Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN OBSERVASI

(MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS)

Disusun untuk melengkapi tugas kelompok Mata Kuliah Manajemen Sekolah.

Dosen Pengampu :
Ibu Dra. Sumilah, M. Pd.

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1. Yasyfi Atana (1401420107)
2. Nisfi Nofyanti (1401420207)
3. Rosyidatul Khusna (1401420301)
4. Aprilia Rizqi Sri Sofiantari (1401420377)
5. Nisa Izatul Muna (1401420467)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan beribu
nikmat sehingga kami kelompok 6 dapat menyelesaikan laporan observasi yang berjudul
“(MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS)” tepat pada waktunya. Dengan terselesainya
laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Sumilah, M. Pd. yang telah membimbing dan membantu hingga laporan observasi
ini dapat terselesaikan.
2. Teman-teman semua yang telah mendukung, bekerja sama serta memberikan motivasi dan
semangat sehingga laporan observasi ini terselesaikan.
3. Kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan, motivasi, bimbingan, arahan dan
saran yang telah diberikan sehingga laporan observasi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun laporan observasi ini, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan observasi ini
dengan semaksimal mungkin. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan observasi ini. Dengan adanya kekurangan tersebut, kami kelompok 6 senantiasa
bersedia menerima dengan lapang dada atas semua kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga laporan observasi ini bermanfaat bagi mereka yang membaca. Aamiin.
Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Semarang, 24 November 2021

Kelompok 6

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ I
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Observasi..................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI....................................................................................................................... 3
Pengertian Manajemen Sekolah.......................................................................................................3
Fungsi dan Tujuan Manajemen Layanan Khusus............................................................................ 3
Prinsip-prinsip Manajemen Layanan Khusus.................................................................................. 4
Jenis-Jenis Layanan Khusus Sekolah...............................................................................................5
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL OBSERVASI..................................................................... 9
3.1 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara......... 9
3.2 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Bangunrejo.......................................... 13
3.3 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SD Masehi Waimadaka................................... 18
3.4 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kedungsari...........................................23

3.5 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kejobong............................................27


BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................. 35
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................................. 35
4.2 Saran.........................................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................36
LAMPIRAN............................................................................................................................................ 37

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Kusmintardjo (1992:1) sekolah tidak akan berfungsi jika tidak ada sesuatu yang
membuatnya berfungsi. Dalam sebuah pendidikan harus mempunyai unsur-unsur yang
meliputi administrasi sekolah. Unsur-unsur dalam administrasi sekolah tersebut masing-
masing mempunyai fungsi, hubungan, dan ketergantungan dengan komponen-komponen
lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi: (a) administrasi murid, (b) administrasi kurikulum, (c)
administrasi personil, (d) administrasi materiil, (e) administrasi keuangan, (f) administrasi
hubungan sekolah dan masyarakat, dan (g) administrasi pelayanan khusus. Tidak hanya
keenam fungsi administrasi yang mendominasi terbentuknya kondisi pembelajaran yang
nyaman, dengan menambah layanan khusus di sekolah peserta didik atau murid akan dapat
melengkapi usaha pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Hingga saat ini layanan khusus
di anggap sangat penting dalam perwujudan pendidikan. Maka hampir setiap sekolah di
Indonesia menyediakan layanan khusus bagi peserta didik. Memang perlu adanya usaha
pemerintah untuk terus mendukung teraplikasinya layanan khusus bagi peserta didik ini agar
peserta didik merasa nyaman, senang dan betah di lingkungan sekolah. Manajemen layanan
khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk memudahkan atau memperlancar
pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.
Kusmintardjo (1992:4), pelayanan khusus atau pelayanan bantuan diselenggarakan disekolah
dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaiantujuan
pendidikan di sekolah. Kepala sekolah perlu mempertimbangkan secara matang apabilaakan
menyelenggarakan program layanan khusus. Kepala sekolah harus selalu melihat hubungan
antara layanan khusus dengan program pendidikan secara menyeluruh. Pada hakekatnya,
untuk mempermudah penyelenggaraan kegiatan layanan khusus, kepala sekolah dituntut
memiliki kemampuan menerapkan pendekatan psikologis didalam pengadministrasian
personal.
Disamping pendekatan psikologis dalam mengadministrasi personal, ada pendekatan lain
yang dapat dipergunakan oleh kepala sekolah, yakni pendekatan analisis bidang. Dalam
pendekatan ini, kepala sekolah harus mengetahui tanggung jawab dari masing-masing
personal yang terlibat. Oleh karena itu, sebagai profesional yang akan terjun dalam dunia
pendidikan khususnya di lingkungan sekolah, kita wajib mengetahui dan memahami layanan
khusus apa yang terdapat di sekolah. Tujuan yang diinginkan tidak lain dan tidak bukan
untuk menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi
peserta didik. Dengan proses pembelajaran yang baik, maka pendidikan yang optimal juga
akan tercipta dengan sendirinya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pelalaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 2 Kalipucangkulon
Welahan Jepara?
2. Bagaimanakah pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Bangunrejo?
3. Bagaimanakah pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SD Masehi Waimadaka?
4. Bagaimanakah pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kedungsari?
5. Bagimanakah pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kejobong?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 2 Kalipucangkulon


Welahan Jepara
2. Mengetahui pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Bangunrejo
3. Mengetahui pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SD Masehi Waimadaka
4. Mengetahui pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kedungsari
5. Mengetahui pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kejobong

1.4 Manfaat Observasi

Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa sebagai calon guru dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan baru
mengenai bagaimana Manajemen Layanan Khusus yang diterapkan di sekolah
dasar melalui Observasi
2. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana pihak sekolah mengupayakan kualitas
pendidikan melalui penerapan Manajemen Layanan Khusus yang ada di sekolah

Bagi Guru
1. Guru lebih mengetahui bagaimana melaksanakan Manajemen Layanan Khusus di
sekolahnya dengan efektif dan efisien

Bagi Penulis lain


1. Dengan laporan observasi mengenai Manajemen Layanan Khusus di Sekolah
Dasar ini, diharapkan dapat dijadikan referensi dalam membuat tulisan yang lebih
bermanfaat terutama dalam bidang pendidikan.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

Pengertian Manajemen Sekolah

Kata manajemen berasal dari Bahasa prancis kuno management, yang memiliki artiseni
melaksanakan dan mengatur. Sedangkan secara terminologis, manajemen berartikemampuan
atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapaitujuan (Siagian,
sebagaimana dikutip Imron, 1985). Manajemen juga berarti segenap perbuatan
menggerakkan sekelompok orang atau mengerahkan segala fasilitas dalamsuatu usaha kerja
sama untuk mencapai tujuan (The Liang Gie, sebagaiman dikutipImron, 1985).

Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam suatu usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya (Pidarta, 1988:4). Jadi manajemen pendidikan merupakan suatu
sistem pengelolaan dan penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan,
peserta didik, masyarakat. kurikulum, dana (keuangan), sarana dan prasarana pendidikan, tata
laksana dan lingkungan pendidikan.

Manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk memudahkan


atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.
Diantaranya meliputi: manajemen layanan bimbingan konseling. layanan perpustakaan
sekolah, layanan kesehatan, layanan asrama, dan mamnajemen layanan kafetaria/kantin
sekolah. Layanan-layanan tersebut harus di kelola secara baik dan benar sehingga dapat
membantu memperlancar pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

Fungsi dan Tujuan Manajemen Layanan Khusus


 Fungsi
1. Perencanaan, berupa analisis kebutuhan dan penyusunan program layanan khusus.
2. Pengorganisasian, berupa pembagian tugas untuk melaksanakan program layanan
khusus.
3. Penggerakan, berupa pengaturan dalam pelaksanaan layanan khusus.
4. Pengawasan, berupa pemantauan program dan penilaian kinerja program layanan
khusus di sekolah.

 Tujuan
Kusmintardjo (1992:4), pelayanan khusus atau pelayanan bantuan diselenggarakan di
sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka
pencapaian tujuanpendidikan di sekolah,

3
Prinsip-prinsip Manajemen Layanan Khusus

Pelayanan dilakukan tiada lain untuk memberikan kepuasan bagi pengguna jasa, karena
itu penyelenggaraannya secara niscaya membutuhkan prinsip pelayanan. Dengan kata lain,
dalam memberikan pelayanan, instansi penyedia pelayanan harus memperhatikan prinsip
pelayanan. Di dalam manajemen layanan pendidikan terdapat beberapa prinsip-prinsip
yaitu diantaranya:

1) Kesederhanaan.
Sederhana prosedurnya, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan.
Misalnya, prosedur pembayaran uang atau iuran sekolah, prosedur peminjaman buku
di perpustakaan dan lain-lain.
2) Kejelasan
Jelas dalam hal persyaratan teknis dan administrative, unit kerja atau pejabat
yangberwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan layanan dan penyelesaian
keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan layanan, serta rincian biaya dan tata cara
pembayarannya. Misalnya dalam kegiatan penerimaan siswa baru.
3) Kepastian waktu
Dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Misalnya batas waktu
pembayaran keperluan sekolah.
4) Akurasi
Akurasi yang dimaksud adalah produk layanannya bisa diterima dengan benar, tepat
dan sah. Misalnya pemberian kwitansi lunas bagi siswa yang melunasi biaya
pendidikan.
5) Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedia sarana dan prasarana pendidikan, peralatan praktikum dan pendukung
lainnya yang memadai, internet, penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan
informatika. kamar mandi, masjid, AC bila mampu dan lain-lain.
6) Kemudahan akses
Tempat, lokası layanan, mudah dijangkau dan dapat memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informatika. Misal keberadaan perpustakaan berada ditengah
tengah kampus sehingga semua mahasiswa merasakan jarak yang sama untuk menuju
perpustakaan.
7) Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan pemberi layanan.
Manajer dan pegawai lainnya hendaknya bersikap disiplin, santun, serta ikhlas.
8) Kenyamanan
Lingkungan layanan harus tertib, teratur, nyaman, bersih, rapi, serta dilengkapi
dengan berbagai fasilitas pendukung layanan. Karena aktifitas pendidikan sebenarnya
adalah aktifitas layanan maka kenyamanan suasana ini harus dirasakan oleh semua
anak didik. Selain itu manajer pendidikan juga harus memberikan rasa nyaman
kepada pegawainya yang hendak berkonsultasi dengannya.

4
Jenis-Jenis Layanan Khusus Sekolah

Berikut ini adalah jenis-jenis layanan khusus yang di sediakan sekolah:


1) Layanan Bimbingan Dan Konseling (BK)
Pengertian Bimbingan
Bimbingan berarti bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang
lain. yang memerlukannya. Perkataan "membantu" berarti dalam
bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada pemberian
peranan individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya.
Pengertian Konseling
Konseling adalah usaha yang secara langsung berkenaan dengan masalah-
masalah klien, sementara bimbingan lebih diaksentualisasikan kepada
bantuan kepada klien.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu kelanjutan dari
layanan kepenasehatan akademik dan administratif peserta didik.
Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar
mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial,
belajar, karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas
dasar norma-norma yang berlaku.

2) Layanan Kesehatan Sekolah (UKS)


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik
usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan
terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan
peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan
UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat
pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini
maka UKS dikenal pula dengan child to child programme. Program dari
anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program


kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia
6-21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi
menjadi 2 sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19
tahun) Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah.

5
3) Layanan Kafetaria Sekolah
Pengertian layanan kafetaria sekolah
Layanan kafetaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan
oleh peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di
sekolah sesuai dengan daya jangkau peserta didik (Imron, 1995:168).
Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria, terjangkau dilihat dari
jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi syarat kebersihan
dan cukup kandungan gizinya.
Menurut Ester Pandiangan (2009). keberadaan kantin sekolah tidak hanya
sekadar kantin saja. Melainkan salah satu perangkat penting dalam sekolah
yang berfungsi memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa-
siswinya. Karena itu sekolah harus menaruh perhatian khusus terhadap
penyediaan panganan di kantinnya. Tentunya aneka jajanan serta makanan
yang disajikan kantin setelah melalui proses seleksi baru kemudian
ditawarkan kepada para murid.

4) Layanan Perpustakaan Sekolah


Pengertian Perpustakaan Sekolah.
Elizabeth H. Thomson dalam bukunya "ALA Glassary of Library terms".
mengatakan bahwa: perpustakaan adalah suatu ruangan atau gedung
tempat menyimpan koleksi buku-buku dan sejenisnya, yang diorganisir
dan diadministrasi sebagai bahan bacaan, memperoleh informasi dan
belajar.

Sedangkan Moxam dalam bukunya tentang ilmu perpustakaan mengatakan


perpustakaan adalah tempat pengumpulan pustaka atau kumpulan pustaka
yang disusun dan diatur dengan sistem tertentu dan tiap-tiap tulisan,
sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat diketemukan dengan mudah dan
cepat.

Kesimpulannya, perpustakaan sekolah merupakan pusat masyarakat


sekolah. dalam mencari sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

5) Layanan Laboratorium/Bengkel Sekolah.


Pengertian Laboratorium Sekolah
Laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.
Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan
terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas Laboratorium
ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan percobaan dan
penyelidikan. Jenis-Jenis Laboratorium Sekolah.

6
Macam-macam laboratorium di sekolah sangat bergantung pada jumlah
jurusan yang ada di sekolah dan kemampuan sekolah untuk menyediakan
peralatannya. Pada sekolah-sekolah yang lebih banyak jurusannya, tentu
lebih banyak membutuhkan laboratorium dibandingkan sekolah yang
sedikit jurusannya. Berikut ini ada beberapa jenis laboratorium sekolah
diantaranya:

 Laboratorium Komputer
Laboratorium Komputer merupakan salah satu komponen
Instrumental Input dalm melaksankan prosses belajar mengajar
yang efektif yang urgensinya sangat dominan dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan pada
umumnya yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan mutu
lulusan yang optimal.

 Laboratorium IPA
Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kagiatan pembelajaran IPA secara praktik yang memmerlukan
peralatan khusus.

 Laboratorium IPS
Laboratorium IPS merupakan tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran IPS secara praktik yang memerlukan peralatan
khusus.

 Laboratorium Bahasa)
Pengertian laboratorium bahasa adalah sebuah laboratorium yang
dibuat untuk mempermudah penyampaian materi apapun di sebuah
ruangan, pada umumnya digunakan untuk materi bahasa, baik
bahasa inggris, bahasa Indonesia, bahasa asing lainnya.

6) Layanan Koperasi Sekolah


Pengertian Koperasi Sekolah
Menurut istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris: Coperation
sedangkan. Coperation berasal dari dua kata: Co yang artinya bersama dan
Operation yang artinya usaha. Koperasi sekolah merupakan layanan yang
dibentuk oleh sekolah dan sebagai alat untuk berlatih siswa untuk
menjalankan perekonomian sebelum terjun dimasyarakat Sehingga dalam
hal ini biasanya yang menjadi masalah penting untuk menjalankan
koperasi sekolah merupakan masalah pembiayaan atau permodalan karena
koperasi tersebut sebagian besar anggotanya masih berstatus pelajar yang
notabenenya belum bisa menghasilkan uang. Jadi oleh karena itu
permodalan utama biasanya menggunakan iuran sukarela dari para anggota,

7
tetapi jika mulai masuk anggota harus mengeluarkan uang yang disebut
simpanan wajib, simpanan wajib tersebut merupakan jaminan jika anggota
yang bersangkutan itu keluar maka simpanan wajib tersebut akan
dikembalikan.

7) Layanan Rumah Peribadatan Sekolah


Layanan rumah peribadatan di sekolah sangat menunjang terhadap proses
pembelajaran mengingat bahwa pembelajaran bisa dilakukan dimana saja
termasuk salah satunya adalah di rumah peribadatan di sekolah. Adapun
layanan rumah peribadatan yang biasanya ada di sekolah adalah masjid
dan gereja. Adanya masjid di sekolah juga sangat bermanfaat bagi peserta
didik maupun warga sekolah lainnya. Mereka bisa melakukan ibadah di
masjid tersebut ketika masih berada di sekolah maupun melakukan
kegiatan keagamaan lainnya. Begitu juga dengan adanya gereja di sekolah,
juga bisa dimanfaatkan peserta didik maupun warga sekolah lainya yang
non muslim.

8
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL OBSERVASI

3.1 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan


Jepara

 Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Nisa Izatul Muna

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi


1) Lokasi Observasi
Di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara

2) Waktu pelaksanaan
Sabtu, 27 November 2021, pukul 08.00 WIB

B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Kepala Sekolah SDN 2 Kalipucangkulon
Welahan Jepara, bapak Mustofa, S.Pd. Usia 50 tahun

C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik,
yang bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan
Khusus ditingkat Sekolah Dasar

D. Teknik Pengumpulan Data


Instrument pengumpulan data mengenai Manajemen Layanan Khusus adalah
wawanacara yang hanya melibatkan Kepala Sekolah di SDN 2
Kalipucangkulon Welahan Jepara

9
Hasil Wawancara

1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SDN 2
Kalipucangkulon Wealahan Jepara ?

Narasumber : SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara memiliki beberapa layanan


khusus peserta didik diantaranya layanan BK, UKS, Perpustakaan.

2. Pewawancara : Siapa sajakah yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik di


SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara ?

Narasumber : Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan manajer satuan


Pendidikan SDN 2 kalipucangkulon Welahan Jepara

3. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan


Bimbingan dan Konseling di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara?

Narasumber Pelayanan khusus BK dilakukan oleh guru kelas karena di SDN 2


Kalpucangkulon Welahan Jeapara tidak ada guru BK seperti SMP,SMA.

4. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan UKS
di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara?

Narasumber : Layanan khusus UKS di SDN 2 Kalipucangkulon Wealahan Jepara


sebagai penanggung jawab kepala sekolah, pelaksana kegiatan guru PJOK yang
diberi tugas tambahan sebagai guru UKS

5. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus Perpustakaan di SDN 2


Kalipucangkulon Welahan Jepara?

Narasumber : layanan khusus perpustakaan sebagai penanggung jawab kepala sekolah,


sebagai pengelolaan perpustakaan ada tenaga perpustakaan lulusan D2 perpustakaan

10
6. Pewawancara : Bagaimana cara sekolah merealisasikam pelayanan khusus pada
peserta didik secara keseluruhan?

Narasumber : Cara merealisasikan layanan khusus di SDN 2 Kalipucangkulon


 Sosialisasikan pada peserta didik dan orang tua
 Pelayanan pada peserta didik
 Pengelolaan pelayanan khusus dengan baik
 Catatan pelayanan peserta didik dan pelaporan

7. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara?

Narasumber : a. Layanan khusus di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara sudah


berjalan dengan baik namun belum ada ruang khusus masih satu
ruangan dengan ruangan perpustakaan hanya di beri sekat sehingga
peserta didik yang menggunakan ruang UKS kurang nyaman dan
sarana prasarana kurang lengkap
b. Layanan khusus perpustakaan SDN 2 Kalipucangkulon Welahan
Jepara peserta didik kurang berminat masuk ruang perpustakaan
untuk membaca buku atau mencari referensi untuk pembelajaran
c. Layanan khusus Bk
Peserta didik kurang terbuka kepada guru kelas untuk
menyampaiakan kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi

8. Pewawancara : Bagimanakah cara mengatasi permasalahan dalam manajemen


layanan khusus di SDN SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara?

Narasumber : a. Mengkondisikan ruang UKS supaya bersih dan nyaman serta


melayani peserta didik dengan ramah dan humanisme
b. Cara mengatasi ini sekolah membuat kebijakan dengan memasang
rak buku di depan kelas. Tiap bulan diganti buku supaya peserta
didik lebih minat membaca buku atau sebagai literasi

11
c. Guru kelas sebagai guru BK lebih melakukan pendekatan kepada
peserta didik dengan melakukan studi kasus masalah

9. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SDN
SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara ini berjalan dengan baik?

Narasumber : berjalan dengan baik. Pada saat konsultasi pembelajaran disamping


sekolah menerapkan protokol kesehatan juga pelayanan khusus yang di kelola oleh
guru yang diberikan tugas tambahan untuk mengelola layanan khusus tersebut
melakukan kegiatan
a) Pelayanan khusus UKS
Memberikan pengecekan suhu badan pada saat konsultasi pembelajaran
bersama guru kelas dan pengelolaan tempat cuci tangan

b) Pelayanan Perpustakaan
Mengatur pembacaan buku tidak bergerombol dan jaga jarak
c) Pelayanaan Khusus BK
Komunikasi dengan wali murid lewat daring tentang permasalahan anak

Kesimpulan : SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara memiliki beberapa layanan khusus


peserta didik diantaranya layanan BK, UKS, Perpustakaan. Pihak yang mengkoordinir
pelayanan khusus peserta didik di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara yakni Kepala
sekolah sebagai penanggung jawab dan manajer satuan Pendidikan SDN 2 kalipucangkulon
Welahan Jepara. Dalam pelaksanaan manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan
Bimbingan dan Konseling di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara dilakukan oleh guru
kelas karena di SDN 2 Kalpucangkulon Welahan Jeapara tidak ada guru BK seperti
SMP,SMA. Dan untuk Layanan khusus UKS di SDN 2 Kalipucangkulon Wealahan Jepara
sebagai penanggung jawab kepala sekolah, pelaksana kegiatan guru PJOK yang diberi tugas
tambahan sebagai guru UKS. layanan khusus perpustakaan sebagai penanggung jawab kepala
sekolah, sebagai pengelolaan perpustakaan ada tenaga perpustakaan lulusan D2 perpustakaan
Yang mengkoordinir manajemen layanan khusus yakni Kepala sekolah. Kepsla sekolah
sebagai penanggung jawab dan manajer satuan Pendidikan SDN 2 kalipucangkulon Welahan
Jepara.

12
Cara merealisasikan layanan khusus di SDN 2 Kalipucangkulon : 1) Sosialisasikan pada
peserta didik dan orang tua, 2) Pelayanan pada peserta didik, 3) Pengelolaan pelayanan
khusus dengan baik, 4) Catatan pelayanan peserta didik dan pelaporan
Permasalahan yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di SDN 2 Kalipucangkulon
Welahan Jepara dan cara mengatasinya , diantaranya
 Layanan khusus di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara sudah berjalan dengan
baik namun belum ada ruang khusus masih satu ruangan dengan ruangan
perpustakaan hanya di beri sekat sehingga peserta didik yang menggunakan ruang
UKS kurang nyaman dan sarana prasarana kurang lengkap
 Layanan khusus perpustakaan SDN 2 Kalipucangkulon Welahan Jepara peserta didik
kurang berminat masuk ruang perpustakaan untuk membaca buku atau mencari
referensi untuk pembelajaran
 Layanan khusus Bk . Peserta didik kurang terbuka kepada guru kelas untuk
menyampaiakan kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi

Cara sekolah dalam mengatasi permasalahan tersebut: 1) Mengkondisikan ruang UKS supaya
bersih dan nyaman serta melayani peserta didik dengan ramah dan humanisme. 2) Cara
mengatasi ini sekolah membuat kebijakan dengan memasang rak buku di depan kelas. Tiap
bulan diganti buku supaya peserta didik lebih minat membaca buku atau sebagai literasi . 3)
Guru kelas sebagai guru BK lebih melakukan pendekatan kepada peserta didik dengan
melakukan studi kasus masalah

3.2 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Bangunrejo

 Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Rosyidatul Khusna

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi


1) Lokasi Observasi
Di SDN 1 Bangunrejo, Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten
Rembang.

2) Waktu pelaksanaan
Sabtu, 27 November 2021, pukul 10.00 WIB

13
B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Guru kelas SDN 1 Bangunrejo, Ibu
Lailatul Fitriyah, S.Pd. Usia 27 Tahun

C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik,
yang bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan
Khusus ditingkat Sekolah Dasar

D. Teknik Pengumpulan Data


Instrument pengumpulan data mengenai Manajemen Layanan Khusus adalah
wawanacara yang hanya melibatkan Guru Kelas SDN 1 Bangunrejo

Hasil Wawancara
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SDN 1
Bangunrejo?

Narasumber : SDN 1 Bangunrejo memiliki beberapa layanan khusus peserta didik


diantaranya layanan BK, UKS, Perpustakaan, kantin, tempat ibadah, Laboratorium
komputer, Laboratorium IPA, dan laboratorium bahasa.

2. Pewawancara : Siapa sajakah yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik di


SDN 1 Bangunrejo?

Narasumber : Kepala sekolah sebagai seseorang yang mengkoordinir segenap


kegiatan layanan khusus peserta didik, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata
pelajaran, tata usaha, komite sekolah, dan semua warga sekolah.

3. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan


Bimbingan dan Konseling di SDN 1 Bangunrejo?

Narasumber : Layanan khusus BK di sekolah berfungsi untuk membantu dan


memenuhi kebutuhan peserta didik akan pengelolaan mental dan pemeliharaan

14
terhadap kondisi fisik peserta didik . Pelaksanaan kegiatan BK meliputi (1) bimbingan
sosial melalui kegiatan pembinaan siswa melalui orientasi awal masuk sekolah yang
dilakukan oleh guru kelas dengan didampingi guru BK, (2) bimbingan pribadi untuk
menangani siswasiswa yang memiliki masalah dan melaggar perauran sekolah, dll.

4. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan UKS
di SDN 1 Bangunrejo?

Narasumber : Pelaksanaan kegiatan UKS sesuai dengan kegiatan pokok UKS yakni
Trias UKS.(1) Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada siswa pada saat kegiatan
pembelajaran. (2) Pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan kepada siswa
dari Puskesmas maupun dokter dari Rumah Sakit. (3) Pembinaan
lingkungan sekolah berupa piket setiap hari, pengontrolan makanan di kantin,
pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan bank sampah

5. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus Perpustakaan di SDN 1


Bangunrejo?

Narasumber : Perpustakaan sekolah digunakan sebagai pusat sumber belajar dan


sumber informasi bagi pemakainya, baik itu siswa, guru, maupun karyawan dari
sekolah tersebut. Perpustakaan digunakan untuk menumbuhkan minat baca dan
kebiasaan baca, ketersediaan buku-buku yang bermutu yang dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dan adanya perpustakaan yang teratur baik atau teroganisaasi.
Petugas perpustakaan yang terampil yaitu tahu cara melayani yang baik, sopan, ramah,
cekatan dan bertanggung jawab

6. Pewawancara : Bagaimanakah manajemen layanan khusus kantin, tempat ibadah, dan


laboratorium di SDN 1 Bangunrejo?

Narasumber : Layanan khusus kantin di SDN 1 Bangunrejo berjalan dengan baik,


dengan lokasi kantin yang luas dan nyaman, untuk tempat ibadah SDN 1 Bangunrejo
100 % Islam, jadi tempat ibadahnya berupa musola dengan bangunan yang bersih dan
nyaman, karena setiap harinya dibersihkan oleh pengelola musola sekolah. Untuk
laboratorium di SDN 1 Bangunrejo terdiri dari laboratorium bahasa, Laboratorium

15
komputer, dan laboratorium IPA. Layanan khusus ini dimanfaatkan peserta didik saat
ingin melakukan kegiatan penelitian maupun pembelajaran. Dengan ruangan dan
fasilitas yang memadai serta penjaga laboratoium yang ramah dan bertanggung jawab

7. Pewawancara : Bagaimana cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus pada


peserta didik secara keseluruhan?

Narasumber : Cara merealisasikan pelayanan ini secara keseluruhan yaitu dengan cara
menganalisis kebutuhan tiap-tiap peserta didik serta mencantumkan beberapa layanan
khusus di sekolah pada program kerja sekolah saat taun ajaran baru

8. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SDN 1 Bangunrejo?

Narasumber : Masalahnya terdapat dalam pengelolaannya yang kurang baik. Layanan


khusus kurang dikelola dengan baik, dan sebagaian pihak tidak ikut berpartisipasi
dalam mengelola layanan khusus seperti UKS, perpustakaan dan laboratorium. Hal ini
biasanya disebabkan karena layanan khusus ini tidak berhubungan langsung dengan
pelaksanaan pembelajaran, sehingga layanan khusus kurang diperhatikan atau
terkelola dengan baik.

9. Pewawancara : Bagaimanakah cara mengatasi permasalahan dalam manajemen


layanan khusus di SDN 1 Bangunrejo?

Narasumber : Agar layanan khusus terkelola dengan baik, cara mengatasinya yakni
dengan menambah pegawai khusus untuk mengelolanya sehingga layanan khusus ini
menjadi sesuatu yang menarik bagi para siswa. Sarana dan prasarana juga harus
dilengkapi untuk menarik minat siswa dalam belajar melalui layanan khusus.

10. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SDN
1 Bangunrejo ini berjalan dengan baik?

16
Narasumber : Ya, karena selama pandemi, sekolah mengadakan piket untuk guru.
Guru yang datang kesekolah akan mengecek kondisi layanan khusus yang terdapat di
sekolah seperti UKS, Perpustakaan dan Laboratorium. Untuk pelayanan Bimbingan
dan Konseling, wali kelas mengadakannya di sela-sela pembelajaran daring
beralngsung

Kesimpulan : Manajemen layanan khusus peserta didik di SDN 1 Bangunrejo meliptu


layanan BK, UKS, Perpustakaan, Tempat Ibadah, Kantin, dan Laboratorium. Pelaksanaan
kegiatan BK meliputi 1) bimbingan sosial melalui kegiatan pembinaan siswa (2) bimbingan
pribadi untuk menangani siswasiswa yang memiliki masalah dan melaggar perauran sekolah,
(3) bimbingan belajar dalam kegiatan konsultasi individu terhadap peserta didik yang
kesulitan belajar.

Pelaksanaan layanan UKS sesuai dengan kegiatan pokok UKS yakni Trias UKS. (1)
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada siswa pada saat kegiatan pembelajaran. (2)
Pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan kepada (3) Pembinaan lingkungan
sekolah berupa piket setiap hari, pengontrolan makanan di kantin, pengelolaan sampah yang
bekerja sama dengan bank sampah kecamatan Pamotan.

Layanan khusus kantin di SDN 1 Bangunrejo berjalan dengan baik, dengan lokasi kantin
yang luas dan nyaman, untuk tempat ibadah SDN 1 Bangunrejo 100 % Islam, jadi tempat
ibadahnya berupa musola dengan bangunan yang bersih dan nyaman, karena setiap harinya
dibersihkan oleh pengelola musola sekolah. . Layanan khusus ini dimanfaatkan peserta didik
saat ingin melakukan kegiatan penelitian maupun pembelajaran. Dengan ruangan dan fasilitas
yang memadai serta penjaga laboratoium yang ramah dan bertanggung jawab

Yang mengkoordinir manajemen layanan khusus yakni kepala sekolah. Kepala sekolah
sebagai seseorang yang mengkoordinir segenap kegiatan layanan khusus peserta didik, wakil
kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, tata usaha, komite sekolah, dan semua
warga sekolah.

Cara merealisasikan pelayanan ini secara keseluruhan yaitu dengan cara menganalisis
kebutuhan tiap-tiap peserta didik serta mencantumkan beberapa layanan khusus di sekolah
pada program kerja sekolah saat tahun ajaran baru.

17
Permasalahan dalam manajemen layanan khusus di SDN 1 Bangunrejo yakni terdapat dalam
pengelolaannya yang kurang baik. Layanan khusus kurang dikelola dengan baik, dan
sebagaian pihak tidak ikut berpartisipasi dalam mengelola layanan khusus seperti UKS,
perpustakaan dan laboratorium. Hal ini biasanya disebabkan karena layanan khusus ini tidak
berhubungan langsung dengan pelaksanaan pembelajaran, sehingga layanan khusus kurang
diperhatikan atau terkelola dengan baik. Cara sekolah mengatasi hal ini, yakni : dengan
menambah pegawai khusus untuk mengelolanya sehingga layanan khusus ini menjadi sesuatu
yang menarik bagi para siswa. Sarana dan prasarana juga harus dilengkapi untuk menarik
minat siswa dalam belajar melalui layanan khusus.

3.3 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SD Masehi Waimadaka

 Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Aprilia Rizqi Sri Sofiantari

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi


1) Lokasi Observasi
Di SD MASEHI WAIMADAKA

2) Waktu pelaksanaan
Sabtu, 27 November 2021, pukul 08.00 WIB

B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Guru kelas SD MASEHI
WAIMADAKA , Ibu Sofia Lappa Nguru S.Pd. Usia 51 tahun

C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik,
yang bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan
Khusus ditingkat Sekolah Dasar

18
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data mengenai Manajemen Layanan Khusus adalah
wawanacara yang hanya melibatkan Guru Kelas SD MASEHI
WAIMADAKA

Hasil Wawancara :
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SD
masehi waimadaka?
Narasumber : Jenis-jenis layanan khusus yang ada di sd masehi waimadaka suda
lumayan lengkap, seperti adanya layanan :
 Layanan Bimbingan Konseling (BK),
 Layanan Kesehatan Sekolah (UKS),
 Layanan Kafetaria sekolah,
 Layanan Perpustakaan Sekolah,

2. Pewawancara : Siapa sajakah yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik di


SD Masehi waimadaka?

Narasumber : Ibu Sofia Lappa Nguru S.Pd sebagai penjalan adanya proses
manajemen layanan khusus di sekolah (SD Masehi Waimadaka)

3. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu perpustakaan


di SD Masehi waimadaka?

Narasumber : Manajemen layanan khusus di perpustakaan SD masehi waimadaka


suda menyediakan sebuah layanan yang baik.

Pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sekolah sd masehi waimadaka ini


mempengaruhi seluruh progam sekolah, artinya perpustakaan dituntut untuk menjadi
suatu sarana rujukan dalam mencari sumber informasi yang dibutuhkan. Dilihat dari
kebutuhan dan tuntutan tersebut, maka tuntutan akan pelayanan yang lebih baik
menjadi suatu keharusan bagi perpustakaan sekolah sd masehi waimadaka.

Perpustakaan di SD masehi waimadaka untuk mendayagunakan koleksi yang dimiliki


agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna baik oleh siswa , guru,
staf sekolah dan masyarakat pemakai lainnya jika memungkinkan.

19
Layanan perpustakan SD masehi waimadaka seperti adanya :
 Pelayanan Pembaca Perpustakaan
Layanan pembaca merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan.
Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pengguna, jika mampu
memberikan layanan yang terbaik, dan dinilai buruk secara keseluruhan , jika layanan
yang di berikan buruk. Pelayanan merupa kan unsur utama dalam pencapaian suatu
keberhasilan organisasi perpustakaan disebabkan bagian inilah yang berhubungan
langsung dengan pengguna dalam penyebaran informasi serta pemanfaatan jasa dan
fasilitas yang ada di perpustakaan.

4. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus UKS di SD masehi


waimadaka?

Narasumber : Layanan manajemen di SD Masehi waimadaka sangat bagus, karena


adanya upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan serta meningkatkan kemampuan hidup sehat, dengan penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta derajat kesehatan peserta didik
melalui pelaksanaan Trias UKS yakni:
1. Pendidikan Kesehatan: melalui kegiatan peningkatan pengetahuan secara
intrakurikuler, kokurikuluer dan ekstrakurikuler dan pembiasaan PHBS
2. Pelayanan Kesehatan: melalui pencegahan penyakit seperti dengan imunisasi dan
minum obat cacing
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat: dengan melengkapi sarana prasarana
PHBS, antara lain air bersih, toilet, tempat cuci tangan, tempat sampah, saluran
drainase

5. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus Tempat ibadah di SD


masehi waimadaka?
Narasumber : Layanan manajemen khusus tempat ibadah di sd masehi waimadaka
sangat baik dan tentram bagi semua agama karena bisa digunakan untuk beribadah
maupun melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya, serta bisa membentuk
kerohanian bagi peserta didik khususnya dan pihak sekolah lain pada umumnya.agar
bisa menjadi manusia yang baik dan beriman.
Adanya sebuah layanan rumah peribadatan di sekolah sangat menunjang terhadap
proses pembelajaran mengingat bahwa pembelajaran bisa dilakukan dimana saja
termasuk salah satunya adalah di rumah peribadatan di sekolah. Adapun layanan
rumah peribadatan yang biasanya ada di sekolah adalah masjid dan gereja. Adanya
masjid di sekolah juga sangat bermanfaat bagi peserta didik maupun warga sekolah
lainnya. Mereka bisa melakukan ibadah di masjid tersebut ketika masih berada di
sekolah maupun melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Begitu juga dengan adanya

20
gereja di sekolah, juga bisa dimanfaatkan peserta didik maupun warga sekolah lainya
yang non muslim.

6. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus Kantin di SD masehi


waimadaka?

Narasumber : Layanan manajemen khusus di kantin sd masehi waimadaka sangat baik


karena suda menyediakan makanan dan minuman untuk para siswa dan staf sekolah.
Cara ini dilakukan agar siswa tidak keluar dari kompleks sekolah selama waktu
istirahat (membeli makanan dari sekolah lain)
7. Pewawancara : Bagaimana cara sekolah merealisasikan pelayanan layanan khusus
pada peserta didik secara keseluruhan?

Narasumber : Cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus pada peserta didik


secara keseluruhan adalah dengan adanya sarana yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas sekolah.
Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mlaksanakan proses
pembelajaran dalam mengembangkan ilmu penegetahuan dan teknologi saja,
melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani
peserta didik. Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah
memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan
peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.
Merealisasikan pelayanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di
organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat
memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.
Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar
pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Pendidikan di sekolah antara lain juga berusaha agar peserta didik senanatiasa berada
dalam keadaan baik. Baik disini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya.

8. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SD masehi waimadaka?

Narasumber : Masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di sd masehi


waimadaka adalah adanya dampak yang berpengaruh dalam tingkat keefektifan
layanan khusus sekolah terhadap belajar peserta didik.

21
Layanan khusus sekolah dikelola dan diberikan kepada peserta didik berupa layanan
bantuan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan
tersebut dan diharapkan akan membantu kelancaran proses pembelajarannya.

Layanan khusus sekolah termasuk salah satu unsur dalam lingkungan sekolah yang
keberadaannya tidak secara langsung digunakan untuk proses belajar tetapi secara
langsung menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Hal inilah yang
menyebabkan bahwa layanan khusus sekolah tidak berpengaruh langsung terhadap
peningkatan prestasi belajar karena keberadaannya tidak secara langsung berkenaan
dengan proses belajar hanya berperan untuk mendukung kelancaran proses belajar.
Bila suatu sekolah, layanan khusus dapat dikatakan memadai maka dapat dilihat dari
seberapa besar motivasi peserta didik dalam proses belajar mengajar dan akan
berdampak pada hasil prestasinya di sekolah. Dengan ditingkatkannya layanan khusus
akan dapat mendorong kenyamanan dan ketercapain target pembelajaran.

9. Pewawancara : Bagaimanakah cara mengatasi permasalahan dalam manajemen


layanan khusus di SD masehi waimadaka?

Narasumber : Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah diperlukan ketingkatan


keefektifan layanan khusus sekolah terhadap belajar peserta didik.

10. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SD
masehi waimadaka ini berjalan dengan lancar?

Narasumber : Tidak berjalan dengan lancar karena adanya covid 19 yang membuat
para guru dan siswa berjauhan dalam menjalani layanan khusus.

Kesimpulan : Manajemen layanan khusus yang ada di SD Masehi Waimandaka


meliputi layanan BK, UKS, kafetaria, . dan perpustakaan. Manajemen layanan khusus
perpustakaan di SD masehi waimadaka sudha menyediakan sebuah layanan yang baik.
Perpustakaan di SD masehi waimadaka untuk mendayagunakan koleksi yang dimiliki
agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna baik oleh siswa , guru,
staf sekolah dan masyarakat pemakai lainnya jika memungkinkan. Manajemen
layanan UKS di SD Masehi waimadaka sangat bagus, karena adanya upaya satuan
pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan
kemampuan hidup sehat, dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
serta derajat kesehatan peserta didik melalui pelaksanaan Trias UKS yakni: 1)
Pendidikan Kesehatan, 2) Pelayanan Kesehatan, 3) Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat. Untuk manajemen layanan khusus tempat ibadah, di SD Masehi Waimandaka
terdapat masjid untuk tempat ibadah warga sekolah yang muslim, dan juga terdapat

22
gereja untuk tempat ibadah warga sekolah yang non muslim. Layanan khusus di
kantin juga sangat baik karena sudah menyediakan makanan dan minuman untuk para
siswa dan staf sekolah

Ibu Sofia Lappa Nguru S.Pd sebagai penjalan adanya proses manajemen layanan
khusus di sekolah (SD Masehi Waimadaka) .

Cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus pada peserta didik secara keseluruhan
adalah dengan adanya sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
sekolah. Masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di sd masehi
waimadaka adalah adanya dampak yang berpengaruh dalam tingkat keefektifan
layanan khusus sekolah terhadap belajar peserta didik. Cara mengatasi permasalahan
tersebut adalah diperlukan ketingkatan keefektifan layanan khusus sekolah terhadap
belajar peserta didik.

3.4 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 Kedungsari

 Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Nisfi Nofyanti

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi


1) Lokasi Observasi
Di SDN 1 KEDUNGSARI
2) Waktu pelaksanaan
Sabtu, 27 November 2021, pukul 09.00 WIB

B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Guru kelas SDN 1 KEDUNGSARI , Ibu Diah
Pitarini Sulistiyaningrum S.Pd. Usia 40 tahun

C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik, yang
bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus ditingkat
Sekolah Dasar.

23
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data mengenai Manajemen Layanan Khusus adalah
wawanacara yang hanya melibatkan Guru Kelas SDN 1 KEDUNGSARI

Hasil Wawancara :
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SDN 1
Kedungsari?
Narasumber :
SDN 1 Kedungsari memiliki beberapa layanan khusus peserta didik diantaranya
layanan UKS, Perpustakaan, dan kafetaria sekolah.

2. Pewawancara : Siapa sajakah yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik di


SDN 1 Kedungsari?
Narasumber :
Yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik yaitu Kepala Sekolah. Kepala
sekolah sebagai seseorang yang mengkoordinir segenap kegiatan layanan khusus
peserta didik, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, tata usaha,
komite sekolah, dan semua warga sekolah.

3. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus yang ada yaitu layanan UKS
di SDN 1 Kedungsari?

Narasumber :
Layanan UKS sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin bersifat
sementara) murid-murid yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan UKS berjalan lancer dan teorganisir dengan baik.
Pelaksanaannya sesuai dengan kegiatan pokok UKS yakni Trias UKS.

4. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus Perpustakaan di SDN 1


Kedungsari?

24
Narasumber :
Perpustakan sekolah digunakan untuk membantu dan menunjang proses pembelajaran
di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan
rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit
pelayanan sekolah guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Pelayanan
perpustakan disini teratur dan terorganisasi. Petugas perpustakan juga terampil.

5. Pewawancara : Bagaimanakah manajemen layanan khusus kafetaria di SDN 1


Kedungsari?

Narasumber :
Layanan kafetaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh
peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai
dengan daya jangkau peserta didik. Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria
tersebut, terjangkau dilihat dari jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi
syarat kebersihan dan cukup kandungan gizinya. Layanan ini berguna agar peserta
didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah dan juga
makanan yang dibeli peserta didik ini terjamin kebersihannya dan cukup mengandung
gizi.

6. Pewawancara : Bagaimana cara sekolah merealisasikan pelayanan layanan khusus


pada peserta didik secara keseluruhan?

Narasumber :
Cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus peseta didik secara keseluruhan yaitu
dengan menganalisis apa yang dibutuhan peserta didik dan mengatur program kerja
sekolah tentang layanan khusus.

7. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SDN 1 Bangunrejo?

Narasumber :
Masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus diantaranya yaitu kurangnya
sarana dan prasarana layanan khusus, belum adanya pegawai khusus yang mengelola.

25
8. Pewawancara : Bagimanakah cara mengatasi permasalahan dalam manajemen
layanan khusus di SDN 1 Kedungsari?

Narasumber :
Cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menambah pegawai khusus untuk
mengelola layanan khusus, seperti menambah pegawai perpusatakan dan UKS karena
disini masih kekurangan pegawai. Serta bisa menambah sarana prasarana layanan
khusus yang menarik agar siswa tertarik belajar melalui pelayanan khusus.

9. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SDN
1 Bangunrejo ini berjalan dengan baik?

Narasumber :
Layanan khusus disini berjalan dengan baik. Selama pandemic sekolah mengadakan
piket guru untuk mengecek kondisi layanan khusus yang terdapat di sekolah seperti
UKS dan Perpustakan. Untuk layanan khusus kafetaria selama pandemic ini ditutup.

Kesimpulan : SDN 1 Kedungsari memiliki beberapa layanan khusus peserta didik


diantaranya layanan UKS, Perpustakaan, dan kafetaria sekolah. Layanan UKS sebagai
usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin bersifat sementara) murid-murid
yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan. Pelaksanaan kegiatan
UKS berjalan lancer dan teorganisir dengan baik. Pelaksanaannya sesuai dengan
kegiatan pokok UKS yakni Trias UKS. Perpustakan sekolah digunakan untuk
membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi-
informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan
Pustaka. Layanan kafetaria di sekolah sesuai dengan daya jangkau peserta didik.
Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria tersebut, terjangkau dilihat dari
jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi syarat kebersihan dan cukup
kandungan gizinya. Layanan ini berguna agar peserta didik tidak berkeliaran mencari
makanan keluar lingkungan sekolah dan juga makanan yang dibeli peserta didik ini
terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi.

26
Yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik yaitu Kepala Sekolah. Kepala
sekolah sebagai seseorang yang mengkoordinir segenap kegiatan layanan khusus
peserta didik, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, tata usaha,
komite sekolah, dan semua warga sekolah.

Cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus peseta didik secara keseluruhan yaitu
dengan menganalisis apa yang dibutuhan peserta didik dan mengatur program kerja
sekolah tentang layanan khusus. Masalah yang terjadi dalam manajemen layanan
khusus diantaranya yaitu kurangnya sarana dan prasarana layanan khusus, belum
adanya pegawai khusus yang mengelola. Cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu
dengan menambah pegawai khusus untuk mengelola layanan khusus, seperti
menambah pegawai perpusatakan dan UKS karena disini masih kekurangan pegawai.
Serta bisa menambah sarana prasarana layanan khusus yang menarik agar siswa
tertarik belajar melalui pelayanan khusus.

3.5 Pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus di SDN 1 SDN 1 Kejobong

 Kegiatan Observasi
Nama Mahasiswa (Pewawancara) : Yasyfi Atana

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi


1) Lokasi Observasi
SDN 1 Kejobong (Dilaksanakan via komunikasi online di tempat masing-
masing).
2) Waktu pelaksanaan
Mingguu, 28 November 2021, pukul 11.00 WIB

B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang dipilih yakni Guru kelas VI di SDN 1 Kejobong.
Nama : Ibu Desi Prastiti Setyarini, S.Pd.SD.
Usia : 35 Tahun
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.1, III/b
Masa Kerja : -+ 12 Tahun

27
C. Variabel Observasi
Variabel observasi adalah Manajemen Layanan Khusus berbasis peserta didik,
yang bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan Manajemen Layanan
Khusus di tingkat Sekolah Dasar.

D. Teknik Pengumpulan Data


Instrument pengumpulan data mengenai Manajemen Layanan Khusus adalah
wawanacara yang hanya melibatkan Guru Kelas SDN 1 Kecobong.

Hasil Wawancara
1. Pewawancara : Apa saja jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di SDN 1
Kejobong?

Narasumber : SD Negeri 1 Kejobong merupakan SD tergemuk dengan jumlah siswa


terbanyak sekitar 340-an lebih di kecamatan Kejobong. Jenis layanan khusus peserta
didik yang tersedia di SD Negeri 1 Kejobong antara lain perpustakaan, UKS, tempat
ibadah, kantin, koperasi sekolah, layanan bimbingan dan konseling atau BK, dan ada
juga pelayanan khusus ekstrakurikuler di sekolah. Ekstrakurikuler yang menonjol
adalah kesenian yaitu seni tari yang sering meraih berbagai kejuaraan baik tingkat
kecamatan maupun di tingkat kabupaten.

2. Pewawancara : Siapa sajakah yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik di


SDN 1 Kejobong?

Narasumber : Yang mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik di SD Negeri 1


Kejobong adalah semua warga sekolah, kepala sekolah sebagai penanggung jawabnya,
kemudian guru dan juga karyawan di SD Negeri 1 Kejobong juga ikut terlibat
langsung dalam pelayanan khusus bagi peserta didik.

3. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan layanan Perpustakaan di SDN 1


Kejobong?

28
Narasumber : Manajemen layanan perpustakaan di SD Negeri 1 Kejobong cukup baik
dengan gedung perpustakaan yang representative, berisi koleksi buku-buku yang
jumlahnya ribuan mulai dari buku pelajaran, buku sains, buku cerita, ensiklopedia,
kamus, maupun buku-buku bacaan yang lain. Perpustakaan SD Negeri 1 Kejobong
letaknya di dalam hampir ke belakang dengan tempat yang sejuk dan nyaman.
Manajemennya, sebagai penanggung jawabnya tentunya adalah kepala sekolah, Ibu
Mutingah S.Pd. yang memiliki kemampuan dalam hal manajerial yang sangat bagus.
Kemudian ada tenaga khusus untuk mengelola perpustakaan atau seorang pustakawan,
1 orang laki-laki bernama Pak Popi Eka Yudha S1 dari perpustakaan. Jadi cocok yang
untuk mengelola perpustakaan di SDN 1 Kejobong.

4. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus layanan UKS di SDN 1


Kejobong?

Narasumber : Manajemen layanan khusus UKS di SDN 1 Kejobong penanggung


jawabnya adalah kepala sekolah. Kemudian pelaksana di lapangan diserahkan kepada
guru PJOK yaitu ada 2 orang karena semua kelas di SD ini paralel, semuanya ada 2
kelas dari kelas 1 sampai kelas 6. Dua orang guru PJOK ada yang mengampu kelas
tinggi dan ada yang mengampu kelas rendah, diberi kepercayaan untuk bertanggung
jawab di bidang pelayanan UKS di SDN 1 Kejobong. Layanan UKS di SDN 1
Kejobong belum memiliki ruangan khusus tetapi manfaatkan sebuah ruang kelas yang
tidak terpakai untuk menjadi sebuah ruang UKS. Ruang UKS ini lengkap isinya,
mulai dari tempat tidur yang berstandar ada peralatan obat-obatan dan lain-lain.

5. Pewawancara : Bagaimana manajemen layanan khusus tempat ibadah di SDN 1


Kejobong?

Narasumber : SDN 1 Kecobong memiliki Mushola yang cukup luas, letaknya di


samping lapangan upacara. Sebagai penanggung jawab adalah kepala sekolah,
kemudian untuk kepengurusan di tempat ibadah diserahkan kepada guru Pendidikan
Agama Islam, karena di sekolah ini semuanya 100% beragama Islam. Guru agama
ada dua orang tenaga Wiyata Bakti yaitu Pak Fandi dan Bu Ana dengan kinerja sudah
dibilang cukup bagus. Guru agama sebelumnya yang PNS baru saja purna atau
pensiun. Sebelum pandemi diadakan kegiatan rutin keagamaan seperti TPQ setiap

29
pagi sebelum masuk yang melibatkan guru ngaji, senantiasa merayakannya atau
mengisi perayaan hari-hari besar keagamaan dengan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat. Kemudian untuk lomba-lomba di tingkat kecamatan maupun di tingkat
kabupaten SDN 1 Kejobong sering menerima piala dan kejuaraan. Kegiatan rutin
yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, sampai peserta didik pada saat sebelum
pandemi yaitu salat berjamaah yaitu biasanya pada saat dzuhur. Layanan tempat
ibadah di SDN 1 Kejobong memiliki susunan kepanitiaan atau kepengurusan yang
jelas yang sudah dibentuk oleh sekolah.

6. Pewawancara : Bagaimanakah manajemen layanan khusus kantin di SDN 1 Kejobong?

Narasumber : Untuk manajemen layanan khusus kantin di SD Negeri 1 Kejobong,


sekolah menyediakan tempat khusus untuk para pedagang yaitu ruang kelas di
belakang atau ruangan yang kosong yang tidak terpakai sebagai kantin, sehingga
anak-anak tidak berhamburan keluar lingkungan sekolah pada saat istirahat. Untuk
pedagang diambil dari wali siswa dan warga di sekitar sekolah, kebersihan dan
kesehatan makanan juga senantiasa dipantau oleh kepala sekolah.

7. Pewawancara : Bagaimana cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus pada


peserta didik secara keseluruhan?

Narasumber : Cara sekolah merealisasikan pelayanan layanan khusus pada peserta


didik secara keseluruhan, manajerialnya atau Ibu Kepala Sekolah cukup berkompeten
dalam memilih program layanan khusus di sekolah kami dengan cara membuat
kepengurusan yang melibatkan kepala sekolah, dewan guru, dan karyawan di SD
Negeri 1 Kejobong. Kemudian dari kepengurusan itu dibuat perencanaan dan
melibatkan seluruh warga sekolah, sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar
dan kegiatan pelayanan khusus ini bisa mendukung atau menunjang kegiatan belajar
mengajar yang ada di SD Negeri 1 Kejobong dengan dipantau langsung tentunya oleh
Kepala Sekolah.

30
8. Pewawancara : Apa saja masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di
SDN 1 Kejobong?

Narasumber : Masalah yang terjadi dalam manajemen layanan khusus di SD Negeri 1


Kejobong contohnya kurangnya sarana dan prasarana misalnya dalam layanan di
bidang UKS belum memiliki ruang khusus tetapi menyulap ruangan kosong sebagai
ruang UKS, kemudian ekstra kurikuler juga belum memiliki seperti ruang kesenian
atau Gedung Kesenian tetapi menggunakan kelas yang tidak terpakai atau yang
kosong sebagai ruangan ekstrakurikuler. Di samping itu juga kurangnya tenaga
profesional misalnya pada layanan bimbingan dan konseling SD Negeri 1 Kejobong
tidak mempunyai guru BK khusus tetapi mengambil dari guru kelas

9. Pewawancara : Bagaimanakah cara mengatasi permasalahan dalam manajemen


layanan khusus di SDN 1 Kejobong?

Narasumber : Cara mengatasi permasalahan dalam manajemen layanan khusus di SD


Negeri 1 Kejobong karena masalah-masalah kurangnya sarana prasarana, kurangnya
tenaga profesional, SDN 1 Kejobong mempunyai solusinya seperti UKS
menggunakan ruang kelas yang tidak terpakai, kemudian guru kelas sekaligus sebagai
guru BK yang menangani permasalahan permasalahan peserta didik seperti kenakalan
prestasi belajar yang kurang atau masalah-masalah yang lainnya. Masalah-masalah
yang terjadi masih bisa diatasi dengan baik di SDN 1 Kejobong.

10. Pewawancara : Selama pandemi, apakah manajemen layanan khusus yang ada di SDN
1 Kejobong ini berjalan dengan baik?

Narasumber : Selama pandemi manajemen layanan khusus yang ada di SDN 1


Kejobong berjalan dengan cukup lancar namun kurang maksimal. Karena pada saat
pandemi peserta didik belajar masih daring, maka pemanfaatan sarana dan prasarana
pada layanan khusus seperti perpustakaan, UKS, tempat ibadah, dan lain-lain tidak
dimanfaatkan dengan maksimal artinya tidak terpakai selama pandemi ini. Kalau saya

31
menaruh perhatiannya pada kantin yang pedagangnya adalah orang sekitar yang biasa
mencari rezeki di sekolah dengan berjualan makanan sehat, tetapi selama pandemi ini
tidak bisa berjualan di sekolah tentunya ini juga akan berimbas pada kegiatan
ekonomi mereka.

Kesimpulan :

SDN 1 Kejobong merupakan SD dengan jumlah siswa terbanyak di kecamatan


Kejobong. Jenis layanan khusus peserta didik yang tersedia di antara lain
perpustakaan, UKS, tempat ibadah, kantin, koperasi sekolah, layanan bimbingan dan
konseling atau BK, dan ada juga pelayanan khusus ekstrakurikuler. Yang
mengkoordinir pelayanan khusus peserta didik di SD Negeri 1 Kejobong adalah
semua warga sekolah, kepala sekolah sebagai penanggung jawabnya, kemudian guru
dan juga karyawan ikut terlibat langsung dalam pelayanan khusus bagi peserta didik.
Manajemen layanan perpustakaan di SD Negeri 1 Kejobong cukup baik dengan
gedung perpustakaan yang representative. Sebagai penanggung jawab adalah kepala
sekolah dan ada tenaga khusus seorang pustakawan S1 dari perpustakaan. Untuk
layanan UKS, sebagai penanggung jawab adalah kepala sekolah dan pelaksana di
lapangan diserahkan kepada guru PJOK. Layanan UKS di SDN 1 Kejobong belum
memiliki ruangan khusus tetapi manfaatkan sebuah ruang kelas yang tidak terpakai
untuk menjadi sebuah ruang UKS dan lengkap isinya. SDN 1 Kejobong memiliki
Mushola yang cukup luas. Sebagai penanggung jawab adalah kepala sekolah,
kemudian untuk kepengurusan diserahkan kepada guru PAI, dan memiliki susunan
kepengurusan yang jelas. Manajemen layanan khusus kantin, sekolah menyediakan
tempat khusus untuk para pedagang yaitu ruang kelas di belakang atau ruangan yang
kosong yang tidak terpakai sebagai kantin, pedagang diambil dari wali siswa dan
warga di sekitar sekolah, kebersihan dan kesehatan makanan juga senantiasa dipantau
oleh kepala sekolah. Cara sekolah merealisasikan pelayanan layanan khusus pada
peserta didik secara keseluruhan, Kepala Sekolah membuat kepengurusan yang
melibatkan kepala sekolah, dewan guru, dan karyawan di SD Negeri 1 Kejobong.
Kemudian dari kepengurusan itu dibuat perencanaan dan melibatkan seluruh warga
sekolah, sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar. Masalah yang terjadi dalam
manajemen layanan khusus di SD Negeri 1 Kejobong contohnya kurangnya sarana
dan prasarana serta kurangnya tenaga profesional. Masalah-masalah yang terjadi
masih bisa diatasi dengan baik di SDN 1 Kejobong. contohnya kurangnya sarana dan
prasarana misalnya dalam layanan di bidang UKS belum memiliki ruang khusus
tetapi menyulap ruangan kosong sebagai ruang UKS. Selama pandemi manajemen

32
layanan khusus yang ada di SDN 1 Kejobong berjalan dengan cukup lancar namun
kurang maksimal. Karena pada saat pandemi peserta didik belajar masih daring, maka
pemanfaatan sarana dan prasarana pada layanan khusus seperti perpustakaan, UKS,
tempat ibadah, dan lain-lain tidak dimanfaatkan dengan maksimal artinya tidak
terpakai selama pandemi.

 Hasil Observasi

Dari hasil data wawancara dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan


khusus di Sekolah Dasar sudah berjalan dengan baik. Jenis-jenis layanan
khusus yang tersedia di sekolah dasar rata-rata yaitu layanan BK, layanan
UKS, layanan Perpustakaan dan layanan kafetaria. Layanan BK di sekolah
berfungsi untuk membantu dan memenuhi kebutuhan peserta didik akan
pengelolaan mental dan pemeliharaan terhadap kondisi fisik peserta didik.
Rata-rata disekolah dasar pelayanan khusus BK dilakukan oleh guru kelas
masing-masing. Layanan UKS sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu
peserta didik yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan.
Rata-rata disekolah dasar pelayanan UKS terlaksana dengan baik. Layanan
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi
pemakainya, baik itu siswa, guru maupun karyawan dari sekolah tersebut.
Rata-rata layanan perpustakaan di sekolah dasar teratur baik dan terorganisir.
Layanan kafetaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan
oleh peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah
sesuai dengan daya jangkau peserta didik. Layanan kafetaria di sekolah dasar
rata-rata pelayanannya sangat baik karena sudah menyediakan makanan dan
minuman untuk para siswa dan staf sekolah yang terjamin kebersihannya dan
cukup mengandung gizi. Dengan adanya kafetaria disekolah siswa tidak akan
keluar dari kompleks sekolah selama waktu istirahat (membeli makanan dari
sekolah lain).

Cara sekolah merealisasikan pelayanan khusus pada peserta didik secara


keseluruhan yaitu dengan mensosialisasikan pada peserta didik dan orang tua,
pengelolaan pelayanan khusus dengan baik, menganalisis kebutuhan tiap-tiap
peserta didik serta mencantumkan beberapa layanan khusus di sekolah pada
program kerja sekolah saat taun ajaran baru.

Permasalahan manajemen layanan khusus yang sering terjadi di sekolah dasar


yaitu kebanyakan sering terjadi kekurangan sarana dan prasarana. Cara
mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan melengkapi sarana dan

33
prasarana yang kurang. Permasalahan yang kedua yaitu belum adanya pegawai
khusus dalam pelayanan khusus seperti belum ada pegawai khusus dalam
pelayanan perpustakaan dan pelayanan BK. Yang sering terjadi pelayanan BK
dilakukan oleh guru kelas masing-masing belum ada pegawai khusus BK.
Cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menambah pegawai
khusus untuk mengelolanya sehingga layanan khusus ini menjadi sesuatu yang
menarik bagi para siswa. Permasalahan yang ketiga yaitu peserta didik kurang
berminat dalam layanan khusus seperti kurang berminat masuk ruang
perpustakaan untuk membaca buku atau mencari referensi untuk pembelajaran.
Serta dalam layanan BK kebanyakan peserta didik kurang untuk
menyampaiakan kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi. Cara mengatasi
permasalahan tersebut yaitu dengan mengatur pengelolaan perpustakaan
dengan baik dan menarik agar siswa berminat dalam layanan perpustakaan.
Serta dalam layanan BK hendaknya pegawai khusus BK bisa melakukan
pendekatan kepada siswa agar siswa mau menyampaikan masalah yang
dihadapinya.

Selama masa pandemi manajemen layanan khusus di sekolah dasar


kebanyakan berjalan dengan baik. Sekolah mengadakan piket untuk guru.
Guru yang datang kesekolah akan mengecek kondisi layanan khusus yang
terdapat di sekolah seperti UKS, Perpustakaan dan Laboratorium. Pelayanan
khusus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan
mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Layanan BK saat
pandemi dilaksanakan secara daring. Layanan perpustakaan, kafetaria, dan
UKS di sekolah dasar dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Layanan tersebut selama pandemi hanya digunakan oleh guru/karyawan
sekolah karena kebanyakan siswa belajar secara offline jadi tidak bisa
langsung ke sekolah. Ada juga sekolah dasar yang menutup layanan tersebut
karena ketidakefektifan pelayanan khusus jika dilaksanakan.

34
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno management, yang memiliki artis
untuk melaksanakan dan mengatur. Manajemen juga berarti melakukan tindakan
menggerakkan sekelompok orang atau fasilitas dalam segala usaha untuk mencapai tujuan
(The Liang Gie, sebagaiman dikutipImron, 1985).

Kurikulum, dana (keuangan), sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana dan lingkungan
pendidikan.Diantaranya meliputi: manajemen layanan bimbingan konseling. layanan
perpustakaan sekolah, layanan kesehatan, layanan asrama, dan mamnajemen layanan
kafetaria/kantin sekolah.

Tujuan Kusmintardjo (1992:4), pelayanan atau pelayanan bantuan di sekolah dengan


maksud untuk pelaksanaan pengajaran dalam rangka tujuan pendidikan di sekolah, Pelayanan
yang dilakukan tiadak lain untuk memberikan kepuasan bagi pengguna jasa, karena hal itu
akan dibutuhkan oleh setiap layanan.

4.2 Saran

a) Kepada kepala sekolah


agar lebih meningkatkan Manajemen Layanan Khusus, dengan Tujuan tercapainya
Kualitas para peserta didik yang baik, cerdas, dan berkualitas.
b) Kepada guru
agar berperan dan turut serta mengawasi Layanan Khusus di Sekolah dengan baik.
c) Kepada para peserta didik
agar turut aktif berperan dalam memanfaatkan dan menjaga sebaik- baiknya, Layanan
Khusus disekolah seperti Perpustakaan, Laboratorium, Kantin, dan lain- lain.

35
DAFTAR PUSTAKA

Kusmuntardjo.1992. Manajemen Layanan Khusus di Sekolah (Jilid 1). Departemen


Pendidikan dan kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan malang proyek
operasi dan perawatan Fasilitas. Malang.
Kusmintardjo. 1992/1993. Pengelolaan Layanan Khusus di Sekolah (Jilid II). Malang:
Proyek OPF IKIP.
Putra, A. (2016). Layanan khusus peserta didik (kesiswaan). El-Idare: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 2(2), 1-15.
Rahmawati, E. I., & Soetopo, H. (2015). Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 24(6), 571-577.
Anggari, D. W. (2017). Manajemen Layanan Khusus Kantin Sekolah Di Smp Negeri 11
Surabaya (Studi Kasus). Inspirasi Manajemen Pendidikan, 5(1).

36
LAMPIRAN

Lampiran 1
 Audio Hasil Wawancara Guru Kelas SDN 1 Kejobong
https://drive.google.com/folderview?id=17Kpu9Muubk1R0O61Eos8QtDIPy0ghaQR

Lampiran 2
 Foto Wawancara dengan Kepala Sekolah Di SDN 2 Kalipucangkulon Welahan
Jepara

Lampiran 3
 Foto Wawancara dengan Guru Kelas di SDN 1 Bangunrejo

37
Lampiran 4
 Foto Wawancara dengan Guru Kelas di SDN Masehi Waimadaka

Lampiran 5
 Foto Wawancara dengan Guru Kelas di SDN 1 KEDUNGSARI

Lampiran 6
 Foto Wawancara dengan Guru Kelas SDN 1 Kejobong

38

Anda mungkin juga menyukai