Anda di halaman 1dari 7

Efektivitas Pelatihan Self-Management Menggunakan Aplikasi Notion

Terhadap Tingkat Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa

Uswatun Chasanah, Sonia Dasri Gandhi, Fadhila Mutiara Refri, Zahra Desantari, Wahyu Aulia
Huwaida
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta
E-mail: 18320376@students.uii.ac.id

Abstract
This study aims to determine the differences in the level of academic procrastination among students
before and after receiving self-management training. The research subjects were 30 students throughout
Indonesia, consisting of 11 male and 19 female. This study used an experimental research method with a
one-group pretest-posttest design. Data collection uses the academic procrastination scale compiled by
Kunti Novitasari, (2017). The results of data analysis using the Wilcoxon hypothesis Signed Rank Test, it
is known that the significance value is 0.568 (p >0.05), this indicates that there is no significant
difference between before and after giving treatment to the subject. Therefore, the hypothesis in this study
was rejected.

Keywords: Students, procrastination, self-management training

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa
sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan manajemen diri. Subjek penelitian berjumlah 30 orang
mahasiswa di seluruh Indonesia yang terdiri dari 11 laki-laki dan 19 perempuan. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian eksperimen dengan bentuk desain yaitu one group pretest-posttest
design. Pengumpulan data menggunakan skala prokrastinasi akademik yang disusun oleh Kunti
Novitasari, (2017). Hasil analisis data menggunakan uji hipotesis Wilcoxon Signed Rank Test,
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,568 (p >0,05), hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan kepada subjek. Maka dari
itu, hipotesis pada penelitian ini ditolak.

Kata kunci: Mahasiswa, prokrastinasi, pelatihan manajemen diri

Dewasa ini, dunia sedang dilanda Menurut Ghufron dan Rinawati


pandemi Corona Virus disease 2019 (2017), prokrastinasi akademik
(Covid-19). Hal ini membuat banyak adalah perilaku spesifik yang
perubahan mengenai aturan dan melibatkan unsur penundaan,
tatanan di berbagai kalangan mengakibatkan keterlambatan atau
masyarakat. Salah satu aturan dan kegagalan dalam menyelesaikan
tatanan tersebut, berdampak pada tugas, melibatkan tugas yang
instansi sekolah dan universitas. dianggap penting, dan menghasilkan
Aturan tersebut mengenai keadaan emosional yang tidak
pelaksanaan proses belajar yang menyenangkan seperti cemas,
dilakukan secara daring (online) bersalah, marah, dan panik. Aspek
selama pandemi Covid-19 (Surat dalam prokrastinasi akademik
Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 menurut Ghufron dan Rinawati
tahun 2020). Berdasarkan hal ini, (2017) yaitu penundaan untuk
dalam pembelajaran daring (online) memulai dan menyelesaikan
tentunya memiliki tantangan masalah, keterlambatan dalam
tersendiri bagi siswa maupun mengerjakan tugas, kesenjangan
mahasiswa. Tanpa terkecuali masalah waktu antara rencana dan kinerja
mengenai prokrastinasi akademik. aktual, dan melakukan aktifitas yang
Menurut Basri (2017), prokrastinasi lebih menyenangkan. Ferrari,
akademik adalah kebiasaan menunda- Johnson, dan McCown, (dalam Indah
nunda suatu pekerjaan dalam situasi dan Shofiah, 2012) menyatakan
akademik. bahwa sebagai suatu perilaku

109
PSIKOLOGIKA VOLUME 18 NOMOR 1 TAHUN 2013
menunda, prokrastinasi akademik melakukan tugasnya, akan tetapi
dapat diwujudkan dalam indikator menggunakan waktu yang dimiliki
tertentu yang dapat diukur dan untuk melakukan aktivitas lain
diamati dengan ciri-ciri yaitu: yangdipandang lebih menyenangkan
1. Penundaan untuk memulai ataupun dan mendatangkan hiburan, seperti
menyelesaikan kerja pada tugas yang membaca (koran, majalah, atau buku
dihadapi. Seseorang yang melakukan cerita lainnya), nonton, ngobrol,
prokrastinasi tahu bahwa tugas yang jalan, mendengarkan musik, dan
dihadapinya harus segera diselesaikan sebagainya, sehingga menyita waktu
dan berguna bagi dirinya, namun dia yang ia miliki untuk mengerjakan
menunda-nunda untuk tugas yang harus diselesaikannya.
menyelesaikannya jika ia sudah mulai Prokrastinasi akademik penting untuk
mengerjakan sebelumnya. diteliti karena berpotensi
2. Keterlambatan dalam mengerjakan menghambat proses pembelajaran
tugas. Seorang prokrastinator dan prokrastinasi akademik yang
memerlukan waktu yang lebih lama dilakukan mahasiswa akan
daripada waktu yang dibutuhkan pada menimbulkan dampak negatif pada
umumnya untuk mengerjakan suatu prestasi yang akan diraih (You,
tugas. Mereka menghabiskan 2015). Prokrastinasi akademik pada
waktunya untuk mempersiapkan diri mahasiswa dapat menghambat
secara berlebihan dan melakukan hal- mereka untuk menyelesaikan suatu
hal yang tidak dibutuhkan dalam mata kuliah tertentu. Semakin lama
penyelesaian suatu tugas, tanpa mereka menunda maka semakin
memperhitungkan keterbatasan lama pula mereka untuk
waktu dan sebagainya. Kadang menyelesaikan tugas mata kuliah
tindakan tersebut mengakibatkannya tertentu (Pratiwi & Sawitri, 2015).
tidak dapat menyelesaikan tugasnya Prawitasari (2012) mengungkapkan
secara memadai. Kelambanan dalam bahwa penundaan yang terus-
melakukan suatu tugas dapat menjadi menerus dilakukan akan berakibat
ciri utama dalam prokrastinasi fatal, misalnya kegagalan
akademik. memperoleh gelar sarjana, dan
keterlambatan penyelesaian kuliah
3. Kesenjangan waktu antara rencana
sehingga terjadi penambahan biaya
dan kinerja aktual. Seorang
kuliah. Secara materiil, penundaan
prokrastinator memiliki kesulitan
seringkali diikuti oleh perasaan
untuk mengerjakan sesuatu dengan
bersalah, marah dan tidak berguna.
batas waktu yang telah ditentukan
sebelumnya. Mereka sering Berdasarkan pemaparan diatas, telah
mengalami keterlambatan dalam dijelaskan bahwa faktor yang benar
memenuhi deadline yang telah benar menjadi penyebab prokrastinasi
ditentukan, baik oleh orang lain adalah kurang disiplinnya seseorang
maupun yang ia tentukan sendiri. dalam mengatur dan memanfaatkan
Seseorang mungkin telah waktu. Oleh karena itu, peneliti
merencanakan memulai mengerjakan melakukan penelitian untuk
tugas pada waktu yang telah mengurangi tingkat prokrastinasi
ditentukan sendiri, namun ketika dengan teknik self-management
saatnya tiba dia tidak melakukannya menggunakan aplikasi digital Notion.
sesuai dengan apa yang telah Teknik self-management adalah
direncanakan, sehingga menyebabkan teknik untuk membantu seseorang
keterlambatan maupun kegagalan dalam mengatur waktu, yang mana
untuk menyelesaikan tugas secara seseorang tersebut akan membuat
memadai. perencanaan beberapa aktivitas,
sehingga seseorang tersebut akan
4. Melakukan aktivitas lain yang
bertanggung jawab atas dirinya
lebih menyenangkan daripada
sendiri (Rustam, Mansyur, Hanim,
melakukan tugas yang harus
dan Marjo, 2019). Sedangkan,
dikerjakan. Seorang prokrastinator
aplikasi digital Notion adalah aplikasi
dengan sengaja tidak segera
yang menyediakan layanan dalam

109
PSIKOLOGIKA VOLUME 18 NOMOR 1 TAHUN 2013
membuat suatu perencanaan untuk subjek menggunakan teknik
melakukan beberapa aktivitas. purposive random sampling.
Berdasarkan fenomena di atas,
penelitian ini bertujuan untuk 2. Desain Penelitian Eksperimen
mengetahui bagaimana cara
Terdapat berbagai macam jenis
menurunkan tingkat prokrastinasi
desain penelitian, pada penelitian ini
akademik dengan pelatihan self-
peneliti menggunakan pendekatan
management, mengetahui dampak
kuasi eksperimen. Desain penelitian
dari pelatihan self-management
ini menggunakan one group pretest-
terhadap prokrastinasi akademik, dan
posttest design, maksudnya adalah
mengetahui efektivitas pelatihan self-
hanya ada satu kelompok eksperimen
management terhadap tingkat
tanpa adanya kelompok kontrol atau
prokrastinasi akademik. Adapun
placebo. Dalam penelitian ini, untuk
hipotesis dalam penelitian ini adalah
melihat keefektifan dari perlakuan,
terdapat perbedaan tingkat
akan diuji dengan cara
prokrastinasi mahasiswa universitas
membandingkan hasil dari pretest dan
di seluruh Indonesia antara sebelum
posttest yang akan diberikan kepada
dan sesudah mendapatkan pelatihan
subjek. Desain yang akan digunakan
self-management yang dilakukan
dapat diilustrasikan sebagai berikut:
menggunakan aplikasi digital Notion.
Yang mana, tingkat prokrastinasi O1 X O2
setelah mendapatkan pelatihan self- Gambar: 3.1 Desain penelitian
management menjadi lebih rendah Tuckman, dalam (Mulyadi, dkk.,
dibandingkan sebelum mendapatkan 2017) Keterangan:
pelatihan self-management. Penelitian O1: Pengukuran pertama (awal)
ini diharapkan memiliki manfaat sebelum subjek diberi perlakuan X:
praktis bagi mahasiswa yaitu untuk Treatment atau perlakuan (Self-
menurunkan tingkat prokrastinasi Regulation Learning)
akademik, dan manfaat teoritis dari
penelitian ini adalah untuk O2: Pengukuran kedua setelah subjek
membuktikan penelitian terdahulu diberi perlakuan
yang dilakukan oleh Rustam, dkk.
(2019), yang memaparkan beberapa 3. Metode Pengumpulan Data
teori dan mengambil kesimpulan Metode pengumpulan data pada
tanpa ada data empiris. penelitian ini menggunakan kuesioner
prokrastinasi akademik yang disusun
Metode Penelitian oleh Kunti Novitasari, 2017. Skala
1. Responden Penelitian prokrastinasi akademik ini telah
disesuaikan dengan teori Ferrari.
Penelitian ini menggunakan Menurut Ferrari (dalam Novitasari,
pendekatan eksperimen untuk 2017), terdapat empat aspek yang
mengetahui apakah pelatihan self- berhubungan dengan prokrastinasi,
management dengan menggunakan di antaranya sebagai berikut: 1)
aplikasi digital Notion efektif untuk Sering menunda-nunda ketika ingin
menurunkan tingkat prokrastinasi memulai maupun menyelesaikan
akademik pada mahasiswa di seluruh tugas, 2) Menghabiskan banyak
Indonesia. Penelitian ini memiliki dua waktu dalam pengerjaan tugas, 3)
variabel, yaitu variabel bebas dan Adanya gap antara rencana dan kerja
variabel tergantung. Variabel bebas aktual, 4) Lebih tertarik mengerjakan
dalam penelitian ini adalah pelatihan aktivitas yang menyenangkan.
self-management, sementara variabel
tergantungnya adalah tingkat
prokrastinasi. Subjek penelitian 4. Prosedur Perlakuan
adalah mahasiswa universitas di Prosedur pelaksanaan penelitian
seluruh Indonesia dengan usia 18-24 memiliki beberapa tahap, dimulai dari
tahun yang memiliki kebiasaan tahap perancangan penelitian, pretest,
prokrastinasi. Metode pengambilan pemberian perlakuan, dan posttest.

109
PSIKOLOGIKA VOLUME 18 NOMOR 1 TAHUN 2013
Tahapan pertama, peneliti merancang
model penelitian yang akan
digunakan hingga menentukan
kriteria partisipan yang akan
dijadikan subjek penelitian. Tahap
kedua, sebelum pemberian perlakuan,
subjek akan diberikan pretest dengan Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data
skala prokrastinasi akademik yang Post-test Prokrastinasi Akademik
disusun oleh Kunti Novitasari,
(2017) yang disesuaikan dengan teori
Ferrari. Tujuan dari pemberian
pretest ialah mengukur tingkat
prokrastinasi pada subjek penelitian.
Kemudian tahap ketiga, setelah
Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat
pemberian pretest, subjek akan
diberikan pelatihan self-management bahwa hasil uji normalitas pada
pretest, memperoleh nilai signifikansi
berupa tata cara penggunaan aplikasi
Notion serta tata cara pembuatan menggunakan Shapiro-Wilk sebesar p
= 0,781 (p >0,05). Sementara pada
jadwal akademik yang baik. Selama
pemberian perlakuan, subjek akan tabel 2, dapat dilihat bahwa hasil uji
normalitas pada posttest, memperoleh
diawasi selama kurang lebih satu
minggu. Selama seminggu, peneliti nilai signifikansi menggunakan
Shapiro-Wilk sebesar p = 0,353 (p
akan mengevaluasi kegiatan subjek
setiap hari, apakah sudah sesuai >0,05). Hasil uji normalitas yang
telah diperoleh menunjukkan bahwa
dengan jadwal yang telah disusun
atau tidak. Tahap ketiga, setelah sebaran data tersebut berdistribusi
normal. Selanjutnya peneliti
melaksanakan pelatihan selama
kurang lebih satu minggu, subjek melakukan uji hipotesis
menggunakan Wilcoxon Signed-Rank
akan diberikan posttest untuk
mengukur tingkat prokrastinasi pada Test untuk menguji apakah ada
tidaknya perbedaan mean antara
subjek apakah menurun atau tidak.
prokrastinasi akademik sebelum
diberi perlakuan dan setelah diberi
5. Metode Analisis Data perlakuan.
Berikutnya untuk mengetahui hasil
analisis data, peneliti akan menguji Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis
dengan uji Wilcoxon Signed Rank
Test. Pengujian dilakukan dengan
cara mencari tahu selisih skor antara
pretest dan posttest pada subjek
eksperimen. Kemudian selisih skor
tersebut dibandingkan menggunakan
uji Wilcoxon Signed Rank Test. Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis
Test Statisticsa
Hasil Penelitian Posttest - Pretest
Berdasarkan data yang telah Z -.570b
didapatkan oleh peneliti, maka
peneliti melakukan uji normalitas Asymp. Sig. (2-tailed) .568
terlebih dahulu terhadap data pretest a. Wilcoxon Signed Ranks Test
dan posttest.
b. Based on positive ranks
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data
Pre-test Prokrastinasi Akademik Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat,
bahwa hasil yang diperoleh dari hasil
uji hipotesis adalah adanya perbedaan
mean antara skor perilaku
prokrastinasi sebelum dan sesudah
diberi perlakuan. Hal ini terlihat dari

109
PSIKOLOGIKA VOLUME 18 NOMOR 1 TAHUN 2013
skor mean pada pretest sebesar dengan diberikannya pelatihan self-
52,4667 sedangkan mean pada management, yang ditunjukkan
posttest sebesar 51,6333. Namun, dengan nilai uji signifikansi (p)
berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai sebesar 0.063 (p >0.05) yang berarti
signifikansi sebesar 0,568 yang mana hipotesis penelitian ditolak.
(p 0,05) maka dari itu tidak terdapat Hipotesis yang tertolak dalam
perubahan yang signifikan terhadap penelitian dapat dipengaruhi oleh
tingkat prokrastinasi akademik pada berbagai macam faktor. Salah satu
mahasiswa sebelum dan sesudah penyebabnya dapat dikarenakan
diberi perlakuan. Dengan demikian, adanya variabel ekstrani (extraneous
hipotesis yang diajukan oleh peneliti variables) dalam penelitian. Variabel
yaitu terdapat perubahan yang ekstrani merupakan variabel bebas
signifikan terhadap prokrastinasi yang tidak dapat dikendalikan.
akademik pada mahasiswa sebelum Variabel ekstrani dapat muncul dari
dan sesudah diberi perlakuan ditolak. internal maupun eksternal subjek
penelitian. Penyebab lain dapat
Pembahasan berasal dari pelaksana penelitian,
yaitu tim peneliti dan subjek. Sebagai
Pada uji normalitas menggunakan
contoh, peneliti belum menghandle
Shapiro-Wilk diperoleh nilai
subjek secara intensif, subjek kurang
signifikansi sebesar p = 0,781 (p
memahami prosedur penelitian,
>0,05) untuk pretest dan nilai sebesar
peneliti tidak dapat mengawasi subjek
p = 0,353 (p >0,05) untuk posttest.
dalam proses penelitian, subjek
Hal ini menunjukkan bahwa sebaran
memiliki kesibukan lain yang tidak
data penelitian berdistribusi normal.
diketahui peneliti, sebagian subjek
Ketika data yang diperoleh memiliki
mengetahui tujuan penelitian.
distribusi normal maka menurut
pandangan statistik data dapat Penelitian ini memiliki beberapa
digeneralisasikan pada populasi keterbatasan. Secara umum, dapat
(Widhiarso, 2017). dikategorikan menjadi tiga poin.
Pertama, peneliti belum benar-benar
Berdasarkan hasil uji hipotesis
memastikan bahwa subjek memahami
menggunakan Wilcoxon Signed-Rank
prosedur penelitian. Ketika dilakukan
Test diperoleh nilai signifikansi
sosialisasi dan simulasi penggunaan
sebesar 0,568 yang mana (p >0,05)
aplikasi digital Notion, subjek pun
yang menunjukkan bahwa tidak ada
belum mempersiapkan aplikasi
perubahan yang signifikan terhadap
dengan baik di perangkatnya
tingkat prokrastinasi akademik pada
sehingga saat proses penelitian
mahasiswa sebelum dan sesudah
dimulai, ada beberapa subjek yang
diberi perlakuan. Maka, hipotesis
masih belum mengerti cara
dalam penelitian ini yaitu tingkat
menggunakannya. Hal ini
prokrastinasi setelah mendapatkan
menyebabkan subjek tidak
pelatihan self-management menjadi
melaksanakan proses pelaksanaan
lebih rendah dibandingkan sebelum
penelitian dengan baik dan peneliti
mendapatkan pelatihan self-
tidak mendapatkan hasil yang
management, ditolak. Pelatihan self-
maksimal. Kedua, subjek memiliki
management menggunakan aplikasi
aktivitas di luar penelitian yang
digital Notion tidak memberikan
menyebabkan proses penelitian
dampak perubahan yang signifikan
terhambat. Terdapat variabel lain
terhadap tingkat prokrastinasi
yang mempengaruhi proses penelitian
akademik mahasiswa. Hasil dalam
kurang efektif. Hipotesis dalam
penelitian ini, sejalan dengan
penelitian ini ditolak dapat
penelitian yang dilakukan oleh
dikarenakan prokrastinasi akademik
Palupi, dkk (2018) yang
dipengaruhi oleh faktor internal yang
menunjukkan bahwa tidak terdapat
mencakup kelelahan, rasa cemas, rasa
hasil yang signifikan terhadap
malas, merasa insecure, dan time
prokrastinasi akademik mahasiswa
management yang buruk (Kadafi,
FK UNS yang menyelesaikan skripsi
Mardiyah, & Rahmawati, 2018). Hal

109
PSIKOLOGIKA VOLUME 18 NOMOR 1 TAHUN 2013
ini dapat memberikan gambaran Penyebab hipotesis ditolak antara lain
mengenai tidak signifikannya hasil yaitu subjek kurang memahami
yang didapat atas penurunan tingkat prosedur penelitian, subjek tidak
prokrastinasi akademik pada subjek. dapat selalu diawasi selama proses
Ketiga, prosedur penelitian belum pelaksanaan eksperimen, adanya
berjalan secara efektif. Di awal kesibukan lain yang tidak diketahui
proses pengumpulan data, beberapa oleh peneliti, dan sebagian subjek
subjek belum mengisi pretest sesuai mengetahui tujuan penelitian.
dengan waktu yang telah ditentukan.
Selain itu, ketika waktu penelitian
Saran
sudah dimulai, ada beberapa subjek
yang belum menginstall aplikasi Berdasarkan penelitian yang telah
Notion, dan juga belum memahami dilakukan, terdapat beberapa saran
cara mengoperasikannya. Secara yang dapat diberikan oleh peneliti
keseluruhan, proses penelitian ini terkait proses dan hasil penelitian ini.
belum berjalan sesuai dengan Pertama, peneliti selanjutnya
timeline yang telah dirancang disarankan menggunakan lebih
sebelumnya. banyak subjek dan sebisa mungkin
dapat mewakili populasi yang
Penting untuk kemudian diteliti lebih
digunakan. Kedua, bagi peneliti yang
lanjut dengan meminimalisir
tertarik dengan topik serupa,
penyebab keterbatasan karena
disarankan untuk menambah durasi
prokrastinasi akademik berpotensi
waktu penelitian.
menghambat proses pembelajaran
dan prokrastinasi akademik yang
dilakukan mahasiswa akan Referensi
menimbulkan dampak negatif pada Ghufron, M. N., & Risnawati S. R.
prestasi yang akan diraih (You, (2010). Teori-teori psikologi.
2015). Prokrastinasi akademik pada Yogyakarta: ArRuzz Media.
mahasiswa juga dapat menghambat Husetiya, Y. (2010). Hubungan
mereka untuk menyelesaikan suatu Asertivitas Dengan
mata kuliah tertentu, sehingga Prokrastinasi Akademik.
semakin lama mereka menunda Thesis. Semarang: Universitas
maka semakin lama pula mereka Diponegoro.
untuk menyelesaikan tugas mata Indah, P. S., & Shofiah, V. (2012).
kuliah tertentu (Pratiwi & Sawitri, Hubungan Prokrastinasi
2015). Prawitasari (2012) Akademik Dengan
mengungkapkan bahwa penundaan Ketidakjujuran Akademik
yang terus-menerus dilakukan akan Pada Mahasiswa Psikologi
berakibat fatal, misalnya kegagalan UIN Suska Riau. Jurnal
memperoleh gelar sarjana, dan Psikologi, 8(1), 29-36.
keterlambatan penyelesaian kuliah Iqfini. (2020). Cara menggunakan
sehingga terjadi penambahan biaya notion. Diakses dari
kuliah. Secara materiil, penundaan https://iqfinihkhotimah.wordpr
seringkali diikuti oleh perasaan ess.com/2020/08/13/cara-
bersalah, marah dan tidak berguna. menggunakannotion/
Kadafi, A., Mardiyah, R. S., &
Rahmawati, N. K. D. (2018).
Simpulan
Upaya Menurunkan
Dari hasil dan data yang telah Prokrastinasi Akademik
diperoleh, kesimpulan pada penelitian Mahasiswa Melalui Bimbingan
ini adalah tidak terdapat perbedaan Kelompok Islami. Jurnal
yang signifikan terhadap tingkat Edukasi: Jurnal Bimbingan
prokrastinasi mahasiswa universitas Konseling, 4(2), 181-193.
di seluruh Indonesia antara sebelum Mandaku, V., & Aloysius, S. (2017).
dan sesudah mendapatkan pelatihan Pengaruh Motivasi
self-management yang dilakukan Berprestasi, Locus of Control,
menggunakan aplikasi digital Notion. dan Manajemen Waktu

109
PSIKOLOGIKA VOLUME 18 NOMOR 1 TAHUN 2013
terhadap Prokrastinasi
Akademik. Indonesian Journal
of Computing and Cybernetics
System (IJCCS), 1-13.
Mujiyati. (2015). Mereduksi
Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Melalui Teknik
Token Economy. Jurnal Fokus
Konseling, 1(2), 142-150.
Muliyadi, Yasdar, M., Sulaiman, F.
(2017). Penerapan Teknik
Manajemen Diri Dapat
Mengurangi Kebiasaan
Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa STKIP
Muhammadiyah Enrekang.
Edumaspul: Jurnal
Pendidikan, 1(2), 92-103.
Muyana, S. (2018). Prokrastinasi
Akademik di Kalangan
Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
Jurnal Bimbingan dan
Konseling, 8(1), 45-52.
Palupi, G. R. (2018). Pengaruh
Pelatihan Manajemen Diri
Terhadap Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa FK UNS
Dalam Menyelesaikan Skripsi.
Skripsi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Pratiwi, A. D., & Sawitri, D. R. (2015).
Prokrastinasi Akademik
Ditinjau dari Efikasi Diri
Akademik dan Lama Studi
Pada Mahasiswa Jurusan
Desain Komunikasi Visual
Universitas Dian Nuswantoro.
Empati, 4(4), 272-276.
Prawitasari. (2012). Psikologi terapan:
Melintas batas disiplin ilmu.
Jakarta: Erlangga.
Soliha, E. (2011). Desain eksperimen
dalam penelitian pemasaran.
Proceeding Seminar Nasional,
1(1).
You, J. W. (2015). Examining The
Effect of Academic
Procrastination on
Achievement Using LMS Data
in E-learning. Journal of
Educational Technology &
Society, 18(3), 64-74.

109
PSIKOLOGIKA VOLUME 18 NOMOR 1 TAHUN 2013

Anda mungkin juga menyukai