Pendahuluan
Dalam rangka penguatan penyelenggaraan pemerintah daerah yang efektif
semata matya untuk kemajuan wilayah kecamatan dan kesejahteraan
masyarakatnya. Peran camat menjadi sentral dalam rangka merealisasikan
tujuan tersebut
Demikan juga ketika kepala Kecamatan terpilih memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk menjalankan roda pemerintahan di walayah kecamatan untuk
Memiliki kelancaran program kerjanya kepala kecamatan berhak memilih 'mitra'nya
pengalaman yang dinilai sejalan dengan visi dan misinya agar tercapai pemerintahan desa
dalam yang lebih baik. Namun alasan itu tidak dapat mengesampingkan kewajiban
menangani kepala kecamatan untuk melakukan pengangkatan dan pemberhentian
pengukuran perangkat kecamatan harus sesuai dengan alur prosedur yang telah diatur.
Perangkat kecamatan adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa yang
kompetensi
bertugas membantu kepala kecamatan atau yang disebut dengan nama lain
SDM baik dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya pada penyelenggaraan urusan
pada level pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat di wilayah kecamatan.
manajerial Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008
maupun non tentang Kecamatan, camat memiliki suatu kewajiban mengintegrasikan nilai-
manajerial nilai sosio kultural, menciptakan stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi
dan budaya, mengupayakan terwujudnya ketenteraman dan ketertiban
Mampu wilayah sebagai perwujudan kesejahteraan rakyat serta masyarakat dalam
membuat
disain yang kerangka membangun integritas kesatuan wilayah. Dalam hal ini, fungsi
disesuaikan utama camat selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, juga
dengan melakukan tugas-tugas pembinaan wilayah. Secara filosofis, kecamatan yang
kebutuhan dipimpin oleh Camat perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem
administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya
terutama
penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri pemerintahan
dengan
kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan
pengukuran pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh
berbasis bupati/walikota
kompetensi sebab itu dalam pemilihannya perlu sebuah mekanisme seleksi terbuka yang
obyektif. Metode asesmen telah terbukti dapat digunakan untuk mengukur
dan mengevaluasi perilaku dengan menggunakan multimethod
Didukung ultipleassessor/observer, multiple criteria, multiple input atau
oleh tenaga sumber, multiple peserta dan multiple instrument. Guna mengidentifikasikan
profesional kader-kader pemimpin
terdiri atas
psikolog dan
asesor Aspek Potensi Yang Di Ukur
kompetensi Potensi Berpikir
dari berbagai
disiplin ilmu No Aspek Sub Aspek
yang relevan
1 Fleksibilitas Berpikir Kemampuan menggunakan berbagai sudut
pandang dalam menghadapi tuntutan
Memiliki alat perubahan
ukur dan
2 Berpikir Analitis Kemampuan menguraikan permasalahan
metode yang berdasarkan informasi yang relevan dari
selalu diuji berbagai sumber secara komprehensif
dan untuk mengidentifikasi penyebab dan
dampak terhadap organisasi
kembangkan
3 Berpikir Logis Kemampuan untuk menarik kesimpulan
mengikuti
yang benar dari berbagai informasi
perkembanga
n perusahaan Kepribadian
dunia Penyesuaian Diri
4 Kemampuan untuk menangkap tuntutan
lingkungan sekitarnya dan menyesuaikan
diri dengan cepat sehingga mampu
mengambil sikap yang tepat pula
Pola Kerja
11 Perhatian
Terhadap Kemampuan untuk
Keteraturan memastikan/mengurangi ketidakpastian
khususnya berkaitan dengan penugasan,
kualitas, dan ketepatan/ketelitian data
serta informasi di tempat kerja
12 Berorientasi
Pada Kemampuan melaksanakan tugas tugas
Kualitas dengan mempertimbangkan semua aspek
pekerjaan secara detil untuk mencapai
mutu yang lebih baik.
Asesmen Center
Assessment Center merupakan metode berbasis kompetensi yang
digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi perilaku dengan
menggunakan multimethod, multipleassessor/observer, multiple criteria,
multiple input atau sumber, multiple peserta dan multiple instrument.
Guna mengidentifikasikan kader-kader pemimpin, mengidentifikasikan
kebutuhan pengembangan karyawan, memperoleh suatu kriteria yang
jelas untuk suatu jabatan tertentu serta sebagai sarana untuk mengambil
keputusan yang berkaitan dengan SDM, seperti rekruTment, promosi,
mutasi dan pengembangan karir karyawan.
Aspek Kompetensi yang Diukur
Tujuan dan Manfaat
1. Terbangunnya image positif pemerintah daerah melalui metode
seleksi terbuka yang didasarkan pada metode yang tepat dan
terpercaya sehingga menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi
seluruh warga
2. Penyelenggara memiliki gambaran menyeluruh akan kelebihan dan
aspek aspek yang perlu dikembangkan oleh subyek baik potensi
maupun kompetensinya.
3. Memberikan rekomendasi yang obyektif dan valid berdasarkan
metode asesmen yang tidak hanya menggali potensi namun juga
mampu mengungkap kompetensi
1 Psikotest dan √ √ √ √
TPA
2 LGD √ √ √
3 Interview √ √ √ √
berbasis
Kompetensi
4 Analisa kasus √ √ √
5 Intray √ √
Simulation
Ketua Tim,