Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KONVEKSI PAKAIAN

PROPOSAL KONVEKSI PAKAIAN


FIORELLA FASHION

Disusun sebagai persyaratan tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Dosen : Dr.Drs.SUKIRMAN.S.pd.SH.MM

Disusun oleh :
Rika yuliana (201511362)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016 / 2017

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-
Nya kepada penulis,sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas proposal ini dengan segala
bentuk kekurangan dan kelebihan.
Shalawat serta salam tak lupa penulishadiahkan kepada Nabi junjungan alam, Muhammad
SAW,karna beliau telah membawa kita dari alam kegelapan hingga kealam yang berilmu
pengetahuan,dengan dibawanya Saidinnul Islam.
Proposal dengan judul “PROPOSAL KONVEKSI PAKAIAN FIORELLA FASHION”
sengaja penulis buat untuk memenuhi sebagian dari tugas mata kuliahKewirausahaan, Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Kritik dan saran selalu penulis nantikan demi perbaikan tugas-tugas selanjutnya. penulis
mohon maaf apabila dalam penulisan proposal ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan,
karna penulis sendiri masih dalam tahap belajar. Dengan demikian penulis ucapkan terima kasih
kepada pembaca sekalian, dan semoga proposal ini dapat dipergunakan seperlunya.

6 April 2017

Penulis

ABSTRAK

Sejalan dengan meningkatnya peranan sektor perdagangan, industri dan jasa dalam sistem
perekonomian Indonesia, maka kesempatan tenaga kerja disektor pertanian lambat laun menunjukkan
kecenderungan penurunan.
Pengembangan sektor usaha kecil dan menengah, sesungguhnya dirasakan sebagai salah satu
strategi yang cukup ampuh untuk mengatasi berbagai gejolak dari perubahan struktural di sektor
industridan pertanian serta untuk mengurangi dampak terjadinya kemiskinan.Sebagai akibat dari
berkurangnya lapangan pekerjaan dalam usaha tani dipedesaan,juga berpengaruh terhadap kaum wanita
sebagai salah satu komponen rumah tangga pedesaan. Pada akhirnya kaum wanita mencari pekerjaan
ke luar sektor pertanian baik diwilayah pedesaan maupun diwilayah perkotaan.Berangkat dari kerangka
berfikir inilah, maka kami berinisiatif untuk membentuk usaha konveksi pakaian Fiorella Fashion.
Usaha ini kedepannya diharapkan dapat berkembang dan mampu menarik minat masyarakat
lainnya untuk bergabung dalam usaha ini. Dan untuk tujuan itulah,peran pemerintah, dalam hal ini
Kementrian Sosial Republik Indonesia, sangat kami perlukan melalui program-program pemberdayaan
yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

NAMA USAHA
Nama usaha yang kami bentuk bernama Fiorella Fashion.

ALAMAT USAHA
Adapun Fiorella Fashion berdomisili di Jalan Kapten Ali Mahmudi Nomor 489 Desa Bacin RT. 02
/ RW. 03 Kecamatan Bae Kabupaten Kudus, Kodepos 59325.

DESKRIPSI USAHA
Bisnis konveksi adalah suatu jenis bisnis yang cukup populer di indonesia. Tersebar disetiap
daerah. Kepopuleran bisnis konveksi utamanya adalah karena disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena
produk yang dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian yang merupakan kebutuhan dasar manusia,
maka market untuk bisnis konveksi akan selalu ada. Pangsa pasar yang jelas, membuat banyak orang
yang mengadu peruntungan dibisnis ini.
Yang kedua, bisnis konveksi menjadi populer karena entry barrier untuk bias memulai bisnis ini
tidak terlalu besar. Seseorang bisa memulai bisnis ini hanya dengan bermodalkan dua atau tiga buah
mesin jahit. Dan mesin jahit, adalah satu mesin produksi yang cukup terjangkau harganya oleh
masyarakat. Dengan bisnis ini seseorang dapat menjalankan usahanya dari garasi rumah atau ruangan
kecil yang memiliki luas hanya beberapa meter persegi saja.
Sedangkan untuk masalah pemasaran produk, bisnis ini cukup menjanjikan untuk dilakukan, kebutuhan
masyarakat terhadap produk konveksi sangatlah luas. Dan Kabupaten Kudus sesungguhnya menyimpan
peluang pasar yang sangat besar bagi usaha konveksi. Seperti untuk kebutuhan seragam karyawan
pabrik, seragam sekolah, kebutuhan hari raya seperti idul fitri, dan lain sebagainya.

TUJUAN

· Menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya untuk ibu – ibu yang hanya mempunyai keahlian
menjahit.
· Meningkatkan sumber penghasilan yang menjadi sumber penghasilan mereka selama ini, dengan
harapan dapat merangsang munculnya motivasi dan inovasi produk dalam menjalankan usaha mereka.
· Mengembangkan industri rumah tangga.

SASARAN

Sasaran dari Usaha konveksi pakaian Fiorella Fashion ini adalah :

· Para karyawan yang di PHK dari pabrik.


· Para ibu-ibu rumah tangga yang memiliki keahlian menjahit sebagai pekerjaan sampingan.
KEGIATAN USAHA

Kegiatan usaha konveksi adalah proses dari kain menjadi pakaian siap pakai. Usaha konveksi
dapat didefinisikan sebagai industri kecil skala rumah tangga yang melayani pembuatan pakaian jadi
secara masal dalam jumlah banyak. Model pakaian yang diproduksi biasanya berupa kaus, kemeja,
celana, jaket, jas almamater, busana muslim, dan sebagainya yang dipesan berdasarkan ukuran standar
yang sudah ditentukan.
Karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi termasuk kedalam salah satu kebutuhan
dasar manusia, kepopuleran bisnis konveksi ini diprediksi akan terus meningkat. Didukung oleh
permintaan pasar yang begitu besar peluang untuk memulai dan mengembangkan usaha konveksi juga
dirasa sangat besar.
Seperti halnya proses produksi pakaian yang dilakukan dalam industri garmen, untuk mengubah
kain atau barang setengah pakai menjadi pakaian siap pakai terdapat beberapa tahapan yang harus
dilalui. Mulai dari proses pemotongan kain sesuai dengan pola baju yang dinginkan, proses menjahit, dan
proses merapikan baju.
Dalam industri konveksi, proses ini biasa disebut dengan nama cut, make, and trim.
 Cutting : pembuatan pola atau patron, marker, cutting, dan numbering.
 Making : menjahit dari awal sampai menjadi bahan siap pakai.
 Trimming : washing/dyeing, buang benang, ironing/setrika, labeling, dan packing.

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
`

BAB IV
PRODUK USAHA

 JENIS PRODUK
Kami memproduksi gamis, dengan proses sebagai berikut :

1. Kain soft jins dengan timbul bunga-bunga di proses dalam pemotongan.


2. Kain yang telah di potong sesuai desain di bordil di dalam mesin bordil.
3. Kain yang telah selesai di bordil di jahit sesuai desain dan di beri riesleting.
4. Setelah selesai penjahitan dan pemasangan riesleting kemudian di obras agar
mendapatkan kwalitas yang rapi dan halus.
5. Setelah itu penyetrikaan.
6. Setelah selesai di setrika lalu di masukkan dalam plastik.
7. Dan yang terakhir di ikat dengan tali, 1 ikat berisi 10 potong.

 PERALATAN USAHA
 Mesin pemotong kain
 Membeli mesin jahit
 Mesin obras sebanyak
 Mesin pasang kancing
 Mesin bordil
 1 unit Komputer untuk gambar bordil

 BAHAN BAKU
Kami menggunakan bahan baku berupa kain soft jeans, yang berkualitas dan menggunakan
benang yang bermutu. Kami membeli bahan baku kain dari bandung dengan perantara penjual kain di
Kudus. Seperti Elka, ESHABE dan lainnya.

 KELEBIHAN DAN KEUNGGULAN PRODUK

Produk kami fashionable dan bermutu tinggi, Kain tidak luntur, benang tidak luntur dan rapi. Jahitan
pun sangat rapi, kami mematok harga yang murah. Dan mengemas produk dengan baik sehingga
konsumen akan tertarik.

BAB V
ASPEK PEMASARAN

a. Analisis target pelanggan/ konsumen


Target pelanggan kami adalah para pedagang di pasar grosir, dengan modal yang cukup
besar perusahaan kami masuk ke dalam pasar grosir, kami tidak membutuhkan pedagang(pelanggan)
yang banyak bagi kami cukup 10 pedagang, dengan daya beli 100 potong perhari disetiap pedagang.

b. Strategi penentuan harga


1. Penentuan harga berdasarkan Biaya Produksi
Harga kami tentukan dengan menghitung semua biaya produksi per potong
ditambah Rp5000 , misal semua bahan dan biaya produksi adalah Rp50.000
harga jualnya menjadi Rp55.000 perpotong.
2. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan
Namun pada 2 bulan sebelum hari raya idul fitri keuntungan per potong
kami tingkatkan menjadi Rp7000, karena semakin banyaknya permintaan.

c. Strategi promosi
1. Penjualan personal (Personal Selling)
Dengan secara personal kami melakukan penjualan dengan tidak banyaknya konsumen yang kami
rencanakan, dengan membawa beberapa contoh produk kami menawarkan langsung pada calon
pelanggan atau konsumen kami.
2. Hubungan Masyarakat (publik relation)
Promosi kami juga dengan mengenalkan,membangun citra produk dan memberi kesan yang baik
pada masyarakat lewat jejaring sosial face book, untuk masalah membeli bisa datang ke pelanggan kami
yang ada di pasar grosir. Dengan seperti itu kami bisa lebih menghemat biaya promosi, karena di face
book promosinya gratis.

d. Strategi Distribusi
1. Saluran Langsung
Melakukan transaksi secara langsung pada pelanggan dengan perantara pemasaran. Barang kami
yang sudah siap kirim kami distribusikan ke pasar grosir, model pendistribusiannya kami menjual secara
grosir, kami tidak memberikan barang di semua pedagang namun kami memberikan barang pada tiap
blok, tiap blok hanya ada 2 kios atau pedagang, tujuannya adalah meningkatkan keuntungan, dan
menghindari banyaknya persaingan antar pedagang.

e. Strategi produk
1.Fleksebilitas produk
Fleksebilitas produk yang akan menciptakan variasi-variasi atas berjalannya waktu, sesuai trend dan
dari permintaan konsumen atau pelanggan. Dan juga membuat variasi-variasi produk dengan ber
experimen yang dilakukan oleh tim kreatif.

BAB IV
RENCANA KEUANGAN

a. Biaya pembelian mesin:


Mesin pemotong kain 4 unit per unit Rp 400.000 = Rp1,6jt
Membeli mesin jahit sebanyak 60 mesin per unitn Rp1.500.000 = Rp90jt
Mesin obras sebanyak 4 unit, per unit nya Rp 2.000.000 = Rp8jt
Mesin pasang kancing 2 unit Rp 600.000 = Rp1,2jt
Mesin bordil 1 unit = Rp 190jt
1 unit Komputer untuk gambar bordil= Rp4jt
Jumlah keseluruhan Rp294.800.000
b. Biaya operasional per bulan
Biaya tagihan listrik perbulan Rp1.500.000
Biaya penyusutan mesin 10% = Rp29.480.000
Biaya transportasi (solar) untuk pengiriman barang per hari Rp50.000
Biaya makan siang perhari untuk 70 karyawan Rp5000 X 70= Rp350.000
Gaji satpam dan clining service Rp 6.400.000
Gaji karyawan jahit Rp30.000 X 50= Rp 1.500.000
Gaji karyawan obras Rp20.000 X 4= Rp 80.000
Gaji karyawan penyetrika dan pengemasan Rp 20.000 X 4= Rp80.000
Gaji tim kreatif dan desain gambar bordil Rp 40.000 X 4= Rp160.000
Gaji karyawan potong kain Rp 30.000 x 4= Rp120.000
Gaji sopir Rp 40.000
Gaji marketing Rp50.000 X 2 = Rp 100.000
Gaji karyawan administrasi Rp50.000
Jumlah keseluruhan Rp2.530.000
Jumlah keseluruhan perbulan, dikali 20 = Rp87.980.000
c. Biaya bahan baku
1pis kain Rp 1.700.000 x 28= Rp47.600.000
Harga 1 benang Rp1500, di kalikan 375= Rp562.500
Biaya bordil per potong Rp4000 ,di kalikan 1500 = Rp6.000.000
Riesleting 1 =Rp500, di kalikan 1500= Rp750.000
Kemasan 1 potong Rp200, di kalikan 1500= Rp300.000
Jumlah keseluruhan Rp55.212.500
Jumlah keseluruhan dikali 20 hari kerja = Rp1.104.250.000
d. Jumlah biaya perbulan secara keseluruhan
Jumlah biaya bahan baku Rp1.104.250.000
biaya operasional Rp87.980.000)+
Jumlah keseluruhan Rp 1.192.230.000
e. Arus kas penerimaan per hari
Rata-rata harga jual barang kami adalah Rp50.000
1000 potong x Rp50.000 = Rp50jt, dikali 30hari= Rp1.500.000.000
Dikurangi semua biaya pengeluaran= Rp1.192.230.000-
Keuntungan perbulan kami = Rp308.230.000

BAB VII
PENUTUP
Usaha konveksi dapat didefinisikan sebagai industri kecil skala rumah tangga yang melayani
pembuatan pakaian jadi secara masal dalam jumlah banyak. Model pakaian yang diproduksi biasanya
berupa kaus, kemeja, celana, jaket, jas almamater, busana muslim, dan sebagainya yang dipesan
berdasarkan ukuran standar yang sudah ditentukan.
Proses produksi dilakukan dalam usaha konveksi secara keseluruhan dilakukan oleh tiap-tiap
operator jahit, mulai dari menjahit kerah, lengan, dan seterusnya sampai menjadi satu pakaian utuh.
Setelah menjadi satu pakaian utuh, mereka akan menjahit potongan kain berikutnya menjadi satu
pakaian utuh lainnya. Tidak seperti proses produksi pakaian di pabrik garment yang dilakukan
berdasarkan jenis proses.

Anda mungkin juga menyukai