Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KONVEKSI PAKAIAN

LATIFAH

KP. BEBER RT. 003 / RW. 010 DESA CIHERANG


KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN
CIANJUR
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis,sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas proposal ini
dengan segala bentuk kekurangan dan kelebihan.
Shalawat serta salam tak lupa penulis hadiahkan kepada Nabi junjungan alam, 
Muhammad SAW, karna beliau telah membawa kita dari alam kegelapan hingga
kealam yang berilmu pengetahuan,dengan dibawanya Saidinnul Islam.
Proposal dengan judul “PROPOSAL KONVEKSI PAKAIAN ” sengaja penulis
buat untuk memenuhi sebagian dari tugas mata kuliah Manajemen Perusahaan, 
Semoga proposal ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Kritik dan saran selalu penulis nantikan demi perbaikan tugas-tugas selanjutnya.
penulis mohon maaf apabila dalam penulisan proposal ini banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan, karna penulis sendiri masih dalam tahap belajar. Dengan demikian
penulis ucapkan terima kasih kepada pembaca sekalian, dan semoga proposal
ini dapat dipergunakan seperlunya.

Cianjur, 5 Oktober 2022


Pemohon

LATIFAH
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

A. NAMA USAHA
Nama usaha yang kami bentuk  bernama Fatimah Fashion.
B. ALAMAT USAHA
Kp. Beber RT. 003/RW. 010 Desa Ciherang Kec. Pacet Kab. Cianjur
C. DESKRIPSI USAHA 
Bisnis konveksi adalah suatu jenis bisnis yang cukup populer di indonesia.
Tersebar disetiap daerah. Kepopuleran bisnis konveksi utamanya adalah karena
disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena produk yang dihasilkan oleh industri
konveksi, yaitu pakaian yang merupakan kebutuhan dasar manusia, maka market
untuk bisnis konveksi akan selalu ada. Pangsa pasar yang jelas, membuat banyak
orang yang mengadu peruntungan dibisnis ini.
Yang kedua, bisnis konveksi menjadi populer karena entry barrier  untuk bisa
memulai bisnis ini tidak terlalu besar. Seseorang bisa memulai bisnis ini hanya
dengan bermodalkan dua atau tiga buah mesin jahit. Dan mesin jahit, adalah satu
mesin produksi yang cukup terjangkau harganya oleh masyarakat. Dengan bisnis ini
seseorang dapat menjalankan usahanya dari garasi rumah atau ruangan kecil yang
memiliki luas hanya beberapa meter persegi saja
Sedangkan untuk masalah pemasaran produk, bisnis ini cukup menjanjikan
untuk dilakukan, kebutuhan masyarakat terhadap produk konveksi sangatlah luas.
D. TUJUAN
1. Untuk dijadikan sarana dakwah melalui pakaian sesuai dengan surat Al Ahzab
ayat 59.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya untuk ibu – ibu yang hanya
mempunyai keahlian menjahit.
3. Meningkatkan sumber penghasilan yang menjadi sumber penghasilan selama
ini, dengan harapan dapat merangsang munculnya motivasi dan inovasi produk
dalam menjalankan usaha mereka.
4. Mengembangkan industri rumah tangga.
E. SASARAN 
Sasaran dari Usaha konveksi pakaian ini adalah :
Para ibu-ibu rumah tangga yang memiliki keahlian menjahit sebagai pekerjaan
sampingan. 
F. KEGIATAN USAHA
Kegiatan usaha konveksi adalah  proses dari kain menjadi pakaian siap pakai.
Usaha konveksi dapat didefinisikan sebagai industri kecil skala rumah tangga yang
melayani pembuatan pakaian jadi secara masal dalam jumlah banyak. Model
pakaian yang diproduksi berupa Jilbab Syar’i berdasarkan ukuran standar yang
sudah ditentukan.
Karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi termasuk kedalam salah
satu kebutuhan dasar manusia, kepopuleran bisnis konveksi ini diprediksi akan terus
meningkat. Didukung oleh permintaan pasar yang begitu besar peluang untuk
memulai dan mengembangkan usaha konveksi juga dirasa sangat besar. 
Seperti halnya proses produksi pakaian yang dilakukan dalam industri garmen,
untuk mengubah kain atau barang setengah pakai menjadi pakaian siap pakai
terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Mulai dari proses pemotongan kain
sesuai dengan pola baju yang dinginkan, proses menjahit, dan proses merapikan
baju.
Dalam industri konveksi, proses ini biasa disebut dengan nama cut, make, and
trim.
1. Cutting      : pembuatan pola atau patron, marker, cutting, dan numbering.
2. Making    : menjahit dari awal sampai menjadi bahan siap pakai.
3. Trimming   : washing/dyeing, ironing/setrika, labeling, dan packing.
BAB  II
PRODUK USAHA

A. JENIS PRODUK
Kami memproduksi gamis, dengan proses sebagai berikut :
1. Kain wolpeach, wollycrape dan polysuiting yang bahannya anti terawang dan
terasa adem.
2. Kain yang telah di potong sesuai desain di bordil di dalam mesin bordil.
3. Kain yang telah selesai di bordil di jahit sesuai desain dan di beri riesleting.
4. Setelah selesai penjahitan dan pemasangan riesleting kemudian di obras agar
mendapatkan kwalitas yang rapi dan halus.
5. Setelah itu penyetrikaan.
6. Setelah selesai di setrika lalu di masukkan dalam plastik.
B. PERALATAN USAHA
1. Mesin pemotong kain
2. Membeli mesin jahit
3. Mesin obras
4. Mesin pasang kancing
5. Mesin bordil
6. 1 unit Komputer untuk gambar bordil
C. BAHAN BAKU
Kami menggunakan bahan baku berupa kain wolpeach, wollycrape dan polysuiting
yang bahannya anti terawang, terasa adem, berkualitas  dan menggunakan benang
yang bermutu. Kami membeli bahan baku kain dari bandung.
D. KELEBIHAN DAN KEUNGGULAN PRODUK
Produk kami fashionable dan bermutu tinggi, Kain tidak luntur, benang tidak luntur
dan Jahitan pun sangat rapi, bahan yang kami pakai juga tidak menerawang, kami
mematok harga yang standar. Dan mengemas produk dengan baik sehingga
konsumen akan tertarik.
BAB III
ASPEK PEMASARAN

A. Analisis target pelanggan/ konsumen


Target pelanggan kami adalah para Distributor dengan yang telah ditetapkan
disetiap kotanya, juga para wanita muslimah. kami tidak membutuhkan distributor
yang banyak bagi kami cukup 1 distributor disetiap kotanya.
B. Strategi  penentuan harga
1. Penentuan harga berdasarkan Biaya Produksi
Harga kami tentukan dengan menghitung semua biaya produksi per potong
ditambah Rp.100.000 misal semua bahan dan biaya produksi adalah Rp 150.000
harga jualnya menjadi Rp250.000 per pcs.
2. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan
Namun pada 2 bulan sebelum hari raya idul fitri keuntungan per potong kami
tingkatkan menjadi Rp150.000 karena semakin banyaknya permintaan.
C. Strategi  promosi
1. Penjualan personal (Personal Selling)
Dengan secara personal kami melakukan penjualan dengan tidak banyaknya
Distributor yang kami rencanakan, dengan membawa beberapa contoh produk
kami menawarkan langsung pada calon Distributor kami.
2. Hubungan Masyarakat (publik relation)
Promosi kami juga dengan mengenalkan,membangun citra produk dan memberi
kesan yang baik pada masyarakat lewat jejaring sosial face book, instagram.
untuk masalah membeli bisa datang ke Distributor kami yang ada di setiap
kotanya.
D. Strategi  Distribusi
1. Saluran Langsung
Melakukan transaksi secara langsung pada Distributor sebagai perantara
pemasaran. Barang kami yang sudah siap kirim kami distribusikan ke distributor
disetiap kota. kami tidak memberikan barang di semua  pedagang namun kami
memberikan barang hanya pada distributor kami disetiap kotanya. tujuannya
adalah meningkatkan keuntungan, dan menghindari banyaknya persaingan antar
pedagang.
E. Strategi produk
Fleksebilitas produk
Fleksebilitas produk yang akan menciptakan variasi-variasi atas berjalannya waktu,
sesuai trend dan dari permintaan konsumen atau pelanggan. Dan juga membuat
variasi-variasi produk dengan ber experimen yang dilakukan oleh tim kreatif.
BAB IV
RENCANA KEUANGAN

10 roll kain dari masing-masing bahan Rp 1.000.000 x 30 = Rp 30.000.000


Harga 1 benang Rp1000 x 500 = Rp 500.000
Biaya bordil per potong Rp5000 x 450 = Rp 2.250.000
Riesleting 1 =Rp500 x 550 = Rp 225.000
Kemasan 1 potong Rp200 x 450 = Rp 90.000
Jumlah keseluruhan = Rp 33.065.000

Cianjur, 05 Oktober 2022


Pemohon

LATIFAH
BAB V
PENUTUP

           Usaha konveksi dapat didefinisikan sebagai industri kecil skala rumah tangga
yang melayani pembuatan pakaian jadi secara masal dalam jumlah banyak. Model
pakaian yang diproduksi biasanya berupa Jilbab Syar’i berdasarkan ukuran standar
yang sudah ditentukan.
           Proses produksi dilakukan dalam usaha konveksi secara keseluruhan dilakukan
oleh tiap-tiap operator jahit, mulai dari menjahit kerah, lengan, dan seterusnya sampai
menjadi satu pakaian utuh. Setelah menjadi satu pakaian utuh, mereka akan menjahit
potongan kain berikutnya menjadi satu pakaian utuh lainnya. Tidak seperti proses
produksi pakaian di pabrik garment yang  dilakukan berdasarkan jenis proses.

Cianjur, 5 Oktober 2022


Pemohon

LATIFAH
KTP DAN REKENING
FOTO-FOTO

Anda mungkin juga menyukai