KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh :
Kelompok 5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini banyak orang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan
utama ataupun bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang
bisa dikerjakan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun
dengan kemampuan dan hobi yang dimiliki. Untuk membuka usaha, sebenarnya
tak perlu langsung membuka usaha yang besar dan dengan modal yang besar pula.
Berbisnis bisa dimulai dengan usaha berskala kecil dengan investasi dana yang
relatif kecil.
Memulai bisnis sendiri dengan modal kecil sangat menguntungkan dan
bisa menjanjikan penghasilan besar apabila berusaha dengan keras. Untuk pemula
yang ingin sukses merintis wirausaha, tentunya tidak terlepas dari cara atau
strategi dalam menentukan target konsumen yang harus dibidik dengan tepat.
Sehingga bentuk peluang bisnis dan usaha yang paling sesuai bagi pemilik modal
kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreatifitas, karena hal ini bertujuan agar
mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini
bahkan sampai masa yang akan datang.
Oleh karena itu, melalui hasil laporan wawancara ini penulis ingin
membagikan pengalaman dalam mewawancarai salah seorang pengusaha muda
yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-tips sukses dari narasumber,
yang mungkin akan berguna bagi penulis dan pembaca di kemudian hari.
Daftar Pertanyaan :
1. Bagaimana latar belakang Bapak memulai usaha ini ?
“saya dulu lulusan SMA, pernah lanjut jenjang sarjana lewat jurusan
teknik informatika di universitas muhammadiyah jember, pada waktu itu juga
saya kerja dipercetakan. 1 semester saya kuliah, saya merasa ilmu yang saya
dapatkan tidak sebanding dengan ilmu yang saya dapatkan dipekerjaan, di
tempat saya bekerja, saya diajari mencetak foto, editing, merakit computer,
dan itu bisa saya dapatkan dalam waktu 2 bulan saja, sedangkan waktu
diperkuliahan, untuk mendapatkan itu semua, saya harus menempuh 2
semesster untuk mendapatkan semua mata kuliah itu. Disitulah saya merasa
ilmu yang saya dapatkan di perkuliahan tidak sebanding dengan ilmu yang
saya dapatkan ada tempat saya bekerja. Disitulah saya akhirnya
memutuskan untuk OD, out sendiri. Dan setelah keluar dari kuliah, saya
memutuskan untuk mencari pekerjaan untuk ikut seseorang dan pada
akhirnya saya diterima di salah satu tempat karaoke dijember sebagai
supervisor. Dan saya menikah diumur 20 tahun setelah 3 bukan mendapat
pekerjaan itu.
Setelah saya menikah, saya mencoba untuk meyakinkan istri saya untuk
memulai sebuah bisnis baru, disitulah ide saya baru muncul, yaitu dengan
berjuakan es dawet. Jalan beberapa bulan, saya berpikir bahwa semakin
lama dawet semakin nggak laku, kemudian saya berpikir lagi, minuman apa
yang enak di minum dalam keadaan panas maupun dingin dan tahan lama.
Dan munculah ide berjualan cokelat. Setelah jalan 2 bulan, saya baru
mendapatkan investor dan bisa kembali modal. Tetapi saya sudah berjanji
pada investor tersebut bahwa 6 bulan bekerja saya bisa mengembalikan
modalnya. Setelah 6 bulan jalan, saya merasa sombong pada apa yang sudah
saya capai, setelah itu datanglah orang untuk menanyakan usaha saya dan
menanamkan modal sebesar 12 jutra untuk usaha saya, disitulah saya
merasa usaha saya sukses. Pada saat itu, saya berhasil membuka 16 outlet
minuman cokelat dijember dan 5 outlet di malang. Dan setelah jalan
beberapa waktu, saya tidak bisa mengontrol outlet outlet itu karena jaraknya
yang berjauhan. Dan pada akhirnya hanya ada satu outlet yang bertahan
yaitu di depan GM jember yang dipegang oleh istri saya. Karena saya tidak
bisa memenuhi target saya kepada investor, akhirnya saya berhutang pada
investor tersebut sebesar 195 juta. Dan untuk menutup hutang saya, saya
merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai ojek keliling dengan untung bersih
20 ribu sampai dengan 30 ribu rupiah. Pada akhirnya saya menemukan
sebuah toko yang berjualan macaroni dan itu sangat laris sekali. Disitulah
saya mempunyai ide untuk membuat inovasi menggunakan macaroni, yaitu
Macarina (Macaroni Nagih)”
Kesimpulan
Dalam memulai usaha harus mempunyai tekad yang kuat dan mau
menghadapi berbagai resikonya. Meskipun diawali hanya dengan modal kecil,
apabila bekerja keras maka usaha tersebut mampu berkembang seperti Macarina.
Macarina hanya bermodal 3 juta namun mampu tembus omset hingga 250 juta.
Hal ini bisa dijadikan contoh untuk pemula bisnis dalam memulai usahanya.
Lampiran