Anda di halaman 1dari 9

Pola Sidik Jari & Karakter Psikologisnya

Whorl

Berorientasi pada tujuan

Gigih dalam mencapai tujuan


Berusaha mencari alasan yang kuat sebelum bertindak
Suka bertanya mengapa dan sering sangat penasaran
Agak ego sentris dan kaku
Tidak puas dengan sistem yang sudah ada dan cenderung menciptakan sistem sendiri

Double Loop Whorl

Memiliki kemampuan yang tinggi untuk meniru

Ramah dan suka bercanda

Tidak suka dibatasi tetapi mungkin mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan
Memiliki banyak tujuan

Ulnar Loop

Patuh, peduli dan ramah


Belejar melalui menyalin atau meniru
Mudah dipengaruhi oleh lingkungan
Mampu beradaptasi dengan mudah
Kooperatif, fleksibel dan cenderung mengikuti sistem

Radial Loop

Model pemikiran yang tidak umum atau terbalik dengan kebanyakan orang

Bisa melihat dan membuka peluang yang tidak dilihat orang lain
Setia kawan
Cara untuk mengekspresikan diri lebih unik

Central Pocket Loop

Memiliki tingkat pengertian dan pemahaman yang tinggi

Memiliki kemampuan berpikir kreatif


Sangat positif dan optimis tentang masa depan dan tentang hidup
Mengambil tindakan praktis sementara
Dapat bermimpi dan berkhayal tentang kesempurnaan

Arch

Mempunyai potensi yang tidak terbatas dan punya kapasitas tinggi untuk berkembang

Dalam hal belajar, akan belajar hingga betul-betul mengerti


Pragmatis, pekerja keras, praktis, kurang fokus dan kurang konsentrasi
Konservatif dan terpengaruh emosi
Tidak menyukai perubahan dan protektif

Cenderung curiga

SIDIKJARIINDONESIA.COM
Jl. H.Baping No. 34, Susukan Ciracas, Jakarta Timur, Indonesia
HP : 0818951070, 087886001973
Fax. (021) 87780611, Email : Info@sidijariindonesia.com

http://www.sidikjariindonesia.com/

PROSEDUR PENDAFTARAN ANALISA SIDIK JARI

Prosedur pendaftaran tes/analisa sidik jari bisa dijelaskan sebagai berikut :


1. Untuk perorangan, proses pengambilan sample sidik jari bisa dilakukan di
kantor kami. Jika pesertanya banyak maka kami bisa diundang ke
sekolah atau lokasi anda dimanapun dengan jumlah peserta minimal
yang nanti ditentukan kemudian.
Jadwal bisa kapan saja sesuai perjanjian/kesepakatan bersama.

2. Peserta di scan sidik jarinya dengan menggunakan fingerprint scanner


yang alatnya bisa dilihat pada gambar diatas. Proses scan sidik jari
hanya membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit per orang. Pengambilan

sample sidik jari mudah dilakukan dan hasilnya tidak terpengaruh oleh
hal-hal seperti bad mood, gangguan psikologis, sakit, grogi, stress dan
lain sebagainya.
Pengambilan sidik jari tidak disertai wawancara maupun test-test tertulis.
Hanya diperlukan 10 sidik jari saja.

3. Hasil analisa maksimal dapat diperoleh dalam 1 JAM atau MAKSIMAL 72


jam tergantung beban pekerjaan kami. Hasil bisa dikirim ke email dalam
format PDF ataupun dikirim dalam bentuk buku cetak ke rumah dengan
tambahan ongkos kirim. Setelah hasil report didapat, anda dapat
berkonsultasi kepada kami jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan.

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan


pengambilan sample sidik jari :
- Proses pengambilan sidik jari bisa dilakukan dengan usia minimal 3
tahun. Dibawah 3 tahun bisa saja namun tergantung pada kejelasan pola
sidik jarinya. Jika terlalu halus, biasanya sulit diambil oleh scanner
sehingga gambarnya tidak jelas.
- Analisa sidik jari hanya bisa dilakukan jika memiliki 10 jari dan tidak
sedang mengalami kerusakan yang parah pada sidik jarinya.
- Kondisi sidik jari yang bisa diambil biasanya tidak terlalu kering dan juga
tidak terlalu basah. Jika terlalu kering bisa dibasahkan dengan sedikit
cairan dan jika terlalu basah bisa dilap terlebih dahulu.

5. Tiap peserta akan mendapatkan laporan hasil analisa + buku


penjelasannya.

25 January, 2013

Pengenalan Sidik Jari

'Sidik Jari'

Tidak ada sidik jari yang identik di dunia ini, sekalipun di antara dua saudara
kembar. Dalam dunia sains pernah dikemukakan; jika ada 5 juta orang di bumi,
kemungkinan munculnya dua sidik jari manusia yang sama baru akan terjadi
lagi 300
tahun kemudian.
Proses identifikasi manusia masih sulit dilakukan sebelum ditemukannya tanda
pengenal berupa sidik jari. Peradaban Yunani kuno telah mempelajari ilmu sidik
jarialias Daktiloskopi, sebelum akhirnya berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu
yang bernama Dermatoglyphics, yang khusus mempelajari pola karakteristik sidik
jari.
Namun sebenarnya, ajaran Islam melalui Al-Quran sudah terlebih dahulu
menerangkan, menjelaskan, serta merumuskan sistem"biometrik" yang menjadi
keunggulan dan keunikan dari sidik jari tersebut.

Sidik jari yang dalam bahasa inggris disebut Fingerprint; biasanya berbentuk
garis-garis horizontal dan vertikal atau gabungan keduanya namun tetap memiliki

bentuk lengkungan-lengkungannya. Seluruh manusia di dunia diciptakan dengan


sidik
jari
yang
berbeda-beda,
satu
sama
lainnya.
Pengakuan ilmiah adanya keunikan pada sidik jari mulai diperkenalkan oleh ahli
anatomi Jerman bernama Johann Christoph Andreas Mayer (1747-1801) pada
tahun 1788. Menurutnya, setiap sidik jari manusia itu memiliki keunikan tersendiri.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Sir William James Herschel (1833-1918)
pada tahun 1858. Namun, pada saat itu, sidik jari belum dipakai sebagai teori
ilmiah (saintifik) untuk dijadikan sebagai tanda pengenal bagi seseorang.
Sidik jari mulai diteliti secara ilmiah dan akhirnya dijadikan sebagai tanda
pembeda identitas, ketika Sir Francis Galton secara khusus melakukan riset
tentang ini pada tahun 1880. Setelah melakukan risetnya, dia mengatakan bahwa
tidak ada dua orang manusia di dunia ini yang memiliki bentuk sidik jari yang
benar-benar sama persis.
"Pada perkembangannya, munculah berbagai alat teknologi sidik jari dengan
sistem analisa elektronik."
Alat tersebut pertama kali digunakan Federal Bureau Investigation (atau popular
dengan sebutan FBI) di Amerika Serikat sekitar akhir abad ke-19 atau tahun 60-an.
FBI menggunakannya untuk mengetahui jati diri korban atau bahkan seorang
'tersangka' lewat jejak sidik jari yang biasanya tertinggal di dalam tempat kejadian.
Selanjutnya, sidik jari tidak saja digunakan sebagai alat untuk mengungkap
kriminalitas, tapi juga mulai memasuki ranah yang lain, seperti untuk
mesinabsensi, teknologi akses kontrol pintu, finger print data secure, aplikasi
retail,system payment dan belakangan untuk mengungkap kondisi psikologis
seseorang.
Seiring dengan itu, munculah disiplin ilmu yang mempelajari sidik jari, yaitu
Dermatoglyphics. Yakni ilmu ilmiah yang mempelajari tentang lekuk serta guratan
pada sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara
mengamati
garis
yang
terdapat
pada
guratan
ujung
jari.

Dermatoglyphics berasal dari bahasa Yunani, yaitu derma yang berarti 'kulit',
dan glyph yang

artinya

'ukiran';

Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa Inggris,


Dermatoglyphics yang pertama kali dipopulerkan oleh Prof DR. Harold
Cumminsdi tahun 1926. Beliau mengajukan istilah Dermatoglyphics sebagai
sebuah kata benda dalam mempelajari ilmu sidik jari di lingkungan morfologi
Amerika pada waktu itu.
"Dermatoglyphics pun resmi menjadi pengetahuan profesional dalam ranah
penelitian!"
Pertanyaannya?; mengapa sidik jari memiliki peran yang demikian signifikan
untuk pembeda identitas? Karena sidik jari memiliki beberapa sifat dan
karakteristik,
yaitu;
Pertama, perennial nature; yaitu adanya guratan-guratan pada sidik jari yang
melekat pada manusia yang bersifat seumur hidup. Karena itu, pola sidik jari relatif
mudah diklasifikasikan. Dalam sidik jari, ada pola-pola yang dapat diklasifikasikan
untuk
berbagai
macam keperluan.
Kedua, immutability; yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah
berubah sepanjang hayat serta bersifat permanen. Sejak lahir, dewasa, hingga akhir
hayat, pola sidik jari seseorang bersifat tetap kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi
kecelakaan yang serius atau terkena bahan kimia sehingga mengubah pola sidik
jari
yang
ada.
Hal ini berbeda dengan anggota tubuh lain yang senantiasa berubah, seperti bentuk
wajah
yang
berubah
seiring
bertambahnya
usia.
Ketiga, individuality; yang berarti keunikan sidik jari merupakan "orisinalitas"
pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini, sekali pun
pada kembar identik. Dengan kata lain, sidik jari bersifat spesifik untuk setiap
orang.

Kemungkinan pola sidik jari sama adalah '1:64.000.000.000' jadi tentunya hampir
mustahil ditemukan pola sidik jari sama antara dua orang. Pola sidik jari di setiap
tangan seseorang juga akan berbeda-beda. Pola sidik jari di 'ibu jari' akan berbeda
dengan pola sidik jari di telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking.
"Dengan ketiga sifat dan karakter di atas, maka pantas jika sidik jari dijadikan
sebagai alat pembeda identitas."
Dan selama ini, cara ini sangat ampuh dalam mengungkap tidak hanya
kriminalitas,
namun
juga
berhasil
mengungkap Karakter, Bakat, Potensi, Minat,Pola Berpikir, Kecerdasan, Kek
uatan, Kelemahan, dan masih banyak hal lainnya yang berhubungan
dengan "inborn

characteristics" seseorang.

Namun, tahukah Anda, jauh hari sebelum teori-teori modern tentang sidik jari
(biometrik) itu bermunculan, sesungguhnya Al-Quran telah mengupasnya. AlQuran telah memperhatikan sidik jari sebagai sesuatu yang sangat vital dalam
anggota tubuh kita. Allah SWT berfirman;
"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali)
tulang-belulangnya? | Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jarijarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah [75]:3-40
Menurut Harun Yahya dalam Pesona Al-Quran ketika menjelaskan ayat di atas
menulis, bahwa penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini
dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri.
Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik
jari yang unik dan berbeda dari orang lain. Itulah mengapa sidik jari dipakai
sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk
kebaikan masa depannya sendiri.

Jadi, sudahkah Anda mengenal 'keunikan' diri Anda melalui sidik jari Anda sendiri?

(dari berbagai sumber)

http://tes-sidik-jari.blogspot.com/2013/01/pengertian-sidik-jari.html

Anda mungkin juga menyukai