Anda di halaman 1dari 25

SUPERVISI MANAJERIAL, SUPERVISI AKADEMIK DAN SUPERVISI KLINIS

(Studi Kasus di SMP Islam Ar-rahmah Suruh)

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Supervisi Pendidikan dengan Dosen Pengampu Ibu
Dr. Tri Suminar, M.Pd.

Oleh:

Audy Rifdah Widyastuti 0102521041

Dona Muhammad Syukur 0102521045

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022

1
Kata Pengantar

Atas berkat dan rahmat Allah SWT, yang Maha Kuasa, laporan penulisan ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Perancangan dan penulisan laporan merupakan salah
satu tugas pada mata kuliah Supervisi Pendidikan Prodi Administrasi Pendidikan Program
Pascasarjana UNNES. Adapun penulisan laporan ini membahas tentang supervise akademik dan
supervisi klinis di SMP Islam Ar-rahmah Suruh. Penulis berharap agar karya perancangan ini dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan umum, terutama untuk kepentingan akademis. Penulis
menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan dunia kreatif periklanan akan terus berkembang dan
memunculkan inovasi-inovasi yang Iebih baru setiap harinya, sehingga harap dimaklumi apabila
terdapat banyak kekurangan dalam laporan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini
tidaklah sempurna. Untuk itu penulis memohon maaf sekiranya terdapat kesalahan pada penulisan
laporan ini dan dengan lapang dada penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan dukungannya
sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari dalam
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini, banyak mendapat bantuan baik secara materil maupun
spirituil dari berbagai macam pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat di SMP Islam Ar-rahmah Suruh.

Semarang, 11 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar.............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 4
B. Tujuan Kegiatan ................................................................................................................................ 5
C. Manfaat Kegiatan .............................................................................................................................. 5
D. Gambaran Umum SMP Islam Ar-rahmah Suruh ............................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 7
A. Implementasi Supervisi Manajerial ................................................................................................. 7
1. Pengertian dan Sasaran Supervisi Manajerial............................................................................... 7
2. Fungsi Supervisi Manajerial .......................................................................................................... 8
3. Prosedur Pelaksanaan Supervisi Manajerial ................................................................................. 8
B. Implementasi Supervisi Akademik ................................................................................................ 10
1. Perencanaan Supervisi Akademik ............................................................................................... 10
2. Pelaksanaan Supervisi Akademik ................................................................................................ 11
3. Evaluasi Supervisi Akademik ....................................................................................................... 12
4. Tindak Lanjut Supervisi Akademik .............................................................................................. 14
C. Implementasi Supervisi Klinis ........................................................................................................ 15
1. Pengertian dan Tujuan Supervisi Klinis ....................................................................................... 15
2. Prosedur Pelaksanaan Supervisi Klinis ........................................................................................ 16
BAB III .......................................................................................................................................................... 20
Kesimpulan.................................................................................................................................................. 20
Daftar Pustaka............................................................................................................................................. 21
Daftar Tabel ................................................................................................................................................ 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Supandi (1986:252), menyatakan bahwa ada dua hal yang mendasari pentingnya
supervisi dalam proses pendidikan. Pertama, Perkembangan kurikulum merupakan gejala
kemajuan pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur
maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang
terus-menerus dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru senantiasa
harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan
kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya
berjalan mulus. Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang
diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang
tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan dan
bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai. Dengan demikian, guru dan Kepala
Sekolah yang melaksanakan kebijakan pendidikan di tingkat paling mendasar memerlukan
bantuan-bantuan khusus dalam memenuhi tuntutan pengembangan pendidikan, khususnya
pengembangan kurikulum.
Kedua, Pengembangan personel, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya
yang terus-menerus dalam suatu organisasi. Pengembangan personal dapat dilaksanakan
secara formal dan informal. Pengembangan formal menjadi tanggung jawab lembaga yang
bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan sejenisnya. Sedangkan
pengembangan informal merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dan dilaksanakan secara
mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya, melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan
ilmiah, percobaan suatu metode mengajar, dan lain sebagainya.
Kegiatan supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal tersebut
karena proses belajar-mengajar yang dilaksakan guru merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

4
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Oleh karena kegiatan supervisi dipandang perlu untuk memperbaiki kinerja guru
dalam proses pembelajaran.

B. Tujuan Kegiatan

1. Guna mengetahui pelaksanaan supervise manajerial di SMP Islam Ar-rahmah Suruh


2. Guna mengetahui pelaksanaan supervisi akademik di SMP Islam Ar-rahmah Suruh.
3. Guna mengetahui pelaksanaan supervisi klinis di SMP Islam Ar-Rahmah Suruh.

C. Manfaat Kegiatan

1. Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan


2. Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yan terkait dengan
pendidikan
3. Sebagai kegiatan dalam hal memimpin dan membimbing.

D. Gambaran Umum SMP Islam Ar-rahmah Suruh

SMP Islam Ar – Rahmah Suruh berdiri pada tanggal 02 Agustus 2015 dengan nama
Sekolah Menehan Pertama (SMP) Islam Ar – Rahmah Suruh dengan SK Pendirian Nomor
136//UUK.3/1968 yang terdapat tiga angkatan yaitu; 2016/2017, 2017/2018, 2019/2020. SMP
Islam Ar-rahmah Suruh adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di Suruh,
Kec. Suruh, Kab. Semarang, Jawa Tengah. Dalam menjalankan kegiatannya, SMP ISLAM
AR-RAHMAH SURUH berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SMP Islam Ar-rahmah Suruh beralamat di Jl. Wetanjaro, Suruh, Kec. Suruh, Kab. Semarang,
Jawa Tengah, dengan kode pos 50776. SMP Islam Ar-rahmah Suruh memiliki akreditasi B,
berdasarkan sertifikat 047/BANSM-JTG/SK/XII/2018.
Visi SMP Islam Ar-rahmah Suruh yaitu “Menciptakan generasi unggul, cerdas, kreatif,
mandiri dan bertaqwa kepada Allah SWT, yang menjadikan Al – Qur’an sebagai pedoman
hidupnya”. Dengan Misi; 1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dalam membaca,
menghafal, memahami, mengamalkan, serta melestarikan Al –Qur’an 2) Menyelenggarakan

5
pembenaan pribadi Qur’an secara intensif. 3) Mengembangkan minat pada bidang agrobisnis
4) Memupuk jiwa kewirausahaan 5) Mengembangkan kemampuan beradaptasi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Implementasi Supervisi Manajerial

1. Pengertian dan Sasaran Supervisi Manajerial

Supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek


pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas
sekolah yang mencakup; perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian,, pengembangan
kompetensi SDM kependidikan dan sumberdaya lainnya, Sasaran supervisi manajerial
adalah pengelolaan aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai
pendukung terlaksananya pembelajaran.
Sasaran supervisi manajerial yang ditemukan sesuai dengan pendapat Sudrajat (2015:
21) bahwa “sasaran supervisi manajerial adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah
lainnya dalam mengelola administrasi pendidikan. Hal ini berdasarkan dengan pernyataan
pengawas SMP Islam Ar-rahmah Suruh bahwa sasaran supervisi Manajemen Berbasis
Sekolah selain 9 Standar Nasional Pendidikan, sasaran supervisi adalah Kepala SMP Islam
Ar-rahmah Suruh selaku manajer sekolah tersebut”. Kepala sekolah akan diwawancarai
tim pengawas terkait dengan 8 Standar Nasional Pendidikan dan 1 standar internal sekolah
yang tercapai, inovasinya dalam memimpin sekolah dan capaian lima substansi manajemen
pendidikan yang meliputi manajemen peserta didik, manajemen sumber daya manusia,
manajemen kurikulum, manajemen sarana dan prasarana, dan manajemen keuangan
sekolah sesuai dengan prinsip manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling) melewati penanggung jawab 9 standar yang diserahi tanggung jawab oleh
Kepala Sekolah.
Selain itu Kepala Sekolah akan dinilai kinerjanya dengan dilaksanakannya Penilaian
Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) yang dilakukan setiap tahun dua kali, diawal tahun dan di
akhir tahun. Penilaian ini dilakukan oleh pengawas bersama tim penilai yang
beranggotakan 14 guru termasuk Kepala Tenaga Administrasi Sekolah dan guru SMP
Islam Ar-rahmah Suruh, pengawas menilai kinerja Kepala Sekolah berlandaskan instrumen
penilaian mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007

7
tentang Standar Kepala Sekolah yang meliputi enam kompetensi, yaitu kompetensi
kepribadian dan sosial, kompetensi kepemimpinan pembelajaran, kompetensi
pengembangan sekolah, kompetensi manajemen sumber daya, kompetensi kewirausahaan,
dan kompetensi supervisi akademik.

2. Fungsi Supervisi Manajerial

Hasil temuan mengenai fungsi supervisi manajerial adalah pembinaan yang bersifat
memberikan arahan, mendukung program sekolah dan memberikan saran dari problema
yang ditemukan ketika pihak sekolah menjalankan program yang dirancang. Fungsi
tersebut dipergunakan pengawas untuk melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan
guru-guru yang bersangkutan lewat forum rapat. Pada dasarnya, supervisi manajerial
adalah usaha pemberian bantuan yang diberikan oleh pengawas kepada pendidik dan
tenaga kependidikan dalam rangka pembinaan, penilaian dan bimbingan mulai dari rencana
program, proses, sampai dengan evaluasi, hasil dan laporan kegiatan. Fungsi kedua dari
pelaksanaan supervisi manajerial oleh pengawas adalah untuk melihat kesesuaian antara
rencana, pelaksanaan, evaluasi dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang dilakukan
Kepala Sekolah untuk melaksanakan program sekolah. Secara umum, pengawas melihat
program sekolah yang diajukan, pelaksanaan kegiatan, dokumen kegiatan, dan melakukan
evaluasi kegiatan. Setelah dokumen kegiatan selesai dievaluasi oleh pengawas, maka
pengawas akan memberikan rekomendasi tindak lanjut. Rekomendasi ini digunakan
sebagai langkah untuk mengembangkan manajerial sekolah agar kedepannya mampu
memperbaiki diri.

3. Prosedur Pelaksanaan Supervisi Manajerial

Prosedur merupakan langkah-langkah kegiatan secara teknis dan saling terkait.


Prosedur seringkali dilaksanakan oleh pengawas manajerial sebagai langkah awal dalam
melakukan pengawasan sekolah. Sebab, supervisi manajerial dimaksudkan kegiatan
pengawasan yang fokusnya aspek-aspek yang berkaitan dengan manajemen sekolah
meliputi delapan Standar Nasional Pendidikan, fungsi manajemen POAC (Planning,
Organizing, Actuating, Controlling), serta 3M (Man, Money, Materials). Berdasarkan

8
temuan penelitian dapat diketahui bahwa, Pertama pengawas datang ke sekolah dengan
membawa instrumen untuk keperluan memperoleh data. Kedua, pengawas akan meminta
pihak sekolah untuk menunjukkan data dan dokumen yang terkait dengan penilaian,
misalnya penilaian atau monitoring standar proses pembelajaran, pada awal semester tim
petugas monitoring akan menelaah dokumen program sekolah yang telah diajukan kepada
pengawas, jika dokumen tersebut disetujui maka pengawas akan melakukan validasi
menggunakan aplikasi. Selain itu, untuk memperoleh data pengawas melakukan
wawancara kepada subyek sesuai dengan kepentingan penilaian dan monitoring.
Supervisi manajerial yang dilakukan oleh pengawas terbagi menjadi tiga kegiatan
yang diantaranya kegiatan pemantauan, pendampingan, dan penilaian. Ketika pengawas
datang ke sekolah untuk memonitoring dan membawa instrumen maka kemudian meminta
sekolah untuk menunjukkan dokumen yang perlu untuk dipantau serta melakukan
wawancara, maka kegiatan tersebut adalah pemantauan. Namun berbeda halnya dengan
pendampingan. Pertama, pengawas akan melakukan sosialisasi untuk masalah yang umum
terjadi di sekolah, kedua, pengawas juga melakukan pendampingan penyusunan evaluasi
diri sekolah dan rencana kegiatan anggaran sekolah dengan memecahkan masalah
bersama.Ketiga, kegiatan penilaian. Kegiatan penilaian terbagi menjadi dua jenis yakni
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) dan Penilaian Kinerja Guru (PKG). Pertama,
kegiatan PKKS. Pengawas akan melakukan pengkajian dokumen lalu mewawancarai
kepala sekolah sesuai data yang diperlukan. Kedua, kegiatan PKG. Mula-mula pengawas
akan melakukan wawancara, melakukan observasi ke kelas, dan melakukan pengamatan
selama 80 menit. Disamping dikaji dokumen yang menyertai tugas-tugasnya sebagai guru,
kegiatan yang menjadi fokus utama adalah menilai kemampuan mengajar guru dan
menguji para siswa tentang penguasaan pelajaran yang menjadi tanggung jawab guru
tersebut.Adanya kegiatan tersebut membantu pengawas memantau dan mengontrol kinerja
Kepala Sekolah, guru, staf, dan tenaga kependidikan lainnya. Setelah kegiatan dirasa cukup
oleh pengawas, maka pengawas akan memperoleh data dan melakukan dokumentasi untuk
keperluan evaluasi dan monitoring, dengan hal tersebut maka akan diperoleh rekomendasi
program kegiatan di masa yang akan datang yang menentukan kemajuan tingkat kualitas
pendidikan di SMP Islam Ar-rahmah Suruh. Lampiran PKKS ada di data tabel 1.

9
B. Implementasi Supervisi Akademik

1. Perencanaan Supervisi Akademik

Menurut Sahertian (2008:17) supervisi merupakan program yang terencana untuk


memperbaiki pengajaran kearah yang baik sudah barang tentu diperlukan perencanaan atau
program yang baik pula. Salah satu tugas dari kepala sekolah adalah merencanakan
program supervisi akademik. Agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, kepala sekolah
harus memiliki kompetensi menyusun program supervisi akademik. Mukhtar dan Iskandar
(2009: 54) menjelaskan program supervisi akademik harus disusun berdasarkan kebutuhan
nyata pengembangan profesional guru, mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi
guru dalam proses pembelajaran, serta harus menyatu dengan program pendidikan.
Dalam penyusunan program supervisi akademik oleh kepala sekolah pada SMP
Islam Ar-rahmah Suruh dilakukan setiap awal tahun ajaran. Penyusunan program dianalisa
berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesi guru dan kondisi yang ada dengan
mempedomani kalender pendidikan, jadwal kegiatan dan keadaan gurunya Penyusunan
program ini dilakukan melalui kegiatan rapat diawal tahun ajaran dengan melibatkan
seluruh personel sekolah dalam perencanaan program supervisi akademik yaitu: kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru- guru. Dengan demikian seluruh pihak ikut
berpartisipasi dalam kegiatan itu dan turut bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Kemudian pada sisi lain mereka dapat mengetahui dan memahami supervisi akademik
yang akan dilakukan sejak dini, sehingga sudah dapat mempersiapkan diri untuk
melengkapi administrasi kelas dan administrasi pembelajaran dan perangkat-perangkat
lainnya. Dengan adanya kebersamaan dalam penyusunan program ini maka semua pihak
akan dapat dihargai dan akan dapat menghilangkan kesalah pahaman antara kepala sekolah
dan guru. Untuk itu perlu disusun dan disosialisasikan program suprvisi sebagai pembinaan
awal terhadap guru-guru yaitu menyampaikan atau menjelaskan tentang pengertian, tujuan
dan manfaat dari supervisi akademik. Sebelum melaksanakan supervisi terlebih dahulu
mensosialisasikan tentang pelaksanaan supervisi, menyiapkan instrumen pelaksanaan
supervisi berupa instrumen administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
instrumen hasil supervisi akademik. Kepala sekolah kemudian melakukan supervisi

10
terhadap kelengkapan administrasi pembelajaran guru yangkan disupervisi sepernti
program tahunan, program semester, RPP, silabus dan kelengkapan mengajar lainnya.

2. Pelaksanaan Supervisi Akademik

Setelah menyusun perencanaan program suprvisi akademik, maka selanjutnya


memasuki tahap pelaksaannya. Pelaksanaan akan berjalan dengan baik apabila segala
rencana yang telah disusun sudah dipersiapkan secara baik. Arikunto (2004: 33)
mengemukakan pada pelaksanaan supervisi akademik terdapat tiga sasaran yaitu: a.
Supervisi akademik, yang menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah
akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran
pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu, b. Supervisi administrasi,
yang menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administratif yang
berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksanya pembelajaran, c. Supervisi lembaga
yang menebar atau menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang
berada pada di seantero sekolah.
Supervisi akademik di SMP SMP Islam Ar-rahmah Suruh dilaksanakan lebih dititik
beratkan pada dua aspek sasaran yaitu pada aspek supervisi akademik dan supervisi
administrasi. Supervisi akademik dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan
oleh kepala sekolah. tetapi dalam rentang satu semester, ada beberapa program supervisi
khususnya pada program penilaian kunjungan kelas yang tidak dilaksanakan sesuai dengan
jadwal kegiatan yang telah ditentukan bersama. Hal ini disebabkan karena kesibukan
kepala sekolah dengan urusan kedinasan yang tidak berada didalam lingkungan sekolah,
jadawal ujian try out yang ditentukan di pertengahan semester, juga kegiatan- kegiatan
yang bersifat mendadak dan insidentil yang tiba-tiba dilaksanakan karena begitu urgent.
Purwanto (2004:120-122), secara garis besar menggolongkan tehnik supervisi
dapat menjadi dua, yaitu tehnik perseorangan dan teknik kelompok. Yang dimaksud
dengan teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan. Beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: (a). Mengadakan kunjungan kelas (classroom
visition) yaitu kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala
sekolah) untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Tujuannya
untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar, apakah sudah memenuhi syarat-syarat

11
didaktis atau metodik yang sesuai; (b). Mengadakan kunjungan observasi (observation
visits) dimana guru-guru dari suatu sekolah sengaja ditugaskan untuk melihat/mengamati
seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran
tertentu; (c). Membimbing guruguru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau
mengatasi problema yang dialami siswa; (d). Membimbing guru-guru dalam halhal yang
berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Antara lain : 1) Menyusun program
catur wulan atau program semester; 2) Menyusun atau membuat program satuan pelajaran;
3) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas; 4) Melaksanakan teknikteknik
evaluasi pengajaran; 5) Menggunakan media dan sumber dalam proses belajarmengajar; 6)
Mengorganisasikan kegiatankegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler, study tour, dan
sebagainya. Sedangkan teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok
yang dapat dilakukan antara lain dengan (a). mengadakan pertemuan atau rapat (meetings);
(b). mengadakan diskusi kelompok (group discussions); serta (c). mengadakan
penataranpenataran (inservice-training).
Dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah SMP Islam Ar-rahmah
Suruh telah menerapkan teknik supervisi akademik dengan tepat dan benar, baik itu tehnik
individual yaitu memanggil secara langsung dengan cara diskusi serta memberikan arahan
kepada guru yang bersangkutan yang dianggap masih terdapat kelemahan dalam beberapa
hal dalam mengelola proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar guru tersebut secara
langsung melakukan perbaikan dan melengkapi apa yang kurang dalam pengelolaan
pembelajaran.

3. Evaluasi Supervisi Akademik

Pada fase evaluasi proses dan hasil supervisi akademik di SMP Islam Ar-rahmah
Suruh dalam penilaian kemampuan guru dalam pengelolaan kelas menunjukkan hasil yang
memuaskan. Hampir semua guru mampu mengelola kelas dengan baik. Selama kegiatan
supervisi berlangsung ditemukan sejumlah kendala dan pendukung. Hal ini sesuai dengan
yang telah disampaikan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan. Penulis lakukan dapat
diketahui bahwa kendala supervisi pendidikan yang sangat umum terjadi di lapangan
adalah kurangnya motivasi dari para guru ketika mendapat supervisi. Hal tersebut terjadi

12
dikarenakan adanya anggapan yang telah melekat dalam diri guru bahwa supervisi
hanyalah kegiatan yang semata-mata untuk mencari-cari kesalahan.
Kendala atau hambatan yang terjadi pada proses supervisi akademik di Islam Ar-
rahmah Suruh diantaranya adalah ada beberapa guru yang berhalangan hadir pada waktu
pelaksanaan supervisi akademik meskipun telah dijadwalkan sebelumnya, sehingga kepala
sekolah harus mengganti waktu yang lain untuk melakukan supervisi. hal ini tentu saja
mengganggu jadwal proses supervisi selanjutnya. Hambatan lainnya adalah adanya guru
yang gugup ketika dilakukan supervisi oleh kepala sekolah, adanya guru yang belum siap
untuk disupervisi, kesibukan kepala sekolah terlihat dengan tugas-tugas rutin sehari-hari,
dan masih adanya guru yang kurang termotivasi dalam tehnik mengajar. Selain beberapa
factor penghambat yang ditemui dalam kegiatan supervisi, kita juga akan menemui
beberapa faktor pendukung.
Adapun factor- factor yang mnndukung kelancaran pelaksanaan supervisi
akademik antara lain adalah adanya program supervisi yang telah disusun, motivasi dan
keinginan dari guru untuk mengetahui kesalahan dan terus memperbaiki diri, kesadaran
kepala sekolah akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai supervisor, sikap saling
keterbukaan dan kerjasama yang baik antar warga sekolah. Faktor yang menghambat dan
mendukung tersebut di atas merupakan yang dapat mempengaruhi kinerja di sekolah. maka
perlu adanya upaya pemberian bantuan atau bimbingan kearah supervisi akademik yang
lebih baik sehingga setiap guru bemasalah perlu dibina agar masalahnya terselesaikan dan
dapat kembali melaksanakan tugas dengan baik. Sedangkan guru-guru yang sudah baik
dalam proses belajar dan mengajarnya dapat menularkan pengetahuan dan kemampuan
yang baik itu kepada sesama rekan sejawat yang lainnya sehingga kinerja sekolah secara
keseluruhan akan berjalan dan berhasil dengan baik. Jadi peranan supervisi akademik
kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme dan kinerja para guru di sekolah
sangat besar karena supervisi dapat meningkatkan etos kerja dan motivasi kerja para guru
disekolah.

13
4. Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Tindak lanjut dari hasil kegiatan supervisi akademik adalah bagian terakhir dari
kegiatan pengawasan proses pembelajaran. Prasojo dan Sudiyono (2011:123) menyatakan
bahwa hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar dapat memberikan dampak yang nyata
untuk meningkatkan profesionalisme guru. Tindak lanjut tersebut berupa penguatan dan
penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat
mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar, dan guru diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran lebih lanjut. Dalam kegiatan tindak
lanjut ini sangat diharapkan terjadi perubahan perilaku yang positif seorang guru yang
pernah di supervisi. Perubahan- perubahan itu akan membawa seornag guru menjadi
professional dalam mengajar sehingga mutu pendidikan akan meningkat.
Adapun cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik menurut
Prasojo dan Sudiyono (2011: 123-124), adalah sebagai berikut: a. Me-review rangkuman
hasil penelitian. b. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar
pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang terhadap
pengetahuan, keterampilan, dan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan. c. Apabila
ternyata memang tujuannya belum tercapai, maka mulailah merancang kembali program
supervisi akademik guru untuk masa berikutnya. d. Membuat rencana aksi supervisi
akademik berikutnya. e. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa
berikutnya. Lebih lanjut Prasojo dan Sudiyono (2011: 125), mengemukakan ada lima
langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi akademik, yaitu: 1) Menciptakan
hubunganhubungan yang harmonis, 2) Analisis kebutuhan, 3) Mengembangkan stategi dan
media, 4) Menilai, dan 5) Revisi.
Implementasi Supervisi Akademik di SMP Islam Ar-rahmah Suruh melakukan
tindak lanjut hasil supervisi akademik dengan cara: a) meninjau kembali rangkuman hasil
supervisi; b) melakukan revisi pada beberapa program supervisi demi perbaikan dimasa
yang selanjutnya c) melakukan pembinaan tehadap guru baik secara individual maupun
kelompok. Langkah-langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi akademik
pada intinya yaitu menciptakan hubungan yang harmonis, analisis hal yang dibutuhkan
guru, mengembangkan strategi dan media pembelajaran, menilai kemampuan guru dan
merevisi program hasil supervisi. Karena tujuan dari kegiatan tindak lanjut ini adalah agar

14
guru menyadari kelemahan atau kekurangannya dalam proses pembelajaran, sehingga para
guru berusaha memperbaikinya melalui pembinaan atau kegiatan keprofesian seperti
pelatihan, seminar, MGMP, dan lainlainnya. Kepala SMP Islam Ar-rahmah Suruh
memiliki beberapa strategi tindak lanjut dan langkah pembinaan terhadap hasil supervisi
akademik yang terjadi di SMP Islam Ar rahmah Suruh.
Terhadap guru-guru yang belum memenuhi standar kualifikasi pembelajaran
kepala sekolah diantaranya mengadakan beberapa workshop kegiatan pembelajaran
disekolah, mewajibkan setiap guru mata pelajaran mengikuti kegiatan musyawarah guru
mata pelajaran (MGMP) di kelompok bidang studinya masing-masing, mengirim beberapa
guru untuk mengikuti pelatihan dan penataran. Terhadap guru-guru yang memiliki
kualifikasi baik dalam proses pembelajaran diberikan beberapa penghargaan diantaranya
dengan menjadi supervisor atau guru penilai ditahun berikutnya. Setiap tahunnya juga
diberikan piagam penghargaan kepada guruguru terbaik ini secara tertulis. Hal ini
dimaksudkan untuk merangsang motivasi guru dalam memperbaiki kinerja dan
profesionalismenya sebagai guru.
Kepala sekolah juga memeberikan kesempatan kepada guru-guru ini untuk menjadi
tutor dan guru pembimbing rekan sejawatnya dalam proses bimbingan perbaikan
kemampuan mengajar guru sehingga rasa kekeluargaan dapat terjaga diantara guru, kepala
sekolah dan teman sejawatnya sehingga lingkungan sekolah yang kondusif pun akan dapat
tercipta dengan baik. Dengan demikian, dalam kegiatan tindak lanjut hasil supervisi dapat
disimpulkan bahwa sasaran utamanya adalah kegiatan belajar mengajar. Selain itu analisis
dan catatan supervisor dapat dimanfaatkan untuk perkembangan keterampilan mengajar
guru atau tenaga lainnya setidaktidaknya dapat mengurangi kendala-kendala yang muncul
atau mungkin akan muncul.

C. Implementasi Supervisi Klinis

1. Pengertian dan Tujuan Supervisi Klinis

Supervisi klinis merupakan suatu kerangka pengembangan dan praktik. Sehingga


ditemukan bagaimana cara mengajar yang efektif dan bermakna, menjadikan peserta didik
termotivasi dalam belajar, penggunaan model-model belajar, strategi, pendekatan, teknik,

15
dan keterampilan mengajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran, dan
pengelolaan kelas yang baik. dapat disebutkan bahwa proses-proses dari supervisi klinis
konsisten dengan pendekatan kemanusiaan dalam meningkatkan kualitas mengajar guru.
Acheson & Gall dalam Sagala (2010) menyatakan tujuan supervisi klinis, meliputi
(1) pembelajaran yang efektif dengan menyediakan umpan balik, (2) dapat memecahkan
permasalahan, (3) membantu guru mengembangkan kemampuan dan strategi pengajaran,
(4) mengevaluasi guru, dan (5) membantu guru berperilaku baik sebagai upaya
pengembangan profesional guru. Sagala (2012) menegaskan tujuan khusus supervisi klinis
ialah (1) menyediakan suatu balikan yang objektif terhadap kegiatan guru yang baru
dilaksanakan; (2) mendiagnosis, membantu memecahkan masalah pembelajaran; (3)
membantu guru dalam mengembangkan kompetensi dan keterampilannya dalam
menggunakan strategi dan metode pembelajaran; (4) sebagai dasar dalam menilai guru
pada kemajuan pendidikan, promosi, dan jabatan mereka; (5) membantu guru dalam
mengembangkan sikap positif terhadap pengembangan diri; (6) perhatian utama pada
kebutuhan guru dalam pembelajaran.

2. Prosedur Pelaksanaan Supervisi Klinis

a. Perencanaan Supervisi Klinis


Kepala sekolah menyampaikan, perencanaan supervisi klinis di SMP Islam Ar
rahmah Suruh dimulai dari melihat kinerja guru dalam satu semester, atau juga dari
laporan beberapa pihak mengenai kinerja guru dalam mengajar. Untuk kemudian guru
dan kepala sekolah mengadakan pertemuan dalam rangka perencanaan supervisi. Dalam
pertemuan tersebut, kepala sekolah menyampaikan bahwa sang guru akan disupervisi.
Sebelumnya, kepala sekolah menciptakan suasana yang nyaman bagi guru. Dengan
berbicara secara ramah, diselingi guyonan sehingga guru merasa rileks dan tidak tegang.
Selain itu, kepala sekolah juga mengajak guru untuk menyiapkan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses supervisi. Dalam pertemuan tersebut,
guru dan kepala sekolah juga menentukan tempat dan waktu dilaksankannya supervisi.
Oleh sebab itu, penulis menyimpulkan bahwa proses perencanaan supervisi klinis di
SMP Islam Ar rahmah Suruh sudah berjalan cukup baik.

16
Sesuai dengan pendapat dari Pidarta yang menyatakan dalam perencanaan
supervisi klinis, hala-hal yang perlu diperhatikan meliputi; menciptakan hubungan yang
akrab, menciptakan hubungan kerja yang harmonis, kerjasama dan pembicaraan
mengarah pada kelemahan guru yang akan diperbaiki dalam proses supervisi,
menentukan waktu pelaksanaan supervisi.
Perencanaan supervisi klinis di SMP Islam Ar rahmah Suruh juga sesuai dengan
pernyataan Makawimbang yang mengatakan bahwa hasil dari perencanaan merupakan
kesepakatan dari supervisor dan guru. Namun, ada beberapa aspek yang tidak sesuai
dalam proses perencanaannya seperti dikutip dari Pidarta yang mengatakan salah satu
aspek yang perlu dilakukan dalam perencanaan adalah mendalami kondisi guru. Dalam
pelaksaaan perencanaan supervisi klinis di Islam Ar rahmah Suruh, kepala sekolah
sebagai supervisor, tidak mendalami kondisi dari guru. Tetapi lebih fokus pada
kekurangan yang dimiliki guru. Selain itu, supervisor juga tidak membuat hipotesis awal
dari kelemahan guru.

b. Pelaksanaan Supervisi Klinis


Proses supervisi klinis adalah pelaksanaan supervisi atau observasi pengajaran.
Makawimbang menyatakan tahap pelaksanaan supervisi atau observasi pengajaran
harus dilaksanakan secara sistematis dan objektif. Perhatian observasi ditujukan pada
guru dalam bertindak dan kegiatan-kegiatan kelas sebagai hasil tindakan guru. Menurut
Made Pidarta, ada langkah-langkah yang dilakukan dalam proses supervisi; persiapan,
guru dan supervisor memasuki ruangan, sikap supervisor, cara mengamati, memasang
tape atau video, dan mengakhiri supervisi.
Dari observasi dan yang disampaikan oleh kepala sekolah, pelaksanaan supervisi
yang dilakukan di SMP Islam Ar rahmah Suruh, supervisor yang melakukan supervisi,
bukan hanya dari kepala sekolah, namun, juga dibantu dari pengawas dari kabupaten.
Penyiapan instrumen, aspek, dan cara mengobservasinya sudah disiapkan terlebih
dahulu oleh supervisor. Setelah itu, guru dan supervisor memasuki ruang kelas.
Supervisor duduk di pojok belakang sambil memperhatikan cara guru mengajar.
Supervisor juga menulis catatan yang menjadi koreksi dari kelemahan guru ketika
mengajar.

17
Dari pemaparan di atas, penulis pelaksanaan observasi atau supervisi sudah
berjalan cukup baik. Sesuai dengan pendapat Daresh yang mengungkapkan bahwa ada
dua aspek yang harus diputuskan dan dilaksanakan oleh supervisor sebelum dan selama
melaksanakan observasi mengajar, yaitu menentukan aspek yang diobservsi dan
bagaimana cara mengobservasinya. Dalam pelaksanaan observasi di SMP Islam Ar
rahmah Suruh, sebelum pelaksanaan observasi, supervisor menyiapkan terlebih dahulu
instrumen yang digunakan untuk observasi. Selain itu, dalam pelaksanaan observasi,
supervisor mengamati proses pembelajaran, dan mencatat kekurangan dari guru. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Pidarta, mengenai langkah dalam pelaksanaan yang meliputi;
persiapan, guru dan supervisor memasuki ruangan, sikap supervisor, cara mengamati,
memasang tape atau video, dan mengakhiri supervisi. Hanya saja, dalam observasi di
SMP Jati agung, supervisor tidak menggunakan tape atau video sebagai media untuk
merekam proses pembelajaran dari guru. Sedangkan media tersebut dapat digunakan
untuk evalusi secara objektif.

c. Evaluasi Supervisi Klinis


Made pidarta mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pertemuan balikan sebagai berikut; sikap supervisor, refleksi guru, evaluasi supervisor,
diskusi bersama, kesepakatan, dan penguatan tindak lanjut.
Pelaksanaan evaluasi supervisi atau pertemuan balikan di SMP Islam Ar rahmah
Suruh dilaksanakan setelah pelaksanaan observasi selesai. Supaya, tidak menunggu
ganti hari, setelah supervisi langsung diadakan evaluasi. Dalam pelaksanaannya
supervisor bersikap ramah dan membuat iklim teman sejawat dengan guru. Suprvisor
menyampaikan kekurangan dari guru dalam mengajar. Supervisor menyampaikan
kekurangan guru dengan nada yang rendah. Hal ini dilakukan agar guru dapat menerima
kekurangnnya. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Pidarta, sikap
supervisor ketika berada di pertemuan balikan sepatutnya ramah, menumbuhkan iklim
kesejawatan, dan menghargai guru dalam berdiskusi.
Sedangkan dari pihak guru, ketika diwawancara oleh peneliti, mengungkapkan
bahwa dalam pertemuan balikan ini, supervisor cenderung menyalahkan dari perangkat
pembelajaran hingga media. Pendapat yang disampaikan oleh guru ini tidak sesuai

18
dengan yang disampaikan oleh Pidarta yang menyatakan hal tersebut sesuai dengan
yang disampaikan oleh Pidarta, sikap supervisor ketika berada di pertemuan balikan
sepatutnya ramah, menumbuhkan iklim kesejawatan, dan menghargai guru dalam
berdiskusi. Namun, ada juga guru yang menyatakan dengan pertemuan balikan ini, guru
jadi tahu kekurangannya. Sehingga bisa diperbaiki pada yang akan datang. Pendapat ini
sesuai dengan yang dikatakan oleh Makawimbang, guru bisa diberi pelatihan dan
pengetahuan tambahan untuk meningkatkan kemampuannya.
Dari beberapa pendapat di atas, terdapat kontradiksi yang terjadi antara yang
disampaikan oleh kepala sekolah sebagai supervisor dan juga seorang guru. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan guru yang belum bisa menerima dengan apa yang menjadi
evaluasi mengenai kekurangan guru. Dilain pihak dapat juga disebabkan supervisor
yang mencari-cari kekurangan dari guru. Namun, bukankah mengevaluasi merupakan
pencarian dari kekurangan dari guru. Jadi dapat disimpulkan, kontradiksi yang terjadi
dari pemamparan di atas disebabkan oleh guru yang tidak mau disalahkan. Sedangkan
supervisor menyampaikan kekurangannya demi peningkatan pembelajaran di sekolah.

19
BAB III

Kesimpulan

Di SMP Ar Rahmah Suruh telah melakukan beberapa supervisi, yaitu; 1.Supervisi


Manajerial, 2. Supervisi Akademik, dan 3. Supervisi Klinis. Pada supervisi manajerial berkaitan
dengan pembinaan dari pengawas terhadap kepala sekolah. Sasaran supervisi adalah Kepala SMP
Islam Ar-rahmah Suruh selaku manajer sekolah tersebut. Fungsi supervisi manajerial adalah
pembinaan yang bersifat memberikan arahan, mendukung program sekolah dan memberikan saran
dari problema yang ditemukan ketika pihak sekolah menjalankan program yang dirancang.
Prosedur pelaksanaan supervise manajerial dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta
tindak lanjut.

Pada pelaksanaan supervise akademik di SMP Ar rahmah Suruh, program supervisi


akademik harus disusun berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional guru, mampu
mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam proses pembelajaran, serta harus menyatu
dengan program pendidikan. Pelaksanaan supervise akademik di SMP Ar rahmah Suruh berawal
dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan terakhir tindak lanjut.

Proses supervisi klinis adalah pelaksanaan supervisi atau observasi pengajaran. Tahap
pelaksanaan supervisi atau observasi pengajaran harus dilaksanakan secara sistematis dan objektif.
Tahapan supervise klinis pun tidak berbeda jauh dengan supervisi bidang lainnya. Perhatian
observasi ditujukan pada guru dalam bertindak dan kegiatan-kegiatan kelas sebagai hasil tindakan
guru. Kontradiksi yang terjadi disebabkan oleh guru yang tidak mau disalahkan. Sedangkan
supervisor menyampaikan kekurangannya demi peningkatan pembelajaran di sekolah.

20
Daftar Pustaka

Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Jogjakarta: DIVA
Press, 2012.

Bafadal, Ibrahim. Supervisi Pengajaran: Teori Dan Aplikasinya Dalam Membina


Profesional Guru. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Burhan, Bungin. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga


University Press, 2011.

Daryanto. Kamus Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo, 1997.

Efendi, Usman. Asas Manajemen. Kedua. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2015.

Wiyani, Novan Ardy. DESAIN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN: Tata Rancang


Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017

21
Daftar Tabel

Instrumen Supervisi Akademik

22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai