Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

“PROKRASTINASI PESERTA DIDIK”

(PSIKOLOGI PESERTA DIDIK)

Dosen Pengampu :

Nadya Nela Rosa, M. Psi

Disusun Oleh :

Muhammad Idham Darma hidayatullah (191190)

Syari Zahendriyadi (191193)

JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan
taufiknya kepada kita semua, terutama kepada kami yang telah selesai menyelesaikan penulisan
makalah ini. Karena berkat rahmat beserta karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
ini, walaupun masih banyak kekurangan di dalam makalah kami ini.

Kemudian shalawat beserta salam kita panjatkan kepada Allah SWT, semoga selalu tercurah
kepada pemimpin umat sedunia, yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa petunjuk
yang benar dan mengajarkannya kepada sahabat-sahabatnya, dan pada akhirnya sampailah
kepada kita umat akhir zaman ini, semoga Allah tetapkan hati kita agar selalu berpegang kepada
Al-Qur’an dan Sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW tersebut sampai hari kiamat,
amiin.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas yang diberikan
kepada kami, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai prokrastinasi
akademik peserta didik bagi kami sebagai pemakalah serta bagi pembaca sekalian.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Kritik, saran, masukan, dan sanggahan sangat kami
harapkan bagi siapapun yang membaca makalah ini, agar makalah ini lebih baik dan lebih
sempurna lagi untuk kedepannya.

Batam, 17 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2

A. Pengertian Prokrastinasi Akademik..........................................................2


B. Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik ...............................................3
C. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik ..............................................................4
D. Dampak Prokrastinasi Akademik Pada Peserta Didik............................5

BAB III PENUTUP ................................................................................................7

A. Kesimpulan ...................................................................................................7
B. Saran .............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara sederhana prokrastinasi merupakan menunda-nunda sesuatu, sehingga dapat
dikatakan prokrastinasi akademik merupakan suatu kegiatan penundaan terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan akademik seperti meyelesaikan tugas, mempersiapkan ujian,
membuat makalah, dll. Terdapat beberapa penelitian tentang prokrastinasi akademik
sudah pernah dilakukan sebelumnya. Sekitar 25% sampai 75% pelajar memiliki masalah
prokrastinasi akademik (Ferrari, Keane, Wolfe & Beck, 1998).

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi para siswa untuk mempunyai perilaku
prokrastinasi adalah faktor keluarga terutama orang tua, kurangnya pengawasan orang tua
mengenai permasalahan belajar mereka membuat siswa merasa tidak mempunyai
tanggung jawab untuk mengerjakan tugas tepat waktu.

Prokrastinasi akademik yang dialami remaja jika tidak diidentifikasi dan berusaha
diatasi akan berdampak negatif bagi siswa. Prokrastinasi berakibat pada banyaknya waktu
yang terbuang sia-sia, tugas-tugas menjadi terbengkalai dan bila diselesaikan hasilnya
menjadi tidak maksimal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Prokrastinasi Akademik?


2. Apa faktor penyebab Prokrastinasi Akademik?
3. Bagaimana ciri-ciri Prokrastinasi Akademik?
4. Apa dampak Prokrastinasi Akademik pada peserta didik?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu Prokrastinasi Akademik.


2. Untuk mengetahui faktor penyebab Prokrastinasi Akademik.
3. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri Prokrastinasi Akademik.
4. Untuk mengetahui dampak Prokrastinasi Akademik pada peserta didik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prokrastinasi Akademik


Prokrastinasi Akademik merupakan istilah dari bahasa Latin procrastination,
dengan awalan pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran
crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jika digabungkan menjadi menunda sampai
hari berikutnya atau bisa berarti perilaku yang cenderung menghindari atau menunda
aktivitas.

Menurut McCloskey (2011:4) prokrastinasi akademik merupakan kecenderungan


untuk menunda aktivitas dan perilaku yang berhubungan dengan sekolah. Prokrastinasi
akademik terjadi pada siswa dengan berbagai umur, dalam tingkat pendidikan apapun
atau dalam tipe pendidikan apapun.

Menurut Knaus (2002:2) prokrastinasi adalah penderitaan yang dapat menyerang


dimana saja, pada tingkat apapun dan disetiap tahap kehidupan seseorang. Penudaan
dapat berasal dari mana saja, termasuk dalam setiap kehidupan maupun pekerjaan
termasuk dalam hal akademik. Lebih lanjut, knaus menjelaskan bahwa seseorang sering
merasa nyaman dengan prokrastinasi yang dimiliki tanpa menyadari bahwa perilaku
tersebut mempunyai dampak yang buruk. Kebiasaan menunda terjadi akibat adanya
gejala ketakutan, ketidaknyamanan, keraguan diri, perfeksionisme, takut gagal,
kecemasan, pemberontakan dan depresi, hal tersebut dimulai dari menulai suatu kegiatan
yang dianggap sulit, rumit, menakutkan dan membosankan.

Tjundjing (2006) mendefiniskan prokrastinasi sebagai sifat atau kecenderungan


seseorang untuk menunda atau melakukan suatu tindakan atau pengambilan keputusan.
Dalam hal ini, prokrastinasi juga dikaitkan dengan segala bentuk penundaan yang tidak
perlu dilakukan dalam mengambil tindakan yang seharusnya dapat dilakukan pada waktu
itu juga.1

Menurut Bijou dalam Ferrari (1995:26) teori behavioristik beranggapan bahwa


perilaku prokrastinasi muncul akibat proses pembelajaran. Seseorang melakukan
penundaan karena pernah mendapatkan punishment dari perilakunya. Seorang yang
pernah sukses dalam melaksanakan tugas sekolah dengan melakukan penundaan,
cenderung akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.

1
Sia, T.D. (2006). Apakah prokrastinasi menurunkan prestasi? Sebuah meta-analisis. Anima, Indonesian
Psychological Journal, 22(1), hal. 17

2
Berdasarkan pendapat di atas mengenai prokrastinasi akademik, maka dapat
disimpulkan definisi atau pengertian prokrastinasi akademik adalah penundaan yang
dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang memulai maupun menyelesaikan tugas-
tugas yang berhubungan dengan bidang akademik di sekolah, untuk melakukan aktivitas
lain yang tidak diperlukan dalam pengerjaan tugas.

Prokrastinasi akademik terjadi karena adanya keyakinan tidak rasional yang


dimiliki oleh siswa. Keyakinan tidak rasional tersebut dapat disebabkan oleh kesalahan
dalam mempersepsikan tugas sekolah, merupakan motif siswa memandang tugas sebagai
sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan (aversineves of the task dan fear of failure),
yaitu ketakutan yang berlebihan untuk gagal, siswa menunda-nunda mengerjakan tugas
sekolahnya karena takut jika gagal menyelesaikannya sehingga akan mendatangkan
penilaian yang negatif akan kemampuannya. Akibatnya seseeorang menunda-nunda
untuk mengerjakan tugas yang dihadapinya

B. Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik


Prokrastinasi merupakan suatu penundaan yang dilakukan secara sengaja dan
berulang-ulang dengan melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan dalam pengerjaan
tugas-tugas penting. Tentang faktor yang menyebabkan siswa melakukan prokrastinasi
akademik, Ghufron dan Risnawita (2010) menyebutkan ada dua faktor, faktor internal
dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal merupakan faktor yang terdapat dalam diri individu seseorang,
seperti kondisi fisik (fisiologis) dan juga kondisi psikologis. Fisik yang lelah
mengakibatkan seseorang cenderung untuk menunda pekerjaan lebih tinggi
daripada yang tidak. Belum lagi ditambah kuantitas jumlah pekerjaan. Sedangkan
kondisi psikologis dipengaruhi beberapa hal seperti regulasi diri, keyakinan diri,
motivasi, harga diri dan trait kepribadian. kemampuan sosial yang tercermin
dalam self regulation dan tingkat kecemasan dalam hubungan sosial merupakan
contoh dari kepribadian yang turut mempengaruhi prokrastinasi. Motivasi juga
berpengaruh terhadap penundaan dimana seseorang yang memiliki motivasi tinggi
akan memiliki tingkat penundaan yang rendah.

b. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu, seperti pola
pengasuhan orang tua, orang tua yang cendrung otoriter akan menyebabkan
anaknya cenderung memiliki perilaku prokrastinasi, dan kontrol pengawasan baik
di lingkungan keluarga atau sekolah.

Surijah dan Tjundjing (2007) menjelaskan bahwa faktor kegagalan dalam


memprediksikan waktu yang diperlukan mengerjakan tugas (perceived time), adanya gab
3
antara keinginan dan perilaku sebenarnya (intention action gap), adanya perasaan cemas
karena menunda (emotional distres), dan rendahnya keyakinan diri (perceived abilty)
menjadi penyebab timbulnya prokrastinasi akademik.

Menurut Sollomon dan Rothblum dalam Tyta Wahyu Swargarini, (2007:18) faktor
yang mempengaruhi prokrastinasi akademik antara lain adalah

a. Kepercayaan Irrasional. Individu beranggapan bahwa starndar yang ditetapkan


terlalu tinggi sedangkan kemampuan yang dimiliki tidak sebanding dengan
standar tersebut, maka hal tersebut dapat mengakibatkan kegagalan yang tidak
dapat dihindari. Hal ini membuat individu merasa takut apabila mengalami
kegagalan dan memilih untuk menunda tugas tersebut.

b. Learned helplessness. Individu yang merasa tidak berdaya terhadap tugas-


tugasnya karena sering mengalami kekecewaan dengan hasil yang diperoleh
sebelumnya akan mudah melakukan penundaan karena menurutnya tindakan itu
lebih aman.

c. Perfeksionisme. Individu selalu berdalih memerlukan waktu untuk menyempurnakan tugasnya.


Irrasionalitas ini tampak dari standar yang ditetapkan oleh diri sendiri yang terkadang melampaui dari
kemampuannya.

d. Locus of control. Individu yang memiliki kendali diri internal cenderung tidak
melakukan penundaan dibandingkan individu yang memiliki kendali diri
eksternal.

C. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik


Ferrari (1995) menyebutkan bahwa seseorang tergolong prokratsinor jika
melakukan:2

a. Menunda untuk memulai dan menyelesaikan tugas. Prokrastinator saat


mendapatkan tugas, maka tidak sesegera mengerjakan tugas tersebut dengan
alasan belum mendapatkan materi yang diperlukan atau ingin mencari inspirasi
supaya hasilnya sempurna. Tetapi ketika sudah mendapatkan materi dan mulai
mengerjakan tugas tidak segera menyelesaikan tugas tersebut.

2
Ferrari, J.R. Johnson, j, L., & McCown, W. (1995). Procrastination and Task Avoidance: Theory, Research, and
Treatment. New York: Plenum Press

4
b. Terlambat dalam mengerjakan tugas. Prokrastinator memerlukan waktu yang
lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan
tugas.

c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja. Hal tersebut terlihat dengan
adanya keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan sendiri,
meskipun sudah merencanakan tetapi rencana tersebut sering gagal dengan sebab-
sebab tertentu.

d. Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan. Pada kondisi ini, prokrastinator


sengaja melakukan penundaan tugas. Banyak hal yang dapat membuat orang
menunda mengerjakan tugas. Ketika suatu tugas dirasa tidak menyenangkan,
orang cenderung menghindari tugas yang aversif (tidak menyenangkan) tersebut.
Hal inilah yang disebut dengan task aversiveness (ketidaksenangan dan
ketidaknikmatan individu terhadap suatu tugas).

Sedangkan menurut Burka & Yuen (2008:8) menjelaskan ciri-ciri seseorang


dengan prokrastinasi adalah sebagai berikut :

a. Prokrastinator lebih suka menunda tugas-tugas atau pekerjaannya.

b. Berpendapat bahwa lebih baik mengerjakan nanti daripada sekarang, dan


menunda pekerjaan bukan sebuah masalah.

c. Terus mengulang perilaku prokrastinasi

d. Pelaku prokrastinasi akan sulit dalam hal pengambilan keputusan.

Prokrastinator lebih senang menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas lain


yang menyenangkan atau bersifat hiburan dan jauh dari tekanan sehingga menyita
waktu untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikan, seperti menonton televisi,
bermain game atau internet, membaca bacaan yang menyenangkan seperti majalah,
koran, komik, menonton film di bioskop, dan mendengarkan musik.

D. Dampak Prokrastinasi Akademik Pada Peserta Didik


Prokrastinasi akademik, umumnya dialami oleh remaja dengan rentang usia siswa
SMA yakni 15-18 tahun, yang berdasarkan taraf perkembangannya dikelompokkan
sebagai remaja pertengahan. Masa remaja merupakan masa atau fase yang labil, moody,
krisis identitas atau pencarian jati diri, yang mana kondisi tersebut mengakibatkan
ketidakstabilan emosi.

5
Prokrastinasi akademik, sebagai sebuah perilaku memiliki dampak psikis berupa
gangguan emosi negatif (negative emotion) bagi siswa. Roger dan Daniel (2008)
menyebutkan emosi negatif akan menghasilkan perasaan tidak menyenangkan seperti
cemas. Prokrastinasi dapat menyebabkan stres dan memberi pengaruh pada disfungsi
psikologis individu, sebab pelakunya akan menghadapi deadline. Kondisi ini menjadi
tekanan yang menimbulkan stres.

Chu dan Choi (2005) menjelaskan prokrastinasi berdampak buruk pada kondisi
fisik dan psikologis siswa seperti menimbulkan kecemasan, tingkat stres yang tinggi dan
kesehatan yang buruk. Emosi negatif beruapa cemas dan stres dikhawatirkan menjadi
penghambat siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik.

Menurut Burka dan Yuen (2008:165) prokrastinasi berdampak dalam 2 hal yaitu:

a. Prokrastinasi menciptakan masalah eksternal seperti menunda mengerjakan


tugas membuat seseorang tidak dapat mengerjakan tugas dangan baik sehingga
mendapatkan hukuman dari orang tua atau guru.

b. Prokrastinasi menimbulkan masalah internal dalam diri seseorang, seperti


perasaan ketidakcakapan, kesedihan, perasaan bersalah dan panik.

Menurut Monchec dan Munchik dalam Ilfiandra (2011, 11) prokrastinasi memiliki
konsekuensi konkrit dan emosional. Konsekuensi konkrit meliputi a) missed deadline, b)
lost opportunities, c) lost income, d) lower productivity, e) waste of time, dan f) lost of
standing among associates. Konsekuensi emosional prokrastinasi meliputi a) lower
morale, b) heightened stress, c) frustration and anger, dan d) lower motivation.

Prokrastinasi akademik, sebagai perilaku memiliki pengaruh terhadap stres siswa.


Menurut Sharma & Kaur (2011) prokrastinasi menyebabkan stres akademik. Saat siswa
mengerjakan tugas tugas tugas akademik dan tidak menemukan kemampuan untuk
menyelesaikan, di satu sisi tuntutan tugas akademik yang tinggi, siswa kemudian
mengabaikan, mengulur atau menunda mengerjakannya. Kondisi inilah yang kemudian
menyebabkan stres bagi siswa.

Emosi-emosi negatif seperti cemas dan stres sebagai akibat perilaku prokrastinasi
akademik, sebagaimana dijelaskan di atas merupakan sesuatu yang dipandang berbahaya,
mengganggu, dan dapat menghambat tugas-tugas belajar siswa di sekolah. Maka perlu
adanya penanganan agar gangguan-gangguan emosi negatif tersebut dapat dicegah,
diantispasi, atau dikurangi.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara sederhana, prokrastinasi akademik merupakan perilaku kecenderungan
menunda suatu aktivitas yang berkaitan dengan sekolah atau akademik yang dilakukan
secara sengaja dan berulang-ulang. Yang mana perilaku ini jika terus dilakukan akan
memberikan dampak buruk pada individu atau peserta didik.

Prokrartinasi akademik bisa terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti yang
telah dijelaskan diatas terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan
seseorang melakukan penundaan pada tugasnya. Adapun sifat-sifat seperti perfeksionis,
kepercayaan yang irasional, dll juga bisa menjadi faktor penyebab perilaku prokrastinasi
akademik.

Terdapat beberapa ciri yang menandakan seseorang memiliki perilaku prokrastinasi


diantaranya menunda untk memulai mengerjakan tugas, sering terlambat mengumpulkan
tugas, terus mengulang perilaku tersebut, dll. Adapaun dampak prokrastinasi akademik
pada peserta didik yaitu jika penundaan ini terus dilakukan dampaknya akan buruk
terhadap kondisi fisik maupun psikologis peserta didik. Meningkatnya kecemasan dan
tingkat stres yang tinggi merupakan sedikit dampak dari perilaku prokrastiasi yang mana
kecemasan dan stres ini dapat menjadi penyebab prokrastinasi lainnya. Dan hal ini akan
menimbulkan situasi yang berulang.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sia, T.D. (2006). Apakah prokrastinasi menurunkan prestasi? Sebuah meta-analisis. Anima,
Indonesian Psychological Journal

Ferrari, J.R. Johnson, j, L., & McCown, W. (1995). Procrastination and Task Avoidance:
Theory, Research, and Treatment. New York: Plenum Press

Gunarsa, Singgih D. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gunung Mulia.

Roger & Daniel S. (2008). Keajaiban Emosi Manusia. Yogyakarta: Think

Surijah, E.A dan Tjundjing, S. (2007). Mahasiswa Versus Tugas: Prokrastinasi Akademik dan
Conscientiousness. Anima Indonesian Psychological Journal.

Anda mungkin juga menyukai