Anda di halaman 1dari 7

IJGC 3 (3) (2014)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling:


Theory and Application
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKADEMIK PADA


SISWA KELAS XI SMA NEGERI KABUPATEN TEMANGGUNG

Ujang Candra , Mungin Eddy Wibowo, Ninik Setyowani

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan , Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan
Diterima April 2014 dengan tugas akademik. Salah satunya yang sering menjadi prokrastinator adalah siswa. Jika prokrastinasi
Disetujui Mei 2014 ini tidak segera dibenahi, akan merugikan siswa itu sendiri. Perkembangan siswa dalam meraih prestasi
Dipublikasikan akademik menjadi terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
September 2014 prokrastinasi akademik pada siswa kelas XI SMA Negeri Kabupaten Temanggung. Angket diberikan
kepada 221 siswa SMA Negeri Kabupaten Temanggung, serta 6 orang responden untuk diwawancara.
________________
Analisis data menggunakan analisis kuantitatif yang mencakup deskriptif presentase, dan analisis kulitatif
Keywords:
hasil wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor internal penyebab prokrastinasi akademik
academic procrastination; dilihat dari kondisi fisik (69%), kondisi psikologis (73%). Kemudian faktor eksternal penyebab prokrastinasi
cause factor. akademik dilihat dari kondisi keluarga (75%), lingkungan sekolah (67%), lingkungan masyarakat (66%).
____________________ Simpulan penelitian ini bahwa faktor internal utama penyebab prokrastinasi akademik pada siswa adalah
kondisi fisik dan faktor eksternal yang paling utama penyebab prokrastinasi akademik pada siswa adalah
lingkungan sekolah. Bagi konselor sekolah, dapat memberikan layanan prnguasaan konten mengenai
manajemen waktu sebagai upaya mencegah munculnya perilaku prokrastinasi akademik.

Abstract
___________________________________________________________________
Academic procrastination is the kind of delay that made the tasks associated with the assignment of formal academic.
One of them is that often a student prokrastinator. If procrastination is not immediately addressed, it would be
detrimental to the students themselves. The development of students academic achievement become impaired. The
purpose of this study is to determine the internal factors and external factors that cause students academic
procrastination.. Questionnaire given to 221 students of High School in Temanggung, and 6 respondents to be
interviewed. Data analysis using quantitative analysis that includes percentages descriptive,and qualitative analysis of
the interview result. The study found that internal factors cause students academic procrastination viewed of physical
conditions (69%), psycological condition (73%), Then the external factors cause academik procrastination viewed from
the families conditions (75%), school environment ( 67%), environment society (66%). The conclusions that the main
cause of internal factors on students academik prokrastination is the physical condition and the most important external
factor causes procrastination on students academic is the school environment. For school counselor to provide services
regarding content mastery of time mangement as an effort to prevent the emergence of academic procrastination.

© 2014 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2252-6374


Gedung A2 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: candraaditya09@gmail.com

66
Ujang Candra,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (3) (2014)

PENDAHULUAN lain yang lebih menyenangkan ( Ghufron dan


Risnawita, 2011).
Belajar merupakan tugas utama seorang Sekolah sebagai lembaga pendidikan
siswa, namun tidak semua siswa memiliki formal, diharapkan mampu menjadi salah satu
pengelolaan waktu belajar yang baik. lembaga pemantau perkembangan siswa salah
Pengelolaan waktu belajar yang kurang baik satunya dalam bidang akademik. Akibat dari
menyebabkan siswa melakukan penundaan perilaku prokrastinasi yang ditunjukkan oleh
dalam tugas-tugas akademiknya, perilaku siswa, tentu berhubungan dengan prestasi
menunda tugas-tugas akademik disebut dengan akademiknya. Siswa dengan prestasi yang baik
prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik besar kemungkinan mempunyai tingkat
merupakan suatu kecenderungan menunda prokrastinasi akademik yang rendah, begitu juga
untuk memulai maupun menyelesaikan tugas- sebaliknya, siswa yang dengan prestasi rendah
tugas secara keseluruhuhan untuk melakukan besar kemungkinan tingkat prokrastinasi
aktivitas lain yang berguna, sehingga tugas-tugas akademiknya tinggi. Prokrastinasi akademik
menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan yang tinggi pada siswa, dapat menjadi salah satu
tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam penghambat perkembangan siswa dalam meraih
mengikuti pertemuan kelas (Solomon & prestasi yang lebih baik. Jika keadaan ini tidak
Rothblum, 1984). segera dibenahi, pada akhirnya akan merugikan
Prokrastinasi merupakan suatu respon bagi siswa itu sendiri. Siswa menjadi kurang
tetap dalam mengantisipasi tugas-tugas yang kompetitif dalam persaingan sumber daya
tidak disukai dan dipandang bisa diselesaikan manusia yang berkualitas, yang akan digunakan
dengan mudah. Ferrari, Johnson dan McCown sebagai bekal kehidupan kedepan.
(1995) mendifinisikan prokrastinasi akademik Keadaan siswa dengan prokrastinasi
sebagai kecenderungan untuk selalu atau hampir akademik tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh
selalu menunda pengerjaan tugas-tugas beberapa faktor penyebabnya. Perilaku
akademik dan selalu atau hampir selalu prokrastinasi akademik terbentuk dan
mengalami kecemasan yang mengganggu terkait berkembang dalam proses sosialisasi yang bisa
prokrastinasi. Prokrastinasi akademik dimulai dari keluarga, akan diperkuat lingkungan
merupakan suatu kegagalan dalam mengerjakan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dengan
tugas dalam kerangka waktu yang diinginkan kata lain, seseorang melakukan prokrastinasi
atau menunda mengerjakan tugas sampai saat- akademik tidak terlepas dari faktor-faktor yang
saat terakhir. Prokrastinasi akademik merupakan mendasari terbentuknya perilaku prokrastinasi
penundaan yang dilkukan pada jenis tugas formal itu sendiri. Tinggi rendahnya perilaku
yang berhubungan dengan tugas akademik. prokrastinasi akademik siswa diduga banyak
Penundaan dalam melakukan tugas-tugas dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuknya.
akademik merupakan akibat dari pengaturan Faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik
waktu yang kurang efisien, akibatnya tidak ada tersebut antara lain terbagi atas faktor internal
kepastian untuk mengerjakan tugas, tidak ada dan faktor eksternal siswa itu sendiri.
prioritas apa yang harus dikerjakan lebih dahulu Hasil observasi dan wawancara awal
dan akhirnya tugas-tugas tersebut menumpuk penulis, pada siswa SMA Negeri 1 Candiroto,
dan membuat siswa berat untuk mengerjakan. dapat disimpulkan bahwa penundaan merupakan
Karakteristik siswa yang melakukan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan siswa
prokrastinasi mernurut Ferrari adalah suka dalam menghadapi tugas-tugas mereka. Banyak
menunda-nunda mengerjakan tugas sampai batas siswa yang menunda pekerjaan rumah, maupun
waktu pengumpulan deadline, tidak menepati menunda belajar untuk menghadapi ulangan,
janji segera mengumpulkan tugas dengan terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan
memberi alasan untuk memperoleh tambahan guru, meminta perpanjangan waktu yang lebih
waktu dan memilih untuk melakukan kegiatan untuk mengerjakan tugas, mengumpulkan tugas

67
Ujang Candra,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (3) (2014)

dengan hasil seadanya, bahkan tidak Jenis penelitian yang digunakan dalam
mengumpulkan tugas dengan alasan lupa. Siswa penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
cenderung melakukan aktivitas lain yang Berdasarkan metodenya maka penelitian yang
dianggap lebih menyenangkan daripada digunakan yaitu penelitian survei. Subjek dalam
mengerjakan tugas. Hal tersebut menandakan penilitan ini berjumlah 221 orang siswa kelas XI
bahwa siswa juga kurang memahami tujuan dan SMA Negeri Kabupaten Temanggung yang
manfaat dari tugas yang diberikan oleh guru. diperoleh dengan teknik pengambilan cluster
Kesadaran siswa tentang tugasnya sebagai random sampling dan purposive sampling. Untuk
seorang pelajar juga perlu dipertanyakan. mengungkap variabel yang diteliti, yaitu faktor
Selain dari pengamatan, peneliti juga penyebab prokrastinasi akademik siswa, maka
mendapat informasi dari beberapa Guru bidang digunakan angket prokrastinasi akademik dan
studi, bahwa siswa sering menunda tugas dalam wawancara untuk memperkuat data. Validitas
bentuk take home atau pekerjaan rumah pada instrumen penelitian menggunakan validitas
mata pelajaran tertentu. Permasalahan seperti ini konstruk dan dengan perhitungan product moment,
tidak hanya sesekali terjadi melainkan menjadi sedangkan reliabilitas instrumen dengan
kebiasaan siswa. Kendati sudah mengantisipasi menggunakan perhitungan Alpha.
dengan memberikan informasi pada pertemuan Teknik analisis data menggunakan analisis
sebelumnya tetapi masih ada beberapa siswa kuantitatif yang mencakup deskriptif presentase,
yang beralasan tidak tahu. Fenomenan tersebut dan analisis kualitatif dari hasil wawancara.
paling dominan terjadi pada siswa kelas sebelas. Analisis deskriptif presentase digunakan untuk
Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti mengetahui faktor–faktor apa saja yang
tersebut, maka menandakan perilaku menyebabkan prokrastinasi akademik pada
prokrastinasi akademik siswa di SMA Negeri 1 siswa, dan analisis kualitatif hasil wawancara
Candiroto masih tinggi. Hal serupa juga terjadi digunakan sebagai data pendukung dalam
pada sekolah lain dengan permasalahan siswa menemukan faktor–faktor penyebab
yang mengalami prokrastinasi akademik. prokrastinasi akademik pada siswa.
Untuk menjawab faktor apa saja yang
sebenarnya menyebabkan prokrastinasi HASIL DAN PEMBAHASAN
akademik pada siswa kelas dua di SMA Negeri
Kabupaten Temanggung, perlu dilaksanakan Beradasrkan data kuantitatif hasil
penelitian yang empiris. Berdasarkan penelitian faktor–faktor penyebab prokrastinasi
permasalahan inilah yang mendorong peneliti akademik pada siswa kelas XI SMA Negeri
untuk mengadakan penelitian mengenai “Faktor Kabupaten Temanggung, diperoleh data bahwa
– Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Pada faktor internal yaitu kondisi fisik mempunyai
Siswa Kelas XI SMA Negeri Kabupaten presentase sebesar 69%, dan kondisi psikologis
Temanggung”. Pentingnya penelitian ini mempunyai presentase sebesar 73%. Sedangkan
dilakukan dalam layanan bimbingan dan dalam faktor eksternal yaitu kondisi keluarga
konseling agar Guru BK dapat membantu sebesar 75%, faktor lingkungan sekolah
kelompok individu yang mempunyai mempunyai presentase sebanyak 67%, dan faktor
permasalahan sesuai dengan masalah yang lingkungan masyarakat mempunyai presentase
dihadapi. Melalui penelitian ini diharapkan guru sebesar 66%.
BK dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang Dari tabel analisis deskriptif presentase di
menyebabkan prokrastinasi akademik pada siswa atas, maka dapat disimpulkan jika dilihat dari
dan guru BK dapat mencegah terjadinya data secara keseluruhan menunjukkan bahwa
prokrastinasi akademik siswa. semua indikator dalam faktor – faktor penyebab
prokrastinasi akademik pada siswa kelas XI SMA
METODE Negeri Kabupaten Temanggung yaitu Kondisi
fisik, kondisi psikologis, kondisi keluarga,

68
Ujang Candra,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (3) (2014)

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat akademik siswa adalah faktor kondisi fisik dan
tergolong dalam kriteria tinggi. kondisi psikologis. Faktor penyebab pada
indikator kondisi fisik disajikan dalam tabel
Faktor penyebab internal sebagai berikut.
Berdasarkan data hasil penelitian, daktor
internal yang menjadi penyebab prokrastinasi

Tabel 1. Deskriptor Faktor Kondisi Fisik


No. Deskriptor Persentase Kategori
1. Mempunyai kemapuan fisik meliputi keuletan dan 68% Tinggi
ketekunan dalam menghadapi tugas (fatigue)
2. Penilaian gender dalam menyikapi tugas 56% Rendah
3. Urutan kelahiran ( perbandingan dengan kakak/adik) 71% Tinggi
4. Umur mempengaruhi cara bersikap 84% Tinggi

Salah satu faktor yang menjadi penyebab membentuk suatu kebiasaan yang membuat
terjadinya prokrastiinasi akademik adalah sikap siswa laki-laki nyaman dengan kondisi tersebut,
dan kebiasaan suatu gender dalam memandang walaupun memang tidak semua siswa laki-laki
tugas dengan persentase 56%. Sugiyo (2006) bersikap seperti itu.
sikap merupakan sistem yang berlangsung terus Davidoff dan Orgel dalam (Sugiyo, 2006)
dalam tiga komponen yang dipusatkan pada menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses
suatu objek tunggal. Keyakinan terhadap objek pengorganisasian, pengintepretasian terhadap
merupakan komponen kognitif, perasaan stimulus yang diterima oleh organisme sehingga
terhadap objek merupakan komponen afektif, merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan
dan kesiapan bertindak terhadap objek aktivitas yang integrated dalam diri individu.
merupakan komponen kecenderungan bertindak. Oleh karena itu persepsi inilah yang
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, seharusnya dapat dirubah baik menggunakan
menunjukkan bahwa siswa perempuan lebih rajin modifikasi perilaku maupun metode lain guna
dari siswa laki-laki dan siswa laki-laki sudah menumbuhkan persepsi baru tentang siswa laki-
terbiasa menunda tugas. Hal tersebut laki yang mempunyai sikap rajin dan disiplin
menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik terhadap suatu tugas, sehingga siswa laki-laki
lebih banyak terjadi pada siswa laki-laki. mampu terlepas dari persepsi lamanya dan
Fenomena ini terjadi karena adanya persepsi mampu mengembangkan dirinya ke arah yang
dasar bahwa siswa laki-laki kurang rajin lebih positif.
dibangdingkan siswa perempuan, dan persepsi Faktor penyebab pada indikator kondisi
tersebut terjadi berulang-ulang hingga psikologis disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 2. Deskriptor Faktor Kondisi Psikologis


No. Deskriptor Persentase Kategori
1. Mempunyai tanggung jawab terhadap tugas 73% Tinggi
2. Mampu memahami konsep dirinya terhadap suatu tugas 70% Tinggi
3. Mempunyai motivasi yang tinggi 77% Tinggi
4. Mempunyai rasa percaya diri serta sikap optimis dalam 80% Tinggi
mengerjakan suatu tugas
5. Adanya inisiatif untuk mengerjakan tugas 74% Tinggi

Konsep diri dapat menjadi salah satu siswa. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil
faktor penyebab prokrastinasi akademik pada penelitian, dalam dekriptor mampu memahami

69
Ujang Candra,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (3) (2014)

konsep dirinya terhadap suatu tugas dengan siswa dalam mengembangkan konsep dirinya
persentase 70%. Konsep diri adalah gambaran secara matang karena akan sangat bermanfaat
mengenai dirinya sendiri baik yang berhubungan bagi dirinya, salah satunya dalam hal akademik
dengan aspek fisik, sosial dan psikologis, (Sugiyo, yang berhubungan dengan tugas. Dengan
2005). Jika dihubungkan dengan siswa yang demikian siswa tidak lagi mempunyai
mengalami prokrastinasi akademik, dapat permasalahan dengan kondisi psikisnya sehingga
dikatakan bahwa siswa tersebut mempunyai dapat menekan prokrastinasi akademik.
konsep diri yang kurang baik dalam menghadapi
suatu tugas. Sugiyo (2005) menyebutkan bahwa Faktor penyebab eksternal
konsep diri negatif adalah pengetahuan yang Berdasarkan hasil penelitian, faktor
tidak tepat tentang dirinya sendiri, penghargaan eksternal yang menjadi penyebab prokrastinasi
yang tidak tepat tentang diri sendiri, penghargaan akademik pada siswa adalah faktor kondisi
diri yang tidak realistis, dan harga diri yang keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
rendah. masyarakat. Faktor penyebab pada indikator
Dari hasil analisis tersebut kondisi keluarga disajikan dalam tabel sebagai
menggambarkan bahwa peningkatan konsep diri berikut.
masih sangat diperlukan. Hal ini akan membantu

Tabel 3. Deskriptor Faktor Kondisi Keluarga


No. Deskriptor Persentase Kategori
1. Pola asuh orang tua 77% Tinggi
2. Perlakuan orang tua 74% Tinggi
3. Komunikasi dalam keluarga . 81% Tinggi

Faktor penyebab prokrastinasi akademik memperoleh otonomi dan memperoleh kendali


dapat berasal dari faktor keluarga yaitu dari atas perilakunya dicapai melalui reaksi-reaksi
perlakuan orang tua. Bagaimana orang tua orang dewasa yang tepat terhadap keinginan
memberikan reward atau punishment terhadap remaja untuk memperoleh kendali (Santrok,
anaknya akan mempengaruhi sikap siswa dalam 2002).
menyelesaikan tugas sekolahnya. Santrock Dari uraian tersebut, dapat dilihat bahwa
(2002) menjelaskan bahwa pada masa remaja, sebenarnya siswa membutuhkan sauatu reward
orang tua lebih sedikit meluangkan waktu dengan yang lebih dari orang tua dalam memotivasi
anak-anak mereka daripada pada masa anak- dirinya untuk mampu berkembang sesuai dengan
anak. Disiplin melibatkan suatu peningkatan tahap perkembangnnya. Salah satunya adalah
penggunaan penalaran dan pengurangan hak- dalam bidang akademik. Siswa memerlukan
hak pribadi, ada suatu peralihan pengendalian dukungan dalam bentuk pujian ataupun
secara berangsur angsur dari orang tua terhadap dukungan lain yang berupa fasilitas sebagai
anak tetapi masih dalam batas koregulasi, dan penunjang kompetensi akademiknya.
orang tua serta anak-anak semakin tanggap
terhadap satu sama lain atas dasar label yang Faktor penyebab pada indikator
dikenakan pada mereka. Dalam kondisi ini, lingkungan sekolah disajikan dalam tabel sebagai
kemampuan siswa atau remaja untuk berikut.

Tabel 4. Deskriptor Faktor Lingkungan Sekolah


No. Deskriptor Persentase Kategori
1. Pengaruh teman sebaya 61% Rendah
2. Sarana dan prasarana sekolah 74% Tinggi
3. Kinerja guru mapel 66% Tinggi

70
Ujang Candra,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (3) (2014)

Dari data kuantitatif hasil penelitian atau sekedar mengobrol dengan temannya ketika
menunjukkan bahwa pengaruh teman sebaya ada tugas kelompok daripada mengerjakannya.
dapat menjadi salah satu penyebab prokrastinasi Dari hal tersebut, pengendalian diri pada siswa
akademik pada siswa dengan persentase 61%. sangatlah penting. Siswa belum sepenuhnya
Perkembangan kehidupan sosial remaja juga mampu membedakan apa yang sedang dilakukan
ditandai dengan gejala meningkatnya pengaruh dan apa yang seharusnya dilakukan.
teman sebaya dalam kehidupan mereka.
Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk Faktor penyebab pada indikator
berhubungan atau bergaul dengan teman-teman lingkungan masyarakat disajikan dalam tabel
sebaya mereka (Desmita, 2008). Tetapi yang sebagai berikut.
terjadi adalah siswa lebih memilih untuk bermain

Tabel 5. Deskriptor Faktor Lingkungan Masyarakat


No. Deskriptor Persentase Kategori
1. Berada pada lingkungan yang kondusif 63% Rendah
2. Dukungan orang lain 73% Tinggi

Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa


faktor lingkungan dapat menjadi faktor penyebab Faktor-faktor yang menjadi penyebab
prokrastinasi akademik pada siswa. Kondisi prokrastinasi akademik pada siswa adalah (1)
tersebut menunjukkan bahwa siswa kondisi fisik yaitu jenis kelamin dan ketahanan
membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk tubuh(fatigue), (2) kondisi psikologis yaitu
belajar dan mengerjakan tugas sementara siswa kurangnya tanggung jawab dan rasa percaya diri
berada pada lingkungan masayarakat yang terdiri (3) kondisi keluarga yaitu fasilitas dari orang tua
dari individu dengan berbagai karakternya. (4) lingkungan sekolah yaitu pengaruh teman
Koentjaraningrat dalam (Basrowi, 2005) sebaya, cara guru dalam mengajar dan
merumuskan definisi masyarakat sebagai pengalaman kurang menyenangkan dengan guru
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi (punishment) (5) lingkungan masyarakat yaitu
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang berada pada lingkungan kurang kondusif .
bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa Faktor internal utama penyebab
identitas bersama. Dalam faktor penyebab ini prokrastinasi akademik pada siswa adalah
adalah siswa tidak mampu menyelesaikan tugas kondisi fisik dan faktor eksternal yang paling
pada kondisi yang tidak kondusif. utama penyebab prokrastinasi akademik pada
Lingkungan yang rendah pengawasan siswa kelas XI SMA Negeri Kabupaten
menjadi faktor penyebab siswa menunda Temanggung adalah lingkungan sekolah.
tugasnya. Lingkungan rendah pengawasan
diartikan sebagai suatu kondisi lingkungan DAFTAR PUSTAKA
dimana norma–norma dan aturan kurang begitu
ditegakkan. Hal tersebut membuat kesempatan Burka and Yuen. 2008. Procrastination, why you do it,
siswa untuk berada pada lingkungan yang what to do about it now. U.S: Da Capo Press.
kondusif yang dibutuhkan untuk belajar dan Ferrari, J.R, dkk. 1995. Prokrastination and Task
mengerjakan tugas menjadi semakin berkurang. Avoidance. New York : Plenum Press .
Knaus, William. 2010. End Procrastination Now.
Dengan demikian jelas bahwa faktor lingkungan
United States: McGraw-Hill Companis .
yang kurang kondusif menjadi salah satu faktor
M.S. Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor:
penyebab prokrastinasi akademik pada siswa. Ghalia Indonesia.
Risnawita, Ghufron. 2010. Teori – Teori Psikologi.
SIMPULAN Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

71
Ujang Candra,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (3) (2014)

Santrock, J.W. 2002. Life Span Development: Sugiyo. 2005. Komunikasi Antar Pribadi. Semarang:
Perkembangan Masa Hidup. Alih bahasa UNNES Press.
Achmad Chusairi dan Wisnu Chandra Supriyo. 2008. Studi Kasus Bimbingan dan Konseling.
Kristiaji. Jakarta: Erlangga. Semarang: CV. Nieuw Setapak.

72

Anda mungkin juga menyukai