Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS

Analisis Kesulitan Belajar dan Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar


IPA Siswa SMP Negeri 4 Singaraja

Marisa Amaliyah 1 (*) Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis kesulitan
marisa.amaliyah@ belajar serta faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar IPA siswa pada
undiksha.ac.id materi tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian
ini adalah penelitian mix methods dengan strategi eksplanatoris sekuensial.
I Nyoman Suardana2 Subjek pada penelitian ini adalah 275 siswa dari seluruh kelas IX SMP Negeri 4
nyoman.suardana@ Singaraja, 2 guru IPA, 1 waka sarana prasarana dan 1 laboran IPA. Objek
undiksha.ac.id penelitian ini adalah kesulitan belajar dan faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi tekanan zat dan penerapannya
Kompyang Selamet3 dalam kehidupan sehari-hari. Data yang diperoleh berupa profil kesulitan
kompyang.selamet@ belajar serta faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa. Metode
undiksha.ac.id pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, kuesioner
dan wawancara. Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan
statistik deskriptif untuk menganalisis kesulitan belajar siswa, sedangkan
analisis data faktor penyebab kesulitan belajar dilakukan melalui reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
tingkat kesulitan belajar siswa berkisar antara tinggi sampai dengan rendah.
Tingkat kesulitan belajar tinggi sebesar 68,00%, sedang sebesar 26,55% dan
rendah 5,45%; (2) faktor internal yang menyebabkan kesulitan belajar siswa
terdiri atas lima aspek antara lain aspek kondisi fisik, intelegensi, minat, bakat
dan motivasi. Aspek kondisi fisik dan minat menjadi aspek yang memiliki
pengaruh lebih besar dari pada aspek-aspek yang lain pada faktor internal; (3)
faktor eksternal yang menyebabkan kesulitan belajar siswa terdiri atas tiga
aspek yaitu aspek lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
sosial. Pada faktor eksternal aspek lingkungan sosial menjadi aspek yang
memiliki pengaruh paling tinggi.

Kata Kunci: kesulitan belajar, faktor kesulitan belajar, pelajaran IPA

123
Universitas Pendidikan Abstract: This research aimed at describing and analysing the learning
Ganesha difficulties and the factors that cause students’ learning difficulties in science on
substance pressure topic and its application in daily life. This research is a mix
Corresponding author (*) methods research with a sequential explanatory strategy. The subjects of this
research were 275 students from class IX at SMP Negeri 4 Singaraja, 2 science
teachers, 1 Assistant Principal of School Finance and Operations, and 1
science laboratory assistants. The object of this research is the learning
difficulties and the factors that cause students’ learning difficulties in science on
substance pressure topics and its application in daily life. The data obtained is a
profile of learning difficulties and the factors that cause student learning
difficulties. Tests, questionnaires and interviews were used to collect data. The
method of data analysis in this study is descriptive statistics to analyze student
learning difficulties, while data analysis of the factors causing learning
difficulties is carried out through data reduction, data presentation and data
verification.The results of this study described that (1) the level of student
learning difficulty was divided into three categories, namely the high level of
learning difficulty of 68.00%, moderate 26.55% and low 5.45%; (2) internal
factors that cause the learning difficulties of student consist of five aspects,
including aspects of physical condition, intelligence, interests, talents and

90
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

motivation. Aspects of physical condition and interest are aspects that have a
greater influence than other aspects on internal factors; (3) external factors that
cause the learning difficulties of students consist of three aspects, namely
aspects of the family environment, school environment and social environment.
In the external factors, the social environment aspect was the highest influence
aspect.

Keywords: learning difficulties, factors of learning difficulties, science

PENDAHULUAN dasar-dasar dalam pencapaian, pelaksanaan


Pendidikan memiliki peran yang maupun pengawasan pendidikan.
sangat penting terhadap kemajuan suatu Peningkatan kualitas tenaga pendidik yang
bangsa. Pendidikan merupakan salah satu termuat dalam Permendiknas No. 16 Tahun
sarana dalam meningkatkan maupun 2007 bahwa standar kompetensi guru
mengembangkan kualitas Sumber Daya meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian,
Manusia (SDM). Berdasarkan UU No. 20 sosial dan profesional. Selain itu pemerintah
Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem juga melakukan revisi dan perbaikan
Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa kurikulum yang dirasa kurang berdampak
tujuan pendidikan nasional adalah untuk pada kemajuan pendidikan. Penerapan
mengembangkan potensi peserta didik agar kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa diterapkan saat ini sebagai salah satu upaya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, Mata pelajaran IPA menjadi salah
dan menjadi warga negara yang demokratis satu mata pelajaran yang sangat penting
serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang tercantum pada kurikulum 2013.
tersebut dapat dicapai melalui proses Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
pembelajaran. Belajar merupakan suatu Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun
proses usaha yang dilakukan seseorang 2006, tujuan pembelajaran IPA adalah
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah mengembangkan pengetahuan dan
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pemahaman konsep-konsep IPA yang
hasil pengalamannya sendiri dalam bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
interaksinya dengan lingkungan (Slameto, kehidupan sehari-hari. Namun pada
2003). Proses belajar itu sendiri dapat dilihat kenyataanya perubahan-perubahan
dari adanya perubahan pada diri manusia kurikulum serta peraturan yang telah
yaitu perubahan pada kepribadian manusia ditetapkan belum mampu menjadi solusi atas
yang ditandai dengan peningkatan kualitas berbagai masalah dalam pendidikan terlebih
maupun kuantitas dari segi pengetahuan, pada proses pembelajaran di sekolah.
sikap, kecakapan, kebiasaan, pemahaman, Rendahnya kualitas pendidikan dapat
daya pikir dan lain sebagainya. Menurut dilihat dari rendahnya kualitas belajar peserta
Sardiman (2016) tujuan belajar adalah untuk didik. Berdasarkan hasil Programme for
mendapatkan pengetahuan, keterampilan International Student Assessment (PISA)
dan penanaman sikap mental atau nilai-nali. tahun 2018 menunjukkan bahwa kemampuan
Sehingga kegiatan belajar merupakan hal siswa Indonesia dalam membaca, sains dan
yang sangat penting untuk mencetak sumber matematika masih cukup rendah. Hal ini
daya manusia yang memiliki kemampuan terbukti dari skor rata-rata yang dicapai siswa
unggul. Indonesia berada jauh dibawah dari skor
Berbagai upaya yang dilakukan rata-rata yang telah ditetapkan oleh
pemerintah untuk meningkatkan kualitas Organisation for Economic Co-operation and
pembelajaran yaitu tertuang pada Peraturan development (OECD). Kemampuan siswa
Pemerintah No.32 Tahun 2013 mengenai Indonesia dalam membaca meraih skor
Standar Nasional Pendidikan. Pada rata-rata 371 sedangkan skor rata-rata
peraturan tersebut diatur mengenai OECD adalah 487. Skor rata-rata yang diraih

91
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

pada matematika adalah 379 sedangkan skor motivasi dan intelegensi pada siswa.
rata-rata OECD 487. Selanjutnya untuk sains Sedangkan faktor eksternal yaitu berupa
skor rata-rata yang dicapai adalah 389 fasilitas sekolah, guru, sarana prasarana dan
sedangkan skor rata-rata OECD yaitu 489 aktivitas siswa. Hal tersebut sejalan dengan
(OECD, 2018). Selain itu rerata hasil ujian hasil penelitian oleh Wahyuni (2018)
nasional siswa SMP/MTs pada mata menyatakan bahwa faktor yang menjadi
pelajaran IPA di tiga tahun terakhir penyebab siswa mengalami kesulitan belajar
menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran IPA adalah minat, motivasi, konsentrasi,
masih sangat rendah. Hal tersebut dapat kebiasaan belajar dan intelegensi.
dilihat dari rerata hasil ujian nasional yang Hasil observasi di SMP Negeri 4
dicapai oleh siswa pada mata pelajaran IPA Singaraja diketahui bahwa siswa kelas IX
di bawah standar yang telah ditetapkan yaitu memiliki tingkat pemahaman yang rendah
55 (Kemendikbud, 2019). pada mata pelajaran IPA khususnya pada
Salah satu penyebab rendahnya materi tekanan zat dan penerapannya dalam
kualitas pendidikan tersebut adalah karena kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat
adanya kesulitan belajar yang dialami oleh dilihat dari hasil ulangan harian siswa pada
sebagian besar siswa. Ahmadi dan mata pelajaran IPA materi tekanan zat dan
Supriyono (2013) mengatakan bahwa penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
kesulitan belajar pada siswa disebabkan materi yang dibelajarkan pada kelas VIII
oleh aktivitas belajar bagi setiap individu tidak semester ganjil tahun pelajaran 2019 yang
selamanya berlangsung secara wajar masih banyak di bawah KKM, dari 5 kelas
kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, dengan jumlah 160 siswa hanya 32 siswa
kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang mampu mencapai nilai di atas KKM
yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75.
sulit untuk mengadakan konsentrasi. Rendahnya hasil belajar siswa juga
Abdurrahman (2009) mengatakan bahwa dikarenakan minat belajar siswa terhadap
kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang pelajaran IPA masih kurang, siswa
menyebabkan gangguan dalam proses menganggap mata pelajaran IPA sebagai
belajar seseorang. Siswa yang mengalami mata pelajaran yang sulit sehingga siswa
kesulitan belajar ditandai dengan merasa enggan untuk mempelajarinya.
ketidakmampuan seorang siswa dalam Selain itu berdasarkan hasil observasi saat
mencapai hasil belajar yang sesuai degan pembelajaran IPA berlangsung banyak siswa
standar. yang tidak memperhatikan saat guru
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjelaskan. Hal ini menunjukkan banyak
merupakan mata pelajaran yang dianggap dari siswa tersebut mengalami kesulitan
sulit bagi sebagian besar siswa SMP. Hal ini belajar.
dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada Belajar merupakan kegiatan yang
mata pelajaran IPA yang relatif rendah. sangat penting dan belajar menjadi salah
Khairani (2017) menyatakan bahwa gejala satu penentu baik atau buruknya kualitas
pertanda adanya kesulitan belajar pada pendidikan. Memahami kesulitan-kesulitan
siswa adalah prestasi yang dicapai oleh belajar pada siswa sangat diperlukan guna
siswa rendah atau di bawah rata-rata. memperbaiki proses pembelajaran.
Kesulitan belajar yang dialami oleh sebagian Berdasarkan hal tersebut maka perlu
besar siswa tingkat SMP/MTs pada mata dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
pelajaran IPA didukung oleh hasil penelitian kesulitan belajar dan faktor-faktor penyebab
Dinatha dan Laksana (2017) menyatakan kesulitan belajar siswa SMP Negeri 4
bahwa sebagian besar siswa mengalami Singaraja pada mata pelajaran IPA materi
kesulitan belajar IPA dengan kategori tinggi. tekanan zat dan penerapannya dalam
Haqiqi (2018) menyatakan bahwa kehidupan sehari-hari.
kesulitan belajar pada siswa disebabkan oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yang menyebabkan terjadinya
kesulitan belajar adalah aspek bakat, minat,
92
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

METODE penyebab kesulitan belajar pada siswa


Jenis penelitian yang digunakan dilakukan dengan metode penyebaran
pada penelitian ini (mixed method approach) kuesioner dan wawancara. Penskoran untuk
dengan strategi eksplanatoris sekuensial. setiap jawaban pada kuesioner didasarkan
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 pada kategori yang dibuat oleh Renis Likert
Singaraja pada semester ganjil tahun ajaran dengan menggunakan skala lima. Rerata
2020/2021. Subjek pada penelitian ini adalah skor yang didapatkan dari jawaban siswa
seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 4 kemudian dikonversi menjadi lima kategori
Singaraja yang berjumlah 275 siswa, 2 orang yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah
guru IPA, 1 orang waka sarana prasarana dan sangat rendah.
dan 1 orang laboran IPA. Objek pada Penentuan siswa yang diwawancarai
penelitian ini adalah kesulitan belajar IPA menggunakan teknik purposive sampling dan
serta faktor-faktor penyebab kesulitan belajar snowball sampling. Berdasarkan hasil tes
siswa. yang diperoleh siswa, didapat tiga kriteria
Instrumen yang digunakan pada pengelompokkan yaitu kelompok siswa atas,
penelitian ini adalah tes pilihan ganda menengah dan bawah. Hal ini digunakan
beralasan, kuesioner dengan pernyataan untuk mempermudah proses pemilihan
tertutup dan pedoman wawancara. Tes sampel untuk diwawancara.
pilihan ganda beralasan berjumlah 21 butir Teknik analisis data yang digunakan
soal yang diuji coba terlebih dahulu kemudian pada penelitian ini meliputi analisis statistika
15 butir soal yang memenuhi kriteria dipilih deskriptif untuk menganalisis data kesulitan
untuk digunakan. Karakteristik soal valid belajar siswa, sedangkan data mengenai
dengan rentangan 0,25-0,70. Soal memiliki faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
reliabilitas tinggi dengan nilai reliabilitas dianalisis melalui tiga tahap, yaitu reduksi
sebesar 0,81. Daya beda soal meliputi 3 butir data, penyajian data dan verifikasi data.
soal tergolong lemah, 6 butir soal tergolong
cukup dan 6 butir soal tergolong baik. Tingkat HASIL DAN PEMBAHASAN
kesukaran soal meliputi 11 butir soal Hasil
tergolong sedang dan 4 butir soal tergolong Berdasarkan nilai hasil tes yang
sukar. Kuesioner berjumlah 43 pernyataan diperoleh siswa, didapat tiga kriteria
yang diuji coba dan 41 pernyataan yang pengelompokkan tingkat kesulitan belajar
digunakan dengan reliabilitas sangat tinggi siswa. Siswa dengan kelompok atas (tingkat
dengan nilai sebesar 0,88. Karakteristik kesulitan rendah), kelompok siswa
pernyataan valid dengan rentangan menengah (tingkat kesulitan belajar sedang)
0,20-0,63. dan kelompok siswa bawah (tingkat kesulitan
Data mengenai profil kesulitan belajar belajar tinggi). Pengelompokkan siswa ke
siswa diperoleh dengan metode tes, dalam kelompok siswa atas, menengah dan
sedangkan data mengenai faktor-faktor bawah dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Kelompok Siswa


Kesulitan Belajar Jumlah Siswa Persentase (%)
Tinggi 187 68,00
Sedang 73 26,55
Rendah 15 5,45

Nilai terendah yang diperoleh siswa tes pada mata pelajaran IPA materi tekanan
pada tes hasil belajar materi tekanan zat dan zat dan penerapannya dalam kehidupan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari didapat bahwa sebanyak 98%
adalah 22 dan nilai tertinggi adalah 82. Nilai siswa mendapat nilai di bawah KKM.
KKM mata pelajaran IPA SMP Negeri 4 Berdasarkan data hasil tes yang diperoleh
Singaraja adalah 75, berdasarkan nilai hasil siswa, didapat bahwa kesulitan belajar siswa
93
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

pada masing-masing indikator berkisar Adapun persentase tingkat kesulitan pada


antara cukup sulit sampai dengan sulit. setiap indikator dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Persentase Kesulitan Setiap Indikator


No Indikator Skor Kategori
1 Menerapkan konsep tekanan pada zat padat dalam 49,45 Cukup Sulit
kehidupan sehari-hari
2 Menerapkan hubungan antara gaya dan luas permukaan 62,24 Sulit
terhadap besarnya tekanan
3 Menganalisis Hukum Archimedes 74,61 Sulit
4 Menerapkan Hukum Pascal 66,79 Sulit
5 Menerapkan prinsip tekanan pada udara dalam kehidupan 65,45 Sulit
sehari-hari.
6 Menerapkan hukum Archimedes pada benda yang 74,06 Sulit
terapung, melayang, dan tenggelam di dalam air.
7 Menganalisis tekanan zat cair pada kedalaman tertentu 63,33 Sulit
8 Menjelaskan prinsip tekanan pada proses kapilaritas 57,94 Cukup Sulit
dalam pengangkutan zat pada tumbuhan
9 Menganalisis tekanan zat pada peredaran darah manusia 60,36 Cukup Sulit
10 Menerapkan proses tekanan osmosis dalam kehidupan 56,61 Cukup Sulit
sehari- hari

Berdasarkan data tersebut siswa soal-soal pada indikator tersebut. Secara


mengalami kesulitan pada semua indikator umum kesulitan siswa dalam belajar IPA
dengan rentang antara cukup sulit sampai terdapat pada materi yang berkaitan dengan
dengan sulit. Indikator 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 hitung-hitungan dan rumus-rumus.
merupakan indikator yang dianggap sulit oleh Terdapat dua faktor yang memengaruhi
siswa karena indikator-indikator tersebut kesulitan belajar pada siswa yaitu faktor
berkaitan dengan rumus dan hitung-hitungan. internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor
Adapun kesulitan yang dialami siswa pada kesulitan belajar pada siswa diperoleh
indikator-indikator tersebut yaitu siswa tidak melalui penyebaran kuesioner dan
tau terkait rumus yang harus digunakan diperdalam dengan wawancara. Adapun hasil
untuk menjawab soal-soal pada indikator analisis kuesioner terkait faktor-faktor yang
tersebut. Selain itu lemahnya kemampuan memengaruhi kesulitan belajar siswa
siswa dalam operasi matematika juga ditunjukkan pada Tabel 3.
menjadikan siswa tidak mampu menjawab

Tabel 3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesulitan Belajar Siswa


Faktor yang Memengaruhi Aspek Rata-Rata Skor Kategori
Internal Kondisi Fisik 2,49 Sedang
Intelegensi 2,18 Rendah
Minat 2,26 Sedang
Bakat 2,21 Rendah
Motivasi 2,14 Rendah
Eksternal Lingkungan Keluarga 2,21 Rendah
Lingkungan sekolah 2,18 Rendah
Lingkungan sosial 2,31 Sedang

94
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

Berdasarkan data pada tabel tersebut tersebut diperkuat dengan hasil wawancara
terdapat dua faktor yang memengaruhi siswa berikut.
kesulitan belajar pada siswa yaitu faktor “Temen-temen dirumah kalo sudah
internal dan faktor eksternal. Semua aspek manggil saya pasti ngajak main kak gak
pada faktor internal maupun eksternal pernah ngajak belajar”.
memengaruhi kesulitan belajar siswa dengan
“Temen-temen jarang ngajak belajar
kategori yang bervariasi yaitu dari kategori
bareng kak, lebih sering ngajak saya
sedang sampai dengan rendah. Berdasarkan bermain”.
data di atas dapat dilihat pada faktor internal,
aspek kondisi fisik dengan rata-rata skor 2,49 “HP dan Internet lebih sering saya
dan aspek minat 2,26 memiliki pengaruh gunakan untuk buka sosial media kak
lebih besar terhadap kesulitan belajar siswa seperti, instagram, facebook atau yang
dari pada aspek intelegensi dengan rata-rata lainnya”.
skor 2,18, bakat 2,21 dan motivasi 2,14.
“Jika ada tayangan yang bagus biasanya
Sesuai dengan wawancara yang sudah saya lebih memilih nonton dari pada
dilakukan terkait pengaruh kondisi fisik belajar atau pas lagi belajar terus orang
terhadap pembelajaran, siswa tua nonton tv saya biasanya terganggu
mengungkapkan bahwa belajarnya”.
“Jika saya dalam kondisi lelah biasanya
saya kurang bersemangat dalam Pembahasan
mengikuti pembelajaran”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dipaparkan, didapat bahwa siswa kelas IX
“Pada saat kondisi sakit saya bisa saja SMP Negeri 4 Singaraja mengalami kesulitan
mengikuti pembelajaran jika sakitnya belajar pada materi tekanan zat dan
tidak parah, tapi tetap saja tidak bisa penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
belajar secara maksimal kak”. Persentase tingkat kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa yaitu sebanyak 68,73%
“Berpengaruh kak, ketika lelah saya
mengalami kesulitan belajar dengan kategori
malas untuk mengikuti pembelajaran”.
tinggi, 25,82% sedang dan 5,45% dengan
kategori rendah.
Selain itu pada aspek minat siswa
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes
mengungkapkan bahwa
siswa diperoleh bahwa terjadi kesulitan
“Saya tidak pernah mempelajari pelajaran
terlebih dahulu kak, belajarnya pas di belajar pada semua indikator. Persentase
sekolah aja”. kesulitan tertinggi terdapat pada indikator
menganalisis hukum Archimedes dan
“Saya tidak pernah meluangkan waktu menerapkan hukum Archimedes pada benda
kak paling kalo ada tugas atau mau yang terapung, melayang, dan tenggelam di
ulangan belajar sedikit”. dalam air. dengan persentase 74,61% dan
74,06%. Hal ini sejalan dengan hasil
“Jika tidak ada tugas saya tidak pernah
meluangkan waktu untuk belajar IPA kak”. penelitian Mutiyasih et. al., (2017) yang
menyatakan bahwa penguasaan konsep
Berdasarkan pernyataan tersebut siswa SMP pada tekanan zat cair tergolong
dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik dan rendah, khususnya pada materi tekanan
minat belajar menjadi aspek yang memiliki hidrostatis dan hukum Archimedes. Hal
pengaruh besar terhadap kesulitan belajar serupa juga ditemukan dari hasil penelitian
siswa. Hartanto (2019) bahwa terdapat hambatan
Pada faktor eksternal aspek belajar siswa pada konsep hukum
lingkungan sosial menjadi aspek yang Archimedes. Ketidakmampuan siswa
memiliki pengaruh dominan terhadap memahami konsep gaya apung yang dialami
kesulitan belajar siswa dibandingkan dengan oleh setiap benda dalam zat cair. Hal ini
aspek lingkungan keluarga dan lingkungan membuktikan bahwa siswa mengalami
sekolah. Aspek lingkungan sosial meliputi kesulitan belajar pada materi tersebut,
teman bergaul, TV, HP dan internet. Hal terlebih pada indikator hukum Archimedes.
95
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

Penelitian oleh Adi et. al., (2018) menyatakan yang paling berpengaruh. Pada faktor
bahwa persentase kesulitan belajar siswa eksternal aspek sosial menjadi aspek yang
yang paling tinggi pada topik fluida statis memiliki pengaruh paling tinggi.
adalah pada materi hukum Archimedes Aspek kondisi fisik berkaitan dengan
sebesar 89,90%. kondisi tubuh yang lelah dan kurang sehat.
Selain pada indikator tersebut siswa Penelitian oleh Sawaw et. al., (2018)
juga mengalami kesulitan dengan kategori menyatakan bahwa kesehatan seseorang
sulit pada indikator-indikator yang berkaitan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar.
dengan hitung-hitungan dan penerapan Kondisi tubuh yang kurang sehat dapat
rumus seperti menerapkan hukum Pascal, mengakibatkan anak cepat lelah, kurang
menganalisis tekanan zat cair pada bersemangat, mudah pusing dan sering
kedalaman tertentu. Hal ini sejalan dengan mengantuk. Hal tersebut dapat
penelitian Yadaeni (2016) yang menyatakan mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian
bahwa siswa mengalami kesulitan dalam oleh Ismail (2016) menyatakan bahwa anak
memahami prinsip hukum Pascal. Hasil yang memiliki kondisi jasmani atau
wawancara guru menyatakan bahwa kebugaran organ tubuh yang kurang baik
sebagian besar siswa kesulitan dalam dapat mempengaruhi semangat anak dalam
memahami rumus, menentukan satuan dan mengikuti pelajaran. Hal tersebut sejalan
lemahnya pemahaman dasar-dasar dengan hasil penelitian oleh Koryati et. al.,
matematika. Hal ini sejalan dengan hasil (2017) yang menyatakan bahwa kesehatan
penelitian oleh Dewi dan Yusro (2016) yang akan berpengaruh terhadap proses belajar
menyatakan bahwa kesulitan belajar terkait seseorang. Jika dengan kondisi tidak sehat
pembelajaran IPA terletak pada fisika yaitu maka akan berpengaruh dalam konsentrasi
rumus dan perhitungan. Sebagian besar pada saat belajar, kurang perhatian dan tidak
siswa beralasan bahwa fisika terdapat ada semangat untuk belajar. Hal ini diperkuat
banyak rumus dan susah untuk dipahami, dengan hasil wawancara siswa yang
selain itu lemahnya kemampuan matematis menyatakan bahwa ketika tubuh dalam
siswa. Hal serupa juga didapat dari hasil kondisi yang lelah dan kurang sehat
penelitian Hidayat dan Abbas (2018) bahwa menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi,
faktor yang memengaruhi kesulitan belajar merasa mengantuk dan kurang bersemangat
sebagian besar siswa pada mata pelajaran ketika mengikuti pembelajaran. Wahyuni
fisika adalah kemampuan yang sangat (2018) menyatakan bahwa konsentrasi
kurang dalam penguasaan konsep, rumus memiliki pengaruh yang besar terhadap
serta perhitungan matematika. Putri et. al., belajar seseorang, kurangnya konsentrasi
(2018) juga menyatakan bahwa siswa dalam belajar dapat menyebabkan siswa
memiliki kemampuan yang kurang pada mengalami kesulitan dalam belajar.
dasar matematika sehingga siswa kesulitan Selain kondisi fisik, minat belajar juga
melakukan operasi perhitungan dalam menjadi aspek yang memiliki pengaruh yang
menyelesaikan soal pada materi tekanan. besar terhadap kesulitan belajar pada siswa.
Faktor penyebab kesulitan belajar yang Minat adalah kecenderungan yang menetap
dialami oleh siswa dikelompokkan menjadi untuk memperhatikan dengan mengenang
dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. beberapa aktivitas (Djamarah, 2010).
Dalyno (2007) menyatakan bahwa ada dua Nabillah dan Abadi (2019) menyatakan
faktor yang memengaruhi kesulitan belajar bahwa minat memiliki pengaruh besar
siswa yaitu faktor internal dan faktor terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
eksternal. Kesulitan belajar berkaitan erat yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
dengan kegiatan belajar dan kegiatan belajar siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik
tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa karena tidak ada daya tarik baginya.
faktor yang saling berhubungan satu sama Sebagian besar siswa menyatakan bahwa
lainnya yaitu faktor internal dan faktor minat terhadap pelajaran IPA rendah
eksternal (Ismail, 2016). Berdasarkan hasil dikarenakan IPA merupakan pelajaran yang
analisis data kuesioner pada faktor internal rumit. Hal ini diperkuat dengan hasil
aspek kondisi fisik dan minat menjadi aspek wawancara siswa yang menyatakan siswa
96
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

tidak pernah meluangkan waktu untuk belajar intelegensi kurang bagus cenderung lebih
IPA, mereka hanya belajar ketika ada tugas lama atau lebih lambat dalam memahami
atau ulangan. Wahyuni (2018) menyatakan pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara
bahwa minat siswa terhadap pelajaran IPA siswa menyatakan bahwa siswa terkadang
masih kurang, siswa merasa tidak senang mudah mengingat materi yang diajarkan
dengan pelajaran IPA dengan alasan terkadang sangat susah untuk mengingat,
pelajaran IPA merupakan pelajaran yang terlebih materi yang kurang disukai, siswa
paling susah karena pelajaran IPA memiliki merasa sangat sulit untuk mengingatnya.
rumus yang sulit untuk dipahami begitu juga Selain itu siswa juga menyatakan bahwa jika
dengan cara kerjanya. Hasil penelitian oleh materi sudah berlanjut kebab yang lain maka
Muthia et. al., (2019) menunjukkan bahwa materi yang telah lewat terlupakan. Selain itu
siswa mengalami kesulitan belajar Wahyuni (2018) menyatakan bahwa ada
disebabkan siswa tidak memiliki minat untuk perbedaan tingkat keberhasilan dalam belajar
belajar. Hal tersebut serupa dengan antara siswa yang memiliki intelegensi tinggi
penelitian oleh Rozikin et. al.,(2018) dengan siswa yang memiliki intelegensi
menyatakan bahwa semakin tinggi minat rendah, siswa dengan intelegensi tinggi akan
belajar pada siswa maka semakin tinggi hasil lebih berhasil dalam belajar.
belajar yang akan dicapai oleh siswa. Pada faktor internal aspek bakat juga
Seorang peserta didik yang tidak memiliki berpengaruh terhadap kesulitan belajar
minat terhadap suatu pelajaran akan siswa, bakat adalah potensi/kecakapan dasar
menimbulkan kesulitan dalam belajar. yang dibawa sejak lahir, anak yang berbakat
Motivasi juga menjadi aspek yang pada suatu hal maka anak akan mudah
memengaruhi kesulitan belajar siswa, mempelajari hal tersebut (Khairani, 2017).
sebagian besar siswa memiliki motivasi Pada materi tekanan zat dan penerapannya
belajar IPA yang rendah. Motivasi belajar dalam kehidupan sehari-hari aspek bakat
siswa dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam pada siswa masuk ke dalam kategori rendah
mengikuti pembelajaran. Menurut Khairani pengaruhnya terhadap kesulitan belajar
(2017) siswa yang memiliki motivasi rendah siswa.
akan acuh tak acuh, mudah putus asa, Selain faktor internal yang telah
perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran dan dipaparkan, terdapat faktor eksternal yang
sering meninggalkan pelajaran. Berdasarkan memengaruhi kesulitan belajar. Faktor
hasil wawancara, siswa menyatakan bahwa eksternal yang memiliki pengaruh paling
siswa sangat jarang menanyakan kembali tinggi terhadap kesulitan belajar siswa SMP
materi yang tidak dipahami terlebih ketika Negeri 4 Singaraja terdapat pada aspek
jam pelajaran akan habis atau bel istirahat sosial yaitu, teman bergaul dan media massa
telah berbunyi. Menurut Husdarta (2013) seperti HP, internet dan TV. Berdasarkan
motivasi yang berasal dari dalam diri siswa hasil wawancara sebagian besar siswa
itu sendiri merupakan hal yang sangat menyatakan bahwa teman-teman mereka
penting. Hasil penelitian Evita et. al., (2015) lebih sering mengajak bermain daripada
menyatakan bahwa siswa memiliki motivasi belajar, begitupun dengan media massa
yang kurang dalam belajar IPA. Hal tersebut mereka menyatakan bahwa HP, internet dan
dilihat dari tidak antusiasnya untuk mengikuti TV membuat mereka lupa bahkan malas
pembelajaran sangat kurang. Penelitian oleh untuk belajar. Penelitian oleh Koryati et. al.,
Muthia et. al., (2019) menyatakan bahwa (2017) menyatakan bahwa teman bergaul
siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang baik akan berpengaruh baik terhadap
mengalami kesulitan dalam belajar. Hal siswa, begitu juga sebaliknya karena
tersebut sejalan dengan hasil penelitian pengaruh dari teman bergaul siswa lebih
Antari (2016) menyatakan bahwa motivasi cepat masuk dalam jiwanya. Hal ini sejalan
merupakan salah satu faktor yang dengan hasil penelitian oleh Asmanullah et.
memengaruhi kesulitan belajar pada siswa. al., (2019) yang menerangkan bahwa teman
Selain itu intelegensi juga bergaul sangat berpengaruh terhadap proses
berpengaruh terhadap kesulitan belajar siswa pembelajaran siswa, pergaulan siswa yang
dengan kategori rendah, siswa yang memiliki kurang baik dapat mengakibatkan malas
97
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

belajar, lupa dengan tugas sekolah dan lebih belajar di rumah lengkap. Hal ini diperkuat
memilih bermain ketimbang belajar. Menurut dengan hasil wawancara siswa yang
Afif dan Makkulau (2016) menyatakan bahwa menyatakan bahwa siswa merasa lebih
peran teman sebaya memiliki pengaruh yang bersemangat untuk belajar jika fasilitas
besar terhadap motivasi belajar siswa. belajar yang tersedia lengkap. Selain itu
Segala fasilitas dan aplikasi pada HP suasana rumah juga sangat berpengaruh
terhadap konsentrasi belajar siswa. Menurut
memiliki ketertarikan besar untuk anak
Koryati et. al., (2017) suasana rumah sangat
menggunakannya begitu pula dengan TV
mempengaruhi ketenangan anak dalam
anak lebih tertarik dengan hiburan atau belajar jika suasana rumah yang tegang, ribut
tayangan yang ada di televisi dibandingkan dan sering terjadi cekcok menyebabkan anak
dengan belajar. Asriyanti dan Purwati (2020) menjadi bosan di rumah yang berakibat
menyatakan bahwa anak sering lupa untuk terganggunya belajar pada anak.
belajar dikarenakan terlalu asyik bermain HP Selain aspek lingkungan sekolah juga
dan menonton TV. Seringnya siswa dalam berpengaruh terhadap kesulitan belajar
menggunakan HP cenderung malas dalam siswa, sarana prasarana yang memadai
belajar (Satrianawati, 2017). Berdasarkan membuat anak maksimal dalam belajar dan
hasil wawancara siswa menyatakan bahwa metode guru mengajar. Metode mengajar
siswa lebih sering menggunakan HP untuk yang tepat memudahkan siswa untuk
bermain walaupun terkadang juga digunakan memahami materi yang diajarkan. Djamarah
untuk mencari materi yang tidak dipahami di dan Zain (2010) berpendapat bahwa metode
google. Penelitian oleh Triasih (2019) yang merupakan salah satu komponen yang ikut
mengungkapkan bahwa anak yang menonton ambil bagian dalam keberhasilan kegiatan
TV menjadi malas belajar dan mengerjakan belajar mengajar. Koryati et. al., (2017)
tugas rumah. Hal ini diperkuat dengan hasil menyatakan bahwa metode mengajar guru
wawancara, siswa menyatakan bahwa jika yang kurang baik menyebabkan siswa
ada tayangan TV yang disukai biasanya kurang terhadap pelajaran atau gurunya,
siswa memilih untuk menonton TV daripada sehingga akibatnya siswa malas untuk
belajar. belajar.
Selain aspek lingkungan sosial aspek
lingkungan keluarga juga memiliki pengaruh SIMPULAN DAN SARAN
terhadap kesulitan belajar siswa. Perhatian Simpulan
orang tua dalam mengingatkan anak untuk Berdasarkan hasil penelitian yang
belajar, mengerjakan tugas yang diberikan telah diuraikan, didapat bahwa tingkat
oleh guru atau mendampingi anak saat
kesulitan belajar IPA seluruh siswa kelas IX
belajar sangat berpengaruh terhadap
SMP Negeri 4 Singaraja dibagi menjadi tiga
motivasi belajar anak sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar anak. kelompok yaitu kelompok dengan kategori
Penelitian oleh Surahman et. al., (2020) kesulitan belajar tinggi, sedang dan rendah.
menyatakan bahwa siswa mengalami Dari seluruh siswa kelas IX sebanyak 68%
kesulitan belajar disebabkan hubungan orang siswa mengalami kesulitan belajar tinggi
tua dan anak kurang harmonis, cara dengan jumlah siswa 187, 26,55% siswa
mendidik orang tua yang kurang disukai oleh mengalami kesulitan belajar sedang dengan
siswa serta suasana rumah yang gaduh dan jumlah siswa 73 dan 5,45% siswa mengalami
ribut. Penelitian oleh Rumbewas et. al., kesulitan belajar rendah dengan jumlah 15
(2018) menyatakan bahwa orang tua harus siswa.
mampu memberikan motivasi kepada anak Kesulitan setiap indikator pada materi
karena pemberian motivasi menyebabkan tekanan zat dan penerapannya dalam
anak dapat belajar dengan baik. Berdasarkan
kehidupan sehari-hari berada antara kategori
hasil wawancara, siswa menyatakan bahwa
cukup sulit sampai sulit. Indikator dengan
jika tidak diingatkan untuk belajar oleh orang
tua biasanya siswa akan lupa untuk belajar. kategori cukup sulit adalah menerapkan
Selain pemberian motivasi fasilitas belajar konsep tekanan pada zat padat dalam
dirumah juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari (49,45%), menjelaskan
belajar anak, sebagian besar anak merasa prinsip tekanan pada proses kapilaritas
lebih semangat untuk belajar saat fasilitas dalam pengangkutan zat pada tumbuhan
98
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

(57,94%), menganalisis tekanan zat pada dapat memberikan dorongan, bimbingan dan
peredaran darah manusia (60,36%), motivasi anak dalam belajar secara
menerapkan proses tekanan osmosis dalam maksimal.
kehidupan sehari-hari (56,61%). Indikator
yang masuk dalam kategori sulit adalah DAFTAR PUSTAKA
menerapkan hubungan antara gaya dan luas
permukaan terhadap besarnya tekanan Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan bagi
(62,24%), menganalisis hukum Archimedes anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rinek
(74,61%), menerapkan hukum Pascal cipta.
(66,79%), menerapkan prinsip tekanan pada
Adi, A. S., Sugiyanto & Rusilowati, A. 2018.
udara dalam kehidupan sehari-hari (64,45%),
Identifikasi Profil Kesulitan Belajar Fisika
menerapkan hukum Archimedes pada benda
Topik Fluida Statis pada Siswa SMA di
yang terapung, melayang dan tenggelam di Kabupaten Demak. Unnes Physics
dalam air (74,06%), menganalisis tekanan Education Journal. 7 (1), pp. 1-6.
zat cair pada kedalaman tertentu (63,33%).
Faktor-faktor yang menyebabkan Afif, A & Makkaulau, B. A. 2016. Motivasi
kesulitan belajar pada siswa kelas IX SMP Belajar Biologi Siswa SMA Ditinjau dari
Negeri 4 Singaraja adalah faktor internal dan Pola Asuh Orangtua dan Dukungan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas Sosial Teman Sebaya. Jurnal Psikologi
lima aspek yaitu, aspek kondisi fisik, Perseptual. 1 (2), pp. 62-69.
intelegensi, minat, bakat dan motivasi. Aspek
kondisi fisik dan minat menjadi aspek yang Antari, W. 2016. Analisis Kesulitan Belajar
Siswa dalam Memahami Materi Larutan
memiliki pengaruh lebih besar diantara lima
Penyangga di SMA Laboratorium
aspek tersebut. Faktor eksternal terdiri atas Undiksha Singaraja. Skripsi (Tidak
tiga aspek yaitu, aspek lingkungan keluarga, Diterbitkan). Jurusan Pendidikan Kimia,
lingkungan sekolah dan lingkungan sosial, Fakultas Matematika dan Ilmu
dari ketiga aspek tersebut aspek lingkungan Pengetahuan Alam, Universitas
sosial menjadi aspek yang memiliki pengaruh Pendidikan Ganesha.
paling besar.
Arikunto, S. 2007. Manajemen Penelitian.
Saran Jakarta: Rineka Cipta
Berdasarkan hasil simpulan yang
Asmanullah, A. S., Hamdani, A & Ariyono.
telah diuraikan, maka saran yang dapat
2019. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
diajukan adalah sebagai berikut: 1) Bagi Siswa pada Mata Pelajaran Mekanika
sekolah diharapkan melakukan upaya untuk Teknik di SMK Bidang Teknologi dan
terus meningkatkan kompetensi guru Rekayasa. Journal of Mechanical
sehingga dapat mengatasi kesulitan-kesulitan Engineering Education, 6 (1), pp. 13-22
belajar yang dialami oleh siswa. 2) Bagi guru
diharapkan lebih kreatif dalam kegiatan Asriyanti, F. D & Purwati, I. S. 2020. Analisis
Faktor Kesulitan Belajar Ditinjau dari
pembelajaran, menggunakan metode
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V
mengajar yang bisa memudahkan siswa Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar:
untuk memahami materi yang diajarkan Kajian Teori dan Praktik Pendidikan. 29
terlebih pada materi yang berkaitan dengan (1), pp. 79-87.
hitung-hitungan. 3) Bagi peserta didik
diharapkan mampu lebih bersemangat dalam Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
belajar, mengatur waktu dengan baik antara
belajar dan bermain agar hasil belajar Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No 20
menjadi lebih baik. 4) Bagi orang tua Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
diharapkan lebih memperhatikan lingkungan Nasional. Jakarta: Depdiknas
sosial anak baik itu teman bergaul maupun
penggunaan media masa seperti internet, HP
dan TV. Selain itu orang tua juga diharapkan
99
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

Depdiknas. 2006. Permendiknas No 22 Kemendikbud. 2019. Laporan Hasil Ujian


Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Nasional. Diperoleh dari
Jakarta: Depdiknas http://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id
diakses pada 1 November 2019.
Depdiknas. 2007. Permendiknas No 16
Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Khairani, Makmun. 2017. Psikologi Belajar.
Akademik dan Kompetensi Guru. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Jakarta: Depdiknas.
Koryati, D., Jaenudin, R., & Aisyah. 2017.
Dewi, R. H & Yusro, A. C. 2016. Analisis Analisis Faktor Penyebab Rendahnya
Kesulitan Belajar IPA Materi Gerak Pada Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata
Siswa Kelas VII MTs Sunan Ampel. Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 15
Makalah Dipresentasikan dalam Palembang. Jurnal Profit, 4 (1), pp. 1-11.
Seminar Nasional Pendidikan Fisika II
2016, Madiun, 28 Mei 2016. Muthia, Z. N., Muderawan, I. W., & Lanang,
W. I. G. 2019. Analisis Faktor-faktor
Dinatha, N. M & Laksana, D. N. L. 2017. Kesulitan Belajar Siswa Pada Pelajaran
Kesulitan Belajar Siswa dalam Mata Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia
Pelajaran IPA Terpadu. Jurnal Indonesia, 1(3), pp. 17-23.
Pendidikan Nusantara (JPDN). 2 (2), pp.
214-223 Mutiyasih, Y. Sutopo, & Dasna, I. W. 2017.
Identifikasi Penguasaan Konsep
Djamarah, S. B. & A. Zain. 2010. Strategi Tekanan Zat Cair Siswa SMP
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Berdasarkan Taksonomo Solo. Journal
of Distance Education and e-Learning, 3
Evita, Z. Rahmi & Efendi, Y. 2015. Analisis (2), pp. 41-47.
Faktor Kesulitan Belajar Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Nabillah, T., & Abadi, P., A. 2019. Faktor
Siswa Kelas VII MTs Batamiyah Batam. Penyebab Rendahnya Hasil Belajar
Jurnal Simbiosa, 4 (1), pp. 42-47. Siswa. Prosiding Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika
Haqiqi, A. K. 2018. Analisis Faktor Penyebab . Universitas Singaperbangsa Karawang
Kesulitan Belajar IPA Siswa SMP Kota
Semarang. Edu Sains Jurnal Pendidikan OECD. (2019). PISA 2018 : PISA Result In
Sains & Matematika 6 (1), pp. 37-43. Focus. Diakses pada 10 November
2020. https://www.oecd.org/pisa.
Hartanto. 2019. Hambatan Belajar
Epistemologis Siswa pada Materi Putri, S. E., Firdau, M., & Angraenit, L. 2018.
Tekanan Zat Cair Melalui Analisis Tes Analisis Kesalahan Siswa dalam
Kemampuan Responden. Jurnal Inovasi Menyelsaikan Soal pada Materi Tekanan
dan Pembelajaran Fisika. 6 (2), pp. di Kelas VIII MTs Al-Husna Kota
191-199. Pontianak. Jurnal Pendidikan Sains dan
Aplikasinya (JPSA), 1 (1), pp. 39-46.
Hidayati, M. Y & Abbas, A. 2018.
Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Fisika Rozikin, S., Amir, H., Rohiat, S. 2018.
pada Peserta Didik Kelas IPA Sekolah Hubungan Minat Belajar Siswa dengan
Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Fisika. 6 (1), pp 45-50 Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 1 Tebat
Karai dan SMA Negeri 1 Kabupaten
Husdarta, S., 2013. Belajar Dan Kepahiang. Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Pembelajaran. Alfabeta, Bandung. Kimia, 2(1), pp. 78-81.

Ismail. 2016. Diagnosis Kesulitan Belajar Rumbewas, S. S., Laka, B. M., & Meokbun,
Siswa dalam Pembelajaran Aktif di N. (2018). Peran Orang Tua Dalam
Sekolah. Jurnal Edukasi. 2 (1), pp. Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta
30-43. Didik di SD Negeri Saribi. EduMatSains:

100
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

Jurnal Pendidikan, Matematika dan Nasional Pendidikan IPA Pascasarjana.


Sains, 2 (2), pp. 201-212. Universitas Malang.

Sardiman, A. M. (2016). Interaksi dan


Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT
Raja Grafindo.

Satrianawati, S. (2017). Dampak


Penggunaan Handphone Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa Sekolah Dasar.
Profesi Pendidikan Dasar, 1(1), pp.
54-61.

Sawawa, D., Solehudin, A. & Sabri. 2018.


Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Siswa Terhadap Hasil Belajar Pada Mata
pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen
Mesin. Journal Of Mechanical
Engineering Education. 5 (1), pp. 21-26

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor


yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta

Suharman, Hasniah & Ahiri, J. 2020.


Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas X IPS di SMA Negeri 1
Maginti Kabupaten Muna Barat. Jurnal
Online Program Studi Pendidikan
Ekonomi, 5 (4), pp. 140-144.

Trisiah, A. (2019). Dampak Tayangan Televisi


pada Pola Komunikasi Anak. Jurnal
Inovasi, 13 (1), pp. 34-45.

Wahyuni. 2018. Analisis Kesulitan Belajar


Siswa pada Mata Pelajaran IPA di Kelas
VII SMP Negeri 4 Terbanggi Besar.
Jurna Sains dan Teknologi, 1 (1), pp.
29-26.

Yadaeni, A., Kusairi, S., & Parno. 2016. Studi


Kesulitan dalam Menguasai Konsep
Fluida Statis. Prosiding Seminar

101

Anda mungkin juga menyukai