Anda di halaman 1dari 4

MEMBANGUN KEDISIPLINAN DIRI PELAJAR DI

INDONESIA

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian!

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati serta teman-teman siswa kelas IX yang berbahagia yang
saya kasihi. Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa patut kita panjatkan, karena pada hari
yang berbahagia ini kita masih diberikan kesehata yang baik sehingga dapat berkumpul bersama
dalam suasan penuh sukacita untuk mendengarkan pidato saya dengan topik: Membangun
Kedisiplinan Diri Pelajar Di Indonesia sebagai salah satu tugas sekolah.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/ Ibu Guru yang telah memberikan arahan dan
dukungan sehingga tugas karya tulis saya dapat diselasaikan dengan baik dan tepat waktu.

Saat ini kita membaca di surat kabar atau berita televisi tentang adanya indikasi masalah tingkat
kedisiplinan siswa para pelajar yang semakin menurun Hal ini akan berdampak pada tingkat
prestasi siswa di sekolah termasuk sikap dan perilaku siswa di sekolah, di rumah dan di lingkungan
masyarakat.

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak pernah lepas dari berbagai

peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk selalu

berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Kepatuhan dan ketaatan

siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahn itu biasa disebut disiplin

siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur

perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara

dan menjaga perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk

berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

Yang dimaksud dengan aturan sekolah tersebut, seperti aturan tentang peraturan

dalam berpakaian, ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar/kerja. Pengertian

disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai

konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi

1
dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan

perlakuan fisik dan kesalahan perlakuan psikologis.

Adanya tindakan kurang disiplin yang dilakukan siswa di sekolah sehingga menimbulkan

beberapa pertanyaan sebagai bahan diskusi dan evaluasi:

1.4.1 Apakah perbedaan siswa yang disiplin dan yang kurang disiplin?

1.4.2 Mengapa seorang siswa kurang disiplin?

1.4.3 Bagaimana cara meningkatkan kedisiplinan seorang siswa?

Jadi, pembentukan karakter dalam hal kedisiplinan diri adalah hal yang sangat

penting untuk dibangun dan diterapkan pada diri pelajar Indonesia sebagai generasi

muda penerus Bangsa. Masalah disiplin merupakan hal paling mendasar dalam

pembentukan karakter siswa untuk bertumbuh dan berinteraksi dalam kehidupan

keluarga, di sekolah dan di lingkungan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kedisiplinan diri seorang siswa ada dua faktor yakni faktor ekstern dan intern yang

mencakup diri sendiri, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sesuai pendapat

dari Emile Durkheim, bahwa “Disiplin bukan merupakan suatu alat yang sederhana

sebagai pengamanan yang sementara dalam kedamaian, serta ketenteraman di dalam

kelas; lebih merupakan sisi-sisi moralitas yang ada di dalam sebuah kelas sebagai

bagian masyarakat kecil.”

Dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa,

seorang guru harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah harus

mempertimbangkan apakah sanksi itu akan menurunkan harga diri seorang siswa itu

atau tidak, karena hal itu dapat berpengaruh terhadap karakter dan masa depan

seorang siswa tersebut.

Untuk menciptakan sekolah yang berkualitas, diperlukan iklim sekolah yang

kondusif. Salah satu iklim yang memungkinkan berlangsungnya suatu proses pendidikan

2
berjalan dengan efektif sebagaimana yang diharapkan semua pihak adalah tegaknya

disiplin sekolah. Disiplin sekolah yang berwibawa dan ditaati oleh semua komponen

pendidikan, terutama oleh siswa merupakan kata kunci untuk menbentuk sekolah yang

berkualitas. 

Disiplin merupakan lapis terluar dari suatu sistem pendidikan di sekolah, sedang

lapis terdalamnya adalah kualitas. Sebelum masyarakat mengetahui kualitas sekolah

tersebut, masalah disiplin sudah terlihat dengan jelas oleh masyarakat. Disiplin sekolah

yang berwibawa dengan mudah dapat dilihat oleh masyarakat dari sikap, tingkah laku,

dan perbuatan para guru dan siswanya. Demikian juga sebaliknya, sekolah yang memiliki

tata tertib yang mandul dengan mudah pula dapat diketahui oleh masyarakat melalui

siswanya.

Kepala sekolah, guru, dan segenap pelaksana pendidikan adalah ujung tombak

pengemban misi pendidikan nasional di sekolah perlu berupaya sekuat tenaga melalui

berbagai terobosan inovatif untuk dapat mengikat para siswa agar dapat bertindak,

berlaku, bersikap, berbuat, dan perilaku sesuai dengan tata aturan yang diterapkan di

sekolah.

Dari hasil evaluasi saya tentang hal membangun kedisiplinan diri pelajar di

Indonesia, ada beberapa saran dan tindakan yang perlu untuk dilaksanakan sebagai

berikut:

1. Pembinaan pengajaran dan pembinaan tentang disiplin perlu diterapkan

sejak usia dini di dalam kehidupan keluarga dan di dunia pendidikan sekolah

sebagai dasar pembentukan karakter seorang anak dalam pertumbuhannya

hingga dewasa.

2. Guru harus tegas dan adil dalam memberikan tindakan sanksi disiplin bagi

siswa yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat pelanggaran itu


3
sendiri sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan di sekolah dengan

tetap memperhatikan harga diri (dignity) seorang anak.

3. Orang tua dan guru harus memberikan contoh yang baik dalam setiap

tindakan dan tutur kata yang akan menjadi referensi dan pedoman anak

dalam pembentukan karakter dan disiplin diri.

4. Seorang siswa harus mempertahankan tingkat disiplin dan kepatuhan secara

terus menerus baik dalam kehidupan keluarga, di sekolah, dan di lingkungan

masyarakat yang akan menjadi dasar untuk mencapai kesuksesan dalam

bidang pekerjaan danm kehidupannya di masa yang akan datang.

Bapak/Ibu yang terhormat dan teman-teman yang saya kasihi,

Akhir kata saya mengharapkan kiranya hal yang saya sampaikan ini tentang Membangun
Kedisiplinan Diri Pelajar di Indonesia , dapat menjadi bahan referensi dan pedoman bagi para
siswa, guru, dan orang tua dalam pengajaran dan pembinaan disiplin, serta pembentukan
karakter siswa di Indonesia. Para siswa diharapkan akan bertumbuh sebagai generasi penerus
dan pemimpin Bangsa yang memiliki tingkat disiplin yang tinggi, etos kerja yang baik serta
memiliki etika, integritas dan moral yang baik, demi untuk kemajuan dan kesejahteraaan Bangsa
Indonesia.

Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya mengucapkan terima kasih.

Tuhan memberkati kita sekalian.

Jakarta, 4 Maret 2013

Gabriela Rara Sampetoding

Anda mungkin juga menyukai