Anda di halaman 1dari 17

1

TUGAS MANDIRI
E-BUSINESS

BERJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI


BUSINESS MODEL CANVAS (STUDY KASUS T-OBENK)

Nama : YOGITANTO
NPM : 170910276
Dosen : Dr. Yvonne Wangdra, B.Com., M.Com.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PUTERA BATAM


2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya. Serta semoga
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan
prestasi di masa yang akan datang. Namun terlepas dari itu semua, penulis
menyadari bahwa banyak sekali terdapat kekurangan dalam isi makalah ini dan
berharap kedepannya aka nada kritik dan saran yang bersifat membangun agar
tercipta makalah yang lebih baik lagi selanjutnya.

Batam, 26 April 2020

Yogitanto
Ketik nama penyusun.

i
DAFTAR IS
 

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR IS.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1. Business Model Canvas................................................................................4
2.2. ANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1. KESIMPULAN.......................................................................................12
3.2. SARAN...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kata “internet” sudah tidak asing lagi bagi setiap orang. Perkembangan
internet yang begitu pesat membuat masyarakat dimanapun dan dari kalangan
manapun bisa mengakses berbagai hal. Perkembangan internet menyebabkan
terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya. Di dunia maya, setiap individu
memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa
batasan apapun yang dapat menghalanginya. Di era globalisasi, internet
merupakan hal penting demi kemajuan suatu usaha. Globalisasi yang sempurna
sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas
digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling berpengaruh terhadap
dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling
cepat tumbuh.

Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan untuk mampu


menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan
media internet untuk menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis
melalui internet lebih dikenal dengan nama e-business dan e-commerce. Melalui
e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang
yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.

Kota Batam adalah salah satu kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau,
Kota Batam terdiri dari beberapa pulau yakni pulau Batam, Pulau Rempang,
Pulau Galang, dan pulau-pulau kecil lainya.Batam merupakan salah satu kota
dengan letak yang sangat strategis, Batam sangat dekat dengan pelayaran kawasan
internasional sehingga batam adalah salah satu kawasan strategis untuk ekspor
dan impor.

1
2

Selain itu Kota Batam juga terkenal dengan kota pariwisata yang
menghadirkan banyak wisata Bahari seperti banyaknya spot wisata perairan
sehingga sangat banyak orang Indonesia yang senang berwisata di Batam. Selain
menikmati tempat wisata di Batam, merupakan sesuatu yang bersifat wajib bagi
para wisatawan untuk berburu yang namanya oleh-oleh. Oleh-oleh adalah sesuatu
yang dibawa oleh seorang wisatawan ke rumahnya untuk kenagan yang terkait
dengan benda itu. Oleh-oleh tersebut bisa dalam bentuk makanan, pakaian,
aksesoris, ataupun barang khas yang menggambarkan tempat yang di kunjungi.

Di kota Batam banyak sekali menyediakan pusat oleh-oleh baik itu berupa
jajanan, aksesoris, pakaian dan lain-lain. Salah satu nya yang terkenal di kalangan
wisatawan adalah T-Obenk. T-Obenk merupakan salah satu toko menjual T-shirt
khas batam, berdirinya usaha tersebut awalnya dilatar belakangi oleh minim
tempat berbelanja oleh-oleh khas wisatawan di Batam. Andri Kurniato atau Andri
panggilan akrabnya, dialah pemilik toko kaos khas Batam bermerek T-Obenk
yang merupakan singkatan dari T-shirt Oblong Batam Emang Elok. Berkat
keuletannya, Andri berhasil membawa kaos T-Obenk populer di mancanegara.
Awalnya banyak teman-teman dari pemilik usaha tersebut yang berkunjung ke
Batam maupun yang memang pulang ke Batam pada saat masa libur kuliah.
Biasanya mereka yang pulang ke daerah masing-masing saat kembali lagi ke
daerah tempat mereka kuliah,mereka akan di di beri pertanyaan “Mana oleh-oleh
buat aku?” oleh teman-teman mereka. Mereka bertanya pada Pemilik Usaha T-
Obenk di mana bisa mendapatkan kaos eksklusif yang menggambarkan tentang
Batam untuk di bawa sebagai oleh-oleh. Mereka ingin memberikan cinderamata
untuk teman-teman kuliahnya. Sayang sekali, saat itu di Batam belum ada kaos
eksklusif yang bertemakan Batam, dan hal itu membuat teman-temannya gigit
jari. Hal tersebut memberikan inspirasi bagi Andri untuk menciptakan kaos khas
yang bertemakan Batam agar bisa menjadi cinderamata bagi wisatawan yang
berkunjung ke Batam.

Analisis Bussiness Model Canvas (BMC) atau Bisnis Model Kanvas


adalah model analisis yang menjabarkan pemikiran mengenai bagaimana
organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai yang dimiliki dari
sebuah organisasi.(Rainaldo, Wibawa, & Rahmawati, 2017). Dengan kata lain
3

BMC adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan ide-ide kreatif dalam


sebuah organisasi atau usaha.

Dunia bisnis berkembang dengan sangat cepat sehingga sangat banyak


pengusaha dan organisasi perlu menggunakan strategi bisnis atau pun model
bisnis untuk membantu mengembangkan bisnisnya. Business Model Canvas
adalah salah satu model bisnis yang digunakan banyak pengusaha dan organisasi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Business Model Canvas?

2. Bagaimana T-Obenk Berjualan dengan menggunakan Business Model


Canvas?

1.3. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Business Model Canvas!

2. Untuk mengetahui bagaimana T-obenk berjualan dengan menggunakan


Business Model Canvas!
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Business Model Canvas


Kepopuleran konsep model bisnis di mulai sejak tahun 1990 ke atas ketika
internet mulai banyak membahas tentang konteks model bisnis dalam sebuah
perusahaan dan bagaimana perubahan lingkungan bisnis. Banyak penelitian telah
mengembangkan berbagai definisi model bisnis. Para akademisi memberikan
pengertian yang cukup beragam mengenai model bisnis. Meskipun demikian,
pengertian model bisnis dapat dipilah menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu model
bisnis sebagai metode atau cara, model bisnis dilihat dari komponen-komponen
(elemen), dan model bisnis sebagai strategi bisnis. Pengertian model bisnis
sebagai metode adalah model bisnis adalah suatu cara untuk menciptakan nilai,
sedangkan pengertian model bisnis dilihat dari komponen-komponennya,
misalnya adalah model bisnis terdiri dari komponen produk, manfaat dan
pendapatan, pelanggan, aset, dan pengetahuan. Pengertian model bisnis sebagai
strategi bisnis adalah model bisnis yang digunakan sebagai alat untuk
merumuskan strategi bisnis perusahaan. Secara umum, model bisnis adalah
gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan
menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan
laba(Hermawan & Pravitasari, 2003).

Business Model Canvas adalah sebuah model bisnis gambaran logis


mengenai bagaimana sebuah organisasi menciptakan, menghantarkan dan
menangkap sebuah nilai(Osterwalder & Pigneur, 2010). Canvas ini membagi
business model menjadi 9 buah komponen utama, kemudian dipisahkan lagi
menjadi komponen kanan (sisi kreatif) dan kiri (sisi logik). Persis seperti otak
manusia. Kesembilan komponen yang ada tersebut adalah sebagai berikut, (diurut
dari kanan kekiri).Customer Segment, Customer Relationship, Customer Channel,
Revenue Structure, Value Proposition, Key Activities, Key Resource, Cost
Structure, dan Key Partners.

4
5

1. Customer Segment (CS) yaitu menentukan segmen target customer dari bisnis
yang akan dikembangkan. Posisikandiri pada sisi customer untuk memperhatikan
apa yang dilihat, didengar, dipikirkan dan dilakukan, menjadi keinginan dan
tujuan, rasa takut,dan harapan.

2. Value Proposition (VP) yaitu memperkirakan kebutuhan customer yang sudah


diidentifikasi pada customer segment. Berdasarkan kebutuhan itu, selanjutnya
dapat didefinisikan value (nilai) apa yang akan diberikan agar mampu memenuhi
kebutuhan customer. Value yang diberikan itu akan menjadi nilai inti dari
kegiatan bisnis.

3. Customer relationships merupakan jenis hubungan yang ingin dibangun


perusahaan dengan masing-masing customer segments tertentu(Priyono,
2015).Macam-macam jenis hubungan mulai dari memberikan bantuan personal
perorangan kepada setiap customer, dengan memanfaatkan komunitas, atau
bahkan berupa ‘selfservice’, yaitu tidak berhubungan langsung dengan customer.

4. Channel (CH) yaitu cara untuk mencapai customer. Channel ini adalah jalur
antara perusahaan dengan customer, bagaimana delivery dari value yang diberikan
akan mampu mencapai customer dengan baik.

5. Revenue Stream (RS) yaitu representasi dari jalur penerimaan uang yang akan
diterima dari setiap customer segment. Definisikan cara tertentu untuk
menghasilkan revenue dari setiap customer segment.

6. Key Resource (KR) adalah Sumber Daya Utama yang menjelaskan mengenai
asset terpenting yang diperlukan dalam membuat model bisnis kerja. Setiap model
bisnis memerlukan Sumber Daya Utama. Sumber Daya Utama akan
memungkinkan perusahaan untuk membuat dan melebihi Proposisi Nilai,
mencapai pasar, memelihara hubungan dengan Segmen Pelanggan,
danmemperoleh pendapatan.

7. Key Activities (KA) adalah Kegiatan Utama yang menjelaskan hal terpenting
yaitu perusahaan harus membuat model bisnis. Setiap model bisnis dibuat untuk
sejumlah Kegiatan Utama. Hal ini merupakan tindakan yang paling penting bagi
perusahaan sehingga harus maksimal untuk dapat menghasilkan operasi yang
6

berhasil. Seperti Kunci Sumber Daya, diwajibkan untuk membuat dan melebihi
Proposisi Nilai, Pencapaian pasar, mempertahankan Hubungan Pelanggan,dan
pendapatan yang diperoleh, seperti Kunci Sumber Daya, kegiatan tergantung pada
jenis model bisnis.

8. Key Partners (KP) adalah Kunci Kemitraan yang menjelaskan jaringan


pemasok dan mitra yang membuat pekerjaan model bisnis. Perusahaan menjalin
kemitraan untuk banyak alasan, dan kemitraan menjadi landasan model
bisnis.Perusahaan membentuk aliansi untuk mengoptimalkan model bisnisnya,
mengurangi resiko, atau memperoleh sumber daya.(Dewobroto, 2012)

9. Cost Structure adalah Struktur Biaya yang menggambarkan semua biaya yang
dikeluarkan dalam mengoperasikan bisnis ini.

Gambar 1 Tabel Business Model Canvas

Sumber : www.creatlr.com
7

2.2. ANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS

1. Customer segments yaitu segmen pelanggan yang menjadi target sebuah


bisnis. T-Obenk lebih mengarahkan pada tipe segmen para wisatawan dimana
pembelinya dikelompokkan pada pembeli lokal dan pembeli luar negeri dengan
persentase 75% pembeli dari lokal dan 25% pembeli dari luar negeri, Remaja laki-
laki mahasiwa maupun pelajar usia 18-23 tahun, komunitas aktif dan toko retail.

2. Value Proposition yaitu nilai yang diberikan dari sebuah bisnis untuk
pelanggannya. Dikarenakan Toko T-Obenk adalah toko jual oleh-oleh dari Kota
Batam Elemen yang paling penting adalah Design dan Juga ada beberapa elemen
lainnya yaitu:

-Design
Rata-rata Customer dari T-Obenk menyukai design dari perusahaan tersebut
design nya memiliki keunikan tersendiri dan sebagian besar menggambarkan
signatur tentang Kota Batam yaitu Jembatan Barelang, Kepanjangan dari
BATAM dan sbb.

-Customization

Customer dapat memesan produk dengan model yang sesuai dengan keinginan
sendiri dengan memberitahu pada owner untuk memberitahu ketersediaannya
untuk memdapatkannya.

-price

Harga yang di tawarkan Produk pakaian T-Obenk ini berkisaran pada Rp.40.000
sampai dengan Rp.150.000 harga tersebut bisa dikatakan relatif murah karena di
pasaran harga dengan kualitas tersebut bisa mencapai di atas Rp.150.000.

3. Customer Relationship dari T-Obeng adalah sebagai berikut:

 Transactional = pembeli bisa memilih produk dan membeli produk


langsung di toko maupun melalui media social
8

 Automated Service = pembeli dapat membeli produk melalui media


sosial tanpa harus datang ke toko untuk membeli barang.

4. Channel merupakan seberapa jauh perusahaan dapat dijangkau dengan


pelangan. Proses yang di gunakan T-Obenk adalah direct ( channels sendiri)
proses tersebut bisa secara langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung
adalah customer yang langsung datang di toko T-Obenk sendiri secara langsung,
dan secara tidak langsung merupakan pemesanan melalui online bisa
menggunakan handphone untuk memesannya. T-Obenk mempunyai beberapa
channel untuk pemesanan online yaitu instagram, facebook, dan Blogger sendiri.

5. Revenue Streams merupakan pendapatan yang diperoleh dari customer


segments . perusahaan T-Obenk memperoleh pendapatan dari 2 sumber yaitu dari
penjualan baju yang ada dalam toko ,dan dari jasa sablon pada tokonya.

6. Key resource dari T-Obenk dapat di lihat dari beberapa elemen yaitu:
Physical (Toko Fisik T-Obenk yakni cabang Perita dan cabang Batam Center),
intellectual ( Brand dan Hak Paten), Human ( Karyawan) ,dan Finance ( Modal
Usaha).

7. Key Activity T-Obenk adalah dengan memproduksi kaos oblong dengan


design-design fasion anak muda dan memproduksi kaos oblong yang berkaitan
dengan attribut Kota Batam maupun kaos pesanan sesuai kemauan Kosumen
(Custom).

8. Key Partnerships

Dalam hal Key partner, Dengan kegiatan bisnis yang dilakukan T-Obenk
adalah menjual pakaian, tentu saja ada hal yang terpenting dalam bisnis yang
dijalankan adalah bahan baku , salah satu bahan bakunya merupakan Tshirt polos,
untuk mendapatkan bahan baku tentu saja memerlukan supplier yang handal
untuk mendapatan bahan baku kualitas tinggi.

Tentu saja selain mempunyai bahan baku harus mempunyai pekerja untuk
mengerjakan proses pembuatan Tshirt mempunyai 4 segmen rekan yaitu
Designer, Petugas sablon, Gudang, dan kasir.
9

Selain itu juga memerlukan Customer yang membeli produk tersebut


untuk mendapatkan profit.

9. Cost Structure yang di keluarkan perusahaan T-Obenk

- Biaya perlengkapan

 Perlengkapan Mesin

 Meja kerja

 Dll

- Biaya Tetap

 Biaya Sewa Ruko

 Biaya Karyawan

 Biaya ALT ( Air, Listrik, Telepon)

- Bahan Baku

 T-shirt

 Gelas

 Jam

 Topi

 Bahan Sablon
10

Key Key Value Customer Customer

Partners Activities Propositions Relationship Segements

- Jual baju Fasion - Design - Pembelian langsung - Wisatawan


design di toko
- supplier - Customization - Pembeli lokal
- Sablon baju - Pembelian melalui 75%
- Rekan Kerja - price media sosial
- Pembeli luar
- Customer Key Channel
negeri 25%

Resources - Outlet - Mahasiswa

- Physical (Toko Fisik) - Media Sosial


- Komunitas

- intellectual ( Brand
dan Hak Paten)

- Human ( Karyawan)

- Finance ( Modal)

Cost Revenue

Structure Streams
Biaya perlengkapan (Perlengkapan Mesin, Meja kerja,dll)
- Penjualan Baju
Biaya Tetap(Biaya Sewa Ruko,Biaya gaji Karyawan, Biaya ALT
( Air, Listrik, Telepon)) - Jasa Sablon

Bahan Baku(T-shirt,Gelas, jam, Topi,Bahan Sablon)

Yang pertama harus dilakukan dalam kasus T-Obenk adalah memproduksi


baju untuk pertama kali, tentunya setelah design selesai dibuat. Sebelumnya
perusahaan harus terlebih dahulu menetapkan berapa produk yang akan dibuat
berapa biaya-biaya yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang ingin didapat.
Setelah itu semua selesai diperhitungkan, baru akan diperoleh suatu harga.

Ketika produk utama telah selesai diproduksi kesusksesan perusahaan


tidak didapat begitu saja, karena produk yang sudah ada harus terjual agar
perusahaan mendapatkan laba dan dapat menutup seluruh biaya. Ketika produk
utama telah selesai diproduksi kesusksesan perusahaan tidak didapat begitu saja,
karena produk yang sudah ada harus terjual agar perusahaan mendapatkan laba
dan dapat menutup seluruh biaya produksi. Agar produk dapat terjual maka
11

produk harus dipasarkan, dan dalam pemasaran diperlukan stragei yang baik agar
konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

Konsep utama dari pemasaran sendiri adalah 4P (Product, Price,


Promotion, Place). Pemasaran juga bukan hanya berbicara tentang produk yang
dipasarkan saja tapi juga bagaimana cara mempriomosikan produk agar nanti
produk memiliki tempat di hati para konsumen(Oleh, Sahidin, & Kelas, 2017).

Yang harus dilakukan oleh T-Obenk promosi produk awalanya adalah


membuat berbagai social media guna mempromosikan produknya, selain itu iklan
di majalah-majalah juga menjadi satu hal yang penting agar produk dapat dikenal
oleh mayarakat.

Perusahaan fashion ini bisa saja menjual produk eceran tanpa harus
memperhatikan iklan disana sini, namun itu akan menurunkan prestise atau citra
yang ingin dilekatkan pada produk. Saat ini, citra adalah suatu hal yang penting,
orang-orang bukan hanya menggunakan barang demi kebutuhannya tapi juga
untuk memenuhi atau menunjang gaya hidup nya dan memperlihatkan bagaimana
status sosialnya. Bisnis yang memperhatikan citra para konsumennya cenderung
berkembang dan bertahan lama ketimbang bisnis yang hanya mementingkan
keuntungan semata.

Selain itu perusahaan juga harus mengenal bagaimana lokasi pasarnya.


Busana anak muda khususnya mahasiswa dengan tingkat prestise tinggi tidak
mungkin dijual di pasar dimana banyak ibu-ibu rumah tangga yang berdatangan
setiap harinya, begitupun sebaliknya. Dalam pemasaran juga diperlukan
perencanaan yang baik, selain itu perlu juga diperhatikan analisis SWOT yang
ada. Perusahaan harus mengetahui potensi penjualan, pesaing terhadap prosuk
yang hamper sama, kelemahan serta kesempatan yang ada di suatu daerah guna
mengembangkan pemasaran serta bisnisnya.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dengan Strategi Canvas Bisnis Model ini seseorang yang akan memulai
bisnisnya dari awal tanpa tahu bagaimana strategi yang tepat maka strategi Canvas
Bisnis Model ini adalah pilihan yang bagus karena dari strategi Canvas Bisnis
Model ini seorang pembisnis akan mengetahui alur bisnis yang akan dijalankan
harus bagaimana dan jika ada terjadi kesalahan atau melenceng dari target awal
maka akan kelihatan karena Canvas Bisnis Model ini sudah menetapkan target
dari awal dan akan terpantau kegiatannya.

Dengan strategi Canvas Bisnis Model dapat disimpulkan bahwa terdapat 9


area yang harus menjadi fokus strategi Poseidon Company. Value dari T-Obenk
harus menekankan pada fashion anak muda dan Customize. Hal ini berdasarkan
dari segmentasi utama T-Obenk yaitu Remaja laki-laki mahasiwa maupun pelajar
usia 18-23 tahun, komunitas aktif dan toko retail.

Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa Canvas Bisnis Model dapat
menjadi metode yang sederhana guna menghasilkan alternatif strategi perusahaan
yang berujung pada kelayakan finansial dan menjadi alternatif strategi untuk
seseorang yang akan memulai bisnis nya dari awal tanpa mempunyai pengalam
sebelumnya.

12
13

3.2. SARAN

Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti harus mampu memberikan sesuatu


yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi atau lembaga serta
berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun saran-saran yang
peneliti berikan setelah meneliti permasalahan ini adalah :

a. Untuk karyawan/penjaga toko sebaiknya lebih ditingkatkan lagi pelayanan


terhadap konsumen, misalnya dengan memberikan masukan pada saat konsumen
kebingungan memilih pakaian.

b. Menambahkan media sosial yang sedang trend saat ini untukmemperkuat


hubungan dengan pelanggan.
14

DAFTAR PUSTAKA

Dewobroto, W. S. (2012). Penggunaan Business Model Canvas Sebagai Dasar


untuk Menciptakan Alternatif Strategi Bisnis dan kelayakan Usaha. Jurnal
Teknik Industri, (November 2012), ISSN:1411-6340.

Hermawan, A., & Pravitasari, J. (2003). Business Model Canvas ( Kanvas Model
Bisnis ). Akselerasi.Id, 1–23.

Oleh, D., Sahidin, E., & Kelas, A. (2017). Build A Business From Zero To Hero “
Berjualan Baju ( Distro ) Dengan Strategi Canvas Bisnis Model .”

Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2010). Business Model Generation - Canvas.


Wiley.

Priyono, F. (2015). Analisa Penerapan Business Model Canvas Pada Toko Moi
Collection. Agora, 3(2), 358–363. Retrieved from
https://www.google.com.sg/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&ved=2ahUKEwjwrtjn9KTlA
hVGwI8KHd6fBEQ4ChAWMAB6BAgCEAE&url=http%3A%2F
%2Fpublication.petra.ac.id%2Findex.php%2Fmanajemen-bisnis%2Farticle
%2Fdownload%2F3696%2F3364&usg=AOvVaw3ty0toTt3oMLUN0fM

Rainaldo, M., Wibawa, B. M., & Rahmawati, Y. (2017). Analisis Business Model
Canvas Pada Operator Jasa Online Ride-Sharing (Studi Kasus Uber di
Indonesia). Jurnal Sains Dan Seni ITS, 6(2), 2–6.
https://doi.org/10.12962/j23373520.v6i2.25277

Anda mungkin juga menyukai