Anda di halaman 1dari 23

BAB I

Latar Belakang
Untuk kalangan pecinta kuliner khas pulau Sumatera, makan ‘pempek’ mungkin tidak akan
asing lagi di telinga. Makanan yang biasanya berbahan dasar sagu campuran ikan yang digoreng dan
biasa dinikmati dengan ‘kuah’ cuka gula merah ini, memang jadi target utama pelancong
makanan,terutama masyarakat sumbagsel.

Namun, sekarang untuk menikmati kuliner semacam ini, mungkin sedikit demi sedikit akan
memiliki keterbatasan. Hal tersebut bukanlah disebabkan oleh ketersediaan ataupun produksi
‘pempek’ yang menurun. Melainkan faktor kesehatanlah yang membatasi keterbatasan tersebut. Kita
tahu bahwa di era modern saat ini, penyakit yang berhubungan dengan kadar kolesterol, kalori dan
gula darah yang berlebihan di dalam tubuhkita, dimana hal-hal tersebut dapat memicu berbagai
penyakit mulai dari obesitas, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, bahkan dapat menyerang jantung,
yang jika dianggap sepele dapat menyebabkan ‘kematian’.

Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI pada 1 Desember 2013, prevalensi jantung
koroner berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan berdasarkan
terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 persen.
Data di RSPI – Pondok Indah sendiri memperlihatkan bahwa penderita penyakit jantung kini
banyak yang berusia produktif. Data tahun 2010, 16,53 persen pasien penyakit jantung di RSPI –
Pondok Indah adalah pasien dengan usia produktif (20 – 49 tahun). Angka tersebut meningkat cukup
pesat pada tahun 2013; pasien penyakit jantung dengan usia produktif menjadi 28,84 persen atau
bertambah 12,31 persen. Jumlah pasien penyakit jantung semua usia pun bertambah cukup signifikan,
dari kisaran 10.600 orang pada 2010 menjadi lebih dari 12.800 orang pada 2013.

Sumber :Harian Kompas

1
JAKARTA, KOMPAS - Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian utama di
Indonesia. Penyakit ini menimpa penduduk berusia produktif.
Berdasarkan data Federasi Jantung Dunia, kematian akibat penyakit jantung 17,1 juta orang (19
persen total kematian) per tahun. Jumlah ini empat kali jumlah penduduk Singapura.
Di Indonesia, berdasarkan catatan Yayasan Jantung Indonesia, prevalensinya 7-12 persen per tahun.
Artinya, minimal ada 16,8 juta penduduk mengidap penyakit jantung dari 240 juta penduduk
Indonesia. Dari jumlah itu, yang berusia produktif, 30-50 tahun, mencapai 50 persen.

Makanan Nonmakanan Jumlah


Provinsi
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013
Aceh 329257 356132 371838 224798 227968 255543 554055 584100 627381
Sumatera Utara 316343 344467 363363 248222 254593 292770 564565 599060 656133
Sumatera Barat 358338 390870 419853 282009 290521 337956 640348 681391 757809
Riau 385949 432511 468503 368685 404040 411298 754634 836550 879801
Jambi 324197 336737 377133 262589 286641 305275 586786 623378 682409
Sumatera Selatan 300453 308027 353213 218859 290035 290119 519312 598062 643332
Bengkulu 294975 330123 348161 237717 235436 306290 532692 565559 654451
Lampung 261519 283870 314408 228662 233840 259226 490180 517710 573634
Kepulauan Bangka
Belitung 391606 418496 491121 345039 400200 448605 736645 818697 939726
Kepulauan Riau 431248 470371 508569 473543 527422 591696 904790 997793 1100265
DKI Jakarta 457669 519028 603269 898019 884071 925160 1355688 1403098 1528429
Jawa Barat 297590 340757 371881 311118 310270 354946 608708 651026 726828
Jawa Tengah 229775 262761 281921 234132 239459 277792 463907 502220 559713
DI Yogyakarta 276323 327241 353778 348721 373055 423630 625043 700296 777409
Jawa Timur 245743 255081 286962 240683 243014 284790 486426 498094 571752
Banten 328623 370088 420422 365364 349359 379454 693987 719447 799876
Bali 326490 330963 449048 459132 554979 559852 785622 885942 1008900
Nusa Tenggara
Barat 248690 291176 316656 195940 234901 231092 444630 484661 547748
Nusa Tenggara
Timur 222575 228660 240207 161451 168451 191846 384025 397111 432053
Kalimantan Barat 312711 351590 367018 274022 261683 305193 586732 613273 672211
Kalimantan Tengah 375767 388822 418274 267100 310905 366590 642867 699727 784864
Kalimantan Selatan 373301 380306 440803 326116 371527 373123 699417 751833 813926
Kalimantan Timur 405490 450614 477325 488554 498538 588592 894044 949152 1065917
Sulawesi Utara 306126 344033 379814 311543 342066 375941 617669 686099 755755
Sulawesi Tengah 287260 313730 320823 251815 270612 327732 539076 584341 648554
Sulawesi Selatan 260240 286410 302903 246083 266914 296559 506323 553324 599462
Sulawesi Tenggara 240739 271348 284683 239546 260151 281806 480285 531498 566489
Gorontalo 256106 269533 276334 260141 272686 303937 516247 542220 580271
Sulawesi Barat 225501 236901 278355 156289 180012 198103 381790 416912 476458
Maluku 283407 320271 336750 281304 276893 312764 564711 597163 649515
Maluku Utara 281916 286031 337639 247990 276389 270377 529906 562421 608016
Papua Barat 367893 354867 416901 382488 345772 389924 750381 700639 806825
Papua 330865 356651 379876 225626 246100 296036 556491 602751 675911

2
Indonesia 293556 323478 356435 300108 309791 347126 593664 633269 703561
Bisnis makanan sangat berkembang karena kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap makanan
terbilang cukup tinggi. Hal tersebut terlihat dalam rata-rata pengeluaran perkapita masyarakat
indonesia di bidang makanan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Seperti pada tabel dibawah
ini, rata-rata pengeluaran perkapita masyarakat terhadap makanan yaitu Rp 293.556 pada 2011, naik
menjadi Rp 323.478 pada tahun 2012, dan menjadi Rp 356.435 pada tahun 2013.

Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan di Daerah Perkotaan dan Perdesaan Menurut Provinsi dan
Kelompok Barang (rupiah), 2011-2013

( Sumber : BPS, 2014 )


Tabel 1. Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan di Daerah Perkotaan dan Perdesaan Menurut Provinsi dan
Kelompok Barang (rupiah), 2011-2013
Catatan:

- Data 2012, diolah dari Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Triwulan I-2012, BPS

- Data 2013, diolah dari Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Triwulan I-2013, BPS

Tabel diatas menandakan bahwa bisnis makanan sangat berkembang di Indonesia. Di provinsi
Bengkulu pun, kebutuhan akan makanan sangat tinggi sehingga angka pengeluaran terhadap makanan
meningkat setiap tahunnya. Pertumbuhan pengeluaran di Provinsi Bengkulu dari Rp 294.975 pada
2011, naik menjadi Rp 330.123 di tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi Rp 348.161 pada tahun
2013. Fakta tersebutlah yang mendorong kami untuk memulai bisnis kami di bidang manufaktur
makanan dan menyasar pasar provinsi Bengkulu sebagai tahap awal distribusi produk kami. Pasar
untuk bisnis makanan di provinsi Bengkulu sangat potensial dan profitable.
Diantara banyaknya bidang bisnis makanan, makanan instan/jadi adalah bidang bisnis makanan
yang berkembang sangat pesat. Hal tersebut didukung oleh perkembangan zaman dan pengaruh
globalisasi yang telah mengubah pola hidup masyarakat indonesia yang dahulunya tradisional menjadi
lebih modern dan praktis. Makanan instan cukup digemari masyarakat karena mudah dikonsumsi
(tanpa diolah terlebih dahulu) dan juga memiliki rasa yang enak dan beragam.

Jika kita menyinggung hubungan antara ‘pempek’ yang dijual selama ini dipasaran, memang
bahan dasar, dari pembuatan makanan khas palembang ini mnggunakan bahan yang memicu naiknya
kadar kolesterol tubuh, seperti sagu yang kaya akan karbohidrat memicu kadar gula darah tubuh,
minyak goreng dalam proses penggorengan memicu kadar kolesterol, dan cuka yang digunakan
sebagai kuah, tidak baik dikonsumsi dalam jumlah besar. Oleh karena itulah usaha ‘pempek’ rendah
kolesterol ini, adalah suatu inovasi baru yang dapat menjadi pilihan alternatif pada pecinta pempek
untuk dapat tetap mengkonsumsi kuliner tersebut namun dengan kadar kolesterol dan tingkat
kesehatan yang terjamin.

3
Adapun usaha PERANGKO(pempek rendah angka kolesterol) ini menggunakan ubi kayu dan
putih telur sebagai pengganti ikan sebagai bahan utama pempek, selain itu dengan menggunakan ubi
dan putih telur dapat meminimalisir penggunaan sagu yang kaya akan karbohidrat dan menggantikan
dengan bahan yang kaya akan protein dan karbohidrat, sehingga pencinta kuliner pempek namun yang
takut akan obesiitas dan kolesterol tinggi bisa mengkonsumsi pempek ini. Sekarang marak nya usaha
kuliner terkhusus di kota Bengkulu, baik yang menjual hidangan khas daerah maupun di luar daerah.
Namun semua usaha kuliner sekarang banyak mengutamakan di jenis makanan yang beragam jenis
namun dengan kadar kesehatan yang minim. Angka kematian yang disebabkan oleh kadar kolesterol
yang tinggi yang berujung pada obesitas dan penyakit jantung semakin meningkat setiap tahunnya.

Oleh karena itulah terobosan PERANGKO ini akan menjadi inovasi penting sebagai pendobrak
usaha kuliner yang minim kesehatan dan menurunkan angka penderita kolesterol tinggi.

BAB II
Ringkasan Eksekutif

Mau Ngemil pempek,, Tapi..

4
Takut Gemuk,, Sakit Jantung,,, Kolesterol Tinggi

Sekarang Ada PERANGKO “pempek rendah angka kolesterol”


Inovasi kuliner sehat.

Pempek ikan,,,, udah mainsteream,,, warnanya putih,,, udah sering,, bentuknya bulat,,, udah gak
zaman,,,

PERANGKO (Pempek Rendah Angka Kolesterol) merupakan usaha kuliner yang mengadopsi
makanan khas Kota Ampera, yang telah merakyat di lidah masyrakat pecinta kuliner di Indonesia.
Siapa sih, yang tidak kenal pempek.

Usaha kuliner ‘Perangko’ ini merupakan rencana bisnis yang berasal dari buah pikiran
mahasiswa semester 1 akuntansi Universitas Bengkulu. Bisnis kuliner pempek ini, untuk skala yang
kecil, mungkin belum memberikan dampak dan proffit yang menjanjikan. Namun jika dikelola
dengan skala yang besar, bukan tidak mungkin inovasi ini dapat mendobrak pasar nasional, bahkan
Internasional. “Nothing Is Imposibble”
Mengapa demikian ??
Usaha “Perangko” ini memang notabennya menjual kuliner pempek, namun dengan bahan baku,
tampilan, dan kadar gizi yang berbeda. Pempek ini tidak menggunakan ikan sebagai bahan baku
setelah sagu melainkan menggantikannya dengan ubi dan putih telur.

Ubi kita ketahui bahwa mengandung Karbohidrat yang tinggi namun dengan kadar glukosa yang
rendah, sehingga bagi para pencinta kuliner pempek, namun takut akan obesitas bisa menjadikan
produk ini sebagai opsi pengganti nasi. Kami juga membuat variasi yang lain yakni, pempek putih
telur, putih telur yang diperoleh dari telur dengan kualitas yang baik, memiliki kandungan protein
yang tinggi. Oleh karena itu pempek ini juga ditujukan bagi peminat yang memiliki kadar kolesterol
tinggi di dalam tubuh, namun ingin mengkosumsi pempek, “perangko” akan menjadi pilihan utama.

Dari segi tampilan ‘Perangko” memiliki nilai tamnah tersendiri, yang kita tahu bahwa
kebanyakan pempek yang dijual sekarang memiliki bentuk yang sederhana, seperti bulat, pipih dan
kotak. Secara tidak langsung form Product pasti berdampak besar pada pemasaran, oleh karena itulah
“perangko” tampil dengan tampilan berbeda, kami menyajikannya dengan bentuk yang menarik
seperti bentuk bintang, bunga, love, dan bentuk menarik lainnya.

5
Saat ini, di negeri kita yang tercinta Indonesia, kuliner banyak diperjual belikan hanya
mementingkan dari segi rasa dan tampilan, tanpa mempertimbangkan kadar gizi yang terkandung di
dalamnya.
Beberapa riset menyatakan bahwa

Adapula penyebab lainnya dari timbulnya kolesterol jahat dalam tubuh atau darah, yakni :
1. Konsumsi makanan yang tidak sehat

Banyak mnegonsumsi makanan yang tidak sehat hanya akan membuat tubuh semakin mudah
terserang penyakit dan mengalami banyak keluhan gangguan kesehatan. Makanan yang umumnya
kita konsumsi sehari-hari pastinya mengandung lemak, namun lemak tak selamanya buruk bagi tubuh
asalkan kadar lemak yang kita peroleh dari berbagai sumber makanan tak melebihi batas normal.
Banyak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak atau lemak jenuh akan membawa dampak buruk
bagi kesehatan tubuh yang salah satunya adalah kolesterol.

Apabila kolesterol dalam darah seseorang meningkat menjadi kolesterol tinggi, kelebihan
kolesterol akan disimpan di arteri seperti pada arteri jantung, pembuluh darah di otak, dan arteri yang
memasok darah ke tangan maupun kaki. Sebenarnya kolesterol tinggi bukanlah suatu penyakit namun
sebagai penghantar dari suatu penyakit sehingga tubuh lebih rentan terserang penyakit karena adanya
kadar kolesterol yang meningkat dalam darah.

Kelebihan kolesterol ini mengakibatkan penyumbatan dan penyempitan pada pembuluh darah
seperti penyumbatan arteri di kaki menyebabkan klaudikasio (nyeri saat berjalan kaki) karena
penyakit arteri perifer. Penyumbatan arteri carotid dapat menyebabkan stroke, dan penyumbatan arteri
koroner menyebabkan angina (nyeri dada) dan serangan jantung. Selain itu tingginya kolesteol akan
memicu obesitas,

2.1 Resiko ketika mengalami obesitas

6
Berat badan yang berlebihan atau obesitas adalah ancaman berbahaya bagi kesehatan. Bukannya tanpa
alasan, karena obesitas diasosiasikan dengan banyak penyakit. Obesitas bisa memicu banyak
gangguan kesehatan dan komplikasi, di antaranya adalah:

 tekanan darah tinggi (hipertensi)


 kolesterol tinggi
 penyakit jantung
 stroke
 gangguan pernapasan
 masalah tidur, misalnya ngorok atau sleep apnea
 dan lain sebagainya

Mengkonsumsi pempek juga memiliki bennefit tersendiri,bahanan dasar dominan dalam membuat
“Pernangko” adalah ubi dan putih telur. Putih telur menurut para ahli gizi makanan banyak 
mengandung, protein dan omega 3 yang berguna untuk : 

-pembentukan organ-organ penting seperti otak ,jantung,alat kelamin sistem saraf yang baik untuk ibu
hamil   anak-anak maupun orang dewasa.
-mencegah penyakit jantung
-mengurangi kolestrol yang menyebabkan stroke

Putih telur, juga  banyak mengandung vitamin, mineral, protein dan lainnya yang baik untuk tubuh.
Kesimpulannya pempek banyak bermanfaat bagi tubuh, jadi  konsumsi pempek jangan hanya
dijadikan sekedar makanan sambilan semata saja.

2.2 Kandungan Gizi

Pempek Rendah Angka Kolesterol “Perangko” berbahan utama putih telur, ubi dan sagu. Ketiga
bahan tersebut memiliki kandungan gizi yang tinggi serta rendah akan kolesterol dengan uraian
sebagai berikut”

Kandungan nutrisi pada ubi kayu (singkong)


Seperti halnya dengan ubi jalar, singkong juga sangat tinggi mengandung nutrisi yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan kita. Singkong menyediakan Energi sebesar 160 Kcal, jumlah Karbohidrat
38.06 g, Protein 1,36 g 2,5, Total Lemak 0.28 g, Kolesterol 0 mg, dan Serat 1,8 g. Berikut kandungan
gizi  per 100g singkong mentah menurut USDA:

7
Vitamin: Kandungan vitamin tertinggi ubi kayu adalah Folat (vitamin B9) 27 mg, Vitamin C 20,6
mg, dan Vitamin K 1,9 mg. Selebihnya adalah Niacin 0.854 mg, Pyridoxine 0.088 mg, Riboflavin
0.048 mg, Thiamin 0,087 mg, Vitamin A 13 IU <, dan Vitamin E 0,19 mg.
Mineral: Sodium 14 mg, Kalium 271 mg, Kalsium 16 mg 1,6, Zat Besi 0,27 mg, Magnesium 21 mg,
Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0.34 mg.
(http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/kandungan-gizi-dan-manfaat-singkong-bagi-
kesehatan.html)
Kandungan nutrisi pada putih telur.

Mengandung mineral

Sebagian besar konsumen tidak menyadari akan manfaat putih telur bagi kesehatan, hingga akhirnya
mengetahui bahwa kuning telurlah yang mengandung kolesterol . Menurut Dari banyak hasil Studi,
selain sebagai sumber protein yang baik , putih telur yang terbukti juga mengandung beberapa mineral
penting termasuk ;Kalium, Magnesium, Kalsium,Fosfor, Tembaga, Seng, dan zat Besi.
Sumber Folat dan beberapa vitamin B
Putih telur juga merupakan sumber riboflavin dan selenium serta vitamin esensial penting
seperti folat, B12, niasin betain dan kolin. Folat sangat penting terutama bagi kehamilan, bermanfaat
untuk perkembangan otak janin yang sehat. Sementara kolin bermanfaat untuk perkembangan
jaringan sel yang sehat.
Mengandung  0 kolesterol
Walaupun kolesterol dalam tak seluruhnya buruk (LDL), dan yang tertinggi masih kolesterol
baik( HDL). Namun Kuning telur tetap saja tinggi kolesterol, juga mengandung nutrisi penting dan
asam lemak. Satu butir telur utuh (beserta kuning), sudah memberikan hampir seluruh kebutuhan
harian kalori. Walaupun Putih telur kurang banyak nutrisi dibanding kuning telur, tetapi masih
merupakan pilihan yang sehat bagi yang takut kolesterol.
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/kandungan-gizi-dan-manfaat-singkong-
bagikesehatan.html

Kandungan Nutrisi Sagu.


Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya rata-rata terkandung
94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, 1,2 mg besi, dan
lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sagu

8
2.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada laporan ini adalah :
1. Apakah produksi Pempek Rendah Angka Kolesterol (Perangko) memungkinkan
untuk di realisasikan ?
2. Apakah produk Pempek Rendah Angka Kolesterol (Perangko) dapat bersaing
dengan kuliner lain yang lebih populer di kalangan masyarakat?
3. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk Pempek
Rendah Angka Kolesterol ini ?

2.4 Tujuan Laporan


Tujuan laporan ini adalah untuk :
1. Mengetahui kemungkinan untuk merealisasikan usaha Pempek Rendah Angka
Kolesterol (Perangko)
2. Mengetahui kemungkinan persaingan produk “Perangko” di kalangan penjualan
kuliner tradisional di Bengkulu.
3. Mengetahui strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk “Perangko”
ini di pasaran kuliner taradisional di Bengkulu.

2.5 Manfaat Laporan


Manfaat laporan ini adalah untuk :
1. Memberikan informasi mengenai kemungkinan untuk merealisasikan produksi
produk pempek “Perangko” ini.
2. Memberikan informasi tentang persaingan produk pempek “Perangko” di pasar
kuliner di Bengkulu.
3. Memberikan gambaran mengenai strategi pemasaran yang tepat untuk
memasarkan produk pempek “Perangko” ini di pasar kuliner Bengkulu.

9
BAB III

Analisis Pemasaran

3.1 Produk yang dihasilkan

Produk yang dihasilkan berupa makanan/kuliner pempek, yang berbahan baku ubi dan putih

telur. Yang mana kuliner ini cocok untik para pecinta pempek, namun takut akan kolesterol, yang

dapat memicu kolesterol tinggi dan obesitas. Ubi yang digunakan menggunakan ubi yang berasal dari

perkebunan milik sendiri, yang mutu dan ke-higienisannya terjamin. Begitu juga dengan putih telur

yang digunakan dipilih dari telur yang mutunya bagus. Sehingga dijamin tidak akan mengecewakan

konsumen pecinta jajanan sehat dan berkualitas.

3.2 Harga Produk / product price

Strategi mengenai bisa menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing.
Umumnya konsumen lebih tertarikkepada produk dengan harga yang lebih murah. Dalam
menentukan harga sebuah produk yang dihasilkan pada usaha ini, harus dipertimbangkan
beberpa hal. Bukan semata-mata hanya mengambil keuntungan dari biaya produksi ditambah
dengan marjin. Melainkan dri sebuah nilai mencerminkan nilai proporsi yang sesuai dalam
setiap produk. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan
produsen. Untuk harga awal pempek rendah kolestrol ini dibandrol dengan harga sebesar Rp
10.000,- /porsi.

3.3 Analisis Persaingan Usaha

Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan
atau pesaing yang melalui analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu metode pnyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang
bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa
domestik. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari (S) Strenght (kekuatan), (W)
Weakness (kelemahan) dimana untuk menidentifikasi faktor-faktor luar dan (O) Oportunities
(peluang), (T) Threats (ancaman) untuk mengidentifikasi faktor-faktor didalam perusahaan.
Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk
mencapai tujuan baik untuk jangkan panjang maupun jangka pendek.

10
Tahap awal proses penetapan strategi adala menaksir kekuatan,kelemahan, kesempatan,
dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisis SWOT memungkinkan orgnisasi
memformalisasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut
pelaksanaan dan tujuan organisasi, dalam analisa SWOT informasi dikumplkan dan dianalisa.
Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksnaan, atau
stategi yang sedang berjalan. Dalam menyusun suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya
dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahi segala unsur kekuatan yang
dimiliki maupun segala kelmahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor
internal tersebut merupakan potensi di dalam melakukan usaha yang direncanakan.

3.4 Keunggulan Produk

1. Kandungan gizi baik, yang rendah kolesterol dan tinggi protein.

2. Memiliki variasi, baik bahan baku, bentuk, dan warna pempek itu sendiri.

3. Menggunakan bahan baku yang Higienis, salah satunya ubi yang digunakan dari perkebunan

sendiri.

4. Menggunakan rempah-rempah khas Palembang, sehingga tidak menghilangkan cita rasa

pempek yang berasal dari Palembang.

5. Tekstur makanan lembut, dan tanpa menggunakan bahan pengawet.

3.5 Kegiatan pemasaran atau promosi yang akan dilakukan.

1. Menawarkan produk di lingkungan sekitar, lingkungan kampus, semisal di kelas, atau ke

fakultas lainnya. Jika memiliki respect yang baik maka akan dijajahkan di kantin-kantin

kampus.

2. Dengan promosi melalui berbagai media sosial, seperti facebook, twitter dan lain-lain.

3. Menjual langsung ke konsumen, di lokasi utama perdagangan yang akan ditentukan.

4. Menyebarkan brosur, pemasangan baliho pada lokasi di sekitar kedai dan pemasangan papan

nama yang cukup besar pada kedai itu sendiri.

11
3.6 Strategi pemasaran

1. Pengembangan variasi produk. Seperti pengembangan ataupun perubahan pada bumb-bumbu

yang digunakan, variasi bentuk yang semakin menarik, warna produk, dan kualitas bahan

baku utama yang akan terus dikembangkan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kejenuhan

dan kebosanan konsumen akan produk yang dijual. Selain itu meminimalisir bentuk komplain

yang mengaakibatkan daya jual yang menurun.

2. Pengembangan wilayah Pemasaran. Pemasaran yang sebelumnya di wilayah kampus, dan

lingkungan sekitar, jika memilki peningkatan penjualan, pemasaran akan diperluas semisal

wilayah perkantoran dalam daerah atau bahkan luar daerah. Hal ini bertujuan untuk

mengembangkan usaha ke skala lebih besar, konsumen yang lebih banyak, dan dengan

harapan income yang semakin membesar.

3. Pengembangan bentuk promosi. Promosi secara langsung dan tidak langsung akan terus di

tingkatkan. Memaksimalkan penuh media sosial, penjualan dan promosi on line. Seperti

facebook, twitter, layanan “PERANGKO” customer service, layanan sura konsumen. Hal ini

ditujukan untuk menarik lebih banyak konsumen dan mempermudah konsumen untuk lebih

mengetahui mengenai produk yang kami jual.

SUARA KONSUMEN

0736 - 3122014

Pempek “perangko”

@Perangko_77

12
BAB IV

Analisis Lokasi

Sebagai usaha kuliner, mungkin untuk menetukan lokasi, apalagi di wilayah kota Bengkulu ini

tidak terlalu sulit. Mengingat bahwa usaha kuliner juga tergolong belum terlalu padat.

4.1 Lokasi berdasar konsumen yang ditargetkan

1. Untuk target konsumen mahasiswa, lokasi yang dipilih seperti wilayah kampus, taman

kampus, ataupun kantin-kantin Kampus.

2. Untuk target konsumen keluarga /rumah tangga maka lokasi yang dipilih seperti, lokasi di

dekat perumahan, atau di pinggiran atau bahu jalan.

3. Untuk target konsumen pegawai, lokasi yang dipilih seperti kantin perkantoran, wilayah

perkantoran atau lokasi depan kantor.

4.2 Lokasi berdasar usaha pesaing.

1. Untuk pesaing sesama usaha kuliner, lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang ramai akan

masyarakat dan berbagai usaha namun diusahakan sedikit usaha yang berdiri tersebut dengan

jenis yang sama.

2. Untuk pesaing tidak sesama usaha kuliner, lokasi yang dipilih lokasi yang strategis, yang

tidak tertutupi oleh dominasi usaha berbeda jenis, namun dengan pamor yang lebih tinggi.

4.3 Lokasi berdasar keselamatan dan kesejahteraan usaha

- Lokasi yang dipilih memiliki keadaan yang stratetegis, yang memiliki populasi warga yang

tinggi, dan tingkat kriminalitas yang rendah. Karena faktor sosialisasi di masyarakat sangat

mempengaruhi keberlangsungan usaha tersebut.

13
Sehingga melalui 3 tinjauan tersebut kami memiliki proyeksi bahwa ,tempat usaha yang
dapat kami pilih juga harus srategis, yaitu dijantung kota Bengkulu, tepatnya di Jl.
WR.Supratman kelurahan Kandang limun yaitu disekitar daerah kampus universitas
Bengkulu yang dapat dijangkau dengan mudah oleh baik kalangan mahasiswa, dosen
maupun masyarakat umum dikarenakan juga karena dekat dengan keramaian agar konsumen
dapat dengan mudah menemukan produk kami. Selain itu uga kami memproyeksikan di
daerah tersebut karena, daerah tersebut terlalu di diminasi dengan kuliner yang monoton atau
terlau sering dijual seperti masakan padang, bakso, pangsit. Sedangkan kuliner tradisional
seperti pempek masih sangat kurang, apalagi ditambah dengan inovasi yang kami berikan
pada produk kami, sehinnga kami sangat yakin menjalankan usaha kami di lokasi tersebut.

14
BAB V

Analisis Produksi

5.1Tim Manajemen Produksi

Adapun susunan tim manajemen usaha kami adalah berdasarkan tabel dibawah ini:

Nama Jabatan Spesialisasi


Asrie Dyah Direktur Memiliki kemampuan manajemen
dan relasi yag luas
Median Syahputra Manajer Produksi Memiliki kemampuan menciptakan
pempek yang sehat dan bergizi
Chusnul Khotimah Manajer Pemasaran Memiliki keahlian dalam sistem
pemasaran atau menjual produk
Heru Prasetiyo Manajer Keuangan Memiliki keahlian pembendaharaan
dalam engatur keluar masuknya
keuangan perusahaan

5.2 Strategi produksi

Dalam menjalankan usaha bisni pempek ini, kami hanya menjalankan proses dapur, yakni
dengan menghasilkan produk dengan memasak sesuai dengan resep dan bumbu yang menjadi ciri
khas produk kami. Mengingat bahwa produk yang kami jual merupakan makanan tradisional,
sehingga tidak menuntut kecanggihan peralatan produksi dalam menghasilkan produk kami ini.
Namun, dengan perencanaan keuangan yang matang, kami dapat memaksimumkan daya guna dan
manfaat dari proses pembuatan “Perangko” (pempek rendah angka kolesterol) ini.

5.3 Proses produksi.

Adapun dalam pembuatan Pempek Rendah Angka kolesterol “Perangko” ini adalah sebagai berikut :

-Pempek Putih Telur

Bahan - bahan :

1. Sagu 4 ons
2. Gandum 2 ons
3. Garam 4 sendok
4. Gula 2 sendok
5. Minyak manis 2 gelas
6. Bawang putih 6 siung digiling halus
7. Putih telur 2 kilo
8. Masako 2 bungkus
9. Pewarna makanan 1 sendok teh

15
Alat yang digunakan :

1. Wadah besar
2. Mixer
3. Plastik silinder
4. Kuali
5. Kompor

Proses pembuatan

 Tuangkan putih telur dalam suatu wadah besar.


 Masukkan garam, masako , gula,minyak, gandum, sagu, dan bawang putih sebanyak yang telah
ditentukan ke wadah putih telur.
 Aduk hingga semua bahan tercampu rata menggunakan mixer.
 Berikan pewarna makanan pada adonan yang sudah tercampur.
 Tuangkan adonan tersebut ke dalam plastik silinder dengan ukuran panjang 15 – 20 cm.
 Rebus adonan dalam plastik dalam kuali besar yang berisi air kurang lebih 7 – 10 menit.
 Angkat rebusan adononan pempek yang telah mengeras (tidak dalam bentuk cairan lagi)
 Potong dengan ukuran ketebalan 2 – 3 cm.

- Pempek Ubi

Bahan – bahan :

1. Ubi kayu rebus 1 kilogram


2. Garam 1 sendok
3. Masako 2 bungkus
4. Telur 1 butir
5. Sagu ½ kilogram
6. Pewarna makanan 1 sendok teh

Alat – alat :

1. Pemumbuk
2. Wadah beasr
3. Cetakan
4. Kuali
5. Kompor

Cara pembuatan :

 Ubi yang sudah direbus, dihaluskan menggunakn penumbuk.


 Campurkan Masako, garam, telur, pewarna makanan dan sagu sebanyak yang telah
ditentukan ke rebusan ubi yang telah dihaluskan tersebut.
 Setelah telah tercampur rata, cetak adonan menggunakan cetakan.
 Rebus adonan yang telah dicetak ke dalam kuali berisikan air selama 4 – 5 menit.
 Angkat adonan jika telah bertekstur kenyal.

16
Kuah cuka

Bahan – bahan :

1. Gula merah ½ kilogram


2. Bawang putih ½ ons
3. Cabe rawit 1 ons

Cara pembuatan:

1. Rebus gula merah sampai mencair dan mengental.


2. Tambahkan air secukupnya.
3. Giling cabet rawit dan bawang putih, kemudian masukan ke rebusan gula merah.
4. Masak selama kurang lebih 3-5 menit.

17
BAB VI

Analisis Keuangan

6.1 Analisis biaya/modal peralatan produksi

Mixer 3 unit = Rp. 400.000 @3

Kompor gas 2 unit = Rp. 500.000@2

Alat masak = Rp. 1.000.000

Peralatan properti = Rp. 2.000.000

Kulkas = Rp. 2.500.000 +

Modal peralatan = Rp.5.200.000 (i)

6.2 Analisis biaya/modal promosi dan perizinan.

Pembuatan brosur = Rp. 1.000.000

Papan Nama kedai = Rp. 2.000.000

Biaya promosi lain-lain = Rp. 1.000.000

Biaya perizinan usaha =Rp. 500.000

Biaya izin BPOM =Rp. 300.000 +

Modal biaya/modal promosi =Rp. 5.300.000

dan perizinan

6.3 Biaya Tetap (overhead) untuk tiap bulan.

Sewa tanah dan kedai = Rp. 1000.000

Beban listrik =Rp. 500.000

Tenga Administrasi =Rp. 500.000

Biaya tenaga kerja produksi @ 5 Orang =Rp. 3.500.000 (Rp.700.000 x5)

Biaya telepon dan beban utility =Rp. 500.000

Biaya perbaikan dan lain-lain =Rp. 1.000.000 +

Total biaya tetap untuk tiap bulan =Rp. 7.000.000

18
6.4 Biaya produksi

Sagu 10 kilogram = Rp. 80.000

Gandum 2,5 kilogram = Rp. 25.000

Garam 5 bks =Rp. 12.500

Masako 30 bungkus =Rp. 30.000

Gula 2 kilogram =Rp. 24.000

Bawang putih 1kilogram =Rp. 60.000

Putih telur 20 Kilogram =Rp.200.000

Ubi 10 kilogram =Rp.100.000

Telur 10 butir =Rp. 16.000

Gula merah 5 kilogram =Rp. 40.000

Cabe rawit 1 kilogram =Rp. 80.000

Asam jawa =Rp. 10.000

Plastik kotak packing =Rp.120.000

Plastik silinder =Rp. 50.000 +

Modal produksi makanan =Rp.847.500 (iii)

Modal produksi untuk 1 bulan pertama =Rp. 847.500 X 30 = Rp. 25.425.000

6.5 Rincian Modal Bisnis untuk bulan pertama.

Biaya pembelian peralatan produksi =Rp. 5.200.000

Biaya promosi dan perizinan =Rp. 5.300.000

Biaya Tetap (ovethead) =Rp. 7.000.000

Biaya Produksi =Rp. 25.425.000 +

Total Biaya bulan pertama (estimasi modal awal) =Rp. 42.625.000

6.6 Penjualan

Perkiraan penjualan perbulan di tahun ke 1

5000 porsi x Rp.10000/porsi = Rp. 50.000.000

Maka perkiraan keuntungan kotor (gross profit)

19
Penjualan total = Rp.50.000.000

Modal produksi = Rp. 25.425.000 -

Gross pofit = Rp. 24.575.000

biaya overhead/bulan = Rp. 7.000.000 -

Keuntungan bersih = Rp. 17.575.000

Keuntungan bersih tahun pertama (60000 porsi)

Rp. 17.575.000 X 12 = Rp. 210.900.000

Penjualan perbulan di tahun ke 2 produksi ditingkatkan 25 % menjadi 250 porsi perhari.

6250 porsi x Rp.10.000 = Rp. 62.500.000

Maka perkiraan keuntungan kotor (gross profit)

Penjualan total = Rp.62.500.000

Modal produksi = Rp. 31.781.250 - (modal meningkat 25 %)

Gross pofit = Rp. 30.718.750

biaya overhead/bulan = Rp. 8.400.000 - (tenaga kerja ditambah 2 orang = Rp.1.400.000)

Keuntungan bersih = Rp. 22.318.750

Keuntungan bersih tahun kedua (75000 porsi)

Rp. 22.318.750 X 12 = Rp. 267.825.000

Penjualan perbulan di tahun ke 3 produksi ditingkatkan 25 % dari tahun ke 2 menjadi 310 porsi
perhari.

7750 porsi x Rp.10.000 = Rp. 77.500.000

Maka perkiraan keuntungan kotor (gross profit)

Penjualan total = Rp.77.500.000

Modal produksi = Rp. 39.726.600 - (modal meningkat 25 %)

Gross pofit = Rp. 37.773.400

biaya overhead/bulan = Rp. 10.500.000- (tenaga kerja ditambah 3 orang = Rp.2.100.000)

Keuntungan bersih = Rp. 27.273.400

Keuntungan bersih tahun ketiga (93.000 porsi)

Rp. 27.273.400 X 12 = Rp. 327.280.800

20
6.7 Rincian Modal Bisnis

Rincian Modal Bisnis perbulan untuk tahun pertama

Biaya pembelian peralatan produksi =Rp. 5.200.000

Biaya promosi dan perizinan =Rp. 5.300.000

Biaya Tetap (overhead) =Rp. 84.000.000 (Rp. 7.000.000 x 12)

Biaya Produksi =Rp. 305.100.000 (Rp. 25.425.000 x 12 )+

Total Biaya tahun pertama =Rp. 389.600.000

Rincian Modal Bisnis perbulan untuk tahun kedua.

Biaya Tetap (overhead) =Rp. 108.800.000 (Rp. 8.400.000 x 12)

Biaya Produksi =Rp. 381.375.000 (Rp. 31.781.250 x 12 )+

Total Biaya tahun pertama =Rp. 490.175.000

Rincian Modal Bisnis perbulan untuk tahun pertama

Biaya Tetap (overhead) =Rp. 126.000.000 (Rp. 10.500.000 x 12)

Biaya Produksi =Rp. 476.719.200 (Rp. 39.726.600 x 12 )+

Total Biaya tahun pertama =Rp. 602.719.200

6.8 Proyeksi Penjualan Dan Biaya

Proyeksi penjualan 3 tahun

Penjualan tahun pertama = Rp. 600.000.000 (Rp.50.000.000 x 12)

Penjualan tahun kedua = Rp. 750.000.000 (Rp. 62.500.000 x 12)

Penjualan tahun ketiga = Rp. 930.000.000 (Rp. 77.500.000 x 12) +

Total Penjualan selama 3 tahun = Rp. 2.280.000.000

Proyeksi biaya 3 tahun

Biaya total tahun pertama = Rp. 389.600.000

Biaya total tahun kedua = Rp. 490.175.000

Biaya total tahun ketiga = Rp. 602.719.200 +

Total biaya selama 3 tahun = Rp.1.482.494.200

21
Laba bersih selama 3 tahun = Total Penjualan – Total biaya pengeluaran

= Rp. 2.280.000.000 - Rp.1.482.494.200

= Rp. 797.505.800

Laba bersih yang diperoleh perbulan = Rp. 797.505.800 ÷ 36 bulan

= Rp. 22.153.000/bulan.

6.9 Estimasi pinjaman modal ke bank.

Estimasi pinjaman modal ke bank berdasar total biaya pengeluaran pada bulan pertama .

Rincian Modal Bisnis untuk bulan pertama.

Biaya pembelian peralatan produksi =Rp. 5.200.000

Biaya promosi dan perizinan =Rp. 5.300.000

Biaya Tetap (ovethead) =Rp. 7.000.000

Biaya Produksi =Rp. 25.425.000 +

Total Biaya bulan pertama (estimasi modal awal) =Rp. 42.625.000

Estimasi pinjaman ke Bank = Rp. 40.000.000

Estimasi modal sendiri = Rp. 42.625.000 – Rp. 40.000.000

= Rp. 2.625.000

Angsuran pinajaman Bank = 3 tahun

Tingkat bunga = Rp.40.000.000 x 5% x 3 tahun

= Rp. 6.000.000

Total pinjaman = Rp, 40.000.000 + Rp. 6.000.000

= Rp. 46.000.0000

Angsuran perbulan = Rp.46.000.000 ÷ 36 bulan

= Rp. 1.280.000

Laba Bersih Usaha

Laba bersih – angsuran Bank = Rp. 22.153.000 - Rp. 1.280.000

= Rp. 20.873.000

22
WEBSITE RESOURCE

-http://www.rspondokindah.co.id/id/news/detail/81/kenali-sinyal-penyakit-jantung-usia-
produktif-dengan-dsct-flash#sthash.J0xvQOx9.dpuf

-http://health.kompas.com/read/2013/03/16/06305643/Pengidap.Jantung.Usia.Produktif.Naik

-http://www.rspondokindah.co.id/id/news/detail/81/kenali-sinyal-penyakit-jantung-usia-produktif--
dengan-dsct-flash

-http://gopanganlokal.miti.or.id/index.php/peran-strategis-industri-kuliner-bagi-pertumbuhan-
ekonomi

-http://pempekenak.blogdetik.com/kiat-jitu-memulai-usaha-pempek.html

23

Anda mungkin juga menyukai