Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

INSTAN HIJAB

“BEAUTIFUL HIJAB”

Oleh :
SUMARNI
NIM : 120701099

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES PEMKAB JOMBANG

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam

kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian

banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang

memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh

karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi

salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah kewirausahaan. Dalam proses

penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari

berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena

itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar

datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu

tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.

Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada

umumnya.

Jombang,02 Agustus 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman dan era globalisasi yang begitu cepat melesat keseluruh
Negara dan masuk ke wilayah-wilayah dalam negara tersebut. Tak hanya di ibu kota
Negara, namun juga merasuk di berbagai wilayah yang lingkupnya kecil, seperti
kecamatan atau kabupaten. Seperti halnya di Kabupaten Jombang. Hal itu menyebabkan
masyarakat di wilayah tersebut cenderung mengikuti trend atau style masyarakat luar
negeri terutama Negara-negara barat dikarenakan mudahnya mengakses trend-trend yang
sedang berkembang disana.
Style atau trend yang mereka tiru tak jarang tidak sesuai dengan norma-norma
yang telah berkembang di daerah tersebut. Seperti norma kesopanan sampai melanggar
norma agama yang sudah ada sejak dahulu kala. Untuk itu, mendirikan usaha penjualan
jilbab atau kerudung ini merupakan cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut,
karena dengan memakai jilbab atau kerudung setiap wanita akan selalu menjaga dirinya
termasuk perilakunya.
Di Kabupaten Jombang merupakan daerah pesantren yang cukup ternama dan
memiliki kapasitas santri yang banyak, hal itu merupakan peluang yang sangat baik
karena dapat jumlah konsumen potensial dalam usaha tersebut.
Banyaknya kebutuhan tenaga kerja yang tidak sebanding dengan jumah tenaga
kerja yang tersedia juga merupakan factor lain pendirian usaha ini. Karena setiap calon
tenaga kerja harus pintar-pintar mencari peluang dalam memperoleh pekerjaan. Sehingga
dengan berwirausaha dengan medirikan usaha ini dapat menjadi jalan dalam memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebututhan hidup.

1.2 Perumusan Visi Usaha


1. Menjadi usaha penjualan jilbab yang sukses, maju, dan memiliki prestasi yang tinggi
dalam penyediaan jilbab.
2. Mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dalam setiap penjualan jilbab dan
memiliki pelanggan tetap

1.3 Perumusan Misi Usaha


1. Menyediakan berbagai jenis jilbab (model, ukuran, warna) tetapi masih sesuai dengan
syariat.
2. Menyediakan aksesorir pelengkap yang beraneka ragam.
3. Memberi pelayana prima kepada pelanggan.
4. Memberikan harga jual yang terjangaku kepada masyarakat.
5. Melakukan penjualan secara online
6. Membuka cabang di daerah lain yang potensial
7. Tempat usaha yang bersih dan nyaman.
8. Memperbanyak relasi
9. Menerima pesanan

1.4 Tujuan Usaha


1. Medapatkan keuntungan
2. Menyediakan kebutuhan jilbab di wilayah sekitar tempat usaha.
3. Menambah ketrampila berwirausaha
1.5 Deskripsi Usaha
Usaha penjualan jilbab ini merupakan usaha yang didirikan di Kabupaten Jombang,
merupakan usaha pertama yang saya dirikan untuk memperoleh keuntungan dari
penjualan jilbab tersebut, selain itu usaha penjualan jilbab ini juga membantu memenuhi
kebutuhan jilbab masyarakat di kabupaten tersebut dengan menjual berbagai jenis jilbab
yang mengikuti gaya berjilbab yang terus berganti menjadi lebih inovasi dan kreatif.
Usaha ini juga merupakan satu-satunya usaha yang khusus menjual jilbab Kabupaten
Jombang, oleh karena itu usaha ini pasti menawarkan pilihan jilbab yang lebih banyak
kepada masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek Produk


1. Jenis Barang
Jenis barang yang dijual adalah salah satu jenis kebutuhan pokok masyarakat,
yaitu pakaian, yakni berupa jilbab. Jilbab yang dijual dalam usaha ini adalah jilbab
dengan berbagai merek, model, bahan, ukuran, dan warna. Jenis-jenis jilbab yang
akan dijual dalam usaha ini atara lain :
 Jilbab instan najwa
 Jilbab instan najwa renda
 Jilbab instan pashmina
 Jilbab intan modern

2. Volume Produk yang Dijual


Untuk volume produk yang dijual setiap bulannya berbeda sesuai dengan jenis jilbab,
yakni :
 Jilbab instan najwa : 100 pcs
 Jilbab instan najwa renda : 50 pcs
 Jilbab instan pashmina : 25 pcs
 Jilbab intan modern : 30 pcs

3. Pelaksanaan Kegiatan
Usaha ini mulai beroperasi mulai pukul 08.00 WIB sampai 21.00 WIB dan pada
hari minggu tidak libur. Jam operasi tersebut dipilih karena mulai jam tersebut banyak
masyarakat yang telah beraktivitas, sehingga secara tidak lagsung akan menambah
pengetahuan masyarakat sekitar maupun masyarakat luar yang berlalu-lalang di
sekitar tempat usaha mengenai keberadaan usaha tersebut. Sehingga menambah calon
pelanggan yang akan membeli. Sedangkan waktu selesai operasi, yaitu pukul 21.00
WIB dipilih karena sampai jam tersebut masih banyak orang-orang yang melakukan
aktivitas diluar rumah, sehingga membuka peluang untuk dapat menjual barang.

4. Jumlah Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja adalah 1 orang sebagai bagian penjualan dan 1 orang pemilik
sekaligus sebagai kasir/ manajemen keuangan.

5. Rencana Perluasan Produk


Rencana perluasan usaha yaitu dengan mendirikan cabang lain di wilayah yang
potensial dan strategis, bekerjasama dengan produsen jilbab di berbagai wilayah,
membuka situs online bagi para pembeli, menerima pesanan jilbab, serta terus
menyediakan jilbab dengan berbagai merek, model, bahan, warna, dan ukuran sesuai
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar.
6. Model

2.2 Aspek Pemasaran


1. Target Konsumen
Masyarakat yang menjadi target dalam usaha ini adalah masyarakat sekitar
tempat usaha, wisatawan atau pengunjung dari luar daerah, para pelajar dan
mahasiswa,dll.

2. Ukuran dan Trend Pasar


Ukuran disini disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat.
Jilbab yang dijual dalam usaha ini disesuaikan dengan trend dipasar. Dengan cara
tersebut masyarakat akan tertarik dan usaha akan terus eksis disekitar masyarakat,
bahkan dengan terus mengikuti perkembangan trend jilbab degan cepat atau bisa
dikatakan selalu update, usaha ini dapat menjadi ‘pencetus’ trend jilbab tersebut
di wilayah sekitar sehingga akan menjadi pusat trend berjilbab yang selalu diikuti
masyarakat.

3. Situasi Persaingan
Di sekitar tempat usaha tersebut belum ada usaha yang sama persis, yaitu
khusus menjual jilbab. Memang ada beberapa supermarket atau usaha sejenis
yang juga menjual jilbab, namun karena usaha-usaha tersebut juga menjual
barang-barang lain, seperti baju, celana, sepatu,dll, maka mereka tidak dapat
menawarkan jilbab-jilbab degan lengkap. Sedangkan karena dalam usaha ini
khusus menjual jilbab, maka usaha ini akan dapat menyediakan banyak pilihan
jilbab dan dalam jumlah yang lebih banyak daripada usaha-usaha lainya tersebut.
Untuk itu persaingan dalam usaha ini tetap ada namun tidak termasuk persaingan
yang ketat, dan usaha ini akan dapat bersaing dengan usaha-usaha yang hampir
serupa karena memiliki keistimewaan tersebut dan persaingan yang sehatlah yang
diutamakan dalam usaha ini.

4. Strategi dan Teknik Pemasaran


Ada beberapa teknik yang digunakan dalam hal pemasaran agar usaha lebih
dikenal dan akan meningkatkan jumlah penjualan. Teknik-teknik tersebut antara
lain dengan membuka situs online dan memanfaatkan situasi atau keadaan yang
sedang terjadi atau berlangsung. Contoh konkret teknik pemasaran tersebut atara
lain meyebarkan brosur mengenai usaha tersebut di event-event dan tempat-
tempat tertentu, misal setelah berlangsungnya pengajian umum disuatu tempat,
menyebarkan brosur bagi para pelajar, atau menyebakan brosur di pondok
pesantren yang berada disekitar tempat usaha tersebut. Strategi yang digunakan
adalah dengan meningkatkan kulitas pelayanan, meningkatkan vasilitas,dll.

5. Penetapan Harga
Harga ditentukan berdasarkan keadaan pasar, biaya-biaya yang dikeluarkan,
seperti biaya transportasi saat pembelian, biaya iklan, biaya sewa,dll, dan juga
berdasarkan harga beli jilbab atau aksesoris tersebut.

2.3 Analisis SWOT


1. Strenght (Kekuatan)
Usaha ini khusus menjual jilbab sehingga memberikan pilihan jilbab yang
lebih banyak kepada masyarakat, tempat usaha strategis, memiliki relasi yang
bekerja di perusahaan garment internasional sehingga akan mudah belajar dan
mendapat pengetahuan mengenai jenis-jenis kain yang baik dan berkualitas
sebagai bahan pertimbangan pada saat melakukan pembelian.

2. Weakness (Kelemahan)
Tidak dapat menjangkau semua golongan masyarakat yang menjadi pembeli
yang langsung menggunakan jilbab tersebut, yaitu laki-laki dan masyarakat non
muslim

3. Opportunnity (Peluang)
Masyarakat sekitar tempat usaha berdiri mayoritas muslim menjadi peluag
yang sangat besar bagi usaha ini. Selain itu, peluang yang lain antara lain lahirya
trend-trend jilbab yang selalu inovativ, model berjilbab yang beraneka ragam,
menarik untuk dilihat dan dapat dikombinasikan dengan acara-acara tertentu,
meningkatnya kesadaran wanita muslim di sekitar tempat usaha mengenai
kewajiban mengenakan jilbab, dan adanya event-event yang berkaitan dengan
islam, seperti hari-hari besar dalam islam.

4. Threat (Ancaman)
Ancaman dalam usaha ini antara lain adanya usaha-usaha yang sama di luar
wilayah, adanya usaha yang menawarkan pakaian-pakaian yang lebih mengarah
ke style luar negeri sehingga dapat mempengaruhi pemikiran konsumen ketika
akan membeli.
2.4 Aspek Teknis
1. Rencana Suplay
Dalam melakukan pengadaan barang dagangan dilakukan pembelian secara
langsung dan tidak langsung. Pembelian langsung dilakukan dengan langsung
mengunjungi tempat penjulan jilbab secara grosir di berbagai wilayah. Dan jika
dalam penyediaan barang tersebut terdapat kendala berupa jauhnya tempat
pembelian, maka akan dilakukan dengan melalui pemesanan lewat online
sehingga akan lebih efektif dan efisien

2. Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan


Usaha ini memerlukan beberapa perlatan dan perlengkapan yang digunakan
untuk menunjang dalam proses operasional penjualan. Peralatan dan
perlengkapan yag dibutuhkan dalam usaha ini antara lain :
 Alat display jilbab
 Rak
 Kepala manekin
 Cermin
 Hanger jilbab
 Kursi dan meja
 Peralatan kebersihan dan perawatan
 Peralatan dan perlengkapan lainya yang sifatnya kecil dan immaterial

3. Teknik Display
Display atau dekorasi pemampangan jilbab yang menarik bisa membuat
orang betah berlama-lama duduk dan memancing mereka untuk membeli. Jilbab
dikelompoksn sesuai dengan jenisnya Dalam memperlihatkan produk yang dijual
menggunakan tema eye catching dengan menonjolkan jilbab yang sedang trend
saat itu. Pencahayaan yang cukup juga akan menambah kenyamanan pembeli dan
memperindah warna-warna jilbab yang dipajang. Display akan diganti secara
berkala, jadi tidak monoton supaya yang melihatnya tidak bosan dan akan terus
tertarik untuk masuk, untuk melihat apakah ada yang baru dalam usaha penjuala
jilbab tersebut.

2.5 Aspek Organisasi dan Manajemen


1. Tim Manajemen
Usaha ini dikelola dan diatur oleh pemilik usaha itu sendiri dan dibatu oleh
seorang karyawan
2. Masalah yang Potensial
Masalah yang potensial mungkin terjadi dalam pelaksanaan usaha ini adalah
telah bergantinya model jilbab namun persediaan jilbab model sebelumnya masih
banyak dan terlambatnya suplay barang dari pemasok

3. Tindakan Alternatif
 Membandingkan tingkat ke-booming-an suatu model jilbab yang baru dengan
banyaknya jumlah pembelian jilbab tersebut.
 Selalu meminta informasi kepada pemasok yang berkaitan dengan pengiriman
barang
 Jika perlu, membuat perjanjian-perjanjian dengan pemasok mengenai
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
 Memahami tingkat akseptabilitas masyarakat sekitar terhadap suatu model jilbab.

2.6 Aspek Yuridis


Usaha ini sudah memilliki surat-surat izin pedirian usaha sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan yaitu adanya dokumen Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan
Surat Izin Usaha Pedaganga (SIUP)

2.7 Aspek Keuangan / Permodalan

1. Sumber Modal
Modal Sendiri Rp. 20.000.000,-
Meja Display Rp. 2.500.000
Kendaraan Rp. 8.000.000
Alat Kebersihan Rp. 200.000
Alat Tulis dan Pembukuan Rp. 250.000
Peralatan Lain-lain Rp. 150.000
Rp. 11.100.000
Total Modal Rp. 31.100.000

2. Biaya Operasioal per Bulan


Pembelian Barang Dagang Rp. 8.000.000
Biaya Transportasi Rp. 100.000
Biaya Gaji Pegawai Rp. 500.000
Biaya Penyusutan Peralatan Rp. 50.000
Biaya Sewa Gedung Rp. 450.000
Biaya Listrik dan Air Rp. 100.000
Rp. 1.450.000
Total biaya operasional Rp. 1 .450.000

3. Analisis Break Event Point (BEP)


Dalam analisis BEP ini saya mengambil salah satu jenis jilbab yang memiliki
harga sedang yaitu jilbab instan najwa, karena usaha ini menjual sekurang-
kurangnya 4 jenis jilbab yang telah disebutkan dimuka sebelumnya, dan tiap jenis
barang tersebut juga memiliki harga yang sangat berbeda-beda.
- Biaya yang dikeluarkan untuk tiap jenis jilbab per bulan :
Pembelian Produk instan najwa
200 x Rp. 13.000 = Rp. 2.600.000
Harga jual 200X 20.000 = Rp. 4.000.000
Pembelian produk jilbab lainnya
250 x Rp 25.000 = Rp. 6.250.000
Harga jual 250X 35.000 = Rp. 8.750.000

4. Perhitungan Laba Rugi


Penjualan per bulan Rp. 12.750.000
Pembelian Rp. 8.850.000
Laba Kotor Usaha Rp. 3.900.000

Biaya Operasional
Biaya Transportasi Rp. 100.000
Biaya Gaji Pegawai Rp. 500.000
Biaya Penyusutan Peralatan Rp. 50.000
Biaya Sewa Gedung Rp. 450.000
Biaya Listrik dan Air Rp. 100.000
Total Biaya Operasional Rp. 1.200.000

Laba Bersih Usaha per Bulan Rp. 2.700.000


BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kewirausahaan dapat diartikan sebagai sikap, nilai dan kemampuan untuk


mencari, melihat dan memanfaatkan peluang, menciptakan sesuatu yang baru dengan
menggunakan sumber daya untuk memberikan balas jasa dan memperoleh
keuntungan. Seorang wirausaha adalah seorang yang berkemauan keras dalam
melakukan tindakan yang bermanfaat dan patut menjadi teladan hidup. Sebelum
melakukan usaha perlu dilakukan perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis/business
plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan
datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang
dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan.
Dari Proposal Usaha ini dapat disimpulkan bahwa membuka usaha penjualan
jilbab sangat menguntungkan, memiliki peluang yag sangat baik dalam jangka waktu
yang panjang, mudah untuk dikembangkan, selain itu usaha ini juga dapat menjaring
tenaga kerja untuk mengurangi tingkat pegangguran di Kabupaten.

4.2 Saran
Model jilbab yang terus berubah dapat menyebabkan jilbab model sebelumnya
menjadi kurang diminati oleh masyarakat sehingga tingkat penjualanyapun menurun.
Untuk itu, dalam kegiatan pembelian barang dagangan harus selalu mengikuti ternd
terkini, membandingkan antara antara tingkat kesukaan masyarakat dan daya belinya
atas trend jilbab tersebut dengan jumlah pembelian sehingga tidak aka terjadi
penumpukan barang dagang yang belum terjual.

Anda mungkin juga menyukai