Kita dapat memahami metode ilmiah dalam ilmu sosial berdasarkan jenisnya.
Setidaknya ada dua jenis metode penelitian sosial berdasarkan
pendekatannya: kuantitatif dan kualitatif. Namun memang pada
perkembangannya, muncul pendekatan ketiga yaitu gabungan antara
keduanya (mixed method). Di sini akan dibahas metode penelitian sosial
kuantitatif dan kualitatif secara singkat. Perbedaan antara metode penelitian
sosial kuantitatif dan kualitatif dapat diidentifikasi melalui perlakuannya
terhadap data, proses pengumpulan data, dan varian atau jenis-jenisnya.
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian sosial kuantitatif menggunakan data numerik atau dalam bentuk angka.
Sekalipun menggunakan wawancara terbuka, metode kuantitatif mengubah narasi ke dalam
angka melalui proses kuantifikasi atau koding.
Proses dalam penelitian kuantitatif dimulai dengan pembuatan variabel. Misal, penelitian
tentang pengaruh pendapatan bulanan keluarga terhadap tingkat pendidikan anak. Pendapatan
bulanan keluarga merupakan variabel. Begitu pula tingkat pendidikan anak. Kedua variabel
tersebut diasumsikan berhubungan dalam bentuk hipotesis. Sebagai contoh, hipotesis yang
dimiliki peneliti adalah, semakin tinggi pendapatan bulanan keluarga, semakin tinggi pula
tingkat pendidikan anak. Sampai di sini, maka peneliti selain membuat variabel juga menyusun
hipotesis.
Dalam proses pengumpulan data, metode penelitian kuantitatif menggunakan instrumen diluar
diri peneliti, seperti kuesioner, formulir survei, alat polling, dan sebagainya yang sudah disusun
rapi sebelum turun lapangan. Selama proses pengumpulan data, peneliti fokus pada isi
instrumen penelitian yang telah disusun. Artinya, tidak perlu atau sedikit sekali memerlukan
unsur subjektivitas. Data yang diisi dalam instrumen penelitian merupakan data objektif.
Metode penelitian kualitatif
Metode penelitian kualitatif menggunakan data naratif atau kata-kata. Narasi yang diperoleh selama proses
pengumpulan data diinterpretasi oleh peneliti. Kendatipun demikian, proses pengolahan data juga bisa dilakukan
melalui koding. Namun bukan dalam rangka menilai, melainkan melihat pola jawaban informan.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif dimulai dengan meninggalkan asumsi-asumsi teoritis,
meskipun ada pula penelitian kualitatif yang berangkat dari asumsi teoritis. Salah satu perbedaan yang jeas
adalah penelitian kualitatif tidak memerlukan hipotesis dalam rancangan penelitiannya. Sebagai contoh,
penelitian tentang perkembangan budaya pop di Indonesia. Peneliti tidak perlu menuliskan dalam proposalnya
sebuah hipotesis, misal, internet telah menjadi media utama pembentuk selera anak muda terhadap budaya pop
kekinian. Asumsi demikian boleh saja ada dalam pikiran peneliti, namun tidak dalam proposal
Dalam proses pengumpulan data, metode yang jamak digunakan adalah observasi dan wawancara. Konten
analisis media juga bisa digunakan dalam penelitian analisis wacana. Melalui observasi dan wawancara, peneliti
mengumpulkan data naratif berupa koleksi cerita yang diberikan oleh informan dan kondisi di lapangan. Dalam
proses pengumpulan data, unsur subjektif memainkan peranan penting karena peneliti menginterpretasi cerita
yang diperoleh ketika pengumpulan data.
Penelitian kualitatif bisa menggunakan panduan wawancara, buku harian, atau apapun yang bisa digunakan
untuk mencatat narasi yang ada dilapangan sebagai instrumen penelitian. Satu lagi instrumen yang dimiliki oleh
penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti merangkap sebagai instrumena, data naratif yang
dikumpulkan akan diinterpretasi oleh peneliti itu sendiri.
Syarat penelitian sosial
PRIBADI SOSIAL
Masalah yang di lakukan oleh Masalah yang menyimpang dalam
individu individu lingkungan sosial atau masyarakat
Kegunaan penelitian sosial
1. Eksploratif
Penjajagan (eksploratif) yaitu berguna untuk mencari – cari kemungkinan terbaik dalam memecahkan problem sosial
sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka. Contohnya: penelitian sosial yang ingin mencari cara – cara apakah yang
terbaik untuk menanggulangi kenakalan remaja
2. Deskriptif
Deskriptif yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Misalnya jumlah
pengangguran atau menggambarkan keadaan tertentu, misalnya kemiskinan
3. Eksplanatori
Eksplanatori yaitu berguna untuk menjelaskan sebab – sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan sosial tertentu.
Misalnya penelitian tentang pengaruh media massa terhadap kedewasaan politik warga negara
4. Evaluatif
Evaluatif yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada awal program sudah tercapai.
Misalnya penelitian sosial untuk mengetahui daya serap siswa SMA terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan
5. Prediktif
Prediktif yaitu penelitian sosial yang berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena sosial tertentu yang akan
terjadi. Misalnya tentang ketahanan dan keberlangsungan kekuasaan Mahatir Mohammad di Malaysia
sekian dari saya mohon maaf bila ada
kesalahan.....
Asslamualaikum wr.wb