Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang
berjudul “AUDIT FUNGSI PENGOLAHAN DATA” Shalawat beserta salam
kami sampaikan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah mengangkat manusia dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut membantu dan memberi saran kepada penulisan makalah kami
ini.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal
itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami memohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kesilapan.

Jambi, November 2018


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
2.1. Pengertian Pengelolaan Data .................................................................... 5
2.2. Unsur-Unsur Audit Fungsi Pengelolaan Data .......................................... 5
2.3. Metode Audit Fungsi Pengolahan Data .................................................... 7
2.3.1. Pengolahan Data Secara Elektronik .................................................. 8
2.3.2. Organisasi Pengolahan Data ........................................................... 10
2.3.3. Pengolahan Data oleh Pemakai Akhir ............................................ 15
2.3.4. Integrasi Antara Komputer Pusat dan Komputer Kecil .................. 16
2.3.5. Pemrosesan Data oleh Pihak Ketiga ............................................... 16
2.3.6. Perangkat Keras Pengolahan Data .................................................. 17
2.3.7. Aplikasi Data dan Pemeliharaan Sistem ......................................... 18
2.3.8. Perangkat keras ............................................................................... 19
2.3.9. Perangkat lunak ............................................................................... 20
2.3.10. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih sistem
pengolahan data ............................................................................................. 20
2.4. Audit Fungsi Pengolahan Data ............................................................... 21
2.4.1. Dukungan satuan pengolahan data kepada manajemen .................. 21
2.4.2. Perencanaan pengolahan data sebagai pengolahan audit ................ 22
2.4.3. Organisasi pengolahan data sebagai sasaran audit .......................... 22
2.4.4. Pengendalian data sebagai sasaran audit ......................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan penggunaan komputer dalam bisnis akan mempengaruhi
metode pelaksanaan audit, demikian pula dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Satuan usaha ( organisasi / perusahaan ) disebut menggunakan sistem komputer
(PDE ) apabila dalam memproses data penyusunan laporan keuangan
menggunakan komputer dan tipe dan jenis tertentu, baik dioperasikan oleh
perusahaan sendiri atau pihak lain.
Kebutuhan terhadap auditing di sistem komputer ( EDP Auditing )
semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Meskipun tujuan dasar auditing tetap tidak berubah, tetapi
proses audit mengalami perubahan yang signifikan baik dalam pengumpulan dan
evaluasi bukti maupun pengendaliannya. Hal ini disebabkan karena adanya
perubahan dalam pemrosesan data akuntansi.
Demikian juga halnya pengendalian, tujuan pengedalian pengolahan data
yang akurat dalam suatu lingkungan manual maupun lingkungan yang
terkomputerisasi adalah sama. Dalam suatu lingkungan yang berkomputerisasi
harus diterapkan pengendalian untuk mengurangi resiko pengulangan kesalahan
dan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan benar – benar akurat.
Perubahan dalam metode pengendalian dan pengolahan ini menimbulkan metode
baru dalam Auditing.
Auditor harus mempelajari keahlian – keahlian baru untuk bekerja secara
efektif dalam suatu lingkungan bisnis yang berkomputerisasi untuk meriview
teknologi komputer.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Audit Fungsi Pengolahan Data?
2. Apa Unsur-Unsur Audit Fungsi Pengolahan Data?
3. Apa Metode Audit Fungsi Pengolahan Data?
4. Apa Audit Fungsi Pengolahan Data?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Pengertian Audit Fungsi Pengolahan Data.
2. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Audit Fungsi Pengolahan Data.
3. Untuk Mengetahui Metode Audit Fungsi Pengolahan Data.
4. Untuk Mengetahui Audit Fungsi Pengolahan Data.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengelolaan Data


Pengelolaan Data adalah kegiatan atau operasi yang direncanakan guna
untuk mencapai tujuan. Dalam pengelolaan ini di dalamnya ada kegiatan yang di
lakukan oleh pengelola data guna untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
bersama atau pun secara pribadi dalam pengelolaan itu melibatkan manusia
sebagai pelaksana dan dapat menyimpan data yang ada dan didapat dari informasi
pengambilan keputusan, selain itu juga ada alat bantu mungkin berupa computer
yang yang ada di lapangan. Dengan alat bantu tersebut semua data-data yang ada
dapat diproses dan di jadikan sebuah informasi.

2.2. Unsur-Unsur Audit Fungsi Pengelolaan Data


Proses pengelolaan data dapat melibatkan secara keseluruhan atau
sebagian dari unsur-unsur pengelolaan data berikut:

1. Pengumpulan Data (Data Capturing)


Pengelolaan data merupakan aktifitas penangkapan data dari dalam
dokumen dasar. Dokumen ini merupakan lembaran isian data yang diisi oleh
petugas atau orang lain secara langsung. Tentang dokumen diisi dan dirancang
dengan jelas, mudah diisi dan dapat meminimalisir kesalahan data.

2. Pembacaan (Reading)
Pembacaan data adalah proses pembacaan data dari dokumen dasar yang
digunakan agar dapat diproses lebih lanjut. Proses pembacaannya dapat
dilakukakn secara manual atau dengan menggunakan alat bantu berupa mesin.

3. Pemeriksaan (Verifying)
Pemeriksaan perlu dilakukan hal ini bertujuan untuk menghindari
kesalahan dari data yang di baca dari dokumen dasar.
4. Perekaman (Recording)
Perekaman data merupakan proses penyimpanan data yang di bacakan dan
diverifikasikan kedalam alat penyimpanan berupa memori penyimpanan. Dalam
system computer dapat di simpan data dimemori sekunder berupa disk, hard-
disk dan lainnya.

5. Penggolongan (Classifying)
Penggolongan informasi perlu dilakukan untuk memenuhi kebuthan
informasi berdasarkan klasifikasi tertentu.

6. Pengurutan (sorting)
Sorting selalu digunakan dalam pengelolaan data. Data-data itu perlu
diurutkan agar informasi yang di hasilkan dapat dipahami, memudahkan pembaca
dan pencarian informasi yang disajikan.

7. Peringkasan (Sumarizing)
Peringkasan data dimaksud sebagai operasi untuk menghilangkan
kemunculan data yang sama atau berulang dari sekumpulan rincian data sebagi
basis data yang tersimpan dalam memory.

8. Perhitungan (Calculating)
Perhitungan merupakan proses pengolahan data yang melibatkan seluruh
operasi aritmatika.

9. Perbandingan (Comparing)
Data-data dalam basis sumber data-data yang ada perlu dibandingkan
dengan data-data yang lain untuk mengetahui posisi dan kondisi data dalam
kesimpulan data yang direkam.
10. Pemindahan (Transmitting)
Dalam suatu system jaringan computer perlu ada pengiriman data dari satu
terminal ke terminal lain melalui media tranmisi data intuk diproses lebih lanjut.

11. Penampilan Kembali (Retrieving)


Pada prinsipnya informasi yang ada merupan penampilan hasil kembali
dari data-data yang telah disimpan disuatu tempat penyimpanan sebelumnya, dan
untuk menapilan kembali diusahakan data-data itu dapat ditampilkan dengan
cepat.

12. Penggandaan (Reproductiont)


Penyajian informaasi, khususnya dalam bentuk hardcopy perlu
dikendalikan agar informasi tersebut dapat dikirim ke seluruh pemakai, dengan
tujuan agar infomasi itu tidak hilang.

13. Penyebarluasan (Distribution)


Distribusi informasi dapat dilakukan melalui media komunikasi data atau
dikirim dalam bentuk hardcopy kepada setiap pemakai dalam setiap daftar
tebusan laporan.

2.3. Metode Audit Fungsi Pengolahan Data


Ada empat metode yang digunakan dalam system pengolahan data yaitu:
1. Metode Manual
Dalam metode ini semua proses pengolahan data dilakukan dengan tangan
dan menggunakan alat bantu yang sederhana seperti pensil, pulpen, penggaris,
kertas kerja dan lain-lain.
2. Metode Elektromaknetik
Dalam metode ini pengolahan data dikerjakan secara manual dan dibantu
mesin elektronik sederhana. Contoh seorang karyawan yang bekerja dengan
menggunakan mesin cetak kolom.
3. Metode System Waarkat
Dalam system ini pengolahan data dilakukan dengan system warkat,
prinsip kerja system ini adalah data-data mengenai suatu objek dicatat dalam
suatu kartu dengan menggunakan sandi lubang. Sejumlah kartu yang mengandung
sejumlah data-data objek yang sama digabung untuk membentuk suatu berkas file.

4. Metode Elektronik Komputer


Dalam metode ini keseluruhan proses data diolah dan dibantu dengan
menggunakan alat yang makin tahun makain bertambah canggih yaitu computer.
Semua data di input dan diolah berdasarkan kebutuhan yang diperoleh dan di
lakukan juga penyimpanan agar suatu saat data itu dibutuhkan tinggal dibuka
dengan segera dan cepat.

Ada beberapa hal yang perlu dilihat dalam menentukan metode


pengolahan data yang tepat menurut seorang system analyst untuk mampu
memahami syarat-syarat pengolahan maupun kemampuan-kemampuan yang ingin
dicapai dari setiap metode yang dipilih yaitu:
1. Volume unsur-unsur data yang dimuat
2. Kompleksitas operasi pengolahan data yang diperlukan
3. Batasan waktu pengolahan
4. Tuntutan perhitungan

2.3.1. Pengolahan Data Secara Elektronik


Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian (2004:253) definisi mengatakan bahwa
Pengolahan Data Secara Elektronik Definisi dari pengolahan data secara
elektronik merupakan serangkaian kegiatan dengan menggunakan computer yang
mencakup pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pengawasan. Hasilnya
adalah sejumlah informasi yang memenuhi persyaratan lengkap, mutakhir, dapat
dipercaya dan akurat sehingga dapat digunakan sebagai pendukung kegiatan
pengambilan keputusan yang efektif.
1. Pengumpulan Data
Data merupakan bahan mentah yang memerlukan pengolahan lebih lanjut
agar berubah bentuknya menjadi informasi, sedangkan para pengguna informasi
menuntut adanya informasi yang bermutu tinggi, sehingga para tenaga pengolah
data harus berupaya agar dalam menjalankan fungsinya, terdapat jaminan bahwa:
a. Mutu data yang dikumpulkan tinggi,
b. Relevan dengan kepentingan penggunanya
c. Digali dari sumber yang dapat dipercayai, baik internal
maupuneksternal.

2. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah mengubah bentuk dan makna data menjadi
informasi yang bermanfaat dan dapat digunakan dalam mendukung berbagai
proses pengambilan keputusan. Peranan informasi biasanya digunakan dalam
pengambilan keputusan pada penentuan tujuan dan berbagai sasaran perusahaan
jangka panjang maupun pendek, keputusan penyusunan strategi oleh manajemen
puncak, keputusan pada strategi operasioanal serta pemilihan tipe dan struktur
organisasi

3. Penyimpanan Data
Luaran pengolahandata berupa informasi harus disimpan sedemikian rupa
sehingga keamanannya terjamin, hemat biaya, dan mdah ditelusuri dan diambil
apabila tiba waktunya untuk digunakan. Yang paling penting dari penyimpanan
data ini adalah dari segi keamanan yang dapat dipandang dari tiga segi, yaitu:
1. Agar jangan sampai jatuh pada orang atau pihak yang tidak berhak, seperti
pesaing.
2. Aman terhadap kerusakan karena tempat penyimpanan yang tidak baik.
3. Aman dari bahaya kebakaran. Dalam segi kehematan biaya adalah
penyimpanan dilakukan sedemikianrupa sehingga tidak memerlukan runag
yang besar yang berakibat pada biaya pemeliharaan yang banyak., Selain
itu penyimpanan dilakukan sesuai dengan system tertentu yang diketahui
sehingga penelusuran data dan informasi dapat dilakuakan dengan mudah.
4. Pengawasan Data
Pengawasan data dilakukan agar system pengolahan data yang sudah
ditetapkan diikuti sepenuhnya oleh mereka yang bertanggung jawab utnuk fungsi
tersebut, sehingga urutan langkah-langkah yang harus diambil benar – benar
ditaati untuk menghasilkan informasi yang memnuhi kebutuhan berbagai pihak
yang memerlukannya.

2.3.2. Organisasi Pengolahan Data


Bentuk-bentuk pengorganisasian ini hanya berlaku apabila perusahaan
melakukan sendiri pengolahan datanya. Untuk tercapainya hasil olah datayang
bermutu baik dan menghasilkan informasi yang akurat, maka dalam melakukan
pengolahan data tersebut disusun organisasi yang menjalankan pengolahan data
serta pembagian tuas untuk setiap individunya. Organisasi yang lumrah digunakan
terdiri dari:

1. Pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas keseluruhan


fungsi pengolahan data dengan titlelatur wakil presiden direktur,
direktur, atautit lelatur yang sejenis.
2. Dibantu oleh paling sedikit 3 manajer yaitu:
1) Manajer operasi yang membawahi operasi peralatan
computer, pemrosesan system, pengamanan computer dan
penjadwalan penggunaan computer.
2) Manajer pengendalian masukan² luaran yang membawahi penelitian
masukan, pengendalian pemrosesan, analisis, dan pengendalian
luaran dan pengendalian koreksi kesalahan.
3) Manajer pengembangan system yang bertanggungjawab
dalam penyelenggaraan kegiatan pembuatan program baru,
koreksi program, dan dokumentasi system.
Dalam susunan organisasi satuan pengolah data dibuat, premise
yangsangat mendasar ialah bahwa pipmpinan tertinggi dari satuan kerja itu harus
merupakan bagian dari tim manajemen puncak. Premis dikatakan sangat mendasar
karena pertimbangan sebagai berikut:

1. Pimpinan tertinggi satuan pengolah data harus mempunyai akses


langsung kepada forum pengambialn keputusan strategic
dalam perusahaan.
2. Pimpinan tertinggi harus mengetahuio latar belakang dan
proses pengambilan keputusan agar dia dapat menentukan dukungan
informasi apa saja yang harus diberikan.
3. Agar seluruh jajaran organisasi memahami pentingnya informasi dalam
manajemen bisnis yang ditangani oleh perusahaan.
4. Agar seluruh jajaran organisasi bersedia memberikan masukan
datayang diberikan untuk diolah lebih lanjut menjadi informasi.
5. Agar perusahaan bersedia melakukan investasi yang diperlukan oleh
satuan kerja yang dipimpinnya, baik untuk kepentingan pengadaan
perangkat keras, membeli atau mengembangkan sendiri perangkat
lunak dan untuk pengembangan tenaga spesialis di bidang pengolahan
data.

Dalam pengambilan keputusan yang menggunakan informasi


yangdihasilkan oleh pengolahan data terdapat berbagai pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Sentralisasi.
Pendekatan sentralisasi secara umum dapat dikatakan sebagai pendekatan
pengolahan data yang terpusat. Ciri-ciri dalam pendekatan sentralisasi untuk
pengolahan data adalah adanya satucomputer besar yang berperan selaku
pemroses seluruh data, adanya pangkalan data yang menjadi konfigurasi dalam
pengolahan data, pemutakhiran dan penyimpanan data yang didistribusikan
kepada berbagai terminal yang on-line dan adanya alat pencetak atau printer untuk
mencetak luaran berupa informasi di atas kertasdan satuan kerja pengolahan data.
Keunggulan jika perusahaan menggunakan pendekatan sentralisasi dalam
pengolahan data, yaitu:
1. Dari segi pembiayaan awal, investasi awal atau modal yang harus
ditanam besar karena mainframe biasanya mahal. Namun disisi lain
biaya operasi dan pemeliharaan dapat dikurangi karena dua alasan yaiu
kapasitas pemrosesan berskala besar dan pemanfaat simultan oleh
beberapa pemakai pengolahan data.
2. Pimpinan satuan pengolahan data dapat melakukan pemantauan yang
lebih efektif terhadap lilngkungan yang dihadapi, baik secara internal
dalm perusahaan maupun secara eksternal sehingga berbagai
penyesuaian yang diperlukan dengan cepat dapat dilakukan
3. Dengan adanya hanya satu pangkalan data, konsistensi data dapat lebih
terjamin dari duplikasi penyediaan dan penyimpanan data.
Pemutakhiran pun jadi lebih mudah dapat dilakukan.
4. Dengan adanya satu pangkalan data, langkah - langkah pengamanan
data dapat diambil dengan mudah, suatu hal yang sangat penting dalam
kegiatan pengolahan data khususnya pengelolaan bisnis
pada umumnya.
5. Dengan sentralisasi pengolahan data, perencanaan dan pengembangan
karier bagi para tenaga spesialis pengolahan data dengan berbagai
jabatan yang mereka pangku dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga
para tenaga kerja itu merasa ada prospek untuk meraih kemajuan dalam
berkarya dimasa yang akan datang.

Dibalik keunggulan tersebut ada pula kelembahan dalam pendekatan


secara sentralisasi dalam pengolahan data, diantaranya yaitu:

1. Waktu yang lama untuk mengembangkan segala jenis aplikasi yang


sesuai dengan kebutuhan seluruh komponen perusahaan karena satuan
kerja pengolahan data memang harus melayaniseluruh perusahaan, abik
dalam arti komponen bidang fungsional sebagai pelaksana tugas pokok
maupun sebagai pelaksana tugas penunjang.
2. Kesulitan dalam alokasi waktu computer kepada komponen perusahaan
yang dirasa adil dan sesuai dengan beban kerjayang dipikulnya.
3. Timbulnya kesan bahwa pendekatan sentralisasi, para pemilik data
merasa kehilangan hak memiliki data yang diperlukan untuk
penyelenggaraan fungsinya karena apabila data tertentu diperlukannya,
ia harus meminta kepada pusat pengolahandata.

2. Pendekatan Desentralisasi.
Pendekatan desentralisasi dalam pengolahan data yang dimaksud dapat
dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:
1. Dimungkinkan pengolahan atau pemasukan data dari jarak jauh karena
tersedianya fasilitas pengiriman dan penerimaan datamelalui hubungan
modem tertentu yang dewasa ini, berkat perkaawinan antar beberapa
teknologi komunikasi danteknologi informasi makin banyak jenisnya
dan aplikasinya.
2. Desentralisasi pengolahan data dikaitkan dengan desentralisasi pola
pengambilan keputusan perusahan. Tidak mustahil apabila manajemen
puncak terutama di lingkungan perusahaan besar memutuskan untuk
mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada manajer
satuan bisnis, para manajer bidang fungsional, para manajer cabang
bahkan para manajer kegiatan operasional. Pendekatan seperti ini
seringkali digunakan dengan dua pertimbangan utama, yaitu:
1) Manajemen puncak menggunakan gaya manajemen yang
partisipasif.
2) Makin canggihnya teknologi pengolahan data sehinggadengan
menciptakan jaringan yang tepat, mutu, konsistensi, dan keamanan
data dapat terjamin.

Pendekatan yang paling tepat untuk diterapkan adalah penggabungan


antara pendekatan sentralik dan pendekatan desentralistik. Artinya ada data dan
informasi tertentu yang penggunaanya hanya penting bagi manajemen puncak.
Dalam hal itu, pengolahan data dalam arti pengumpulan, pengolahan dan
penyimpanannya dapat dilakukan secara terpusat, tanpa menutup pintu bagi
pemakai lain dalam jajaran perusahaan. Di samping itu data-data teknis tertentu
yang hanya untuk kegiatan operasional tertentu, wajar jika diolah dengan
pendekatan desentralisasi. Oleh karena itu, informasi sangat berperan dalam
mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai eselon kewenangan
dalam perusahaan merasa dipercayai oleh manajemen puncak.
Organisasi Pengolahan Data Berdasarkan Pendekatan Pengolahan yang
Terpencar. Pendekatan yang sedemikian pada dasarnya berarti bahwa dalam
organisasi dan mengkoordinasikan pengolahan data yang diperlukan dalam proses
berbagai jenis keputusan digunakan metode penempatan kegiatan berbagai aspek
pengolahan data seperti pengumpulan, pemrosesan dan pengolahannya pada para
pemakai tertentu, seperti pemakai untuk kepentingan produksi, pemakai untuk
kepentingan pemasaran, pemakai untuk kepentingan promosi, pemakai untuk
penjualan, dan pemakai untuk manajemaen sumber daya manusia dan sebagainya
atau karena pertimbangan wilayah operasi perusahaan yang secara geografis
mungkin tersebar luas. Dalam penggunaan pendekatan ini, biasanya ditekankan
bahwa manajemen puncak tidak boleh kehilangan kendali pengolahan data
perusahaan sebagai keseluruhan. Oleh karena itu, masing-masing system
dihubungkan kedalam suatu jaringan melalui komunikasi data, meskipun system
yang berlaku pada masing-masing pemakai berbeda satu sama lain dengan
aplikasi yang mungkin sangat beraneka ragam, sesuai dengan tanggung jawab
fungsional masing-masing pemakai macam-macam komunikasi data apat
disebut sebagai suatu jaringan, yaitu jaringan LAN (Local Area Network), WAN
(ide Area Network), dan MAN (Metropolitan Area Network). Yang menarik dari
pendekatan ini adalah bentukanya dapat beranekaragam. Misalnya, manajemen
puncak dapat memutuskan bahwa yang dipencarkannya hanya terbatas pada
pemrosesannya saja, sedangkan hasilnya berupa data yang terkumpul pada satuan
pengolah data secara paripurna dalam arti pengumpulan, pemrosesan,
penyimpanan, dan penelusurannya kembali untuk digunakan sifatnya terbatas,
yaitu hanya untuk kepentingan spesifik secara local. Di luar penggunaan yang
terbatas seperti itu, semua dilakukan secara terpusat dan dikendalikan oleh satuan
pengolah data pada tingkat perusahaan.
Meskipun demikian, sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan
pendekatan ini, ada beberapa factor yang harus dipertimbangakan.Misalnya,
karena lokasi tersebar luas, untuk pengendalian sukar dilakukan, tidak mustahil
terjadi pemrosesan data yang sesungguhnya tidak diperlukan dalam menjalankan
roda perusahaan. Faktor lain yang harusdipertimbangkan adalah kemungkinan
terjadinya pengadaan dan pemilikan perangkat keras sedemikian rupa sehingga
mempunyai konfigurasi computer yang dimiliki dan digunakan menjadi aneka
ragam. Juga mempertimbangkanadanya ketersediaan sumber daya manusia yang
harus digunakan secara efektif dan efisien.

2.3.3. Pengolahan Data oleh Pemakai Akhir


Kehadiran jenis-jenis alat pengolahan data seperti computer dan notebook
mempunyai implikasi yang sangat luas terhadap pengelolaan bisnis, tidak hanya
yang menyangkut segi-segi teknis pengolahan data, terutama juga dalam gaya
manajerial terutama dalam menentukan pola pengambilan keputusan. Tersedianya
sarana dengan teknologi canggih seperti itu pada umumnya dituntut gaya
manajerial yang demokratis dalam arti makin banyak mengikutsertakan para
bawahan dalam pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut tugas
pekerjaan para bawahan.

Salah satu dampak dari perkembangan teknologi informasi demikian


ialah kecenderungan tersedianya sangat banyak informasi baik bagi pimpinan
pada eselon yag lebih tinggi maupun bagi pemakai akhir yang bersangkutan
sendiri padahal belum tentu semuanya relevan sebagai suatu resource. Selain itu
mempunyai konsekuensi bagi manajemen puncak, yaitu bahwa jangan sampai
manajemen puncak kehilangan kendali atas pengolahan informasi dalam
lingkungan perusahaan yang berarti terdapat berbagai kegiatan yang tetap
diselenggarakan secara terpusat seperti pemilihan dan pembelian perangkat keras,
pengujian perangkat lunak, dan penentuan kebijakan tentang program,
systemdokumentasi, pembentukan standar mutu informasi dan prosedur yang
harus ditaati dalam koordinasi pengolahan data.

2.3.4. Integrasi Antara Komputer Pusat dan Komputer Kecil


Untuk kepentingan tertentu seperti pemindahan data dari computer kecilke
computer pusat atau sebaliknya, dapat disusun organisasi satuan kerja pengolah
data dengan pendekatan integrasi antara kedua jenis computer tersebut. Jenis
pemindahan tersebut adalah:

1. Uploading : yaitu pemindahan data yang berlangsung dari


computer kecil ke computer pusat. Pada saat uploading yang biasa
terjadi adalah data yang diterima dari computer kecil masih perlu
pengolahan lebih lanjut, karena computer kecil tidak memiliki
kemampuan untuk mengubah data yang ada pada ingatannya menjadi
informasi dalam bentuk yang spesifik diperluukan oleh pihak tertentu
dalam perusahaan.
2. Downloading : yaitu pemindahan data dari computer pusat kecomputer
kecil. Downloading yang dilakuakn, biasanya berisi informasi dari
computer pusat yang dikirimkan ke computer kecil sudah siap
digunakan untuk kepentingan tertentu.

2.3.5. Pemrosesan Data oleh Pihak Ketiga


Terbatasnya kemampuan keuangan dan kemampuan sumber daya manusia
untuk pengolahan data, maka perusahaan menyerahkan pemrosesan data tersebut
kepada pihak ketiga, biasanya bentuknya adalah salah satu dari tiga bentuk yang
dikenalyaitu menyerahkan sepenuhnya kepada suatu perusahaan yang
memberikan jasa pengolahan data kepada yang memerlukannya, berbagi waktu
computer dengan perusahaan lain dan yang dikenal dengan istilah outsourcing.
Dalam outsourcing perusahaan harus membayar kepada pihak ketiga tersebut
dan jumlah biaya yang dibayarkan berbeda dari satu pendekatan ke
pendekatanyang lainnya dan ditentukan adanya negosiasi antar pihak yang terkait.
Pelaksanaan outsourcing disini sudah mulai berkurang karena adanya biaya yang
lebih mahal serta kerahasiaan yang kurang terjamin daripada biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk pengembangan sumber daya yang dibutuhkan
dalam pengolahan data.

2.3.6. Perangkat Keras Pengolahan Data


Pengolahan data secara elektronik menggunakan perangkat keras yang juga
dikenal dengan istilah piranti keras yang disebut computer. Komputer dapat
dikatakan sebagai suatu system karena terdiri dari beberapa komponen unsure
atau alat seperti unit perosesan sentral (CPU), monitor, hard disc, dan lainnya.
Dengan berbagai konfigurasinya, computer dikatagorikan menjadi 2 jenis yaitu:

1. Komputer digital: Yaitu computer yang bekerja dengan cara


menghitung .Angka, huruf, dan symbol disajikan sebagai angka-angaka
diskrit 1 dan 0 yang dikenal dengan istilah digit biner.
2. Komputer Analog: Yaitu computer yang mengukur kuantitas elektronik
atau fisik secara berlanjut, misalnya suhu atau dimensi sesuatu.

Berdasarkan kriteria kecepatan, basarnya otak atau memori dan besaran


komputer, dapat dibagi menjadi:

1. Komputer Besar (Mainframe).


Komputer yang paling besar yang mampu memproses data dengan
kemampuan maksimal, sampai dengan jutaan instruksi tiap detik,selain itu
computer ini juga mempunyai kapasitas menyimpan data dalam jumlah yang
sangat besar. Salah satu sub katagori komputer besar ialah super komputer yang
memiliki kemampuan dan kecepatan yang tinggi sehingga menyebabkan harga
dari komputer ini tergolong sangat mahal.

2. KomputerMini.
Komputer ini memiliki cirri-ciri seperti ukurannya yang kecil,kecepatan
dalam mengolah data relative lambat, kapasitas penyimpanan data yang tidak
besar serta harga yang relative murah.Biasanya digunakan dalam bisnis untuk
pemrosesan dengan pangkalan data, jaringan on-line, aplikasi yang tidak terlalu
rumit,dan berperan sebagai sarana pengolah data dalam usaha yang berskala kecil.
3. KomputerMikro.
Terdapat dua jenis computer mikro yaitu Personal Computer (PC) dan
Notebook yang tidak hanya popular dalam kalangan usaha tapi jugabanyak
digunakan secara perseorangan. Namun kemampuannya terbatas dan harganya
dapat dikatakan murah.
4. Komputer Nano.
Kalkulator dapat dikatakan sebagai computer nano karena denganukuran
yang kecil namun mengandung teknologi yang tinggi. Ukurannya yang sangat
kecil sehingga sering pula disebut sebagaicomputer saku.

2.3.7. Aplikasi Data dan Pemeliharaan Sistem


Para manajer pengelola suatu perusahaan pasti dihadapkan pada keharusan
untuk mengambil keputusan yang menyangkut berbagai kegiatan perusahaan yang
dikelolanya. Sedangkan untuk semua jenis keputusan harus didasarkan pada
dukungan berbagai informasi sebahgai hasil olahan data. Dalam manajemen bisnis
penggunaan pengolahan data elektronik pada umumnya berorientasi pada
tersedianya informasi yang mutahir, akurat, dapat dipercaya serta disimpan
sedemikian rupa sehingga mudah ditelusuri dan diambil dari tempat
penyimpanannya apabila tiba waktunya untuk digunakan untuk berbagai
kepentingan, termasuk pengambilan keputusan dalam berbagai hal seperti untuk
pruduksi atau manufaktur, pengadaan inventaris bahan mentah, bahan baku dan
suku cadang dan penyimpanannya, pemasaran, promosi, penjualan sistem
distribusi produk jadi kepada berbagai pihak seperti distributor, agen, penyalur
dan pembeli langsung, keuangan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana
kerja-termasuk alat-alat kantor serta penelitian dan pengembangan.
Hal-hal yang perlu dikemukakan sepanjang menyangkut perangkat keras
ialah berbagai komponennya seperti unit pemrosesan ssentral yang sering disebut
sebagai inti suatu komputer yang berperan sebagai pemroses atau yang
melaksanakan instruksi dalam bentuk program. Unit pemrosesan sentral, yang
mungkin lebih dikenal dengan akronimnya dalam bahasa Inggris Central
Processing Unit (CPU), mengubah data menjadi informasi. CPU mempunyai tiga
fungsi yaitu:
a. menyimpan data dan program
b. melakukan perhitungan aritmatika dan
c. lojik serta mengatur dan mengendalikan aktivitas CPU.

Komponen system pengolahan data elektronik untuk berbagai


jenis aplikasi terdiri paling tidak lima komponen yaitu:
1. Sumber daya manusia, yaitu berfungsi sebagai pengendali dan
untuk menjalankan system elektronik yang ada untuk pengolahan data,
apabila system yang ada sudah baik akan tetapi sumber daya manusia
kurang mendukung jalannya system tersebut, maka system yang ada
tidak dapat berjalan sebagai mana semestinya.
2. Prosedur, berperan sebagai aturan main dalam menjalankan
roda organisasi dan dalam menyelenggarakan berbagai fungsi dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Dalam hal ini
penjalanan fungsi menggunakan elektronik, prosedur merupakan
instrument yang menjamin bahwa keseluruhan proses pengolahan data
telah dijalankan dengan baik dan sebagai mana mestinya.
3. Fasilitas fisik, dalam hal ini harus diperhatikan adanya sarana
dan prasarana fisik dari alat yang ada dengan personal yang
menggunakannya harus terpenuhi dan terjamin kerahasiaannya.

2.3.8. Perangkat keras


Terdiri dari CPU, alat untuk memasukkan data, alat-alat luaran, alat
pendukung dan penyimpan tambahan.
2.3.9. Perangkat lunak
Sering disebut dengan istilah program, program adalah intruksi yang
diberikan kepada komputer yang memungkinkan komputer mengerjakan
pekerjaan yang diinginkan oleh pemogram. Dalam pengoperasian komputer,
perangkat lunak mempunyai paling sedikit fungsi, yaitu:

1. Mengelola berbagai sumber daya komputer yang dimilki


oleh perusahaan.
2. Mengembagkan berbagai sarana yang dapat dipakai oleh sumber daya
manusia sehingga pemanfaatannya menjadi optimal.
3. Menjembatani peranan informasi sebagai hasil olahan data
dengan perusahaan yang bersangkutan.

Pada dasarnya terdapat dua jenis perangkat lunak, yaitu perangkat lunak
sistem dan perangkat lunak aplikasi. Perangkat lunak sistem adalah seperangkat
program yang fungsinya adalah mengkoordinasikan dan mengendalikan
penggunaan perangkat keras disamping sebagai wahana untuk mendukung
pelaksanaan perangkat lunak aplikasi dan perangka tlunak aplikasi adalah Intruksi
yang ditulis oleh atau untuk pemakai agar pemakai dapat mengaplikasikannya
untuk bidang tugas masing - masing, baik yang sifatnya teknis maupun non
teknis.

2.3.10. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih sistem


pengolahan data
Faktor-faktor yang biasanya dipertimbangkan antara lain:

1. Kesesuaian konfigurasi perangkat keras dan jenis-jenis perangkat lunak


dengan kebutuhan perusahaan, baik untuk kepentingan pengambilan
keputusan pada berbagai eleson manajemen, seperti perumusan dan
penentuan strategi akbar perusahaan oleh manajemen puncak, strategi
induk satuan bisnis atau bidang fungsional, strategi dasar bagi kegiatan
operasional dan untuk kepentingan penyimpanan informasi, baik yang
mempunyai nilai historis bagi perusahaan maupun untuk kepentingan
pengelolaan bisnis, tetapi tidak segera dibutuhkan.
2. Pertimbangan organisasioanal, baik kemudahan pengoperasiannya
karena tersedianya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan
yang memadai tentang informatika dan keterampilan teknis
tentang pengolahan data.
3. Pertimbangan efisiensi, bukan hanya dalam pengoperasian satuan
kerja pengolahan data, melainkan dalan upaya meningkatkan efisiensi
kerja perusahaan sebagai keseluruhan.
4. Tersedia tidaknya bantuan apabila diperlukan, baik yang
berkaitandengan perangkat keras, perangkat lunak, maupun untuk
sumber daya manusia, misalnya dalam bentuk pendidikan lanjutan dan
pelatihan dalam rangka pemuthakiran keterampilan.

2.4. Audit Fungsi Pengolahan Data


Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan audit terhadap berbagai fungsi
dalam suatu perusahaan, audit fungsi pengolahan pun pada akhirnya
ditujukan pada peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja
perusahaan yang bersangkutan dan yang menjadi objek perhatian para pelaksana
audit dalam bidang ini menyangkut:

2.4.1. Dukungan satuan pengolahan data kepada manajemen


Dukungan satuan pengolahan data sebagai sasaran audit dari pembahasan
dalam bab ini telah tamapak dengan jelas bahwasalah satu tolak ukur keberhasilan
satuan kerja pengolahan datamenyelenggarakan fungsi dan menjalankan
kegiatanya ialah kemampuannya meberikan dukungan informasi kepada
seluruh perusahaan. Berati dukungan itu harus terlihat dan dirasakan dalam
hal penyusunan strategi akbar oleh manajemen puncak, strategi induk oleh para
manajer satuan kerja bisnis, strategi pasar oleh pimpinan semua bidang
fungsional-baik dalam arti tugas pokok maupun tugas penungjang danstrategi
operasional yang dirumuskan dan ditentukan oleh para manajer operasi. Hal-hal
yang dikemukakan diatas dapat dikatakan berupa sasaran strategi pengolahan data
dan seluruh aktivitas pengolahan data pada akhirnya harus diarahkan pada
pencapaian berbagai sasaran strategi tersebut.Oleh karena itu, pelaksana audit
harus mampu menemukan fakta tentang mampu tidaknya satuan pengolah data
menyelenggarakan fungsinya,apa faktor-faktor penyebab keberhasilannya dan
kendala apa yang dihadapi.

2.4.2. Perencanaan pengolahan data sebagai pengolahan audit


Perencanaan Pengolahan data sebagai sasaran audit. Perencanaan
pengolaha data yang menjadi sasaran audit mencangkup:
1. Keputusan manajemen tentang pelaksana studi kelayakan yang
dapatdilakukan oleh para tenaga ahli yang sudah terdapat dalam
suatu perusahaan atau menyerahkannya kepada konsultan.
2. Konfigurasi perangakat keras dan perangkat lunak yang diperlukan
sesuai kebutuhan perusahaan akan informasi dalam
berbagai bentuk,jumlah dan jenisnya.
3. Keputusan manajemen tentang jumlah investasi untuk
kepentingan penyediaan sarana dan prasarana pengolahn data.
4. Pola pengolahan data,apakah mengikuti
polasentralisasi,desentralisasi,pengolahan data didistribusikan.
5. Pententuan lokasi fisik pengolahan data dengan komponennya.
6. Penelitian tentang para pemasok.
7. Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak,termasuk instalasinya

2.4.3. Organisasi pengolahan data sebagai sasaran audit


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan melembaga dalam satuan
kerja pengolahan data. Dengan demikian, audit berupaya untuk meneliti:
1. Tepat tidaknya letak satuan kerja dalam jajaran perusahaan dalam arti
memungkinkannya mempunyai akses terhadap forum pengambilan
keputusan tertinggi dalam perusahaan.
2. Susunan organisasi yang menggambarkan fungsi-fungsi utama
dalam pemprosesan data.
3. Pengaturan tata ruang pengolahan data.
4. Jenis-jenis pengetahuan dan keterampilan para pengolah data.
5. Ada tidaknya uraian pekerjaan bagi para pejabat dan petugas
pengolahdata.
6. Lokasi komputer mini dan komputer miko serta data.
7. Pola koordinasi dalam semua jenis kegiatan pengolahan data secara
internal.
8. Pola koordinasi dan interaksi antara satuan pengolahan data
dengan berbagai mitra kerjanya, yaitu para pengguna informasinya
yang sekaligus sebagai sumber data dalam perusahaan. Singkatnya,
melalui audit hendaknya bisa ditemukan apakah organisasi pengolahan
data sudah tepat, apakah terjadi over organizing atau sebaliknya onder
organizing.

2.4.4. Pengendalian data sebagai sasaran audit


Pengendalian sebagai sasaran audit banyak perusahaan yang memilki
instalasi pengolahan data sendiri yang berarti bahwa pertimbangan keamana data
dan informasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan organisasi.
Keamanan data dan informasi yang dimaksud antara lain ialah :
1. Jangan sampai data atau informasi jatuh ke tangan orang atau
puhak yang tidak berhak, terutama yang sifatnya rahasia perusahaan,
seperti data hasil penelitian dan pengembangan produk baru atau
peningkatan produk lama, data keuangan dan data-data lain yang
penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan.
2. Pengamanan akses ke tempat penyimpanan data dalam arti tidak mudah
dimasuki oleh pihak-pihak yang tidak berhak meskipun mereka adalah
orang-orang dalam.
3. Pengambilan tindakan pengamanan agar data dan informasi yang sudah
diolah dengan susah payah dengan menggunakan tenaga yang mahal,
peralatan yang tidak murah, dan waktu yang tidak sedikit, tidak mudah
rusak atau tidak ditempatkan pada lokasi yang rawan bahaya kebakaran,
kelembaban, dan bahaya sejenisnya. Dengan demikian pelaksanaan
audit mencapai sasaranya,yaitu membantu manajemen dalam upaya
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan yang
akan memungkinkannya meraih kemajuan dalam perolehan
keuntungan, mampu tumbuh dan berkembang serta proaktif dalam
menghadapi perubahan dimasa depan yang sealu penuh dengan
tantangan, hambatan, ketidakpastian dan peluang.
DAFTAR PUSTAKA

Siagian P. Sondang. 2004. Teori motivasi dan Aplikasinya. Edisi 3. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Maulidin, Rahman. 2013. Audit Fungsi Pengolahan Data (diakses melalui


http://rahmanmaulidin.blogspot.com/2013/06/audit-fungsi-pengolahan-
data.html)

Fitriayi, Novi. Audit Fungsi Pengolahan Data (diakses melaui


https://www.academia.edu/5532720/Aum_Audit_Fungsi_Pengolahan_Dat
a)

Audit Fungsi Pengolahan Data (diakses melalui


https://dokumen.tips/documents/audit-fungsi-pengolahan-data
566b302027a38.html)

Indonesia Dokumen. 2015. Audit Fungsi Pengolahan Data (diakses melalui


https://dokumen.tips/documents/audit-fungsi-pengolahan-data
5664523c1855c.html)

Anda mungkin juga menyukai