Marisa Amaliyah 1 (*) Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis kesulitan
marisa.amaliyah@ belajar serta faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar IPA siswa pada
undiksha.ac.id materi tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian
ini adalah penelitian mix methods dengan strategi eksplanatoris sekuensial.
I Nyoman Suardana2 Subjek pada penelitian ini adalah 275 siswa dari seluruh kelas IX SMP Negeri 4
nyoman.suardana@ Singaraja, 2 guru IPA, 1 waka sarana prasarana dan 1 laboran IPA. Objek
undiksha.ac.id penelitian ini adalah kesulitan belajar dan faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi tekanan zat dan penerapannya
Kompyang Selamet3 dalam kehidupan sehari-hari. Data yang diperoleh berupa profil kesulitan
kompyang.selamet@ belajar serta faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa. Metode
undiksha.ac.id pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, kuesioner
dan wawancara. Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan
statistik deskriptif untuk menganalisis kesulitan belajar siswa, sedangkan
analisis data faktor penyebab kesulitan belajar dilakukan melalui reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
tingkat kesulitan belajar siswa berkisar antara tinggi sampai dengan rendah.
Tingkat kesulitan belajar tinggi sebesar 68,00%, sedang sebesar 26,55% dan
rendah 5,45%; (2) faktor internal yang menyebabkan kesulitan belajar siswa
terdiri atas lima aspek antara lain aspek kondisi fisik, intelegensi, minat, bakat
dan motivasi. Aspek kondisi fisik dan minat menjadi aspek yang memiliki
pengaruh lebih besar dari pada aspek-aspek yang lain pada faktor internal; (3)
faktor eksternal yang menyebabkan kesulitan belajar siswa terdiri atas tiga
aspek yaitu aspek lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
sosial. Pada faktor eksternal aspek lingkungan sosial menjadi aspek yang
memiliki pengaruh paling tinggi.
123
Universitas Pendidikan Abstract: This research aimed at describing and analysing the learning
Ganesha difficulties and the factors that cause students’ learning difficulties in science on
substance pressure topic and its application in daily life. This research is a mix
Corresponding author (*) methods research with a sequential explanatory strategy. The subjects of this
research were 275 students from class IX at SMP Negeri 4 Singaraja, 2 science
teachers, 1 Assistant Principal of School Finance and Operations, and 1
science laboratory assistants. The object of this research is the learning
difficulties and the factors that cause students’ learning difficulties in science on
substance pressure topics and its application in daily life. The data obtained is a
profile of learning difficulties and the factors that cause student learning
difficulties. Tests, questionnaires and interviews were used to collect data. The
method of data analysis in this study is descriptive statistics to analyze student
learning difficulties, while data analysis of the factors causing learning
difficulties is carried out through data reduction, data presentation and data
verification.The results of this study described that (1) the level of student
learning difficulty was divided into three categories, namely the high level of
learning difficulty of 68.00%, moderate 26.55% and low 5.45%; (2) internal
factors that cause the learning difficulties of student consist of five aspects,
including aspects of physical condition, intelligence, interests, talents and
90
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
motivation. Aspects of physical condition and interest are aspects that have a
greater influence than other aspects on internal factors; (3) external factors that
cause the learning difficulties of students consist of three aspects, namely
aspects of the family environment, school environment and social environment.
In the external factors, the social environment aspect was the highest influence
aspect.
91
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
pada matematika adalah 379 sedangkan skor motivasi dan intelegensi pada siswa.
rata-rata OECD 487. Selanjutnya untuk sains Sedangkan faktor eksternal yaitu berupa
skor rata-rata yang dicapai adalah 389 fasilitas sekolah, guru, sarana prasarana dan
sedangkan skor rata-rata OECD yaitu 489 aktivitas siswa. Hal tersebut sejalan dengan
(OECD, 2018). Selain itu rerata hasil ujian hasil penelitian oleh Wahyuni (2018)
nasional siswa SMP/MTs pada mata menyatakan bahwa faktor yang menjadi
pelajaran IPA di tiga tahun terakhir penyebab siswa mengalami kesulitan belajar
menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran IPA adalah minat, motivasi, konsentrasi,
masih sangat rendah. Hal tersebut dapat kebiasaan belajar dan intelegensi.
dilihat dari rerata hasil ujian nasional yang Hasil observasi di SMP Negeri 4
dicapai oleh siswa pada mata pelajaran IPA Singaraja diketahui bahwa siswa kelas IX
di bawah standar yang telah ditetapkan yaitu memiliki tingkat pemahaman yang rendah
55 (Kemendikbud, 2019). pada mata pelajaran IPA khususnya pada
Salah satu penyebab rendahnya materi tekanan zat dan penerapannya dalam
kualitas pendidikan tersebut adalah karena kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat
adanya kesulitan belajar yang dialami oleh dilihat dari hasil ulangan harian siswa pada
sebagian besar siswa. Ahmadi dan mata pelajaran IPA materi tekanan zat dan
Supriyono (2013) mengatakan bahwa penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
kesulitan belajar pada siswa disebabkan materi yang dibelajarkan pada kelas VIII
oleh aktivitas belajar bagi setiap individu tidak semester ganjil tahun pelajaran 2019 yang
selamanya berlangsung secara wajar masih banyak di bawah KKM, dari 5 kelas
kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, dengan jumlah 160 siswa hanya 32 siswa
kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang mampu mencapai nilai di atas KKM
yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75.
sulit untuk mengadakan konsentrasi. Rendahnya hasil belajar siswa juga
Abdurrahman (2009) mengatakan bahwa dikarenakan minat belajar siswa terhadap
kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang pelajaran IPA masih kurang, siswa
menyebabkan gangguan dalam proses menganggap mata pelajaran IPA sebagai
belajar seseorang. Siswa yang mengalami mata pelajaran yang sulit sehingga siswa
kesulitan belajar ditandai dengan merasa enggan untuk mempelajarinya.
ketidakmampuan seorang siswa dalam Selain itu berdasarkan hasil observasi saat
mencapai hasil belajar yang sesuai degan pembelajaran IPA berlangsung banyak siswa
standar. yang tidak memperhatikan saat guru
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjelaskan. Hal ini menunjukkan banyak
merupakan mata pelajaran yang dianggap dari siswa tersebut mengalami kesulitan
sulit bagi sebagian besar siswa SMP. Hal ini belajar.
dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada Belajar merupakan kegiatan yang
mata pelajaran IPA yang relatif rendah. sangat penting dan belajar menjadi salah
Khairani (2017) menyatakan bahwa gejala satu penentu baik atau buruknya kualitas
pertanda adanya kesulitan belajar pada pendidikan. Memahami kesulitan-kesulitan
siswa adalah prestasi yang dicapai oleh belajar pada siswa sangat diperlukan guna
siswa rendah atau di bawah rata-rata. memperbaiki proses pembelajaran.
Kesulitan belajar yang dialami oleh sebagian Berdasarkan hal tersebut maka perlu
besar siswa tingkat SMP/MTs pada mata dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
pelajaran IPA didukung oleh hasil penelitian kesulitan belajar dan faktor-faktor penyebab
Dinatha dan Laksana (2017) menyatakan kesulitan belajar siswa SMP Negeri 4
bahwa sebagian besar siswa mengalami Singaraja pada mata pelajaran IPA materi
kesulitan belajar IPA dengan kategori tinggi. tekanan zat dan penerapannya dalam
Haqiqi (2018) menyatakan bahwa kehidupan sehari-hari.
kesulitan belajar pada siswa disebabkan oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yang menyebabkan terjadinya
kesulitan belajar adalah aspek bakat, minat,
92
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
Nilai terendah yang diperoleh siswa tes pada mata pelajaran IPA materi tekanan
pada tes hasil belajar materi tekanan zat dan zat dan penerapannya dalam kehidupan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari didapat bahwa sebanyak 98%
adalah 22 dan nilai tertinggi adalah 82. Nilai siswa mendapat nilai di bawah KKM.
KKM mata pelajaran IPA SMP Negeri 4 Berdasarkan data hasil tes yang diperoleh
Singaraja adalah 75, berdasarkan nilai hasil siswa, didapat bahwa kesulitan belajar siswa
93
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
94
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
Berdasarkan data pada tabel tersebut tersebut diperkuat dengan hasil wawancara
terdapat dua faktor yang memengaruhi siswa berikut.
kesulitan belajar pada siswa yaitu faktor “Temen-temen dirumah kalo sudah
internal dan faktor eksternal. Semua aspek manggil saya pasti ngajak main kak gak
pada faktor internal maupun eksternal pernah ngajak belajar”.
memengaruhi kesulitan belajar siswa dengan
“Temen-temen jarang ngajak belajar
kategori yang bervariasi yaitu dari kategori
bareng kak, lebih sering ngajak saya
sedang sampai dengan rendah. Berdasarkan bermain”.
data di atas dapat dilihat pada faktor internal,
aspek kondisi fisik dengan rata-rata skor 2,49 “HP dan Internet lebih sering saya
dan aspek minat 2,26 memiliki pengaruh gunakan untuk buka sosial media kak
lebih besar terhadap kesulitan belajar siswa seperti, instagram, facebook atau yang
dari pada aspek intelegensi dengan rata-rata lainnya”.
skor 2,18, bakat 2,21 dan motivasi 2,14.
“Jika ada tayangan yang bagus biasanya
Sesuai dengan wawancara yang sudah saya lebih memilih nonton dari pada
dilakukan terkait pengaruh kondisi fisik belajar atau pas lagi belajar terus orang
terhadap pembelajaran, siswa tua nonton tv saya biasanya terganggu
mengungkapkan bahwa belajarnya”.
“Jika saya dalam kondisi lelah biasanya
saya kurang bersemangat dalam Pembahasan
mengikuti pembelajaran”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dipaparkan, didapat bahwa siswa kelas IX
“Pada saat kondisi sakit saya bisa saja SMP Negeri 4 Singaraja mengalami kesulitan
mengikuti pembelajaran jika sakitnya belajar pada materi tekanan zat dan
tidak parah, tapi tetap saja tidak bisa penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
belajar secara maksimal kak”. Persentase tingkat kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa yaitu sebanyak 68,73%
“Berpengaruh kak, ketika lelah saya
mengalami kesulitan belajar dengan kategori
malas untuk mengikuti pembelajaran”.
tinggi, 25,82% sedang dan 5,45% dengan
kategori rendah.
Selain itu pada aspek minat siswa
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes
mengungkapkan bahwa
siswa diperoleh bahwa terjadi kesulitan
“Saya tidak pernah mempelajari pelajaran
terlebih dahulu kak, belajarnya pas di belajar pada semua indikator. Persentase
sekolah aja”. kesulitan tertinggi terdapat pada indikator
menganalisis hukum Archimedes dan
“Saya tidak pernah meluangkan waktu menerapkan hukum Archimedes pada benda
kak paling kalo ada tugas atau mau yang terapung, melayang, dan tenggelam di
ulangan belajar sedikit”. dalam air. dengan persentase 74,61% dan
74,06%. Hal ini sejalan dengan hasil
“Jika tidak ada tugas saya tidak pernah
meluangkan waktu untuk belajar IPA kak”. penelitian Mutiyasih et. al., (2017) yang
menyatakan bahwa penguasaan konsep
Berdasarkan pernyataan tersebut siswa SMP pada tekanan zat cair tergolong
dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik dan rendah, khususnya pada materi tekanan
minat belajar menjadi aspek yang memiliki hidrostatis dan hukum Archimedes. Hal
pengaruh besar terhadap kesulitan belajar serupa juga ditemukan dari hasil penelitian
siswa. Hartanto (2019) bahwa terdapat hambatan
Pada faktor eksternal aspek belajar siswa pada konsep hukum
lingkungan sosial menjadi aspek yang Archimedes. Ketidakmampuan siswa
memiliki pengaruh dominan terhadap memahami konsep gaya apung yang dialami
kesulitan belajar siswa dibandingkan dengan oleh setiap benda dalam zat cair. Hal ini
aspek lingkungan keluarga dan lingkungan membuktikan bahwa siswa mengalami
sekolah. Aspek lingkungan sosial meliputi kesulitan belajar pada materi tersebut,
teman bergaul, TV, HP dan internet. Hal terlebih pada indikator hukum Archimedes.
95
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
Penelitian oleh Adi et. al., (2018) menyatakan yang paling berpengaruh. Pada faktor
bahwa persentase kesulitan belajar siswa eksternal aspek sosial menjadi aspek yang
yang paling tinggi pada topik fluida statis memiliki pengaruh paling tinggi.
adalah pada materi hukum Archimedes Aspek kondisi fisik berkaitan dengan
sebesar 89,90%. kondisi tubuh yang lelah dan kurang sehat.
Selain pada indikator tersebut siswa Penelitian oleh Sawaw et. al., (2018)
juga mengalami kesulitan dengan kategori menyatakan bahwa kesehatan seseorang
sulit pada indikator-indikator yang berkaitan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar.
dengan hitung-hitungan dan penerapan Kondisi tubuh yang kurang sehat dapat
rumus seperti menerapkan hukum Pascal, mengakibatkan anak cepat lelah, kurang
menganalisis tekanan zat cair pada bersemangat, mudah pusing dan sering
kedalaman tertentu. Hal ini sejalan dengan mengantuk. Hal tersebut dapat
penelitian Yadaeni (2016) yang menyatakan mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian
bahwa siswa mengalami kesulitan dalam oleh Ismail (2016) menyatakan bahwa anak
memahami prinsip hukum Pascal. Hasil yang memiliki kondisi jasmani atau
wawancara guru menyatakan bahwa kebugaran organ tubuh yang kurang baik
sebagian besar siswa kesulitan dalam dapat mempengaruhi semangat anak dalam
memahami rumus, menentukan satuan dan mengikuti pelajaran. Hal tersebut sejalan
lemahnya pemahaman dasar-dasar dengan hasil penelitian oleh Koryati et. al.,
matematika. Hal ini sejalan dengan hasil (2017) yang menyatakan bahwa kesehatan
penelitian oleh Dewi dan Yusro (2016) yang akan berpengaruh terhadap proses belajar
menyatakan bahwa kesulitan belajar terkait seseorang. Jika dengan kondisi tidak sehat
pembelajaran IPA terletak pada fisika yaitu maka akan berpengaruh dalam konsentrasi
rumus dan perhitungan. Sebagian besar pada saat belajar, kurang perhatian dan tidak
siswa beralasan bahwa fisika terdapat ada semangat untuk belajar. Hal ini diperkuat
banyak rumus dan susah untuk dipahami, dengan hasil wawancara siswa yang
selain itu lemahnya kemampuan matematis menyatakan bahwa ketika tubuh dalam
siswa. Hal serupa juga didapat dari hasil kondisi yang lelah dan kurang sehat
penelitian Hidayat dan Abbas (2018) bahwa menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi,
faktor yang memengaruhi kesulitan belajar merasa mengantuk dan kurang bersemangat
sebagian besar siswa pada mata pelajaran ketika mengikuti pembelajaran. Wahyuni
fisika adalah kemampuan yang sangat (2018) menyatakan bahwa konsentrasi
kurang dalam penguasaan konsep, rumus memiliki pengaruh yang besar terhadap
serta perhitungan matematika. Putri et. al., belajar seseorang, kurangnya konsentrasi
(2018) juga menyatakan bahwa siswa dalam belajar dapat menyebabkan siswa
memiliki kemampuan yang kurang pada mengalami kesulitan dalam belajar.
dasar matematika sehingga siswa kesulitan Selain kondisi fisik, minat belajar juga
melakukan operasi perhitungan dalam menjadi aspek yang memiliki pengaruh yang
menyelesaikan soal pada materi tekanan. besar terhadap kesulitan belajar pada siswa.
Faktor penyebab kesulitan belajar yang Minat adalah kecenderungan yang menetap
dialami oleh siswa dikelompokkan menjadi untuk memperhatikan dengan mengenang
dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. beberapa aktivitas (Djamarah, 2010).
Dalyno (2007) menyatakan bahwa ada dua Nabillah dan Abadi (2019) menyatakan
faktor yang memengaruhi kesulitan belajar bahwa minat memiliki pengaruh besar
siswa yaitu faktor internal dan faktor terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
eksternal. Kesulitan belajar berkaitan erat yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
dengan kegiatan belajar dan kegiatan belajar siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik
tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa karena tidak ada daya tarik baginya.
faktor yang saling berhubungan satu sama Sebagian besar siswa menyatakan bahwa
lainnya yaitu faktor internal dan faktor minat terhadap pelajaran IPA rendah
eksternal (Ismail, 2016). Berdasarkan hasil dikarenakan IPA merupakan pelajaran yang
analisis data kuesioner pada faktor internal rumit. Hal ini diperkuat dengan hasil
aspek kondisi fisik dan minat menjadi aspek wawancara siswa yang menyatakan siswa
96
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
tidak pernah meluangkan waktu untuk belajar intelegensi kurang bagus cenderung lebih
IPA, mereka hanya belajar ketika ada tugas lama atau lebih lambat dalam memahami
atau ulangan. Wahyuni (2018) menyatakan pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara
bahwa minat siswa terhadap pelajaran IPA siswa menyatakan bahwa siswa terkadang
masih kurang, siswa merasa tidak senang mudah mengingat materi yang diajarkan
dengan pelajaran IPA dengan alasan terkadang sangat susah untuk mengingat,
pelajaran IPA merupakan pelajaran yang terlebih materi yang kurang disukai, siswa
paling susah karena pelajaran IPA memiliki merasa sangat sulit untuk mengingatnya.
rumus yang sulit untuk dipahami begitu juga Selain itu siswa juga menyatakan bahwa jika
dengan cara kerjanya. Hasil penelitian oleh materi sudah berlanjut kebab yang lain maka
Muthia et. al., (2019) menunjukkan bahwa materi yang telah lewat terlupakan. Selain itu
siswa mengalami kesulitan belajar Wahyuni (2018) menyatakan bahwa ada
disebabkan siswa tidak memiliki minat untuk perbedaan tingkat keberhasilan dalam belajar
belajar. Hal tersebut serupa dengan antara siswa yang memiliki intelegensi tinggi
penelitian oleh Rozikin et. al.,(2018) dengan siswa yang memiliki intelegensi
menyatakan bahwa semakin tinggi minat rendah, siswa dengan intelegensi tinggi akan
belajar pada siswa maka semakin tinggi hasil lebih berhasil dalam belajar.
belajar yang akan dicapai oleh siswa. Pada faktor internal aspek bakat juga
Seorang peserta didik yang tidak memiliki berpengaruh terhadap kesulitan belajar
minat terhadap suatu pelajaran akan siswa, bakat adalah potensi/kecakapan dasar
menimbulkan kesulitan dalam belajar. yang dibawa sejak lahir, anak yang berbakat
Motivasi juga menjadi aspek yang pada suatu hal maka anak akan mudah
memengaruhi kesulitan belajar siswa, mempelajari hal tersebut (Khairani, 2017).
sebagian besar siswa memiliki motivasi Pada materi tekanan zat dan penerapannya
belajar IPA yang rendah. Motivasi belajar dalam kehidupan sehari-hari aspek bakat
siswa dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam pada siswa masuk ke dalam kategori rendah
mengikuti pembelajaran. Menurut Khairani pengaruhnya terhadap kesulitan belajar
(2017) siswa yang memiliki motivasi rendah siswa.
akan acuh tak acuh, mudah putus asa, Selain faktor internal yang telah
perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran dan dipaparkan, terdapat faktor eksternal yang
sering meninggalkan pelajaran. Berdasarkan memengaruhi kesulitan belajar. Faktor
hasil wawancara, siswa menyatakan bahwa eksternal yang memiliki pengaruh paling
siswa sangat jarang menanyakan kembali tinggi terhadap kesulitan belajar siswa SMP
materi yang tidak dipahami terlebih ketika Negeri 4 Singaraja terdapat pada aspek
jam pelajaran akan habis atau bel istirahat sosial yaitu, teman bergaul dan media massa
telah berbunyi. Menurut Husdarta (2013) seperti HP, internet dan TV. Berdasarkan
motivasi yang berasal dari dalam diri siswa hasil wawancara sebagian besar siswa
itu sendiri merupakan hal yang sangat menyatakan bahwa teman-teman mereka
penting. Hasil penelitian Evita et. al., (2015) lebih sering mengajak bermain daripada
menyatakan bahwa siswa memiliki motivasi belajar, begitupun dengan media massa
yang kurang dalam belajar IPA. Hal tersebut mereka menyatakan bahwa HP, internet dan
dilihat dari tidak antusiasnya untuk mengikuti TV membuat mereka lupa bahkan malas
pembelajaran sangat kurang. Penelitian oleh untuk belajar. Penelitian oleh Koryati et. al.,
Muthia et. al., (2019) menyatakan bahwa (2017) menyatakan bahwa teman bergaul
siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang baik akan berpengaruh baik terhadap
mengalami kesulitan dalam belajar. Hal siswa, begitu juga sebaliknya karena
tersebut sejalan dengan hasil penelitian pengaruh dari teman bergaul siswa lebih
Antari (2016) menyatakan bahwa motivasi cepat masuk dalam jiwanya. Hal ini sejalan
merupakan salah satu faktor yang dengan hasil penelitian oleh Asmanullah et.
memengaruhi kesulitan belajar pada siswa. al., (2019) yang menerangkan bahwa teman
Selain itu intelegensi juga bergaul sangat berpengaruh terhadap proses
berpengaruh terhadap kesulitan belajar siswa pembelajaran siswa, pergaulan siswa yang
dengan kategori rendah, siswa yang memiliki kurang baik dapat mengakibatkan malas
97
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
belajar, lupa dengan tugas sekolah dan lebih belajar di rumah lengkap. Hal ini diperkuat
memilih bermain ketimbang belajar. Menurut dengan hasil wawancara siswa yang
Afif dan Makkulau (2016) menyatakan bahwa menyatakan bahwa siswa merasa lebih
peran teman sebaya memiliki pengaruh yang bersemangat untuk belajar jika fasilitas
besar terhadap motivasi belajar siswa. belajar yang tersedia lengkap. Selain itu
Segala fasilitas dan aplikasi pada HP suasana rumah juga sangat berpengaruh
terhadap konsentrasi belajar siswa. Menurut
memiliki ketertarikan besar untuk anak
Koryati et. al., (2017) suasana rumah sangat
menggunakannya begitu pula dengan TV
mempengaruhi ketenangan anak dalam
anak lebih tertarik dengan hiburan atau belajar jika suasana rumah yang tegang, ribut
tayangan yang ada di televisi dibandingkan dan sering terjadi cekcok menyebabkan anak
dengan belajar. Asriyanti dan Purwati (2020) menjadi bosan di rumah yang berakibat
menyatakan bahwa anak sering lupa untuk terganggunya belajar pada anak.
belajar dikarenakan terlalu asyik bermain HP Selain aspek lingkungan sekolah juga
dan menonton TV. Seringnya siswa dalam berpengaruh terhadap kesulitan belajar
menggunakan HP cenderung malas dalam siswa, sarana prasarana yang memadai
belajar (Satrianawati, 2017). Berdasarkan membuat anak maksimal dalam belajar dan
hasil wawancara siswa menyatakan bahwa metode guru mengajar. Metode mengajar
siswa lebih sering menggunakan HP untuk yang tepat memudahkan siswa untuk
bermain walaupun terkadang juga digunakan memahami materi yang diajarkan. Djamarah
untuk mencari materi yang tidak dipahami di dan Zain (2010) berpendapat bahwa metode
google. Penelitian oleh Triasih (2019) yang merupakan salah satu komponen yang ikut
mengungkapkan bahwa anak yang menonton ambil bagian dalam keberhasilan kegiatan
TV menjadi malas belajar dan mengerjakan belajar mengajar. Koryati et. al., (2017)
tugas rumah. Hal ini diperkuat dengan hasil menyatakan bahwa metode mengajar guru
wawancara, siswa menyatakan bahwa jika yang kurang baik menyebabkan siswa
ada tayangan TV yang disukai biasanya kurang terhadap pelajaran atau gurunya,
siswa memilih untuk menonton TV daripada sehingga akibatnya siswa malas untuk
belajar. belajar.
Selain aspek lingkungan sosial aspek
lingkungan keluarga juga memiliki pengaruh SIMPULAN DAN SARAN
terhadap kesulitan belajar siswa. Perhatian Simpulan
orang tua dalam mengingatkan anak untuk Berdasarkan hasil penelitian yang
belajar, mengerjakan tugas yang diberikan telah diuraikan, didapat bahwa tingkat
oleh guru atau mendampingi anak saat
kesulitan belajar IPA seluruh siswa kelas IX
belajar sangat berpengaruh terhadap
SMP Negeri 4 Singaraja dibagi menjadi tiga
motivasi belajar anak sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar anak. kelompok yaitu kelompok dengan kategori
Penelitian oleh Surahman et. al., (2020) kesulitan belajar tinggi, sedang dan rendah.
menyatakan bahwa siswa mengalami Dari seluruh siswa kelas IX sebanyak 68%
kesulitan belajar disebabkan hubungan orang siswa mengalami kesulitan belajar tinggi
tua dan anak kurang harmonis, cara dengan jumlah siswa 187, 26,55% siswa
mendidik orang tua yang kurang disukai oleh mengalami kesulitan belajar sedang dengan
siswa serta suasana rumah yang gaduh dan jumlah siswa 73 dan 5,45% siswa mengalami
ribut. Penelitian oleh Rumbewas et. al., kesulitan belajar rendah dengan jumlah 15
(2018) menyatakan bahwa orang tua harus siswa.
mampu memberikan motivasi kepada anak Kesulitan setiap indikator pada materi
karena pemberian motivasi menyebabkan tekanan zat dan penerapannya dalam
anak dapat belajar dengan baik. Berdasarkan
kehidupan sehari-hari berada antara kategori
hasil wawancara, siswa menyatakan bahwa
cukup sulit sampai sulit. Indikator dengan
jika tidak diingatkan untuk belajar oleh orang
tua biasanya siswa akan lupa untuk belajar. kategori cukup sulit adalah menerapkan
Selain pemberian motivasi fasilitas belajar konsep tekanan pada zat padat dalam
dirumah juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari (49,45%), menjelaskan
belajar anak, sebagian besar anak merasa prinsip tekanan pada proses kapilaritas
lebih semangat untuk belajar saat fasilitas dalam pengangkutan zat pada tumbuhan
98
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
(57,94%), menganalisis tekanan zat pada dapat memberikan dorongan, bimbingan dan
peredaran darah manusia (60,36%), motivasi anak dalam belajar secara
menerapkan proses tekanan osmosis dalam maksimal.
kehidupan sehari-hari (56,61%). Indikator
yang masuk dalam kategori sulit adalah DAFTAR PUSTAKA
menerapkan hubungan antara gaya dan luas
permukaan terhadap besarnya tekanan Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan bagi
(62,24%), menganalisis hukum Archimedes anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rinek
(74,61%), menerapkan hukum Pascal cipta.
(66,79%), menerapkan prinsip tekanan pada
Adi, A. S., Sugiyanto & Rusilowati, A. 2018.
udara dalam kehidupan sehari-hari (64,45%),
Identifikasi Profil Kesulitan Belajar Fisika
menerapkan hukum Archimedes pada benda
Topik Fluida Statis pada Siswa SMA di
yang terapung, melayang dan tenggelam di Kabupaten Demak. Unnes Physics
dalam air (74,06%), menganalisis tekanan Education Journal. 7 (1), pp. 1-6.
zat cair pada kedalaman tertentu (63,33%).
Faktor-faktor yang menyebabkan Afif, A & Makkaulau, B. A. 2016. Motivasi
kesulitan belajar pada siswa kelas IX SMP Belajar Biologi Siswa SMA Ditinjau dari
Negeri 4 Singaraja adalah faktor internal dan Pola Asuh Orangtua dan Dukungan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas Sosial Teman Sebaya. Jurnal Psikologi
lima aspek yaitu, aspek kondisi fisik, Perseptual. 1 (2), pp. 62-69.
intelegensi, minat, bakat dan motivasi. Aspek
kondisi fisik dan minat menjadi aspek yang Antari, W. 2016. Analisis Kesulitan Belajar
Siswa dalam Memahami Materi Larutan
memiliki pengaruh lebih besar diantara lima
Penyangga di SMA Laboratorium
aspek tersebut. Faktor eksternal terdiri atas Undiksha Singaraja. Skripsi (Tidak
tiga aspek yaitu, aspek lingkungan keluarga, Diterbitkan). Jurusan Pendidikan Kimia,
lingkungan sekolah dan lingkungan sosial, Fakultas Matematika dan Ilmu
dari ketiga aspek tersebut aspek lingkungan Pengetahuan Alam, Universitas
sosial menjadi aspek yang memiliki pengaruh Pendidikan Ganesha.
paling besar.
Arikunto, S. 2007. Manajemen Penelitian.
Saran Jakarta: Rineka Cipta
Berdasarkan hasil simpulan yang
Asmanullah, A. S., Hamdani, A & Ariyono.
telah diuraikan, maka saran yang dapat
2019. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
diajukan adalah sebagai berikut: 1) Bagi Siswa pada Mata Pelajaran Mekanika
sekolah diharapkan melakukan upaya untuk Teknik di SMK Bidang Teknologi dan
terus meningkatkan kompetensi guru Rekayasa. Journal of Mechanical
sehingga dapat mengatasi kesulitan-kesulitan Engineering Education, 6 (1), pp. 13-22
belajar yang dialami oleh siswa. 2) Bagi guru
diharapkan lebih kreatif dalam kegiatan Asriyanti, F. D & Purwati, I. S. 2020. Analisis
Faktor Kesulitan Belajar Ditinjau dari
pembelajaran, menggunakan metode
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V
mengajar yang bisa memudahkan siswa Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar:
untuk memahami materi yang diajarkan Kajian Teori dan Praktik Pendidikan. 29
terlebih pada materi yang berkaitan dengan (1), pp. 79-87.
hitung-hitungan. 3) Bagi peserta didik
diharapkan mampu lebih bersemangat dalam Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
belajar, mengatur waktu dengan baik antara
belajar dan bermain agar hasil belajar Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No 20
menjadi lebih baik. 4) Bagi orang tua Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
diharapkan lebih memperhatikan lingkungan Nasional. Jakarta: Depdiknas
sosial anak baik itu teman bergaul maupun
penggunaan media masa seperti internet, HP
dan TV. Selain itu orang tua juga diharapkan
99
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
Ismail. 2016. Diagnosis Kesulitan Belajar Rumbewas, S. S., Laka, B. M., & Meokbun,
Siswa dalam Pembelajaran Aktif di N. (2018). Peran Orang Tua Dalam
Sekolah. Jurnal Edukasi. 2 (1), pp. Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta
30-43. Didik di SD Negeri Saribi. EduMatSains:
100
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
101