MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Supervisi Pendidikan dengan Dosen Pengampu Ibu
Dr. Tri Suminar, M.Pd.
Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
2022
1
Kata Pengantar
Atas berkat dan rahmat Allah SWT, yang Maha Kuasa, laporan penulisan ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Perancangan dan penulisan laporan merupakan salah
satu tugas pada mata kuliah Supervisi Pendidikan Prodi Administrasi Pendidikan Program
Pascasarjana UNNES. Adapun penulisan laporan ini membahas tentang supervise akademik dan
supervisi klinis di SMP Islam Ar-rahmah Suruh. Penulis berharap agar karya perancangan ini dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan umum, terutama untuk kepentingan akademis. Penulis
menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan dunia kreatif periklanan akan terus berkembang dan
memunculkan inovasi-inovasi yang Iebih baru setiap harinya, sehingga harap dimaklumi apabila
terdapat banyak kekurangan dalam laporan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini
tidaklah sempurna. Untuk itu penulis memohon maaf sekiranya terdapat kesalahan pada penulisan
laporan ini dan dengan lapang dada penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan dukungannya
sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari dalam
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini, banyak mendapat bantuan baik secara materil maupun
spirituil dari berbagai macam pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat di SMP Islam Ar-rahmah Suruh.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Contents
Kata Pengantar.............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 4
B. Tujuan Kegiatan ................................................................................................................................ 5
C. Manfaat Kegiatan .............................................................................................................................. 5
D. Gambaran Umum SMP Islam Ar-rahmah Suruh ............................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 7
A. Implementasi Supervisi Manajerial ................................................................................................. 7
1. Pengertian dan Sasaran Supervisi Manajerial............................................................................... 7
2. Fungsi Supervisi Manajerial .......................................................................................................... 8
3. Prosedur Pelaksanaan Supervisi Manajerial ................................................................................. 8
B. Implementasi Supervisi Akademik ................................................................................................ 10
1. Perencanaan Supervisi Akademik ............................................................................................... 10
2. Pelaksanaan Supervisi Akademik ................................................................................................ 11
3. Evaluasi Supervisi Akademik ....................................................................................................... 12
4. Tindak Lanjut Supervisi Akademik .............................................................................................. 14
C. Implementasi Supervisi Klinis ........................................................................................................ 15
1. Pengertian dan Tujuan Supervisi Klinis ....................................................................................... 15
2. Prosedur Pelaksanaan Supervisi Klinis ........................................................................................ 16
BAB III .......................................................................................................................................................... 20
Kesimpulan.................................................................................................................................................. 20
Daftar Pustaka............................................................................................................................................. 21
Daftar Tabel ................................................................................................................................................ 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supandi (1986:252), menyatakan bahwa ada dua hal yang mendasari pentingnya
supervisi dalam proses pendidikan. Pertama, Perkembangan kurikulum merupakan gejala
kemajuan pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur
maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang
terus-menerus dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru senantiasa
harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan
kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya
berjalan mulus. Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang
diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang
tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan dan
bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai. Dengan demikian, guru dan Kepala
Sekolah yang melaksanakan kebijakan pendidikan di tingkat paling mendasar memerlukan
bantuan-bantuan khusus dalam memenuhi tuntutan pengembangan pendidikan, khususnya
pengembangan kurikulum.
Kedua, Pengembangan personel, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya
yang terus-menerus dalam suatu organisasi. Pengembangan personal dapat dilaksanakan
secara formal dan informal. Pengembangan formal menjadi tanggung jawab lembaga yang
bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan sejenisnya. Sedangkan
pengembangan informal merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dan dilaksanakan secara
mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya, melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan
ilmiah, percobaan suatu metode mengajar, dan lain sebagainya.
Kegiatan supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal tersebut
karena proses belajar-mengajar yang dilaksakan guru merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
4
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Oleh karena kegiatan supervisi dipandang perlu untuk memperbaiki kinerja guru
dalam proses pembelajaran.
B. Tujuan Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
SMP Islam Ar – Rahmah Suruh berdiri pada tanggal 02 Agustus 2015 dengan nama
Sekolah Menehan Pertama (SMP) Islam Ar – Rahmah Suruh dengan SK Pendirian Nomor
136//UUK.3/1968 yang terdapat tiga angkatan yaitu; 2016/2017, 2017/2018, 2019/2020. SMP
Islam Ar-rahmah Suruh adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di Suruh,
Kec. Suruh, Kab. Semarang, Jawa Tengah. Dalam menjalankan kegiatannya, SMP ISLAM
AR-RAHMAH SURUH berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SMP Islam Ar-rahmah Suruh beralamat di Jl. Wetanjaro, Suruh, Kec. Suruh, Kab. Semarang,
Jawa Tengah, dengan kode pos 50776. SMP Islam Ar-rahmah Suruh memiliki akreditasi B,
berdasarkan sertifikat 047/BANSM-JTG/SK/XII/2018.
Visi SMP Islam Ar-rahmah Suruh yaitu “Menciptakan generasi unggul, cerdas, kreatif,
mandiri dan bertaqwa kepada Allah SWT, yang menjadikan Al – Qur’an sebagai pedoman
hidupnya”. Dengan Misi; 1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dalam membaca,
menghafal, memahami, mengamalkan, serta melestarikan Al –Qur’an 2) Menyelenggarakan
5
pembenaan pribadi Qur’an secara intensif. 3) Mengembangkan minat pada bidang agrobisnis
4) Memupuk jiwa kewirausahaan 5) Mengembangkan kemampuan beradaptasi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
tentang Standar Kepala Sekolah yang meliputi enam kompetensi, yaitu kompetensi
kepribadian dan sosial, kompetensi kepemimpinan pembelajaran, kompetensi
pengembangan sekolah, kompetensi manajemen sumber daya, kompetensi kewirausahaan,
dan kompetensi supervisi akademik.
Hasil temuan mengenai fungsi supervisi manajerial adalah pembinaan yang bersifat
memberikan arahan, mendukung program sekolah dan memberikan saran dari problema
yang ditemukan ketika pihak sekolah menjalankan program yang dirancang. Fungsi
tersebut dipergunakan pengawas untuk melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan
guru-guru yang bersangkutan lewat forum rapat. Pada dasarnya, supervisi manajerial
adalah usaha pemberian bantuan yang diberikan oleh pengawas kepada pendidik dan
tenaga kependidikan dalam rangka pembinaan, penilaian dan bimbingan mulai dari rencana
program, proses, sampai dengan evaluasi, hasil dan laporan kegiatan. Fungsi kedua dari
pelaksanaan supervisi manajerial oleh pengawas adalah untuk melihat kesesuaian antara
rencana, pelaksanaan, evaluasi dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang dilakukan
Kepala Sekolah untuk melaksanakan program sekolah. Secara umum, pengawas melihat
program sekolah yang diajukan, pelaksanaan kegiatan, dokumen kegiatan, dan melakukan
evaluasi kegiatan. Setelah dokumen kegiatan selesai dievaluasi oleh pengawas, maka
pengawas akan memberikan rekomendasi tindak lanjut. Rekomendasi ini digunakan
sebagai langkah untuk mengembangkan manajerial sekolah agar kedepannya mampu
memperbaiki diri.
8
temuan penelitian dapat diketahui bahwa, Pertama pengawas datang ke sekolah dengan
membawa instrumen untuk keperluan memperoleh data. Kedua, pengawas akan meminta
pihak sekolah untuk menunjukkan data dan dokumen yang terkait dengan penilaian,
misalnya penilaian atau monitoring standar proses pembelajaran, pada awal semester tim
petugas monitoring akan menelaah dokumen program sekolah yang telah diajukan kepada
pengawas, jika dokumen tersebut disetujui maka pengawas akan melakukan validasi
menggunakan aplikasi. Selain itu, untuk memperoleh data pengawas melakukan
wawancara kepada subyek sesuai dengan kepentingan penilaian dan monitoring.
Supervisi manajerial yang dilakukan oleh pengawas terbagi menjadi tiga kegiatan
yang diantaranya kegiatan pemantauan, pendampingan, dan penilaian. Ketika pengawas
datang ke sekolah untuk memonitoring dan membawa instrumen maka kemudian meminta
sekolah untuk menunjukkan dokumen yang perlu untuk dipantau serta melakukan
wawancara, maka kegiatan tersebut adalah pemantauan. Namun berbeda halnya dengan
pendampingan. Pertama, pengawas akan melakukan sosialisasi untuk masalah yang umum
terjadi di sekolah, kedua, pengawas juga melakukan pendampingan penyusunan evaluasi
diri sekolah dan rencana kegiatan anggaran sekolah dengan memecahkan masalah
bersama.Ketiga, kegiatan penilaian. Kegiatan penilaian terbagi menjadi dua jenis yakni
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) dan Penilaian Kinerja Guru (PKG). Pertama,
kegiatan PKKS. Pengawas akan melakukan pengkajian dokumen lalu mewawancarai
kepala sekolah sesuai data yang diperlukan. Kedua, kegiatan PKG. Mula-mula pengawas
akan melakukan wawancara, melakukan observasi ke kelas, dan melakukan pengamatan
selama 80 menit. Disamping dikaji dokumen yang menyertai tugas-tugasnya sebagai guru,
kegiatan yang menjadi fokus utama adalah menilai kemampuan mengajar guru dan
menguji para siswa tentang penguasaan pelajaran yang menjadi tanggung jawab guru
tersebut.Adanya kegiatan tersebut membantu pengawas memantau dan mengontrol kinerja
Kepala Sekolah, guru, staf, dan tenaga kependidikan lainnya. Setelah kegiatan dirasa cukup
oleh pengawas, maka pengawas akan memperoleh data dan melakukan dokumentasi untuk
keperluan evaluasi dan monitoring, dengan hal tersebut maka akan diperoleh rekomendasi
program kegiatan di masa yang akan datang yang menentukan kemajuan tingkat kualitas
pendidikan di SMP Islam Ar-rahmah Suruh. Lampiran PKKS ada di data tabel 1.
9
B. Implementasi Supervisi Akademik
10
terhadap kelengkapan administrasi pembelajaran guru yangkan disupervisi sepernti
program tahunan, program semester, RPP, silabus dan kelengkapan mengajar lainnya.
11
didaktis atau metodik yang sesuai; (b). Mengadakan kunjungan observasi (observation
visits) dimana guru-guru dari suatu sekolah sengaja ditugaskan untuk melihat/mengamati
seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran
tertentu; (c). Membimbing guruguru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau
mengatasi problema yang dialami siswa; (d). Membimbing guru-guru dalam halhal yang
berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Antara lain : 1) Menyusun program
catur wulan atau program semester; 2) Menyusun atau membuat program satuan pelajaran;
3) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas; 4) Melaksanakan teknikteknik
evaluasi pengajaran; 5) Menggunakan media dan sumber dalam proses belajarmengajar; 6)
Mengorganisasikan kegiatankegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler, study tour, dan
sebagainya. Sedangkan teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok
yang dapat dilakukan antara lain dengan (a). mengadakan pertemuan atau rapat (meetings);
(b). mengadakan diskusi kelompok (group discussions); serta (c). mengadakan
penataranpenataran (inservice-training).
Dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah SMP Islam Ar-rahmah
Suruh telah menerapkan teknik supervisi akademik dengan tepat dan benar, baik itu tehnik
individual yaitu memanggil secara langsung dengan cara diskusi serta memberikan arahan
kepada guru yang bersangkutan yang dianggap masih terdapat kelemahan dalam beberapa
hal dalam mengelola proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar guru tersebut secara
langsung melakukan perbaikan dan melengkapi apa yang kurang dalam pengelolaan
pembelajaran.
Pada fase evaluasi proses dan hasil supervisi akademik di SMP Islam Ar-rahmah
Suruh dalam penilaian kemampuan guru dalam pengelolaan kelas menunjukkan hasil yang
memuaskan. Hampir semua guru mampu mengelola kelas dengan baik. Selama kegiatan
supervisi berlangsung ditemukan sejumlah kendala dan pendukung. Hal ini sesuai dengan
yang telah disampaikan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan. Penulis lakukan dapat
diketahui bahwa kendala supervisi pendidikan yang sangat umum terjadi di lapangan
adalah kurangnya motivasi dari para guru ketika mendapat supervisi. Hal tersebut terjadi
12
dikarenakan adanya anggapan yang telah melekat dalam diri guru bahwa supervisi
hanyalah kegiatan yang semata-mata untuk mencari-cari kesalahan.
Kendala atau hambatan yang terjadi pada proses supervisi akademik di Islam Ar-
rahmah Suruh diantaranya adalah ada beberapa guru yang berhalangan hadir pada waktu
pelaksanaan supervisi akademik meskipun telah dijadwalkan sebelumnya, sehingga kepala
sekolah harus mengganti waktu yang lain untuk melakukan supervisi. hal ini tentu saja
mengganggu jadwal proses supervisi selanjutnya. Hambatan lainnya adalah adanya guru
yang gugup ketika dilakukan supervisi oleh kepala sekolah, adanya guru yang belum siap
untuk disupervisi, kesibukan kepala sekolah terlihat dengan tugas-tugas rutin sehari-hari,
dan masih adanya guru yang kurang termotivasi dalam tehnik mengajar. Selain beberapa
factor penghambat yang ditemui dalam kegiatan supervisi, kita juga akan menemui
beberapa faktor pendukung.
Adapun factor- factor yang mnndukung kelancaran pelaksanaan supervisi
akademik antara lain adalah adanya program supervisi yang telah disusun, motivasi dan
keinginan dari guru untuk mengetahui kesalahan dan terus memperbaiki diri, kesadaran
kepala sekolah akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai supervisor, sikap saling
keterbukaan dan kerjasama yang baik antar warga sekolah. Faktor yang menghambat dan
mendukung tersebut di atas merupakan yang dapat mempengaruhi kinerja di sekolah. maka
perlu adanya upaya pemberian bantuan atau bimbingan kearah supervisi akademik yang
lebih baik sehingga setiap guru bemasalah perlu dibina agar masalahnya terselesaikan dan
dapat kembali melaksanakan tugas dengan baik. Sedangkan guru-guru yang sudah baik
dalam proses belajar dan mengajarnya dapat menularkan pengetahuan dan kemampuan
yang baik itu kepada sesama rekan sejawat yang lainnya sehingga kinerja sekolah secara
keseluruhan akan berjalan dan berhasil dengan baik. Jadi peranan supervisi akademik
kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme dan kinerja para guru di sekolah
sangat besar karena supervisi dapat meningkatkan etos kerja dan motivasi kerja para guru
disekolah.
13
4. Tindak Lanjut Supervisi Akademik
Tindak lanjut dari hasil kegiatan supervisi akademik adalah bagian terakhir dari
kegiatan pengawasan proses pembelajaran. Prasojo dan Sudiyono (2011:123) menyatakan
bahwa hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar dapat memberikan dampak yang nyata
untuk meningkatkan profesionalisme guru. Tindak lanjut tersebut berupa penguatan dan
penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat
mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar, dan guru diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran lebih lanjut. Dalam kegiatan tindak
lanjut ini sangat diharapkan terjadi perubahan perilaku yang positif seorang guru yang
pernah di supervisi. Perubahan- perubahan itu akan membawa seornag guru menjadi
professional dalam mengajar sehingga mutu pendidikan akan meningkat.
Adapun cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik menurut
Prasojo dan Sudiyono (2011: 123-124), adalah sebagai berikut: a. Me-review rangkuman
hasil penelitian. b. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar
pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang terhadap
pengetahuan, keterampilan, dan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan. c. Apabila
ternyata memang tujuannya belum tercapai, maka mulailah merancang kembali program
supervisi akademik guru untuk masa berikutnya. d. Membuat rencana aksi supervisi
akademik berikutnya. e. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa
berikutnya. Lebih lanjut Prasojo dan Sudiyono (2011: 125), mengemukakan ada lima
langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi akademik, yaitu: 1) Menciptakan
hubunganhubungan yang harmonis, 2) Analisis kebutuhan, 3) Mengembangkan stategi dan
media, 4) Menilai, dan 5) Revisi.
Implementasi Supervisi Akademik di SMP Islam Ar-rahmah Suruh melakukan
tindak lanjut hasil supervisi akademik dengan cara: a) meninjau kembali rangkuman hasil
supervisi; b) melakukan revisi pada beberapa program supervisi demi perbaikan dimasa
yang selanjutnya c) melakukan pembinaan tehadap guru baik secara individual maupun
kelompok. Langkah-langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi akademik
pada intinya yaitu menciptakan hubungan yang harmonis, analisis hal yang dibutuhkan
guru, mengembangkan strategi dan media pembelajaran, menilai kemampuan guru dan
merevisi program hasil supervisi. Karena tujuan dari kegiatan tindak lanjut ini adalah agar
14
guru menyadari kelemahan atau kekurangannya dalam proses pembelajaran, sehingga para
guru berusaha memperbaikinya melalui pembinaan atau kegiatan keprofesian seperti
pelatihan, seminar, MGMP, dan lainlainnya. Kepala SMP Islam Ar-rahmah Suruh
memiliki beberapa strategi tindak lanjut dan langkah pembinaan terhadap hasil supervisi
akademik yang terjadi di SMP Islam Ar rahmah Suruh.
Terhadap guru-guru yang belum memenuhi standar kualifikasi pembelajaran
kepala sekolah diantaranya mengadakan beberapa workshop kegiatan pembelajaran
disekolah, mewajibkan setiap guru mata pelajaran mengikuti kegiatan musyawarah guru
mata pelajaran (MGMP) di kelompok bidang studinya masing-masing, mengirim beberapa
guru untuk mengikuti pelatihan dan penataran. Terhadap guru-guru yang memiliki
kualifikasi baik dalam proses pembelajaran diberikan beberapa penghargaan diantaranya
dengan menjadi supervisor atau guru penilai ditahun berikutnya. Setiap tahunnya juga
diberikan piagam penghargaan kepada guruguru terbaik ini secara tertulis. Hal ini
dimaksudkan untuk merangsang motivasi guru dalam memperbaiki kinerja dan
profesionalismenya sebagai guru.
Kepala sekolah juga memeberikan kesempatan kepada guru-guru ini untuk menjadi
tutor dan guru pembimbing rekan sejawatnya dalam proses bimbingan perbaikan
kemampuan mengajar guru sehingga rasa kekeluargaan dapat terjaga diantara guru, kepala
sekolah dan teman sejawatnya sehingga lingkungan sekolah yang kondusif pun akan dapat
tercipta dengan baik. Dengan demikian, dalam kegiatan tindak lanjut hasil supervisi dapat
disimpulkan bahwa sasaran utamanya adalah kegiatan belajar mengajar. Selain itu analisis
dan catatan supervisor dapat dimanfaatkan untuk perkembangan keterampilan mengajar
guru atau tenaga lainnya setidaktidaknya dapat mengurangi kendala-kendala yang muncul
atau mungkin akan muncul.
15
dan keterampilan mengajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran, dan
pengelolaan kelas yang baik. dapat disebutkan bahwa proses-proses dari supervisi klinis
konsisten dengan pendekatan kemanusiaan dalam meningkatkan kualitas mengajar guru.
Acheson & Gall dalam Sagala (2010) menyatakan tujuan supervisi klinis, meliputi
(1) pembelajaran yang efektif dengan menyediakan umpan balik, (2) dapat memecahkan
permasalahan, (3) membantu guru mengembangkan kemampuan dan strategi pengajaran,
(4) mengevaluasi guru, dan (5) membantu guru berperilaku baik sebagai upaya
pengembangan profesional guru. Sagala (2012) menegaskan tujuan khusus supervisi klinis
ialah (1) menyediakan suatu balikan yang objektif terhadap kegiatan guru yang baru
dilaksanakan; (2) mendiagnosis, membantu memecahkan masalah pembelajaran; (3)
membantu guru dalam mengembangkan kompetensi dan keterampilannya dalam
menggunakan strategi dan metode pembelajaran; (4) sebagai dasar dalam menilai guru
pada kemajuan pendidikan, promosi, dan jabatan mereka; (5) membantu guru dalam
mengembangkan sikap positif terhadap pengembangan diri; (6) perhatian utama pada
kebutuhan guru dalam pembelajaran.
16
Sesuai dengan pendapat dari Pidarta yang menyatakan dalam perencanaan
supervisi klinis, hala-hal yang perlu diperhatikan meliputi; menciptakan hubungan yang
akrab, menciptakan hubungan kerja yang harmonis, kerjasama dan pembicaraan
mengarah pada kelemahan guru yang akan diperbaiki dalam proses supervisi,
menentukan waktu pelaksanaan supervisi.
Perencanaan supervisi klinis di SMP Islam Ar rahmah Suruh juga sesuai dengan
pernyataan Makawimbang yang mengatakan bahwa hasil dari perencanaan merupakan
kesepakatan dari supervisor dan guru. Namun, ada beberapa aspek yang tidak sesuai
dalam proses perencanaannya seperti dikutip dari Pidarta yang mengatakan salah satu
aspek yang perlu dilakukan dalam perencanaan adalah mendalami kondisi guru. Dalam
pelaksaaan perencanaan supervisi klinis di Islam Ar rahmah Suruh, kepala sekolah
sebagai supervisor, tidak mendalami kondisi dari guru. Tetapi lebih fokus pada
kekurangan yang dimiliki guru. Selain itu, supervisor juga tidak membuat hipotesis awal
dari kelemahan guru.
17
Dari pemaparan di atas, penulis pelaksanaan observasi atau supervisi sudah
berjalan cukup baik. Sesuai dengan pendapat Daresh yang mengungkapkan bahwa ada
dua aspek yang harus diputuskan dan dilaksanakan oleh supervisor sebelum dan selama
melaksanakan observasi mengajar, yaitu menentukan aspek yang diobservsi dan
bagaimana cara mengobservasinya. Dalam pelaksanaan observasi di SMP Islam Ar
rahmah Suruh, sebelum pelaksanaan observasi, supervisor menyiapkan terlebih dahulu
instrumen yang digunakan untuk observasi. Selain itu, dalam pelaksanaan observasi,
supervisor mengamati proses pembelajaran, dan mencatat kekurangan dari guru. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Pidarta, mengenai langkah dalam pelaksanaan yang meliputi;
persiapan, guru dan supervisor memasuki ruangan, sikap supervisor, cara mengamati,
memasang tape atau video, dan mengakhiri supervisi. Hanya saja, dalam observasi di
SMP Jati agung, supervisor tidak menggunakan tape atau video sebagai media untuk
merekam proses pembelajaran dari guru. Sedangkan media tersebut dapat digunakan
untuk evalusi secara objektif.
18
dengan yang disampaikan oleh Pidarta yang menyatakan hal tersebut sesuai dengan
yang disampaikan oleh Pidarta, sikap supervisor ketika berada di pertemuan balikan
sepatutnya ramah, menumbuhkan iklim kesejawatan, dan menghargai guru dalam
berdiskusi. Namun, ada juga guru yang menyatakan dengan pertemuan balikan ini, guru
jadi tahu kekurangannya. Sehingga bisa diperbaiki pada yang akan datang. Pendapat ini
sesuai dengan yang dikatakan oleh Makawimbang, guru bisa diberi pelatihan dan
pengetahuan tambahan untuk meningkatkan kemampuannya.
Dari beberapa pendapat di atas, terdapat kontradiksi yang terjadi antara yang
disampaikan oleh kepala sekolah sebagai supervisor dan juga seorang guru. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan guru yang belum bisa menerima dengan apa yang menjadi
evaluasi mengenai kekurangan guru. Dilain pihak dapat juga disebabkan supervisor
yang mencari-cari kekurangan dari guru. Namun, bukankah mengevaluasi merupakan
pencarian dari kekurangan dari guru. Jadi dapat disimpulkan, kontradiksi yang terjadi
dari pemamparan di atas disebabkan oleh guru yang tidak mau disalahkan. Sedangkan
supervisor menyampaikan kekurangannya demi peningkatan pembelajaran di sekolah.
19
BAB III
Kesimpulan
Proses supervisi klinis adalah pelaksanaan supervisi atau observasi pengajaran. Tahap
pelaksanaan supervisi atau observasi pengajaran harus dilaksanakan secara sistematis dan objektif.
Tahapan supervise klinis pun tidak berbeda jauh dengan supervisi bidang lainnya. Perhatian
observasi ditujukan pada guru dalam bertindak dan kegiatan-kegiatan kelas sebagai hasil tindakan
guru. Kontradiksi yang terjadi disebabkan oleh guru yang tidak mau disalahkan. Sedangkan
supervisor menyampaikan kekurangannya demi peningkatan pembelajaran di sekolah.
20
Daftar Pustaka
Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Jogjakarta: DIVA
Press, 2012.
21
Daftar Tabel
22
23
24
25