Anda di halaman 1dari 3

1.

Apakah keefektifan suatu pemimpin harus selalu menjadi tolak ukur menjadi seseorang pemimpin
yang sukses? (Daffa Riswandi)

Jawaban kelompok penyaji : (mai sarah) menurut saya keefektifan dapat mencerminkan seseorang
pemimpin yang sukses karena berarti seorang pemimpin tersebut dapat mengerahkan pengikutnya
untuk melakukan sebuah tindakan demi mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

Sanggahan : (daffa) jika iya keefektifan sebagai tolak ukur kesuksesan, efektif di perusahaan ini belum
tentu efektif di perusahaan lain,mengapa demikian?

Pendapat penyaji : karena setiap pemimpin dan pengikut memiliki faktor, situasi, karakteristik,dan
perilaku yang berbeda,maka dari itu seorang pemimpin memiliki gaya nya masing-masing yang mungkin
efektif pada lingkungannya,tetapi tidak efektif jika digunakan pada Kelompok atau pemimpin lain.

Tambahan dari bapak : berbicara tentang keefektifan,seorang pemimpin memiliki situasi dan gayanya
masing-masing, contohnya saja presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump yang memimpin Amerika
dengan gaya kepemimpinan otoriter, yang ternyata tidak selalu cocok digunakan di pemerintahan
Amerika maka dari itu saat pemilihan selanjutnya penduduk Amerika memilih seorang pemimpin yang
tidak bersifat otoriter (Joe Biden) yang bersifat balance dan tidak telalu kaku Sebagai seorang pemimpin.

2. konsep kepemimpinan apa yang digunakan pada saat era globalisasi?

Jawab :

Kelompok penyaji : menurut saya konsep kepemimpinan yang dapat digunakan pada saat era globalisasi
si adalah konsep kepemimpinan yang demokratis, karena pemimpin yang demokratis selalu berusaha
menstimulus anggota-anggotanya agar bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersausa.Dalam
tindakan dan usahanya pemimpin yang demokratis selalu mementingkan kebutuhan kelompoknya dan
mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. keputusan dan kebijakan dibuat
bersama antara pimpinan dan bawahan, begitu juga dengan tugas kepada bawahan lebih bersifat
permintaan daripada instruksi, pujian dan kritik kepada bawahan diberikan agar terciptanya suasana
saling percaya dan saling menghargai, dan tanggung jawab dipikul bersama dengan bawahan tanpa
adanya kesenjangan kekuasaan yang begitu berbeda.

Tambahan dari bapak : gaya kepemimpinan demokratis dianggap sebagai gaya yang paling sempurna
daripada gaya kepemimpinan yang lainnya, akan tetapi tidak selamanya seorang pemimpin itu memakai
gaya tersebut misalnya saja, saat seorang pemimpin harus cepat dalam mengambil keotoriter atau
dalam keadaan darurat maka dia harus bertindak secara otoriter.

3.Bagaimana sikap pemimpin yang seharusnya dalam sebuah kepemimpinan (Rafina Dewi)

Jawab:
Kelompok penyaji : (Softy Rainy) sifat kepemimpinan yang harus ada yaitu adil, jujur, Berani,
bertanggungjawab, dapat memanajemen waktu dengan baik, berani mengambil keputusan, dan dapat
mempengaruhi pengikutnya.

(mai sarah) sikap yang harus ada dalam kepemimpinan adalah pemimpin harus dapat mempengaruhi
pengikutnya agar dapat melaksanakan tugasnya demi mencapai tujuan,dapat memotivasi dan
memungkinkan orang lain agar mau memberikan konstribusi pada pencapaian tujuan organisasi.

Pendapat audiens : (Daffa riswandi) Bagaimana orang bisa mempengaruhi orang lain atau suatu
kelompok diperlukan semacam power (kekuasaan), yang dipengaruhi oleh sumber kekuasaan yang
dimiliki oleh individu atau pemimpin. Menurut French dan Raven (Yukl, 2007)terdapat 5 sumber
kekuasaan,yaitu :

 1.Reward power : bawahan patuh agar dapat memperoleh imbalam yang diyakinj dimiliki
pemimpin.
 2.coercive power : bawahan patuh agar dapat menghindari hukuman yang diyakini dimiliki oleh
pemimpin.
 3.legitimate power :bawahan patuh karena ia percaya bahwa pemimpin tersebut mempunyai
hak untuk meminta dan bawahan mempunyai kewajiban untuk mematuhinya.
 4.expert power : bawahan patuh karena ia percaya bahwa pemimpin mempunyai
pengetahuan mengenai cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu.
 5.referent power : bawahan patuh karena ia mengagumi atau mengindentifikasikan dirinya
dengan pemimpin dan ingin diterima oleh pemimpin.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pemimpin yang memiliki expert power mempunyai anak buah
(bawahan) yang lebih termotivasi dan lebih puas,menunjukkan tingkat absensi yang rendah dan kinerja
yang bagus (Yukl, 2007).Mengapa dua sumber ini dikatakan lebih mengena pada bawahan?hal inj terjadi
karena pada dasarnya anggota lebih menghargai kekuasaan yang bersumber langsung dan melekat pada
diri pemimpin yang membuat mereka percaya dan kagum akan keahlian maupun kepribadiannya.
Sedangkan yang lain bersifat sementara dan seringkali tidak dibarengi dengan kualitas kepribadian
maupun keahlian yang memadai untuk memimpin.

4. Apakah jiwa dan kepribadian kepemimpinan itu murni pemberian Tuhan, atau bisa dibentuk? jika bisa
apa saja faktornya?(Rudy Saputra)

dalam konteks kita belum menjadi seorang pemimpin, Bagaimana cara kita menunjukkan kepada orang
lain bahwa kita mempunyai jiwa kepemimpinan.

Jawab :

Kelompok penyaji : menurut saya jiwa kepemimpinan belum ada saat manusia lahir, bahan seseorang
yang mempunyai gelar, jabatan, senioritas belum tentu menjadi di seorang pemimpin yang yang efektif.
kepemimpinan itu terjadi jika seseorang itu dapat mempengaruhi atau memotivasi seseorang untuk
dapat melaksanakan tugasnya demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dan bagaimana cara kita untuk menunjukkan bahwa kita memiliki jiwa kepemimpinan, hal itu bisa kita
tunjukkan melalui hal-hal kecil seperti, menghargai pendapat orang lain, dapat memotivasi orang lain
agar melaksanakan tugasnya, memiliki sifat-sifat positif, dapat berhubungan baik dengan orang maupun
kelompok.

Tambahan bapak : sebenarnya jiwa kepemimpinan itu udah ada pada saat manusia lahir, dalam Islam
sendiri mengatakan bahwa setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini ini dari awal hingga akhir pada
dasarnya adalah pemimpin, setidaknya Dia adalah seorang pemimpin bagi dirinya sendiri. Jika kita ingin
menjadi pemimpin yang baik dan berkualitas tentunya kita perlu memiliki pengalaman serta pendidikan
dan pelatihan kepemimpinan.

5.Dengan situasi pandemi sekarang ini, banyak perusahaan yang memecat atau merumahkan beberapa
pekerja, Apakah sebagai pemimpin dalam suatu perusahaan itu perlu dilakukan dengan beberapa
pertimbangan?Dan mengapa mereka tidak memberlakukan karyawannya seperti yang dilakukan pizza
hut? Seperti menjual pizzanya di pinggir jalan demi mengurangi pengurangan tenaga kerja.

Jawab :

Kelompok penyaji : seorang pemimpin pasti telah mengerahkan segala usahanya demi cerpen kegiatan
usahanya agar tidak merumahkan atau mem PHK kan karyawannya, mulai dari memberikan diskon,
memperbanyak iklan dan dan lain sebagainya. Dan jika semua usaha telah dikerahkan dan tidak
memberikan hasil yang signifikan dan dapat suatu perusahaan itu bangkrut, maka pemimpin tidak
mempunyai keputusan lain selain merumahkan pekerja tersebut. dan mengapa tidak melakukan seperti
apa yang dilakukan oleh pizza hut? Karena dilihat dari banyaknya pekerja,karena biasanya perusahaan
yang merumahkan karyawannya adalah perusahaan yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan
sehingga perusahaan tidak lagi mempunyai pilihan selain merumahkannya,karena karyawan juga
membutuhkan uang untuk melangsungkan hidupnya, daripada membuat karyawanya bertahan tanpa
kepastian,lebih baik dilepaskan agar mereka dapat mencari pekerjaan lainnya.

Pendapat audiens : (Safira Ade saragih) Setiap perusahaan memiliki pemimpin, pertimbangan prioritas,
dan kondisi yang berbeda-beda. mungkin penjahat memiliki kondisi yang memungkinkan seperti kas
yang cukup untuk menjalankan program tersebut. tetapi, tidak semua perusahaan bisa begitu, misalnya
perusahaan jasa pada saat pandemi seperti ini pasti layanannya kurang dibutuhkan sehingga
pendapatannya menurun dan dia tidak memiliki kondisi yang sama untuk melakukan program seperti
Pizza Hut. maka dari itu, terpaksa dia harus kan mem-PHK kan karyawanny.

Anda mungkin juga menyukai