Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PELAKSANAAN

USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH


BAKSO DAN MIE AYAM PAK MAN

Disusun Oleh :
GIFARI NAUVAL
15 /17917/ STIB

SARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI BIOENERGI


JURUSA TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
UMKM

BAKSO DAN MIE AYAM PAK MAN

Disusun Oleh :
REJANG MUSI AGASTYA ARIANDA S.W
15/17915/STIB

Laporan Pelaksanaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah ini diajukan kepada
Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Stiper Yogyakarta sebagai salah
satu syarat untuk mendapat nilai mata kuliah Praktek Kerja Lapangan di
Minat Sarjana Teknologi Industri Bioenergi dan telah dipertahankan di hadapan
dewan penguji pada tanggal 2 Juni 2017

Yogyakarta, 2 Juni 2017


Mengetahui dan Menyetujui
Dosen Pembimbing Penulis

(Dr. Ir. Meidi Syaflan, MP) ( Gifari Nauval )


DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ........................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ....................................................................................................... iv
A. Latar Belakang .................................................................................................... iv
B. Tujuan ................................................................................................................. iv
BAB II ........................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 6
A. Bisnis .................................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Usaha Kecil Menegah ........................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III ......................................................................................................................... 8
ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA .............................................................. 10
A. Waktu dan tempat kegiatan ............................................................................... 10
B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 10
C. Prosedur kerja..................................................................................................... 10
BAB IV ....................................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 11
A. Hasil Pengamatan ............................................................................................... 11
B. Pembahasan ........................................................................................................ 14
BAB V......................................................................................................................... 15
KESIMPULAN ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16
LAMPIRAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar
dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif
lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan
ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar
mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM telah
berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara
Indonesia.

UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya


berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa
UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM
sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di
Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih
mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia.

UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di


suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu
mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi
besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.

Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh
apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat
mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga
memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.

B. Tujuan
Pada praktek lapangan kunjungan UMKM, terdapat beberapa tujuan penting
untuk setiap mahasiswa, antara lain :
1. Mahasiswa mampu memahami system manajeman industry mulai dari bahan
baku, proses dan pemasaran produk.
2. Mahasiswa mampu memahami system pengendalian mutu industri
3. Mahasiswa mampu melakukan analisis finansial ( menghitung harga pokok,
menganalisis kelayakan usaha)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bisnis
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh
perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat)
dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada
dasarnya, kita melakukan bisnis adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan
(profit). Mengubah bentuknya (form utility), yang tidak lain dari fungsi produksi.
Memindahkan tempat produk itu (place utility), atau fungsi distribusi. Mengubah
kepemilikan (possesive utility), yaitu fungsi penjualan.Menunda waktu kegunaan
(Time utility), atau fungsi pemasaran

Sementara Steinhoff berpendapat bahwa ada tiga fungsi utama bisnis,


yaitu: Mencari bahan mentah (acquiring raw material), Mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi (manufacturing raw materials into product), Menyalurkan
barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen (distributing product to
consumers)

Seperti pada pengertian Bisnis, Bisnis itu dilakukan oleh perorangan,


sekelompok orang atau organisasi. Disini saya akan memberikan sedikit
penjelasan tentang siapa asja yang melakukan bisnis atau biasa disebut dengan
Dasar Kepemilikan Bisnis. Umunya Dasar Kepemilikan mencakup : Perusahaan
pereorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang yang langsung
memimpin perusahaan tersebut. Persekutuan adalah mendapat bagian dan
mengambil bagian serta memberi bagian secara bersama-sama dalam sesuatu atau
dengan seseorang. Perseroan adalah bisnis yang dimiliki oleh beberapa orang dan
diawasi oleh direktur. Koperasi adalah bidang usaha yang beranggotakan orang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.

Ada banyak macam jenis yang umunya kita ketahui, macam-macam bisnis
ini dapat dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya, yaitu : Manufaktur adalah
suatu proses pengolahan barang non jasa yang bersifat fisik, kata manufaktur
sendiri berasal dari bahasa latin yaitu manus faktus yang artinya dibuat atau
diolah dengan menggunakan tangan. Contoh bisnis manufaktur adalah pabrik
pembuatan batu bata dan tempe. Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud
dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan, produksi jasa dapat terikat atau
tidak terikat pada suatu produk fisik. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan
psikolog. Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara
barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan
yang berorientasi konsumen adalah distributor dan konsumen. Contoh toko
waralaba. Bisnis Pertanian dan Pertambangan adalah bisnis yang memproduksi
barang-barang mentah, seperti tanaman dan barang tambang seperti minyak bumi
dan batu bara. Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik,
seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah. Bisnis Transportasi
adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang
individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. Contonya Travel.

Setelah itu marilah kita mengenal beberapa Jenis-jenis Bisnis yang kita
ketahui: Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa dalam
suatu pasar komoditas. Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani
kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI Monopoli adalah suatu bentuk pasar
dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar (1 penjual namun
pembeli banyak). Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering
disebut sebagai monopolis.Oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis
barang dikuasai oleh beberapa perusahaan (beberapa penjual namun banyak
pembeli). Umumnya julmlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh. Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha
menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau
jasa dalam suatu pasar komoditas (beberapa pembeli namun banyak penjual).

B. UMKM
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.Selain
itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan
krisi ekonomi.Makasudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro,
kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang
termasuk dalamUsaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung
hukum berdasarkan undang-undang.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,


Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk
mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah sebagai berikut : Kriteria
kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.

Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha


Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki.

Sektor ekonomi UKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar


berdasarkan statistik UKM tahun 2004-2005 adalah sektor (1) Pertanian,
Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3)
Industri Pengolahan; (4) Pengangkutan dan Komunikasi; serta (5) Jasa
Jasa. Sedangkan sektor ekonomi yang memiliki proporsi unit usaha terkecil
secara berturut-turut adalah sektor (1) Pertambangan dan Penggalian; (2)
Bangunan; (3) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; serta (4) Listrik, Gas
dan Air Bersih. Secara kuantitas, UKM memang unggul, hal ini didasarkan pada
fakta bahwa sebagian besar usaha di Indonesia (lebih dari 99 %) berbentuk usaha
skala kecil dan menengah (UKM).Namun secara jumlah omset dan aset, apabila
keseluruhan omset dan aset UKM di Indonesia digabungkan, belum tentu
jumlahnya dapat menyaingi satu perusahaan berskala nasional.Data-datatersebut
menunjukkan bahwa UKM berada di sebagian besar sektor usaha yang ada di
Indonesia. Apabila mau dicermati lebih jauh, pengembangan sektor swasta,
khususnya UKM, perlu untuk dilakukan mengingat sektor ini memiliki potensi
untuk menjaga kestabilan perekonomian, peningkatan tenaga kerja, meningkatkan
PDB, mengembangkan dunia usaha, dan penambahan APBN dan APBD melalui
perpajakan.

Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini


digolongkan berdasarkan jumlah aset dan Omset yang dimiliki oleh sebuah usaha.
Usaha mikro jumlah asset maksimal 50 juta dan omzet maksimal 300 juta. Usaha
Kecil memiliki asset 50 juta sampai dengan 500 juta dengan omzet 300 juta
sampai dengan 2,5 miliar. Untuk usaha menengah jumlah asset yang dimiliki 500
juta sampai dengan 10 miliar dan untuk omzetnya 2,5 miliar sampai dengan 50
miliar.
BAB III

ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA


A. Waktu dan tempat kegiatan
Waktu dalam pengolahan kakao, kami laksanakan pada:
Hari/tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
Waktu : pukul 08.00 s/d selesai
Tempat pelaksanaan praktek di UMKM Bakso dan Mie Ayam Pak Man.

B. Alat dan Bahan


C. Prosedur kerja
1. Melakukan kegiatan kunjungan ke unit industry kecil berkelompok, lakukan
pengamatan terhadap profil UKM ( Nama UMKM, jenis produk, pemilik
usaha, alamat)
2. Amati beberapa hal berikut :
Proses produksi dan pengendalian mutunya
Analisislah cp ( critical point ) dan ccp ( critical control point )
Buatlah manual mutu sederhana untuk industry tersebut.
3. Melakukan analisis finansial usaha tersebut :
Melakukan perhitungan terhadap biaya produksi ( biaya bahan baku dan
bahan pembantu, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan lain lain)
Melakukan perhitungan tentang harga pokok produksi
Melakukan analisa mengenai kelayakn usaha terhadap UMKM tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil Praktek Lapangan, mengenai UMKM Bakso dan Mie Ayam Pak Man
dapat dilihat pada Tabel 1. 2. Dan 3.
1. Tabel Bahan Bakso (Total Variable Cost Table)
No Bahan Jumlah Unit Harga per Unit Total
1 Daging 7 kg Rp. 90.000,-/kg Rp. 630.000,-
2 Tepung Aci 1,5 kg Rp. 8.000,-/kg Rp. 12.000,-
3 Bawang Merah 3,5 ons Rp. 3.000,-/ons Rp. 10.500,-
4 Bawang Putih 3,5 ons Rp. 6.000,-/ons Rp. 21.000,-
5 Micin 0,5 ons Rp. 6.000,-/ons Rp. 3.000,-
6 Merica 1 ons Rp. 10.000,-/ons Rp. 10.000,-
7 Bihun 5 bungkus Rp. 4.000,-/pack Rp. 20.000,-
8 Garam 4 bungkus Rp. 2.000,-/pack Rp. 8.000,-
9 Seledri 0,5 kg Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
10 Telur 2 kg Rp. 22.000,-/kg Rp. 44.000,-
11 Pala 2 biji Rp. 2.000,-/biji Rp. 4.000,-
12 Kemiri 1 ons Rp. 3.000,-/ons Rp. 3.000,-
13 Giling daging 7 kg Rp. 6.500,-/kg Rp. 45.000,-
JUMLAH Rp. 820.000,-

2. Tabel Bahan Mie Ayam (Total Variable Cost Table)


No Bahan Jumlah Unit Harga per Unit Total
1 Mie telur 6 kg Rp. 12.000,-/kg Rp.72.000,-
2 Ayam 3 kg Rp. 32.000,-/kg Rp. 93.000,-
3 Sawi 5 ikat Rp. 4.000,-/ikat Rp. 20.000,-
4 Bumbu - - Rp. 20.000,-
5 Kecap 1 botol/ 2 hari Rp. 18.000,-/botol Rp. 9.000,-
JUMLAH Rp. 214.000,-

3. Table Biaya Penyusutan (Total Fixed Cost)


No Unit Penyusutan Umur Satuan (Unit/ harga Biaya per Hari
Orang)
1 Gerobak 4 thn 4 Rp. 5.000.000,- Rp. 13.889,-
2 Alat Masak 3 thn 4 Rp. 1.500.000,- Rp. 5.556,-
3 Alat Makan 2 thn 1 Rp. 500.000,- Rp. 694,-
4 Meja 3 thn 3 Rp. 300.000,- Rp. 300,-
5 Perlengkapan 2 thn - Rp. 200.000,- Rp. 300,-
Lain
6 Gaji karyawan 1 bulan 5 Rp. 4.000.000,- Rp. 134.000,-
7 Kompor 2 thn 2 Rp. 500.000,- Rp. 700,-
8 Kulkas 5 thn 1 Rp. 2.000.000,- Rp. 1.100,-
9 Kursi 3 thn 6 Rp. 600.000,- Rp. 600,-
10 Gas LPG 3 kg 1 hari 4 Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
11 Listrik 1 hari 7 KWH Rp. 17.500,- Rp. 17.500,-
JUMLAH Rp. 274.639,-

Dengan Perhitungan sebagai berikut:


1. Bakso
Dari total bahan bakso dihasilkan 1.500 bakso kecil dan 300 bakso besar
jumlah porsi yang bias dihasilkan adalah (jika 1 porsi kurang lebih 100 gr atau
5 butir bakso kecil dan 1 bakso besar):
1.500
Jumlah porsi = = 300 porsi
5
+ ()
HPP =
274.639+820.500
= 300
1.095.140
= 300

= Rp. 3.650,-
Keuntungan = Sesuai yang diinginkan yaitu 15%
= 15 % dari HPP
= 15 % x 3.650
= Rp. 547,-
Harga Jual = HPP + Keuntungan
= 3.650 + 547
= Rp. 4.197/porsi,-
1.029.200
Break Even Point = 15.000

= 69 porsi/ hari
2. Mie Ayam
Dari total bahan mie ayam kurang lebih 6 kg, jumlah porsi yang dihasilkan
(jika 1 porsi kurang lebih 100 gr mie) adalah:
6000
Jumlah porsi = = 60 porsi
100
+ ( )
HPP =
208.700+240.000
= 60
422.700
= 60

= Rp. 7.045,-
Keuntungan = Sesuai yang diinginkan yaitu 25%
= 55 % dari HPP
= 25 % x 7.045
= Rp. 1.761,-
Harga Jual = HPP + Keuntungan
= 7.045 + 1.761
= Rp. 9.000,-
422.700
Break Even Point = 9.000

= 47 porsi/ hari

B. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai