Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIK INSTALASI LISTRIK

KOMERSIAL
PERCOBAAN RANGKAIAN INSTALASI
PENERANGAN PADA TRAINER

Disusun oleh :

Muhammad Afri Riyanto 16501244030

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian instalasi penerangan pada trainer.
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur untuk mengecek tegangan pada beban.

B. Alat dan Bahan


1. Modul Lampu TL 9. Saklar Dimmer
2. Modul Lampu HPL 10. Lampu Pijar
3. Modul Lampu SON 11. Lampu SL
4. Modul Lampu HPIT 12. Lampu LED
5. Stop Kontak 13. MCB
6. Saklar Tunggal 14. Multimeter
7. Saklar Seri 15. Kabel
8. Saklar Tukar

C. Keselamatan Kerja
1. Perhatikan dan taati tata tertib di bengkel instalasi listrik.
2. Gunakan alat sesuai fungsinya dan jangan menggunakan sebelum mengetahui
cara penggunaannya (SOP).
3. Pakailah alat pelindung diri.
4. Apabila ada yang ada kurang jelas/ada kesulitan konsultasikan dengan dosen
pembimbing atau teknisi.

D. Petunjuk praktik
1. Identifikasikanlah masing-masing modul bahan/komponen/equipment, yang
akan digunakan
2. Lakukan pengecekan komponen yang akan saudara gunakan untuk menentukan
kondisinya.
3. Cermati dan pahami gambar symbol dari masing-masing bahan/komponen
4. Cermati dan pahami gambar rangkaian percobaan yang akan saudara
praktekkan
5. Evaluasi pembelajaran akan dilakukan selama proses identifikasi, penecekan,
percobaan, dan pembuatan laporan (by proses and result)

E. Langkah kerja
1. Melakukan peminjaman kabel jumper dengan jumlah sesuai keperluan.
2. Mengecek satu per satu kondisi kabel.
3. Merangkai rangkaian percobaan sesuai gambar.
4. Bila telah selesai, melaporkan rangkaian yang sudah dikerjakan kepada dosen
pembimbing, dan bila telah dinyatakan benar maka hubungkan ke sumber
tegangan dan mengoperasikannya.
5. Bila telah selesai, mematikan sumber tegangan dan melepas kabel.
6. Meneruskan percobaan berikutnya dengan langkah yang sama.
F. Hasil percobaan dan analisis percobaan
1. Instalasi Lampu TL

Gambar Rangkaian

Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka


tegangan diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon di
dalam tabung starter untuk panas (terionisasi) sehingga menyebabkan starter
yang kondisi normalnya adalah normally open ini akan closed sehingga gas
neon di dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter closed ini
terdapat aliran arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas
yang terdapat didalam tabung lampu TL ini terionisasi.

Pada saat gas neon di dalam tabung starter sudah cukup dingin maka bimetal
di dalam tabung starter tersebut akan open kembali sehingga ballast akan
menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat lompatan
elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada
tabung lampu TL tersebut. Perstiwa ini akan berulang ketika gas di dalam
tabung lampu TL tidak terionisasi penuh sehingga tidak terdapat cukup arus
yang melewati filamen lampu neon tersebut. Lampu neon akan tampak
berkedip.

Selain itu, jika tegangang induksi dari ballast tidak cukup besar maka
walaupun tabung neon TL tersebut sudah terionisasi penuh tetap tidak akan
menyebabkan lompatan elektron dari salah satu elektroda tersebut.

Besarnya tegangan spike yang dihasilkan oleh trafo ballast dapat ditentukan
oleh rumus berikut :

Jika proses starting up yang pertama tidak berhasil maka tegangan


diujung-ujung starter akan cukup untuk menyebabkan gas neon di dalamnya
untuk terionisasi (panas) sehingga starter closed. Dan seterusnya sampai
lampu TL ini masuk pada kondisi steady state yaitu pada saat impedansinya
turun menjadi ratusan ohm . Impedansi dari tabung akan turun dari dari ratusan
megaohm menjadi ratusan ohm saja pada saat kondisi steady state. Arus yang
ditarik oleh lampu TL tergantung dari impedansi trafo ballast seri dengan
impedansi tabung lampu TL.

Selain itu karena tidak ada sinkronisasi dengan tegangan input maka ada
kemungkinan pada saat starter berubah kondisi dari closed ke open terjadi
pada saat tegangan AC turun mendekati nol sehingga tegangan yang dihasilkan
oleh ballast tidak cukup untuk menyebabkan lompatan elektron pada tabung
lampu TL.

2. Instalasi Lampu HPL

Gambar Rangkaian

Lampu HPL N adalah jenis lampu merkuri fluoresen bertekanan tinggi,


dimana lampu jenis merupakan keluarga lampu tabung. HPL N adalah nama
produk dari lampu jenis merkuri fluoresen yang dikenal di Eropa. Di Inggris
dan Australia lampu merkuri fluoresen bertekanan tinggi dikenal dengan nama
MBF, di Amerika dikenal dengan nama HX dan DX, sedangkan di Jepang lebih
dikenal dengan nama HF.

Prinsip kerja lampu merkuri sama dengan prinsip kerja lampu tabung
fluoresen, di mana cahaya yang dihasilkan berdasarkan terjadinya lucutan
elektron (electron discharge) di dalam tabung lampu. Konstruksi lampu merkuri
berbeda dengan konsruksi lampu fluoresen. Lampu merkuri terdiri dari dua
tabung, yaitu tabung dalam yang disebut Arc Tube dan tabung luar yang disebut
bohlam (Bulb). Tabung dalam diisi merkuri yang berguna untuk menghasilkan
radiasi ultraviolet dan gas argon yang berfungsi untuk keperluan starting.
Sedangkan bohlam luar berfungsi sebagai tabung dan menjaga kestabilan suhu
di sekitar tabung. Lampu jenis ini harus menggunakan ballast untuk membatasi
arus listrik. Biasanya ballast lampu merkuri berupa reaktor autotrafo, tergantung
dari karakteristiknya. Lampu merkuri bekerja pada daya yang rendah. Pada
dasarnya, jenis sinar yang dihasilkan oleh lampu merkuri adalah dominan
radiasi ultraviolet yang harus diubah menjadi cahaya tampak (Visible light)
dengan cara melapisi dinding bagian dalam bohlam dengan serbuk phospor,
sama halnya dengan lampu flouresen.

Lampu HPL N atau lampu merkuri bertekanan tinggi fuoresen mempunyai


umur rata- rata 12.000 jam sampai 20.000 jam. Sedangkan fluks cahaya yang
dihasilkan berkisar antara 1.800 lumen sampai 54.200 lumen. Karena colour
renderingnya cukup baik, sehingga lampu ini baik digunakan untuk penerangan
jalan umum dan industri.

3. Instalasi Lampu SON

Gambar Rangkaian

Rangkaian lampu dihubungkan terhadap sumber arus bolak balik, lalu arus
akan mengalir melalui ballast dan seterusnya ke lampu. Pada saat yang sama,
argon dan neon yang ada dalam tabung gas akan bekerja untuk menaikkan
temperature dalam tabung gas, dalam tahap ini lampu akan mengeluarkan
cahaya kemerahan. Setelah beberapa menit, panas dalam tabung gas akan
mencapai temperature tertentu sehingga sodium yang ada dalam tabung gas
akan berubah menjadi uap (vapour). Dengan demikian, pelepasan electron yang
terjadi melalui uap sodium akan menghasilkan cahaya yang sebenarnya, yaitu
cahaya kuning.

4. Instalasi Lampu HPIT

Gambar Rangkaian
Saat dihubungkan ke sumber arus bolak-balik, arus listrik masuk ke
kapasitor dan di dalam kapasitor arus distabilkan sebelum masuk ke ballast.
Setelah itu, ballast menstabilkan tegangan dan arus sesuai dengan spesifikasi
ignitor dan bohlamp Lampu HPIT. Arus yang keluar dari ballast kemudian
masuk ke ignitor dan lampu HPIT, di dalam ignitor terdapat rangkaian untuk
memancing agar lampu HPIT mau menyala dengan cara ignitor menaikkan
tegangan sehingga dapat memanaskan elemen yang ada di dalam bohlamp
lampu HPIT sehingga lampu dapat menyala.

5. Instalasi Saklar Tunggal dengan Kotak Kontak

Gambar Rangkaian

Rangkaian dihubungkan sumber tegangan arus bolak-balik, arus akan


mengalir melalui MCB sebagai pengaman. Arus kemudian masuk ke stop
kontak dan saklar. Saklar sebagaimana fungsinya merupakan komponen yang
berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus ke
beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Dalam praktikum, saklar yang
digunakan merupakan saklar tunggal sedangkan beban yang digunakan adalah
satu buah lampu pijar.

6. Instalasi Saklar Seri

Gambar Rangkaian
Rangkaian dihubungkan sumber tegangan arus bolak-balik, arus akan
mengalir melalui MCB sebagai pengaman. Arus kemudian masuk ke stop
kontak dan saklar. Saklar sebagaimana fungsinya merupakan komponen yang
berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus ke
beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Dalam praktikum, saklar yang
digunakan merupakan saklar seri sedangkan beban yang digunakan adalah dua
buah lampu pijar.

7. Instalasi Saklar Tukar

Gambar Rangkaian

Rangkaian dihubungkan sumber tegangan arus bolak-balik, arus akan


mengalir melalui MCB sebagai pengaman. Arus kemudian masuk ke dua buah
saklar tukar. Saklar sebagaimana fungsinya merupakan komponen yang
berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus ke
beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Dalam praktikum, saklar yang
digunakan merupakan dua saklar tukar sedangkan beban yang digunakan adalah
satu buah lampu pijar. Saat saklar tukar (1) dalam kondisi ON dan saklar tukar
(2) dalam kondisi OFF maka lampu akan menyala, saat saklar tukar (1) ON dan
saklar tukar (2) juga ON maka lampu tidak menyala. Saat saklar tukar (1) OFF
dan saklar tukar (2) ON maka lampu akan menyala.

8. Instalasi Penerangan Untuk Lorong

Gambar Rangkaian
Rangkaian dihubungkan sumber tegangan arus bolak-balik, arus akan
mengalir melalui MCB sebagai pengaman. Arus kemudian masuk ke saklar
tunggal sebagai saklar utama. Saklar sebagaimana fungsinya merupakan
komponen yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari
sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Dalam praktikum,
saklar yang digunakan merupakan saklar tunggal ( 1 buah ) ; saklar tukar ( 2
buah ) sedangkan beban yang digunakan adalah tiga buah lampu pijar. Saat
saklar tunggal ON maka beban (3) akan menyala, saat saklar tukar (1) ON maka
beban (1) akan menyala, dan saat saklar tukar (2) ON maka beban (2) akan
menyala. Kemudian, saat saklar tukar (1) ON dan saklar tukar (2) OFF maka
beban (1) menyala ; beban (2) mati, begitu juga sebaliknya.

9. Instalasi Penerang Minim / Redup

Gambar Rangkaian

Rangkaian dihubungkan sumber tegangan arus bolak-balik, arus akan


mengalir melalui MCB sebagai pengaman. Arus kemudian masuk ke saklar
tunggal dan saklar tukar. Saklar sebagaimana fungsinya merupakan komponen
yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus
ke beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Dalam praktikum, digunakan
beban berupa dua buah lampu pijar dimana satu lampu menyala terang dan satu
lampu menyala redup.

10. Instalasi Saklar Dimmer Pada Beban Lampu Pijar, SL, dan LED

Gambar Rangkaian
Rangkaian dihubungkan sumber tegangan arus bolak-balik, arus akan
mengalir melalui MCB sebagai pengaman. Arus kemudian masuk ke saklar
dimmer. Saklar sebagaimana fungsinya merupakan komponen yang berfungsi
sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik
pada rangkaian listrik tertutup. Dalam praktikum, saklar yang digunakan adalah
saklar dimmer dimana tingkat keterangan lampu dapat diatur sesuai dengan
skala yang tertera pada saklar. Selain itu, beban yang digunakan dalam
percobaan berupa tiga buah lampu, yaitu lampu pijar, lampu SL, dan lampu
LED. Saat skala pada saklar menunjuk angka 20 %, tegangan terukur pada
lampu pijar sebesar 15 V, tegangan pada lampu SL sebesar 80 V, dan tegangan
pada lampu LED sebesar 35 V. Saat skala diubah menjadi 100 %, tegangan
terukur pada lampu pijar berubah menjadi sebesar 195 V, tegangan pada lampu
SL sebesar 190 V, dan tegangan pada lampu LED sebesar 145 V.

G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
setiap komponen mempunyai spesifikasi tersendiri. Pada modul lampu tabung
konvensional terdapat komponen-komponen seperti ballast, ignitor, capasitor,
dan stater yang mempunyai fungsi tersendiri. Komponen tersebut menjadi satu
kesatuan sehingga rangkaian dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Namun,
komponen-komponen tersebut tidak harus ada, ada komponen tertentu yang
boleh tidak ada. Sedangkan pada rangkaian instalasi yang menggunakan saklar
sebagai pokok percobaan, dapat disimpulkan bahwa setiap saklar mempunyai
fungsi tersendiri. Seperti halnya saklar tukar yang tidak hanya berfungsi sebagai
penghubung dan pemutus arus, tetapi juga berfungsi menukar ON/OFF pada
beban. Selain itu, pada saklar dimmer, tingkat terang redupnya lampu dapat
diatur melalui skala yang tertera pada dimmer sehingga dapat disesuaikan
dengan kebutuhan ruangan.

Anda mungkin juga menyukai