Anda di halaman 1dari 8

Soal Sosiologi Industri

1. Jelaskan mengenai prinsip-prinsip dasar sosiologi industri berdasarkan

pandangan struktur sosial!

2. Bagaimana yang dimaksud sosiologi industri mengenai sistem produksi:

a. Produksi primer

b. Produksi gilda

c. Produksi Putting-out

3. Uraikan secara sistematis dalam pandangan sosiologi industri tentang:

a. pengertian buruh dan peranan buruh

b. kehidupan buruh berdasarkan jenis pekerjaan nya.

4. Jelaskan mengenai kedudukan buruh dipabrik secara:

a. vertikal atau stratifikasi sosial

b. horizontal atau diferensiasi sosial

5. Bagaimana yang dimaksut pandangan sosiologi industri terhadap gerakan

buruh dan serikat buruh berdasarkan katagorisasinya


Jawab

1. prinsip-prinsip dasar sosiologi industri berdasarkan pandangan struktur

sosial Sosiologi memusatkan perhatian kepada tindakan-tindakan manusia yang

terbingkai dalam sejumlah aturan-aturan yang dibangun oleh sekumpulan

manusia itu sendiri. Tindakan manusia juga terbingkai di dalam struktur sosial.

Namun, sosiologi juga memperhatikan aspek dinamis dari tindakan. Individu

mempunyai kemungkinan untuk mengelola tindakannya. Perspektif ini

membuat sosiologi bersifat ganda. Meskipun begitu, di antara keduanya

terdapat keterkaitan yang sangat erat.

Teori-Teori dalam Sosiologi Industri

Sosiologi industri mempunyai cakupan teori yang sangat luas. Ada tiga

penyebab luas cakupan tersebut:

a) Cakupan substansi yang dibahas di dalam sosiologi industri cukup luas.

b) Adanya perbedaan tingkat analisis yang menghasilkan keragaman berbagai

teori.

c) Teori-teori yang digunakan di dalam sosiologi industri memiliki

keragaman berdasarkan asal pemikirannya.

Luasnya cakupan seluruh teori yang digunakan di dalam analisis-analisis

sosiologi industri itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori pendekatan.

a) Pendekatan non-sosiologis.

b) Pendekatan sosiologis.

c) Pendekatan hubungan industrial.

Pendekatan non-sosiologis di pelopori oleh kehadiran teori-teori yang

mempunyai basis analisis psikologis. Pertama dan paling populer adalah teori

manajemen ilmiah atau Taylorisme. Kedua adalah psikologi-manajerial.

Sementara itu, teori-teori yang berbasis pendekatan sosiologis dapat dilihat dari
teori Durkheim yang berpengaruh terhadap kategori teori hubungan antara

manusia dari Elton Mayo, teori Dunlop. Selain itu, teori-teori Max Weber dan

Karl marx, sedangkan teori-teori berpendekatan hubungan industrial, terbagi ke

dalam kelompok pemikiran unitaris, pluralis, dan radikalis

Sumber:

2. Sistem Produksi Primer, Gilda, dan Putting-Out

a. Sistem Produksi Primer

Sistem produksi primer banyak terdapat pada masyarakat

agraris, biasanya terdiri dari suatukeluarga luas yang terdiri dari

generasi pertama sampai generasi berikutnya. Kedudukanmereka dalam

pekerjaan ditentukan oleh pertalian darah. Pembagian kerja rendah,

hanyaberdasarkan jenis kelamin dan usia. Hubungan mereka lebih

bersifat sosial. Pekerjaan sistemproduk ini sepenuhnya tergantung

kepada kebaikan alam. Seluruh hasil produksi untuk kepentingan

konsumsi, persediaan paceklik dan dibarter dengan kebutuhan yang

tidak dapatdiproduksi sendiri. Sistem produksi ini lebih ditunjukkan

bagi ketercukupan sandang, pangandan papan. Sistem ini sebagian

tergantung pada pihak lain karena tanah yang dikerjakan bukanmiliknya

sendiri atau pertimbangan keamanan.2.

b. Sistem Produksi Gilda

Gilda berukuran lebih kecil dari sistem produksi primer,

merupakan sarana pelarian bagipetani karena berbagai sebab. Pada

prinsipnya petani datang ke gilda harus diterima danbiasanya sudah

berbekal keterampilan. Gilda dipimpin oleh seorang master (tua)

yangmemiliki keterampilan, modal, alat, dan cenderung

mengembangkan Untuk memperdalampemahaman Anda mengenai


materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! alat-alatnya, walaupunbelum

mampu mengembangkan mesin. Master mengandalkan hidup dari

barang-barangsekunder sehingga master harus membuat barang yang

berkualitas dan standar, yang harusdijual sendiri ke pasar, karena itu

sifat dasar gilda menjadi lebih tinggi. Setiap jenis gildamembentuk

asosiasi induk untuk beberapa tujuan. Suasana dalam gilda masih

bersifatkekeluargaan, bahkan kadang-kadang terjadi perkawinan antara

anak master dengan karyawangilda. Dalam perjalanan waktu, gilda

menjadi lemah karena beberapa faktor, yaitu terhambatnya monolitas

vertikal karyawan penuh untuk menjadi master, kompetisi tidak sehatdi

antara gilda itu sendiri, sejumlah pemilik gilda menjadi kaya raya,

beberapa gilda beralih menjadi pedagang, dan luasnya pasar di luar

negeri menjadikan gilda semakin bergantung pada pedagang ekspor.

c. Sistem Produksi Putting-out

Jumlah saudagar kaya dan kuat menjadi semakin besar.

Kekayaannya diperoleh dari perdagangan luar negeri, jarahan di negara

koloni, memonopoli perdagangan, dan menghancurkan gilda yang

terdapat di negara koloni. Dengan semakin besarnya pasar di luar

negeri, gilda tidak dapat mencukupi kebutuhan pasar sehingga

pedagang memanfaatkan petani. Pada awalnya petani harus

menyediakan alat dan modal sendiri, tetapi pada perkembangan

berikutnya, alat, modal, dan pemasaran ditangani oleh pedagang. Sistem

produksi putting-out runtuh karena sulitnya mengontrol ketepatan

penyelesaian produksi, beragamnya waktu penyelesaian produksi,

sukarnya mengontrol (pengawasan), serta sulitnya melakukan

pembagian dan penggunaan mesin baru sehingga sulit menekan biaya

produksi atau meningkatkan produksi.


Sumber:

3. pandangan sosiologi industri tentang:

a. Pengertian buruh dan peranan buruh

Istilah buruh identik dengan kondisi ketidakadilan, penghisapan,

kebobrokan. dan kemeralatan. Bahkan istilah buruh dilekatkan pada

ideologi atau gerakan komunis dan bersifat subversif. Karena itu,

terdapat kecenderungan umum untuk mengganti istilah buruh dengan

istilah pekerja (worker) untuk menyebut orang-orang yang bekerja di

pabrik. Di Indonesia, kadang-kadang mereka disebut sebagai karyawan.

Kondisi perburuhan pada masa revolusi industri sangatlah

memprihatinkan.

Pekerja pabrik pada masa itu bukan hanya terdiri dari pria usia

kerja saja, tetapi juga wanita tua dari gadis sampai ibu-ibu yang sudah

tua renta dan anak-anak. Tiap hari mereka bekerja dalam waktu panjang

tanpa fasilitas kebersihan, keamanan dan kesehatan. Apabila buruh

sakit/mendapat kecelakaan kerja, pabrik tidak mau menanggung

biayanya,Pekerja dengan upah sangat minim dipaksa bekerja

matimatian, lembur terus-menerus tanpa jaminan, sementara pengusaha

mendapat keuntungan sangat banyak.

b. kehidupan buruh berdasarkan jenis pekerjaan nya

Kehidupan Buruh di Pabrik

Pekerjaan adalah satuan-satuan kegiatan yang saling

berhubungan untuk mengubah satu wujud benda ke wujud benda lain

yang memiliki nilai pakai dan nilai tukar. Dominasi mesin semakin jelas

bila diamati bagaimana pekerjaan diterapkan di pabrik. Pada hakikatnya

ada 3 (tiga) jenis pekerjaan di pabrik, yaitu jenis pekerjaan sulit, relatif

mudah, dan relatif sangat mudah.Mesin tetap membutuhkan manusia

sebab:
1) belum ada mesin dapat beroperasi tanpa campur tangan

manusia; Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai

materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! Saudara mahasiswa,

coba jelaskan bagaimana pekerjaan di pabrik cenderung

menurunkan kadar keterampilan buruh!

2) mesin-mesin produksi yang canggih membutuhkan biaya yang

sangat mahal sehingga kurang ekonomis dalam

pengoperasiannya;

3) ada kebijakan pemerintah, khususnya di negara berkembang

seperti Indonesia, yang membatasi beroperasinya pabrik dengan

mesin secara intensif.

Pabrik menempatkan mekanisme kerja sebagai cara yang menjamin

tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

Sumber:

4. kedudukan buruh dipabrik secara:

a. stratifikasi sosial

vertikal pada dasarnya pabrik terdiri dari tiga kelompok:

1) Industrialis atau pengusaha pada puncak stratifikasi Pengusaha

dapat dibagi dalam subkelompok pemilik sekaligus pengusaha

(manajemen) dan pemilik tanpa jabatan struktural dalam

perusahaan.

2) Manajemen, pengendali utama kegiatan pabrik sehari-hari yang

kekuasaannya bersumber pada profesional atau profesional dan

kepemilikan. Manajemen dapat dibagi dalam subkelompok

manajemen puncak (top management), manajemen menengah

(middle management), staf pendukung (supporting staff).


3) buruh, tidak memiliki modal, alat produksi, keterampilan otak

yang memadai. Buruh dapat dikelompokkan dalam

subkelompok manajemen tingkat pertama, kepala regu, buruh

massal.

b. Diferensiasi

Secara horizontal sebenarnya setiap buruh massal berada dalam

kedudukan yang sama, hal yang membedakan adalah spesifikasi bidang

tugas dan atau divisi asal buruh yang ada di pabrik. Ada beberapa

pengecualian kecil, yaitu dalam beberapa kasus terjadi hubungan buruh

yang bersifat silang. Selain pemimpin formal dalam pabrik, kadang-

kadang ada pemimpin informal dan kadang-kadang ada juga peraturan

nonformal yang disepakati bersama. Pelanggaran terhadap kesepakatan

non-formal akan mendapat sanksi sosial dari para buruh.

Sumber:

5. Gerakan buruh merupakan istilah yang digunakan secara luas untuk

menjelaskan dinamika organisasi kolektif para pekerja atau buruh dalam

rangka menuntut perbaikan nasib mereka kepada majikan (pengusaha) dan

kebijakan-kebijakan perburuhan yang pro-buruh dan adil. Revolusi Industri

merupakan istilah yang digunakan oleh ilmuwan sosial untuk menjelaskan

perubahan besar pada alat-alat produksi di Inggris beserta konsekuensi

sosialnya sejak pertengahan Abad ke-18.

Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan

budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan

penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi oleh

industri dan diproduksi mesin.


Secara sederhana, gerakan-gerakan buruh dapat dikelompokkan ke

dalam kategorisasi sebagai berikut.

a) Gerakan buruh yang berorientasi untuk menyejahterakan para

anggotanya sehingga para anggotanya mendapatkan keuntungan,

seperti jaminan sosial, jaminan kesehatan, dan uang pensiun. Salah satu

serikat buruh tertua yang tercatat dalam sejarah, Friendly Societies,

didirikan untuk mewujudkan tujuan tersebut.

b) Gerakan buruh yang bertujuan untuk melakukan tawar-menawar secara

kolektif (bargaining collective) sehingga mereka dapat bernegosiasi

dengan para pengusaha mengenai upah dan kondisi kerja yang

manusiawi.

c) Gerakan buruh yang berorientasi untuk melakukan perlawanan tindakan

industri, seperti pemogokan.

d) Gerakan buruh yang berorientasi kepada aktivitas politik. Di antara

tujuan gerakan ini berupaya untuk mewujudkan legislasi yang adil buat

para buruh. Gerakan ini biasanya berwujud partai politik, seperti halnya

Partai Buruh di Inggris yang berawal dari gerakan buruh.

Serikat buruh

Banks telah mengemukakan teori determinist dan voluntaris yang

membahas Serikat buruh sebagai perangkat perubahan sosial. Konsep

determinist menyatakan bahwa aktivitas atau kegiatan Serikat buruh tidak

lebih daripada suatu respon atau tanggapan terhadap masalah mendasar dalam

bidang ekonomi, politik dan sosial yang terjadi diluar tubuh organisasi Serikat

buruh. Konsep voluntaristi mengatakan bahwa sikap militan Serikat buruh

adalah faktor penyebab meningkatnya kesejahteraan ekonomi kaum buruh.

Sumber: Parker dkk, 1992, Sosiologi Industri, Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai