Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PENJUALAN

PRODUK “SIOMAY LELE”

Disusun oleh:

Asrie Dyah (C1C014021)

Chusnul Chotimah (C1C014053)

Heru Prasetyo (C1C014079)

Median Syahputra (C1C014096)

Dosen Pembimbing

Isma Coryanata, SE.Msi.,Ak.CA

S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU

2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dengan usaha yang telah banyak Perkembangan saat ini dan beraneka ragamnya usaha yang
berkembang, jumlah penduduk yang terus bertambah dan kebutuhan akan pagan yang tinggi
ditambah lagi dengan lapangan pekerjaan yang semakin sulit membuat semakin banyaknya
penggangguran di berbagai daerah di indonesia. Sulitnya mencari pekerjaan membuat kita sebagai
konsumen berpengaruh hanya pada usaha yang ada tanpa adanya pemikiran untuk menjalankan
maupun memproduksi panganan yang dapat mengembangkan perekonomian kita. Di indonesia
kebutuhan akan pangan yaitu jajanan makanan ringan telah berkembang sejak zaman dahulu dari
pedagang kaki lima hingga tersedianya tempat makan cepat saji yang berjajar di berbagai daerah
di Indonesia, perkembangannya masih terbilang hanya sebatas ruang lingkup yang kecil.
Masalah yang cendrung terjadi melatarbelakangi penulis untuk mengembangakan usaha
berskala kecil namun mampu meningkatkan dan memperluas lapangan pekerjaan sehingga
mengurangi pengangguran dan mampu memenuhi permintaan konsumen. Semakin
berkembangnya dan bertambahnya peradapan manusia dan kemajuan teknologi, maka selera
masyarakat akan makanan semakin tinggi. Masyarakat yang sibuk bekerja lebih memeilih
makanan cepat saji yang enak dan praktis dari pada membuat sendiri dengan demikian penulis
membuat usaha siomay.
Saat ini hampir seluruh masyarakat indonesia mengetahui makanan yang bernama siomay.
Tidak hanya anak-anak bahkan orang tua hingga manula pun menyukai produk bernama siomay.
Rasanya yang gurih dan enak membuat semua orang menyukainya, selain sagu merupakan salah
satu bahan dasar dalam pembuatan siomay. Sagu merupakan panganan yang penting dalam
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, selain dari pada sagu juga terdapat bahan tambahan lainya
yakini penambahan rasa yang membangkitkan selara biasanya ditambah dengan campuran ikan ,
ikan yang digunakan dalam olahan ini yakni ikan lele. Konsumsi akan ikan lele memeng terbilang
sedikit karena kebanyakan masyarakat tidak terlalu menyukai tekstur dari ikan ini untuk itu selain
membuat usaha pangan untuk konsumsi masyarakat usaha ini juga mengembangankan
pengelolahan ikan lele yang awalanya tidak terlalu disukai, menjadi olahan yang lezat dan di
minati para konsumennya.
Usaha ini diharapkan dapat berkembang dan terus berinovasi dalam perkembangannya dan
mampu memenui kebutuhan masyarakat dan mampu memberikan peluang usaha bagi masyarakat,
sehingga terpenuhinya kriteria makan yang sehat dan terjangkau harganya, selain itu juga pemilik
usaha mendapatkan laba yang di harapkan.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana hasil penjualan yang dilakukan oleh usaha olahan” siomay lele” yang
penjualannya dilakukan dalam tiga hari dan apa pengaruhnya terhadap pengembangan usaha.

1.3 Tujuan
1. Memberikan alternatif pengelolahan siomay yang mudah
2. Mengembangkan manfaat pengelolahan daging ikan lele
3. Mengaplikasikan ilmu ynag diperoleh guna membuka peluang bisnis
4. Menggali bakat bagi mahasiswa dalam berwirausaha
5. Memperoleh keuntungan yang maksimal

1.4 Manfaat
1. Untuk individu

Meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan jiwa berwirausaha Bagi individu dan,


kreatif untuk berfikir aktif untuk berinovasi dan menciptakan produk yang bermanfaat serta
dapat menciptakan lapangan kerja sendiri di kemudian hari.

2. Untuk kelompok
Dapat berkerja secara kelompok dan dapat memeroleh profit yang di inginkan.
3. Untuk masyarakat
Hasil dan produk yang dihasilkan diharapkan bermanfaat untuk masyarakat, khusus nya
bagi kalangan pencinta siomay yang kahwatir akan produk yang kurang higinis, selain itu
membuat peluang usaha bagi masyarakat yang ingin berinovasi dalam pagaannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sejak abad ke 20, kewirausahaan sudah diperkenalkan dan di pelajari di berbagai negara,
misalanya di Belanda di kenal dengan “ordernehmer” dan di Jerman dikenal dengan “unternehmer”.
Selain itu, di berbagai negara kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab, antara lain tanggung
jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimipinan taktis, kepemimpinan
oraganisasi dan komersial, penyesiaan modal, perekrutan dan penanganan tenaga kerja, pembelian,
penjualan, pemasangan ikalan dan lain-Lain. Pada tahun 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis di berbagai negara di Eropa, Amerika, Dan Kanada. Bahkan semenjak tahun 1970-an banyak
universitas yang mengajar kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada
tahun 1980-an hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan sudah di pelajari di
berbagai sekolah dan perguruan tinggi lainnya.
Seperti halnya ilmu manajemen yang awalya berkembang dalam bidang industri, kemudian
berkembang dan diterapkan dalam berbagai bidang lainnya. Maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam
perkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Pada mulanya, kewirausahaan berkembang seperti
industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, perguruan tinggi, dan organisasi
kemasyarakatan lainnya. Dalam konteks tertentu kewirausahaan merupakan sesuatu kopentensi utama
dlam menciptakan perubahan,pembaruan, dan kemajuan.
Wirausaha akan berhasil apabila memeiliki kemauan dan kemampuan yang sangat dipengaruhi
oleh pengetahuan dan pengalaman dimana menjadi modal utama dalam berwirausaha. Ide dan
peluang merupakan dua unsur penting dalam kewirausahaan. Agar ide menjadi peluang, ide harus di
evaluasi dengan cara penjaringan yaitu, ide harus dimunculkan dalam bentuk rill dalam bentuk barang
atau jasa dan berbeda di pasar serta harus dapat menciptakan nilai baik bagi konsumen maupun
pembeli potensial, mengamati pintu peluang, menjamin jumlah produk dan kualitas produk yang di
hasilkan, menaksir biaya awal dan memperhitungkan resiko yang terjadi.
Dengan usaha yang telah banyak Perkembangan saat ini dan beraneka ragamnya usaha yang
berkembang, jumlah penduduk yang teurus bertambah dan kebutuhan akan pagan yang tinggi
ditambah lagi dengan lapangan pekerjaan yang semakin sulit membuat semakin banyaknya
penggangguran di berbagai daerah di indonesia. Sulitnya mencari pekerjaan membuat kita sebagai
konsumen berpengaruh hanya pada usaha yang ada tanpa adanya pemikiran untuk menjalankan
maupun memproduksi panganan yang dapat mengembangkan perekonomian kita. Di indonesia
kebutuhan akan pangan yaitu jajanan makanan ringan telah berkembang sejak zaman dahulu dari
pedagang kaki lima hingga tersedianya tempat makan cepat saji yang berjajar di berbagai daerah di
Indonesia, perkembangannya masih terbilang hanya sebatas ruang lingkup yang kecil.
Masalah yang cendrung terjadi membuat masyarakat mengembangakan usaha berskala kecil
namun mampu meningkatkan dan memperluas lapangan pekerjaan sehingga mengurangi
pengangguran dan mampu memenuhi permintaan konsumen. Semakin berkembangnya dan
bertambahnya peradapan manusia dan kemajuan teknologi, maka selera masyarakat akan makanan
semakin tinggi. Masyarakat yang sibuk bekerja lebih memeilih makanan cepat saji yang enak dan
praktis dari pada membuat sendiri.
Studi kelayakan usaha merupakan penilaian tentang layak atau tiknya suatu usaha di lakukan dan
memberikan keuntungan secara terus menerus. Ada tiga kegunaan study kelayakan yaitu, untuk
merintis uasha baru, untuk mengembangkan usaha yang telah ada, untuk memilih jenis/proyek yang
paling menguntungkan. Oleh sebaab itu studi kelayakan sangan penting bukan hanya bagi insvestor,
tetapi juaga bagi pemerintah dan masyarakat umum.
Kunci penting dalam suatu perusahaan adalah pemasaran. Pemasaran merupakan suatu kegiatan
meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen menghasilkan barang dan jasa seuai dengan keinginan
dan kebutuhan, menentukan harga, mempromosikan agar produk di kenal konsumen dan
mendistribusikan produk ke tempat konsumen supaya barng disukai di butuhkan dan di beli oleh
konsumen. Perusahaankecil mampu bersaing perlu memiliki kompetensi khusus kemampuan untuk
mengembangkan produk.
BAB III

HASIL DAN PENGAMATAN

2.1 Data perusahaan

Nama perusahaan : BR’S FOOD


Bidang usaha : Usaha Dagang
Jenis produk : Siomay
Alamat perusahaan : Jalan Banda Raya No. 07 Rawa Makmur, Bengkulu
No.telp / fax. : 01723352/ (0321)
Alam email : brsfood@yahoo.com
Tahun berdiri : 2015

2.2 Struktur Organisasi

Median Syahputra/ Asrie Dyah


(Komisaris/ pemegang saham)

Median Syahputra
(Direktur)

Asrie Dyah Heru Prasetyo Chusnul Khotimah


(Manajer Pemasaran) (Manajer Produksi) (Manajer Keuangan)

Tugas dan tanggung jawab masing –masing


a). Komisaris
Mengambil keputusan yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan,
mengawasi pekerjaa direktur utama dan sekaligus pemilik usaha.
b). Direktur utama
    Menetapkan rencana kerja dan melakukan pengawasan terhadap rencana kerja
mengkoordinasi dalam kegiatan perusahaan.
c). Manajer pemasaran
Mengatur pelaksanaan pemasaran dan memimpin pelaksanaannya, menyusun dan
menetapkan rencana program serta harga pasaran yang realitis dan terpadu, mengawasi
pengendalian pemasaran melakukan koordinasi terhadap manajer lainnya.
d) Manajer produksi
Mengatur dan mengawasi manjemen produksi, mempertimbangkan dan
mempertanggung jawabkan apa dan bagaiman produk di produksi dan seberpa besar produksi
dalam periodenya dan melakukan koordinasi dengan manajen lainnya.
e) Manajer keungan
Menganalisi laporan keuangan yang dihasilakan dari hasi usaha dan membuat laporan
pertangungjawaban dan melakukan koordinasi dengan manajer lainya. 

2.3 Aspek Usaha

Susunan Pemegang Saham :


JUMLAH NILAI
NAMA SAHAM SAHAM PRESENTASE
Median Syahputra 50%
Asrie Dyah 50%
TOTAL 0 0 100%

2.4 Aspek Pemasaran


1. Target pemasaran usaha kami ini adalah kalangan menengah kebawah
hingga keatas. Untuk semua kalangan, baik anak – anak maupun orang dewasa
dan masyarakat universitas Bengkulu
2. Ukuran dan Trend Pasar Kami akan selalu berusaha mengukur apa yang
sedang trend di konsumen. Usaha kami ini fleksibel dan kamipun mempunyai
ide untuk menginovasikan usaha kami ini dari rasa hingga bentuk tergantung
permintaan konsumen.
3. Situasi Persaingan Kami menjalankan usaha ini dengan mengutamakan
kejujuran meskipun persaingan sangat sengit / berat antar pedagang. Kami
percaya, dengan semakin kami mengembangkan inovasi yang ada, kami pasti
mampu bersaing secara sehat dengan pedagang lainnya.
4. Masalah Penetapan Harga Apabila harga pasar melambung tinggi dan
bahan pokok pembuatan siomay ini juga ikut terinflasi maka kami
menggunakan jalur alternatif seperti penggunaan bahan yang lebih murah
namun tidak mengubah citarasa dan kualitas siomay.
5. Periklanan dan Promosi Karena bisnis kami dijalankanoleh mahasiswa,
maka cara mempromosikannya dapat dengan media cetak dan
mempromosikannya dengan menjajahkan barang dagang kami.
6. Analisis lokasi sebelum kami memulai usaha, awal mula kami menganalisa
lokasi penjualan yang startegis. Dimulai dari tata letak penjualan dekat dengan
lingkungan mahasiswa.

DATA HASIL PENJUALAN SELAMA


14 HARI (dalam ribuan rupiah)

Hari
12 13 14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Keterangan
Penjualan produk 60 60 60
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
per hari 10 peck
Biaya bahan 33,5 33,5 33,5
pembuatan produk 33,5 33,5 33,5 33,5 33,5 33,5 33,5 33,5 33,5 33,5 33,5
Biaya bahan 6 6 6
penolong 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Total pengeluaran
per hari kotor 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5 39,5
20,5 20,5 20,5
Laba kotor 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5

Total
840
469
84
553
287

Penjualan dilakukan selama 14 hari dimana untuk perhitungan biaya bahan


pembutan produk dihitung berdasarkan seberapa banyak bahan yang digunakan dalam
produk bahan yang di gunakan telah di bagi sesuai dengan penggunaan, sementara untuk
biaya bahan penolong juga di tung berdasarkan pengguanaan per unit dengan pembagian
harga yang sama di bagi 14.
Bahan
Bahan Baku Bahan Lainnya Packaging
tepung terigu 3 peck 140
kg Rp22.500 garam halus 5bngks Rp10.000 buah 60.000
tepunng sagu 12 penyedap rasa
kg Rp90.000 5bngks Rp10.000 Sendok 15.000
Rp100.00 kantong
tahu goreng 0 daun bawang 5 ikat Rp10.000 plastik 25.000
kacang tanah 5 kg Rp60.000 bawang putih 5 ons Rp20.000 Total 100.000
ikan lele Rp90.000 cabe giling Rp17.500
Kentang Rp55.000 kecap manis Rp9.000
Rp417.50
Total 0 asam jawa Rp10.000
minyak goreng 2L Rp24.000
Rp110.50
Total 0

Dari hasil pengamatan diperoleh penjualan selama 14 hari dengan menjual masing-masing per
harinya 10 peck dengan harga Rp6000 diperoleh keuntungan kotor sebanyak Rp 20.500. hasil yang di
peroleh didapat dari menghitung seluruh biaya yang di keluarkan selama pembuatan produk yang
terbagi menjadi biaya bahan pembuatan produk dan biaya penolong dimana kemudian total dari
penjualan dalam satu hari di kurangi dengan biaya yang di keluarkan tersebut. Dalam penjualan
produk yang dilakukan statis tanpa penambahan produk yang ditambah untuk dijual akan
mempermudah perhitungan laba per harinya.
Dalam sehari produk terjual habis dimana bahan baku, bahan lainnya dan bahan
penolong di beli secara sekaligus untuk harga per harinya di hitung berdasarkan penggunaan. Jadi
dalam sehari keutungan kotor yang di peroleh di bagi rata berdasarkan modala awal yang di berikan
yakni dibagi sama. Pemasaran yang dilakukan di bazar yang berada di kawasan Sunan Futsal
(LIFASI) gedung A, area Wisuda, Gedung I, Gedung J, yang berlangsung selama 14 hari dimana
penjualan produk di lakukan pada pukul 09.00 pagi dengan target penjualan mahasiswa, dosen
maupun karyawan kantor gedung. Berdasarkan hasil pengamatan dengan laba yang di peroleh
perharinya mencapi Rp20.500 usaha olahan produk siomay termasuk di minati oleh berbagai kalangan
hal ini di buktikan dari pelanggan yang membeli ada dari kalangan dosen, mahasisiwa maupun
karyawan kantor lainnya, walaupun penjualan dilakukan selama tiga hari tetap saja msih banyak
permintaan siomay per harinya bahakan terdapat pelanggan tetap yang membeli selam tiga hari
tersebut. Hal ini mempengaruhi pengembangan usaha siomay jika ingin melanjutkan usaha daklam
skala yang lebih besar. Dengan pengguanaan bahan yang tidak terlalu besar akan lebih
mengefisienkan penjualan yang memberikan keuntungan tersendiri bagi penjual.
Dari keseluruahan penjualan selama tiga hari diperoleh penjualan selama 14 hari yang
perharinya produk terjual habis maka penjualan sebesar Rp 915.000 sementara seleruh biaya yang di
keluarkan sebesar Rp 628.000 jadi laba kotor yang di peroleh selama penjualan adalah sebesar Rp
287.000. untuk melihat studi kelayakan usaha kita dapat melihat seberapa besar laba bersih yang
diperoleh dengan melihat laporan keuangan usaha ini.
Setelah melihat hasil perhitungn penjulan dimana sebelum melakukan penjulan secara langsung
pemilik usaha membuat proyeksi tiap laporan keungan dengan perkiraan biaya maka dapat dilihat
pada tabel diatas terlihat perbandingan antara proyeksi dan realisasi yang terjadi. Terdapat perbedaan
antara keduanya hal ini di karenakan terjadi perubahan biaya yang di keluarkan karena pada saat
penggangaran terdapat banyak biaya yang belum di hitung jadi mengakibatkan perbandingan yang
signifikan sebelum dianggarkan pemilik belum meghitung beban sewa yang akan dikeluarkan maka
dari itu perhitungan biaya yang dikeluarkan menjadi berbeda.
Pada saat penjualan hari pertama pemilik belum mendapatkan keuntungan karena biaya yang
dikeluarkan masih terbilang besar di bandingkan modal uyang di investasikan pemilik.
Pada hari ke dua masih terjadi kerugian yang mana masalah yang timbul masih sama dengan hari
pertama yakni biaya yang di keluakan masih terbilang besar.
Pada hari teakhir pemilik usaha mendapatkan keuntungan /laba yang terbilang kecil dengan
perolehan laba bersih sebesar Rp 230.000 laba bersih yang diperoleh penjualan selam 14 hari , walau
pun terbilang kecil namun usaha yang dilakukan penjualannyan dapat mengembalikan modal awal
pemilik.
Berdasarkan hasil pengamatan jika penjualan dilakukan selama jangka waktu yang cukup lama
maka di mungkinkan pemilik akn memperoleh keuntungan yang cukup besar, karena usaha kecil ini
hanya memerlukan biaya yang sedikit namun keuntungan per produknya lumayang besar namun
uasaha ini terkendala dalam hal pemasarannya. Dalm penjualan yang dilakukan pemilik menjualnya
dengan di buka nya bazar terbuka yang memiliki biaya sewa yang cukup besar dengan kondisi
keungan yang minimum maka akan sulit untuk memperoleh keuntungan, namun hal ini dapat diatasi
jika pengendaian pemasaraannya dijual tanpa menyewa tempat seperti dengan menjahjahkan ke
pelangggan.
LAPORAN KEUANGAN

BR'S FOOD BR'S FOOD


LAPORAN LABA RUGI LAPORAN PERUBAHAN MODAL
(selama 14 hari) (selama 14 hari)

915.000 modal awal 685.000

Penjualan 628.000 Ditambah

HPP 287.000 laba bersih 230.000


laba kotor modal akhir 915.000
beban usaha
beban transport
pembelian bahan dan
penjualan 57.000

total beban usaha 57.000

laba bersih 230.000

BR'S FOOD BR'S FOOD


NERACA LAPORAN ARUS KAS
(selama 14 hari) (selama 14 hari)
arus kas dari aktivitas operasi
Aset kas diterima dari pelanggan dikurangi

Kas 915.000 pembayaran beban 230.000

Persediaan - arus kas bersih aktivitas operasi 230.000


total Aset 915.000 arus kas dari aktivitas investasi
Kewajiban arus kas dari aktivitas pendanaan

Ekuitas kas diterima dari pemilik investasi 685.000


arus kas bersih dari aktivitas
modal akhir 915.000 pendanaan 685.000

total modal 915.000 arus kas bersih dan saldo kas 915.000
BAB IV

KESIMPULAN

Usaha ini diharapkan dapat berkembang dan terus berinovasi dalam perkembangannya
dan mampu memenui kebutuhan masyarakat dan mampu memberikan peluang usaha bagi
masyarakat, sehingga terpenuhinya kriteria makan yang sehat dan terjangkau harganya, selain itu
juga pemilik usaha mendapatkan laba yang di harapkan. Dari produk yang telah kami buat kami dapat
menyimpulkan bahwa pengamatan yang telah kami lihat siomay ikan lele adalah produk makanan
yang sehat dan bernilai gizi baik bagi kesehatan karena terbuat dari ikan lele yang segar dan bergizi
ditambah lagi ikan yang kami konsumsi di pelihara sendiri sehingga kami yakin produk yang kami
pasarkan itu benar-benar terjamin untuk di konsumsi.

Penjulan produk siomay ini sangat lah menguntungkan , rasanyapun tidak kalah enak
dengan restoran. Dalam pembuatan produk ini kebersihan sangatlah diutamakan karena akan
meningkatkan produksi penjualan produksi siomay, dan kita juga dapat pelajaran yaitu dengan usaha
keras pasti akan meraih kesuksesan dan kemajuan untuk produk yang kita pasarkan.
LAMPIRAN

PRODUK SIOMAY LELE

Anda mungkin juga menyukai