Anda di halaman 1dari 14

1. nama narasumber/ pemilik perusahaan?

2. Latar belakang atau profil perusahaan


Didirikan pada tahun awal tahun 2014
Pabrik berada di perum pondok ungu permai, bekasi.
Scala industri dengan direct selling (jualan keliling dengan motor)
Menggunakan semi otomastis, manajemen standar, tenaga produksi terlatih dan terdidik.
Tidak memiliki outlet
3. awal/Cara membuka usaha?
Pertama punya minat membuat usaha karna baru pensiun bekerja dan istri dapat buat roti
adalah keahlian

4. Modal awal membuka usaha? Sekitar 13 jutaan


5. Sumber daya manusia yang dibutuhkan/ pekerja?
6. Sarana/ fasilitas yang mendukung usaha ? Peralatan pembuat roti ( semi otomatis) motor
untuk berjualan keliling lebih dari 50 motor
7. Target pemasaran ? Wilayah Bekasi (online shop Kaskus), pada website juga tersedia.
8. Legalitas atau perijinan usaha? Pirt 2063216010358-19
9. Kendala saat menjalankannya usaha?
10. Kiat sukses usaha?

11. Kekuatan usaha?


harga terjangkau
Mudah ditemukan diperumahan atau perkampungan
Tenaga produksi terlatih dan terdidik

12. Kelemahan usaha?


Tidak memiliki outlet

13. Kesempatan usaha?


14. Ancaman usaha?

Banyak saingan, ada saingan yang lebih terkenal seperti Diana bakery dan beberapa saingan
yang baru muncul Geovani dan husnun bakery di daerah Bekasi kota.

Kendala peminatan pada pedagang keliling yang semakin berkurang dan banyak saingan
melakukan hal yang sama
LAPORAN LAPANGAN KEWIRAUSAHAAN
(SHERINA BAKERY)

Disusun Oleh :

1. Rahmi Yusandi P23133016049


2. Salma Syafira P23133016054
3. Siti Fadhilah P23133016057
4. Syamsul Arif P23133016060

Kelompok 3
Kelas 2 D3 B

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 2
TAHUN 2018-2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam
makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang
mahal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap
orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan
asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan
yang tersedia dipasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan
tersebut bukanlah makanan tradisonal yang khas Indonesia, serta harga yang ditawarkan
juga terlalu mahal.
Salah satu makanan yang ada di Indonesia adalah roti yang cocok untuk makanan di
pagi hari atau sebagai camilan semata. Dilakukan dengan cara sederhana dan tetapi lebih
higienis, serta akan dijual dengan harga yang sangat terjangkau, maka tentunya hal ini
akan menarik minat masyarakat untuk membelinya. Beraneka bentuk roti yang di jual
oleh industri pangan Sherina Bakery. Seperti roti cokelat, roti kopi, roti burberry, dan roti
buaya.
Produk roti ini di pasarkan ke masyarakat melalui media social baik website maupun
aplikasi aplikasi media social. Seperti blogspot dan lain-lain. Sherina Bakery menjual
melalui direct selling sebagai cara penjualan yang utama

2. Tujuan
1) Tujuan Umum

 Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam


melakukan kegiatan usaha.

 Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan


untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

 Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan


kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu
di andalkan dan terdepan dalam berwirausaha

2) Tujuan Khusus
 Memperdayakan masyarakat sekitar dalam usaha roti Sherina Bakery
 Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai
seluruh kalangan masyarakat.

3. Ruang Lingkup
Usaha Sherina Bakery ini termasuk usaha kecil yang telah berkembang menjadi
usaha menengah yang dapat melayani daerah Bekasi dan wilayah sekitarnya.

4. Waktu Dan Lokasi Wawancara


Waktu : perum pondok ungu, Bekasi
Lokasi : Sabtu, 12 Mei 2018

5. Hasil yang diharapkan:


1. Dapat memahami tentang UKM
2. Belajar bagaimana cara awal membuka usaha
3. Mengetahui manajemen UKM menengah

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Wirausaha

Definisi menurut KBBI sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur permodalan operasinya.

2. Pengertian Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak masing-masing.


Mungkin langsung tergambar pada sebagian benak orang sebuah toko kelontong yang
menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual es yang menggunakan gerobak atau
bahkan seorang pedagang roti keliling yang menjajakan dagangannya dengan menggunakan
sepeda yang telah dimodifikasi. Sebenarnya bukan hal-hal seperti itu. Usaha kecil adalah jika
memiliki sepuluh gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang
mempunyai dua atau tiga bahkan lebih cabang.

Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993
perihal kredit Usaha Kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total aset maksimum Rp. 600
juta (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian
usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang aset
yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp. 600 juta.

Menurut UU No. 9/1995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud dengan usaha kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.
Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan
belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang
asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan usaha kecil
tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan
secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya (Panji Anoraga, 2002:45).

Definisi UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) lebih mengacu kepada klasifikasi skala
usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) adalah
usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha
menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

3. Pengertian industri

Berikut ini adalah uraian mengenai pengertian industri menurut para ahli dan lembaga :

1. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan
industri (Kartasapoetra, 2000).
2. Pengertian industri dibagi ke dalam lingkup makro dan mikro. Secara mikro,
pengertian industri sebagai kumpulan dari sejumlah perusahaan yang menghasilkan
barang-barang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti
sangat erat. Dari segi pembentukan pendapatan yakni cenderung bersifat makro.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi batasan
industri yaitu secara mikro sebagai kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang
sedangkan secara makro dapat membentuk pendapatan (Hasibuan, 2000),
3. Menurut Martin dalam Kartasapoetra (2000), Industri adalah kumpulan dari berbagai
perusahaan (firm) yang memproduksi (a) Bahan mentah yang sama, (b) proses
produksi yang sama, dan (c) hasil yang sama.
4. Menurut Badan Pusat Statistik (2008) industri mempunyai dua pengertian: (a)
Pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan di bidang
ekonomi bersifat produktif. (b) Pengertian secara sempit, industri hanyalah mencakup
industri pengolahan yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
mengubah suatu barang dasar mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi
barang setengah jadi dan atau barang jadi, kemudianbarang yang kurang nilainya
menjadi barang yang lebih nilainya dan sifatnya lebih kepada pemakaian akhir.
5. Dalam Undang Undang Perindustrian Nomor 5 Tahun 1984, disebutkan bahwa
industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaanya termasuk kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan industri.

Di Indonesia, Industri dapat digolongkan ke dalam beberapa macam kategori. Mengenai hal
ini akan diuraikan dalam judul materi berikutnya. Misalnya saja, pada tahun 2002, Badan
Pusat Statistik (BPS) membagi industri berdasarkan banyaknya tenaga kerja yang dimiliki
sehingga terdapat 4 kelompok industri:

 Industri besar, memiliki tenaga kerja 100 orang atau lebih.


 Industri sedang, memiliki tenaga kerja antara 20–99 orang.
 Industri kecil, memiliki tenaga kerja antara 5–19 orang.
 Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1–4 orang.
Faktor – Faktor yang mendorong keberhasilan usaha :

1. Faktor peluang
Sebagai seorang wirausahawan, anda harus membuat dan menemukan strategi yang tepat
untuk usaha anda, bukan usaha orang lain. Disamping itu anda harus menciptakan
peluang yang tidak hanya bersifat momentum tetapi benar-benar peluang bisnis. Peluang
yang tepat adalah rangkaian yang kuat dan muncul dari penyatuan benang merah antara
AKU-BISNIS-PASAR.

2. Faktor manusia (SDM)

1. Yang merencanakan dengan matang itu membutuhkan SDM yang

berkualitas.

2. Melakukan pelaksanaan yang sesuai dan tepat dengan perencanaan secara

kreatif dalam mengatasi masalah dan itu membutuhkan SDM yang handal

sebagai manajer yang hebat.

3. Mengawasi suatu pekerjaan sesuai dengan perencanaan dan target yang

dibutuhkan. Controller yang hebat mencakup quality control, financial

control serta supervisor.

4. Mengembangkan suatu usaha itu membutuhkan orang yang hebat dalam

memasarkan dan menjual, yaitu marketer dan seller

5. Faktor kepemimpinan atau leadership juga merupakan salah satu faktor

penting yaitu gaya kepemimpinan.


3. Faktor keuangan

1. Pengendalian biaya dan anggaran


2. Pencairan dana modal kerja, dana investasi, dan dana lainnya
3. Perencanaan dan penetapan harga produk, biaya (perinciannya), rugi laba dan lain-
lain.
Perhitungan resiko keuangan sehingga risiko keuangan bisa dikendalikan dengan
baik.
4. Stuktur biaya seperti margin (batas) kontribusi, laba berbanding penjualan, biaya
berbanding penjualan, dan lain-lain.

4. Faktor organisasi
Ibarat sebuah pohon yang memiliki batang yang kokoh dan kuat, organisasi usaha itu
harus terstruktur dengan baik. Organisasi usaha juga tidak statis tetapi dinamis, kreatif,
dan berwawasan kedepan.

5. Faktor perencanaan

1. Perencanaan visi, misi, strategi jangka panjang dan pendek


2. Perencanaan operasional dan program-program pemasaran
3. Perencanaan produk
4. Perencanaan informasi teknologi
5. Perencanaan pendistribusian produk
6. Perencanaan jumlah produk yang akan dijual

6. Faktor pengelolaan usaha

1. Quality : mutu produk, mutu operasioanal, mutu pelayanan harus bagus


2. Time : waktu penyelesaian produk, waktu pekerjaan, waktu perbaikan juga penting
dan menunjang mutu produk.
3. Cost : mutu yang bagus perlu biaya yang tinggi belum tentu menghasilkan mutu yang
baik.
7. Faktor pemasaran dan penjualan
Faktor pemasaran dan penjualan memainkan peranan penting bagi kelancaran usaha. Ilmu
penjualan adalah The Embryo of Entrepreneurial Skill.
8. Faktor administrasi
Tanpa pencatatan dan dokumentasi yang baik dan pengumpulan serta pengelompokan
data administrasi, maka stategi, taktik, perencanaan pengembangan, program-program
dan arah perusahaan menjadi tidak berjalan sesuai harapan karena hanya dilakukan
berdasarkan feeling atau perasaan anda saja. Faktor peraturan pemerintah, politik, sosial,
ekonomi dan budaya lokal. Peraturan pemerintah dan peraturann daerah seperti pajak,
retribusi, pendapatan daerah, dan lain-lain
Legalitas dan perizinan Situasi ekonomi dan politik
Perkembangan budaya lokal yang harus diikuti Lingkungam sosial yang berbeda di setiap
daerah Faktor-faktor pendamping lainnya.
9. Catatan Bisnis
Catatan usaha atau bisnis akan membantu kita mengetahui sejauh mana kita menjalankan
usaha, sampai dimana, mengapa sampai disini, karena apa kita begini, dan lain-lain.
Contohnya:

a. Keuangan : neraca
b. SDM : jenis posisi dan bagian, jumlah karyawan dan lain-lain
c. Peasant : omset
d. Produksi : jumlah produksi, kualitas dan lain-lain

Menurut Suryana (2006 : 67) faktor keberhasilan usaha yaitu:

1. Kemampuan dan kemauan


Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki
kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi seorang
wirausaha yang sukses.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras
Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka
bekerja keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha
yang sukses
BAB 3

GAMBARAN UMUM

SHERINA BAKERY Didirikan pada tahun awal tahun 2014 menjadi industri pangan
rumah tangga yang hanya memilik pegawai 5 orang, yaitu sebuah keluarga sebagai
pegawainnya.
Pabrik berada di perum Pondok Ungu Permai, Kabupaten Bekasi. SHERINA BAKERY
maju pesat dari tahun ke tahun menjadi indusrti pangan menengah yang memilik dari 50
pegawai dan beberapa distributor. SHERINA BAKERY memilik cara pemasaran dangan
direct selling (jualan keliling dengan motor) Menggunakan semi otomastis mesin ,
manajemen standar, tenaga produksi terlatih dan terdidik. Dan salah satu kekurangannya
adalah tidak memiliki outlet.
BAB 4

HASIL USAHA

1. Peluang Usaha

Peluang usaha dimulai dari yang awalnya sang pemilik telah pensiun dan istri memiliki
bakat membuat roti, untuk mendapatkan pemasukan maka pak Haryono memulai bisnis
dengan modal yang berasal dari sisa hasil uang pension yang ia miliki. Karena roti juga
merupakan makanan ringan yang banyak disukai oleh banyak kalangan usia dan harga
yang ekonomis.

2. Cara memulai usaha

Pak Haryono memulai usaha ata dukungan istri dan keluarganya, beliau mencoba
membuat roti dengan jumlah sedikit dan di tawarkan kepada warga sekitar. setelah itu
banyak tetangga ata warga setempat menyukai roti buatan Pak Har ini. Ini lah awal mula
pak Har memulai usaha dan di berinama SHERINA BAKERY.

3. Permodalan

Modal Awal : 15 juta – an

No Nama Barang Jumlah Harga

1. Bahan Baku 1 3. 500.000

2. Oven 1 1.900.000

3. Gerobak 3 9.600.000

4. Sumber Daya Manusia

SHERINA BAKERY sekarang mempekerjakan LEBIH 50 orang (pedagang, karyawan)


dan beberapa distributor.
5. Sarana dan Fasilitas (pendukung perusahaan)

Pembuat roti semi otomastis ( oven, mixer, mesin proofer, dough divider)

Motor untuk jualan keliling (melalui distributor)

6. Target pemasaran

Setiap orang dan umur, pada Wilayah Bekasi dan sekitarnya.

7. Leglitas

No PIRT 2063216010358-19

ANALISI HASIL (SWOT)

Faktor kekuatan

 Harga terjangkau
 Mudah ditemukan diperumahan atau perkampungan
 Tenaga produksi terlatih dan terdidik
 Kualitas bagus dan hygiene
 Penjual selalu berkeliling setiap hari

Faktor kelemahan

 Tidak memiliki Outlet


 Planing yang masih sederhana
 Manajemen standar
 Waktu penjual tidak menentu

Faktor kesempatan
 Dapat membuat outlet sendiri
 Memperluas jankauan pemasaran ke daerah banten, tenggerang, depok dll

Faktor ancaman
 Bersaing dengan merek roti ternama
 Bersaing dengan merek roti lain yang melakukan direct selling dengan motor
Daftar Pustaka

http://bunuzer.blogspot.co.id/2014/03/contoh-propoal-usaha-makanan.html

https://web.facebook.com/permalink.php?id=224366914392610&story_fbid=235940723235
229&_rdc=1&_rdr

http://riscajayanti1994.blogspot.co.id/2014/06/proposal-kewirausahaan-business-plan.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38770/Chapter%20ll.pdf;jsessionid=E
24B473E1CB668886AC7E2DC2E9B8B1B?sequence=4

http://adhenocynt.blogspot.co.id/2012/12/proposal-usaha-roti-bakar.html

Anda mungkin juga menyukai