuai dengan kegiatan pokok UKS yakni Trias UKS. (1)
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada siswa pada saat kegiatan pembelajaran. (2)
Pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan kepada (3) Pembinaan lingkungan
sekolah berupa piket setiap hari, pengontrolan makanan di kantin, pengelolaan sampah yang
bekerja sama dengan bank sampah kecamatan Pamotan.
Layanan khusus kantin di SDN 1 Bangunrejo berjalan dengan baik, dengan lokasi kantin
yang luas dan nyaman, untuk tempat ibadah SDN 1 Bangunrejo 100 % Islam, jadi tempat
ibadahnya berupa musola dengan bangunan yang bersih dan nyaman, karena setiap harinya
dibersihkan oleh pengelola musola sekolah. . Layanan khusus ini dimanfaatkan peserta didik
saat ingin melakukan kegiatan penelitian maupun pembelajaran. Dengan ruangan dan fasilitas
yang memadai serta penjaga laboratoium yang ramah dan bertanggung jawab
Yang mengkoordinir manajemen layanan khusus yakni kepala sekolah. Kepala sekolah
sebagai seseorang yang mengkoordinir segenap kegiatan layanan khusus peserta didik, wakil
kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, tata usaha, komite sekolah, dan semua
warga sekolah.
Cara merealisasikan pelayanan ini secara keseluruhan yaitu dengan cara menganalisis
kebutuhan tiap-tiap peserta didik serta mencantumkan beberapa layanan khusus di sekolah
pada program kerja sekolah saat tahun ajaran baru.
17
Permasalahan dalam manajemen layanan khusus di SDN 1 Bangunrejo yakni terdapat dalam
pengelolaannya yang kurang baik. Layanan khusus kurang dikelola dengan baik, dan
sebagaian pihak tidak ikut berpartisipasi dalam mengelola layanan khusus seperti UKS,
perpustakaan dan laboratorium. Hal ini biasanya disebabkan karena layanan khusus ini tidak
berhubungan langsung dengan pelaksanaan pembelajaran, sehingga layanan khusus kurang
diperhatikan atau terkelola dengan baik. Cara sekolah mengatasi hal ini, yakni : dengan
menambah pegawai khusus untuk mengelolanya sehingga layanan khusus ini menjadi sesuatu
yang menarik bagi para siswa. Sarana dan prasarana juga harus dilengkapi untuk menarik
minat siswa dalam belajar melalui layanan khusus.
Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Aprilia Rizqi Sri Sofiantari
2) Waktu pelaksanaan
Sabtu, 27 November 2021, pukul 08.00 WIB
B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Guru kelas SD MASEHI
WAIMADAKA , Ibu Sofia Lappa Nguru S.Pd. Usia 51 tahun
C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik,
yang bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan
Khusus ditingkat Sekolah Dasar
18
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data mengenai Manajemen Layanan Khusus adalah
wawanacara yang hanya melibatkan Guru Kelas SD MASEHI
WAIMADAKA
Hasil Wawancara :
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SD
masehi waimadaka?
Narasumber : Jenis-jenis layanan khusus yang ada di sd masehi waimadaka suda
lumayan lengkap, seperti adanya layanan :
Layanan Bimbingan Konseling (BK),
Layanan Kesehatan Sekolah (UKS),
Layanan Kafetaria sekolah,
Layanan Perpustakaan Sekolah,
Narasumber : Ibu Sofia Lappa Nguru S.Pd sebagai penjalan adanya proses
manajemen layanan khusus di sekolah (SD Masehi Waimadaka)
19
Layanan perpustakan SD masehi waimadaka seperti adanya :
Pelayanan Pembaca Perpustakaan
Layanan pembaca merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan.
Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pengguna, jika mampu
memberikan layanan yang terbaik, dan dinilai buruk secara keseluruhan , jika layanan
yang di berikan buruk. Pelayanan merupa kan unsur utama dalam pencapaian suatu
keberhasilan organisasi perpustakaan disebabkan bagian inilah yang berhubungan
langsung dengan pengguna dalam penyebaran informasi serta pemanfaatan jasa dan
fasilitas yang ada di perpustakaan.
20
gereja di sekolah, juga bisa dimanfaatkan peserta didik maupun warga sekolah lainya
yang non muslim.
8. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SD masehi waimadaka?
21
Layanan khusus sekolah dikelola dan diberikan kepada peserta didik berupa layanan
bantuan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan
tersebut dan diharapkan akan membantu kelancaran proses pembelajarannya.
Layanan khusus sekolah termasuk salah satu unsur dalam lingkungan sekolah yang
keberadaannya tidak secara langsung digunakan untuk proses belajar tetapi secara
langsung menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Hal inilah yang
menyebabkan bahwa layanan khusus sekolah tidak berpengaruh langsung terhadap
peningkatan prestasi belajar karena keberadaannya tidak secara langsung berkenaan
dengan proses belajar hanya berperan untuk mendukung kelancaran proses belajar.
Bila suatu sekolah, layanan khusus dapat dikatakan memadai maka dapat dilihat dari
seberapa besar motivasi peserta didik dalam proses belajar mengajar dan akan
berdampak pada hasil prestasinya di sekolah. Dengan ditingkatkannya layanan khusus
akan dapat mendorong kenyamanan dan ketercapain target pembelajaran.
10. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SD
masehi waimadaka ini berjalan dengan lancar?
Narasumber : Tidak berjalan dengan lancar karena adanya covid 19 yang membuat
para guru dan siswa berjauhan dalam menjalani layanan khusus.
22
gereja untuk tempat ibadah warga sekolah yang non muslim. Layanan khusus di
kantin juga sangat baik karena sudah menyediakan makanan dan minuman untuk para
siswa dan staf sekolah
Ibu Sofia Lappa Nguru S.Pd sebagai penjalan adanya proses manajemen layanan
khusus di sekolah (SD Masehi Waimadaka) .
Cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus pada peserta didik secara keseluruhan
adalah dengan adanya sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
sekolah. Masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di sd masehi
waimadaka adalah adanya dampak yang berpengaruh dalam tingkat keefektifan
layanan khusus sekolah terhadap belajar peserta didik. Cara mengatasi permasalahan
tersebut adalah diperlukan ketingkatan keefektifan layanan khusus sekolah terhadap
belajar peserta didik.
Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Nisfi Nofyanti
B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Guru kelas SDN 1 KEDUNGSARI , Ibu Diah
Pitarini Sulistiyaningrum S.Pd. Usia 40 tahun
C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik, yang
bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus ditingkat
Sekolah Dasar.
23
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data mengenai Manajemen Layanan Khusus adalah
wawanacara yang hanya melibatkan Guru Kelas SDN 1 KEDUNGSARI
Hasil Wawancara :
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SDN 1
Kedungsari?
Narasumber :
SDN 1 Kedungsari memiliki beberapa layanan khusus peserta didik diantaranya
layanan UKS, Perpustakaan, dan kafetaria sekolah.
3. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan UKS
di SDN 1 Kedungsari?
Narasumber :
Layanan UKS sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin bersifat
sementara) murid-murid yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan UKS berjalan lancer dan teorganisir dengan baik.
Pelaksanaannya sesuai dengan kegiatan pokok UKS yakni Trias UKS.
24
Narasumber :
Perpustakan sekolah digunakan untuk membantu dan menunjang proses pembelajaran
di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan
rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit
pelayanan sekolah guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Pelayanan
perpustakan disini teratur dan terorganisasi. Petugas perpustakan juga terampil.
Narasumber :
Layanan kafetaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh
peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai
dengan daya jangkau peserta didik. Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria
tersebut, terjangkau dilihat dari jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi
syarat kebersihan dan cukup kandungan gizinya. Layanan ini berguna agar peserta
didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah dan juga
makanan yang dibeli peserta didik ini terjamin kebersihannya dan cukup mengandung
gizi.
Narasumber :
Cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus peseta didik secara keseluruhan yaitu
dengan menganalisis apa yang dibutuhan peserta didik dan mengatur program kerja
sekolah tentang layanan khusus.
7. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SDN 1 Bangunrejo?
Narasumber :
Masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus diantaranya yaitu kurangnya
sarana dan prasarana layanan khusus, belum adanya pegawai khusus yang mengelola.
25
8. Pewawancara : Bagimanakah cara mengatasi permasalahan dalam manajemen
layanan khusus di SDN 1 Kedungsari?
Narasumber :
Cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menambah pegawai khusus untuk
mengelola layanan khusus, seperti menambah pegawai perpusatakan dan UKS karena
disini masih kekurangan pegawai. Serta bisa menambah sarana prasarana layanan
khusus yang menarik agar siswa tertarik belajar melalui pelayanan khusus.
9. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SDN
1 Bangunrejo ini berjalan dengan baik?
Narasumber :
Layanan khusus disini berjalan dengan baik. Selama pandemic sekolah mengadakan
piket guru untuk mengecek kondisi layanan khusus yang terdapat di sekolah seperti
UKS dan Perpustakan. Untuk layanan khusus kafetaria selama pandemic ini ditutup.
26
Yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik yaitu Kepala Sekolah. Kepala
sekolah sebagai seseorang yang mengkoordinir segenap kegiatan layanan khusus
peserta didik, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, tata usaha,
komite sekolah, dan semua warga sekolah.
Cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus peseta didik secara keseluruhan yaitu
dengan menganalisis apa yang dibutuhan peserta didik dan mengatur program kerja
sekolah tentang layanan khusus. Masalah yang terjadi dalam manajemen layanan
khusus diantaranya yaitu kurangnya sarana dan prasarana layanan khusus, belum
adanya pegawai khusus yang mengelola. Cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu
dengan menambah pegawai khusus untuk mengelola layanan khusus, seperti
menambah pegawai perpusatakan dan UKS karena disini masih kekurangan pegawai.
Serta bisa menambah sarana prasarana layanan khusus yang menarik agar siswa
tertarik belajar melalui pelayanan khusus.
Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Yasyfi Atana
B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Guru kelas VI di SDN 1 Kejobong.
Nama : Ibu Desi Prastiti Setyarini, S.Pd.SD.
Usia : 35 Tahun
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.1, III/b
Masa Kerja : -+ 12 Tahun
27
C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik,
yang bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan
Khusus di tingkat Sekolah Dasar.
Hasil Wawancara
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SDN 1
Kejobong?
28
Narasumber : Manajemen layanan perpustakaan di SD Negeri 1 Kejobong cukup baik
dengan gedung perpustakaan yang representative, berisi koleksi buku-buku yang
jumlahnya ribuan mulai dari buku pelajaran, buku sains, buku cerita, ensiklopedia,
kamus, maupun buku-buku bacaan yang lain. Perpustakaan SD Negeri 1 Kejobong
letaknya di dalam hampir ke belakang dengan tempat yang sejuk dan nyaman.
Manajemennya, sebagai penanggung jawabnya tentunya adalah kepala sekolah, Ibu
Mutingah S.Pd. yang memiliki kemampuan dalam hal manajerial yang sangat bagus.
Kemudian ada tenaga khusus untuk mengelola perpustakaan atau seorang pustakawan,
1 orang laki-laki bernama Pak Popi Eka Yudha S1 dari perpustakaan. Jadi cocok yang
untuk mengelola perpustakaan di SDN 1 Kejobong.
29
pagi sebelum masuk yang melibatkan guru ngaji, senantiasa merayakannya atau
mengisi perayaan hari-hari besar keagamaan dengan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat. Kemudian untuk lomba-lomba di tingkat kecamatan maupun di tingkat
kabupaten SDN 1 Kejobong sering menerima piala dan kejuaraan. Kegiatan rutin
yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, sampai peserta didik pada saat sebelum
pandemi yaitu salat berjamaah yaitu biasanya pada saat dzuhur. Layanan tempat
ibadah di SDN 1 Kejobong memiliki susunan kepanitiaan atau kepengurusan yang
jelas yang sudah dibentuk oleh sekolah.
30
8. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SDN 1 Kejobong?
10. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SDN
1 Kejobong ini berjalan dengan baik?
31
menaruh perhatiannya pada kantin yang pedagangnya adalah orang sekitar yang biasa
mencari rezeki di sekolah dengan berjualan makanan sehat, tetapi selama pandemi ini
tidak bisa berjualan di sekolah tentunya ini juga akan berimbas pada kegiatan
ekonomi mereka.
Kesimpulan :
32
layanan khusus yang ada di SDN 1 Kejobong berjalan dengan cukup lancar namun
kurang maksimal. Karena pada saat pandemi peserta didik belajar masih daring, maka
pemanfaatan sarana dan prasarana pada layanan khusus seperti perpustakaan, UKS,
tempat ibadah, dan lain-lain tidak dimanfaatkan dengan maksimal artinya tidak
terpakai selama pandemi.
Hasil Observasi
33
prasarana yang kurang. Permasalahan yang kedua yaitu belum adanya pegawai
khusus dalam pelayanan khusus seperti belum ada pegawai khusus dalam
pelayanan perpustakaan dan pelayanan BK. Yang sering terjadi pelayanan BK
dilakukan oleh guru kelas masing-masing belum ada pegawai khusus BK.
Cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menambah pegawai
khusus untuk mengelolanya sehingga layanan khusus ini menjadi sesuatu yang
menarik bagi para siswa. Permasalahan yang ketiga yaitu peserta didik kurang
berminat dalam layanan khusus seperti kurang berminat masuk ruang
perpustakaan untuk membaca buku atau mencari referensi untuk pembelajaran.
Serta dalam layanan BK kebanyakan peserta didik kurang untuk
menyampaiakan kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi. Cara mengatasi
permasalahan tersebut yaitu dengan mengatur pengelolaan perpustakaan
dengan baik dan menarik agar siswa berminat dalam layanan perpustakaan.
Serta dalam layanan BK hendaknya pegawai khusus BK bisa melakukan
pendekatan kepada siswa agar siswa mau menyampaikan masalah yang
dihadapinya.
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno management, yang memiliki artis
untuk melaksanakan dan mengatur. Manajemen juga berarti melakukan tindakan
menggerakkan sekelompok orang atau fasilitas dalam segala usaha untuk mencapai tujuan
(The Liang Gie, sebagaiman dikutipImron, 1985).
Kurikulum, dana (keuangan), sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana dan lingkungan
pendidikan.Diantaranya meliputi: manajemen layanan bimbingan konseling. layanan
perpustakaan sekolah, layanan kesehatan, layanan asrama, dan mamnajemen layanan
kafetaria/kantin sekolah.
4.2 Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
36
LAMPIRAN
Lampiran 1
Audio Hasil Wawancara Guru Kelas SDN 1 Kejobong
https://drive.google.com/folderview?id=17Kpu9Muubk1R0O61Eos8QtDIPy0ghaQR
Lampiran 2
Foto Wawancara dengan Kepala Sekolah Di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan
Jepara
Lampiran 3
Foto Wawancara dengan Guru Kelas di SDN 1 Bangunrejo
37
Lampiran 4
Foto Wawancara dengan Guru Kelas di SDN Masehi Waimadaka
Lampiran 5
Foto Wawancara dengan Guru Kelas di SDN 1 KEDUNGSARI
Lampiran 6
Foto Wawancara dengan Guru Kelas SDN 1 Kejobong
38